Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Mahasiswa Baru Unpad Akan Membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT)

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/03/2013] Unpad akan memberlakukan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan jumlah besaran bervariasi untuk setiap program studi. Tarif Uang Kuliah Tunggal ini berlaku bagi mahasiswa baru saja, dan tidak berdampak pada Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang harus dibayar oleh mahasiswa lama.

Logo Unpad*

Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS., dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Keuangan, Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE., MSIE., mengatakan hal tersebut di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (13/03). Menurut Prof. Engkus dan Prof. Rina, perbedaan tarif UKT itu karena unit cost atau kebutuhan biaya dari setiap program studi juga berbeda.

“Besarnya UKT itu berasal dari unit cost dikurangi bantuan atau subsidi pemerintah. Hitungan UKT Unpad sudah diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan sekarang Unpad masih menunggu keputusan menteri tentang usulan UKT tersebut,” ujar Prof. Rina.
Lebih lanjut Prof. Rina menjelaskan, dengan penerapan UKT maka besaran Dana Pengembangan (DP) yang biasanya dibayar sekaligus pada awal masuk kuliah kini pembayarannya didistribusikan ke setiap semester.

Dicontohkan, jika tahun lalu DP Unpad terkecil sebesar Rp 4 juta maka setelah penerapan UKT jumlah tersebut dibagi 8 semester sehingga mahasiswa tidak membayar Rp 4 juta di awal masuk namun tiap semester mahasiswa membayar SPP ditambah dengan Rp 500 ribu. Jadi sejumlah mahasiswa baru akan membayar Rp 2,5 juta persemester berasal dari SPP tahun lalu Rp 2 juta plus Rp 500 ribu karena tidak ada pungutan DP lagi yang sebesar Rp 4 juta pada awal masuk. Adapun sekelompok mahasiswa lainnya akan membayar sebesar UKT.

“Jadi ini adalah soal cara pembayaran, tidak ada kenaikan biaya kuliah. Mahasiswa lama membayar jumlah yang sama seperti yang mereka bayarkan selama ini. Mahasiswa baru membayar sesuai aturan UKT yang ditetapkan,” ujar Prof. Engkus.

Rencana penerapan UKT sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 97/e/ku/2013 tentang Uang Kuliah Tunggal. Surat Edaran tertanggal 5 Februari 2013 yang ditandantangi Direktur Jenderal Dikti, Djoko Santoso itu meminta agar perguruan tinggi menghapus uang pangkal bagi mahasiswa baru program S-1 reguler, serta menetapkan dan melaksanakan tarif Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa baru program S-1 reguler mulai tahun akademik 2013/2014.

Baik Prof. Engkus dan Prof Rina menegaskan, calon mahasiswa yang orangtuanya tidak mampu secara ekonomi tidak perlu merasa khawatir. Selain Rektor Unpad telah menegaskan tidak boleh ada calon mahasiswa Unpad yang gagal masuk karena masalah biaya, tersedia berbagai kemudahan yang bisa diakses oleh calon mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi.

“Ada bantuan biaya pendidikan Bidikmisi untuk 900 orang. Unpad juga punya beasiswa Sauyunan yang dananya berasal dari sumbangan orangtua mahasiswa yang mampu secara ekonomi. Jika memang setelah diverifikasi terbukti benar-benar tidak mampu, mereka bisa terus kuliah dengan biaya nol rupiah. Tahun lalu saja, ada 6.594 mahasiswa yang memperoleh beasiswa dari 44 lembaga senilai lebih dari Rp 45 miliar,” tegas Prof. Engkus. *

Laporan oleh: Erman *

The post Mahasiswa Baru Unpad Akan Membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Jadi Tuan Rumah Kursus Dinas Staf Resimen Mahasiswa Tingkat Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/03/2013] Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman Batalyon II Unpad mengadakan Kursus Dinas Staf (KDS) Tingkat Nasional yang digelar dari tanggal 13-17 Maret 2013 di Bale Rucita Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor. Sebanyak 63 peserta dari 23 perguruan tinggi se-Indonesia mengikuti kegiatan tersebut.

Para peserta Kursus Dinas Staf (KDS) Tingkat Nasional Resimen Mahasiswa di Bale Rucita Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Menurut Komandan Batalyon II Menwa Unpad, M. Zaenudin, KDS ini rutin dilakukan dan merupakan salah satu jenjang pendidikan yang ada di Menwa. Unpad pun kembali terpilih sebagai penyelenggaran dari kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap setahun sekali.

“Ini merupakan kebanggaan bagi Menwa Unpad untuk bisa mendatangkan rekan-rekan Menwa dari seluruh Indonesia ke Unpad melalui KDS ini,” ujar Zaenudin yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah KDS tersebut.

Adapun materi yang diajarkan dalam KDS ialah pengetahuan mengenai dasar-dasar organisasi, kinerja setiap staf yang ada di Menwa, diantaranya ialah staf intelijen, operasi, personil, logistik, hingga staf teritorial. Selain itu, diajarkan pula mengenai manajemen pengelolaan suatu organisasi.

“Materi manajemen tersebut ialah bagaimana mengelola organisasi agar setiap fungsi di organisasi tersebut berjalan, diantaranya adalah materi mengenai prosedur hubungan komandan dan staf,” kata Zaenudin.

Lebih lanjut Zaenudin menjelaskan, KDS kali ini diisi oleh pembicara dari unsur-unsur militer maupun sipil. Untuk pembicara dari unsur militer sendiri diisi dari Komando Distrik Militer, Den Intel Kodam 3 Siliwangi, Secapa TNI AD, Pusat Pendidikan Teritorial, Pusat Pendidikan Polisi Militer, danPusat Pendidikan Calon Perwira.

Melalui KDS ini, Zaenudin berharap para peserta dapat mengerti dan memahami kinerja staf. Sebab, kinerja staf di Menwa  sangat menentukan dari keberhasilan suatu organisasi. “Suatu hal yang unik bahwa di menwa atau sistem militer, pimpinan berfungsi sebagai pemutus, sementara untuk perkiraan dan saran-saran dilakukan oleh staf, sehingga melalui KDS staf tersebut mampu menghasilkan sebuah keputusan yang baik,” harap Zaenudin. *

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Unpad Jadi Tuan Rumah Kursus Dinas Staf Resimen Mahasiswa Tingkat Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pelajar SMAN 6 Bengkulu Kunjungi Unpad Kampus Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/03/2013] Berdomisili di Pulau Sumatera, tidak menyurutkan langkah bagi para siswa dan guru SMAN 6 Bengkulu untuk menggali informasi tentang Unpad. Senin (18/03), sebanyak 40 perwakilan siswa dan guru SMAN 6 Bengkulu berkunjung ke Unpad. Rombongan diterima oleh Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, S.Sos., M.Si., dan staf, Safa Annisaa, S.Ikom., di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, S.Sos., M.Si., saat memaparkan informasi tentang Unpad kepada rombongan SMAN 6 Bengkulu (Foto: Maulana) *

Menurut Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMAN 6 Bengkulu, Erma Wati, S.Pd., kunjungan tersebut adalah kunjungan pertama ke Unpad. Hal tersebut disebabkan Unpad menjadi salah satu universitas yang banyak diminati, khususnya di Kota Bengkulu. Oleh karena itu, kunjungannya kali ini bertujuan untuk lebih mengenalkan Unpad kepada para siswa.

“Kami ingin mengenalkan anak-anak mengenai universitas terbaik di Indonesia sehingga mereka lebih punya wawasan yang luas dan tidak hanya tahu perguruan tinggi di daerah Bengkulu saja,” ujar Erma.

Informasi tentang Unpad pun dipaparkan oleh Weny. Ia pun mengapresiasi kunjungan dari SMAN 6 Bengkulu yang baru pertama kali berkunjung ke Unpad. “Kami sangat mengapresiasi kedatangan SMAN 6 Bengkulu ke Unpad. Ini membuktikan bahwa Unpad tetap diminati oleh para pelajar,” ujar Weny.

Berbagi informasi yang meliputi sejarah, fakultas, staf pengajar, prestasi, fasilitas kampus, sampai data peminat SNMPTN 2013 yang berjumlah 80.977 peminat disampaikan dalam presentasi tersebut. Para pelajar  yang terdiri dari kelas X dan XI ini pun antusias mendengar pemaparan tersebut. “Informasinya cukup jelas dan membuat saya tertarik masuk Unpad,” ujar salah satu pelajar ketika ditanyakan pendapatnya.

Meskipun tak banyak pertanyaan terlontar dari para pelajar, Erma pun optimis anak didiknya bisa diterima di Unpad. “Semoga kunjungan ini dapat memotivasi para siswa agar bisa bersaing dan diterima di Unpad,” harap Erma.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Pelajar SMAN 6 Bengkulu Kunjungi Unpad Kampus Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hatta Rajasa, “Universitas Merupakan Inkubator Lahirnya Pelaku Wirausaha Muda”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/03/2013] Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Ir. M. Hatta Rajasa, mengatakan bahwa universitas merupakan inkubator besar lahirnya wirausahawan-wurausahawan muda yang mampu meningkatkan laju perekonomian Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat memberikan pidato di hadapan civitas akademika Unpad, (19/03) di Bale Sawala Kampus Unpad Jatinangor.


Foto-foto oleh: Tedi Yusup (Humas Unpad)

“Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia masih relatif tinggi sekitar 6-7%. Kita harus minimalkan bahkan sampai 0% dengan mengubah mindset kita menjadi wirausaha,” ungkap Hatta.

Lebih lanjut Hatta menjelaskan, pasca reformasi 1998, Indonesia mengalami transformasi melalui demokrasi yang dicanangkan. Transformasi tersebut dibuktikan dengan masuknya Indonesia sebagai negara ke-16 dalam anggota negara G-20, atau negara sebagai kekuatan ekonomi dunia. Pendapatan per kapita pun terus meningkat.

“Sebelum reformasi, pendapatan per kapita Indonesia masih berkisar 500 US Dolar. Sekarang menjadi 4.000 US Dolar. Tahun 2014 nanti ditargetkan menjadi 5.000 US Dolar, dan di tahun 2025 akan meningkat lagi menjadi 16.000 US Dolar,” kata Hatta.

Mengacu pada target di atas, Indonesia menurut Hatta akan menjadi basis bagi produksi produk di Asia maupun dunia. Namun, harapan tersebut bergantung pada generasi muda Indonesia untuk mampu menempatkan startegi-strategi jitu dalam menghadapi persaingan global. “kita sangat bergantung pada sejauh mana generasi mudah mampu melahirkan inovasi teknologi yang berbasis pada sumber daya alam, manusia, dan iptek,” tegas Hatta.

Terkait dengan dunia usaha, inovasi menjadi kunci utama bagi kemajuan Indonesia. Menurut Hatta, para generasi muda seperti mahasiswa, seharusnya berani melakukan transformasi dan inovasi untuk memajukan bangsa Indonesia melalui praktik dunia usaha.

“Menjadi wirausahawan itu harus mampu menjadi inovator dan berani untuk mengubah cara pandang terhadap dunia yang ada,” kata Hatta.

Oleh karena itu, Hatta sendiri menambahkan ada 3 hal yang harus dilakukan oleh seorang wirausaha, yakni mengembangkan jaringan, pantang menyerah, dan mempunyai sesorang yang mampu mengangkat seorang wirausahawan tersebut.

Dialog interaktif yang bertajuk “Pengembangan Potensi Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dalam Upaya Memperkuat Pilar Perekonomian Nasional” digelar oleh mahasiswa program studi Ilmu Hubungan Masyarakat kelas C Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad. Dihadiri oleh mahasiswa dan pelaku usaha di lingkungan Unpad, Hatta pun berpesan untuk lebih mengembangkan kreativitas dan inovasi di dunia usaha.

“Kemajuan negara kita ada di tangan generasi muda yang keratif. Kreativitas akan terasa manfaatnya jika bisa memecahkan masalah dan dapat membantu orang lain,” pesan Hatta.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Hatta Rajasa, “Universitas Merupakan Inkubator Lahirnya Pelaku Wirausaha Muda” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dialog dengan Perwakilan BEM Kema Unpad, Rektor Unpad Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Biaya Kuliah Terkait UKT

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/03/2013] Maraknya pemberitaan mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) di beberapa media mengundang persepsi beragam dari para mahasiswa, termasuk di Unpad. Ada yang menganggap bahwa pemberlakuan UKT di Unpad akan menaikkan biaya pendidikan yang dibebankan kepada setiap mahasiswa.

Rektor Unpad saat menerima perwakilan BEM Fakultas di Ruang Rapat Rektor Unpad, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (20/3)/ (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Pada dasarnya tidak ada kenaikan biaya kuliah,” ujar Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia saat menemui sekitar 30 orang perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari tiap-tiap fakultas di Unpad, Rabu (20/03) di Ruang Rapat Rektor Unpad, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

Menurut Rektor, saat ini Kemendikbud sedang  melakukan penghitungan unit cost untuk menghasilkan lulusan sarjana yang berkualitas. Besarnya penghitungan tersebut didasarkan pada program studi dan fakultas, sehingga besarnya unit cost untuk setiap program studi atau fakultas akan berbeda.

“Kami (Unpad) sendiri sepakat menetapkan standar yang paling minimal, adalah dana pengembangan pendidikan yang ada sekarang dibagi delapan (semester),” jelas Rektor.

Hal tersebut berarti UKT standar minmal di Unpad sebesar Rp 2,5 juta, dengan rincian biaya SPP sebesar Rp 2 juta ditambah dengan dana pengembangan sebesar 4 juta rupiah yang dibagi 8. Apabila tahun sebelumnya dana pengembangan dibayar sekaligus pada awal kuliah, maka saat ini mekanisme pembayarannya akan didistribusikan ke dalam 8 semester.

Untuk mahasiswa yang mengambil jalur mandiri SMUP (Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran) atau SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), besarnya biaya SPP per semesternya didasarkan pada dana pengembangan di tiap-tiap fakultas.

“Untuk teman-teman yang membayar dari jalur SMUP, contohnya di FK yang membayar Rp 95 juta, maka Rp 95 juta ditambah Rp 16 juta lalu dibagi 8 hasilnya Rp 13,875 juta.  Jadi itulah yang akan dibayar pada tiap semester,” papar Rektor.

Unpad sendiri, menurut Rektor, tidak akan menyeragamkan biaya kuliah. “Bayarlah minimal Rp 2,5 juta sebagaimana yang berlaku untuk mahasiswa yang diterima pada program reguler. Untuk jalur SMUP/SBMPTN, bayarlah dengan biaya sesuai dengan penghitungan tadi,” kata Rektor.

Rektor sendiri menjamin bahwa UKT tidak akan menaikkan biaya kuliah. Pemberlakukan UKT ini pun hanya ditujukan bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2013/2014. Meskipun dana pengembangan tidak lagi dibayar sekaligus pada waktu masuk perkuliahan, Rektor menegaskan tidak akan ada penurunan layanan dan fasilitas pendidikan. “Layanan dan fasilitas yang ada minimal tetap sama, bahkan akan ditingkatkan lagi,” jelas Rektor.

Pemberlakuan UKT sendiri masih dalam tahap penggodokan oleh Kemendikbud. “Kita masih menunggu keputusan Kemendikbud soal UKT, sehingga pemberlakuannya sendiri masih dalam rancangan termasuk soal biaya pendidikan bagi mahasiswa di semester 9,” pungkas Rektor.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Dialog dengan Perwakilan BEM Kema Unpad, Rektor Unpad Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Biaya Kuliah Terkait UKT appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peduli Lupus, Himbio Unpad Gelar “Lupus Save the Earth”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/03/2013] Penyakit Systemic Lupus Erythrmatosus  adalah gangguan kronis pada sistem imun/pertahanan tubuh. Terdapat lebih dari 5 juta orang penderita lupus atau dikenal dengan odapus, dan 300.000 diantaranya terdapat di Indonesia. Penyebab penyakit mematikan ini belum diketahui pasti. Namun menurut penelitian, paparan sinar matahari akibat global warming adalah pencetus timbulnya lupus.

Sebagai bentuk kepedulian untuk menekan pertumbuhan penyakit lupus, sekaligus bentuk upaya melestarikan lingkungan, pada tanggal 14 Maret 2013 lalu digelar Lupus Save The Earth (LSTE) di Taman Arboretum Unpad. Acara ini dilaksanakan atas kerjasama Himpunan Biologi (Himbio) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad, tim Forgift (Salah satu finalis Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan dalam ajang PIMNAS 2012 sekaligus top 10 pada ajang Greenpreunership Challenge Competetition ” Switch your Business into Green” yang diselenggarakan oleh UNESCO Youth Desk 2012 lalu), dan lembaga nirlaba peduli lupus Syamsi Dhuha Foundation (SDF). Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Lupus Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 Mei.

Acara LSTE ini dibuka oleh Pembantu Dekan III FMIPA Unpad, Budi Irawan, S.Si., M.Si dan dilanjutkan dengan kegiatan inti. Kegiatan utama LSTE adalah Talkshow Lupus dengan pembicara dr. Shiane Hanako dan Talkshow Lingkungan Hidup yang disampaikan oleh dosen Program Studi Biologi FMIPA sekaligus pembina Arboretum Unpad, Drs. Joko Kusmoro, MP. Selain itu juga dilakukan sesi sharing dari praktisi lingkungan hidup, Iwan Irawan yang menunjukan kepeduliannya dengan memungut dan mengumpulkan biji-bijian dari tempat sampah untuk disemaikan dan ditanam kembali.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman biji yang telah terkumpul dan secara simbolis dilakukan penyerahan pohon berkayu keras eksotis kelas dunia yang akan ditanam di Arboretum Unpad. Pohon tersebut yaitu Caesalpinea ferea (brazilian iron wood), Eusideroxilon zwagery (Kayu ulin), Messua ferea (Naga sari-ceylon iron wood), Diospyros Celebica (Makassar ebony), dan Dillenia indica (Kayu sempur).

Bank Pohon

Penyerahan bibit pohon dari Syamsi Dhuha Foundation kepada Pembantu Dekan FMIPA Unpad, Budi Irawan, S.Si., M.Si. *

Di penghujung acara, dilakukan penandatanganan kerja sama antara SDF dengan Forgift dan Himbio Unpad untuk membuat “Bank Pohon” yang akan berlokasi di Arboretum Unpad.  Program ini merupakan program kerja sama jangka panjang yang meliputi penanaman biji, perawatan dan pemeliharaan hingga biji tersebut bisa tumbuh menjadi pohon.

“Dalam Bank Pohon, aspek yang ditekankan tidak hanya mengenai cara menanam pohon tetapi juga bagaimana merawat dan memelihara pohon. Untuk itu penting diperkenalkan kepada para peserta mengenai filosofi menanam dan peranan pohon dalam keseharian kita sebagai manusia,” tutur Joko. Sistem Bank Pohon yang dilakukan secara berkelanjutan kemudian dapat menjadi salah satu alternatif pemberdayaan ekonomi bagi Odapus kurang mampu nantinya.

Selain itu, melalui kegiatan LSTE, diadakan pula kerja sama antara Forgift dan SDF untuk membantu dan memfasilitasi Odapus kurang mampu dalam meningkatkan penghasilan dan kesejateraan hidupnya melalui kegiatan green-sociopreunership, yaitu pelatihan pembuatan  “Green Product”, produk ramah lingkungan berbasis Herbarium.

Rilis oleh Fadilatul Laela Insan (FMIPA Unpad) / art*

The post Peduli Lupus, Himbio Unpad Gelar “Lupus Save the Earth” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hasil Penelitian Dr. Keri Lestari Raih Inspiration Award dari RMOL

$
0
0

Dr. Keri Lestari Dandan, MSi., Apt saat menerima Inspirational Award dari RMOL di Jakarta, Rabu (20/03) lalu. *

[Unpad.ac.id, 22/03/2013] Dr. Keri Lestari Dandan, MSi., Apt., dosen Fakultas Farmasi unpad, terpilih sebagai salah satu peraih penghargaan dari Rakyat Merdeka Online (RMOL) yang diserahkan di Jakarta, Rabu (20/3) lalu. Dr. Keri dianugerahi Inspiration Award karena berhasil mengembangkan obat diabetes dan kolesterol berbahan baku nonkimia.

Selain Dr. Keri Lestari, RMOL Award juga memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh nasional seperti Shinta Nuriyah dan Taufik Kiemas yang mendapat penghargaan Lifetime Achievement Award, Okke Hatta Radjasa yang meraih penghargaan Indonesia Magnificent Award, serta Gubernur DKI Jakarta Djoko Widodo, Rizal Ramli, Yusril Ihza Mahendra, dan Denny JA yang meraih Democracy Award. Peraih Inspiration Award lainnya adalah Menteri Koperasi Syarief Hassan, diplomat Aji Surya, atlet Triyanto, dan Agus Chaerudin.

RMOL merupakan penghargaan tahunan yang diselenggarakan untuk memberi apresiasi kepada sejumlah tokoh yang dinilai telah memberikan sumbangan besar dan signifikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilihan tokoh dilakukan secara selektif melalui pembicaraan intens yang melibatkan banyak pihak dengan pemahaman di bidang-bidang tertentu.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemendiknas, bapak Rektor dan pimpinan Unpad, pihak Yonsei University Korea, Ketua LPPM Unpad, dan staf serta pimpinan di Fakultas Farmasi Unpad,” ujar Dr. Keri.

Para tokoh nasional yang menerima penghargaan dari RMOL *

Menurut Dr. Keri, banyak pihak yang telah membantunya terpilih sebagai salah satu peraih penghargaan tersebut. Pembantu Dekan I Fakultas Farmasi Unpad ini pun mengucapkan terima kasih kepada para promotornya, Prof. Anas Subarnas, Prof. Sri Hartini KS Kariadi, Prof. Tri Hanggono Achmad, Andi Wijaya PhD, Prof. JK Hwang, juga para kontributor dan rekan dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam tim peneliti Pala sejak tahun 2008, juga jajaran PT Kimia Farma Tbk, dan suami serta keluarganya yang telah mendorong Dr. Keri untuk terus berkarya.

Sebagaimana pernah diberitakan website Unpad, Dr. Keri Lestari berhasil membuat obat antidiabetes dari ekstrak biji pala. Penemuan antidiabetes nonkimia itu dipandang sebagai salah satu temuan penting di bidang farmasi. *

Laporan oleh: Erman *

The post Hasil Penelitian Dr. Keri Lestari Raih Inspiration Award dari RMOL appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Perlu Beri Pengaruh Positif terhadap Kondisi Politik Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/03/2013] Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus ketua Hima Pascasarjana Unpad, Drs. H. Priyo Budi Santoso, menghadiri acara pengukuhan pengurus BEM, BPM, HMJ, dan KKM dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad yang digelar pada Jumat (22/03) di Auditorium Bale Santika Kampus Unpad Jatinangor.

Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Hima Pascasarjana Unpad, Drs. H. Priyo Budi Santoso, saat memberikan ceramah pada pengukuhan pengurus BEM, BPM, HMJ, dan KKM FISIP Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam kesempatan tersebut, Priyo juga memberikan ceramah bertajuk ” Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Politik Tahun 2014”. Menurutnya, keadaan politik di Indonesia saat ini perlu ada pembenahan. Menghadapi kenyataan tersebut, perlu ada peran mahasiswa yang kritis dan aktif untuk bersama-sama memberikan pengaruh positif terhadap keadaan politik saat ini.

Priyo pun memberikan saran, terutama kepada BEM FISIP Unpad agar rutin mengadakan acara dengan mengundang beberapa tokoh politik nasional. Hal tersebut bertujuan untuk dapat sharing mengenai keadaan politik di Indonesia saat ini dari perspektif masing-masing tokoh serta mampu memberikan semangat kepada mahasiswa untuk terus memajukan Indonesia.

Dekan FISIP Unpad, Prof. Dr. H. Asep Kartiwa Drs., S.H., MS melantik pengurus sejumlah organisasi mahasiswa di FISIP Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Selain Priyo, acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh Direktur Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan  Alumni Unpad,  Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa M.Sc, Dekan FISIP Unpad Prof. Dr. H. Asep Kartiwa Drs., S.H., M.S. dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP Unpad Dr. R. Dudy Heryadi.  Sebanyak 146 pengurus BEM, BPM, HMJ dan KKM baik itu D3, S1, dan Pascasarjana FISIP Unpad pun melakukan Sumpah Jabatan dalam pengukuhan tersebut.

Di akhir kegiatan, ada penyerahan SK Dekan FISIP Unpad kepada setiap pengurus organisasi serta dilanjutkan dengan foto bersama. *

Rilis: BEM FISIP Unpad / am *

The post Mahasiswa Perlu Beri Pengaruh Positif terhadap Kondisi Politik Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.


Kuliah Umum Dosen Suez Canal University Mesir Tandai Realisasi Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/03/2013] Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unpad dengan Suez Canal University, Mesir, Senin (25/03) digelar kuliah umum bertema “Kondisi Sosial Politik di Dunia Arab, Khususnya Mesir dan Prospek Studi Lanjut di Mesir” sebagai sosialisasi Suez Canal University bekerja sama dengan program studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad, di Bale Sawala Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Suasana kuliah umum tiga profesor dari Suez Canal University Mesir di Bale Sawala Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Kuliah umum tersebut dihadiri oleh tiga orang perwakilan dari Suez Canal University, yakni Prof. Dr. Abdulrahman Al Qurbi (Penasehat Rektor Suez Canal University), Prof. Dr. Usamah Sayyed Ali (Dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Humaniora SCU), dan Prof. Dr. Hasan Abdul Alim Yusuf (Direktur Pusat Studi Indonesia SCU), serta Staf Atase Pendidikan KBRI di Cairo, Cecep Taufikurrohman, MA. Menurut Cecep, pemberian kuliah umum oleh tiga orang perwakilan dari Suez Canal University tersebut ialah bentuk realisasi pertama dari MoU yang telah ditandatangani pada 7 November lalu.

“Realisasi dari MoU Unpad dengan Suez Canal University direncanakan pada tahun ini, sehingga kuliah umum ini adalah upaya awal realisasi MoU tersebut kepada tingkat fakultas yang ada di Unpad,” ujarnya.

Adapun bentuk kerja sama yang akan dilakukan ialah penelitian bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, pertukaran beasiswa, bimbingan bersama untuk tesis dan disertasi, serta program double degree. Kerjasama tersebut akan dilakukan oleh setiap fakultas yang ada di Unpad maupun Suez Canal University.

“Saat ini baru Sastra Arab FIB Unpad yang telah siap melakukan kerja sama. Ke depan, kerja sama ini juga akan dilakukan ke tiap-tiap fakultas di Unpad dengan mengundang para dekan,” ungkap Cecep.

Rombongan Suez Canal University saat diterima di kantor Kerja Sama Unpad Kampus Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Selain penawaran kerja sama, dalam kuliah umum tersebut juga dipaparkan mengenai sejarah berdirinya Suez Canal University. Kerjasama Suez Canal University dengan Indonesia pun sudah terjalin, yakni dengan dibukanya Pusat Studi Indonesia di kampus yang memiliki lokasi di benua Asia dan Afrika tersebut.

Prof. Hasan pun berharap, kerja sama Unpad dengan Suez Canal University ini dapat memberikan manfaat positif bagi keduanya. “Kita harapkan banyak mahasiswa Unpad yang tertarik belajar di Suez Canal University,” ujar Prof. Hasan.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Kuliah Umum Dosen Suez Canal University Mesir Tandai Realisasi Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tiga Mahasiswi FMIPA Unpad Ikuti International Research Conference di Bangkok

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/03/2013] Tiga mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad mengikuti International Research Conference yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand 5-6 Maret 2013 lalu. Mereka adalah Fadilatul Laela Insan, Evanti Arosyani, dan Anissa Amalia. Acara tersebut dihadiri oleh praktisi, peneliti, dosen, dan mahasiswa dari berbagai negara, seperti India, Thailand, Singapura, Indonesia, Malaysia, Jepang dan  Austria.

Tiga mahasiswa FMIPA Unpad saat mengikuti International Research Conference di Bangkok *

Konferensi ini menjadi terbagi dalam 8 bidang, yaitu Enviromental Issues and Waste Management, Business Management and Social Sciences, Computing Engineering and Technology Science, Safety Hazardous Disaster Management, Biological Engineering and Natural Sciences, Physical Sciences and Life Sciences, Agriculture Tourism and Hotel Management, dan Sports Polypathy and Oriental Medicines.

Dalam konferensi tersebut, ketiga mahasiswa ini mempresentasikan paper ilmiah yang berjudul “Fungi Preservation Method Using of Zeolite, Silica, and Sand” yang membahas tentang salah satu solusi medium ekonomis pertumbuhan jamur mikro, yang diharapkan bisa dikembangkan dalam aplikasi penggunaan mikroba, khususnya jamur pada skala industri.

Menurut mereka, teknik  preservasi yang optimum diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat digunakan untuk  menyimpan, mempertahankan tingkat aktivitas, viabilitas sel, mutu genetik, serta mencegah kontaminasi dan perubahan genetik dari isolat jamur yang disimpan. Hal ini penting untuk dapat mempertahankan kemampuan dalam menghasilkan  enzim atau biomassa yang kemudian bisa diaplikasikan dalam biotekologi terapan. Paper ilmiah dibidang Physical Science and Life Science ini kemudian diterbitkan pada  International Journal of Multidisiplinary Research (IJMR) Vol.1 Issue 12 (1) 2013.

Bagi ketiga mahasiswa ini, kegiatan tersebut telah  memberikan pelajaran berharga bagi mereka, dalam hal meneliti, mempresentasikan, dan mempublikasikannya secara internasional. “Semoga pengalaman ini bisa menjadi bekal agar kami bisa lebih bisa menghasilkan penelitian yang berkualitas di masa yang akan datang,” tutur Fadilatul Laela Insan dalam rilisnya.

Selain itu, pengalaman menuangkan hasil penelitian dalam tulisan ilmiah ini juga semakin mendorong mereka untuk terus menulis, dimana proses menulis adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pendidikan, pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. “Semoga penelitian dan publikasi para peneliti dari Indonesia kian hari semakin meningkat, baik secara kualitas ataupun kuantitas, dan oleh karena itu kami tidak akan pernah berhenti belajar,”  tutup Fadiatul. *

Rilis oleh: FMIPA Unpad / art*

The post Tiga Mahasiswi FMIPA Unpad Ikuti International Research Conference di Bangkok appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Josaphat dari Chiba University Sampaikan Kuliah Umum tentang Teknologi Remote Sensing

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/03/2013] Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D., dari Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Jepang memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan dosen di lingkungan Unpad. Kuliah umum tersebut digelar pada Senin (25/03) di Bale Rucita Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, PhD (Foto: Tedi Yusup)*

Kuliah umum bertajuk “Development of Advance Remote Sensing Technology for Microsatelite – UAV and its Applications” berisi tentang penjelasan mengenai pemanfaatan teknologi remote sensing (pencitraan) untuk penelitian mengenai bumi.

Prof. Josaphat sendiri mengenalkan penemuan pesawat tanpa awaknya yang bernama Unmanned Aerial Vehicle (UAV). UAV memiliki fungsi sebagai alat untuk mengambil citra permukaan bumi, bahkan sampai kepada kedalaman bumi. Nantinya, UAV yang menggunakan teknologi remote sensing berperan untuk penelitian mengenai bumi, pertanian, ketersedian air tanah, hingga tata guna lahan.

Menurut Staf Khusus Bidang Kerja Sama Wakil Rektor III Unpad, Handarto, S.TP., M.Agr., Ph.D., kuliah umum tersebut didasarkan pada kunjungan Prof. Josaphat ke lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi yang menjadi mitra dengan Chiba University. Prof. Josaphat sendiri merupakan profesor ahli di bidang satelit dan penginderaan, yang keilmuannya sendiri sudah menjadi aset bagi Indonesia maupun Jepang.

Melalui kuliah umum ini, Handarto berharap para peserta kuliah, yang terdiri dari mahasiswa sarjana dan pascasarjana, hingga dosen dan staf dapat termotivasi untuk mengembangkan teknologi remote sensing tersebut untuk kepentingan penelitian. Selain itu, dapat terjalin kerjasama lanjutan antara para peserta dengan Prof. Josaphat terkait dalam bidang tersebut.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Prof. Josaphat dari Chiba University Sampaikan Kuliah Umum tentang Teknologi Remote Sensing appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 60 Perusahaan Turut Ramaikan Unpad Job Fair 2013

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/03/2013] Hari ini, Selasa (26/03), Unpad kampus Bandung tampak dipadati oleh ratusan pelamar kerja yang menghadiri Unpad Job Fair 2013. Acara yang digelar hingga 28 Maret 2013 mendatang ini digelar di Grha Sanusi Hardjadinata dan Lapangan Parkir Utara (LPU) Unpad, Jln Dipati Ukur No. 35 Bandung.  Sebanyak 60 perusahaan turut meramaikan acara yang terselenggara atas kerja sama Unpad dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat ini.


Foto-foto oleh: Tedi Yusup (Humas Unpad)*

“Acara ini digelar agar perguruan tinggi dapat memberikan kesempatan bagi alumninya dalam mencari informasi lowongan kerja. Mudah-mudahan bursa kerja seperti ini dapat diteruskan oleh pihak Unpad, tidak hanya satu kali dalam setahun, tetapi bahkan empat kali dalam setahun, yakni setelah penyelenggaraan wisuda,” tutur Kepala Disnakertrans Dr. Hening Widiatmoko, M.A saat memberikan sambutannya dalam acara pembukaan Job Fair 2013.

Pembukaan Unpad Job Fair 2013 ini ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Dr. Hening dan Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS. Acara pembukaan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan universitas dan fakultas di lingkungan Unpad, serta sejumlah perwakilan perusahaan yang turut berpartisipasi dalam Unpad Job Fair 2013.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Hening berharap, sebagai perguruan tinggi, Unpad bukan hanya dapat mencetak tenaga terdidik berkualitas, tetapi juga mampu menyalurkan lulusannya pada dunia pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan.

Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Engkus menyambut baik hal tersebut. Dalam sambutannya, Prof. Engkus menyampaikan bahwa acara Unpad Job Fair ini merupakan hajatan tahunan Unpad. Kedepannya, diharapkan Unpad dapat menggelar acara serupa dengan frekuensi yang lebih banyak dalam satu tahun. Selain itu, kualitas kegiatan pun diharapkan dapat semakin meningkat.

Prof. Engkus juga menyampaikan bahwa Unpad sudah memiliki Career Development Center (CDC), yang dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi antara Unpad dengan berbagai perusahaan secara intensif. Selain itu, CDC juga dapat menjadi media untuk melakukan pembinaan terhadap wirausahawan muda Unpad. “CDC merupakan salah satu penghubung antara dunia kerja dan dunia pendidikan di Unpad,” tuturnya.

Dalam Unpad Job Fair 2013, juga digelar seminar dengan tema yang berbeda setiap harinya. Seminar yang akan diselenggarakan yaitu bertema “Self Motivation”, “Communication Skills”, dan “How to Make an Approriate CV”.  Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *

The post Sebanyak 60 Perusahaan Turut Ramaikan Unpad Job Fair 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Eksistensi Bahasa Daerah Semakin Memprihatinkan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/03/2013] Eksistensi bahasa daerah, khususnya Bahasa Sunda saat ini semakin memprihatinkan. Dalam hal ini, pemerintah perlu berupaya untuk menstrategiskan pemeliharaannya melalui penyadaran terhadap masyarakat. Salah satu cara pelestarian yang paling strategis ialah melalui jalur pendidikan.

Para narasumber seminar bertema “Bahasa Daerah, (Suku) Bangsa, dan Kurikulum 2013” di Bale Rumawat Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Prof. Dr. Cece Sobarna, M.Hum., pemerintah yang saat ini tengah menggodok Kurikulum 2013, malah akan mempercepat laju kepunahan dari bahasa daerah apabila tidak mengeksplisitkannya di dalam perumusan kurikulum tersebut.

“Kehadiran Kurikulum 2013 yang tidak mengeksplisitkan bahasa daerah dapat dikhawatirkan menjadi ‘mesin pemusnah’ bagi bahasa daerah itu sendiri,” ujar Prof. Cece saat menjadi pembicara dalam Seminar bertema “Bahasa Daerah, (Suku) Bangsa, dan Kurikulum 2013”, Rabu (27/03) di Bale Rumawat Kampus Unpad Bandung.

Sebagai sarana pendidikan karakter, peniadaan bahasa daerah pada jalur pendidikan formal sangat bertentangan dengan semangat kesadaran masyarakat pengguna bahasa tersebut. Menurut Prof. Cece, pendidikan formal merupakan wahana yang tepat untuk sebuah perencanaan pembebanan yang lebih kepada bahasa daerah. Apabila hal tersebut terwujud, penggunaan bahasa daerah akan jauh semakin luas.

“Bagaimana pun, bahasa merupakan jiwa dan jati diri bangsa yang perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak, terlebih lagi dari pemerintah,” kata Prof. Cece.

Sementara itu, Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, mengindikasikan ada kesan bahwa Bahasa Sunda sebagai salah satu bahasa daerah Indonesia sulit untuk bisa dimasukkan ke dalam Kurikulum 2013. “Seharusnya di kurikulum disiasati jangan dibuat susah. Intinya bagaimana mengajarkan bahasa itu makin lama makin menyenangkan bukan makin susah,” ujar Rektor.

Selain itu, pengajaran bahasa daerah harus punya target yang jelas. Minimalnya adalah harus membaca beberapa buku dalam kurun waktu tertentu. Alternatif lain untuk mengukuhkan eksistensi bahasa daerah ialah memadukannya dengan unsur kesenian.

“Orang yang mahir/belajar bahasa Sunda sambil berkesenian biasanya bahasa Sundanya akan ikut bagus. Sebab, bahasa akan selalu diintegrasikan dengan kesenian,” kata Rektor.

Seminar yang digelar oleh program studi Bahasa dan Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad ini didasarkan pada ketakutan sejumlah pihak terhadap eksistensi bahasa daerah yang kini semakin memudar.

Tedi Muhtadin, drs., M.Hum., ketua program studi Bahasa dan Sastra Sunda FIB Unpad menjelaskan, seminar ini digelar sebagai pemanfaatan momentum Kurikulum 2013 untuk meninjau kembali pemanfaatan bahasa daerah dalam konteks keindonesiaan.

Selain Rektor, seminar ini juga menghadirkan beberapa pembicara yang peduli terhadap kelestarian bahasa daerah. Turut hadir Professor dari School of Anthropology and Conservation, University of Kent, Inggris, Prof. C.W. Watson.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Eksistensi Bahasa Daerah Semakin Memprihatinkan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Program Hebat FK Unpad Raih Penghargaan Indonesia MDG Awards 2012

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/03/2013] Program Hidup Bersama Sahabat (Hebat) Fakultas Kedokteran (FK) Unpad meraih penghargaan Indonesia MDG Awards (IMA) 2012. Acara yang diprakarasai oleh Kantor Urusan Khusus Presiden untuk Millenium Development Goals (KURPRI MDGs) ini diselenggarakan di Conrad Hotel, Bali dan dibuka secara resmi oleh Presiden Republik lndonesia, Soesilo Bambang Yudoyono, pada Selasa (26/03) lalu.

Logo Unpad*

Program Hebat FK Unpad memenangkan IMA 2012 pada kategori tema Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyakit Menular Lainnya untuk kategori peserta organisasi pemuda/akademisi. Dekan FK Unpad, Prof. Dr. med Tri Hanggono Achmad, dr.,  yang turut menghadiri acara tersebut mengucapkan rasa syukurnya terhadap pencapaian ini dan berterima kasih atas kerja keras yang baik dari berbagai pihak untuk pelaksanaan Program Hebat ini.

Ketua Laboratorium Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) FK Unpad, Bachti Alisyahbana, dr., SpPD., Ph.D, yang juga hadir di acara tersebut beserta perwakilan dari Program Hebat FK Unpad menyatakan bahwa program Hebat memang menjadi salah satu program unggulan dari LPPM FK Unpad. Program Hebat adalah salah satu bentuk “produk” dari hasil penelitian dalam program  lntegrated Management of Prevention and Control and Treatment of HIV/AlDs (IMPACT) yang merupakan sebuah tim kolaborasi antara FK Unpad, Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin, dan tiga universitas di Belanda dan Belgia.

Pada tahun 2009, tim tersebut melakukan penelitian kualitatif pada 93 siswa SMP dari 5 sekolah mewakili 5 wilayah di Kota Bandung. Penelitian lanjutan juga dilakukan kepada 316 guru yang mewakili 25 sekolah di Kota Bandung. Penelitian bertujuan mengetahui sejauh mana sikap, kepercayaan diri, dan keinginan guru mengajarkan pendidikan kesehatan reproduksi dan pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa diperlukan tindakan pencegahan yang bersifat komprehensif dengan tujuan melindungi kaum muda dari perilaku berisiko terkait HIV-AlDS. Selain itu, diperlukan juga pengembangan program pencegahan berbasis sekolah terintegrasi dalam kurikulum yang diberi nama sebagai program Hebat atau “Hidup Sehat Bersama Sahabat”.  Program ini ditujukan untuk remaja awal (usia SMP).

Program Hebat FK Unpad merupakan kurikulum pencegahan HIV yang dikembangkan sesuai dengan kondisi aktual di kota Bandung, dengan mengkombinasikan pencegahan penyalahgunaan narkoba (drug education) dan kesehatan reproduksi (reproductive health education).  Materi yang diberikan disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan hak remaja.  Saat ini, sudah 24 SMP di Kota Bandung yang melaksanakan kurikulum program ini.

Tujuan program Hebat adalah untuk memberdayakan remaja, dengan memberikan informasi terkait HIV yang benar dan terkini, memfasilitasi pengembangan sikap yang positif, mempromosikan keterampilan hidup dengan bernegosiasi, mengarahkan pada pengembangan perilaku sehat dan bertanggung jawab, membuat guru mampu memfasilitasi topik terkait, serta meningkatkan kesadaran manajemen sekolah tentang perkembangan remaja, narkoba dan HIV-AIDS.*

Rilis oleh: FK Unpad / art*

The post Program Hebat FK Unpad Raih Penghargaan Indonesia MDG Awards 2012 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tahun Ini, Tidak Ada Ujian Tulis bagi SMUP Program Magister dan Doktor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/03/2013] Pendaftaran Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) untuk program Magister, Doktor, Spesialis, dan Profesi tahun akademik 2013/2014 akan dibuka dari tanggal 29 Maret hingga 1 Juni 2013. Berbeda dengan pelaksanaan SMUP sebelumnya, tahun ini tidak ada pelaksanaan ujian tertulis bagi SMUP program Magister dan Doktor.

Wakil Rektor I Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS (Foto: Dadan T.)*

Menurut Wakil Rektor I Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S., peniadaan ujian tertulis untuk program Magister dan Doktor  tersebut didasari fokus perkuliahan yang lebih pada riset. Selain itu, peniadaan tersebut juga bertujuan untuk mempercepat waktu proses pendaftaran.

“Pada intinya, untuk program S-2 dan S-3 yang diperlukan adalah risetnya. Maka fokus bagi pelamar S-2 dan S-3 adalah yang punya motivasi untuk melakukan dan menghasilkan sebuah riset yang bagus. Jadi, tidak usah lagi dilakukan tes akademik, ” ujar Prof. Engkus saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/03).

Mengacu pada hal tersebut, seleksi untuk pendaftaran SMUP pun diperingkas menjadi seleksi wawancara saja. Wawancara tersebut berupa presentasi proposal Usulan Penelitian Tesis/Disertasi yang dibuat pelamar dengan tim review, yang dalam hal ini ialah calon pembimbing.

Adapun proposal penelitian yang dibuat harus sejalan dengan lima bidang Riset Unggulan Unpad, yakni Pangan (Pangan Lokal untuk Pangan Nasional), Lingkungan Hidup (Perlindungan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup), Kesehatan (Infeksi, Onkologi, dan Obat Herbal), Energi (Diversifikasi dan Konservasi Energi), serta Kebijakan, Budaya dan Informasi (Peningkatan Kualitas Hidup dan Harmonisasi Sosial).

Ada dua fokus utama yang akan ditanyakan dalam wawancara tersebut, yakni presentasi proposal Usulan Penelitian, serta motivasi pelamar. Motivasi tersebut akan terlihat dari bagaimana kemampuan komunikasi pelamar saat wawancara. Menurut Prof. Engkus, ada beberapa penilaian berdasarkan wawancara dengan dua fokus tersebut.

“Melalui wawancara, ada 3 hal yang akan kami nilai, yaitu isi proposal dan relevasinya terhadap bidang ilmu yang diambil, kemampuan komunikasi dan nalar pelamar, serta persyaratan akademik seperti yang telah dijelaskan di laman http://smup.unpad.ac.id,” jelas Prof. Engkus.

Seleksi wawancara tersebut serentak akan dilakukan pada tanggal 8 Juni 2013 mendatang. Prof. Engkus mengungkapkan, apabila ada pelamar yang tidak bisa mengikuti wawancara secara langsung, bisa melakukan wawancara secara online via media sosial Skype atau video conference dengan melakukan konfirmasi dahulu kepada calon promotor.

Lebih lanjut, Prof. Engkus mengungkapkan, seleksi wawancara tersebut hanya dilakukan bagi SMUP program Magister dan Doktor. Untuk program Spesialis dan Profesi, pelaksanaan SMUP masih tetap menggunakan pola yang sama. Untuk program Spesialis, ujian tulis yang digelar merupakan tes khusus, diantaranya ialah tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). “Tes tertulis untuk program Spesialis merupakan tes yang sifatnya khusus, sehingga pelaksanaannya masih menggunakan pola yang sama,” jelas Prof. Engkus.*

Laporan oleh: Maulana / art*

The post Tahun Ini, Tidak Ada Ujian Tulis bagi SMUP Program Magister dan Doktor appeared first on Universitas Padjadjaran.


Galeri Foto Kampoeng Jazz 2013

$
0
0

Kampoeng Jazz adalah festival Jazz tahunan yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-5 dengan mengusung tema Jazztorical ”Jazz You Back to History” dan telah diselenggarakan dengan sukses pada Sabtu, 23 Maret 2013 lalu di Kampus Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung.

The 5th International Kampoeng Jazz ini menghadirkan musisi jazz ternama seperti Tetsui Sakurai dari Jepang, Sondre Lerche dari Norwegia, Andien, Trio Lestari (Tompi, Glenn Fredly dan Sandhy Sondoro), Fariz RM Anthology featuring Indra Lesmana, dan Chaseiro.

The post Galeri Foto Kampoeng Jazz 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Blue Sunblock Antarkan Intan Pertiwi Sianipar Raih First Runner Up di Youth Essay Writing Competition 2013

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/03/2013] Intan Pertiwi Sianipar, mahasiswa program studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi (FE) Unpad, berhasil menjadi the first runner up pada ajang Youth Essay Writing Competition 2013 The 3rd Coral Triangle Regional Business Forum. Intan pun mempresentasikan hasil tulisannya pada konferensi yang digelar Senin (25/03) di Grand Hyatt Nusa Dua Hotel, Bali.

Logo Unpad *

“Rasanya sangat senang sekali. Gak nyangka akan dapat email undangan untuk mengikuti konferensi di Bali,” ujar Intan saat dihubungi via email beberapa hari lalu. Intan sendiri mengangkat tentang konsep bisnis sunblock alami dalam tulisannya. Sunblock tersebut merupakan jawaban Intan mengenai konsep ekonomi biru yang digagas dalam ajang tersebut.

Menurut Intan, penggunaan sunblock oleh para wisatawan saat berada di daerah pantai ternyata dapat menyebabkan keputihan pada terumbu karang dan lambat laun akan menghancurkannya. Lebih mengkhawatirkan lagi, tidak banyak orang yang tahu tentang efek sunblock tersebut, sebab produk tersebut menjadi kebutuhan utama bagi para wistawan saat menikmati indahnya pantai maupun dasar laut.

“Oleh karena itu, sunblock yang ada haruslah yang pro lingkungan dan terumbu karang, sehingga sunblock yang saya gagas bernama blue sunblock, dimana sekaligus memperkenalkan juga konsep ekonomi biru kepada masyarakat,” ujar Intan.

Blue sunblock sendiri dibuat dari bahan-bahan alami, seperti minyak biji wijen, cocoa butter, minyak kelapa, air suling, zinc oxide, vitamin E, serta rosemary tingtur. Dibuat dari bahan-bahan tersebut, blue sunblock diyakini akan ramah pada lingkungan perairan seperti: laut dan terumbu karang. Blue sunblock tersebut juga dipastikan ramah terhadap kulit si pengguna. “Blue sunblock ini punya manfaat ganda,” tambahnya.

Intan sendiri fokus pada produk blue sunblock adalah untuk menjawab pertanyaan yang menjadi inti dari ajang tersebut, yakni “what can businesses do to help create a blue economy for the coral triangle region?“. Bisa dipastikan, blue sunblock sendiri merupakan produk dari ekonomi biru, dimana bisnis yang dilakukan tidak hanya untuk mencari untung, namun juga ikut andil dalam melestarikan lingkungan.

Sunblock sendiri memiliki pasar yang besar namun efeknya dapat merusak lingkungan. Di sinilah saya mantap untuk menulis tentang blue sunblock,” jelas Intan.

Ajang tersebut merupakan lomba menulis esai yang diselenggarakan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI bekerja sama dengan World Wildlife Fund (WWF), Coral Triangle Center (CTC), serta Coral Triangle Initiative (CTI). Lomba tersebut diikuti oleh 6 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Republik Kepulauan Solomon.

Intan berharap, lomba tersebut dapat membuka ide bagi para mahasiswa ekonomi dan pelaku bisnis untuk ikut serta menjaga kelestarian lingkungan dengan mengembangkan konsep bisnis yang ramah lingkungan.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dan terutama penggerak perekonomian di kawasan biru mengenal konsep ekonomi biru sesungguhnya, yaitu melakukan bisnis maupun kegiatan ekonomi yang sekaligus menyelamatkan dan melestarikan lingkungan biru,” harapnya.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Blue Sunblock Antarkan Intan Pertiwi Sianipar Raih First Runner Up di Youth Essay Writing Competition 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto Kampoeng Jazz 2013

$
0
0

Kampoeng Jazz festival jazz tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Executive Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Memasuki tahun kelimanya, festival ini diadakan di Kampus Dipati Ukur pada hari Sabtu, 23 Maret 2013 dengen mengusung tema “Jazz You Back to History”.

Beberapa musisi terkenal turut memeriahkan acara ini. Mereka adalah Tetsui Sakurai, Sondre Lerche, Andien, Trio Lestari (Tompi, Glenn Fredly dan Sandhy Sondoro), Fariz RM Anthology featuring Indra Lesmana, and Chaseiro enliven the festival.

The post Galeri Foto Kampoeng Jazz 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 100 Dosen Muda Unpad Ikuti Diklat Orientasi Karir Dosen

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/04/2013] Memilih profesi sebagai dosen bukanlah menjadi sebuah keharusan, namun atas dasar sukarela dengan terlebih dahulu memikirkan dan mengetahui segala konsekuensi saat menjadi dosen. Kenyataannya, banyak para dosen yang tidak memahami dengan baik tugas, fungsi, serta hak dan kewajibannya.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat memberi sambutan pada kegiatan “Diklat Orientasi Karir Dosen” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin 1 April 2013 (Foto: Tedi Yusup)*

“Menjadi dosen adalah sukarela. Tapi, ketika sudah diangkat menjadi pegawai negeri seharusnya dia mempunyai kewajiban-kewajiban sebagaimana aturan pegawai negeri,” ujar Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat memberikan pidato sambutan dalam “Diklat Orientasi Karir Dosen,” Senin (1/04) di Bale Sawala Kampus Unpad Jatinangor. Oleh karena itu, seorang dosen harus memahami hak dan kewajibannya sebagai seorang dosen sekaligus hak dan kewajiban sebagai pegawai negeri.

Anggapan yang masih melekat saat ini ialah dosen sebagai pengajar di kelas. Menurut Rektor, seorang dosen tidak hanya sebagai pemberi ilmu di kelas. Yang terpenting dari seorang dosen bukanlah pada pengajaran di kelas, melainkan pada aspek gagasan, penelitian, dan pengabdiannya. “Kita harus tahu bahwa cita-cita seorang dosen ada 3, yakni menjadi doktor, menjadi guru besar, dan diakui kepakarannya,” kata Rektor.

Penelitian merupakan bagian kewajiban minimal yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen. Hal tersebut dapat menjadi tolok ukur bagi pengembangan karirnya. Namun, penelitian yang dilakukan haruslah mempunyai output bagi pengembangan universitas dan masyarakat. “Penelitian yang dilakukan jangan sampai hanya menjadi sebuah laporan tertulis saja tanpa ada output yang berarti,” ujar Rektor

Terkait dengan cita-cita yang harus dicapai seorang dosen, Rektor mengatakan, harus ada perencanaan yang harus dilakukan oleh seorang dosen. Sebab, pencapaian tersebut tidak serta merta tanpa perencanaan. “Setiap dosen harus memiliki komitmen, sebab kita dihadapkan pada tantangan, salah satunya ialah kompetisi dengan perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Rektor.

Rektor pun berharap, melalui diklat tersebut dapat mengembangkan arah perencanaan yang tepat bagi seorang dosen, terutama dosen muda. Selain itu, diklat ini pun menjadi sebuah prasyarat bagi para dosen untuk mengisi jabatan struktural. “Diklat ini merupakan prasyarat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan berikutnya untuk bisa mengisi jabatan struktural di Unpad,” kata Rektor.

Diklat Orientasi Karir Dosen ini diikuti oleh 100 dosen muda berusia di bawah 35 tahun, dengan rincian 10 orang dari FH, 8 orang dari FEB, 3 orang dari FMIPA, 10 orang dari Faperta, 7 orang dari FKG, 10 orang dari FISIP, 1 orang dari FIB, 4 orang dari FPsi, 6 orang dari Fapet, 6 orang dari Fikom, 8 orang dari FIK, 8 orang dari FPIK, 7 orang dari F Farmasi, dan 2 orang dari FTG.

Wakil Rektor IV Unpad sekaligus sebagai ketua penyelenggaran diklat ini, Prof. Dr. Ir. H. Roni Kastaman, MSIE., menjelaskan, diklat ini diharapkan mampu memberikan arah dan kejelasan karir bagi pegawai, khususnya dosen muda, yang berkarya di lingkungan Unpad. “Semoga ke depan para dosen muda itu dapat memberikan mafaat yang besar bagi pembangunan Unpad,” pungkasnya.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Sebanyak 100 Dosen Muda Unpad Ikuti Diklat Orientasi Karir Dosen appeared first on Universitas Padjadjaran.

Melalui Bidikmisi, Usep Rohmat Optimis Torehkan Prestasi di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id,02/04/2013] Sebuah kamar bercat hijau muda di lantai dasar Asrama Padjadjaran 2 menjadi tempat tinggal Usep Rohmat selama berkuliah di Unpad. Mahasiswa semester IV program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad tersebut merupakan satu dari sejumlah mahasiswa penerima Bidikmisi pada tahun 2011 lalu.

Salah satu mahasiswa penerima Bidikmisi di Unpad, Usep Rohmat (Foto: Dadan T.)*

“Saya senang tinggal di asrama ini. Suasananya tenang dan teman-teman di sini pun baik-baik,” ujar Asep saat ditemui di kamarnya, Selasa (04/02). Suasana yang tenang itu mendukung Usep untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Terbukti, meskipun kondisi tubuhnya yang tak sempurna, Usep mampu meraih IPK yang baik dan tidak kalah dengan mahasiswa lainnya.

Usep memiliki kedua tangan yang tak sempurna dan satu kaki yang ia gunakan untuk melangkah. Keterbatasan fisik dan berasal dari keluarga yang kurang mampu bukan menjadi halangan bagi Usep untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Usep sendiri tidak pernah merasa pesimis akan kondisi tubuh yang dimilikinya. Ia selalu yakin dengan tujuan hidupnya.

“Saya berkuliah karena ingin membuktikan saya bisa meskipun dengan segala kekurangan. Kalau kita punya kelebihan mengapa harus diam di tempat. Segala sesuatu yang dianggap sulit pasti ada jalan keluarnya,” kata Usep.

Sebagai mahasiswa penerima Bidikmisi, Usep menilai program tersebut sangat efektif untuk memfasilitasi mahasiswa, khususnya kalangan yang kurang mampu, untuk bisa berkuliah di perguruan tinggi. Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi untuk tidak berkuliah karena keterbatasan dana.

“Sekarang, sudah bukan zamannya lagi tidak bisa kuliah karena tidak punya biaya. Bidikmisi ini adalah salah satu sarana untuk menjawab keraguan tersebut dan saya sendiri contohnya,” ujar Usep mantap.

Meskipun begitu, Usep sadar bahwa beasiswa yang diberikan kepadanya bukanlah secara cuma-cuma. Ada tanggung jawab yang diemban kepadanya, yakni tanggung jawab kepada Unpad maupun Pemerintah yang telah memfasilitasi Usep untuk bisa berkuliah. “Mahasiswa penerima Bidikmisi haruslah mampu memanfaatkan beasiswa tersebut dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan belajar, berprestasi, melakukan aktivitas yang sesuai dengan aturan, dan lulus tepat waktu. Jangan seenaknya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Usep berpendapat, program Bidikmisi ini sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Meskipun dari hari ke hari kebutuhan hidup semakin bertambah, bantuan dari program tersebut mampu meringankan beban mahasiswa.

“Kita tahu kebutuhan hidup terus meningkat, tapi apabila bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat mencukupi kebutuhan kita. Pemerintah pun pasti akan terus meningkatkannya,” ujar Usep.

Usep sendiri adalah anak ke-4 dari 5 bersaudara dari pasangan petani Salman dan Kaesih yang tinggal di kecamatan Pasirkuda, Cianjur Jawa Barat. Di keluarga tersebut, hanya Usep yang mampu lulus SMA dan diterima di perguruan tinggi negeri. Ketiga kakak Usep bahkan hanya bersekolah hingga Sekolah Dasar (SD) saja.  Catatan studi Usep pun cukup baik. Lulusan SMAN 1 Ciwidey, Kabupaten  Bandung Barat ini memiliki nilai rata-rata ujian nasional 7,8.

Di daerahnya, hanya Useplah yang mengikuti ujian SNMPTN pada tahun 2011 lalu. Semula Usep ragu, darimana biaya kuliah tersebut harus ia dapatkan. Namun, ia pun tidak mempersoalkan hal tersebut. Baginya, selalu ada jalan untuk bisa mengenyam bangku kuliah. “Saat itu saya berpikir siapa tahu ada jalan. Alhamdulillah, saya pun terpilih sebagai penerima beasiswa Bidikmisi,” kenangnya.

Ia pun bertekad ketika ia telah lulus dan kembali ke daerahnya untuk mendorong para generasi muda melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi agar bisa membangun daerahnya. “Saya ingin mendorong para remaja di daerah saya untuk berkuliah, sebab orang-orang dari kampung pun tidak akan didiskriminasikan ketika berkuliah,” ujarnya.

Usep sendiri berharap, program Bidikmisi tersebut akan terus menunjang kalangan yang tidak mampu untuk bisa berkuliah. Namun, perlu ada pengawasan agar program Bidikmisi ini tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu. “Harus ada kesadaran penuh bahwa beasiswa tersebut digunakan untuk berkuliah, bukan untuk dihambur-hamburkan,” tegasnya.

Terkait dengan kuliah di Unpad, Usep sendiri merasakan kenyaman selama berkuliah di FISIP Unpad. Tidak ada diskriminasi yang ia terima. “Saya sangat senang kuliah di Unpad, dan saya harap Unpad ke depan lebih memfasilitasi mahasiswa, khususnya mahasiswa dari kaum difabel,” pungkasnya.*

Laporan oleh Maulana / art*

The post Melalui Bidikmisi, Usep Rohmat Optimis Torehkan Prestasi di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live