Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

BEM Kema Unpad Gelar Kuliah Umum Kewirausahaan di Bidang Agribisnis

$
0
0

[Unpad.ac.id, 4/04/2013] Ketua Komisi Tetap Litbang Pangan DPP Kamar Dagang Indutsri (Kadin) Indonesia, Dr. Ir. Ahmad Dimyati mengajak para mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreuneur, khususnya di bidang Holtikultura. Hal tersebut  ia sampaikan saat memberikan kuliah umum bertajuk “Dari Kampus Menjadi Wirausaha Agribisnis”, Kamis (04/04) di Bale Sawala Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Logo Unpad*

“Definisi holtikultura sendiri memiliki cakrawala luas yang bisa dimasuki seorang entrepreneur,” ujar Ahmad saat menyampaikan kuliah umumnya. Acara ini digelar atas kerja sama Kadin dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM Kema) Unpad

Holtikultura sendiri mencakup segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura, termasuk jamur, lumut, dan tanaman air yang bisa dijadikan sayuran, bahan obat nabati, atau bahan estetika. Cakupan tersebut sudah dipatenkan dengan adanya UU No. 13 tahun 2010 tentang Holtikultura.

Lebih lanjut Ahmad mengungkapkan, prospek bisnis holtikultura akan cerah dan berjangka panjang. Sebab, holtikultura akan terus berperan dalam segala tingkatan kemajuan budaya manusia. “Prospek holtikultura sendiri sebenarnya sejalan dengan konsep entrepreuneur, yakni menjalankan bisnis itu harus berjangka panjang,” tambahnya.

Melihat potensinya di Indonesia, holtikultura bisa dimanfaatkan sebagai lahan bisnis pangan yang potensial selain dari sektor pertanian maupun peternakan. Hal tersebut terlihat dari data tenaga kerja sub sektor pertanian yang dikemukakan Ahmad, yakni dari tahun 2007-2011 laju pertumbuhan tenaga kerja di bidang Holtikultura meningkat sekitar 6,05%.

“Meskipun jumlahnya masih sedikit, itu membuktikan banyak tenaga muda yang memilih terjun ke sektor holtikultura dibanding sektor tanaman pangan, perkebunan, atau peternakan,” jelasnya.

Meskipun lahan untuk sektor holtikultura masih terbatas, Ahmad optimis sektor Holtikultura mampu merangkak naik. Hal itu perlu didorong oleh para pelaku usaha yang mampu memanfaatkan seefisien dan seproduktif mungkin dalam mengelola sektor tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah kini sedang menyusun Peraturan Pemerintah tentang fasilitas dan insentif untuk usaha holtikultura. “Diutamakan pelaku usaha holtikultura tersebut bersifat mikro dan kecil, ramah lingkungan, mengembangkan komoditas unggulan nasional dan daerah, usaha budidaya organik, serta yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan,” ujar Ahmad.

Selain Ahmad, kuliah umum ini juga diisi oleh 3 pembicara dengan topik yang berbeda, yakni Budidaya Pengolahan Padi Terpadu oleh Isep Gojali, Menjadi Wirausahawan Sukses oleh Reza Nurhilman, dan Pengembangan Usaha Budidaya dan Perkebunan  Coklat oleh Sindra Wijaya.*

Laporan oleh: Maulana / art*

The post BEM Kema Unpad Gelar Kuliah Umum Kewirausahaan di Bidang Agribisnis appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Lakukan Penandatangan MoU dengan BJB

$
0
0

[Unpad.ac.id, 4/04/2013] Unpad melakukan penandatangan piagam Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama dengan BJB. Penandatanganan tersebut dilaksanakan pada Kamis (4/04) di ruang Executive Lounge Lantai 2 Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor. Penandatangan ini dihadiri oleh para pimpinan Unpad dan BJB.

Rektor Unpad berjabat tangan dengan Direktur Utama BJB, Bien Subiantoro (Foto: Tedi Yusup)*

Ada dua penandatangan yang dilakukan pada kesempatan tersebut. Penandatangan piagam MoU dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia dengan Direktur Utama BJB, Bien Subiantoro. Sementara untuk penandatanganan Perjanjian Kerja Sama untuk layanan BJB Account Service Online dilakukan oleh Kepala Biro Administrasi Akademik Unpad, Dr. H. Isis Ikhwansyah, S.H., M.H., CN., dengan Pemimpin Divisi Institusional Banking BJB, Sri Asri Wulandari.

Menurut Rektor Unpad, penandatangan MoU dengan BJB ini merupakan bentuk kerja sama lanjutan yang telah dilakukan antara Unpad dengan BJB. Sebelumnya, Unpad dan BJB telah melakukan beberapa kerja sama terkait dalam bidang pengembangan akademik maupun budaya. “Penandatangan MoU ini diutamakan lebih pada segi formalitas sekaligus perpanjangan dari bentuk kerja sama yang telah dilakukan,” paparnya.

Bentuk kerja sama yang telah dilakukan diantaranya ialah pemberian beasiswa bagi civitas akademika Unpad. Hal tersebut sebagai bentuk perwujudan program Unpad yang tidak membiarkan ada mahasiswa yang tidak diterima atau drop out karena masalah uang. “Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan memberikan beasiswa yang diantaranya berasal dari BJB,” jelas Rektor.

Kerja sama yang kedua ialah dalam hal pelestarian kesenian Sunda. Sudah empat tahun BJB membantu Unpad dalam mengembangkan dan menghidupkan lagi kesenian Sunda di Kota Bandung. Hal ini terlihat dengan rutinnya Unpad mengadakan pagelaran seni setiap satu bulan sekali yang biasa dikenal dengan nama “Pidangan Seni Budaya Rumawat Unpad”.

“Alhamdulillah, sudah hampir menjelang 5 tahun BJB membantu Unpad dalam mengadakan pagelaran seni. Barangkali inilah yang menjadikan Unpad sebagai perguruan tinggi yang rutin menggelar pagelaran seni setiap bulannya,” kata Rektor.

Kerja sama lainnya terkait dengan pembayaran biaya pendidikan di Unpad. Unpad sendiri sejak empat tahun terakhir telah membuka pembayaran SPP lewat berbagai bank, salah satunya ialah BJB. Rektor pun mengungkapkan, banyak mahasiswa yang melakukan pembayaran SPP melalui BJB.

Sementara itu, Bien pun menilai kegiatan ini merupakan aset penting bagi BJB untuk lebih mengembangkan kinerja dan layanan. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat terus meningkatkan kinerja dan kerja sama yang telah dilakukan pun diharapkan akan terus berkesinambungan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyerahan 5 perangkat laptop untuk menunjang layanan BJB Account Service Online di Unpad. Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Direktur Konsumer BJB, Arie Yulianto kepada Rektor Unpad.*

Laporan oleh: Maulana / art*

The post Unpad Lakukan Penandatangan MoU dengan BJB appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tukul Arwana Berbagi Kisah Inspiratif di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 4/04/2013] Komedian Tukul Arwana hadir menghibur mahasiswa Unpad di acara motivasi yang dibungkus dengan kemasan unik berbasis humor bertajuk “Pertamax Motivamor Roadshow” di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (4/04) siang. Setelah mengunjungi Unpad, program ini juga akan berkunjung ke kampus UGM Yogyakarta dan Unair Surabaya.

Tukul Arwana dan Chintya Sari pada acara “Pertamax Motivamor Roadshow” di Bale Santika Unpad, Kamis (4/04) (Foto: Tedi Yusup)*

Program “Pertamax Motivamor Roadshow” merupakan program edukasi dari PT Pertamina yang dikemas secara dinamis, tidak monoton dan menggurui, dengan sasaran para generasi muda sebagai chain of change. Tukul Arwana terpilih menjadi brand endoser program tersebut karena suksesnya diraih melalui perjalanan hidup yang berliku dari nol.

“Sosok Tukul Arwana dengan kisah perjalanan hidup dan karirnya diharapkan dapat memotivasi generasi muda terkait pemahaman sukses itu tidak diperoleh dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan, namun perlu proses perjuangan,” jelas Comercial Retail Marketing Manager PT Pertamina, Walijanto.

Dalam program yang dipandu oleh penyanyi Chyntia Sari itu, Tukul menyampaikan 5 kunci sukses karirnya, yaitu selalu belajar (learn), kerja keras (hard work), percaya diri (confident), menghargai orang lain (respect), serta ketulusan dan keikhlasan (sincere).

“Barang siapa yang memiliki semangat pantang menyerah, mau bekerja keras dan menghargai orang lain, pada akhirnya akan mendapatkan buah yang menjanjikan,”  ujar Tukul.  *

Laporan oleh: Erman / art*

The post Tukul Arwana Berbagi Kisah Inspiratif di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Terima 2095 Mahasiswa Baru Melalui SBMPTN 2013

$
0
0

[Unpad.ac.id, 5/04/2013] Selain melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), tahun ini Unpad juga menerima calon mahasiswa baru melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Untuk tahun 2013, Unpad membagi kuota sebanyak 60% untuk penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN dan 40% untuk jalur SBMPTN.

Para narasumber pada Jumpa Pers Sosialisasi SBMPTN 2013 yang bertempat di Executive Lounge Gedung 2, kampus Unpad Dipati Ukur, Kamis (4/4). (Foto: Dadan T)*

“Jadi kuota tersedia sebanyak 3733 untuk mahasiswa dari SNMPTN dan 2095 dari SBMPTN,” papar Wakil Rektor I Unpad yang sekaligus menjadi Wakil Ketua III Panitia Lokal (Panlok) Bandung SBMPTN 2013, Prof. Dr. Engkus Kuswarno dalam Jumpa Pers Sosialisasi SBMPTN 2013. Acara ini dilaksanakan di Executive Lounge, Gedung 2 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (4/04) kemarin.

Selain Prof. Engkus, bertindak sebagai narasumber pada acara tersebut yaitu Ketua Panlok Bandung SBMPTN 2013 sekaligus Pembantu Rektor I Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. H. Furqon, MA., Ph.D, Wakil Ketua I Panlok Bandung SBMPTN 2013 sekaligus Pembantu Rektor I Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Gunung Djati, Prof. Dr. H. Afifuddin, MM, Wakil Ketua II Panlok Bandung SBMPTN 2013 sekaligus Wakil Rektor I Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr.Ir. Kadarsah Suryadi dan Sekretaris I Panlok Bandung SBMPTN 2013, Prof. Asep Gana Suganda.

Pendaftaran SBMPTN 2013 dapat dilakukan secara online melalui http://ujian.sbmptn.or.id mulai tanggal 13 Mei 2013 pukul 08.00 WIB s.d. 7 Juni 2013 pukul 22.00 WIB. Sementara untuk tata cara pengisian borang pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan bisa diunduh (download) dari laman http://download/sbmptn.or.id mulai tanggal 30 April 2013. Pendaftaran online dapat juga dilakukan melalui Plasa Telkom di seluruh Indonesia.

Adapun jenis ujian pada SBMPTN ini adalah Ujian Tertulis dan Ujian Keterampilan. Ujian Tertulis meliputi Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Dasar Umum (TKDU), Tes Kemampuan Dasar Sains Teknologi (TKD Saintek), dan Tes Kemampuan Dasar  Sosial dan Humaniora (TKD Soshum). Ujian Keterampilan diperuntukkan bagi peserta yang memilih Program Studi Bidang Ilmu Seni dan Keolahragaan. Ujian Keterampilan dapat diikuti dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terdekat yang memiliki program studi yang dipilih.

Tahun ini Panlok Bandung meningkatkan target peserta ujian di wilayah Bandung sebanyak 40.000 orang, dari tahun lalu yang hanya menyediakan kuota sebesar 36.200 orang. Kuota peserta ujian sejumlah 40.000 ini dibagi menjadi 3 kelompok ujian, yaitu Kelompok Ujian Saintek, dengan kuota sebanyak 14.500 orang; Kelompok Ujian Soshum sebanyak 15.000 orang; dan Kelompok Ujian Campuran sebanyak 10.500 orang.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris I Panlok Bandung SBMPTN 2013, Asep Gana Suganda menjelaskan mengenai biaya untuk Ujian Tertulis dan Ujian Keterampilan. Ia mengungkapkan bahwa biaya seleksi peserta SBMPTN untuk Kelompok Ujian Saintek atau Soshum sebesar Rp. 175.000,00, sedangkan untuk Kelompok Ujian Campuran sebesar Rp. 200.000,00, dan biaya seleksi untuk Ujian Keterampilan sebesar Rp. 150.000,00 per jenis Ujian Keterampilan. Adapun cara pembayaran biaya ujian melalui Bank Mandiri, baik internet banking, SMS banking, ATM, maupun teller, serta melalui Kantor Pos apabila di wilayah tersebut tidak terdapat Bank Mandiri.

Empat PTN di Bandung menyediakan total daya tampung untuk mahasiswa baru yang lolos SBMPTN sebanyak 6.293 kursi, dengan rincian sejumlah 1.424 untuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad) sebanyak 2.095 kursi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2.084 kursi, dan Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Gunung Djati menyediakan 690 kursi.

Untuk informasi tentang SBMPTN 2013 selengkapnya dapat diperoleh melalui laman resmi SBMPTN yaitu www.sbmptn.or.id serta media sosial Twitter: @PanitiaSBMPTN, Facebook: Panitia SBMPTN, Helpdesk: http://halo.sbmptn.or.id, dan call center: 0804-1-456-456. Informasi resmi lainnya mengenai SBMPTN Unpad juga dapat diakses secara berkala melalui www.unpad.ac.id.

Laporan oleh: Ayyu Abshari (JT) / art*

The post Unpad Terima 2095 Mahasiswa Baru Melalui SBMPTN 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Empat Mahasiswa Double Degree PSMIL-PPs Unpad Berangkat ke Mie University Jepang

$
0
0

[Unpad.ac.id, 5/04/2013] Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana (PSMIL-PPs) Unpad akan memberangkatkan empat orang  mahasiswa untuk melanjutkan kuliah di Graduate School of Bioresources, Mie University Jepang yang disponsori oleh Beasiswa Unggulan BPKLN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pada Sabtu (6/04) besok. Keempat mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa konsentrasi Sustainable Rural Development and Conservation.

Empat mahasiswa PSMIL-PPs Unpad yang akan berangkat ke Mie University Jepang*

Setelah menjalani kuliah selama satu tahun di PSMIL-PPS Unpad dan lolos tahap-tahap ujian baik dari pihak PSMIL-PPs Unpad, Beasiswa Unggulan, dan pihak Mie University, Nadia Istiqomah, Mochamad Candra Wirawan Arief,  Novi Arisman, dan Fittrie Meyllianawaty Pratiwy terpilih sebagai wakil dari Batch I  Program Double Degree PSMIL-PPs Unpad dan Mie University.

Mulai tanggal 8 April 2013, keempat mahasiswa tersebut akan menjalani masa perkuliahan selama satu tahun di Jepang dengan beban studi 20 SKS. Ringannya beban studi ini dikarenakan pihak PSMIL-PPs Unpad dan Mie University telah menyepakati sistem credit transfer, dimana 10 SKS yang telah diambil di PSMIL-PPs Unpad diakui sebagai 10 SKS di Graduate School of Bioresources Mie University Jepang, begitu pula sebaliknya. Keringanan ini berlaku bagi mahasiswa Indonesia maupun mahasiswa Jepang yang mengambil program Double Degree Sustainable Rural Development and Conservation.

Salah satu keuntungan dari kerjasama ini selain sedikitnya SKS yang diambil mahasiswa Indonesia di Jepang, keuntungan lainnya adalah dilakukannya joint supervision dan joint publication bagi ke empat mahasiswa tersebut. Tidak menutup kemungkinan untuk kedepannya juga akan dilakukan bentuk kerjasama lain antara Unpad dan Mie University seperti program student exchange, teacher exchange, staff exchange, joint research, dan joint seminar.

PSMIL-PPs Unpad yang hingga saat ini telah memiliki kelas Double Degree dengan Mie University Jepang dan Joint Degree dengan Twente University Belanda berusaha untuk terus mengembangkan upaya kerjasama tidak hanya dengan universitas di dalam negeri, namun juga dengan universitas yang ada di luar negeri. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya yang mendukung visi Unpad untuk menjadi Universitas yang Unggul dalam penyelenggaraan pendidikan kelas dunia.*

Rilis oleh: PSMIL-PPs Unpad / art*

The post Empat Mahasiswa Double Degree PSMIL-PPs Unpad Berangkat ke Mie University Jepang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Alumni Faperta dan PDP LPPM Unpad Lakukan Penanaman 1000 Pohon di Lahan Unpad Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 05/04/2013] Sebagai wujud kepedulian dan cinta terhadap almamater, para alumni Angkatan 1988 Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad bekerja sama dengan Puslitbang Dinamika Pembangunan (PDP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpad menggelar penanaman 1000 pohon di area lahan Unpad Jatinangor, Kamis (04/04) kemarin.

Logo Unpad*

Menurut Kepala PDP Unpad, Dr. Rija Sudirja, penanaman pohon merupakan kali kedua yang dilakukan oleh alumni Faperta Unpad tersebut. Kegiatan penanaman pertama telah dilakukan di Kawasan Bandung Utara yang bertajuk “Penghijauan Kawasan Bandung Utara”.

“Bidikan kegiatan kedua yaitu area Kampus Unpad Jatinangor. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya gejala erosi sedimentasi yang cukup tinggi di kampus Unpad Jatinangor,” ujar Rija.

Berangkat dari kenyataan tersebut, sebanyak 1000 bibit pohon siap ditanam di kawasan kampus Unpad, terutama di kawasan Dusun Ciparanje yang memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi. Menurut Rija, jenis bibit pohon tersebut merupakan jenis pohon kayu-kayuan yang meliputi mahoni, alpukat, rambutan, durian, sukun, dan aren. Jenis pohon tersebut banyak memiliki manfaat dan cocok ditanam di lahan Unpad yang memiliki ketinggian sekitar 500-700 meter di atas permukaan laut.

Untuk bibit pohon aren diperoleh dari bantuan Badan Pengelola Waduk Ciratra (BPWC). Sebanyak 650 bibit pohon aren telah disalurkan oleh BPWC dan saat ini tengah diteliti oleh mahasiswa dari Faperta Unpad.  “Insya Allah sebulan ke depan, pohon aren tersebut siap ditanam di Unpad,” tambah Rija.

Penanaman bibit pohon dilakukan secara bertahap, yakni sekitar 200 pohon per minggunya. Penanaman tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari Faperta Unpad. Menurut Rija, ke depan akan dilakukan perawatan agar pohon-pohon yang ditanam dapat terus tumbuh.

Rija berharap kegiatan penanaman pohon tersebut dapat ikut serta dalam menghijaukan kampus Unpad. “Kami berharap penanaman pohon ini dapat memberikan manfaat bagi hijaunya kampus Unpad dan mencegah sedimentasi lanjutan,” jelasnya.

Laporan oleh: Maulana / art*

The post Alumni Faperta dan PDP LPPM Unpad Lakukan Penanaman 1000 Pohon di Lahan Unpad Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

IKA FK Unpad Beri Apresiasi pada Alumni yang Gugur Saat Tugas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/04/2013] Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unpad Komisariat Fakultas Kedokteran menggelar rangkaian kegiatan bertajuk “Bike for Health”, Minggu (7/04), di halaman Parkir Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Bandung. Kegiatan tersebut juga digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia 2013 yang jatuh pada tanggal 7 April. Kegiatan ini juga diisi dengan pemberian apresiasi terhadap alumni FK Unpad yang gugur saat tugas dan alumni berdedikasi  dan berprestasi.

Kegiatan “Bike for Health” yang diisi acara sepeda santai dan pemberian apresiasi kepada alumni FK Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

“Olah raga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Karena itu kami menyelenggarakan kegiatan bersepeda sebagai bagian dari kampanye hidup sehat,” ujar ketua pelaksana kegiatan, Wendy Freely Nugraha, dr., M.PH. Lebih lanjut, Wendy mengatakan pihaknya juga ingin memberikan advokasi bahwa gaya hidup sehat terdiri dari olah raga yang rutin, makanan yang baik, serta menghindari stres.

Sebanyak 340 peserta mengikuti kegiatan sepeda santai yang terdiri dari dua kategori, yaitu Advance Fun Bike dan Family Fun Bike. Selain dari kalangan Unpad, peserta pun juga berasal dari masyarakat Kota Bandung.

“Kegiatan ini bukan hanya sekadar sepeda santai mengelilingi kota saja. Banyak informasi kesehatan yang saya dapat saat mengikuti kegiatan ini,” ujar Asep, salah satu peserta.

Selain sepeda santai, Bike for Health ini juga diisi oleh rangkaian kegiatan lainnya, seperti talkshow “Gaya Hidup Sehat dan Blood Pressure” yang diisi oleh dua pembicara, yaitu dr. Rubin SpPD-KGH, ahli ginjal hipertensi Ilmu Penyakit Dalam FK Unpad, serta dr. Teddy Hidayat, SpKJ., ahli kedokteran jiwa FK Unpad.

Rangkaian kegiatan lainnya ialah pemberian penghargaan untuk dokter yang gugur saat menjalankan tugas, penghargaan untuk dokter yang berprestasi dan berdedikasi, peluncuran website resmi Ika FK Unpad, pemeriksaan tensi darah, serta pembagian doorprize dan panggung hiburan.

Terkait dengan pemberian penghargaan, Wendy mengungkapkan selama ini dokter sering dipolitisasi, terutama pada saat pemilihan calon pemimpin daerah. Selain itu, melalui ajang ini dapat memberikan pemahaman bahwa dokter bisa juga melakukan prestasi lain di luar profesinya.


Foto-foto: Tedi Yusup (Humas Unpad)*

Adapun penerima penghargaan untuk dokter yang gugur dalam tugas ialah (alm.) dr. Erina Nazarudin, FK Unpad angkatan 1996 (gugur saat menjalankan tugas sebagai pegawai tidak tetap di pedalaman Papua), dan (alm.) dr. Meimun Hidayati, FK Unpad angkatan 1993 (gugur saat menjalankan tugas sebagai dokter di pedalaman Lampung).

Sementara untuk penghargaan atas dedikasi dan prestasi diberikan kepada dr. Herman Sutrisno yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Banjar, Jawa Barat.

Untuk kegiatan peluncuran website resmi IKA FK Unpad yang beralamat di http://ika-fkunpad.org/ , Wendy mengharapkan website yang masih dalam tahap pengembangan tersebut dapat menjadi database bagi para anggota IKA FK Unpad yang diperkirakan mencapai 7.000 orang.

“Website tersebut nantinya juga menjadi portal resmi untuk menginformasikan lebih luas kegiatan yang berhubungan dengan Ikatan Keluarga Alumni dan FK Unpad,” tambahnya.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post IKA FK Unpad Beri Apresiasi pada Alumni yang Gugur Saat Tugas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Universiti Sains Malaysia Kunjungi Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/04/2013] Sebanyak 30 orang mahasiswa dan staf dari Universiti Sains Malaysia (USM) mengunjungi Unpad pada Senin (08/04). Kunjungan tersebut bertujuan untuk menguatkan hubungan silaturahmi antara Unpad dengan USM.

Mahasiswa, staf, dan dosen Unpad dan Universiti Sains Malaysia foto bersama di depan Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (8/04). (Foto: Tedi Yusup)*

Rombongan diterima oleh Direktur Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., bersama Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unpad, Kiki Pinardi, S.IP., M.Si., Kasubag Minat dan Bakat Biro Adminitasi Kemahasiswaan Benny R. Saerang, S.Sos., dan Kabag Kesejahteraan Mahasiswa Biro Administrasi Kemahasiswaan, Dra. Hj. Indrayati, M.M., di Bale Rucita Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Heryawan mengungkapkan, kunjungan USM ke Unpad ini menjadi momentum awal untuk bertukar informasi mengenai kegiatan kemahasiswaan yang ada di Unpad maupun USM. Pertukaran informasi tersebut diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengalaman antara Unpad dengan USM dalam hal kegiatan kemahasiswaannya.

“Ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh teman-teman di Unpad untuk memberikan dan mendapatkan informasi kegiatan kemahasiswaan yang nantinya dapat juga diterapkan di Unpad,” tuturnya.

Ketua rombongan USM, Prof. Madya Dr. Rahimah Haji A. Hamid, pun mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, mahasiswa dari USM pun diharapkan dapat mendapatkan informasi yang berguna untuk pengembangan wawasan tentang aktivitas akademik dan nonakademik di kampus.

“Manfaatkan dengan sebaik-baiknya kunjungan ke Unpad ini untuk lebih menguatkan silaturahmi antara Unpad dengan USM,” ujar Prof. Rahimah.

Unpad sendiri telah menjalin kerjasama dengan USM sejak 2009 lalu. Berbagai bentuk kerjasama telah dilakukan, salah satunya ialah pertukaran mahasiswa. Menurut Prof. Rahimah, di USM sendiri banyak sekali mahasiswa Unpad yang belajar melalui program pertukaran mahasiswa.

Acara pun dilanjutkan dengan diskusi terbuka antara perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema Unpad, BEM FISIP Unpad, dan perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Unpad dengan rombongan mahasiswa USM. *

Laporan: oleh Maulana / eh *

The post Mahasiswa Universiti Sains Malaysia Kunjungi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Melalui Monolog “Inggit”, Happy Salma Berharap Masyarakat Lebih Mengenal Sosok Inggit Garnasih

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/04/2013] Artis sekaligus pemain teater Indonesia, Happy Salma, akan merepresentasikan kembali sosok Inggit Garnasih dalam pementasan monolog “Inggit” di Unpad. Pementasan monolog dalam rangka Pidangan Seni Budaya Rumawat Padjadjaran ini digelar pada Rabu (10/04) di Bale Rumawat Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung.

“Ini adalah tantangan terberat selama aku bermain peran, karena ini adalah monolog pertama yang berdurasi panjang serta memerankan tokoh yang menjadi aset sejarah negara kita,” ujar Happy Salma saat ditemui di sela-sela latihan pementasan.

Happy sendiri menyambut baik tantangan tersebut. Pasalnya, memerankan tokoh Inggit adalah impiannya selama bergelut di dunia panggung. Sebab, dengan memerankan tokoh-tokoh tersebut ada kesan yang didapat oleh penonton untuk kembali mengingatnya.

“Aku memang concern terhadap tokoh-tokoh pahlawan yang sering terlupakan. Bagi saya, bangsa itu tidak akan tegak tanpa adanya tokoh-tokoh tersebut, termasuk seorang wanita Sunda bernama Inggit Garnasih yang menjadi istri kedua Presiden Soekarno,” jelasnya.

Untuk  menguatkan tokoh Inggit tersebut, Happy pun melakukan banyak observasi mengenai Inggit dengan cara napak tilas ke tempat-tempat bersejarah yang tak lepas dari sejarah Inggit. Hal lain ialah melakukan wawancara dengan kerabat dari Inggit sendiri. “Bahkan, aku juga napak tilas ke makam Ibu Inggit untuk meminta izin,” tambahnya.

Monolog yang ditulis oleh Ahda Imran dan disutradarai Wawan Sofwan ini bercerita tentang kisah hidup Inggit Garnasih  yang hampir terlupakan di balik perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan istri kedua dari Presiden Soekarno yang berani mengatakan ‘’tidak’’ pada keinginan untuk menikah lagi. Inggit berani menolak dan menerima risiko untuk tidak lagi menjadi Ibu Negara yang selama ini setia mendampingi Bung Karno dan kembali dipulangkan di tanah kelahirannya Bandung.

“Monolog ini lebih kepada pergulatan hati seorang Inggit Garnasih, dimana Presiden Soekarno sebagai background dari kemelut perasaan Inggit sendiri,” ungkap Artis kelahiran Sukabumi 4 Januari 1980 tersebut.

Sosok Inggit Garnasih sendiri di mata Happy Salma adalah manusia yang memanusia. Inggit berani berdedikasi untuk melakukan tindakan kemanusiaan yang belum tentu orang lain mampu melakukannya. “Aku dapat pelajaran saat mengenal sosok Inggit, bahwa hidup itu harus memegang sebuah prinsip,” tegasnya.

Terkait dengan pementasan di Unpad, Happy pun mengapresiasi Unpad yang secara konsisten menggelar pertunjukan di bidang kesenian. Ia pun berharap melalui pementasannya di Unpad, banyak kalangan terutama mahasiswa dapat lebih mengenal Inggit Garnasih.

“Aku tidak punya keinginan yang muluk dalam pementasan ini. Yang aku ingin semua orang mendengar lagi nama Inggit Garnasih yang ternyata adalah aset bangsa,” ungkapnya.

Monolog “Inggit” akan digelar dalam dua sesi, yakni pukul 15.30 dan 19.30. Pementasan tersebut gratis dan tidak dipungut biaya. Tempat terbatas. Untuk konfirmasi kehadiran silakan menghubungi Gugun di nomor 085318952320. *

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Melalui Monolog “Inggit”, Happy Salma Berharap Masyarakat Lebih Mengenal Sosok Inggit Garnasih appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 28 Pustakawan dari Berbagai Daerah Ikuti Pelatihan Instruktur Literasi Informasi yang digelar Unpad dan UPH

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/04/2013] Perkembangan komunitas literasi, khususnya di Kota Bandung dilatarbelakangi oleh munculnya stigma bahwa masyarakat Indonesia memiliki minat baca yang sangat rendah. Hal tersebut juga didukung oleh hasil survei dari United Nation Developmnent Progamme (UNDP) yang mengungkapkan bahwa orang Indonesia rata-rata hanya membaca satu judul buku saja.

Para narasumber di Pelatihan Instruktur Literasi Informasi yang digelar Unpad dan Universitas Pelita Harapan di Kampus Fikom Unpad Jatinangor, Selasa (9/4). (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Fikom Unpad, Dr. Hj. Ninis Agustini D., M.Lib., dalam acara “Pelatihan Instruktur Literasi Informasi Unpad-UPH”, Selasa (09/04) di Ruang Oemi Abdurrachman Kampus Fikom Unpad Jatinangor. Menurutnya, komunitas literasi tersebut salah satunya bertujuan untuk membangun masyarakat literal atau masyarakat pembelajar sepanjang hidupnya.

Masih menurut Dr. Ninis, ada 5 komunitas literasi yang menurutnya paling eksis di kota Bandung, yakni Tobucil and Klabs, Rumah Buku Kineruku, Potluck Coffe Bar and Library, Zoe Cafe and Library, dan Optimus. Kelima komunitas tersebut memiliki ciri khas masing-masing dalam mewujudkan masyarakat literasi tersebut.

“Setiap komunitas literasi membangun literasi komunikasi sesuai dengan apa yang mereka punya, yakni dengan memiliki klab-klab yang menjadi ciri khasnya,” ujar Dr. Ninis.

Adanya klab-klab dan penggunaan aturan yang unik dari tiap-tiap komunitas literasi menurut Dr. Ninis merupakan upaya untuk tidak terikat pada norma. Bagi para komunitas literasi, manusia tidak bisa diatur norma, namun manusialah yang membuat norma.

Adapun motif untuk membentuk komunitas literasi didasarkan pada keprihatian pada kondisi keberaksaraan masyarakat. Selain itu, pembentukan komunitas literasi didasarkan untuk membangun masyarakat literat.

“Komunitas literasi adalah salah satu sarana ekspresi diri untuk mewujudkan terciptanya masyarakat literat tersebut,” ungkapnya.

Pelatihan tersebut digelar oleh Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad yang bekerjasama dengan The Johannes Oentoro Library Universitas Pelita Harapan (UPH). Digelar selama 3 hari, yakni 9 – 11 April 2013, sebanyak 28 pustakawan dari berbagai instansi di Jawa Barat, Yogya dan Sumatera mengikuti pelatihan tersebut. Selain Dr. Ninis, pelatihan ini menghadirkan beberapa pembicara baik dari Unpad maupun dari luar Unpad.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Sebanyak 28 Pustakawan dari Berbagai Daerah Ikuti Pelatihan Instruktur Literasi Informasi yang digelar Unpad dan UPH appeared first on Universitas Padjadjaran.

Padi Transgenik Tawarkan Solusi Ketahanan Pangan?

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/04/2013] Produksi padi di Indonesia saat ini banyak mengalami kendala. Di sisi lain, padi merupakan bahan makanan pokok bagi rakyat Indonesia sehingga dibutuhkan upaya untuk menciptakan padi yang berkualitas untuk mengatasi krisis ketahanan pangan, salah satunya ialah menghasilkan padi transgenik.

Nono Karsono, S.P., M.Sc., PhD (kiri), moderator, dan Fitri Widianti, S.P., M.BtS., Ph.D. (kanan). (Foto: Dadan T)*

“Tantangan terbesar yang dihadapi oleh produsen padi di Indonesia cukup kompleks, yakni ketersediaan lahan, penurunan permukaan tanah, ancaman kekeringan, iklim, hingga serangan hama,” ujar peneliti padi transgenik yang juga dosen Klinik Tanaman Fakultas Pertanian Unpad, Nono Karsono, S.P., M.Sc., PhD., saat menjadi pembicara pada Seminar Vivat Academia, Kamis (09/04).

Lebih lanjut Nono mengatakan, padi transgenik adalah jenis padi hasil transfer gen dari jenis tanaman yang berbeda. Jenis padi ini diakui memiliki potensi signifikan untuk mengatasi krisis ketahanan pangan. Selain itu padi transgenik pun potensial sebagai bahan pangan yang aman dari serangan hama.

“Melalui transfer gen ini paling tidak berkontribusi dalam hal penyediaan produksi dan penyediaan nutrisi dari sebuah padi,” tambahnya.

Kenyataan yang terjadi, di Indonesia padi transgenik masih menuai banyak perdebatan. Selain itu, kurangnya biaya dan sarana untuk melakukan penelitian padi transgenik juga dinilai menjadi sebab mengapa padi transgenik belum mampu menjadi bahan pangan berkualitas di Indonesia.

Nono mengutarakan, beberapa penelitian mengenai padi transgenik yang dilakukan beberapa institusi masih belum mengarah pada upaya komersialisasi. Padahal, di negara lain seperti Jepang, padi transgenik sudah menjadi komoditi pangan yang berkualitas dan sudah dilempar ke pasaran.

“Di Jepang sudah ada jenis padi transgenik untuk penderita Hipertensi. Namun, ke depan juga kita akan menjalin kerjasama dengan Tsukuba University Jepang untuk melakukan penelitian padi transgenik untuk penderita diabetes,” paparnya.

Masih menurut Nono, penelitian padi transgenik di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Ia mengambil contoh penelitian padi transgenik yang dilakukan LIPI salah satunya ialah membuat padi transgenik yang tahan terhadap serangan serangga pemakan daun. Jenis padi tersebut menghasilkan protein kristal yang menjadi racun di pencernaan serangga namun aman bagi manusia.

“Penelitian padi transgenik di Indonesia sebenarnya sudah dilakukan pada tahun 2000-an silam. Beberapa hasilnya ialah padi yang tahan terhadap wereng, atau tahan terhadap kekeringan,” tambahnya.

Nono pun berharap ada dukungan penuh dari semua pihak, khususnya pemerintah, dalam hal penelitian padi transgenik. Salah satu upaya ialah memfasilitasi para peneliti dan mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan transgenik.

“Saya pikir padi transgenik menawarkan solusi mengatasi ketahanan pangan. Tinggal kita yang sendiri yang mau atau tidak mempersiapkannya,” kata Nono.

Selain Nono, seminar yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor ini juga diisi oleh pemaparan dari Fitri Widianti, S.P., M.BtS., Ph.D. Fitri sendiri mengangkat tentang Australian Rice Plant-Associated Endophytic Actinobacteria.

Berbeda dengan padi transgenik, penelitian yang dilakukan Fitri ialah bagaimana mempertahankan ketahanan padi dengan menggunakan apa yang ada di dalam padi itu sendiri, salah satunya ialah dengan memanfaatkan endophytic actinobacteria dalam kandungan padi.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Padi Transgenik Tawarkan Solusi Ketahanan Pangan? appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gemasi FIB Unpad Juara Umum Annual National SAEED Competition di UIN SGD Bandung

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/04/2013] Gelanggang Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris (Gemasi) Fakultas Ilmu Budaya Unpad berhasil menjadi Juara Umum dalam Annual National SAEED Competition yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati pada 5 -7 April 2013 kemarin.

Delegasi Gemasi FIB Unpad yang meraih prestasi bersama dengan pengurus organisasi Gemasi FIB Unpad (Foto: Dadan T.)*

Dalam kesempatan tersebut, Gemasi berhasil meraih juara pertama pada 3 kategori lomba, yakni kategori Writing Competition oleh Nadia Dhaifina, kategori Story-Telling Competition oleh Sharon Patricia Kandou, dan kategori Newscasting Competition oleh Nikko Kurnia Hermawan. Peserta kompetisi berasal dari berbagai universitas di Indonesia. “Senang sekali, padahal ini adalah kali pertama saya mengikuti kompetisi story-telling,” ujar Patricia saat diawawancarai di Ruang UPT Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (10/04).

Dalam kategori Story-Telling Competition, Patricia berhasil memukau para juri lewat kisah perjuangan tokoh Christina Martha Tiahahu. Meskipun baru pertama kali mengikuti kompetisi story-telling, tidak ada kesan ragu bagi Patricia utnuk bersaing dengan peserta lainnya.

Sementara untuk kategori Writing Competition, Nadia berhasil meraih juara lewat esainya tentang rumitnya mengatasi korupsi di Indonesia. Ia pun menggambarkan betapa mengakarnya budaya korupsi pada tingkat individu.

Gemasi sendiri mengirimkan 16 delegasi untuk mengikuti kompetisi tersebut. Para delegasi tersebut ialah, Nadia Dhaifina, Muhammad Rizky Harahap, Ni Luh Putu Sriwardani, Amalia, Nikko Kurnia Hermawan, Shely Napitupulu, Astrid Widya Natasaha, Vena Citra Utami, Luqmanul Hakim, Dika Satya Kameswara, Riyen Herdiyanti, Ridwan Nurjaman, Himawan Pradipta, Sharon Patricia Kandou, Resa Nurfatimah Sobandi, dan Nurina Asyyanti.

Adapun kompetisi tersebut terdiri dari 5 kategori perlombaan, yaitu Writing, Newscasting, Speech, Story-Telling, dan Debating. Diikuti oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia, para delegasi pun optimis dapat meraih juara di ajang tersebut.

Menurut Ridwan yang juga sebagai Ketua Gemasi FIB Unpad, motivasi awal mereka untuk mengikuti kompetisi tersebut ialah untuk menambah jaringan dengan mahasiswa Sastra Inggri dari universitas lain. “Dari awal kita tidak pernah nervous karena motivasi kita untuk menambah jaringan dengan Sastra Inggris di universitas lain. Tapi kita tetap optimis meraih juara,” ujar Ridwan.

Mereka sendiri pun berharap dengan menjadi juara pada kompetisi tersebut dapat lebih mengeksiskan Gemasi di luar Unpad. “Kita akan mengikuti lagi kompetisi-kompetisi lain dan optimis untuk menjadi juara,” tutur Ridwan.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Gemasi FIB Unpad Juara Umum Annual National SAEED Competition di UIN SGD Bandung appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto Monolog “Inggit”

Unpad dan UPH Selenggarakan Pelatihan Instruktur Literasi Informasi Paket A

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/04/2012] Untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan akademis, terutama menjawab tantangan berbagai institusi akademis agar para pustakawan akademis dapat membangun program pengajaran Literasi Informasi serta mengembangkannya di institusi masing-masing, Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unpad bekerja sama dengan The Johannes Oentoro Library, dan Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan Kursus Pelatihan Instruktur Literasi Informasi. Literasi Informasi menjadi sebuah tuntutan kemampuan bagi masyarakat untuk belajar seumur hidup seperti misi yang dicanangkan oleh UNESCO.

Logo Unpad *

Kerja sama ini merupakan rintisan pertama di Indonesia dalam melahirkan sejumlah trainer yang memiliki kompetensi di bidang literasi Informasi.  Pelatihan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari bidang profesi pustakawan, dosen, guru dan para pengelola informasi.

Pelatihan yang dilaksanakan di Unpad kali ini merupakan batch kedua.  Batch pertama sudah  diselenggarakan di UPH untuk Paket A.  Kursus ini terdiri dari 3 Paket, yaitu paket A-C, yang keseluruhannya terdiri dari 67 jam atau setara dengan 5 kredit SKS perkuliahan atau 2 mata kuliah (3 dan 2 SKS).  Isi paket A-C tersebut, meliputi materi: Paket A berisi Dasar-dasar Literasi Informasi (10 sesi, 17 jam), Paket B yang berisi Kurikulum dan pengajaran Literasi Informasi (10 sesi, 20,5 jam) dan Paket C yang berisi E-Learning dan Media Pembelajaran (12 sesi, 30,5 jam). Untuk setiap paket yang diselesaikan akan diadakan ujian teori dan atau ujian praktik, yang hasil nilainya akan dicantumkan dalam sertifikat.

Setelah peserta mengikuti paket A-C dan lulus ujian, maka peserta akan mendapatkan sertifikasi yang di sahkan oleh Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unpad yang menyatakan bahwa peserta tersebut eligible sebagai instruktur literasi informasi bagi pengguna di institusi masing-masing.

Materi dasar Paket A ini antara lain berisi  tentang Konsep Literasi Informasi, Model-Model Literasi Informasi, Identifikasi masalah, Penelusuran Online dan Evaluasi Website, Plagiarism dan Format Sitasi, Teknik Membaca SQ3R dan Dasar-Dasar Penulisan Paper.

Kursus Pelatihan ini telah menghasilkan 28 orang trainer dasar dalam bidang dasar Literasi Informasi.  Kursus  ini telah diselenggarakan pada hari Selasa-Kamis, 9-11 April 2013 lalu, bertempat di Ruang Oemi Abdurrachman, Gedung Dekanat, Kampus Fikom Unpad, Jatinangor.

Rilis oleh: Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unpad / art*

The post Unpad dan UPH Selenggarakan Pelatihan Instruktur Literasi Informasi Paket A appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. dr. Zulkarnaen Dahlan, Sp.PD-KP Meninggal Dunia

$
0
0

Prof. Dr. dr. Zulkarnaen Dahlan, Sp.PD-KP *

[Unpad.ac.id, 12/04/2013] Telah meninggal dunia, guru besar Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Dr. dr. Zulkarnaen Dahlan, Sp.PD-KP, pada usia 69 tahun di Bandung, Kamis (11/04) pukul 23.06 WIB. Almarhum akan disemayamkan di Lobi Aula Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung pada hari ini pukul 10.30 WIB, dan mendapat penghormatan terakhir di Mesjid Al Jihad Unpad Bandung, usai salat Jumat.

Usai mendapat penghormatan terakhir dari keluarga besar Unpad, salah satu putera terbaik Unpad ini akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Sirnaraga Bandung. Almarhum meninggalkan seorang istri Dani Wardani dan tiga orang anak, Yani Melani, Ruli, dan Dedi.

Almarhum yang telah mengabdi sebagai pegawai negeri sipil di Unpad sejak tahun 1973 ini menempuh pendidikan profesi Kedokteran di Unpad pada tahun 1972, kemudian melanjutkan pendidikan S-2 (1981) dan S-3 (1997) Ilmu Penyakit Dalam di Unpad. Sejak tahun 2005, almarhum menjabat sebagai guru besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unpad. *

Foto-foto oleh: Tedi Yusup (Humas Unpad)*

The post Prof. Dr. dr. Zulkarnaen Dahlan, Sp.PD-KP Meninggal Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.


Tertarik Model Rantai Pasok Hortikultura, International Development Center Jepang Kunjungi VCC PIK LPPM Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/04/2013] Sabtu (13/04) lalu,  Value Chain Center (VCC) Puslitbang Inovasi dan Kelembagaan (PIK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpad menerima kunjungan dari International Development Center of Japan, Lembaga think thank pemerintah Jepang untuk pembangunan internasional yang berpusat di Tokyo. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka penjajakan kerja sama pengembangan rantai pasok hortikultura di Indonesia.

Suasana kunjungan perwakilan International Development Center of Japan ke VCC PIK Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dalam rangka penjajakan kerja sama pengembangan rantai pasok hortikultura di Indonesia. *

Lembaga tersebut diwakili oleh Baba Yuichi (senior economist/team leader) dan Takao Sasaki (food industry analyst). Keduanya hadir atas penugasan dari Kementerian Perekonomian Jepang dan mendapatkan rekomendasi untuk datang ke VCC PIK LPPM Unpad dari USAID.

Mereka tertarik dengan implementasi model pengembangan rantai pasok hortikultura yang dikembangkan oleh Unpad. Pelibatan multi pemangku kepentingan (Triple Helix Model) menjadi perhatian mereka. Model tersebut sejalan dengan perubahan kebijakan Jepang dalam kerjasama pembangunan internasional, dari kerjasama Government to Government (G to G) menjadi Government to Triple Helix Model (G to T). Kerjasama pembangunan tersebut melibatkan pemerintah, kelompok bisnis, dan perguruan tinggi.

Dalam diskusi tersebut juga dibahas mengenai kondisi sistem rantai pendingin (cold chain system) pada distribusi produk hortikultura Indonesia dan kecenderungannya di masa mendatang. VCC PIK LPPM Unpad diwakili oleh Trisna Insan Noor (Ketua PIK/Agriculture development specialist), Tomy Perdana (Agri-supply chain engineer) dan Andre Daud (Livestock supply chain risk analyst).

Dalam kesempatan tersebut, Baba Yuichi menyatakan bahwa  Pemerintah Jepang dalam waktu dekat akan mengimplementasikan program kerja sama pembangunan internasional untuk menjembatani  Foreign Direct Investment Jepang dalam rantai pasok industri pangan di Indonesia dan Thailand. Berdasarkan diskusi tersebut, VCC PIK LPPM Unpad dinilai memiliki kompetensi, pengalaman, dan jejaring yang kuat sehingga akan diusulkan untuk menjadi mitra dalam implementasi program tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Baba Yuichi dan Takao Sasaki melakukan kunjungan lapangan ke lokasi mitra VCC di daerah Lembang.

Diharapkan, penjajakan kerja sama tersebut dapat segera ditindaklanjuti implementasinya sehingga dapat menjadikan Unpad sebagai Pusat Unggulan (center of excellence) level internasional dalam pengembangan rantai pasok agribisnis yang melibatkan petani kecil. Dengan demikian, Unpad dapat berkontribusi langsung dalam peningkatan kesejahteraan petani kecil di Indonesia. *

Rilis oleh : Tim VCC PIK LPPM Unpad / art*

The post Tertarik Model Rantai Pasok Hortikultura, International Development Center Jepang Kunjungi VCC PIK LPPM Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Perketat Pemberian Predikat “Cum Laude”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/04/2013] Rektor sekaligus Ketua Senat Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, menjelaskan di hadapan para guru besar terkait dengan sistem penerimaan mahasiswa baru, penataan sistem penilaian akademik, dan sistem Uang Kuliah Tunggal untuk tahun akademik 2013/2014. Salah satunya tentang pemberian predikat “Cum Laude” bagi wisudawan. Presentasi tersebut dilakukan saat Sidang Pleno Senat Unpad yang digelar pada Senin (15/04) di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

Rektor yang juga Ketua Senat Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat melantik Prof. Dr. Ir. Husmy Yurmiati, MS dari Fakultas Peternakan menjadi Guru Besar Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Ada dua jalur penerimaan mahasiswa baru di Unpad, yakni SNMPTN dan SBMPTN. Jalur SNMPTN sendiri sebelumnya dikenal dengan jalur SNMPTN undangan memiliki kuota sekitar 60%. Jalur tersebut tidak lagi menggunakan ujian tertulis dan ditentukan dari nilai akademik siswa. Selain itu, jalur tersebut juga dibebaskan dari biaya pendaftaran seleksi.

Sementara untuk jalur SBMPTN merupakan seleksi mandiri yang dilakukan secara nasional dan diikuti oleh 62 Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia. Sifatnya ialah ujian tertulis. SBMPTN ini sendiri sebelumnya dikenal dengan SNMPTN Jalur Tulis dan SMUP untuk jenjang S1.

“Jumlah pendaftar SNMPTN ke Unpad berjumlah 141.864, tertinggi di Indonesia. Sekitar 61,5% diantaranya merupakan pendaftar dari Jawa Barat, dan pendaftar dari luar Jawa Barat berjumlah 38,45%,” jelas Rektor.

Untuk penataan sistem penilaian terkait dengan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT), Unpad telah menetapkan tidak ada pemberian nilai mutu 4.00, sehingga maksimal pemberian nilai mutu ialah 3,99. Unpad sendiri akan memperketat pemberian predikat “Cum Laude”, khususnya untuk program Doktor. “Ke depan, kita akan melakukan peninjauan mengenai tata cara penulisan disertasi dan tesis,” tambah Rektor.

Agenda pembahasan selanjutnya ialah mengenai sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT). UKT merupakan aturan yang telah diputuskan oleh Dikti mengani tarif uang kuliah yang dibayar oleh mahasiswa setiap semesternya. Besarnya biaya tersebut ditentukan berdasarkan unit cost setiap program studi dan fakultas, sehingga UKT untuk setiap program studi akan berbeda.

“Intinya dalam UKT, tidak boleh ada dana tambahan atau pungutan lain di luar itu,” ujar Rektor.

Mengenai standar UKT di Unpad, Unpad sendiri merujuk pada aturan Dikti tentang tarif minimal UKT, yakni antara 0 – 2,5 juta rupiah per bulannya untuk mahasiswa dari jalur reguler dan Bidik Misi. Jumlah tersebut didasarkan pada besarnya SPP per semester ditambah dengan dana pengembangan yang dibagi ke dalam 8 semester.

“Untuk mahasiswa dari jalur SBMPTN, bayarlah sesuai dengan tarif yang telah ditentukan untuk tiap-tiap program studi,” tambah Rektor.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga melantik Guru Besar sekaligus anggota baru Senat Unpad, yakni Prof. Dr. Ir. Husmy Yurmiati, M.S., dari Fakultas Peternakan. Prof. Husmy dilantik menjadi Anggota Komisi 1 dan 2 Senat Unpad berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 1660/UN6.RKT/KP/2013.*

Laporan oleh Maulana / eh*

The post Unpad Perketat Pemberian Predikat “Cum Laude” appeared first on Universitas Padjadjaran.

FTG Unpad Jadi Tuan Rumah Pekan Ilmiah Tahunan Perhimagi 2013

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/04/2013] Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Fakultas Teknik Geologi (FTG) Unpad yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Geologi Indonesia (Perhimagi) menggelar Pekan Ilmiah Tahunan Perhimagi 2013, dari tanggal 14 – 22 April 2013. Ada 3 kegiatan yang digelar dalam kegiatan tersebut, yaitu Seminar Nasional, Musyawarah Nasional, dan Field Trip.

Salah satu rangkaian kegiatan Pekan Ilmiah Tahunan Perhimagi di Bale Sawala Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Menurut Reza Vahagia, ketua pelaksana dari Pekan Ilmiah Perhimagi, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Perhimagi. Mengangkat tema “think entrepreneur, get technology, save the earth, and stay geologist”, Reza mengungkapkan tidak banyak para sarjana geologi yang berkecimpung di dunia entrepreneur.

“Dalam semnas yang digelar, kami sengaja mengundang lulusan geologi yang sekarang berkecimpung di usaha batu mulia agar mampu mengubah mind set mahasiswa geologi untuk berkecimpung di dunia usaha,” jelas Reza.

Kegiatan yang diikuti oleh peserta dari 15 perguruan tinggi di Indonesia ini juga menggelar aksi peduli lingkungan. Menurut Reza, aksi peduli lingkungan tersebut diwujudkan dalam field trip ke kawasan karst, di daearh Padalarang, snorkeling di Pulau Seribu dan mengunjungi tempat penangkaran penyu dan hiu, serta melakukan penanaman pohon di sekitar hulu sungai Citarum.

“Penanaman pohon tersebut merupakan bentuk Corporate Social Responsibility dari kegiatan ini. Diharapkan seorang geologist nantinya tidak hanya berpikir mengeksplorasi alam, tapi juga ikut melestarikan lingkungan” tambah Reza.

Kegiatan lain yang dilakukan ialah musyawarah nasional (munas) tahunan pengurus Perhimagi. Dalam munas tersebut, dibahas mengenai penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, laporan pertanggungjawaban pengurus Perhimagi tahun 2012, pemilihan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimagi, serta pembentukan pengurus baru dari Perhimagi.

Reza sendiri berharap, dengan digelarnya Pekan Ilmiah Perhimagi ini dapat mengangkat nama baik FTG Unpad sebagai tuan rumahnya. Selain itu, kegiatan ini sekaligus merupakan ajang silaturahmi antar mahasiswa Geologi se-Indonesia. “Banyak hal yang akan kita dapat dari kegiatan ini, salah satunya ialah mempererat persaudaraan antara mahasiswa Geologi se-Indonesia,” pungkasnya.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post FTG Unpad Jadi Tuan Rumah Pekan Ilmiah Tahunan Perhimagi 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik Enam Kepala Bagian di Lingkungan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/04/2013] Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia melantik 6 orang Kepala Bagian (Kabag) di lingkungan Unpad. Pelantikan tersebut dilaksanakan pada Selasa (16/04) di Ruang Executive Lounge Lantai 2 Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Rektor Unpad saat melantik 6 Kepala Bagian di Lingkungan Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan surat keputusan Rektor No. 1661/UN6.RKT/KP/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Bagian dan Kepala Subbagian di lingkungan Unpad. Rektor pun membacakan sumpah jabatan yang diikuti oleh para Kabag. Acara pelantikan ini juga disaksikan langsung oleh para Wakil Rektor, Dekan, dan staf di lingkungan Unpad.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para Kabag baru. Pertama, meningkatkan wawasan secara kontinu agar mampu menghadapi berbagai permasalahan yang ditemui pada saat menjalani tugas.

“Pemahaman wawasan di sini ialah mampu berpikir secara metodologis, dan ajeg untuk mampu memecahkan berbagai masalah,” kata Rektor.

Rektor pun menyinggung soal pelaksanaan tes tertulis pengisian jabatan struktural di Unpad pada bulan Maret lalu. Menurutnya, hasil dari ujian tersebut masih belum memenuhi harapan. “Padahal materi ujian pada hakikatnya mampu dipahami oleh peserta yang notabene lulusan S-1. Ini yang harus diperhatikan oleh semuanya,” jelas Rektor.

Pengambilan Sumpah Jabatan para pejabat yang dilantik (Foto: Tedi Yusup)*

Aspek kedua yang harus diperhatikan ialah meningkatkan keterampilan sesuai dengan bidang tugasnya. Aspek terakhir yaitu mampu berkomitmen terhadap tugasnya masing-masing.”Komitmen itu sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin,” ujarnya.

Rektor pun berharap, para Kabag yang baru ini mampu menjalankan tugasnya dengan baik untuk dapat meningkatkan pelayanan. Di akhir acara, para Kabag pun menerima ucapan selamat dari tamu undangan.

Berikut ini adalah nama-nama Kabag yang dilantik:

  1. Aji Sasongko, S.Pd., M.Si. (Kabag Tata Usaha Fakultas Teknik Geologi)
  2. Dra. Juni Juningsih, M.H. (Kabag Hukum dan Tata Laksana Biro Administrasi Umum)
  3. Drs. H. Tatang Mulyana  (Kabag Keuangan Biro Administrasi Keuangan)
  4. Sudarwan, S.Sos., M.M. (Kabag Tata Usaha Fakultas Ilmu Budaya)
  5. Drs. Minta Praga, MM. (Kabag Tata Usaha Fakultas Farmasi)
  6. Nani Suryani, S.E. (Kabag Tata Usaha Fakultas Ilmu Keperawatan)*

Laporan oleh Arief Maulana / eh *

The post Rektor Lantik Enam Kepala Bagian di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, dr., SpOG(K)., “Tinggi, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/04/2013] Angka Kematian Ibu (AKI) saat persalinan di Indonesia ternyata tergolong tinggi. Indonesia menduduki nomor 3 tertinggi di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk jumlah AKI. Berdasarkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2007, banyaknya AKI berjumlah 228 orang dari 100.000 kelahiran. Angka ini 20 – 30 kali lebih lipat dibanding dengan AKI di Malaysia dan Singapura.

Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, dr., SpOG(K) saat menyampaikan pidato purnabakti (Foto: Tedi Yusup)*

“Dari data di atas, seharusnya AKI ini dipandang sebagai publical problem. Nyatanya di beberapa puskesmas, publical problem masih dikategorikan untuk penyakit menular,” ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, dr., SpOG(K), saat menyampaikan Pidato Purnabaktinya yang berjudul “Penurunan Angka Kematian Ibu di Jawa Barat, Suatu Tantangan Bagi Insan Kesehatan Jawa Barat”, Rabu (17/04) di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Bandung.

Menurut Prof. Dinan, tingginya AKI di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal yang lebih dikenal dengan istilah 4 terlalu dan 3 terlambat, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, terlalu banyak, dan terlambat dalam mencapai fasilitas, terlambat mendapatkan pertolongan, dan terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, pelayanan KB berkualitas di Indonesia perlu diperhatikan secara serius.

“Ibu-ibu di Jawa Barat ternyata masih banyak yang melahirkan dengan bantuan dari para paraji atau dukun beranak. Sebab, ketersediaan bidan di wilayah Jawa Barat belum merata,” ujar Prof. Dinan.

Di sisi lain, para bidan yang ada pun belum sepenuhnya memiliki keahlian di bidangnya. Hal itulah yang disesalkan oleh Prof. Dinan. Oleh karena itu, ia bersama Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tengah menggalakkan program EMAS (Expanding Material and Neonatal Survival) di Jawa Barat.

Adapun sasaran utama program EMAS tersebut ialah memperbaiki sistem rujukan dengan mempercepat komunikasi antara bidan, puskesmas, dan RSUD, membina dan meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan bidan di desa, puskesmas, dan RSUD, serta meningkatkan kemampuan dan kecepatan penanggulangan kegawatdaruratan di RS rujukan.

“Program EMAS ini akan dilaksanakan di 6 provinsi di Indonesia, termasuk di Jawa Barat. Setiap provinsi akan dibina dan diberi bantuan teknis kepada 5 Rumah Sakit Kabupaten dan 25 Puskesmas,” tambah Prof. Dinan.

Salah satu sistem komunikasi yang dikembangkan ialah SMS Gateway, yaitu tiap-tiap bidan mempunyai PUN sendiri untuk dapat menghubungi RSUD. Melalui sistem tersebut, bidan akan lebih mudah memberi rujukan jika terdapat ibu hamil yang memerlukan perawatan khusus serta jenis kegawatdaruratan apa yang diketahui sehingga RSUD dapat menyiapkan kebutuhannya dengan lebih cepat dan dini.

Melalui program tersebut, Prof. Dinan berharap AKI di Jawa Barat, khususnya dapat mengalami penurunan sesuai dengan target AKI di Indonesia pada tahun 2015, yakni 102 kematian dari 100.000 kelahiran.

“Upaya penurunan AKI merupakan tanggung jawab bersama. Selain itu, pendidikan bidan pun kualitasnya perlu ditingkatkan agar mampu melahirkan bidan-bidan yang terampil,” harap Prof. Dinan.

Pidato purnabakti ini dihadiri oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, Dekan FK Unpad, Prof.Dr.med.Tri Hanggono Achmad, dr., para direktur Rumah Sakit di Bandung serta Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat. Dalam kesemapatan tersebut juga diberikan buku Biografi Prof. Dinan oleh Dekan FK Unpad.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, dr., SpOG(K)., “Tinggi, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live