[Unpad.ac.id, 10/09/2013] Dalam agama Islam, wujud orang bersyukur adalah orang yang menjalani kehidupan sesuai dengan amanah yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Allah pun mengibaratkan manusia yang beriman itu seperti pohon yang baik dan memberikan manfaat bagi yang berteduh di bawahnya.

KH. Athian Ali Da’i, M.A.,(kanan) memberikan ceramah dalam kegiatan “Unpad Bersyukur” memperingati Dies Natalis ke-56 Unpad, Selasa (10/09) di Selasar Lantai III Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. (Foto: Tedi Yusup)
Hal di atas disampaikan ulama KH. Athian Ali Da’i, M.A., saat memberikan ceramah dalam kegiatan “Unpad Bersyukur” memperingati Dies Natalis ke-56 Unpad, Selasa (10/09) di Selasar Lantai III Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. Menurutnya, agar pohon tersebut dapat menjadi kuat dan baik, maka yang harus diperkuat adalah akarnya.
“Yang dimaksud akar pada pohon dalam ayat tersebut adalah aqidah. Memperkuat aqidah akan memperkuat pohonnya,” ujar KH. Athian.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, apabila akar aqidah dalam diri seseorang dibiarkan rusak dan lepas, maka sia-sialah kehidupannya. Dewasa ini, banyak sekali faham-faham yang dapat merusak aqidah. Maraknya faham sekulerisme atau liberalisme mengancam rusaknya aqidah seseorang.
“Kelompok-kelompok tersebut kini telah merasuk hingga ke Perguruan Tinggi Islam, bahkan bisa jadi di Unpad pun ada kelompok-kelompok tersebut. Kita harus mewaspadainya,” tegas KH. Athian.
KH. Athian pun mengajak para civitas akademika Unpad untuk meningkatkan aqidah dan keimanan. Menurutnya, aqidah yang paling mendasar adalah ketika seorang manusia dituntut oleh Allah untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas kecintaannya terhadap dunia. Islam sendiri tidak melarang seorang manusia mencintai dunia selama kecintaannya tersebut dilandasi oleh kecintaannya terhadap Allah dan Rasul-Nya.
“Salah satu ciri orang yang selalu dilandasi oleh Allah adalah bersyukur. Bersyukur adalah ketika kita telah menempatkan diri di jalan yang diridhoi oleh Allah,” imbuhnya.
Bersyukur memiliki banyak cara. Salah satunya adalah mampu membuat hubungan yang baik dengan sesama manusia. Sebab, menurut KH. Athian, porsi terbesar dari ibadah kepada Allah terletak pada bagaimana menjaga hubungan baik dengan sesama manusia (hablumminannas).
Terkait dengan Dies Natalis Unpad, KH. Athian pun berharap Unpad dapat menjadi buah amal bukan hanya bagi civitas akademikanya tapi juga bagi masyarakat yang berada di sekitarnya.
“Unpad Bersyukur” ini dihadiri langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, Wakil Rektor, para dekan, dan pegawai di lingkungan Unpad. Selain ceramah, kegiatan pun diisi dengan Shalat Dzuhur berjamaah dan membaca Surah Ar-Rahman bersama-sama.*
Laporan oleh Arief Maulana/mar
The post K.H. Athian Ali Ajak Civitas Akademika Unpad Tingkatkan Aqidah dan Keimanan appeared first on Universitas Padjadjaran.