[Unpad.ac.id, 14/03/2017] Perwakilan mahasiswa Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Unpad-Pangandaran beserta perwakilan mahasiswa Institut Pertanian Bogor melakukan dialog singkat dengan sejumlah Menteri, kepala daerah, dan pimpinan universitas terkait pengembangan kapasitas mahasiswa dalam berkontribusi memberikan dampak kepada masyarakat.
Mahasiswa sedang berdialog dengan sejumlah Menteri, Kepala Daerah, dan Pimpinan Universitas di Kediaman Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Senin (14/03). (Foto: Tedi Yusup)*
Dialog dilakukan di kediaman Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Susi Pudjiastuti, di Kabupaten Pangandaran, Senin (14/03). Dialog tersebut dihadiri langsung Susi Pudjiastuti, Menristekdikti RI Prof. Mohamad Nasir, M.Si., Ak., PhD., CA., Menteri Pemuda dan Olahraga Ri Imam Nachrawi, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti Prof. Intan Ahmad, PhD, Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, Walikota Sukabumi H. Mohamad Muraz, serta Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S.
Beberapa pertanyaan terlontar terkait keberlanjutan dari kampus PSDKU baik PSDKU Unpad-Pangandaran maupun PSDKU IPB-Sukabumi. Menanggapi pertanyaan tersebut, Prof. Nasir berkomitmen untuk tetap melanjutkan program PSDKU dan berupaya untuk mendorong penyelenggaraan PSDKU di wilayah lainnya.
“Ini akan meningkatkan jumlah anak-anak di Jawa Barat untuk bisa berkuliah di perguruan tinggi. Kita tahu Jabar jumlah masyarakatnya banyak tetapi jumlah perguruan tingginya sedikit,” kata Prof. Nasir.
Terkait masih kurangnya fasilitas pembelajaran dan kemahasiswaan di kampus PSDKU, Prof. Nasir akan terus mendorong pengembangan sarana dan prasarana kampus PSDKU. “Kampus PSDKU ini kan masih baru, masih bayi, sehingga tidak mungkin bisa langsung lengkap seperti kampus besar,” kata Prof. Nasir.
Pertanyaan lainnya terlontar dari Bobby Mahendra, Mahasiswa Perikanan PSDKU Unpad-Pangandaran. Ia bertanya terkait target apa yang harus dikejar mahasiswa dalam upaya berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat. Sebagai mahasiswa yang tinggal dan berkuliah di Pangandaran, ia merasa harus memberikan dampak yang baik bagi masyarakat Pangandaran.
Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh Susi. Awalnya, Susi menjelaskan mengenai potensi perikanan di Pangandaran. Beberapa tahun ke belakang, kata Susi, Pangandaran mampu menghasilkan 2000 ton ikan setiap harinya. Namun, jumlah ini semakin menurun hingga 500 kilogram per hari akibat rusaknya lingkungan, illegal fishing, dan metode penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
“You gak mesti nanya sama Rektor. Manfaatkan google, cari masalah yang terjadi di masyarakat dan cari juga apa itu perikanan berkelanjutan. Kalau spend time-nya cuma di media sosial, kamu gak akan tahu dunia,” kata Susi.
Selain itu, lanjut Susi, Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Masalah ini seharusnya bisa diantisipasi oleh mahasiswa dengan membuat sejumlah aksi atau kampanye untuk mengurangi sampah plastik.
“Kalian bisa creating habit masyarakat, sama-sama buat aksi pungut sampah, atau buat plang jangan membuang sampah sembarangan,” ujar Menteri yang lama bermukim di Pangandaran ini.
Pertanyaan Bobby ini juga ditanggapi Rektor Unpad. Ia mengatakan, pola pembelajaran PSDKU Unpad-Pangandaran ini bersifat transformatif. Artinya proses pembelajaran akan banyak berinteraksi dengan masyarakat. Sehingga, harus memerlukan jalinan akses yang kuat antara mahasiswa, pemerintah Kabupaten Pangandaran, masyarakat, hingga pelaku bisnis.
Sementara Imam Nachrawi juga mendorong mahasiswa PSDKU Unpad-Pangandaran untuk aktif berinteraksi dengan masyarakat dan mendorong digelarnya beberapa kompetisi olahraga di Pangandaran. *
Laporan oleh Arief Maulana
The post Ini yang Dipesankan Para Menteri Kepada Mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran appeared first on Universitas Padjadjaran.