Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2776

Prof. Kevin C. Dunn, “Afrika Tidak Pernah Ada di Posisi Marjinal”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/05/2013] Media massa dan para ilmuwan Barat seringkali salah menggambarkan situasi dan kondisi sosial dan politik di Afrika. Teori Barat sering menggambarkan Afrika sebagai pusat kemiskinan, konflik, dan epidemi. Tapi sebenarnya, Afrika adalah kawasan yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia dari sejak ribuan tahun yang lalu hingga sekarang.

Logo Unpad *

“Maka dari itu, Afrika tidak pernah dalam posisi marjinal. Sejak ribuan tahun yang lalu kawasan ini terkenal dengan kemajuan peradabannya, baik dari segi sains, teknologi, militer, maupun kebudayaan, bahkan pada abad pertengahan peradaban Eropa masih jauh tertinggal daripada peradaban yang ada di Afrika,” ujar pakar Ilmu Hubungan Internasional, Prof. Kevin C. Dunn dari Hobart and William Smith Colleges, Geneva, New York, Amerika Serikat pada kuliah umum berjudul “Challenging International Relations Theory: Africa and International Relations” di Gedung D Lantai 2, Kampus FISIP Unpad, Senin (20/05) lalu. Acara tersebut diselenggarakan oleh Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unpad.

Menurut Prof. Kevin, sebagai contoh bagaimana Afrika itu tidak pernah marjinal dan selalu penting bagi dunia, dapat dilihat dari bagaimana aktor-aktor kuat seperti Amerika Serikat dan Cina serta perusahaan-perusahaan multinasional, sekarang berkompetisi untuk menguasai kekayaan alam yang ada di sana, terutama intan dan minyak.

Prof. Kevin menjelaskan bahwa teori-teori Barat ortodoks, yang dahulu dipelajari di ilmu-ilmu sosial seperti Politik, Hubungan Internasional (HI), dan Antropologi, mengandung bias analisis karena mereka lahir dalam kerangka proyek imperialisme Eropa yang ingin menguasai dunia Baru (Asia dan Afrika). Teori-teori ini muncul sebagai usaha untuk “memahami dunia di luar sana”.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun kemudian behavioralisme saintifik muncul sebagai aliran dalam penelitian yang ditujukan untuk menghapuskan proyek imperialisme tersebut, elemen-elemen kolonial masih dapat ditemukan dalam beberapa teori ilmu sosial dan politik kontemporer.

Sementara itu, Prof. Kevin juga menjelaskan bahwa Afrika mengandung banyak pelajaran penting yang bisa dipetik oleh para peneliti Hubungan Internasional. Proses interaksi berbagai aktor formal (negara) dan informal (perusahaan multinasional, organisasi transnasional, pengusaha, gerilyawan, dan individu) dapat ditemukan di negara-negara Afrika seperti Uganda, Nigeria, dan Zimbabwe, membentuk hubungan internasional yang menyeluruh di kawasan tersebut.

Menurut Prof. Kevin, beberapa konsep dan teori yang dimunculkan dalam diskursus Hubungan Internasional seperti kuasa (power), kedaulatan (sovereignty), anarki (anarchy), hirarki (hierarchy), dan lain-lain, diambil dari pengalaman Eropa, bukan Asia maupun Afrika, sehingga tidak bisa diterapkan dalam kasus-kasus di luar Eropa. “Tapi sayangnya, kebanyakan orang terlanjur menerima dan menggunakannya tanpa mempertanyakannya,” ujarnya.

Prof. Kevin adalah penulis dari beberapa buku klasik Hubungan Internasional dan menjabat sebagai ketua di bidang Global Development, International Studies Association (ISA) Association of Third World Studies, American Political Science Association (APSA), the Association of Concerned Africa Scholars (ACAS), dan the Society for Women in International Political Economy.

Selain aktif di dunia akademik, Prof. Kevin juga aktif di komunitas punk di New York, AS, dimana ia adalah seorang bassis di grup band punk ‘State of Franklyn’, Editor majalah independen Geneva13, dan produser perusahaan rekaman independen Girth Records.

Kuliah yang dimoderatori oleh dosen HI FISIP Unpad, Hikmawan Saefullah, S.IP, MAIR (Hons) ini, dihadiri pula oleh Pembantu Dekan I FISIP Unpad Dr. Soni Akhmad Nulhaqim, Ketua Program Pascasarjana Hubungan Internasional FISIP Unpad, Prof. Yanyan Mochamad Yani, MA, PhD, dan Ketua Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unpad, Dr. Abdul Musyawardi Chalid, M.Si. Tidak kurang dari 300 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum, hadir dalam kuliah umum tersebut. *

Rilis oleh Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unpad/mar *

The post Prof. Kevin C. Dunn, “Afrika Tidak Pernah Ada di Posisi Marjinal” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2776

Trending Articles