[Unpad.ac.id, 9/04/2013] Artis sekaligus pemain teater Indonesia, Happy Salma, akan merepresentasikan kembali sosok Inggit Garnasih dalam pementasan monolog “Inggit” di Unpad. Pementasan monolog dalam rangka Pidangan Seni Budaya Rumawat Padjadjaran ini digelar pada Rabu (10/04) di Bale Rumawat Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung.
“Ini adalah tantangan terberat selama aku bermain peran, karena ini adalah monolog pertama yang berdurasi panjang serta memerankan tokoh yang menjadi aset sejarah negara kita,” ujar Happy Salma saat ditemui di sela-sela latihan pementasan.
Happy sendiri menyambut baik tantangan tersebut. Pasalnya, memerankan tokoh Inggit adalah impiannya selama bergelut di dunia panggung. Sebab, dengan memerankan tokoh-tokoh tersebut ada kesan yang didapat oleh penonton untuk kembali mengingatnya.
“Aku memang concern terhadap tokoh-tokoh pahlawan yang sering terlupakan. Bagi saya, bangsa itu tidak akan tegak tanpa adanya tokoh-tokoh tersebut, termasuk seorang wanita Sunda bernama Inggit Garnasih yang menjadi istri kedua Presiden Soekarno,” jelasnya.
Untuk menguatkan tokoh Inggit tersebut, Happy pun melakukan banyak observasi mengenai Inggit dengan cara napak tilas ke tempat-tempat bersejarah yang tak lepas dari sejarah Inggit. Hal lain ialah melakukan wawancara dengan kerabat dari Inggit sendiri. “Bahkan, aku juga napak tilas ke makam Ibu Inggit untuk meminta izin,” tambahnya.
Monolog yang ditulis oleh Ahda Imran dan disutradarai Wawan Sofwan ini bercerita tentang kisah hidup Inggit Garnasih yang hampir terlupakan di balik perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan istri kedua dari Presiden Soekarno yang berani mengatakan ‘’tidak’’ pada keinginan untuk menikah lagi. Inggit berani menolak dan menerima risiko untuk tidak lagi menjadi Ibu Negara yang selama ini setia mendampingi Bung Karno dan kembali dipulangkan di tanah kelahirannya Bandung.
“Monolog ini lebih kepada pergulatan hati seorang Inggit Garnasih, dimana Presiden Soekarno sebagai background dari kemelut perasaan Inggit sendiri,” ungkap Artis kelahiran Sukabumi 4 Januari 1980 tersebut.
Sosok Inggit Garnasih sendiri di mata Happy Salma adalah manusia yang memanusia. Inggit berani berdedikasi untuk melakukan tindakan kemanusiaan yang belum tentu orang lain mampu melakukannya. “Aku dapat pelajaran saat mengenal sosok Inggit, bahwa hidup itu harus memegang sebuah prinsip,” tegasnya.
Terkait dengan pementasan di Unpad, Happy pun mengapresiasi Unpad yang secara konsisten menggelar pertunjukan di bidang kesenian. Ia pun berharap melalui pementasannya di Unpad, banyak kalangan terutama mahasiswa dapat lebih mengenal Inggit Garnasih.
“Aku tidak punya keinginan yang muluk dalam pementasan ini. Yang aku ingin semua orang mendengar lagi nama Inggit Garnasih yang ternyata adalah aset bangsa,” ungkapnya.
Monolog “Inggit” akan digelar dalam dua sesi, yakni pukul 15.30 dan 19.30. Pementasan tersebut gratis dan tidak dipungut biaya. Tempat terbatas. Untuk konfirmasi kehadiran silakan menghubungi Gugun di nomor 085318952320. *
Laporan oleh Maulana / eh *
The post Melalui Monolog “Inggit”, Happy Salma Berharap Masyarakat Lebih Mengenal Sosok Inggit Garnasih appeared first on Universitas Padjadjaran.