[Unpad.ac.id, 30/08/2016] Mencicipi aneka hidangan dari berbagai negara dalam satu waktu mungkin sangat sulit dilakukan oleh sebagian orang. Namun, Universitas Padjadjaran punya cara tersendiri dalam menghadirkan aneka kuliner dari berbagai negara dalam satu kegiatan.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), sedang mengunjungi stan yang menyajikan kuliner dari Bangladesh di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa (30/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Melalui kegiatan “Global Insight & International Day 2016”, Unpad menghadirkan beragam kuliner dan budaya dari berbagai negara di dunia. Acara tahunan dari Direktorat Kerja Sama Unpad ini digelar di Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Selasa (30/08). Sebanyak 15 negara berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Negara partisipan tersebut berasal dari tiga benua, diantaranya Thailand, Laos, Papua New Guinea, Bangladesh, India, Afghanistan, Pakistan, Iran, Palestina, Tanzania, Sudan, Nigeria, Madagaskar, Tunisia, Polandia, dan Jerman. Setiap negara punya stan khusus untuk memamerkan ragam budaya dan kuliner mereka.
Beragam kuliner khas ditampilkan dalam stan tersebut, seperti:Med Kanoon (Thailand), Sangkaya (Laos), Roti Prata (Bangladesh), Halwa (India), Aloo Wala dan Dhania Chatni (Pakistan), Kolak campur khas Madagaskar, Maqruna Tunisian dan Slata Mechweya (Tunisia), Pilau Rice (Nigeria), dan sebagainya. Tidak ketinggalan ragam budaya dan kuliner Sunda pun turut disandingkan dengan stan negara partisipan.
Direktur Kerja Sama Unpad, Parikesit, PhD, yang juga ketua pelaksana International Day mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan ragam budaya dan kuliner dari berbagai negara.
“Selain menitikberatkan pada budaya dan kuliner, diharapkan ada interaksi antar budaya. Kita juga ingin juga mempromosikan budaya Sunda ini pada tataran internasional,” ujar Parikesit.






Setiap negara partisipan, lanjut Parikesit, diisi perwakilan mahasiswa asing yang sedang belajar di Unpad. Selain mahasiswa asing, partisipan yang ikut merupakan mahasiswa asing yang tengah mengikuti Joint Summer Program.
Senada dengan Parikesit, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa asing di Unpad untuk dapat mengenalkan ragam budaya asalnya. “Ini ajang untuk berbagi pengalaman mahasiswa asing tentang negara asalnya serta bagaimana saat mereka berkuliah di Unpad,” kata Rektor saat membuka kegiatan.
Sebagai mahasiswa asing yang tengah menempuh studi di Jawa Barat, Rektor pun berharap para mahasiswa juga dapat mempelajari berbagai bahasa, seni, dan budaya Sunda.
Kegiatan International Day juga diisi dengan penampilan seni dari negara partisipan, serta penampilan Rampak Kendang dan Rengkenek Bandung oleh para mahasiswa Sastra Sunda FIB Unpad.*
Laporan oleh: Arief Maulana / eh