Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Dinilai Terbaik, UPZ Unpad Raih Penghargaan dari Baznas Jabar

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/12/2019] Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Universitas Padjadjaran menjadi UPZ terbaik berdasarkan penilaian dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) wilayah Jawa Barat tahun 2019. Penghargaan tersebut diumumkan dalam acara “Baznas Jabar Awards” yang digelar di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Senin (2/12) malam.

Kiri ke kanan: Pembina dan Pengawas Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Universitas Padjadjaran Dr. Hadiyanto A. Rachim, M.I.Kom., Ketua UPZ Unpad Dr. Gigin G.K. Basar, M.M., dan Sekretaris UPZ Unpad Dr. Dudi, M.Si., berfoto bersama memegang penghargaan UPZ terbaik dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) wilayah Jawa Barat tahun 2019. (Foto: Arief Maulana)*

Ketua UPZ Unpad Dr. Gigin G.K. Basar, M.M., menjelaskan, ada tiga kriteria penilaian yang dilakukan Baznas Jabar terhadap UPZ di lingkungan Baznas, yaitu kualitas program penyaluran, koordinasi komunikasi dengan Baznas, serta kesesuaian prosedur pelaporan dengan regulasi yang ada.

Terkait penyaluran zakat, ada sejumlah program yang sudah dijalankan UPZ Unpad. Program ini difokuskan untuk membangun kemapanan dan kematangan literasi bagi mahasiswa. Program pertama yaitu “Cinta Literasi”, berupa dorongan kepada mahasiswa untuk membeli buku sekaligus mengolah kemampuan literasinya.

Dr. Gigin menjelaskan, lewat program ini, setiap mahasiswa diberi beasiswa buku sebesar Rp 100 ribu per bulan. Program ini berjalan selama satu semester kepada 100 mahasiswa. Selama 4 bulan, mahasiswa diberi uang untuk digunakan membeli buku. Dua bulan lainnya dipakai untuk penguatan kemampuan literasinya.

“Teknisnya mereka beli buku setiap bulan, bukunya dikasih tahu ke kita mereka beli buku apa lewat media sosial. Kemudian mereka suruh baca hingga bikin resensi dan mind mapping,” ujar Dr. Gigin.

Selain beasiswa buku, ada juga program literasi Al-Qur’an bersama Indonesia Al-Qur’an Center, serta program “Cinta Kalam” berupa kajian islamisasi dari sejumlah pengetahuan, hingga bantuan sosial kepada mahasiswa yang membutuhkan.

Sementara untuk kategori koordinasi, Baznas Jabar menilai bahwa UPZ Unpad sangat mudah untuk berkomunikasi maupun koordinasi. Atas kemudahan ini, UPZ Unpad menerima sejumlah dana salur provinsi sekaligus bantuan beasiswa dari Baznas Jabar.

Terkait bantuan beasiswa, lanjut Dr. Gigin, Baznas juga tertarik untuk mengadopsi nama program “Zakat for Tholabul Ilmi” (Zakti). Nama “Zakti” sendiri merupakan inisiasi dari Pembina dan Pengawas UPZ Unpad Dr. Hadiyanto A. Rachim, M.I.Kom.

Adapun untuk kriteria pelaporan, Unpad memaksimalkan untuk menyesuaikan sistem pelaporan sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, Dr. Hadiyanto menjelaskan, pelaporan tersebut merupakan upaya Baznas Jabar untuk mengaudit sistem pengelolaan zakat di Unpad.

“Penghargaan ini salah satunya mungkin karena kita taat terhadap SOP yang dibuat Baznas,” ujarnya.

Sekretaris UPZ Unpad Dr. Dudi, M.Si., menjelaskan, saat ini UPZ Unpad menghimpun dana zakat dari 116 muzaki atau wajib zakat di lingkungan Unpad. Secara teknis, para muzaki akan didata dan disetor ke Baznas untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ). Setelah mendapatkan NPWZ, barulah Unpad akan memotong zakat dari penghasilan muzaki sesuai dengan besaran yang ditetapkan.

“Mungkin dari tertib administrasi itulah, Baznas menilai bahwa UPZ Unpad sangat tertib (menghimpun zakat). Tidak main potong begitu saja,” kata Dr. Dudi.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Dinilai Terbaik, UPZ Unpad Raih Penghargaan dari Baznas Jabar appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad dan ITNY Gowes Bersama di Pedesaan Kulon Progo

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Universitas Padjadjaran melakukan gowes bersama dengan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), 27 – 28 November lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu dari implementasi kerja sama antara Unpad dan ITNY.

Sejumlah akademisi Unpad dan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta gowes bersama menyusuri jalan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, 27 – 28 November lalu.*

Acara tersebut di antaranya dihadiri Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Dr. med. Setiawan, dr., Dekan Fakultas Teknik Geologi Unpad Dr. Ir. Vijaya Isnaniawardhani, M.T., Rektor ITNY Dr. Ir. H. Ircham, M.T., serta sejumlah dosen di lingkungan Unpad maupun ITNY.

Gowes santai ini menyusuri jalan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, hingga berakhir di area Candi Borobudur, Magelang. Tidak sekadar bersepeda, kegiatan ini sekaligus menyusuri berbagai obyek geologi dan budaya di kawasan Kulon Progo. Selain itu, kabupaten ini juga menjadi obyek penelitian bersama antara Unpad dan ITNY.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad disebutkan, Kulon Progo dipilih sebagai obyek penelitian mengingat daerah ini memiliki sejumlah lokasi batuan tertua di pulau Jawa. Hal ini menjadikan Kulon Progo setara dengan Ciletuh di Jawa Barat dan Lok Ulo di Kebumen, Jawa Tengah.

Dari segi aktivitas sosial, pengembangan masyarakat di Kulon Progo juga cukup unik. Sejumlah program pemberdayaan masyarakat lokal didorong dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan.

Usai gowes, digelar kegiatan disuksi kelompok terpumpun yang digelar di kampus ITNY. Adapun kerja sama Unpad dan ITNY telah berlangsung sejak 2016 lalu. Program kerja sama tridarma ini telah menghasilkan lima orang Doktor di bidang teknik geologi.*

Rilis: Fakultas Teknik Geologi/am

The post Unpad dan ITNY Gowes Bersama di Pedesaan Kulon Progo appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Masuk Sepuluh Besar Kampus Hijau di Indonesia Menurut UI Greenmetric

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Universitas Padjadjaran masuk ke dalam 10 besar peringkat kampus hijau tingkat nasional berdasarkan pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Greenmetric World University Ranking 2019. Pengumuman pemeringkatan dilakukan di Balai Sidang kampus UI, Depok, Selasa (3/12) lalu.

Sekretaris Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik Dadang Abdurahim, S.H. (paling kiri) menerima piagam pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Greenmetric World University Ranking 2019 di Balai Sidang kampus UI, Depok, Selasa (3/12) lalu.*

UI Greenmetric merupakan sistem penilaian peringkat perguruan tinggi nasional dan dunia yang dilakukan UI terkait upaya dan inovasi perguruan tinggi dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Pada tahun ini, penilaian dilakukan kepada 780 perguruan tinggi dari 85 negara.

Kepala Kantor Pengelolaan Lingkungan Unpad Dr. Teguh Husodo, M.Si., mengatakan, secara prinsip ada 6 indikator penilaian dari UI Greenmetric. Enam indikator itu adalah pengaturan lahan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, sampah, air, transportasi, dan sektor pendidikan. Setiap perguruan tinggi diminta mengisikan data kinerja berdasarkan enam indikator tersebut.

“Dari beberapa indikator, kita menunjukkan kinerja yang baik,” ujar Dr. Teguh saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Rabu (4/12).

Dr. Teguh yang juga penanggung jawab tim borang UI Greenmetric Unpad menjelaskan, ada tiga indikator yang menjadi keunggulan Unpad, antara lain: pengelolaan limbah/sampah, transportasi, serta sector pendidikan.

Pada indikator pengelolaan limbah, pada 2019 Unpad telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi sampah plastik. Implementasinya berupa kebijakan penyediaan sistem air minum mandiri (Jalatista) di beberapa titik di lokasi kampus Jatinangor, hingga kampanye penggunaan botol minum tumbler sebagai pengganti air kemasan.

Dr. Teguh menilai, ada penurunan signifikan dari penyediaan keran Jalatista di kampus Unpad. Ia mencontohkan, salah satu titik Jalatista di stadion Jati Padjadjaran cukup efektif mengurangi sampah botol air kemasan.

“Stadion Jati merupakan lokasi di mana konsumsi air minum kemasan signifikan. Ini terlihat dari jumlah sampah air kemasan di tempat sampah. Dengan adanya Jalatista, jumlah sampah botol plastik yang dibuang di tempat sampah, bisa berkurang hingga 50%,” paparnya.

Sementara pada indikator transportasi, penambahan jumlah angkutan dalam kampus berpengaruh pada menurunnya angka kendaraan pribadi. Selain itu, pada sektor pendidikan, sudah banyak penelitian terkait kajian lingkungan yang dibiayai oleh Unpad.

Meski demikian, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan Unpad. Dr. Teguh mengatakan, ke depan, diharapkan Unpad punya cetak biru (blue print) perencanaan setiap bidang pembangunan kampus.

“Menurut saya, blue print itu yang akan menjadikan perencanaan untuk mencapai kampus ramah lingkungan ke depannya,” ujarnya.

Dr. Teguh menjelaskan, istilah “kampus hijau” bukan mengacu pada seberapa banyak pepohonan yang tumbuh di area kampus. Namun, “kampus hijau” tersebut mengacu pada kampus ramah lingkungan.

“UI Greenmetric ini kenapa menggunakan enam indikator untuk menunjukkan bagaimana performa peguruan tinggi tersebut acara utuh terhadap enam indikator itu,” jelasnya.

Dalam acara pengumuman peringkat UI Greenmetric tersebut, Unpad diwakili Sekretaris Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik Dadang Abdurahim, S.H.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

 

The post Unpad Masuk Sepuluh Besar Kampus Hijau di Indonesia Menurut UI Greenmetric appeared first on Universitas Padjadjaran.

FH Unpad Gelar Diskusi Terbatas Mengenai Wacana Penghapusan IMB dan Amdal

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Pusat Studi Hukum Lingkungan dan Tata Ruang Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Perhimpunan Pembina Hukum Lingkungan Indonesia (PHLI) mengelar diskusi terbatas yang digelar di Auditorium Perpustakaan Hukum Mochtar Kusumaatmadja FH Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (3/12).

Para pembicara dalam diskusi terbatas “Wacana Pengecualian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)” yang digelar Pusat Studi Hukum Lingkungan dan Tata Ruang Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Perhimpunan Pembina Hukum Lingkungan Indonesia (PHLI) di Auditorium Perpustakaan Hukum Mochtar Kusumaatmadja FH Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (3/12).*

Diskusi bertajuk “Wacana Pengecualian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)” ini digelar dalam upaya menyikapi isu penghapusan IMB dan Amdal melalui RDTR untuk mempercepat investasi dalam negeri. Acara dihadiri sejumlah akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, praktisi hukum, serta para aktivis lingkungan.

Menurut Kasubdit Pedoman Perencanaan Tata Ruang, Direktorat Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Hardian, wacana penghapusan Amdal dan IMB masih perlu mendapatkan kajian mendalam. RDTR yang diwacanakan menggantikan Amdal masih terkendala berbagai aspek.

“Kementerian masih terus mendorong pemerintah daerah untuk segera menyusun RDTR,” kata Hardian.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Dampak Lingkungan Kegiatan dan Usaha Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Arie Sudijanto mengatakan, kebijakan Amdal tidak dihapuskan, tetapi ada beberapa pengecualian.

“Ada beberapa pengecualian sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permenlhk) nomor 24 tahun 2018 tentang Pengecualian Kewajiban Penyusun Amdal untuk Usaha dan atau Kegiatan yang berlokasi di Kabupaten/Kota yang telah memiliki RDTR, dalam konteks pengecualian ini yang dihilangkan adalah kewajiban membuat kajiannya karena kajian sudah dilakukan melalui Lingkungan Hidup Strategis. Sementara pemrakarsa tetap wajib membuat UKL-UPL. Pendekatan melalui KLHS ini dilakukan pemerintah untuk menjamin kepentingan lingkungan dan masyarakat,” paparnya.

Dosen Fakultas Hukum Unpad Dr. Maret Priyanta, M.H., mengatakan, Amdal merupakan cerminan prinsip kehati-hatian yang tidak boleh dihapus. Pengecualian Amdal harus dikaji secara saksama dan hati-hati. Pendapat ini pun dibenarkan oleh dosen Universitas Pattimura, Dr. La Ode Angga, M.Hum.*

Rilis: FH Unpad/am

The post FH Unpad Gelar Diskusi Terbatas Mengenai Wacana Penghapusan IMB dan Amdal appeared first on Universitas Padjadjaran.

Anak Berhadapan dengan Hukum Harus Tetap Punya Hak Dasar

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Untuk lebih mengenalkan program inklusi pada Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran menggelar “Seminar Indonesia Inklusi the Series” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (4/12).

Team Leader Program Peduli The Asia Foundation Abdi Suryaningati (kiri) bersama Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Eko Maryadi (kedua dari kiri) dan dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad Dr. Hery Wibowo dalam Seminar Indonesia Inklusi the Series di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (4/12). (Foto: Arief Maulana)*

“Kita melihat generasi Indonesia ke depan itu ditentukan salah satunya oleh anak-anak, termasuk mereka yang sering dilupakan oleh komunitas dan keluarganya sendiri, yaitu mereka yang berhadapan dengan hukum,” kata Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Eko Maryadi.

Dikatakan Eko, ABH seringkali harus menjalani hidup di luar situasi umum anak-anak. Untuk ABH yang hidup di Lembaga Pembinaan Khusus Anak, mereka diharapkan tetap mendapat hak dasar anak.

“Oleh karena itu, kita melihat pentingnya bagaimana anak-anak ini dipisahkan dalam sebuah lembaga permasyarakatan yang di dalamnya harus diberikan semua hak-hak yang harus diperlukan oleh setiap anak. Misalnya yang paling basic adalah hak pendidikan,” ujar Eko.

Ditegaskan Eko, jangan sampai anak yang tinggal di LPKA kehilangan hak pendidikannya. Pihaknya pun menyarankan agar LPKA didesain seperti sekolah, sehingga saat menjalani hukuman seakan sedang menjalani pendidikan. Dengan demikian, diharapkan ketika ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka bisa mengembangkan dirinya secara lebih baik.

Eko pun menegaskan bahwa akademisi, khususnya mahasiswa perlu meningkatkan perannya. Untuk itulah PKBI saat ini menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk bekerja sama, salah satunya Unpad.

“Mahasiswa dan kampus adalah salah satu pilar yang harus kita bangun bersama, karena masa depan negeri ini salah satunya berada di tangan kaum akademis dan para mahasiswa,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Akademik dan Kemahasiswaan sekaligus dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad Dr. Hery Wibowo mengatakan bahwa kerja sama tersebut menunjukkan adanya dukungan akademis untuk kajian dan pengabdian kepada masayrakat khususnya untuk anak di Jawa Barat.

“(Seminar) ini adalah sebuah acara pembuka untuk gerbang kerja sama yang lebih besar,” ujar Dr. Hery.

Pada seminar tersebut, juga dibahas mengenai buku “Aku, Jeruji, dan Cita” dengan penulis utama dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad Maulana Irfan, M.I.Kom.

Seminar tersebut juga menghadirkan pembicara Abdi Suryaningati (Yeni) Team Leader Program Peduli The Asia Foundation dan Kepala LPKA Sukamiskin Bandung Sri Yanti.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Anak Berhadapan dengan Hukum Harus Tetap Punya Hak Dasar appeared first on Universitas Padjadjaran.

GSSTF Unpad Sabet 4 Penghargaan di Ajang Festival Teater Mahasiswa Nasional ke-IX

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/12/2019] Unit kegiatan mahasiswa Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film Universitas Padjadjaran (GSSTF Unpad) mendapatkan sejumlah penghargaan pada Festival Teater Mahasiswa Nasional (Festamasio) IX yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, pada 16-23 November 2019.

Unit kegiatan mahasiswa Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film Universitas Padjadjaran (GSSTF Unpad) mendapatkan sejumlah penghargaan pada Festival Teater Mahasiswa Nasional (Festamasio) IX yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, pada 16-23 November 2019.

Adapun penghargaan yang diraih ialah: Penyaji terbaik, Naskah terbaik, Aktris Utama terbaik (Renny Amelia Cahyani-FISIP), dan Aktris Pendukung terbaik (Windy Lestari-FIB).

Selain itu, GSSTF juga masuk di beberapa nominasi lainnya, yaitu: Musik terbaik (Farah dkk.), Sutradara terbaik (Reny Amelia Cahyani-FISIP), dan Aktor pendukung terbaik (Syahron Mubarok-Fikom).

“ Alhamdulillah, selama kami mengikuti festival-festival baik teater ataupun monolog, tahun ini menjadi tahun pencapaian tertinggi kami. Tapi pencapaian itu semua tidak membuat kami puas dan akan terus belajar dan proses, mengingat proses garapan untuk Festamasio IX ini memakan waktu hampir satu tahun. Dari mulai pemilihan sutradara, casting, penulisan naskah sampai latihan rutin,” ujar Ahrman Soleh selaku pimpinan produksi.

Ada pun naskah yang dimainkan oleh GSSTF Unpad pada kesempatan tersebut berjudul “Pasung”. Cerita tersebut diangkat untuk menunjukkan tentang kondisi keluarga yang memiliki anak dengan gangguan jiwa atau ODGJ/orang dengan gangguan jiwa.

Dalam cerita tersebut juga ditunjukan bagaimana tekanan dari masyarakat terhadap ODGJ dan keluarganya. Pesan yang ingin disampaikan adalah mengenai kesetaraan hak. ODGJ memang perlu perlakuan khusus, namun di pasung bukanlah jalan terakhir untuk menangani ODGJ.

Berindak sebagai juri pada kompetisi tersebut yaitu Iman Soleh (Seniman, dosen ISBI), Haris Priyadi (Dosen LSPR), dan Hendik Tanto (Seniman Medan).*

Rilis/art

The post GSSTF Unpad Sabet 4 Penghargaan di Ajang Festival Teater Mahasiswa Nasional ke-IX appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gelar “Business Matching”, Oorange Unpad Pertemukan Pelaku Startup dengan Mitra Bisnis

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/12/2019] Sebanyak 23 usaha rintisan (startup) di bawah binaan Pusat Inkubasi Bisnis (Oorange) Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran melakukan presentasi mengenai produk kewirausahaannya di hadapan mitra investor, eksportir, pelaku bisnis, pemerintah, dan perbankan dalam acara “Business Matching” yang digelar di Hotel Arya Duta, Bandung, Kamis (5/12).

Sejumlah pelaku usaha rintisan melakukan presentasi mengenai produk usahanya dalam acara “Business Matching” yang digelar Pusat Inkubasi Bisnis (Oorange) Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran di Hotel Arya Duta, Bandung, Kamis (5/12). (Foto: Arief Maulana)*

Kegiatan “Business Matching” merupakan kegiatan akhir dari program akselerasi Oorange-Mandiri Capital Indonesia (MCI) yang digelar sejak Agustus lalu. Tujuannya untuk mempertemukan dan menjembatani produk Unpad yang membutuhkan investasi dan akses pasar.

“Diharapkan terjadi transaksi bisnis antara investor dan pelaku usaha,” kata Ketua Oorange Unpad Diana Sari, PhD.

Program akselerasi Oorange-MCI merupakan upaya untuk mengakselerasi dan mendukung perkembangan usaha rintisan di Unpad. Selama 3 bulan mengikuti program, peserta diberikan sejumlah materi yang diharapkan dapat memfasilitasi peserta untuk lebih dekat dengan calon investor.

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., sendiri mengapresiasi atas berbagai usaha rintisan yang telah dibangun oleh mahasiswa Unpad. Diharapkan, para mitra dapat tertarik atas produk yang dihasilkan.

“Mereka adalah anak muda berpendidikan yang punya kreasi inovasi luar biasa,” kata Rektor.

Terkait target adanya transaksi bisnis, Rektor mendorong agar pelaku usaha rintisan tetap optimistis membangun usahanya. Ia menilai, pengembangan usaha yang baik haruslah memiliki mitra bisnis.

“Saya harap 23 startup ini teruskan perjuangannya untuk menjadi enterpreneur hebat Indonesia, yang mampu hasilkan inovasi yang bisa berkontribusi pada peningkatan nilai tambah bangsa, khususnya pembentukan sumber daya manusia,” kata Rektor.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Gelar “Business Matching”, Oorange Unpad Pertemukan Pelaku Startup dengan Mitra Bisnis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa FK Unpad Raih Perunggu di Ajang Seoul International Invention Fair, Korea Selatan

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/12/2019] Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran berhasil meraih medali perunggu pada ajang “Seoul International Invention Fair (SIIF) 2019” yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) di Seoul, Korea Selatan, 27-30 November 2019. SIIF 2019 merupakan gelaran inovasi tingkat internasional yang diikuti oleh para pelajar, mahasiswa, dan inventor dari seluruh dunia.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad meraih medali perunggu pada ajang “Seoul International Invention Fair (SIIF) 2019” yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) di Seoul, Korea Selatan, 27-30 November lalu.*

Tim tersebut terdiri dari Annisa Dewi Nugrahani, Manik Intan Gumilang, Ivan Christian Channel, Mochammad Farhan Fajrial Aditama Ridzki, dan Mitra Alparisa. Pada acara SIIF 2019 ini, tim dengan dosen pembimbing Prof. Dr. Ida Parwati, dr., Sp.PK(K), PhD menorehkan prestasi tersebut atas inovasi yang berjudul “Free Antimicrobial Resistance (Fairmont) Project”.

“Inovasi yang ditawarkan adalah mengenai langkah-langkah strategis dan inovatif untuk mencegah dan mengendalikan resistensi antibiotik yang saat ini menjadi salah satu masalah utama kesehatan di seluruh dunia melalui metode berbasis upaya promotif dan preventif pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0,” ujar Annisa.

Dikatakan Annisa, resistensi antibiotik diantaranya terjadi karena tidak bijaknya penggunaan antibiotik. Untuk itu, timnya melakukan dua pendekatan untuk mengatasinya. Pertama, melalui modifikasi kurikulum di pendidikan kedokteran. Modifikasi kurikulum dilakukan melalui media melalui poster, video, game digital, dan e-book. Salah satu permainan digital yang ditawarkan tim adalah gameboard monopoli antibiotik.

Kedua, timnya juga mengusulkan inovasi yoghurt beku (frozen yoghurt) dari kambing hibridisasi etawa. Selain mudah diproduksi, yoghurt beku  diyakini sangat menyehatkan karena kaya akan probiotik dan bisa dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap susu sapi.

Dikatakan Annisa, saat ini banyak generasi millenials cenderung memilih yoghurt beku ketimbang produk dessert lainnya seperti gelato ataupun es krim sehingga prospek implementasinya sangat menjanjikan. Tidak hanya itu, pemanfaatan yoghurt beku dari kambing etawa juga dapat  memberdayakan masyarakat lokal di Desa Cimalaka, Kabupaten Sumedang.

Frozen yoghurt yang kaya akan probiotik berpotensi untuk mencegah terjadinya infeksi pada pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat mengurangi penggunaan antibiotik,” ujarnya.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana

The post Mahasiswa FK Unpad Raih Perunggu di Ajang Seoul International Invention Fair, Korea Selatan appeared first on Universitas Padjadjaran.


Dosen FK Unpad Raih Anugerah Menteri Kesehatan 2019

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/12/2019] Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dr. Agung Budi Sutiono, SpBS(K)., PhD., Dr.Med.Sci., terpilih sebagai salah satu penerima Anugerah Menteri Kesehatan Tahun 2019. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2019 lalu.

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menyerahkan piagam penghargaan “Anugerah Menteri Kesehatan Tahun 2019” kepada Dr. Agung Budi Sutiono, SpBS(K)., PhD., Dr.Med.Sci di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2019 lalu.*

Dr. Agung merupakan satu di antara sepuluh penerima Anugerah Menteri Kesehatan tahun 2019. Penghargan diterima Dr. Agung dalam kategori “Upaya Menurunkan Angka Kesakitan”.

Dosen  Departemen Ilmu Bedah Saraf FK Unpad ini terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan atas inovasinya yang diberi nama “Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)”. Inovasi tersebut berupa sistem rujukan online, yaitu sistem pendataan khusus bagi pasien cedera kepala.

Dalam SPGDT, dokter yang menangai pasien dengan cedera kepala dapat memasukan data ke dalam sistem Neurosyrs Online (Neurosurgery Referal Systems) sebelum pasien dikirim ke rumah sakit rujukan di Bandung.

Dijelaskan Dr. Agung, inovasi tersebut dilatarbelakangi atas tingginya kasus gawat darurat akibat trauma kepala di Jawa Barat. Kasus tersebut biasanya tidak disertai dengan data pra rumah sakit.

“Sehingga bisa membantu persiapan tata laksana pasien lebih cepat apabila data rujukan pasien sudah diterima secara detail,” jelas Dr. Agung saat dihubungi, Rabu (4/12).

Sejak diaplikasikan pada tahun 2015, sistem tersebut telah membantu menyimpan data agar bisa dianalisis, sehingga bernilai positif untuk perbaikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan pemerintah. Sistem ini pun mudah diaplikasikan dimana saja.

Diharapkan Dr. Agung, aplikasi ini dapat dimanfaatkan di ruang lingkup yang lebih luas untuk kemaslahatan masyarakat di Indonesia.

“Saya harap dapat terus mencari inovasi lain untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas di bidang bedah saraf,” harapnya.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana

The post Dosen FK Unpad Raih Anugerah Menteri Kesehatan 2019 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Keri Lestari, “Hadapi Era Disuptif, Inovasi Farmasi Klinik dan Penguatan Apoteker Dibutuhkan”

$
0
0

[unpad.ac.id, 6/12/2019] Di tengah era disruptif  pelayanan kesehatan Indonesia, dibutuhkan inovasi farmasi klinik untuk meningkatkan kualitas terapi obat dalam pelayanan kesehatan. Selain penerapan teknologi, dibutuhkan penguatan sumber daya manusia profesi apoteker mengingat profesi ini merupakan garda terdepan dalam mengawal terapi obat yang efektif dan efisien.

Guru besar bidang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt., menyampaikan orasi ilmiah berkenaan pengukuhan jabatan guru besarnya di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung, Jumat (6/12). (Foto: Arief Maulana)*

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. dalam Prosesi Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar Prof. Keri dalam bidang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Klinik di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung, Jumat (6/12). Prof. Keri membacakan orasi ilmiah berjudul “Inovasi Farmasi Klinik untuk  Meningkatkan Kualitas Terapi Obat di Tengah Era Disruptif Pelayanan Kesehatan di Indonesia”.

Menurut Prof. Keri, hingga saat ini, pemenuhan tenaga apoteker di semua fasilitas kesehatan, terutama puskesmas, masih menjadi tantangan tersendiri bagi peningkatan kualitas pelayananan kesehatan.

“ Inovasi Farmasi Klinik menginisiasi lahirnya model interaksi baru tim kesehatan yang lebih inovatif dan masif, yaitu penguatan kapasitas apoteker sebagai bagian penting tim pelayanan kesehatan dalam meningkatkan keamanan pasien (patient safety) dan kualitas pelayanan kesehatan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Prof. Keri yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad.

Dikatakan Prof. Keri, dunia kesehatan di tanah air tak luput dihadapkan pada persoalan dan tantangan menghadapi era revolusi industri 4.0 dan 5.0. Selain pemanfaatan IoT, interaksi baru dalam bentuk kolaborasi antar profesi tenaga kesehatan (interprofessional collaboration) menjadi inovasi untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik.

“Dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan adanya penguatan profesi apoteker sehingga eksistensinya tidak lagi diragukan bahkan dipertanyakan,” ujar Prof. Keri.

Prof. Keri menjelaskan, keilmuan bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik mendasari kompetensi apoteker dalam pelayanan kesehatan dan penemuan obat baru. Melalui kajian Farmakologi, apoteker  mengetahui bagaimana suatu bahan kimia/obat berinteraksi dengan sistem biologis, khususnya mempelajari aksi obat di dalam tubuh. Sedangkan kajian Farmasi Klinis mendasari interaksi apoteker dan pasien untuk mengoptimalkan terapi obat, meningkatkan standar kesehatan & kualitas hidup, kebugaran (wellnes), dan pencegahan penyakit, sesuai filosofi asuhan kefarmasian atau pharmaceutical care.

Berdasarkan pengalaman riset pengembangan obat baru dan pelayanan praktek kefarmasian, Prof. Keri mengungkapkan bahwa keilmuan farmasi yang berorientasi pasien (patient oriented) dan berorientasi produk (product oriented) saling melengkapi dalam praktek profesi Apoteker.

“Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita sebagai apoteker dapat memilihkan produk yang paling cocok sesuai dengan kondisi pasien dilihat dari bentuk sediaan, rute pemberian obat, tipe obat, jumlah obat, dosis, jumlah obat yang diserap dan dimetabolisme, serta inetraksi obat,” ujarnya.

Dengan adanya keterkaitan antara product oriented dan patient oriented dapat meningkatkan efektivitas obat sebagai produk dalam menyembuhkan pasien, dimana pengobatan akan lebih tepat sasaran dan user friendly.

Salah satu penelitian Prof. Keri adalah pengembangan stevia sebagai minuman manis untuk pasien diabetes. Melalui uji aktivitas antidiabetes, teh stevia diketahui dapat mengendalikan kadar gula dalam darah. Ramuan herbal teh stevia ini telah dipatenkan dengan merk TehDia dan dihilirisasi bekerja sama dengan PT DPE serta mendapatkan izin edar dari BPOM.

Penelitian lainnya yaitu pengembangan tablet ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt.) sebagai antidiabetes dan antihiperlipidemia. Pengembangan obat baru ini telah dilakukan sejak tahun 2009, didukung oleh Kemenristekdikti dan Kementerian Kesehatan RI. Saat ini hasil penelitian tersebut telah  tercatat di Kementerian Kesehatan sebagai bahan baku obat baru bekerja sama dengan PT Kimia Farma Tbk untuk selanjutnya dikembangkan dengan nama produk “Glucopala”.

“Pengembangan nutrasetikal TehDia dan juga Kaplet Glukopala merupakan contoh penerapan ilmu farmakologi dan farmasi klinis yang tidak hanya berfokus pada pasien (patient oriented) tetapi juga pada produk (product oriented). Product oriented juga tidak selalu berbicara tentang obat yang sifatnya kuratif, tetapi bisa juga mengarah ke pangan fungsional, karena pelayanan kesehatan bukan hanya berbicara tentang fenomena sakit,tetapi juga fenomena sehat,” ujar Prof. Keri.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Prof. Dr. Keri Lestari, “Hadapi Era Disuptif, Inovasi Farmasi Klinik dan Penguatan Apoteker Dibutuhkan” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Memahami Penggunaan Akronim “Unpad” dan Penulisan “Padjadjaran”

$
0
0

[unpad.ac.id, 6/12/2019] Nama Universitas Padjadjaran acapkali dipendekkan menjadi “Unpad”. Namun, banyak juga yang menulis morfem “Unpad” dengan menggunakan huruf kapital semua, menjadi “UNPAD”. Sebenarnya, manakah yang lebih tepat?

Logo Unpad.*

Ketua program studi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran Dr. Lina Meilinawati, M.Hum., menjelaskan, nama “Unpad” dikategorikan sebagai akronim, bukan singkatan. Dikatakan akronim, karena “Unpad” bisa dibaca sebagai kata.

“Unpad (termasuk) akronim nama lembaga, Jadi, tidak ditulis dengan huruf kapital semua,” kata Dr. Lina.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akronim merupakan kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis/dilafalkan sebagai kata yang wajar. Hal ini diperjelas dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang menjelaskan bahwa akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

Meski demikian, penulisan “Unpad” dengan menggunakan huruf kapital semua bisa dilakukan. Dr. Lina menjelaskan, morfem “Unpad” dengan huruf kapital semua digunakan apabila berada pada posisi bukan kalimat. “Misalnya dalam judul buku yang semuanya ditulis dengan huruf kapital semua, maka penulisan ‘Unpad’ boleh ‘UNPAD’,” terangnya.

Penggunaan “Padjadjaran”

Sementara itu, nama resmi Unpad sampai sekarang adalah “Universitas Padjadjaran”. Nama “Padjadjaran” diambil dari kesepakatan para Panitia Negara Pembentukan Universitas Negeri (PNPUN) pada tahun 1957 silam. Nama itu diambil dari nama Kerajaan Sunda, yaitu Kerajaan Pajajaran, yang paling terkenal dan dikenang oleh rakyat Jawa Barat.

Pada tahun 1957 ketentuan berbahasa di Indonesia mengacu pada sistem Ejaan Republik atau Ejaan Suwandi. Dalam sistem ejaan Suwandi tersebut, huruf “j” masih menggunakan huruf “dj”, sehingga morfem “Pajajaran” masih dieja “Padjadjaran”. Sementara itu, sesuai dengan sistem ejaan Suwandi, morfem “Universitas” sudah menggunakan huruf “u”, tidak lagi menggunakan “oe”.

Seiring berjalannya waktu, nama “Universitas Padjadjaran” sudah menjadi identitas resmi dari institusi pendidikan tinggi di Jawa Barat tersebut. Karena sudah menjadi jenama (brand), huruf “dj” tidak dilakukan pembaruan menjadi “j”, sehingga namanya tetap “Universitas Padjadjaran”.

Untuk itu, kurang tepat apabila penulisan “Universitas Padjadjaran” ditulis “Universitas Pajajaran” atau “Universitas Padjajaran”, karena jika disesuaikan dengan ejaan Suwandi, “Pajajaran” berarti “Payayaran”, sedangkan “Padjajaran” berarti “Pajayaran”.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

The post Memahami Penggunaan Akronim “Unpad” dan Penulisan “Padjadjaran” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Mahasiswa Unpad Ikuti “Huawei Seeds For The Future 2019” di Tiongkok

$
0
0

[unpad.ac.id, 9/12/2019] Dua mahasiswa Teknik Informatika Universitas Padjadjaran, Sachi Hongo dan Vega Savera Yuana terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam kegiatan “Huawei Seeds For The Future 2019” yang dilaksanakan di Beijing dan Shenzen, Republik Rakyat Tiongkok, 02-16 November 2019.

Dua mahasiswa Teknik Informatika Universitas Padjadjaran, Sachi Hongo dan Vega Savera Yuana bersama dosen Teknik Informatika Unpad Dr. Asep Sholahuddin, MT., dalam acara Pre Departure “Huawei Seeds For The Future 2019”.*

Program ini merupakan penegasan dari komitmen Huawei menyiapkan sumber daya profesional di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Penyiapan dilakukan melalui transfer pengetahuan tentang teknologi, inovasi, nilai-nilai korporasi, wawasan global, dan juga pentingnya menjunjung tinggi kearifan lokal.

Sachi dan Vega mengikuti program ini selama dua minggu. Pada minggu pertama di Beijing, keduanya belajar bahasa mandarin dan menulis kaligrafi Cina. Kemudian di Shenzen, keduanya mendapatkan ilmu mengenai erkembangan terbaru dari teknologi jaringan 3G/4G/5G, komputasi awan, serta Internet of Things.

Selama di Tiongkok, keduanya juga bertemu dengan Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Listyowati. Menurutnya, Tiongkok merupakan negara yang tepat untuk belajar teknologi. Selain memiliki sejumlah perusahaan teknologi besar, Tiongkok banyak memiliki startup unicorn yang bergerak di bidang teknologi digital.

Tahun ini, program Seeds for the Future mengikutsertakan delapan perguruan tinggi terkemuka Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran Bandung, Telkom University Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, dan Universitas Multimedia Nusantara.

Dosen Teknik Informatika Unpad yang juga koordinator kerja sama Unpad dengan Huawei Dr. Asep Sholahuddin, MT., menjelaskan, telah banyak kegiatan kerja sama yang dilakukan Unpad dan Huawei, di antaranya martgen, TechDay, HAINA, ICT competition Huawei nasional maupun internasional, sertifikasi internasional, serta pelatihan untuk dosen dan mahasiswa.*

Rilis: Agus Purwanto/am

The post Dua Mahasiswa Unpad Ikuti “Huawei Seeds For The Future 2019” di Tiongkok appeared first on Universitas Padjadjaran.

Korps Protokoler Mahasiswa Unpad Gelar Protocol Fair 2019

$
0
0

[unpad.ac.id, 9/12/2019] Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan “Protocol Fair 2019” yang digelar di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, 15 – 17 November lalu.

Suasana Protocol Fair 2019 yang digelar Korps Protokoler Mahasiswa Unpad.*

Acara tahunan yang digelar KPM Unpad ini terdiri dari 3 rangkaian acara, yaitu seminar keprotokolan, gelar wicara terkait event organizer, serta sejumlah lomba, seperti lomba MC keprotokolan hingga lomba pembaca berita.

Acara diikuti oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Hari pertama kegiatan dibuka dengan acara Seminar Keprotokolan dan Gelar Wicara mengenai Event Organizer. Kegiatan ini menghadirkan pembicara Direktur Protokol Kementrian Luar Negri RI Akio Alfiano Tamala, Marketing Venue Manager PT. Jakarta International Expo Cindy Harijanto, serta Marketing Promotions ISMAYA Group Ariawan Suryowibowo.

Sementara di hari kedua, acara diisi dengan Pelatihan dan Lomba MC Keprotokolan. Pelatihan disampaikan pemateri Emil Faizza. Selanjutnya, hari ketiga Protocol Fair diisi pelatihan dan Lomba News Presenter dengan pemateri pembaca berita CNBC Indonesia Muhammad Gibran.

Pada lomba tersebut, Universitas Gadjah Mada meraih sejumlah juara pada berbagai kategori.*

Rilis: KPM Unpad/am

The post Korps Protokoler Mahasiswa Unpad Gelar Protocol Fair 2019 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Tuan Rumah Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik PTNBH

$
0
0

[unpad.ac.id, 9/12/2019] Universitas Padjadjaran menjadi tuan rumah Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik (MSA) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang digelar di Swiss-bel Resort Dago Heritage, Bandung, Senin (9/12) dan Selasa (10/12).

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro saat menyampaikan paparan dalam Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik (MSA) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang digelar di Swiss-bel Resort Dago Heritage, Bandung, Senin (9/12). (Foto: Arief Maulana)*

Ketua Senat Akademik Unpad Prof. Oekan S. Abdoellah, M.A., PhD, mengatakan, sidang paripurna MSA PTNBH tahun ini diikuti oleh 114 delegasi dari 11 PTN BH di Indonesia. Pada tahun ini, sidang mengangkat tema “Transformasi Budaya Akademik dan Ekosistem Inovasi PTNBH untuk Kemandirian dan Daya Saing Nasional”.

“Pemilihan tema tersebut didasari atas kesadaran bahwa saat ini telah terjadi disrupsi pada berbagai sendi kehidupan yang diakibatkan perkembangan teknologi digital. Pendidikan tinggi pun tidak terlepas dari disrupsi tersebut,” papar Prof. Oekan.

Prof. Oekan menjelaskan, disrupsi pada pendidikan tinggi terjadi karena pemanfaatan teknologi digital menyebabkan siklus pengetahuan, teknologi, dan produksi semakin cepat. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan riset dan inovasi.

“Riset dan inovasi yang dilakukan pendidikan tinggi  harus sesuai dengan kebutuhan pengguna, seperti industri,. Hal tersebut menunjukkan bahwa riset tidak lagi hanya dijadikan sebagai keunggulan akademik saja tetapi riset juga harus memberikan dampak kepada para penggunanya,” ujarnya.

Karena itu, Prof. Oekan mengharapkan, sidang paripurna MSA PTNBH ini dapat menghasilkan program kerja 2020 yang mampu mewujudkan transformasi budaya akademik dan pengembangan ekosistem inovasi PTNBH untuk kemandirian dan daya saing nasional. Majelis Senat Akademik harus menjadi pelopor transformasi sistem pendidikan tinggi nasional di era disrupsi teknologi digital.

“Dengan itu, universitas sebagai institusi pendidikan tinggi tidak hanya unggul dan bersaing secara akademik di tingkat global namun juga harus memberikan kemanfaatan atau kemaslahatan bagi umat manusia di muka bumi ini,” jelasnya.

Sidang paripurna ini dihadiri langsung Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Dalam sambutannya Prof. Bambang mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan Senat Akademik PTNBH terutama dalam meningkatkan riset dan inovasi.

Sejumlah hal yang disorot antara lain, penguatan kapasitas SDM peneliti. Ia menilai, keberadaan peneliti di Indonesia masih rendah. Dengan jumlah yang minim tersebut, produktivitas riset juga masih terbilang rendah.

Rendahnya produktivitas dan keberadaan peneliti ini berdampak meluas, seperti rendahnya mobilitas SDM peneliti hingga rendahnya kapasitas dan kompetensi riset grup. Karena itu, Prof. Bambang mengharapkan agar Senat Akademik PTNBH bisa mempermudah mobilitas peneliti.

“Mobilitas ini bukan berarti pindah institusi, tetapi lebih kepada memudahkan kerja sama, jangan sampai kerja samanya hanya sebatas satu institusi saja,” kata Prof. Bambang.

Di tingkat internal, Senat Akademik juga diharapkan dapat menguatkan aktivitas riset multidisiplin. Sejumlah perguruan tinggi dinilai masih belum mempraktikkan aktivitas riset antardisiplin.

“Kita masih menganggap disiplin kita bisa menyelesaikan berbagai permasalahan dalam riset. Keinginan untuk melibatkan lintas disiplin yang masih rendah. Ini salah satu tugas dari Senat Akademik,” kata Prof. Bambang.

Dalam sidang paripurna tersebut, hadir Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud RI Prof. Dr. Ismunandar, Ketua MSA PTNBH Prof. Dr. Nachrowi, M.Sc., M.Phil, serta Wakil Rektor bidang Keuangan dan Sumber Daya Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

 

 

 

The post Unpad Tuan Rumah Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik PTNBH appeared first on Universitas Padjadjaran.

Teknologi Digital Semakin Mutakhir, Generasi Milenial Diharapkan Bijak Memanfaatkannya

$
0
0

[unpad.ac.id, 9/12/2019] Perkembangan teknologi digital membawa kemudahan dalam berbagi data dan informasi. Di balik segala kemudahan itu, masyarakat, khususnya generasi milenial diharapkan dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi. Jangan sampai kemudahan teknologi dapat mengabaikan hak asasi manusia.

Sejumlah pembicara dalam Seminar Nasional “Paradigma Generasi Milenial dan Perlindungan Hak dalam Era Digital” di Grha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung, Senin (9/12). Seminar ini dimoderatori Editor in Chief Metro TV Arief Suditomo. (Foto: Arief Maulana)*

Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM RI Dr. Mualimin Abdi, S.H., M.H. mengatakan, selain memiliki hak atas diri, ada kewajiban yang harus ditegakan. Ketika menggunakan hak sebagai manusia, kita juga berkewajiban untuk menghormati hak asasi orang lain.

“Kemajuan teknologi untuk memudahkan di dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi bukan berarti kemudahan teknologi digital mengurangi, menghalang-halangi, atau pun merugikan hak asasi atau perlindungan asasi orang lain,” ujar  Dr. Mualimin saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Paradigma Generasi Milenial dan Perlindungan Hak dalam Era Digital” di Grha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung, Senin (9/12).

Acara tersebut digelar atas kerja sama Fakultas Hukum Unpad dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI. Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil. dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Arry Bainus, MA.

Dr. Mualimin pun mengingatkan generasi milenial untuk berhati-hati dalam menyampaikan informasi melalui teknologi digital. Informasi yang disampaikan tetap memiliki batasan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Pembicara lain, dosen FH Unpad di bidang Hukum Teknologi Informasi, Dr. Danrivanto Budhijanto, S.H., LL.M., in IT Law., FCB Arb.mengatakan bahwa masyarakat harus sadar bahwa data adalah “new oil”. Di era digital, data dapat selalu ter-update setiap menit, dan dapat menjadi hal yang sangat berharga.

“Hak di era digital, maka saya katakan adalah hak terhadap data,” ujar Dr. Danrivanto.

Sementara itu, Basytyan K. Pratama selaku Founder Invesproperty mengatakan bahwa generasi milineal perlu mengambil sikap dan berperan dalam penggunaan teknologi digital secara lebih bijaksana.

“Bagaimana kita bisa memberikan informasi yang sehat. Karena sejatinya informasi yang baik adalah informasi yang sehat, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk orang lain,” ujar Basyt.

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Teknologi Digital Semakin Mutakhir, Generasi Milenial Diharapkan Bijak Memanfaatkannya appeared first on Universitas Padjadjaran.


Organisasi Student Energy, Dorong Mahasiswa Sadar Energi Baru Terbarukan

$
0
0

[unpad.ac.id, 10/12/2019] Sebagai sarana edukasi, khususnya kepada mahasiswa, terkait peran yang dapat dilakukan intitusi pendidikan terkait permasalahan energi, Student Energy Universitas Padjadjaran menggelar “Renewable Energy Talk (RE-Talk)” di Aula Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad, 28 November 2019 lalu.

Organisasi Student Energy di Universitas Padjadjaran.*

Mengusung tema “Implementasi Teknologi Energi Terbarukan untuk Mendukung Green Campus“. “RE-Talk” menghadirkan pembicara Sunardi, M.Si.,Ph.D. yang merupakan dosen Biologi FMIPA Unpad dan dosen Teknik Elektro FMIPA Unpad Dr. Nanang Rohadi, M.T.

“Menyoroti kebutuhan energi baru terbarukan, tentunya perlu adanya persiapan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Jika ditinjau dari potensinya, potensi sumber energi terbarukan di Indonesia dinilai masih cukup tinggi,” ujar Deputy of Public Relations Student Energy Unpad Dwiki Danang Kuncoro.

Dikatakan Dwiki, mengembangkan energi ramah lingkungan bukan hanya tugas pemerintah. Perlu ada peran dari berbagai pihak, salah satunya institusi pendidikan.

“Melihat kebutuhan ini, Student Energy Unpad ingin membantu pelaksanaan implementasi transisi ke Energi Baru Terbarukan yang dimulai dari Unpad, salah satu tahapannya ialah edukasi dan penyadaran yang dilakukan melalui kegiatan RE-Talk,” imbuh Dwiki.

Tentang Student Energy Unpad

Student Energy sendiri merupakan organisasi nonpemerintah yang bergerak di bidang energi. Tujuannya untuk membantu percepatan transisi energi menuju ke arah pengelolaan energi yang berkelanjutan. Saat ini Student Energy telah memiliki 38 chapter yang tersebar di berbagai belahan dunia, salah satunya di Unpad.

Student Energy di Unpad hadir sejak Februari 2019 dengan visi mendukung transisi menuju energi yang terjangkau, bersih dan berkelanjutan. Organisasi ini terbuka bagi mahasiswa Unpad yang ingin bergabung, yaitu mereka yang memiliki keinginan untuk belajar mengenai isu energi global, dan berkomitmen untuk menebarkan dampak positif terhadap lingkungan sekitar.

Salahsatu program yang diusung oleh Student Energy Unpad pada tahun ini adalah sepeda listrik yang diberi nama “Easy Bike”. Pada saat ini Easy Bike sedang berada pada tahap pembuatan prototipe sepeda listrik dan stasiun pengisian yang terintegrasi dengan sumber energi surya.

“Sehingga diharapkan Easy Bike dapat menjadi kendaraan yang ramah lingkungan untuk kampus Unpad ke depannya,” harap Dwiki.*

Rilis: Student Energy Unpad/art

 

 

 

 

 

 

The post Organisasi Student Energy, Dorong Mahasiswa Sadar Energi Baru Terbarukan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Perbankan Syariah Terus Berinovasi Hadapi Dunia Digital

$
0
0

[unpad.ac.id, 11/12/2019] Direktur Bisnis Komersial PT. Bank BRIsyariah, Tbk., Kokok Alun Akbar memberikan edukasi kepada mahasiswa Universitas Padjadjaran mengenai perbankan syariah di era digital. Edukasi tersebut diberikan dalam acara “BRIsyariah Goes to Campus” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (11/12).

Direktur Bisnis Komersial PT. Bank BRIsyariah, Tbk., Kokok Alun Akbar menyampaikan kuliah umum dalam acara “BRI Goes to Campus” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (11/12). (Foto: Arief Maulana)*

“Prinsip perbankan syariah ini sebetulnya sangat sesuai dengan teman-teman milenial ini,” ujar pria yang akrab disapa Alun ini dihadapan para mahasiswa.

Dalam paparannya, Alun mengungkapkan bahwa perbankan syariah dapat memenuhi kebutuhan milenial. Layanan yang dimiliki perbankan syariah, khususnya BRIsyariah pun tidak kalah dengan bank konvensional. Saat ini perbankan syariah terus berinovasi dan memiliki keunggulan di dunia digital.

“Tidak usah ragu untuk bersyariah,” ujar Alun.

Prospek karier di ekonomi dan perbankan syariah juga dinilai cukup menjanjikan. Hal ini dilihat dari besarnya potensi keuangan syariah dan industri halal yang sedang berkembang.

“Kalau melihat perkembangan ke depan, berkarier di bank syariah itu menurut saya masih menarik, masih terbuka lebar. Karena nanti bank syariah ini pasti berkembang sangat pesat,” tutur Alun.

Acara bertema “Milenial dan Bank Syariah di Era Digital Banking” ini dibuka oleh Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE.,  dan Direktur Utama PT. Bank BRIsyariah Ngatari.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis dokumen kerja sama yang telah ditandatangani antara PT. Bank BRIsyariah dan Unpad, pemberian CSR kepada Unpad berupa satu unit ambulans kepada DKM Masjid Unpad dan laptop bagi mahasiswa, serta pemberian beasiswa.

“Terima kasih kepada Bank BRIsyariah atas semua kerja sama yang telah berlangsung baik sampai hari ini dan insyaallah akan terus terjalin sampai masa mendatang,” ucap Rektor.

Selain pemaparan dari pimpinan PT. Bank BRIsyariah dalam sesi “Leader Talks”, pada acara tersebut juga digelar Ekspo produk UMKM Binaan Unpad di Halaman Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Perbankan Syariah Terus Berinovasi Hadapi Dunia Digital appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Asing Unpad Sajikan Atraksi Seni dan Kuliner Khas dalam Expadtriats 2019

$
0
0

[unpad.ac.id, 12/12/2019] Sejumlah mahasiswa internasional Universitas Padjadjaran dari 18 negara memeriahkan “International Day 2019: Expanding Unpad Through International Insight, Art, and Science (Expadtriats)” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (12/12). Dalam acara itu, mahasiswa asing mengenalkan kebudayaan setiap negara melalui sajian kuliner khas dan atraksi seni

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., bersama Kepala Kantor Internasional Unpad Ronny, dr., MD., M.Kes., AIFO, PhD., sedang mencicipi kuliner khas dari negara Sudan dalam acara “International Day 2019: Expanding Unpad Through International Insight, Art, and Science (Expadtriats )” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (12/12). (Foto: Arief Maulana)*

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., mengatakan, melalui acara tersebut para mahasiswa dapat berinteraksi tentang kebudayaan, hingga kuliner khas dari setiap neara. Saat ini Unpad telah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sebagai universitas berkelas dunia.

“Untuk itu kami harap mahasiswa internasional dapat belajar, dan saling mengenal budaya bersama dengan mahasiswa lokal disini untuk dapat meningkatkan reputasi internasional. Mudah-mudahan kalian juga dapat mengingat semua pengalaman disini sebelum pulang ke negara masing-masing,” harap Rektor.

Sementara itu Kepala Kantor Internasional Unpad sekaligus ketua panitia Ronny, M.D, M.Kes., AIFO, PhD., mengatakan bahwa Expadtriats telah digelar untuk ketiga kalinya sejak 2017. Acara ini diharapkan dapat membawa kebersamaan bagi para mahasiswa di Unpad.

“Diharapkan kalian dapat saling berinteraksi, berkomunikasi dan bermain bersama,” harap Ronny.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Mahasiswa Asing Unpad Sajikan Atraksi Seni dan Kuliner Khas dalam Expadtriats 2019 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peneliti Unpad Kenalkan Aplikasi Aksara Sunda kepada Siswa SMA

$
0
0

[unpad.ac.id, 16/12/2019] Tim peneliti dari program studi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran mengenalkan aplikasi “Aksara AR” kepada siswa SMA Al-Ma’soem, Rancaekek, Kamis (12/12) lalu. Aplikasi ini merupakan piranti bergerak (mobile) untuk mengenal aksara Sunda Kuno abad XV berbasis realitas tertambah (augmented reality).

Dosen Teknik Informatika Unpad Mira Suryani, M.Kom., sedang mengenalkan aplikasi “Aksara AR” hasil penelitian bersama peneliti lainnya kepada siswa SMA Al-Ma’soem, Rancaekek, Kamis (12/12) lalu.*

Tim yang terdiri dari Dr. Setiawan Hadi, Sc.CS., Mira Suryani, M.Kom., dan Gilang Nusantara Barry Putra melakukan riset terkait pelestarian aksara Sunda melalui teknologi. Aplikasi yang dikembangkannya ini memiliki sejumlah fitur, antara lain pemindai (scan) kartu AR yang menampilkan bentuk silabis aksara pada layar ponsel, hingga fitur suara dari silabis berikut kategorinya. Selain itu, terdapat fitur untuk mengetes kemampuan aksara melalui fitur kuis.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad dijelaskan, pengenalan aplikasi yang merupakan implementasi dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan kepada 120 siswa yang tergabung dalam komunitas “Class of Ancient Manuscript of Al-Ma’soem” (Catrik Al-Ma’soem).

“Kegiatan ini diharapkan semakin menyadarkan orang bahwa aksara Sunda sebagai warisan budaya dan perlu dilestarikan secara modern dengan teknologi 4.0 yaitu augmented reality, sehingga diharapkan lebih menarik siswa untuk mempelajari dan memahami aksara Sunda,” tutur Dr. Setiawan.

Sementara menurut Dr. Mira Suryani, SMA Al-Ma’soem dipilih karena keistimewaannya memiliki peminatan penulisan aksara Sunda. Karena itu, selain dikenalkan aplikasi “Aksara AR”, siswa juga dapat memberikan saran dan masukan untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.*

Rilis: Agus Purwanto/am

The post Peneliti Unpad Kenalkan Aplikasi Aksara Sunda kepada Siswa SMA appeared first on Universitas Padjadjaran.

SPM Unpad Gelar Lokakarya Penyusunan Laporan Kinerja Prodi dan Laporan Evaluasi Diri

$
0
0

[unpad.ac.id, 16/12/2019] Untuk membekali peserta dalam pembuatan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) dan Laporan Evaluasi Diri (LED), Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Padjadjaran menggelar “Workshop Penilaian LKPS dan LED Akreditasi Program Studi (APS) 4.0 Plus Mock Up Batch 2” di Auditorium Gedung Magister Manajemen (MM) Lantai 4 FEB Unpad, Jalan Dipati Ukur No.46 Bandung, Kamis (12/12) dan Jumat (13/12).

Suasana “Workshop Penilaian LKPS dan LED Akreditasi Program Studi (APS) 4.0 Plus Mock Up Batch 2” di Auditorium Gedung Magister Manajemen (MM) Lantai 4 FEB Unpad, Jalan Dipati Ukur No.46 Bandung, Kamis (12/12) dan Jumat (13/12). (Foto: Yuli Hantoro)*

Kegiatan tersebut diikuti oleh 13 perguruan tinggi di Indonesia, yaitu: Universitas Padjadjaran, STIE Ekuitas, Universitas Udayana, Universitas Sangga Buana YPKP, Universitas Tanjungpura, Institut Agama Islam Cipasung, Universitas Majalengka, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary, STIA-LAN, Universitas Simalungun, Universitas Galuh, Universitas Al-Ghifari, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia.

Ketua Pelaksana kegiatan Asep Sutiadi, S.Sos., M.Si. mengatakan bahwa pembekalan dalam pembuatan LKPS dan LED ini sangat penting agar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta mengerti sistem penilaian dan hal yang harus dipersiapkan ketika akan mengajukan akreditasi.

“Apa saja yang dinilai oleh assesor, sehingga bisa mempersiapkan apa saja dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam kegiatan akreditasi,” ujar Asep dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala SPM Unpad Dr. H. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa SPM menginisiasi kegiatan ini untuk transfer ilmu dan berbagi pengalaman. Dikatakan Dr. Funny, perubahan pada instrumen kali ini diantaranya ditandai dengan adanya outcomes based, sehingga diperlukan adanya strategi di dalam pengelolaan akademik.

“Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini tidak hanya sekedar transfer knowledge, namun ada latihan menilai LED yang sudah ada sesuai dengan instrumen per jenjang program studi, sehingga nantinya dapat menjadi acuan untuk menilai dan mengevaluasi borangnya sendiri. Selain itu kami berharap kegiatan ini tidak terhenti sampai disini, silakan mensosialisasikannya kembali di perguruan tinggi masing-masing,” ujar Dr. Funny.

Materi disampaikan oleh para dosen Unpad yang telah berpengalaman sebagai assesor perguruan tinggi.  Di hari pertama peserta mendapatkan materi dari Dr. H. Didin  Muhafidin, S.IP., M.Si mengenai pengantar Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS).

Dalam pemaparan materinya Dr. Didin menjelaskan mengenai perubahan-perubahan instrumen penilaian akreditasi yang baru terhadap instrumen yang lama berdasarkan standar dan kriteria instrumen BAN PT sebelum dan sesudah SN DIKTI 2015 yakni Pemenristekdikti  No.44 2015.

Pembicara kedua yaitu  Kepala SPM Unpad Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita,M.Si. Assesor BAN PT yang telah berpengalaman lebih dari 19 tahun ini menjelaskan butir-butir apa saja yang menjadi objek penilaian oleh assesor serta memberikan tips dan trik dalam penyusunan instrumen yang akan dinilai oleh assesor.

Di hari ke-2 peserta mendapatkan bimbingan menyusun LKPS. Peserta dibagi kelompok per jenjang program studi untuk latihan menilai LED yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan instrumen.*

Rilis: Wati Sukmawati dan Sri Kisyati/art

 

The post SPM Unpad Gelar Lokakarya Penyusunan Laporan Kinerja Prodi dan Laporan Evaluasi Diri appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live