Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Prof. Armida S. Alisjahbana Terpilih Sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBB

$
0
0

[unpad.ac.id, 14/09/2018] Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Armida Alisjahbana ditunjuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif ke-11 Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP).

Prof. Armida S. Alisjahbana (Foto: Tedi Yusup)*

Dikutip dari situs resmi PBB, Kamis (13/9), Prof. Armida juga berperan sebagai koordinator dari lima komisi regional Amerika Serikat.

Jabatan Wakil Sekretaris Jenderal didapatkan atas rekomendasi Sekretaris Jenderal PBB untuk Majelis Umum PBB. Terpilihnya Prof. Armida menggantikan Shamshad Akhtar selaku Wasekjen sebelumnya.

Jabatan tersebut setara dengan menteri kabinet di negara anggota. Ia juga memiliki kebebasan diplomatik di bawah Piagam PBB.

Prof. Armida merupakan tokoh penting dalam pendirian pusat unggulan SDG’s Center Unpad, suatu pusat studi pertama di perguruan tinggi yang berfokus pada penguatan SDGs. Pusat yang didirkan pada 2016 tersebut berperan terhadap persiapan dan evaluasi kebijakan serta program untuk mencapai SDG’s. Pusat ini juga mengilhami univeritas lainnya di Indonesia untuk mendirikan  pusat serupa.

Di bidang pemerintahan, Prof. Armida pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada 2009 hingga 2014 lalu.

Atas pengangkatan itu, Prof. Arminda akan melanjutkan misi pencapaian SDG’s di tingkat internasional. Melalui UNESCAP, ia akan mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial yang inklusif serta berkelanjutan di Asia-Pasifik. UNESCAP bersama organisasi pemerintah dan entitas PBB lainnya juga akan menguatkan kapasitas kelembagaan guna melayani hak, menangani aspirasi, serta kebutuhan masyarakat.

Rilis/ep/am

The post Prof. Armida S. Alisjahbana Terpilih Sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBB appeared first on Universitas Padjadjaran.


Panitia Pemilihan Rektor Serahkan Berkas ke Majelis Wali Amanat

$
0
0

[unpad.ac.id. 14/9/2018] Pemeriksaan administratif pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran 2019 – 2024 sudah selesai dilaksanakan. Seluruh berkas administratif delapan Bakal Calon Rektor telah diserahkan Panita Pemilihan Rektor (PPR) kepada Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unpad 2019-2024 Prof. Dr. Diana Harding menyerahkan berkas administratif delapan Bakal Calon Rektor kepada Sekretaris Eksekutif Majelis Wali Amanat Unpad Prof. Dr. Erri N. Megantara, dalam jumpa pers yang digelar di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (14/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Penyerahan tersebut secara resmi diberikan Ketua PPR Unpad, Prof. Diana Harding kepada Sekretaris Eksekutif MWA Unpad, Prof. Dr. Erri N. Megantara, dalam jumpa pers yang digelar di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (14/9).

Prof. Diana menyatakan, PPR Unpad telah menyelesaikan berbagai  tahapan pemeriksaan administratif, mulai dari penjaringan delapan Bakal Calon Rektor, seleksi administratif, pemeriksaan kesehatan dari RSUP Dr. Hasan Sadikin, hingga uji kompetensi dari Biro Pelayanan dan Inovasi Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.

Berkas tersebut meliputi dokumen administratif delapan Bakal Calon Rektor, dokumen hasil pemeriksaan kesehatan, serta dokumen hasil asesmen kompetensi.

“Berkas ini diserahkan dalam keadaan tersegel, karena sifatnya rahasia,” kata Prof. Diana.

Berkas tersebut akan menjadi pertimbangan dalam rapat internal MWA dengan agenda pengerucutan dan penetapan Bakal Calon Rektor dari delapan menjadi tiga Calon Rektor yang akan dilaksanakan Sabtu (15/9).

Prof. Erri mengatakan, penentuan tiga Calon Rektor ini murni didasarkan pada dokumen administratif. MWA akan melihat rekam jejak setiap Bakal Calon Rektor dari segi kepemimpinan, jejaring, integritas, serta dari asesmen kompetensi. Pengumuman tiga Calon Rektor akan diumumkan pada Senin (17/9) mendatang.

Usai terpilih, tiga Calon Rektor  akan menyampaikan gagasannya di depan sivitas akademika dan alumni Unpad. Pemilihan dan penetapan Rektor sendiri akan digelar pada bulan Oktober mendatang.

Selanjutnya, pelantikan Rektor terpilih akan dilaksanakan setelah masa jabatan Rektor periode 2015-2019 berakhir pada April 2019.

“Kami mengharapkan berbagai masukan dari Sivitas Akademika, alumni dan pihak lainnya mengenai sosok calon rektor. Masukan-masukan tersebut bermaksud dalam rangka memilih rektor yang terbaik, dan menjadikan Universitas Padjadjaran kedepannya menjadi lebih baik” ujar Prof. Erri.

Secara alfabetis, delapan Bakal Calon Rektor tersebut yaitu Prof. Dr. drg. Achmad Syawqie, M. S., (FKG); Prof. Dr. H. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H., FCB. Arb., (FH); Aldrin Herwany, S.E., M.M., Ph.D., (FEB); Prof. H. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.,(FH); Prof. Dr. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H., M.Hum., (FISIP); Prof. Dr. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si., (FISIP); Prof. Dr. Sri Mulyani, S.E., M.Si, Ak., (FEB); dan Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., (FK).*

Laporan oleh Safira Pramestiwi/am

 

The post Panitia Pemilihan Rektor Serahkan Berkas ke Majelis Wali Amanat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pengembangan Masyarakat Unpad Sampaikan Rekomendasi Pemetaan Sosial dan Renstra CSR Kepada PT. Indonsia Power UPJP Kamojang

$
0
0

[unpad.ac.id, 14/9/2018] Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT. Indonesia Power Unit Pembangkit dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Kamojang, Jawa Barat, menggelar “Lokakarya Hasil Pemetaan Sosial dan Penyusunan Rencana Strategis CSR” di kampus FISIP Unpad, Jatinangor, Kamis (13/9).

Ketua Pusat Studi CSR, Kewriausahaan Sosial, dan Pengembangan Masyarakat FISIP Unpad Dr. Santoso Tri Rahardjo, M.Si., (kiri) memberikan hasil pemetaan sosial dan rencana strategis CSR kepada pihak PT. Indonesia Power UPJP Kamojang dalam “Lokakarya Hasil Pemetaan Sosial dan Penyusunan Rencana Strategis CSR” di kampus FISIP Unpad, Jatinangor, Kamis (13/9).*

Lokakarya ini merupakan diseminasi hasil pemetaan sosial dan penyusunan renstra CSR hasil kerja sama Pusdi CSR, KS, dan PM FISIP Unpad dengan PT. Indonesia UPJP Kamojang sebagai impelementasi dari penjajakan kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak.

Sekadar informasi, lokakarya ini diawali dengan pelatihan pemetaan sosial yang sudah dilaksanakan pada akhir Juli lalu. Lokakarya ini dilanjutkan dengan pemetaan sosial langsung di kawasan Ring I wilayah kerja PT. Indonesia Power UPJP, yaitu Kecamatan Ibun di Kabupaten Bandung dan Kecamatan Pasirwangi di Kabupaten Garut, 1 – 15 Agustus lalu.

Sementara kegiatan penyusunan Renstra CSR PT. Indonesia Power  UPJP Kamojang telah selesai dilaksanakan dari pertengahan Agustus hingga awal September lalu.

Salah satu hasil pemetaan CSR PT. Indonesia Power UPJP Kamojang adalah keberhasilan perusahaan dalam mengentaskan angka buta huruf masyarakat Kampung Pelag, Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, hingga 80%.

Selain itu, melalui pembinaan perusahaan, Kampung Pelag berhasil memproduksi produk kopi unggulan dengan nama “Kopi Pelagio”.

“Kerja sama yang terbangun antara pusat studi dengan PT. Indonesia Power UPJB Kamojang melalui kegiatan social mapping dan penyusunan Renstra ini, melibatkan para mahasiswa tingkat akhir yang seiring dengan penulisan tugas akhir (penyusunan skripsi) mereka,” ujar Ketua Pusat Studi CSR Unpad Dr. Santoso Tri Raharjo, M.Si.

Berbagai aktivitas riset yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran mahasiswa di perguruan tinggi semacam ini diharapkan dapat berlanjut di masa datang.

Pihak PT. Indonesia Power UPJP Kamojang mengapresiasi dapat bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran melalui Pusdi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pengembangan Masyarakat. Bahkan, pihak perusahaan menawarkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) kepada mahasiswa.

Selain itu pihak perusahaan juga menawarkan kerjasama berikutnya kepada pihak Pusdi, yaitu kegiatan pendampingan penyusunan dokumentasi Proper.*

Rilis/am

The post Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pengembangan Masyarakat Unpad Sampaikan Rekomendasi Pemetaan Sosial dan Renstra CSR Kepada PT. Indonsia Power UPJP Kamojang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Majelis Wali Amanat Tetapkan Tiga Calon Rektor Unpad 2019-2024

$
0
0

[unpad.ac.id, 17/9/2018] Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Padjadjaran memilih dan menetapkan tiga Calon Rektor Unpad periode 2019-2024 berdasarkan hasil rapat pleno yang digelar di Sekretariat MWA Unpad, Jalan Hayam Wuruk No. 14, Bandung, Sabtu (15/9).

Logo Unpad.*

Secara alfabetis, tiga Calon Rektor tersebut yaitu: Aldrin Herwany, PhD, (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof. Atip Latipulhayat, PhD, (Fakultas Hukum), dan Prof. Dr. Obsatar Sinaga (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

Rapat Pleno dilakukan setelah Panitia Pemilihan Rektor (PPR) secara resmi menyerahkan berkas pemeriksaan administratif delapan Bakal Calon Rektor kepada MWA Unpad, Jumat (14/9). Berkas ini menjadi penentuan MWA dalam memilih dan menetapkan Calon Rektor.

Selanjutnya, masa pemilihan dan penetapan Rektor Unpad 2019-2024 digelar mulai 18 September hingga 27 Oktober. Tiga Calon Rektor akan melakukan sosialisasi gagasan dalam rentang waktu 18 September hingga 26 Oktober.

Sosialisasi gagasan dilakukan kepada seluruh unsur kelembagaan Unpad, diantaranya anggota Senat Akademik dan Dewan Profesor Unpad di Ruang Serba Guna Lantai 4 Gedung 2 Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, pada 21 September mendatang; BEM Kema Unpad di Bale Santika Unpad, Jatinangor, pada 25 September; Ikatan Alumni Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata, pada 29 September.

Selanjutnya, sosialisasi kepada Tenaga Kependidikan di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, 4 Oktober; dan masyarakat umum di Aula Redaksi kantor Harian Umum Pikiran Rakyat, 9 Oktober mendatang.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Majelis Wali Amanat Tetapkan Tiga Calon Rektor Unpad 2019-2024 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Armida S. Alisjahbana Terpilih Sebagai Sekretaris Eksekutif UNESCAP PBB

$
0
0

[unpad.ac.id, 14/09/2018] Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Armida Alisjahbana ditunjuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Sekretaris Eksekutif ke-11 Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP).

Prof. Armida S. Alisjahbana (Foto: Tedi Yusup)*

Dikutip dari situs resmi PBB, Kamis (13/9), Prof. Armida juga berperan sebagai koordinator dari lima komisi regional Amerika Serikat.

Jabatan Wakil Sekretaris Jenderal didapatkan atas rekomendasi Sekretaris Jenderal PBB untuk Majelis Umum PBB Antonio Guterres. Terpilihnya Prof. Armida menggantikan Shamshad Akhtar selaku Sekretaris Eksekutif sebelumnya.

Jabatan tersebut setara dengan menteri kabinet di negara anggota.

Prof. Armida merupakan tokoh penting dalam pendirian pusat unggulan SDGs Center Unpad, suatu pusat studi pertama di perguruan tinggi yang berfokus pada penguatan SDGs. Pusat yang didirkan pada 2016 tersebut berperan terhadap persiapan dan evaluasi kebijakan serta program untuk mencapai SDGs. Pusat ini juga mengilhami univeritas lainnya di Indonesia untuk mendirikan  pusat serupa.

Di bidang pemerintahan, Prof. Armida pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada 2009 hingga 2014 lalu.

Atas pengangkatan itu, Prof. Arminda akan melanjutkan misi pencapaian SDGs di tingkat internasional. Melalui UNESCAP, ia akan mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial yang inklusif serta berkelanjutan di Asia-Pasifik. UNESCAP bersama organisasi pemerintah dan entitas PBB lainnya juga akan menguatkan kapasitas kelembagaan guna melayani hak, menangani aspirasi, serta kebutuhan masyarakat.

Rilis/ep/am

The post Prof. Armida S. Alisjahbana Terpilih Sebagai Sekretaris Eksekutif UNESCAP PBB appeared first on Universitas Padjadjaran.

Palawa Unpad Rintis Jalur Panjat Tebing Baturaya, Kalimantan Selatan

$
0
0

[unpad.ac.id, 17/9/2018] Tim Unit Pencinta Alam “Palawa” Universitas Padjadjaran melakukan ekspedisi bertajuk pengembaraan penelitian dan pemanjatan tebing di Tebing Baturaya, Desa Teluk Kepayang, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, 18 Agustus hingga 2 September lalu.

Tim Palawa Universitas Padjadjaran melaksanakan ekspedisi pengembaraan pemanjatan Tebing Baturaya dan Penelitian di Desa Teluk Kepayang, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, 18 Agustus – 2 September lalu.*

Ekspedisi bertajuk “Pembuatan Jalur Panjat Tebing Baturaya dan Penelitian Pengaruh Industri Pertambangan terhadap Perubahan Ekonomi Masyarakat Desa Teluk Kepayang, Kab. Tanah Bumbu, Kalsel” ini beranggotakan Samudra Muhammad Rahman (Antropologi), Tri Nur Ramdhani (Perikanan), Rizkia Mutiara (Fisika), serta pendamping Yandi Romadona (Teknik Pertanian) dan Ronni Robinson Simbolon (Sastra Inggris).

Tebing Baturaya berupa kawasan tebing gamping raksasa di Teluk Kepayang. Tebing ini belum memiliki jalur pemanjatan karena masih jarang menjadi lokasi oleh para penggiat panjang tebing di Indonesia.

Tim berhasil merintis jalur panjat sejauh 120 meter dari dasar tebing. Meski tinggi tebing terhitung 410 meter berdasarkan hasil pengukuran GPS, tim memutuskan berhenti di titik 120 meter dengan alasan keselamatan.

Proses perintisan ini berlangsung selama tiga hari. Perjalanan ke puncak pun dilanjutkan dengan cara mendaki.

Dari hasil pengamatan, diperkirakan Tebing Baturaya tergolong pada karst muda. Formasinya yang mudah lepas, permukaannya yg rapuh, serta jarang ditemuka lubang tembus atau goa menunjukkan tebing ini belum lama mengalami karstifikasi. Meski demikian, tebing ini masih aman untuk dipanjat dengan catatan butuh kehati-hatian ekstra dalam memilih tambatan dan pengaman saat proses pemanjatan.

Wilayah Teluk Kepayang sendiri merupakan salah satu desa di Tanah Bumbu yang lebih dari setengah abad lalu menjadi lahan pertambangan batu bara. Ihwal keberadaan tambang ini menarik tim untuk meneliti kaitannya mengenai perekonomian masyarakat Teluk Kepayang.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan ekonomi masyarakat desa sebelum dan sesudah menjadi kawasan industri pertambangan. Hal ini mendorong perusahaan tambang dapat merumuskan kebijakan saat menjadikan suatu wilayah menjadi kawasan pertambangan.

Selama melakukan penelitian, tim menemukan sebagian besar lahan tambang kini telah memasuki tahap reklamasi. Beberapa perusahaan tambang masih melakukan penggalian. Sejumlah tenaga kerja perusahaan tersebut berasal dari Desa Teluk Kepayang.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambangan batu bara di desa ini sebenarnya membantu perekonomian masyarakat desa dalam mengurangi angka pengangguran. Selain itu perusahaan tambang di sana juga membantu dalam pendanaan pembangunan infrastruktur desa ini. Di sisi lain, lubang-lubang bekas galian tambang menjadi bentuk kerusakan alam dan membutuhkan waktu ama untuk pemulihannya,” tutur Rizkia dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Tim juga berharap, hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk membuat kebijakan yang lebih mampu memperhatikan masyarakatnya.*

Rilis: Palawa Unpad/am

 

The post Palawa Unpad Rintis Jalur Panjat Tebing Baturaya, Kalimantan Selatan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Fakultas Peternakan Fasilitasi Pelatihan Pembiakan dan Manajemen Sapi Komersial Kerja Sama Indonesia-Australia

$
0
0

[unpad.ac.id, 17/9/2018] Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Peternakan kembali dipercaya sebagai fasilitator penyelenggaraan pelatihan pembiakan dan manajemen sapi Komersial di Indonesia, yang digelar “the Indonesia–Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector (the partnership)”  pada  16 – 28 September 2018.

Foto bersama pembukaan pelatihan pembiakan dan manajemen sapi Komersial atas kerja sama Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran dengan the Indonesia–Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector (the partnership), di Indonesia dan Australia, 16  September hingga 6 Oktober 2018.*

Program pengembangan keterampilan ini bertujuan untuk mendorong transfer pengetahuan dan kapabilitas bagi pemerintah dan industri sapi potong komersial di Indonesia. Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah peserta dari perusahaan pembiakan sapi potong dan perusahaan kelapa sawit yang memiliki usaha pembiakan sapi potong terintegrasi. Secara keseluruhan, kegiatan ini digelar di Indonesia dan Australia, 16  September hingga 6 Oktober 2018.

Fakultas Peternakan Unpad memfasilitasi pelatihan yang dilaksanakan di Indonesia, meliputi kegiatan kelas di Provinsi Banten dan Lampung, serta  kunjungan lapangan ke sejumlah perusahaan peternakan sapi.

Kunjungan dilakukan ke PT. Lembu Jantan Perkasa di Kota Serang, Banten, juga perusahaan mitra dari Program kemitraan Indonesia dan Australia untuk Pembiakan Sapi secara Komersial (IACCB) yaitu PT. Buana Karya Bhakti dan PT. Cahaya Abadi Petani di Kalimantan Selatan, serta PT. Superindo Utama Jaya dan KPT Maju Sejahtera di Lampung.

“Program pelatihan ini didukung sepenuhnya oleh pemerintah Australia melalui program the Partnership yang sudah dimulai sejak tahun 2013 dengan alokasi pendanaan mencapai $60 juta. Melalui program ini, Indonesia dan Australia berupaya untuk meningkatkan rantai pasokan daging merah dan sapi potong di Indonesia dan mempromosikan investasi dan perdagangan yang stabil diantara kedua negara,” ujar George Hughes sebagai perwakilan Kedutaan Besar Australia di Indonesia, saat acara pembukaan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano, menyampaikan bahwa program pelatihan ini menunjukkan komitmen pemerintah Australia dalam mendukung pengembangan industri sapi potong di Indonesia, khususnya dalam hal hal pembiakan. Peserta pelatihan yang sudah berjalan dua angkatan ini adalah para “champion” dari perusahaan masing-masing dan diharapkan ilmu yang didapat dapat diterapkan untuk meningkatkan efiseiensi program pembiakan di perusahaan masing-masing.

Mewakili Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Dr Unang Yunasaf menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah Australia – Kemitraan Indonesia Australia – serta atas kepercayaannya pada Fakultas Peternakan Unpad yang ditunjuk sebagai fasilitator pelatihan ini. Dr Unang menambahkan harapannya agar kerja sama lainnya bisa juga dikembangkan kedepannya.

Selanjutnya, pelatihan di Australia Utara akan dilaksanakan pada 30 September – 6 Oktober 2018, difasilitasi oleh the Northern Territory Department of Primary Industry and Resources (DPIR), bertempat di Katherine Research Station. Kegiatan training di Australia meliputi kegiatan teori dan praktik kunjungan lapangan ke beberapa peternakan di Katherine, Australia Utara.*

Rilis/art

The post Fakultas Peternakan Fasilitasi Pelatihan Pembiakan dan Manajemen Sapi Komersial Kerja Sama Indonesia-Australia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kontemplasi 61 Tahun, Unpad Kuat Hadapi Era Disruptif

$
0
0

[unpad.ac.id, 18/9/2018] Enam dekade sudah Universitas Padjadjaran mengabdi bagi Indonesia. Menginjak usia 61 tahun, telah banyak hal konstruktif dan produktif yang telah dikontribusikan Unpad melalui komitmen seluruh keluarga besarnya bagi pembangunan negeri.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad saat membacakan pidato dalam Upacara Dies Natalis ke-61 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (18/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Demikian disampaikan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad melalui pidato dalam Upacara Dies Natalis ke-61 Unpad yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (18/9).

Upacara ini dihadiri Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil, Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, ketua Majelis Wali Amanat Rudiantara, beberapa rektor perguruan tinggi, serta pimpinan, guru besar, sivitas akademika, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Rektor menyampaikan, pada Dies Natalis ke-61 Unpad mengistilahkan dengan sebutan “Back to the Future”. Istilah ini merupakan upaya revitalisasi falsafah dasar Unpad dalam menjawab tantangan di era disruptif.

“Dies Natalis ke-61 tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan kontemplasi dan evaluasi secara mendalam atas semua yang telah kita kerjakan selama estafet kepemimpinan di Unpad,” kata Rektor.

Sejak ditetapkan sebagai PTN Badan Hukum, Unpad telah banyak melakukan penguatan kapasitas kelembagaan. Penguatan ini tidak hanya dari sisi Tridarma, tetapi juga tata kelola, sumber daya manusia, kerja sama, hingga kontribusi bagi negeri.

Dari segi SDM, hingga September 2018 jumlah dosen bergelar Doktor bertambah menjadi 870 orang, atau sekitar 45,5% dari total jumlah dosen di Unpad. Angka ini meningkat dari tahun 2015 sebesar 661 orang.

Demikian juga dari sisi profesionalisme tenaga kependidikannya. Unpad telah mengubah skema dari jabatan struktural ke arah jabatan fungsional. Dari 2.322 tenaga kependidikan di Unpad, sebanyak 470 orang telah memiliki jabatan fungsional khusus. Sementara sisanya memiliki jabatan fungsional umum.

“Kendati dalam tahun-tahun terakhir Pemerintah menetapkan zero growth untuk PNS, karena kesadaran akan kebutuhan tenaga pendidik yang lebih banyak, pada sisi sebagai PTN BH kami manfaatkan untuk menambah jumlah dosen atas kapasitas kita sendiri,” urai Rektor.

Upaya pengembangan dosen dilakukan untuk membangun kembali kepemimpinan akademik. Guru besar berperan penting dalam menghasilkan guru besar baru. Untuk itu, Unpad telah mengembangkan program Academic Leadership Grant (ALG) dimana guru besar menjadi pemimpin akademik untuk melakukan riset bersama dosen.

Luaran utama dari program ini adalah mendorong dihasilkannya guru besar baru. “Tantangan menghasilkan guru besar yang mendasar adalah kemampuan riset para dosen. Karena, peningkatan jumlah guru besar ini harus dicapai dengan mutu riset dari para dosen,” jelas Rektor.

Hingga pertengahan September ini, tercatat 592 publikasi internasional yang telah dilakukan Unpad. Angka ini sudah melampaui jumlah yang tertera dalam kontrak kerja dengan Kemenristekdikti, yaitu 556 publikasi. Begitu pula dengan jumlah sitasi Unpad per September 2018 mencapai angka 15.608 dan melampaui jumlah yang ditetapkan Kemenristekdikti.

“Kami bersyukur dan sampaikan apresiasi tak terhingga kepada seluruh sivitas akademika Unpad,” kata Rektor.

Rektor mengatakan, loncatan kapasitas akademik ini membangun reputasi Unpad menjadi lebih baik. Ini mendorong pihak luar memberi kepercayaan besar kepada Unpad. Dengan demikian, aktivitas riset tidak hanya dilakukan dengan dana universitas, tetapi juga dari dana kerja sama yang terjalin dengan Unpad.

Dari segi tata kelola, Unpad telah menghasilkan beragam inovasi untuk memudahkan pelayanan, seperti penerapan e-office dan ERP untuk mendorong kecepatan pelayanan dan perencanaan kelembagaan. “Itu semua terwujud dengan makin meningkatnya apresiasi  kepada Unpad,” kata Rektor.

Dalam upacara tersebut, Dewan Profesor Unpad menghasilkan lima seri buku pemikiran para guru besar terkait implementasi SDGs di Indonesia. Ketua Dewa Profesor Unpad Prof. Sutyastie Soemitro mengatakan, lima buku tersebut berisi tulisan dari 100 guru besar di Unpad. Lima buku tersebut dikelompokan menjadi tema kesehatan, agrokompleks, sains dan teknologi, sosiohumaniora, dan implementasi Pola Ilmiah Pokok Unpad.

Selain itu, Unpad juga memberikan penghargaan Satya Karya Bakti Padjadjaran kepada Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, serta penghargaan Karya Bakti Mahaguru kepada Guru Besar FK Unpad Prof. Ramdan Panigoro dan Guru Besar FKG Prof. Dr. Eky S. Soeria Soemantri. Penghargaan diberikan langsung oleh Rektor Unpad.*

Laporan oleh Arief Maulana

Pidato Rektor Unpad pada Dies Natalis ke-61

 

The post Kontemplasi 61 Tahun, Unpad Kuat Hadapi Era Disruptif appeared first on Universitas Padjadjaran.


Menkominfo RI, “Ekonomi Digital Kunci Wujudkan Indonesia Masuk Lima Besar Ekonomi Dunia”

$
0
0

[unpad.ac.id, 18/9/2018] Menteri Komunikasi dan Informatika RI yang juga Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran, Rudiantara menyampaikan orasi pada peringatan Dies Natalis ke-61 Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (18/9).

Menteri Komunikasi dan dan Informatika RI yang juga Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran, Rudiantara menyampaikan orasi berjudul “Leap Frog Indonesia Melalui Ekonomi Digital” pada UpacaraPperingatan Dies Natalis ke-61 Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (18/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam orasi berjudul “Leap Frog Indonesia Melalui Ekonomi Digital”, Rudiantara mengungkapkan bahwa pengembangan ekosistem ekonomi digital merupakan kunci untuk mewujudkan ekonomi bangsa menuju jajaran lima besar ekonomi dunia.

“Pengalaman sejumlah perusahaan rintisan atau startup yang kini telah tumbuh besar seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka menunjukkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi merupakan roket pendorong utama yang dapat membuat sebuah lompatan katak (leap frog) dari titik nol, melewati banyak tahap sekaligus, untuk mencapai titik yang lebih jauh dari yang dapat dicapai perusahaan-perusahaan konvensional lainnya,” kata Rudiantara.

Untuk mengatasi kesenjangan kesejahteraan yang kian melebar di dunia saat ini, Rudiantara pun mengimbau agar dunia melakukan gerakan global.  Hal ini Rudiantara pernah sampaikan dalam forum International Telecommunication Union (ITU) di Korea.

Salah satu caranya yaitu melalui penerapan model dan strategi bisnis ekonomi inovatif digital sehingga memungkinkan shared economy, digitalisasi tenaga kerja, dan inklusi keuangan. Usulan ini berangkat dari pengalaman sejumlah startup Indonesia yang  membuktikan bahwa digitalisasi dapat diarahkan untuk pemberdayaan tenaga kerja melalui cara-cara baru.

Rudiantara juga menyebutkan bahwa ekonomi digital di Indonesia pada 2020 diperkirakan akan mencapai 130 miliar US dollar atau Rp 1.831 triliun. Dengan pencapaian tersebut, maka dua tahun mendatang ekonomi digital akan berkontribusi sekitar 11% terhadap produk domestik bruto Indonesia.

“Namun tentu saja tidak semudah membalik telapak tangan untuk mencapai semua itu. Setidaknya terdapat tujuh isu utama dalam ekonomi digital yang harus menjadi perhatian bersama. Ketujuh isu tersebut adalah human capital, pendanaan startup , perpajakan, cyber security, infrastruktur TIK,  perlindungan konsumen, dan logistik,” kata Rudiantara.

Menurut Rudiantara, yang harus dilakukan pemerintah untuk menyongsong perubahan besar dalam ekonomi dan bisnis adalah dengan banyak memangkas regulasi dan menciptakan ekosistem yang memberi kesempatan luas bagi inovasi untuk berkembang.

Rudiantara menambahkan, kepemimpinan di era digital harus ditempuh setidaknya dengan tiga prinsip, yaitu less of a regulator, dengan melakukan simplikasi regulasi, penyederhanaan, dan penghapusan perizinan; more of a facilitator, dengan memberikan kebijakan afirmatif dalam pengambangan infrastruktur, mendorong kewirausahaan digital, dan menumbukan talenta ekonomi digital; dan more of an accelerator, dengan mempercepat pertumbuhan startup digital baru dan sektor usaha lainnya terutama UMKM.

“Pemerintah dan dunia pendidikan harus bahu membahu menumbuhkan dan mendampingi anak-anak muda untuk memiliki passion teknoprener dan menjadi tenaga kerja yang memilki keterampilan digital yang mampu memandang permasalahan masyarakat sebagai tantangan untuk diselesaikan dan dimonetisasi,” kata Rudiantara.

Beberapa waktu yang lalu, Gojek Indonesia meluncurkan Go-Viet di Hanoi, Vietnam. Menurut Rudiantara, hal ini menunjukkan kemampuan anak-anak bangsa untuk menyelesaikan permasalahan umat manusia modern.

“Pada rentang ekonomi digital yang masih sangat muda, anak-anak bangsa kita telah mampu menorehkan legacy yang bukan hanya manis untuk dikenang, namun juga pasti akan menginspirasi pencapaian anak bangsa lainnya di ranah digital dunia,” kata Rudiantara.

Menurutnya, fenomena ini juga membuktikan bahwa ruang digital di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama dengan negara-negara lain di dunia. Pada dunia yang semakin digital, cakrawala pandang terhadap pasar harus lebih luas terbentang.

Sementara itu, untuk turut menyiapkan sumber daya manusia Indonesia dalam mendukung transformasi digital serta peningkatan ekonomi digital, dalam waktu dekat Kominfo akan meluncurkan “Digital Talent Scholarship”. Program ini berbentuk beasiswa pelatihan intensif dengan menggandeng lima perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Unpad.

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Menkominfo RI, “Ekonomi Digital Kunci Wujudkan Indonesia Masuk Lima Besar Ekonomi Dunia” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gubernur Jawa Barat Kirim Doa untuk 61 Tahun Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 18/9/2018] Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil menyampaikan selamat pada Upacara Peringatan Dies Natalis ke-61 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (18/9).

Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil menyampaikan sambutan dalam Upacara Peringatan Dies Natalis ke-61 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (18/9). (Foto: Tedi Yusup)*

“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat saya mengucapkan selamat hari jadi, selamat Dies Natalis ke-61. Jadilah cahaya penerang bagi kami masyarakat Jawa Barat pada khususnya,” ujar Gubernur yang akrab disapa Emil ini.

Saat memberikan sambutan, Emil meminta masyarakat Unpad untuk mendukung kinerja Pemprov Jabar. Sebagai Gubernur yang baru menjabat selama satu minggu, Emil optimis membawa Jawa Barat menjadi provinsi terbaik di Indonesia.

Untuk itu, Emil mengharapkan Unpad ikut berkontribusi melalui berbagai riset yang telah dilakukan. “Kalau ada hasil riset, silakan kirim ke saya, Insyaallah saya pelajari. Selama hasil riset ini praktikal, Insyaallah akan diimplementasikan,” kata Emil.

Mantan Wali Kota Bandung ini juga tertarik dengan lima seri buku hasil pemikiran 100 guru besar Unpad yang secara resmi diluncurkan dalam Upacara Dies Natalis ke-61 ini. Ia berkomitmen untuk membaca habis seluruh seri buku tersebut selama 3 bulan ke depan.

“Mudah-mudahan jadi bekal memimpin,” kata Emil.

Pemprov Jawa Barat juga tetap berkomitmen mendukung pembangunan Unpad, baik dari segi fasilitasi aset maupun anggaran.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga mendoakan sivitas akademika dan tenaga kependidikan Unpad. “Saya doakan semoga sivitas akademika diselamatkan oleh agamanya, selalu sehat walafiat, dan diluaskan dalam mencari ilmunya,”ujar Emil.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Gubernur Jawa Barat Kirim Doa untuk 61 Tahun Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lima Puluh Tahun Dedikasi, Pakar Hukum Lingkungan Unpad Prof. Daud Silalahi Luncurkan Buku

$
0
0

[unpad.ac.id, 19/9/2018] Selama lima puluh tahun, Prof. Daud Silalahi telah menunjukkan dedikasinya dalam perkembangan Hukum Lingkungan di Indonesia. Ada banyak inspirasi yang dapat diteladani oleh sivitas akademika dari Guru Besar Hukum Lingkungan Fakultas Hukum (FH) Universitas Padjadjaran ini.

Guru Besar Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Prof. Daud Silalahi (kiri) memberikan secara simbolis buku “Lahirnya Hukum Lingkungan dan Perkembangannya dalam Perspektif Internasional dan Regional” kepada Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir Ilyas Asaad, (kedua dari kiri), Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad (kedua dari kanan), serta perwakilan FH Unpad dalam acara “Lima Puluh Tahun Dedikasi Prof. Daud Silalahi dalam Perkembangan Hukum Lingkungan Indonesia” sebagai salah satu rangkaian acara Dies Natalis ke-61 Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (19/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Inspirasi dari dedikasi Prof. Daud diantaranya dapat diperoleh melalui buku “Lahirnya Hukum Lingkungan dan Perkembangannya dalam Perspektif Internasional dan Regional” yang diluncurkan dalam acara “Lima Puluh Tahun Dedikasi Prof. Daud Silalahi dalam Perkembangan Hukum Lingkungan Indonesia” sebagai salah satu rangkaian acara Dies Natalis ke-61 Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (19/9).

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa Prof. Daud telah memberikan banyak contoh dalam kosistensinya menekuni bidang ilmu yang ia dalami itu. Bukan hanya sekadar dedikasi, melainkan turut memberi energi pada perkembangan hukum lingkungan.

“Kami setidaknya warga Unpad ini (diharapkan) dapat meneladani apa yang Prof. Daud dedikasikan, bukan hanya bagi Unpad tetapi bagi bangsa ini termasuk dunia ini,” harap Rektor.

Sementara itu, Prof. Daud mengatakan bahwa buku tersebut merupakan hasil penelitian dan sejumlah pertemuan ilmiah, baik nasional maupun internasional, yang ia jalani selama empat puluh tahun, yakni sejak tahun 1972 hingga 2012.

“Jadi murni berdasarkan pengalaman. Hanya beberapa referensi yang saya masukan,” katanya.

Buku tersebut terdiri dari lima bab, yakni Pendahuluan, Peta Pemikiran, Hukum Lingkungan Indonesia dan Perkembangannya, Saat ini dan Masa Depan, serta Penutup.

Adapun pemikiran dasar yang telah memberikan banyak kontribusi bagi perjalanan dedikasi Prof. Daud diantaranya berasal dari sejumlah tokoh, yaitu Prof. Mochtar Kusumaatmadja, Prof. Otto Sumarwoto, dan Prof. Emil Salim.

Menurut Prof. Daud, dalam perkembangan hukum lingkungan saat ini, yang menjadi tantangan adalah bagaimana para ahli hukum lingkungan dapat berpacu dengan cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi.

“Apakah para ahli hukum mampu merumuskan kebijakan lingkungan untuk menyelesaikan masalah, dilihat dari perkembangan ilmu teknologi yang jauh lebih cepat. Ini persoalannya,” kata Prof. Daud.

Untuk itu, Unpad dengan Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional” diharapkan mampu untuk terus mengembangkan pendidikannya dalam menjawab tantangan yang ada.

Acara tersebut juga dihadiri pembicara kunci mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir Ilyas Asaad, MP., M. Dalam paparannya, Dr. Ilyas mengatakan bahwa saat ini permasalahan lingkungan masih saja terjadi, dan Unpad diharapkan dapat terus memberikan kontribusi.

“Unpad sebagai lembaga terdepan dalam pengelolaan lingkungan hidup serta pengembangan hukum lingkungan masih terus di harapkan kontribusinya. Ahli-ahli lingkungan yang terkenal selama ini perlu diperbanyak. Bukan hanya ahli dalam menyusun kebijakan dan regulasi juga ahli yang bersaksi di pengadilan. Ini menjadi catatan penting kami karena ternyata tidak mudah mencari ahli untuk bersaksi dipengadilan,” kata Dr. Ilyas.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilaksanakan Bedah Buku dengan menghadirkan narasumber sejumlah Guru Besar Unpad, yaitu Prof. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., MA., Ph.D. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Oekan S Abdoellah, MA., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan Prof. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.H dari Fakultas Hukum.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Lima Puluh Tahun Dedikasi, Pakar Hukum Lingkungan Unpad Prof. Daud Silalahi Luncurkan Buku appeared first on Universitas Padjadjaran.

Partisipasi Masyarakat Dibutuhkan untuk Tangani Pencemaran Citarum

$
0
0

[unpad.ac.id, 20/9/2018] Penanganan masalah pencemaran sungai Citarum memerlukan kolaborasi seluruh unsur. Demikian disampaikan peneliti dari Department of Ecosystem Science and Sustainability Colorado State University Prof. Melinda Laituri, saat memberikan kuliah umum di Auditorium Lantai 2 Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (20/9).

Peneliti dari Department of Ecosystem Science and Sustainability Colorado State University Prof. Melinda Laituri, memberikan kuliah umum terkait upaya percepatan pengendalian pencemaran Sungai Citarum di Auditorium Lantai 2 Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (20/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Selama tiga hari kemarin, Prof. Melinda bersama perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia Nathan F. Austin, Kabid Pelatihan Kemaritiman Kemenkomaritim RI Rofi Alhanif, bersama tim satgas Citarum Harum telah menyusuri DAS Citarum mulai dari hulu hingga di sektor 8, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

Dari penelusuran tersebut, Prof. Melinda mengidentifikasi berbagai hal yang mencemari sungai Citarum. Limbah domestik, industri, pertanian, dan peternakan merupakan masalah sampah utama yang mencemari Citarum. Selain itu, deforestasi hutan di wilayah hulu turut menjadi tantangan yang harus diselesaikan.

“Untuk menyelesaikan itu, perlu adanya regulasi kebijakan yang kuat. Seluruh masyarakat juga (harus) berubah,” ujar Prof. Melinda.

Seluruh pemangku kepentingan, kata Prof. Melinda, harus duduk bersama menemukan solusi dari masalah Citarum. Upaya kerja sama ini yang terus digelorakan Prof. Melinda dalam menyelesaikan berbagai masalah lingkungan di sejumlah negara.

Prof. Melinda mendorong pemerintah membangun jejaring dan bekerja sama dengan perguruan tinggi, militer, industri, organisasi nonprofit, masyarakat, hingga kelompok swadaya perempuan untuk membuat pilot project. “Perempuan memegang peranan penting di aspek kepemimpinan dan pencarian jalan keluar,” imbuhnya.

Direktur Pusat Geospasial Colorado State University menjelaskan, mengatasi pencemaran di Citarum merupakan upaya yang sangat panjang. Sebab, upaya ini mendorong perilaku masyarakat untuk berubah. Untuk itu, edukasi kepada generasi muda harus masif dilakukan.

Kuliah umum tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad Aulia Iskandarsyah, PhD. Dalam sambutannya Aulia mengatakan, hadirnya Prof. Melinda di Indonesia merupakan wujud komitmen Amerika Serikat melalui kedutaan besarnya untuk berkontribusi dalam program “Citarum Harum”.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Partisipasi Masyarakat Dibutuhkan untuk Tangani Pencemaran Citarum appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peringati Dies Natalis ke-58, Fikom Unpad Kuatkan Jejaring dengan Alumni

$
0
0

[unpad.ac.id, 20/9/2018] Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran akan memperingati Dies Natalis ke-58. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan Dies Natalis ke-58 ini akan melibatkan banyak alumni untuk berjejaring.

Dekan Fikom Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat mengatakan, Fikom menyadari jejaring antara kampus dan alumni masih lemah. Untuk itu, melalui peringatan Dies Natalis ke-58 ini, selain diisi oleh kegiatan internal, para alumni juga dilibatkan. “Kami ingin menjalin jejaring kerja dan bersinergi, baik antara sesama alumni Fikom, maupun dengan alumni kampus lain. Tentunya karena diselenggarakan oleh dan di Fikom Unpad, maka kemasannya harus menarik dan menghibur,” ujar Dr. Dadang dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Peringatan Dies Natalis Fikom Unpad kali ini diwujudkan melalui rangkaian acara bertajuk “Fikomfest” yang akan digelar di Kampus Fikom Unpad, Sabtu (22/9). Ketua pelaksanan Fikomfest 2018 Hagi Hargono mengatakan, para alumni akan hadir berbagi ilmu, pengalaman, dan membuka peluang bisnis di masa depan.

“Ini yang kami sebut Networking Party. Narasumbernya sangat beragam, mulai dari angkatan 1970-an sampai 2000-an,” kata Hagi.

Acara “Fikomfest” akan digelar mulai pukul 12 siang hingga 12 malam. Acara dikemas layaknya pesta ala kampus. Narasumber Networking Party akan bergantian saling mengisi di atas panggung, diselingi hiburan musik, kuliner, dan promosi unit kegiatan mahasiswa. Sejumlah musisi ternama seperti GIGI, Brown Sugar, Bottlesmoker, DJ Odotto akan menghibur sampai tengah malam.

Narasumber Networking Party yang berasal dari alumni adalah:

1. Ria Hilmiati Dradjat
Media Relations, Owner of RHD Production
Tema: Meniti Jembatan Antara Artis dan Jurnalis

2. Rahim Asyik
Direktur Pemberitaan Ayobandung.com
Tema: Monetasi Media Daring di Era Millennial

3. M. Kh. Rachman Ridhatullah
Marketing Director PT Sygma Media Inovasi
Tema: Model Bisnis Konten Jaman Now: E-Learning Parenting Academy

4. Salman Aristo
Penulis Skenario, Sutradara, Produser, CEO Wahana Kreator
Tema: Perburuan Talenta untuk Industri Sinema

5. Fery Martawijaya
Executive Producer BVM Digital
Tema: Prospek Bisnis Video Digital Production

6. Hendri Satrio
Founder Lembaga Survei Kedai Kopi
Tema: Survei Opini Publik: Tantangan dan Prospek

7. Sam August
Direktur PT Dasa Strategik Indonesia
Tema: Membangun Bisnis Penyusunan Sustainability Report

8. Astri ‘Achilles’ Soeparyono
Content Manager BukaLapak
Tema: Arti Penting Konten di Bisnis E-Commerce

9. Petty S. Fatimah
Editor in Chief/Chief Community Officer Femina Media,
Direktur Muda Pengembangan Ediotrial Femina Group
Tema: Komunikasi Komunitas

10. M. Rizki Yanuar
Owner Ouval SCH
Tema: Jurus Bertahan Bisnis Clothing di Pasar yang Hiruk-Pikuk

11. Wijaya ‘Jay’ Laksana
Head of Corporate Communication PT Pupuk Indonesia
Tema: Mengelola Strategi Komunikasi di BUMN

12. Abe Aditya
Director of Wak Doyok Indonesia dan Co-founder Kopi Cuan
Tema: Instagram vs Marketplace

13. Sofyana ‘Ale’ Ali Bindiar
Chief Communication Officer Sembilan Matahari
Tema: Lika-Liku Bisnis Video Mapping

14. Ronal Surapradja
Aktor, Komedian, Penyiar, MC
Tema: Creative Thinking di Jagat Entertainment

15. Jati Andito
Voice Over Talent, Pengisi Suara Opening & Closing Ceremony Asian Games 2018
Tema: Voice Over Business dan Pentingnya Berserikat

16. Abdullah Fahmi
Telkomsel, GM prepaid Marketing Communication
Tema: Pelanggan, Kuota Internet, dan Bisnis Telco

Informasi lebih lanjut:
SAM August Himmawan
0813 8367 2520
0815 164 7266

Rilis/am

The post Peringati Dies Natalis ke-58, Fikom Unpad Kuatkan Jejaring dengan Alumni appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rayakan Dies Natalis, FEB Unpad Fasilitasi Peluncuran Sejumlah Program Inovasi Digital

$
0
0

[unpad.ac.id, 21/9/18] Sebagai puncak kegiatan Dies Natalis ke-61, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran menggelar Digital Innovation Summit dengan menghadirkan sekira 1.000 peserta yang bergerak di bidang ekosistem digital. Acara ini digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (21/9).

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad (kanan) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara usai penandatanganan Nota Kesepahaman peluncuran program “Digital Talent Scholarship” dalam acara “Digital Innovation Summit” memperingati Dies Natalis ke-61 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (21/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa berdasarkan kompleksitas permasalahan yang ada saat ini, dibutuhkan kemampuan transpreneurship, bukan hanya enterpreneurship. Menurut Rektor, saat ini sikap kebersamaan dan kolaborasi masih menjadi tantangan besar.

“Tidak cukup kita hanya memiliki kemampuan enterpreneurshipnya saja, tetapi keyakinan untuk mau menyadari bahwa kompleksitas yang ada ini harus didekati dari berbagai sisi,” ujar Rektor.

Sebagai bagian dari kegiatan tersebut juga dilaksanakan program “IndonesiaNEXT”, sebuah gelaran tahunan dari Telkomsel. Rektor mengatakan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia sangat diperlukan, bukan hanya dari dalam kampus, tetapi juga dari luar kampus. Untuk itu Rektor berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, dan turut mendiseminasikan apa yang diperoleh dari kegiatan ini.

“Menjadi berkah bagi kita kalau kalian mampu mendiseminasikan berbagai kebaikan yang kalian peroleh hari ini disini, diantara mahasiswa yang pertama, lebih-lebih kalau kalian mampu mendiseminasikan ini kepada seluruh generasi harapan bangsa di masa depan,” kata Rektor.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan sejumlah gelar wicara dengan menghadirkan para pembicara kompeten, diantaranya Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Peluncuran 1000 Digital Talents Scholarship dan Pusat Studi Inovasi Digital FEB Unpad

Sebagai bagian dari kegiatan Digital Innovation Summit, dilakukan juga peluncuran 1000 Digital Talents Scholarship, yang digelar Kominfo bersama lima perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Unpad, ITB, UI, ITS, dan UGM.

Terkait hal tersebut, dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman antara Rektor Unpad dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengenai Digital Talent Scholarship. Selain itu, dilakukan juga penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Kominfo dengan lima perguruan tinggi yang terlibat.

Dalam sambutannya, Rudiantara mengatakan bahwa selain pendidikan akademik, mahasiswa juga perlu meningkatkan kompetensi dan rekam jejaknya. Menghadapi industri 4.0, salah satu hal yang dipersiapkan adalah kompetensi sumber daya manusia. Program 1000 Digital Talents Scholarship merupakan salah satu program untuk mendukung hal tersebut.

Program pendidikan dilaksanakan selama dua bulan, dimana peserta akan mempelajari sejumlah materi terkait kompetensi yang dibutuhkan dalam menghadai revolusi industri 4.0. Silabus pun telah disiapkan dengan melibatkan sejumlah perusahaan teknologi besar saat ini.

“Saya ucapkan terima kasih kepada lima perguruan tinggi yang menginisiasi tahun ini untuk 1000 (peserta), tahun depan Insyaallah 20.000,” ujar Rudiantara.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran Pusat Studi Inovasi Digital FEB Unpad. Melalui pusat studi ini, Dekan FEB Unpad Yudi Azis, S.Si., S.E., S.Sos., M.T., Ph.D. mengharapkan akan terjadi kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjawab tantangan industri 4.0.

Diungkapkan Yudi, saat ini FEB Unpad ingin membangun ekosistem digital, dimana semua elemen dapat bersinergi berdasarkan kekuatan masing-masing. Ekosistem ini pun diharapkan kedepannya dapat terus tumbuh dan berkelanjutan.

Terkait peringatan Dies Natalis FEB Unpad, Yudi mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah rangkaian kegiatan. Pre-event berupa Digital Marketing Training pada 12-14 September 2018 yang diikuti oleh 500 peserta. Selanjutnya, pada 21 September 2018 juga digelar FEB Nite yang merupakan malam apresiasi bagi dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni FEB Unpad.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Rayakan Dies Natalis, FEB Unpad Fasilitasi Peluncuran Sejumlah Program Inovasi Digital appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tiga Calon Rektor Unpad 2019-2024 Sosialisasikan Gagasan kepada Senat Akademik dan Dewan Profesor

$
0
0

[unpad.ac.id, 21/9/2018] Tiga Calon Rektor Universitas Padjadjaran periode 2018-2024 melakukan sosialisasi gagasan di hadapan anggota Senat Akademik, dan Dewan Profesor Unpad di Ruang Serba Guna Lantai 4 Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (21/9). Sosialisasi ini merupakan kegiatan pertama dari rangkaian sosialisasi gagasan para Calon Rektor.

Salah seorang anggota Senat Akademik Universitas Padjadjaran sedang mengajukan pertanyaan kepada tiga Calon Rektor Unpad 2019-2024 di Ruang Serba Guna Lantai 4 Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (21/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Secara alfabetis, tiga Calon Rektor tersebut yaitu, Aldrin Herwany, PhD, (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof. Atip Latipulhayat, PhD, (Fakultas Hukum), dan Prof.Dr. Obsatar Sinaga (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Sosialisasi gagasan tersebut dimoderatori Sekretaris Senat Akademik Unpad Dr. Tomy Perdana.

“(Kegiatan) ini fokus membahas gagasan bagaimana Unpad ke depan,” ujar Dr. Tomy.

Dalam sosialisasi tersebut, setiap Calon Rektor diberi waktu 15 menit untuk menyampaikan gagasannya. Usai penyampaian gagasan, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dari para peserta sosialisasi terhadap tiga calon.

Penyampai gagasan pertama adalah Dr. Aldrin Herwany. Gagasan yang diangkat Dr. Aldrin adalah “Dari Research University Menuju Synergized and Innovative University”. Gagasan ini diturunkan ke dalam sejumlah program kerja yang tujuan akhirnya mendorong Unpad menjadi benchmarking bagi perguruan tinggi se-Indonesia untuk melakukan sinergi dan inovasi.

Selanjutnya, Prof. Atip Latipulhayat menyampaikan gagasannya. Gagasan yang diangkat Prof. Atip adalah mengelaborasikan visi utama Unpad dengan Pola Ilmiah Pokok, dan budaya organisasi Unpad. Elaborasi tiga pilar Unpad ini akan menguatkan kepemimpinan akademik berbasis kepada kebutuhan dan problematika yang dihadapi.

Usai Prof. Atip, Prof. Obsatar Sinaga menyampaikan gagasannya. Gagasan yang diangkat Prof. Obsatar adalah “Develop Unpad to be Smart University to World Class University”. Berbagai program yang dijalankan tetap mengacu pada Pola Ilmiah Pokok Unpad dengan capaian akhirnya menjadikan Unpad menjadi “Smart University” pada 2024.

Sosialisasi tersebut dihadiri langsung Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad Rudiantara, Anggota MWA Iwan Abdurrahman, dan Rektor ke-9 Unpad Prof. Dr. H. A. Himendra Wargahadibrata.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Tiga Calon Rektor Unpad 2019-2024 Sosialisasikan Gagasan kepada Senat Akademik dan Dewan Profesor appeared first on Universitas Padjadjaran.


Penelitian Unpad Akan Masuk dalam Rencana Aksi Penanganan Citarum

$
0
0

[unpad.ac.id, 21/9/2018] Universitas Padjadjaran telah melaksanakan serangkaian penelitian di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum selama tiga puluh tahun. Hasil penelitian ini diharapkan  menjadi referensi dalam implementasi program “Citarum Harum”.

Ketua Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan (Center of Environment and Sustainability Science) Universitas Padjadjaran Parikesit, PhD, (kiri) bersama Kepala Bidang Pendidikan Kemaritiman Kemenkomaritim RI Rofi Alhanif, M.Sc., (kedua dari kiri) dan perwakilan militer Mayor Inf. Dian Destiawan Setyadi (ketiga dari kiri) dalam rapat kerja pengembangan Rencana Aksi Citarum yang digelar di gedung Magister Ilmu Lingkungan Unpad, Jalan Sekeloa Selatan No. 1, Bandung, Jumat (21/9). (Foto: Arief Maulana)*

Ketua Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan (Center of Environment and Sustainability Science) Universitas Padjadjaran Parikesit, PhD, mengatakan, adanya program “Citarum Harum” yang digagas Pemerintah menjadi harapan baru.

“Kami sangat bersemangat, tetapi kami hanya bisa melakukan penelitian dan publikasi. Untuk itu, kita butuh kerja bersama,” ujar Parikesit saat melakukan rapat kerja di gedung Magister Ilmu Lingkungan Unpad, Jalan Sekeloa Selatan No. 1, Bandung, Jumat (21/9).

Rapat tersebut dihadiri sejumlah dosen di lingkungan Unpad, Kepala Bidang Pendidikan Kemaritiman Kemenkomaritim RI Rofi Alhanif, M.Sc., perwakilan militer Mayor Inf. Dian Destiawan Setyadi, serta perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Parikesit dan tim, sebagian besar penelitian akademisi Unpad 30 tahun terakhir  terpusat di kawasan hulu Citarum. Penelitian tersebut mencakup sekira 12 tema dan 40 topik, diantaranya, kualitas air, ekologi polusi, kajian keamanan bendungan, kondisi biodiversitas dan manfaatnya bagi masyarakat, hingga agroforestri.

Terkait penelitian tersebut, Rofi mengatakan, hasil penelitian tersebut dapat menjadi rekomendasi program untuk dimasukkan ke dalam dokumen Rencana Aksi. Ia menilai, dokumen ini merupakan dirigen dari pelaksanaan program “Citarum Harum” yang ditargetkan selesai selama tujuh tahun.

Rofi menilai kunci utama terlaksananya Citarum Harum adalah adanya Rencana Aksi yang dikeluarkan oleh Gubernur dan menjadi pedoman setiap Kementerian maupun Lembaga. Dokumen ini bukan sekadar daftar kegiatan, tetapi mencakup perencanaan teknis dari seluruh kegiatan.

“Pak Gubernur Ridwan Kamil sudah siap membuat Rencana Aksi, dan membutuhkan ahli dan konsultan. Dengan pertemuan ini, kita harapkan Pak Parikesit dan tim Unpad bisa membantu untuk hal-hal signifikan,” kata Rofi.

Senada dengan Rofi, Dian juga menilai Rencana Aksi ini akan memperjelas program “Citarum Harum” di lapangan. Pelaksanaan kerja di lapangan ini menurutnya masih sebatas menangani masalah secara sektoral. “Kita belum melihat ke depan mitigasi Citarum itu seperti apa supaya berjalan dengan benar,” kata Dian.

Untuk saat ini, satuan tugas (satgas) Citarum Harum akan berfokus pada penanganan lima masalah, yaitu rehabilitasi wilayah hulu, penanganan sampah domestik, penanganan limbah industri, penanganan keramba jaring apung, serta pencegahan dan penindakan hukum.

“Lima hal ini yang akan kita kejar dalam 2 tahun ke depan,” imbuhnya.

Program “Citarum Harum” ini merupakan pilot project di Indonesia yang melibatkan banyak unsur. Dian mengatakan, jika program ini berhasil, maka akan diterapkan untuk menangani sungai bermasalah lainnya di Indonesia.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Penelitian Unpad Akan Masuk dalam Rencana Aksi Penanganan Citarum appeared first on Universitas Padjadjaran.

IAAS Unpad Kunjungi Kantor Sekretariat ASEAN dan Kantor Representatif FAO di Jakarta

$
0
0

[unpad.ac.id, 24/9/2018] International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) Local Comittee Universitas Padjadjaran melakukan kunjungan ke kantor Sekretariat ASEAN dan kantor Representatif Food and Agricultural Organization (FAO) PBB, di Jakarta, Kamis (6/9) lalu.

Suasana kunjungan International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) Local Comittee Universitas Padjadjaran di kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta, Kamis (6/9) lalu.*

Kunjungan dilakukan sebagai agenda rutin tahun IAAS LC Unpad bertajuk “IAAS Goes to Office”. Kunjungan yang diikuti sekira 50 anggota IAAS LC Unpad ini bertujuan utnuk meningkatkan wawasan anggota mengenai sektor pertanian maupun informasi lainnya, seperti beasiswa, pertukaran pelajar, dan sukarelawan.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, kunjungan di kantor sekretariat ASEAN dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berupa pemaparan materi korporasi dalam sektor pangan, pertanian, dan kehutanan, di negara Asia Tenggara oleh Head of Food, Agriculture, and Forestry (FAF) ASEAN Pham Quang Minh.

Pham menjelaskan, korporasi FAF ASEAN memiliki prioritas kerja di bidang pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, keamanan dan ketahanan pangan, serta perubahan iklim. Fokus utama FAF ASEAN adalah membentuk guideline di seluruh bidang, sehingga tercipta korporasi FAF yang terintegrasi dengan ekonomi global. Integrasi ini juga berdasarkan pasar tunggal dan basis produksi yang berkontribusi pada keamanan dan kemakmuran pangan dan gizi di kawasan ASEAN.

Sementara pada sesi kedua disampaikan peluang beasiswa, pertukaran pelajar, hingga sukarelawan antar negara ASEAN yang disampaikan perwakilan Youth and Sports Division ASEAN, Shinta.

“Terdapat beberapa macam program pertukaran yang diberikan oleh ASEAN baik antar negara ASEAN maupun dengan negara Eropa seperti DUO-Singapore Fellowship Program. Selain itu, terdapat juga program beasiswa seperti ASEAN Undergraduates Scholarship dan APEC Scholarships,” papar Shinta.

Kunjungan ke kantor FAO Indonesia diawali dengan pemutaran video berisi perjalanan FAO selama 40 tahun yang lebih aktif berkegiatan di wilayah Timur Indonesia. Dipaparkan juga potensi sagu di daerah Timur Indonesia yang pemanfaatan dan pengolahnnya belum baik dan dilakukan pembinaan oleh FAO.

Disampaikan pula mengenai adanya program South South Cooperation (SSC) yang dilakukan FAO. Program ini tempat bertukar pengalaman pertanian antara negara berkembang, dimana Indonesia merupakan salah satu tempat belajar pertanian para ahli bahkan banyak ahli pertanian maupun petai yang diminta membantu pertanian bahkan perikanan di Afrika oleh FAO.*

Rilis: IAAS LC Unpad/am

 

The post IAAS Unpad Kunjungi Kantor Sekretariat ASEAN dan Kantor Representatif FAO di Jakarta appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad, Ngee Ann Politechnic, Temasek Foundation, dan Kemristekdikti Gelar Pelatihan Fintech bagi Perguruan Tinggi

$
0
0

[unpad.ac.id, 24/9/2018] Universitas Padjadjaran dipercaya menjadi penyelenggara “Fintech Cuurriculum Development for Universities Segment I” yang digelar atas kerja sama Ngee Ann Politechnic Singapura, Temasek Foundation International, serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI. Acara digelar di Holiday Inn Hotel Bandung, mulai Senin (24/9) hingga Kamis (27/9) mendatang.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad (keempat dari kiri) melakukan seremoni pembukaan “Fintech Cuurriculum Development for Universities Segmen I” yang digelar atas kerja sama Ngee Ann Politechnic Singapura, Temasek Foundation International, serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI di Holiday Inn Hotel Bandung,  Senin (24/9) hingga Kamis (27/9) mendatang. (Foto: Tedi Yusup)*

Acara tersebut diikuti oleh sejumlah peserta yang berasal dari Unpad, Institut Teknologi Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Airlangga. Selama empat hari, para peserta akan mengikuti pelatihan pengembangan terkait Financial Technology (Fintech).

Dalam sambutannya, Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad mengatakan, di era digital saat ini, penting untuk mengembangkan jiwa transpreneruship. Jiwa transpreneurship ini akan lebih baik jika dibangun dalam ekosistem ekonomi digital dan melalui kolaborasi transdisiplin.

“Dengan kompleksitas tantangan yang ada, termasuk di sektor bisnis, tidak mungkin kalau kita tidak berkolaborasi,” kata Rektor.

Kerja sama bukan hanya di antara perguruan tinggi, tetapi juga dengan berbagai institusi dalam strategi Pentahelix, yaitu pemerintah, bisnis, komunitas, dan media.

Rektor pun berharap dengan adanya kegiatan tersebut akan membawa banyak manfaat bagi pengembangan pengembangan Financial Technology. Hal ini diharapkan bukan hanya dapat kebaikan bagi perguruan tinggi asal peserta, tetapi juga bagi perguruan tinggi dan instansi lain dari berbagai sektor.

“Terima kasih telah mempercayakan kami menjadi penyelenggara acara ini,” ucap Rektor.

Direktur Pembelajaran Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P. mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini membawa perubahan besar bagi kehidupan, termasuk dalam industri keuangan. Perguruan tinggi pun diharapkan dapat siap untuk menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dalam industri keuangan ini.

Acara ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan peserta mengenai perkembangan financial technology, sehingga dapat turut meninggkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peserta juga diharapkan dapat turut berpartisipasi dalam mengembangkan sektor ini kedepannya .

Sementara itu, Director of School of Business & Accoutancy Ngee Ann Polytechnic of Singapore, Anna Yap mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan salah satu respons pihaknya dalam menghadapi perkembangan bisnis digital saat ini. Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya tukar ilmu dan meningkatkan konektivitas.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Unpad, Ngee Ann Politechnic, Temasek Foundation, dan Kemristekdikti Gelar Pelatihan Fintech bagi Perguruan Tinggi appeared first on Universitas Padjadjaran.

AIESEC Unpad Terus Tingkatkan Prestasi

$
0
0

[unpad.ac.id, 25/9/2018] Association Internationale des Éstudiants En Sciences Économiques et Commerciales (AIESEC) merupakan organisasi kepemudaan terbesar di dunia yang berfokus pada pengembangan potensi kepemimpinan pemuda. AIESEC banyak mengadakan proyek sosial internasional guna mendukung program pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang dirumuskan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). AIESEC kini tersebar di 165 negara dengan lebih dari 60.000 anggota di seluruh dunia.

Anggota UKM AIESEC Universitas Padjadjaran.*

Di Universitas Padjadjaran, AIESEC adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) berbentuk local committee bernama AIESEC Bandung yang telah berdiri sejak 1989. Kebudayaan anggotanya yang selalu mengedepankan kepemimpinan dan kewirausahaan menjadi kunci AIESEC Bandung terus berprestasi.

Tahun ini AIESEC Bandung mendapatkan berbagai penghargaan. Pada skala nasional, AIESEC Bandung meraih kategori proyek sosial terbaik (Striving For Exellence – Incoming Global Volunteer) dan program magang terbaik (Striving For Exellence – Incoming Global Entrepreneur).

Selain itu, AIESEC Bandung juga terpilih sebagai local committee dengan integritas terbaik (Entity with Integrity Award) setelah bersaing dengan 26 local committee di seluruh Indonesia.

Penghargaan tersebut diselengarakan oleh AIESEC Indonesia di Konferensi National Functional Summit (NFS) pada 2-5 Agustus di Surabaya.

Pada skala internasional, dilansir core.aiesec.org.eg AIESEC Bandung berhasil meraih posisi ke-8 sebagai local committee terbaik dunia mengalahkan 950 local committee lainnya di 127 negara.

Penghargaan Striving for Exellence – Outgoing Global Talent juga berhasil diraih pada Asia Pacific Conference 2018  (APC 2018) 19-24 Maret di Sri Lanka.

AIESEC Bandung berharap kedepannya dapat terus memberikan dampak dan kontribusi positif bagi masyarakat khususnya bagi pemuda di Kota Bandung dan Kecamatan Jatinangor.*

Rilis/ep

The post AIESEC Unpad Terus Tingkatkan Prestasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Fikom Unpad Punya Peran Kuat Membangun Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup

$
0
0

[unpad.ac.id, 25/9/2018] Menginjak usia 58 tahun, telah banyak capaian dan kontribusi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Kontribusi diberikan bukan hanya untuk Unpad, tetapi juga bangsa.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Helmi Basalamah menjadi pembicara kunci mewakili Menteri LHK dalam acara peringatan Dies Natalis ke-58 Fikom Unpad di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (25/9). (Foto: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad menyampaikan hal tersebut dalam peringatan Dies Natalis ke-58 Fikom Unpad di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (25/9). Dikatakan Rektor, alumni Fikom Unpad juga telah banyak memberikan sumbangsih dalam membangun masyarakat komunikasi di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengharapkan ada kontribusi lebih kuat dari Fikom Unpad untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa, terutama di era industri 4.0. Menurut Rektor, menghadapi revolusi industri 4.0, belum banyak pihak memberi perhatian pada aspek yang menyangkut kemanusiaan. Perhatian lebih banyak pada aspek ekonomi, teknologi, dan industri.

“Mari kita sadari, tidak banyak yang menyentuh aspek-aspek yang terkait dengan kemanusiaannya. Berbicara tentang hubungan antar manusia. Bahkan kalau kita perhatikan sungguh-sungguh, justru ini masalah besar yang sedang dihadapi oleh bangsa,” kata Rektor.

Hal tersebut juga sesuai dengan tema Dies Natalis Fikom yang diangkat tahun ini, yaitu “Communication for Suistainabiltiy, Harmony, and Humanity”. Menurut Rektor, aspek sosial merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Unpad. Rektor berharap, Unpad dapat memberikan kontribusi kuat pada substansi hubungan antar manusia dengan memegang teguh Pola Ilmiah Pokok Unpad, “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional”.

“Mari kita punya awareness yang kuat terhadap aspek-aspek yang sebetulnya kalau tidak kita perhatikan, suatu saat akan menjadikan situasi yang akan memberikan beban yang tidak sederhana bagi bangsa ini,” ujar Rektor.

Sementara itu, Dekan Fikom Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat, SH.,S.Sos.,M.Si mengungkapkan bahwa saat ini Fikom Unpad terus melakukan optimalisasi dan sinergi antar unit pengelola dalam menjalankan fungsinya. Pada kesempatan tersebut, Dr. Dadang pun menyampaikan berbagai capaian Fikom beberapa waktu terakhir.

“Banyak kekurangan yang harus diperbaiki dan banyak harapan yang masih harus diwujudkan untuk menjadikan Fikom Unpad sebagai lembaga yang unggul. Salah satu harapannya adalah penambahan guru besar, setidaknya 2 orang pada tahun ini dan 4 orang atau lebih di tahun depan,” kata Dr. Dadang.

Peran Ilmu Komunikasi untuk Lingkungan

Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai pembicara kunci mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian LHK RI Helmi Basalamah. Helmi mengatakan, Fikom Unpad merupakan salah satu aktor  penting dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk menjaga lingkungan.

“Sehingga mampu menggerakan keterlibatan berbagai elemen bangsa, dalam menjaga hubungan keharmonisan dan keseimbangan pemanfaatan sumber daya alam, menjaga dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, serta melindungi dinamika sosial budaya masyarakat,” ujar Helmi.

Pada puncak Dies Natalis Fikom tahun ini, dosen Fikom Unpad Dr. Asep Suryana, M.Si membacakan orasi ilmiah berjudul “Pergeseran Orientasi Pendidikan Komunikasi Munuju Era Industri 4.0: Sinergi Untuk Kemanusiaan, Keberlanjutan dan Keserasian dengan Lingkungan”.

Dalam orasinya, Dr. Asep mengatkan bahwa Industri 4.0 seyogyanya menjadi industri yang memperhatikan dan mengamalkan keberlanjutan lingkungan hidup demi masa depan kemanusiaan. Dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, sistem pendidikan komunikasi di Fikom Unpad pun tetap berpegang pada PIP Unpad, sehingga senantiasa memperhatikan sinergi antara kemanusiaan, keberlanjutan, dan keserasian dengan lingkungan.

Selain orasi ilmiah, Dies Natalis Fikom Unpad kali ini juga menyelenggarakan kegiatan bakti sosial, family gathering, dan Fikom Fest. Diungkapkan Dr. Dadang, kegiatan Fikom Fest dihadiri oleh lebih dari 500 alumni dengan kegiatan utama berupa networking party para alumni, serta pemilihan Ketua IKA Fikom Unpad periode 2018 – 2022.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana

The post Fikom Unpad Punya Peran Kuat Membangun Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live