[unpad.ac.id, 8/7/2019] Suku Sunda merupakan salah satu ras suku terbesar di Indonesia. Sayangnya, sedikit catatan sejarah yang menjelaskan tentang perjalanan suku ini, terutama dalam proses migrasi yang dilakukan suku Sunda asli.

Tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran, Wanda Destiarani (FMIPA), Salsabila Shofia (FISIP), dan Rizky Rafi Rahmawan (FMIPA), mengambil sampel penelitian di Kampung Baduy, Lebak, Banten untuk mendata bagaimana data genetik manusia asli Sunda berdasarkan DNA Mitokondrianya.*
Untuk mengungkap sedikit mengenai proses migrasi suku Sunda, diperlukan pendekatan lain berupa data genetik dari DNA mitokondria. Data ini dipilih karena dapat menggambarkan hubungan kekerabatan dan evolusinya.
Proses pencarian data genetik dari DNA mitokondria manusia Sunda dilakukan melalui penelitian yang dilakukan tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran, yaitu Wanda Destiarani (FMIPA), Salsabila Shofia (FISIP), dan Rizky Rafi Rahmawan (FMIPA) beserta dosen pendamping Dr. Iman Permana Maksum, M.Si.
Penelitian yang dilakukan ketiganya bertujuan mempelajari biogeografi dan migrasi suku Sunda berdasarkan variasi genetik dari DNA mitokondrianya. Penelitian ini dilakukan dengan analisis filogenetik.
“DNA mitokondria sendiri dipilih karena bentuknya yang sirkular dan tidak mengalami rekombinasi, serta terdapat daerah Hipervariabel I yang sangat informatif untuk studi evolusi genomik,” demikian disampaikan Wanda dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.
Untuk mendapatkan data genetik DNA mitokondria suku Sunda, ketiganya mengambil sampel dari dua wilayah di Jawa Barat dan Banten. Dua wilayah itu adalah Kampung Kuta, Ciamis, Jawa Barat, dan Kampung Baduy, Lebak, Banten.
Dua kampung ini dipilih karena dianggap menyisakan genetik manusia asli Sunda. Ini disebabkan, dua wilayah ini masih menjaga tradisi perkawinan endogami, atau perkawinan satu suku dalam lingkungan yang sama.
Penelitian ini sudah dilangsungkan sejak April lalu. Harapannya, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai database dan sumber informasi ilmiah sebagai pendekatan biologis untuk mengungkap sejarah suku Sunda dan pola migrasinya.
“Database ini kemudian dapat berguna dalam bidang antropologi dan forensik, serta menjadi sumber rujukan bagi penelitian lain yang berkaitan,” kata Wanda.
Penelitian ini masuk sebagi kelompok Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian Eksakta (PKM PE) dengan judul “BIOSMS: Biogeografi dan Studi Migrasi Suku Sunda Menggunakan Analisis Filogenetik DNA Mitokondria” dan berhasil mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti RI.*
Rilis/am
The post Mengungkap Migrasi Manusia Asli Sunda Lewat DNA appeared first on Universitas Padjadjaran.