[Unpad.ac.id, 10/06/2015] Kondisi politik, keamanan, dan ekonomi dunia saat ini sedang mengalami turbulensi. Ketidakstabilan tersebut tentu saja , langsung atau tidak langsung, akan memiliki implikasi terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

Panglima TNI RI, Jenderal TNI Dr. Moeldoko saat memberikan Kuliah Umum bertema “Wawasan Kebangsaan” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (10/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
“Untuk itu, kita harus selalu melihat bagaimana perkembangan geopolitik, geostrategi negara-negara lain, agar kita menjadi bangsa yang selalu aware, selalu waspada, atas berbagai implikasi negatif dan positif,” ujar Panglima TNI RI, Jenderal TNI Dr. Moeldoko saat memberikan Kuliah Umum bertema “Wawasan Kebangsaan” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (10/06). Acara dimoderatori oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr.
Pada kesempatan tersebut, Moeldoko juga menyampaikan berbagai situasi terkini di berbagai negara, yang tentu saja akan berimplikasi pada Indonesia. Di dalam negeri sendiri, Moeldoko mengungkapkan bahwa secara umum kondisi politik, ekonomi, dan politik masih cukup stabil.
“Saya ingin katakan dengan gamblang bahwa saat ini kondisi dalam negeri cukup stabil. Cukup baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, stabilitas politik memang ada dinamika yang cukup keras, tetapi itu hanya pada level elite politik belum sampai dengan pada tataran grass root. “Saya pikir sebagai negara yang demokrasi wajar dinamika politik berjalan seperti itu.”
Sementara terkait stabilitas keamanan, Moeldoko menyampaikan bahwa berbagai masalah keamanan di sejumlah daerah di Indonesia sudah dapat diatasi. Adapun yang harus menjadi perhatian adalah mengenai stabilitas ekonomi, karena proyeksi pertumbuhan ekonomi tidak bisa dicapai akibat pengaruh internal dan eksternal, serta daya beli masyarakat masih rendah.
“Untuk itu, kami mohon untuk ikut menjaga situasi ini dengan sebaik-baiknya, jangan sampai stabilitas ekonomi kita yang sudah seperti ini diperparah lagi karena ada upaya menciptakan kondisi stabilitas politik dan keamanan yang tidak baik. Begitu stabilitas politik dan keamanan kita terganggu, maka stabilitas ekonomi kita pasti akan terganggu,” ujar Moeldoko.
Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko juga menyampaikan mengenai fungsi utama kampus. Ia menyebutkan ada 4 fungsi utama kampus, yaitu sebagai agen perubahan, pusat pembelajaran, penjaga tata nilai, dan pusat kebudayaan.
Sebagai agent ofchange, diharapkan kampus mampu memposisikan dirinya sebagai pusat agen pemberdayaan dan pengabdian pada masyarakat. Selain itu, kampus juga bukan ruang yang eksklusif, melainkan ruang yang inklusif.
Dalam konteks pusat pembelajaran, kampus harus mampu memunculkan publikasi ilmiah, menghormati HKI, dan memunculkan prestasi. Sementara sebagai penjaga tata nilai, diharapkan kampus dapat mengamalkan dan menjaga nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
“Berikutnya adalah kampus sebagai house of culture, bagaimana kampus harus mampu menjadi tempat menempa karakter para generasi muda sebagai pemimpin bangsa ke depan. Kampus memposisikan diri sebagai pengembang budaya ilmiah dan pendidikan kemandirian bangsa,” jelas Moeldoko.*
Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh
The post Panglima TNI, “Kampus Harus Posisikan Diri Sebagai Tempat Pendidikan Kemandirian Bangsa” appeared first on Universitas Padjadjaran.