[unpad.ac.id, 3/10/2019] Digitalisasi zakat menjadi upaya yang dilakukan pemerintah di tengah perkembangan teknologi era revolusi industri 4.0. Selain sebagai upaya antisipatif, manajemen zakat digital ternyata memiliki manfaat dan kemudahan yang lebih efektif dan efisien.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., bersama Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) regional Jawa Barat dalam dalam penandatanganan Nota Kesepahaman antara Unpad dan Baznas Jawa Barat di sela acara seminar internasional “The 3rd International Conference of Zakat” yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (3/10). (Foto: Femizal Usra)*
Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Ida Wahida Hidayati mengatakan, era revolusi industri saat ini mendorong pengelolaan zakat harus lebih transparan dan efisien. Tidak hanya itu, digitalisasi diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan zakat.
“Pemanfaatan teknologi pada zakat sangat relevan dalam meningkatkan capaian kinerja pengelolaan zakat,” ujar Ida dalam seminar internasional “The 3rd International Conference of Zakat” yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (3/10).
Lewat teknologi, kata Ida, para muzakki (orang yang memiliki kewajiban membayar zakat) dapat mengetahui proses pendistribusian yang dilakukan lembaga amil zakat kepada para mustahik (penerima zakat). Upaya ini sudah banyak dilakukan oleh lembaga amil zakat di Indonesia.
“Diharapkan, para muzakki semakin mudah mendapatkan informasi terkait pendistribusian zakat, sehingga akan semakin menumbuhkan kepercayaan para muzakki kepada lembaga zakat,” kata Ida.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sendiri juga telah mengembangkan sistem teknologi yang memungkinkan pengelolaan dan pendistribusian zakat menjadi lebih optimal. Direktur Utama Baznas M. Arifin Purwakananta mengatakan, sejak 2016, Baznas sudah melakukan pengumpulan dan pengelolaan zakat secara digital.
Arifin mengatakan, proses digital mendongkrak kenaikan pengumpulan zakat secara tajam. Hingga 2019, diprediksi pengelolaan zakat naik hingga 30%. “Kenaikan rata-rata zakat digital sebesar 10 – 13 %,” katanya.
Seminar internasional ini digelar atas kerja sama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad dengan Baznas. Seminar ini dihadiri Ketua Baznas pusat Prof. Bambang Sudibyo, serta sejumlah pembicara dari dalam maupun luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Unpad juga melakukan kerja sama dengan Baznas Jawa Barat yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman yang diwakili Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., dengan Ketua Baznas Jawa Barat Arif Ramdani.*
Laporan oleh Arief Maulana
The post Digitalisasi Zakat Dongkrak Partisipasi Muzakki appeared first on Universitas Padjadjaran.