Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Prodi Teknologi Industri Pertanian Selenggarakan Ujian ATSPA

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/08/2015] Program studi Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad menyelenggarakan ujian Agro-industrial Technology Student Profile Assessment (ATSPA), Sabtu (15/08) di kampus FTIP Unpad Jatinangor.

Suasana ujian Agro-industrial Technology Student Profile Assessment (ATSPA) di kampus FTIP Unpad Jatinangor, Sabtu (15/08) *

Suasana ujian Agro-industrial Technology Student Profile Assessment (ATSPA) di kampus FTIP Unpad Jatinangor, Sabtu (15/08) *

Koordinator Program Studi TIN Unpad, Dr. Dwi Purnomo, dalam rilis yang diterima Humas Unpad mengatakan, ujian ini dilatarbelakangi akan kebutuhan evaluasi atas pelaksanaan kurikulum yang telah diselenggarakan serta dampaknya terhadap mahasiuswa.

“Kita akan melihat apakah pelaksanaan proses pembelajaran melalui kurikulum yang ditawarkan telah mengarah pada profil yang diharapkan pada kurikulum yang diselenggarakan,” tulis Dr. Dwi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ATSPA bertujuan untuk mengukur kemajuan pencapaian profil lulusan TIN Unpad yang direncanakan akan dilakukan setiap akhir semester. Sehingga ATSPA dapat menjadi referensi untuk mengevaluasi pencapaian pembelajaran.

Ujian ATSPA ini terdiri dari beberapa beberapa stasiun sesuai jumlah capaian pembelajaran yang telah ditentukan. Setiap stasiun terdapat satu soal permasalahan yang harus dikerjakan untuk memenuhi standar kelulusan.

Ujian ini memodifikasi ujian OSCE (Objective Structured Clinical Examination) yang dilakukan Fakultas Kedokteran Gigi. Ujian tersebut untuk mengukut kemampuan penguasaan keilmuan mahasiswa dalam memeragakan dan menjawab beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut dibuat dalam beberapa stasiun yang mewakili profil yang telah ditetapkan.

“Mahasiswa baik secara individu dan kelompok diuji kemampuannya yang mencakup Creative Leadership, Local Empowerement Process, Design Thiniking dan Technopreneurship oleh para professional yang didatangkan khusus untuk menilai pencapaian-pencapainnya yang kemudian nilai-nilai ini akan dituliskan pada Sertifikat Pendamping Ijazah,” papar Dr. Dwi.

Pelaksanaan ujian ATSPA ini pertama kali dilakukan di Indonesia dengan melibatkan mahasiswa tingkat I sebanyak 44 orang. Ujian dinilai langsung oleh 15 orang tim Assessor yang sebagian besar merupakan profesional di bidang teknologi industri pertanian.

Beberapa tim Assessor tersebut antara lain Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, Dr. Dewi Sartika, Kepala Bidang industri Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Ir. Sriwaidayanti, MM, profesional industri FMCG, Aan Nurraman, STP., Pengusaha Batagor Halimun dan Penggiat Kreatif Satria Maualana, S.E., MBA, Astiti Ambarukmi, SE dari Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kota Cimahi, Mahadyan, dari Komunitas The Local Enablers pemenang wirausaha terbaik se-Jawa Barat 2015, Said Mustopa, Pengusaha Swasta, Rina Rosdianawati , STP Pemberdaya Masyarakat di Desa Cipageran Kota Cimahi yang merupakan Pemegang Predikat Juara Pemberdaya Tingkat Nasional Kementrian Pertanian, serta segenap Dosen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Dr. Ferry Sofwan Arief merespons positif digelarnya ujian ATSPA ini. Menurutnya, ATSPA adalah bukti nyata dari komitmen Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan pihak ketiga guna meningkatkan kinerja penyelenggaraan pendidikan di FTIP.*

Rilis: Prodi TIN Unpad/am

The post Prodi Teknologi Industri Pertanian Selenggarakan Ujian ATSPA appeared first on Universitas Padjadjaran.


Pimpinan Unpad Lakukan Monitoring KKNM di Tiga Kabupaten

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/08/2015] Sejumlah pimpinan universitas dan fakultas di Unpad melakukan monitoring pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM)-PPMD Integratif Gelombang II, Selasa (18/08). Monitoring ini dilakukan untuk mengetahui kondisi mahasiswa Unpad di lokasi KKNM.

(Foto oleh: Tedi Yusup)

Pimpinan dan mahasiswa KKNM-PPMD Integratif Unpad di Desa Cibeureum Kabupaten Ciamis (Foto oleh: Tedi Yusup)

“Sehingga bisa tahu apa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, bagaimana kondisi mahasiswa, sekaligus juga mereka para pimpinan itu bisa melihat bagaimana pelaksanaan KKNM di lapangan,” ujar Ketua Tim Pengelola KKNM Unpad, Rudi Saprudin Darwis, S.Sos., M.Si saat diwawancarai di sela kegiatan.

Ada tiga lokasi yang dilakukan monitoring, yaitu Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan. Monitoring di Kabupaten Ciamis dilakukan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. H. Sudarjat, M.P., Dekan Fakultas Psikologi Dr. Hendriati Agustiani, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Budaya Yuyu Yohana Risagarniwa, PhD, serta Dekan Fakultas Hukum Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum. Monitoring dilakukan ke sejumlah desa di Kecamatan Panjalu dan Kecamatan Sukamantri.

Sementara monitoring di Kabupaten Majalengka dilakukan oleh Ketua LPPM Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., Dekan Fakultas Teknik Geologi Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran Arief Syamsulaksan K., dr., PhD., serta Dekan FISIP Dr. Arry Bainus, M.A.. Monitoring dilakukan ke 4 desa di kecamatan Talaga, yaitu Desa Cikeusal, Desa Cibeureum, Desa Margamuktii, dan Desa Lampuyang.

Di Kabupaten Kuningan, kunjungan dilakukan ke Desa Cikadu, Kecamatan Nusa Herang, serta Desa Cipasung dan Desa Paninggaran di Kecamatan Darma. Kunjungan dilakukan oleh Dekan Fakultas Peternakan Prof. Dr. Ir. Husmy Yurmiati, M.S., Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Ir. Mimin Muhaemin, M.Eng., Ph.D., serta Dekan Fakultas Keperawatan Kusman Ibrahim, S.Kp., M.NS., PhD..

“Dari hasil monitoring ini, diharapkan ada beberapa masukan, kritik ataupun saran, yang nantinya ditujukan untuk menyempurnakan model KKNM di Unpad,” tutur Rudi.

humas unpad_2015_08_18_038086 humas unpad_2015_08_18_037808 humas unpad_2015_08_18_037762

Dalam setiap kunjungan, pimpinan dan mahasiswa berdiskusi mengenai hal apa yang telah dilakukan selama 3 minggu pelaksanaan KKNM. Setiap mahasiswa menjelaskan kondisi serta potensi dari desa yang disesuaikan dengan keilmuan yang dipelajari di bangku kuliah. Bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Indonesia, mahasiswa mengaku telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang digelar dengan warga.

Mahasiswa juga ditanya mengenai permasalahan desa yang dirasakan para mahasiswa. Hal ini sesuai dengan tema KKNM Unpad yakni “Belajar dari Masyarakat”.

“Masalah tersebut diharapkan bisa kita lakukan sebuah riset setelah kembali ke kampus nanti,” ujar Dekan FK Unpad, Arief Syamsulaksan, dr., PhD., saat mengunjungi ke Desa Cikeusal di kecamatan Talaga.

Dengan mengetahui berbagai permasalahan yang ada di desa, mahasiswa dapat menemukan solusi untuk mengatasinya. Menurut Prof. Wawan, gagasan tersebut dituangkan ke dalam laporan akhir KKNM.

“Silakan masukkan gagasan kalian ke dalam laporan KKNM. Laporan tersebut memberikan gambaran bagaimana seandainya saya menjadi orang desa,” kata Prof. Wawan.*

Laporan oleh: Arief Maulana dan Artanti Hendriyana / eh

The post Pimpinan Unpad Lakukan Monitoring KKNM di Tiga Kabupaten appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peminat Terus Meningkat, Lulus Masuk Unpad Semakin Sulit

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/08/2015] Para orang tua mahasiswa baru Unpad Program Sarjana dan Diploma Tahun Akademik 2015/2016 pada hari ini, Rabu (19/08) mengikuti kegiatan Open House. Kegiatan tersebut digelar di setiap fakultas yang ada di lingkungan Unpad.

Kegiatan silaturahmi pimpinan fakultas dengan orangtua mahasiswa baru Unpad di FISIP Unpad Jatinangor, Rabu (19/08)*

Kegiatan silaturahmi pimpinan fakultas dengan orangtua mahasiswa baru Unpad di FISIP Unpad Jatinangor, Rabu (19/08)*

Dalam kegiatan tersebut, para orang tua mahasiswa baru menyimak pidato dari Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad serta pemaparan dari masing-masing Dekan fakultas masing-masing, disamping juga menyaksikan video profil Unpad. Dalam pidatonya, Rektor mengatakan, persaingan untuk masuk Unpad tidaklah mudah. Beberapa tahun terakhir, Unpad menjadi PTN dengan jumlah peminat tertinggi di Indonesia.

“Dalam tahun ini saja, jumlah peminat ke Unpad jumlahnya lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” ucap Rektor.

Selain jumlah peminat yang meningkat, Unpad terus merasionalisasi jumlah kuota yang diterima. Hal ini bertujuan agar mutu pendidikan yang dibangun dapat jauh lebih baik. Untuk itu, Rektor mengapresiasi upaya yang telah dilakukan para orang tua hingga anaknya bisa diterima di Unpad.

Lebih lanjut Rektor menuturkan, keberhasilan tersebut patut disyukuri. Salah satu bentuk syukur yang dilakukan adalah tetap mendukung anaknya agar bisa lulus tepat waktu. “Standar Nasional Pendidikan Tinggi sudah menetapkan bahwa waktu tempuh studi sekarang menjadi lebih ketat lagi, maksimal 10 semester,” ungkap Rektor.

Dengan menyelesaikan studi tepat waktu, mahasiswa Unpad ikut berjasa dalam memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa Unpad di tahun berikutnya. Semakin banyak mahasiswa yang lulus, maka semakin banyak pula kuota yang tersedia untuk mahasiswa baru di Unpad.

Hal tersebut pun juga ditekankan oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Arief Syamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., MM., PhD. dihadapan para orang tua mahasiswa baru. Arief mengatakan, jika mahasiswa tidak lulus tepat waktu, maka akan menghambat adik-adik kelasnya yang ingin masuk FK Unpad karena terbatasnya kuota. Selain itu, jika lulus tidak tepat waktu, maka juga akan menunda pemenuhan kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Pada kesempatan tersebut, Arief juga mengungkapkan mengenai pentingnya ada forum komunikasi bagi orang tua. Di FK Unpad, telah terbentuk Forum Komunikasi Orang tua Peserta Didik (FKOPD) yang saat ini diketuai oleh dr. Toni M. Aprami, SpPD, SpJP(K). “Silakan berkomunikasi untuk sharing bersama-sama,” ujar Arief.

Selain sebagai media komunikasi antar orang tua mahasiswa, melalui FKOPD, para orang tua mahasiswa juga diharapkan dapat memberikan sumbang saran pada fakultas untuk proses pendidikan yang lebih baik.

Ditemui usai kegiatan, beberapa orang tua mahasiswa baru mengungkapkan kebanggaanya atas diterimanya anak mereka diterima menjadi mahasiswa Unpad. “Semoga dengan kuliah di sini hasilnya bisa disumbangkan. Bukan hanya untuk keluarga, tapi juga untuk masyarakat,” harap Ida Dati, orang tua mahasiswa baru FK Unpad asal Purwakarta.

Orang tua mahasiswa lainnya, O. Hasbiansyah, mengharapkan anaknya dapat belajar dengan dengan baik di FK Unpad, serta memiliki prestasi akademik yang bagus. “Selain itu, ia memiliki kemampuan bersosialisasi dan berorganisasi.”

humas unpad_2015_08_19_038542 humas unpad_2015_08_19_038241 humas unpad_2015_08_19_038165

Sementara kegiatan Open House untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. Pada kegiatan tersebut, hadir 730 mahasiswa baru program Sarjana dan Diploma FEB Unpad beserta para orang tua/walinya.

Pelaksanaan Open House FEB Unpad dihadiri oleh Dekan FEB, Dr. Nury Effendi, S.E., M.A., Wakil Dekan II FEB Dian Masyita , S.E., M.T., PhD., serta koordinator Program Studi, lembaga, dan pimpinan staf kependidikan.

Senada dengan pidato Rektor, Nury menghendaki para orang tua dapat mengintervensi anaknya agar lulus tepat waktu. Selain itu, orang tua juga dapat mendorong anaknya untuk mengisi berbagai kesempatan pengembangan diri selama menempuh studi di Unpad.

Bentuk intervensi yang dilakukan adalah mengibaratkan mahasiswa sebagai sampan. “Ada 2 intervensi. Pertama, hanya mengemudikan sampan saja. Kedua, tidak sekadar mengemudi tetapi juga ikut mengayuh perahu,” kata Nury.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana dan Arief Maulana / eh

The post Peminat Terus Meningkat, Lulus Masuk Unpad Semakin Sulit appeared first on Universitas Padjadjaran.

Masyarakat Perlu Tekan Media Perihal Tayangan Hedonistik dan Seksual

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/08/2015] Masyarat harus menekan ragam media untuk menampilkan berbagai informasi dan tayangan rekreatif bagi remaja sehingga mereka memiliki pilihan beragam dalam menyalurkan keadaan psikologis dan aktivitasnya tidak ke hal-hal yang hedonistik dan seksual. Saat ini, keterbukaan seksual semakin tampak di masyarakat. Hubungan seksual yang semula merujuk pada fungsi reproduksi kini mulai menunjukan fungsi rekratif.

Logo Unpad *

Logo Unpad *

Hal tersebut dikatakan pengamat sosial yang juga dosen Unpad, Dr. Budi Radjab, dalam Seminar Kependudukan bertema “Melindungan Hak-Hak Wanita dan Memberdayakan Remaja sebagai Kunci Keberhasilan Pembangunan” yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dengan Pusat Penelitian Kependudukan dan Pengembangan SDM LPPM Unpad di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Rabu (19/08) kemarin. Hadir pula sebagai pembicara di seminar tersebut, Prof. Ganjar Kurnia, pengamat sosial dan dosen Unpad, Valentina Sagala dari Institut Perempuan, dan perwakilan Bidang Kependudukan BKKBN Jawa Barat.

“Budaya seksualitas yang terbungkam oleh leisure class ditarik ke tempat yang terang dan diposisikan sejajar dengan gaya hidup lain seperti pakaian, musik, dan selera makan. Oleh leisure class, fungsi rekreasi hubungan seksual diangkat ke permukaan dan didudukan sejajar bahkan lebih dikedepankan daripada fungsi prorekreasinya yaitu melanjutkan keturunan,” ujar Budi Radjab.

Berbagai jenis media, lanjut Budi Radjab, menjadi “alat permainan” gaya hidup leisure class untuk memperluas gaya hidup rekreatif mereka. Teknologi media adalah instrumen yang cukup penting untuk memperluas wacana keterbukaan. Media membawa gaya hidup yang tadinya hanya berlaku pada beberapa pribadi dan komunitas kecil ke lingkungan yang lebih luas.

“Melalui ragam media inilah wacana dan praktik keterbukaan seksualitas merambah dunia. Batas-batas sosiologis dari budaya seksualitas di negara non-Barat pun menjadi semakin terbuka,” ujar Budi Radjab.

Jadi, tegas Budi Radjab, masyarakat harus menekan media untuk memberikan tayangan yang baik kepada remaja. Selain itu, masyarakat juga harus mampu mengalihkan penyaluran hasrat seksual kaum muda ke berbagai bentuk seperti kegiatan olah raga, kesenian, latihan keterampilan dan keahlian, guna melengkapi atau membuat keseimbangan dengan fasilitas rekreatif yang berbau seks. *

Laporan oleh: Erman

The post Masyarakat Perlu Tekan Media Perihal Tayangan Hedonistik dan Seksual appeared first on Universitas Padjadjaran.

Masuki Usia 15 Tahun, Rinaldi Wilopo Mulai Kuliah di Matematika Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/08/2015] Rinaldi Wilopo adalah satu dari 5.749 mahasiswa baru program sarjana Universitas Padjadjaran yang hari ini mengikuti prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini mengaku bukanlah siswa dengan prestasi akademik tinggi di kelasnya. Dia tidak pernah menjadi juara kelas saat SMA, meski masuk ke dalam kelas akselerasi. Rinaldi yang lulus ke program studi Matematika tercatat sebagai mahasiswa termuda program Sarjana Unpad dengan usia 15 tahun.

Rinaldi Wilopo, mahasiswa baru S-1 termuda Unpad tahun ini (Foto oleh: Dadan T.)*

Rinaldi Wilopo, mahasiswa baru S-1 termuda Unpad tahun ini (Foto oleh: Dadan T.)*

“Di SMA, saya bukan juara kelas, ya ada di tengah-tengah saja. Saya masuk kelas akselerasi di SMA dan SMP,” ujar alumni SMA Don Bosco dan SMP Maria Kota Padang, Sumatera Barat ini.

Rinaldi lahir di Kota Padang pada 13 Juli 2000 dari pasangan Suherman Wilopo dan Liany Anggreini. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini lulus masuk Unpad melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pengumuman SBMPTN dilaksanakan pada 9 Juli 2015, hanya 4 hari menjelang Rinaldi memasuki usia 15 tahun. Boleh jadi kelulusan itu merupakan kado indah ulang tahunnya. Sebulan kemudian, tepatnya 12 Agustus 2015, Rinaldi resmi menjadi mahasiswa Unpad setelah melaksanakan registrasi administrasi.

“Saya kaget waktu tahu jadi mahasiswa termuda. Ya bangga juga jadi yang termuda. Untuk teman-teman yang masih di SMA, belajarlah giat dan semoga bisa juga jadi yang termuda, mengalahkan catatan saya sekarang,” ujar sosok berkacamata yang senang main game ini.

Saat tiba di kampus Unpad, Rinaldi merasa terkesan dengan kondisi lingkungannya. Menurutnya, kampus Unpad di Jatinangor udaranya sejuk, lingkungannya juga bersih. “Saya senang bisa diterima di Unpad, universitas ini kan dikenal bagus. Ternyata kampusnya juga bagus. Sepertinya, suasana belajar di sini bisa menyenangkan,” ujar Rinaldi yang mengaku senang pelajaran matematika sejak kecil dan bercita-cita menjadi peneliti.*

Laporan oleh: Erman

The post Masuki Usia 15 Tahun, Rinaldi Wilopo Mulai Kuliah di Matematika Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tahun Ini, Unpad Terima 8.242 Mahasiswa Baru

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/08/2015] Universitas Padjadjaran menyelenggarakan rangkaian penerimaan mahasiswa baru 2015. Prosesi Acara Sidang Terbuka Senat Universitas Padjadjaran dalam rangka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2015/2016 dilaksanakan pada Kamis (20/08) di Stadion Jati Padjadjaran, kampus Unpad Jatinangor.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat secara simbolis menerima mahasiswa baru Unpad di lapangan Jati Padjadjaran Unpad Jatinangor, Kamis (20/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat  memakaikan jas almamater kepada perwakilan mahasiswa baru sebagai simbol prosesi PMB Unpad di lapangan Jati Padjadjaran Unpad Jatinangor, Kamis (20/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tahun ini, Unpad menerima 8.242 mahasiswa baru yang terdiri dari 8.185 Warga Negara Indonesia meliputi 5.749 mahasiswa program Sarjana, 883 (D3), 44 (D4), 175 (Profesi), Spesialis I (176), Magister (884), Doktor (274), serta 57 Warga Negara Asing meliptui 49 mahasiswa program Sarjana, Magister (7), dan Doktor (1). Melalui kegiatan PMB Unpad, mahasiswa bukan hanya diberikan pengenalan mengenai kampus, tetapi juga diajak untuk mengenal dan peduli pada lingkungan sekitar kampus Unpad di Jatinangor.

“Karena kami menyadari, dengan pengenalan yang lebih awal, membangun kepedulian kepada masyarakat, Insya Allah akan membangun karakter lebih kuat untuk dapat mendorong pengabdian yang lebih kuat ke depan,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad.

Dalam beberapa tahun terakhir, Unpad juga mengajak seluruh mahasiswa untuk memberikan maslahat kepada masyarakat, salah satunya melalui kegiatan pengumpulan buku dan beras dari mahasiswa baru. Nantinya, sumbangan beras akan dibagikan ke masyarakat sekitar, dan sumbangan buku akan disebar ke perpustakaan-perpustakaan di berbagai daerah.

Dalam pidatonya Rektor juga mengatakan bahwa setiap tahunnya, Unpad berkomitmen kuat untuk dapat meningkatkan human kapital di Jawa Barat. Diantaranya dengan memberikan kesempatan lebih baik kepada para pelajar dari Kota/Kabupaten se-Jawa Barat untuk menempuh ilmu di Unpad.

Melalui upaya tersebut, diharapkan bukan hanya dapat berkontribusi dalam meningkatkan human capital, tetapi juga dapat memberikan dampak lebih baik untuk pembangunan Jawa Barat, termasuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah di Jawa Barat.

Rektor pun terus mendorong para pimpinan fakultas untuk terus berinetraksi dengan para pimpinan daerah Jawa Barat. Dengan harapan, program tersebut bisa berjalan lebih baik lagi. “Sehingga kedepan, target Unpad adalah, baiknya Unpad adalah majunya Jawa Barat bersama-sama,” ujar Rektor.

Rektor pun meyakini, dengan potensi mahasiswa Unpad yang luar biasa, maka akan dihasilkan lulusan-lulusan yang luar biasa. “Kami berharap lulusan Unpad adalah Sarjana yang luar biasa. Diharapkan terlahir para pemimpin dengan sikap kepemimpinan yang luar biasa. Karena dengan sikap kepemimpinan tersebut, diharapkan kita bisa memberikan kontirbusi yang lebih baik lagi bagi masyarakat,” harap Rektor.

Maba Bertemu Pimpinan Daerah

Foto bersama Sekda Sumedang, H. Zaenal Alimin, dengan mahasiswa Unpad asal Sumedang (Foto oleh: Dadan T.)*

Foto bersama Sekda Sumedang, H. Zaenal Alimin, dengan mahasiswa Unpad asal Sumedang (Foto oleh: Dadan T.)*

Dalam kegiatan PMB ini, Unpad mengundang para kepala daerah dari 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat untuk menyaksikan prosesi pembukaan PMB 2015, juga untuk berdialog dengan para mahasiswa asal daerahnya masing-masing. Rektor mengatakan, dialog ini juga dilakukan untuk memotivasi para mahasiswa agar bisa menjadi pemimpin-pemimpin berikutnya.

Di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Bupati Subang H. Ojang Sohandi, S.S.T.P., M.Si. memotivasi para mahasiswa baru Unpad asal Subang untuk dapat meraih kesuksesan. Menurutnya, jika mau sukses, pasti ada jalan untuk menujunya.

Ojang pun berharap para mahasiswa dapat menjalani pendidikan di Unpad sebaik mungkin, sesuai dengan jadwal dan target yang ditentukan, serta nilai sebaik mungkin. “Adik-adik harus menjadi cendikiawan yang mampu membangun Kabupaten Subang,” ujar Ojang.

Di Kampus Fakultas Ilmu Komunikasi, Direktur RSUD Gunung Jati Cirebon, Heru Purwanto, sebagai wakil dari pemerintahan Kota Cirebon berdiskusi dengan mahasiswa baru dan mahasiswa lama dari kota tersebut. Heru yang anaknya juga menjadi mahasiswa baru Unpad tahun ini berpesan agar para mahasiswa baru dari Kota Cirebon selain terus semangat belajar dan lulus dengan nilai yang baik, juga mampu menjaga pergaulan dan tidak terseret ke pergaulan yang tidak baik.

Pertemuan juga digelar di kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih dengan mahasiswa asal Kota Banjar serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang H. Zaenal Alimin dengan mahasiswa asal Kabupaten Sumedang.

Dalam kesempatan tersebut, Zaenal mengapresiasi mahasiswa asal Sumedang yang berkuliah di Unpad. Keberadaan Unpad yang sudah sejak 1983 berada di wilayah Sumedang memiliki manfaat tersendiri bagi masyarakat Sumedang, khususnya di Jatinangor.

“Kita berharap warga masyarakat di Kabupaten Sumedang lebih banyak lagi yang melanjutkan pendidikan di Unpad,” kata Zaenal.

Sementara Ade Uu Sukaesih mengapresiasi mahasiswa baru asal Banjar yang diterima di Unpad. Menurutnya, menjadi mahasiswa Unpad sebenarnya tidak sulit, asalkan memiliki prestasi yang mampu membanggakan Unpad maupun Kota Banjar.

“Ini adalah karunia Allah, jangan disia-siakan,” ucap Ade. *

humas unpad_2015_08_20_041583 humas unpad_2015_08_20_041534 humas unpad_2015_08_20_041199 humas unpad_2015_08_20_039196 humas unpad_2015_08_20_039369 humas unpad_2015_08_20_039411 humas unpad_2015_08_20_038906 humas unpad_2015_08_20_039028 humas unpad_2015_08_20_039068 humas unpad_2015_08_20_039790 20150820094241_IMG_6299_2 humas unpad_2015_08_20_040555 humas unpad_2015_08_20_040681 20150820103032_IMG_6498 humas unpad_2015_08_20_040738 humas unpad_2015_08_20_040770 humas unpad_2015_08_20_040840 humas unpad_2015_08_20_041043 humas unpad_2015_08_20_041115 humas unpad_2015_08_20_041152 humas unpad_2015_08_20_041187

Laporan oleh: Artanti Hendriyana & Arief Maulana / eh *

The post Tahun Ini, Unpad Terima 8.242 Mahasiswa Baru appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Yuddy Chrisnandi, “Kampus adalah Kawah Candradimuka Menuju Sosok Mandiri”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/08/2015] Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME., memberikan motivasi kepada mahasiswa baru Unpad Tahun Akademik 2015/2016 pada pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unpad 2015, Kamis (20/08) di GOR Jati Padjadjaran Unpad Kampus Jatinangor.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Prof. Yuddy Chrisnandi, saat menyampaikan kuliah motivasi kepada mahasiswa baru Unpad 2015 di Stadion Jati Padjadjaran Unpad Jatinangor, Kamis (20/08). (Foto oleh: Dadan T.)*

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Prof. Yuddy Chrisnandi, saat menyampaikan kuliah motivasi kepada mahasiswa baru Unpad 2015 di Stadion Jati Padjadjaran Unpad Jatinangor, Kamis (20/08). (Foto oleh: Dadan T.)*

Dalam arahannya, Prof. Yuddy mengibaratkan Unpad sebagai “kawah candradimuka”. Dalam “kawah” tersebut, mahasiswa diharuskan mengasah diri untuk bisa menjadi sosok mandiri dan mampu meraih cita-cita sesuai dengan apa yang dimimpikannya.

“Tantangan ke depan tidaklah mudah. Mahasiswa harus mandiri dalam menghadapi kehidupan kampus yang berbeda dengan kehidupan SMA,” kata Prof. Yuddy.

Sebagai insan akademik, tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar. Dari belajar, mahasiswa dituntut bukan hanya berprestasi secara akademik, tetapi mampu berpikir akademis. Berpikir akademis merupakan ciri dari seorang mahasiswa.

Lebih lanjut alumni Fakultas Ekonomi Unpad angkatan 1991 mengatakan, dengan menempa diri di dalam “kawah”, mahasiswa menemukan lingkungan yang benar-benar baru. Diharapkan, dari lingkungan baru dapat tercipta beragam pemikiran baru melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pemikiran tersebut saat ini dibutuhkan pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Prof. Yuddy menjelaskan, Indonesia membutuhkan dukungan Unpad untuk berpartisipasi dalam tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Rektor Unpad menerima sumbangan pohon sebanyak 8.242 dari Perhimpunan Mahasiswa Bandung (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad menerima sumbangan pohon sebanyak 8.242 dari Perhimpunan Mahasiswa Bandung untuk ditanam di kawasan kampus Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Di akhir arahannya, Prof. Yuddy memberikan beberapa pesan kepada mahasiswa baru Unpad. “Taat rajin beribadah, belajar pangkal pandai, bersih pangkal sehat, dan hemat pangkal kaya,” kata Prof. Yuddy.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Yuddy beserta Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., menerima secara simbolis sumbangan pohon dari Ir. Erna Witoelar, Mantan Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah RI yang juga alumni Unpad angkatan 1965. Sebanyak 8.242 pohon disumbangkan kepada Unpad untuk ditanam oleh mahasiswa baru pada momentum PMB kali ini.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Prof. Yuddy Chrisnandi, “Kampus adalah Kawah Candradimuka Menuju Sosok Mandiri” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rinaldi Yudakusumah Wakili Kota Bandung Jadi Hipwee Community Ambassador

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/08/2015] Rinaldi Yudakusumah, mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad terpilih menjadi Hipwee Community Ambassador dan mewakili kota Bandung dalam acara Hipwee Youth Camp pada 7 – 9 Agustus 2015 lalu di Yogyakarta. Hipwee Youth Camp ini merupakan ajang pertemuan para Hipwee Community Ambassador yang terpilih dari 6 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya dan Malang.

Para Hipwee Community Ambassador dan tim Hipwee *

Para Hipwee Community Ambassador dan tim Hipwee *

Hipwee sendiri merupakan sebuah start up berbentuk media digital yang berisi konten-konten inspiratif dan kreatif. Hipwee memiliki 4 juta unique visitor setiap bulannya dan share per artikel hinggal 100 ribu kali. Ulasannya terdiri dari berbagai topik, yaitu motivasi, produktivitas, budaya pop hingga komentar sosial.

Sedangkan Hipwee Community berperan sebagai perekat komunitas pembaca Hipwee dalam program-program yang nyata dan berkelanjutan. Hipwee Community sendiri bertujuan untuk memperkuat jaringan pembaca Hipwee baik secara online maupun offline.  Selain menyasar target pembaca reguler Hipwee, Hipwee Community juga berperan dalam memperkenalkan Hipwee kepada publik secara luas. Nilai-nilai inspirasi dan kreatifitas anak muda menjadi elemen penting dalam pembangunan komunitas Hipwee yang memiliki misi besar “menemani langkahmu”, yaitu sebuah misi untuk menemani perjalanan anak muda dalam mempersiapkan masa muda yang berkreatifitas dan masa depan yang berkualitas.

Kegiatan Hipwee Youth Camp terdiri dari berbagai macam aktivitas menarik dan bermanfaat. Kegiatan tersebut antara lain Fish Bowl Dialogue, Focus Group Discussion, seminar, pertemuan dengan pemimpin-pemimpin komunitas di Yogyakarta, hingga menjelajah sejarah letusan Gunung Merapi bernama Lava Tour Merapi.

Dalam ajang ini juga, diberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang betapa pesatnya perkembangan teknologi, terutama internet dan sosial media pada saat ini. Diharapkan para Hipwee Community Ambassador mampu menguasai hal tersebut karena masa depan dunia akan sangat bergantung pada teknologi.

“Setelah mengikuti Hipwee Youth Camp, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga terutama mengenai pemanfaatan teknologi digital, karena seperti yang kita ketahui bahwa tren perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mulai bergantung pada terknologi digital dengan ditandai berjamurnya start up bisnis berbasis teknologi digital seperti toko belanja online, tiket online, hingga yang paling hits saat ini adalah aplikasi pemesanan ojek via online,” ujar Rinaldi..

Dengan demikian, sebagai salah satu perusahaan media digital di Indonesia yang sedang berkembang, Hipwee mengajarkan anak muda di Indonesia untuk lebih cakap pada teknologi dalam membangun negeri ini. “Sehingga diharapkan pemuda-pemuda Indonesia di masa depan mampu berperan aktif dan tidak hanya diam diri sebagai penonton saja,” ujar Rinaldi.*

Rilis / art

The post Rinaldi Yudakusumah Wakili Kota Bandung Jadi Hipwee Community Ambassador appeared first on Universitas Padjadjaran.


Mahasiswa Baru Unpad Tertarik Ikuti Berbagai Organisasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/08/2015] Mahasiswa baru Universitas Padjadjaran Tahun Akademik 2015/2016 hari ini, Jumat (21/08), mengikuti kegiatan Student Day yang digelar di GOR Jati Padjadjaran Unpad Kampus Jatinangor. Kegiatan ini merupakan upaya pengenalan berbagai aktivitas kemahasiswaan, baik akademik maupun nonakademik, yang ada di kampus Unpad.

Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa tampil memperkenalkan diri di hadapan para mahasiswa baru Unpad 2015 pada kegiatan Student Day di Stadion Jati, Jumat (21/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa tampil memperkenalkan diri di hadapan para mahasiswa baru Unpad 2015 pada kegiatan Student Day di Stadion Jati, Jumat (21/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Di awal acara, mahasiswa baru diperkenalkan berbagai prestasi yang berhasil diraih mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), organisasi kemahasiswaan universitas dan fakultas, serta berbagai kelompok kegiatan kemahasiswaan terlebih dahulu dikenalkan kepada para mahasiswa. Tidak ketinggalan, setiap UKM melakukan parade dan unjuk kebolehan di hadapan mahasiswa baru.

Setelah dilakukan pengenalan, mahasiswa baru pun melakukan kunjungan ke seluruh stan yang ada. Sebanyak 68 stan memeriahkan kegiatan Student Day. Jumlah tersebut terdiri dari 38 stan UKM, 19 stan Fakultas, serta 11 stan organisasi kemahasiswaan lainnya.

Antusiasme mahasiswa baru terlihat saat mengunjungi berbagai stan. Sebagian dari mereka langsung mendaftarkan diri untuk bergabung di UKM. Mereka tertarik mendaftar setelah melihat pertunjukan dan penjelasan lebih lanjut dari para anggota UKM. Mikael Situmorang misalnya, mahasiswa baru Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad asal Bogor ini langsung mendaftar ke stan UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpad.

“Bakat nyanyi sebenarnya tidak ada, tapi saya ingin mencoba saja,” ungkap Mikael.

Nabilah Zahidah, mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya asal Tangerang ini juga telah mendaftar di UKM Gelanggang Seni Sastra dan FILM (GSSTF) serta Radio Mahasiswa Unpad. Nabilah mengaku sudah menyukai bidang sastra dan radio sejak duduk di bangku SMA.

Selain Nabilah, ada pula Elsatoria Hanifa, mahasiswa baru Fakultas Ilmu Komunikasi asal Semarang. Meskipun belum mendaftar, Elsa sudah berniat untuk bergabung di UKM Sadaluhung Padjadjaran de Corps (SPdC), UKM marching band di Unpad.

“Dulu pernah ikut marching band di sekolah, dan saya tertarik lagi,” jelas Elsa.

Elsa pun menuturkan, kegiatan Student Day ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa baru. “Dengan adanya stan-stan kayak gini, kita lebih bisa bicara face to face dengan kakak UKM-nya,” kata Elsa.

Selain stan UKM, mahasiswa baru juga memadati stan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Sofia Ratri Aida Utami, mahasiswa baru FTIP asal Banjarnegara ini mantap bergabung di PKM Unpad. Ia sendiri sudah merencanakan membuat rancangan program kreativitas.

Sementara itu, Shofi Zakiyah, mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini menyatakan bergabung di PMW. Meskipun belum merencanakan suatu program wirausaha, Shofi tertarik untuk menjadi wirausaha di samping statusnya sebagai mahasiswa Unpad.

“Ingin jadi wirausaha, sekalin bantu-bantu untuk mencari bekal kuliah,” kata Shofi.

Salah satu stan yang banyak dikunjungi mahasiswa baru adalah Unit Bola Basket Unpad (UBBU). Tampak diantara para pendaftar adalah Silvana A. Nansyah dari Fakultas Pertanian. “Soalnya memang tertarik ikut basket dari SMP. Jadi ingin lanjut lagi basket,” ujar Silvana.

Ia juga mengaku tertarik ikut UBBU karena parade yang ditampilkan unit kegiatan mahasiswa ini. “Pas liat paradenya, tambah pengen,” ujar Silvana yang juga tertarik untuk aktif di lembaga kemahasiswaan di fakultasnya.

humas unpad_2015_08_21_041663 humas unpad_2015_08_21_041671 humas unpad_2015_08_21_041676 humas unpad_2015_08_21_041681 humas unpad_2015_08_21_041691 humas unpad_2015_08_21_041701 humas unpad_2015_08_21_041723 humas unpad_2015_08_21_041921 humas unpad_2015_08_21_041861 humas unpad_2015_08_21_041817 humas unpad_2015_08_21_041791 humas unpad_2015_08_21_041770 humas unpad_2015_08_21_041749 humas unpad_2015_08_21_041733 humas unpad_2015_08_21_042058

Ditemui di tempat yang sama, Genesa dari Fakultas Ilmu Komunikasi, mengaku ikut UBBU karena unit kemahasiswaan ini dapat menjadi wadah baginya menyalurkan hobi yang ditekuninya sejak SMP. “Di Unpad kelihatannya basketnya keren-keren, jadi pengen nyoba lagi, pengen olah raga lagi, pengen ikut basket lagi,” ujar Genesa.

Hal senada pun diakui Ahmad Zulkarnaen dari Fakultas Ilmu Budaya yang mendaftar Unit Fotografi (Spektrum) Unpad. Ia yang suka fotografi sejak SMP ini sangat senang ketika mengetahui ada Unit Fotografi di Unpad, dan ingin terus mengembangkan bakatnya di bidang fotografi melalui UKM ini. Bahkan, sebelum Student Day berlangsung, ia sudah mencari informasi mengenai unit kegiatan mahasiswa di website Unpad.

“Waktu baca di websitenya Unpad, pas liat UKM nya ada fotografi, ya udah tertarik langsung itu,” ujarnya.

Bukan hanya sebagai penyaluran minat dan pengembangan bakat, Unit Kegiatan Mahasiswa pun dijadikan para mahasiswa sebagai wadah untuk menambah informasi. Di Unit Pecinta Budaya Minagkabau (UPBM) misalnya. Salsha Nandhita dari Fakultas Psikologi mengaku tertarik mengikuti UPBM karena melalui UKM ini, ia bisa belajar kebudayaan terutama tarian minang.

“Ingin tahu apa sih kesenian-kesenian orang Padang lebih jauh,” tutur perempuan kelahiran Jakarta yang masih memiliki darah Minang ini.

Para mahasiswa baru yang ditemui pun mengapresiasi positif dengan digelarnya Student Day ini. Menurut Silvana, Student Day memberikan informasi, juga memotivasi mahahsiwa untuk aktif berorganisasi. “Bener-bener ngebuka kita untuk milih UKM-UKM. Jadi membuat kita termotivasi, selain kita kuliah, kita juga harus berorganisasi,” tuturnya.

Hal serupa disampaikan Rinaldi Wilopo Wilopo dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad. Beberapa UKM yang menarik baginya adalah Unit Renang Unpad (URU), Unit Perisai Diri Unpad (PD), dan Sadaluhung Padjadjaran Drum Corps (SPdC).

“Student Day hari ini bisa dibilang menyenangkan ya. Soalnya hari ini kan tempat waktunya organisasi-organisasi di universitas ini memperkenalkan diri. Jadi banyak juga atraksi-atraksi yang ditunjukan oleh beberapa organisasi tersebut. Yang ditampilkan itu menarik,” tutur mahasiswa termuda Unpad ini.*

Laporan oleh: Arief Maulana dan Artanti Hendriyana / eh

The post Mahasiswa Baru Unpad Tertarik Ikuti Berbagai Organisasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Baru Unpad 2015 Kunjungi Desa di Sekitar Kampus Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/08/2015] Sebagai salah satu rangkaian kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Padjadjaran 2015, para mahasiswa baru melakukan kunjungan ke 14 desa di wilayah Kecamatan Jatinangor, Sabtu (22/08). Para mahasiswa baru tersebut terbagi dalam beberapa kelompok untuk disebar ke sejumlah desa.

Ke-14 desa yang dikunjungi tersebut adalah Cintamulya, Cileunyi Kulon, Cileunyi Wetan, Hegarmanah, Cileles, Cipacing, Cibeusi, Cilayung, Cisempur, Jatiroke, Cikeruh, Sayang, Mekargalih, dan Jatimukti.

image-0001

JATIMUKTI
jatimukti
Di Desa Jatimukti, para mahasiswa baru dibagi dalam 7 kelompok untuk disebar ke 7 Rukun Warga (RW). Disana, mereka melakukan observasi lapangan untuk mengetahui keadaan lingkungan dan masyarakat desa. Selain pengamatan langsung, wawancara dengan masyarakat desa juga dilakukan.

Dari hasil observasi lapangan ini, banyak manfaat yang didapat oleh mahasiswa baru. Seperti yang dirasakan oleh Delandy Sesarino dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

“Kita jadi lebih mengenal sebenarnya keadaan desa yang ada di sekitar kampus kita,” ujar Denaldy. Dengan melihat langsung keadaan masyarakat sekitar, sebagai mahasiswa, ia pun merasa berkewajiban untuk turut serta membangun daerah di sekitaran kampus ini.

Hal senada disampaikan Hana Alifah Safina dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom). Setelah melihat dan lebih mengenal masyarakat, ia merasa harus mencontoh jiwa pekerja keras dari masyarakat. “Pokoknya harus kerja keras, disinikan masih banyak yang sebenanya masih lebih kurang beruntung daripada kita. Cuma mereka banyak yang pekerja keras,” tutur Hana.

Mereka pun menemukan potensi daerah desa ini adalah di Bidang Pertanian karena tanahnya yang subur. Selain bertani, masyarakat juga ada yang berternak dan bekerja sebagai buruh pabrik.

Sementara itu, Cut Shabilla Irvany dari Fakultas Pertanian mengungkapkan, dari dilakukannya kunjungan ini ia melihat bahwa pembangunan yang telah dilakukan ternyata tidak selamanya mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

“Menurut saya enggak selamanya pembangunan itu menghasilkan kesejahteraan. Kayak misalnya warga-warga disini tadi sempat saya tanya. Kebanyakan warga di sini tuh awalnya kan bekerja di ladang, karena tadinya ladangnya luas dan tanahnya juga subur. Tapi karena sekarang banyaknya pembangunan, jadi tanah itu akhirnya dibeli dan enggak jadi ladang lagi, mereka jadi kehilangan pekerjaan,” ungkap Cut Shabilla.

Dengan demikian, ia melihat warga tersebut tidak memiliki pekerjaan yang tetap. “Mereka kerja serabutan,” tuturnya.

Kunjungan para mahasiswa ini pun disambut positif oleh warga setempat. Apresiasi diantaranya disampaikan oleh Aang Kunaifi dari Bintara Pembina Desa Jatimukti. Ia mengharapkan dengan adanya kunjungan dari para mahasiswa, para warga menjadi lebih termotivasi lagi untuk mengelola lingkungan menjadi lebih baik lagi.

“Harapannya, semoga nanti lingkungan ini nanti lebih bagus. Memang anak-anak kan hanya orientasi, tapi mudah-mudahan nanti para RT dan RW, kedepannya lebih bagus lagi,” ujar Aang. Ia pun menginginkan ilmu dari para mahasiswa dapat diterapkan kepada masyarakat, seperti cara mengelola lingkungan dan penataan ruang.

Salah satu dosen pendamping mahasiswa di Desa Jatimukti, Ditha Prasanti, M.Ikom mengatakan bahwa kunjungan ini memang dilakukan agar para mahasiswa baru dapat mengetahui lingkungan di sekitar kampus Unpad.

“Kegiatannya, mereka bukan hanya sekadar wawancara, tapi juga tahu dari keadaan geografis disini seperti apa, mata pencaharian dari penduduknya bagaimana, kemudian harapan dari masyarakat di desa ini seperti apa,” ungkap Ditha. (Laporan: Artanti)

 

CIBEUSI
ciebusi
Acara diawali dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dari para koordinator lapangan kepada para mahasiswa baru yang dilakukan di Auditorium Fakultas Teknik Geologi, mereka diberikan penjelasan tentang informasi apasaja yang harus mereka dapatkan di lapangan.

Jumlah peserta mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 56 orang yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing masing kelompok dibimbing oleh 4 orang Pembimbing kelompok.

Peserta tampak antusias melakukan tanya jawab dengan para tokoh masyarakat yang dikunjungi, mereka menanyakan tentang keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, seperti pendidikan, air bersih, oragnisasi pemuda, mata pencaharian penduduk.

Seperti yang dijelaskan oleh ketua RW 12 Bapak Ujang Munir bahwa di RW 12 Cibeusi ini mata pencaharian pendudukanya mayoritas adalah pedagang dan home industry dengan membuat makanan “sale pisang”, lain lagi dengan RW 10 yang terdapat industri pembuatan kerajinan alat musik yang terbuat dari kayu, mereka menyediakan bahan baku kayu dari hutan-hutan disekitar sumedang, hasil dari kerajinan kayu ini dikirim ke Bali dan bahkan ke luarnegeri.

Salah satu mahasiswa baru Sheila yang diterima di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisni mengatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini mahasiswa baru belajar mencari informasi di lingkungan sekitar, “ini merupakan kegiatan positif yang menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa kepada masyarakat sekitar” ujar sheila. (Laporan: Marlina)

 

CILEUNYI KULON
IF
Sebanyak 58 Orang mahasiswa baru Universitas Padjadjaran berbagai program studi dibawah bimbingan Dosen program studi Bidan Pendidik FK Unpad kunjungi Desa Cileunyi Kulon dalam rangka melengkapi kegiatan Masa Orientasi Studi Mahasiswa Baru tahun akademik 2015/2016, Sabtu 22 Agustus 2015.

Dengan kendaraan angkot peserta dan pembimbing dari dosen dan tenaga kependidikan menuju lapangan bakset komplek perumahan Vila Bandung Indah sebagai titik awal kegiatan acara di lapangan. Pada awalnya yang akan dituju adalah daerah RW 4, RW 5 dan RW 6, tetapi dengan kondisi yang ada Penanggung Jawab kegiatan Ritma Pramanik dan Andin Rostafiani memutuskan hanya RW 4 dan RW 6 saja untuk dijadikan area kunjungan peserta yang dibagi menjadi 10 kelompok. Antusiasme mahasiswa baru maupun sambutan dari pengurus daerah serta warga cukup baik.

Alvin Farhan Geovano dari prodi Fakultas Kedokteran asal Samarinda “Acara ini bagus, terutama bagi saya orang luar, jadi dapat membantu untuk beradaptasi, menambah pengalaman, mengetahui masyarakat sekitar, dan menambah teman teman dari program studi lain.

Sementara Sarah Rahzani dari Sastra Jerman mengatakan, “Seru, senang bisa berkesempatan dekat dan mengenal warga”.

Demikian juga dengan Riris Risnaini dari Fakultas Hukum asal Cirebon “Sangat bermanfaat, jadi kita bisa mengenal warga-warga di Jatinangor agar bisa mengetahui masalah-masalah yang ada disini, serta bersilaturahmi dengan warga di sini”.

Sementara Rizal G Fian dari Prodi Teknik Geologi dari Bandung mengatakan, “Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, kita harus bersosialisasi, mahasiswa Unpad terkenal dengan ramah tamahnya dengan sopan santunnya, kepeduliannya terhadap sosial di sekitarnya”.

Ketua RW 04, Bapak Ganda yang kami kunjungi juga menyambut baik dan berharap ada tindak lanjut program nyata kedepannya. “Jangan setelah ada acara kami ditinggal”.

Kondisi daerah Cileunyi Kulon, sekilas dari sosial dan ekonomi, ada kesenjangan yang cukup tajam terlihat, banyak terdapat perumahan yang cukup bagus berada ditengah-tengah perumahan warga asli yang sederhana. Meski begitu, menurut Ganda, pendatang dan warga asli berbaur dengan baik.

Dari kunjungan yang sangat singkat dan terbatas, daerah ini terlihat memiliki fasilitas dan akses sarana jalan yang baik, sekolah sampai tingkat SMA tersedia. Tampak juga lapangan sepak bola tempat aktifitas di luar kompleks perumahan. Khusus di RW 04 kegiatan posyandu rutin dilaksanakan, tersedia bidan setempat yang selalu membantu. Terdapat perajin keripik singkong, sebagian warga asli bekerja sebagai buruh konveksi, bertani dan beternak.

Kendala yang ada di wilayah ini adalah kekurangan air sangat yang terasa pada setiap musim kemarau. Banyak warga harus membeli air bahkan untuk keperluan sehari hari.

Penanggung jawab acara, Andin Rostafiani, menyarankan “Pengawasan harus lebih ketat, karena dari program studi penanggung jawab tidak bisa memberikan hukuman bagi peserta yang tidak hadir, harus ada aturan bagi prodi penyelenggaranya” .

Pengenalan lingkungan luar kampus dipandang sangat penting  untuk menunjang proses belajar mahasiwa sehingga ketika lulus suatu saat nanti akan siap dan terbiasa menghadapi permasalahan dan kondisi dalam masyarakat, dapat memberikan manfaat keilmuannya kelak dengan sebaik baiknya. (Laporan: Lindiawati)

 

MEKARGALIH
mekargalih
Di Desa Mekargalih, mahasiswa baru dikoordinir oleh empat Program Studi, yaitu Sastra Jerman, Sastra Jepang, Ilmu Perpustakaan, dan Ilmu Pemerintahan. Menurut Dr. H. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H., M.Hum., Koordinator Lapangan Desa Mekargalih, sebanyak 456 mahasiswa baru dikelompokkan ke dalam 2 dusun yang terdiri dari 9 Rukun Warga.

“Mereka diajak untuk mengetahui dan berdiskusi dengan masyarakat di setiap RW,” kata Dr. Nandang.

Kunjungan ke desa tersebut dimaksudkan agar mahasiswa baru dapat berkontribusi dalam penerapan Pola Ilmiah Pokok Universitas Padjadjaran. “Kita sebagai sivitas akademika tentu harus bisa mengimplementasi PIP Unpad. secara sederhana, mahasiswa baru harus mengenal norma-norma di masyarakat,” kata Koordinator Prodi Ilmu Pemerintahan ini.

Dengan melakukan kunjungan, Dr. Nandang juga berharap mahasiswa baru dapat lebih menjaga nama baik Unpad dengan mengetahui berbagai norma yang berlaku di masyarakat Jatinangor.

Diskusi dengan perwakilan warga setiap RW dilakukan mahasiswa. Pertanyaan mengenai kondisi administratif serta permasalahan yang terjadi diajukan oleh para mahasiswa. Mahasiswa juga diajak langsung melihat kondisi di lapangan.

Ade Ruhiyat, Ketua RW 09 Desa Mekargalih mengajak para mahasiswa baru melihat-lihat bagaimana kehidupan masyarakatnya. Menurut Ade, sebagian besar masyarakat di RW 09 merupakan pendatang. Masalah yang muncul adalah kurang kesadaran warga pendatang dalam menjaga kebersihan di wilayah RW 09.

Ade juga mengeluhkan buruknya saluran air di wilayahnya. Untuk itu ia mengharapkan mahasiswa baru untuk ikut sadar dan membantu menjaga lingkungan, terutama di kawasan Jatinangor.

“Ini kan alam kalian, kalau kalian tidak bisa menjaga alam ini, bagaimana kelangsungan alam ini ke depannya?” kata Ade.

Ade juga mengapresiasi kunjungan mahasiswa baru Unpad ke daerahnya. Diharapkan, Unpad dapat lebih peduli dan berkontribusi dalam membangun kawasan Jatinangor. (Laporan: Arief Maulana)

 

CILEUNYI WETAN
cileunyiwetan
Sebanyak 500 mahasiswa baru Universitas Padjadjaran angkatan 2015 yang tersebar dari lima kelompok besar yaitu kelompok 55 sampai kelompok 59 mengunjungi desa Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Acara ini bertujuan untuk membangun hubungan baik antara mahasiswa dan juga masyarakat setempat, khususnya warga desa Cileunyi Wetan.

“Ini adalah acara pengabdian pertama yang dilaksanakan selama penerimaan mahasiswa baru dengan tema ‘Bakti Desa’ maka dari itu kami harapkan para maba (mahasiswa baru) dapat berkontribusi kepada desa ini dengan cara menyediakan data berisi kelebihan dan kekurangan desa untuk kemudian diproses dan dicari solusinya,” Ujar D. Asep Jatnika selaku koordinator lapangan desa Cileunyi Wetan.

Acara ini diawali dengan pengumpulan mahasiswa baru di Terminal Cileunyi yang dipandu oleh Aparat Desa, HIMA, dan Prodi, kemudian mahasiswa baru dituntun menuju Balai Desa Cileunyi Wetan untuk kemudian mendengarkan pembukaan dari pihak Unpad, berdoa bersama, kemudian sambutan dari Zaky Salman S.E selaku kepala desa Cileunyi Wetan, setelah itu para mahasiswa baru dikondisikan untuk gerak jalan sekaligus berkeliling melihat lingkungan Desa Cileunyi Wetan dimulai dari Balai Desa dan berakhir di fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.

“Desa Cileunyi Wetan terdiri dari perkebunan, perkotaan dan juga lingkungan pertanian,” Ucap kepala desa, Zaky Salman dalam sambutannya di depan mahasiswa baru Unpad. Selain itu, Desa
Cileunyi Wetan terdiri dari 23 RW, 5 dusun serta 121 RT dengan luas wilayah 476.056 Ha dengan jumlah 28.904 warga.

Salah satu mahasiswa baru berpendapat bahwa acara seperti ini bagus untuk dilakukan, karena mahasiswa dapat terjun langsung ke desa dan mengetahui desa tersebut lebih dalam lagi.

Setelah melakukan diskusi dengan Kepala Desa, para mahasiswa melanjutkan kegiatan Bakti Desa ini dengan berkeliling desa yang didampingi oleh Koordinator Kelompok 55, Dr. R. Arief Helmi, SE.,MP.

Para mahasiswa ini tadi telah mendapatkan informasi mengenai berbagai potensi dan permasalahan desa dari Kepala Desa. Setelah mendapatkan informasi, para mahasiswa ini berjalan kaki dari Kantor Desa menuju Kampus Unpad Jatinangor bersama-sama sambil bernyanyi dan berolahraga sehingga suasana gembira nampak diantara para mahasiswa,” lanjut Dr. Arief.

Meskipun medan yang dilalui berupa tanjakan, para mahasiswapun penuh semangat mengikuti kegiatan ini. Dwika Retnawati misalnya, ia senang bisa mengikuti kegiatan ini.

“Meskipun panas, jalanya menanjak terus turun, aku menikmatinya sekalian berolahraga,” ungkap mahasiswi Fakultas Kedokteran ini. (Laporan: Novie Henriatika & Purnomo Sidik)

 

CILELES
cileles
Di Desa Cileles, aparat dan masyarat desa tersebut menaruh harapan besar kepada Unpad termasuk kepada para mahasiswanya agar turut membantu pembangunan di desa yang letaknya paling dekat dan berbatasan langsung dengan kampus Unpad tersebut. Kepala Desa Cileles, Suhendar, mengatakan, pihaknya bangga dilibatkan dalam rangkaian kegiatan PMB Unpad.

“Berkaitan dengan situasi dan kondisi negeri kita yang sedang tidak menguntungkan terutama di bidang ekonomi, diharapkan para mahasiswa baru yang nantinya merupakan calon-calon pemimpin dapat membantu mengatasi permasalahan negeri ini kedepannya. Diharapkan juga nantinya dapat mengaplikasikan ilmu yang diraih saat kuliah. Setelah lulus mahasiswa akan berorientasi untuk membuka lapangan-lapangan kerja yang baru bagi masyarakat,” pesan Suhendar kepada para mahasiswa.

Salah seorang warga Desa Cileles, Asep Sujana, juga mengaku senang dengan kegiatan ini. Asep merasa warga Cileles merasa terbantu dan diakui oleh pihak Unpad. “Warga berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan karena dengan begitu warga dapat memperkenalkan diri kepada mahasiswa baru, dan terbantu untuk menggali potensi yang ada di desa Cileles,” ujar Asep.

Salah seorang mahasiswa baru, Ati Nurani dari Fakultas Perikanan dan Kelautan mengaku memperoleh manfaat dari kegiatan ini. “Melalui kegiatan ini, kita bisa mengetahui keadaan warga, lingkungannya, kesejahteraan sosialnya, serta masalah kesehatannya. Mahasiswa juga bisa lebih mengakrabkan diri dan bersilaturahmi dengan warga,” ujar Ati yang melihat potensi Desa Cileles ada di bidang ternak dan pertanian.

Dosen yang juga koordinator kegiatan, Jadi Suprijadi, menilai kunjungan kali ini mendapat respon yang baik dari pihak Desa. “Koordinasi telah dilakukan beberapa kali agar kegiatan berjalan lancar. Salah satu keuntungan kegiatan ini adalah membuka peluang, khususnya bagi prodi Statistik yang akan segera merencanakan program PKM di Desa Cileles,” ujarnya.

Desa Cileles memiliki fasilitas pendidikan yang cukup lengkap karena telah memiliki PAUD, SD, MI, MTs, MA, juga pesantren. Fasilitas kesehatan juga cukup baik karena hampir setiap RT memiliki kader kesehatan, posyandu rutin dilakukan, juga memiliki puskesmas pembantu dan bidan desa. (Laporan: Fanny Adistie)

 

CINTAMULYA
cintamulya
Desa Cintamulya pada kegiatan ini dikunjungi  4 kelompok yang dipimpin langsung oleh para koordinator prodi dari Sastra Sunda, Agribisnis, Sastra Inggris, dan Hubungan Internasional. Selain para korprodi pada kegiatan tersebut juga dilibatkan beberapa dosen pendamping lapangan (DPL) lainnya. Sementara jumlah mahasiswa yang melakukan saba desa di desa Cintamulya berjumlah lebih dari 500 orang.

Menurut salah seorang DPL, Dr. Undang Ahmad Darsa, M.Hum. yang juga menjabat sebagai kordinator Program Studi Sastra Sunda, kegiatan ini merupakan konsep baru dalam penerimaan mahasiswa baru di Unpad. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para mahasiswa baru yang merupakan calon-calon intelektual dapat mengetahui sejak dini kondisi nyata di masyarakat. Sehingga ketika memasuki masa perkulihaan nanti mereka dapat mengkaitkan ilmu yang mereka pelajari di masing-masing program studi dengan pengalaman yang telah diperolehnya.

Sementara menurut Elianan Nuraeni Lestari, mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad dirinya sangat senang dapat terlibat pada kegiatan ini. Menurut Eliana dengan kegiatan ini dirinya berserta mahasiswa baru lainnya dapat mengetahui secara langsung masalah dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Cintamulya.

Eliana menjelaskan berdasarkan hasil observasi lapangan ditemukan beberapa permasalahan seperti kurangnya air bersih untuk keperluan warga, minimnya fasilitas kesehatan dan tingkat pendidikan masyarakat yang tinggalnya dekat dengan Unpad ini rata-rata SMP dan SMA.

Pada kesempatan ini Eliana berharap Unpad dapat memberikan bimbingan khsusus agar masyarakat Cintamulya dapat mengenyam pendidikan di Universitas Padjadjaran. Hal senada juga disampaikan oleh Sugianto Ketua RT 15 RW 05 Desa Cintamulya saat menerima kunjungan mahasiswa dari Universitas Padjadjaran.  Sugianto menyatakan warga yang sebagain besar buruh dan pekerja pabrik ini sering kesulitan air bersih terutama jika memasuki musim kemarau seperti saat ini. Selanjutnya Sugianto juga berharap Unpad untuk melakukan tindakan selanjutnya setelah mengetahui masalah dan potensi yang dimiliki oleh Desa Cinta Mulya. (Laporan: Rahmat Sopian & Den Hensen)

 

HEGARMANAH
Kunjungan mahasiswa baru Unpad ke Desa Hegarmanah, Jatinangor dilakukan Sabtu, 22 Agustus 2015 pagi. Para mahasiswa baru ini diharapkan dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan kondisi masyarakat di desa tersebut baik potensi positif maupun hal-hal yang masih bisa dikembangkan. Harapannya Unpad sebagai perguruan tinggi yang berada di sekitaran desa tersebut dapat berkontribusi bagi pengembangan dan pengoptimalan potensi desa tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat dan ketua RT didapatkan informasi bahwa cukup banyak hal-hal yang bisa dikembangkan dari desa tersebut. Program kesehatan masyarakat yang dulu pernah aktif, tampaknya masih perlu digiatkan kembali. Menurut Ketua RT 05 RW 06 desa Hegarmanah mengatakan bahwa program-program yang dijalankan oleh mahasiswa Unpad di waktu-waktu lalu cukup rutin.

Hanya 3 tahun belakang ini sudah tidak ada lagi. Ia pun mengeluhkan tentang perilaku mahasiswa-mahasiswa jaman sekarang yang terkesan kurang dekat dengan masyarakat tidak seperti dulu. Selain itu, ia menambahkan bahwa para pendatang ini terkadang tidak lapor ke RT tentang kedatangan mereka sehingga ketika ada orang tua yang bertanya tentang putra atau putrinya, RT tidak mengetahuinya.

Sementara, cukup banyak hal positif yang telah diberikan oleh mahasiswa Unpad bagi masyarakat Hegarmanah. Ibu Ayu sebagai warga RT04 RW06 merasa bersyukur dengan adanya Taman Ilmu yang ada di sekitar jatinangor ini karena dirasa dapat membantu bagi pendidikan anak-anak usia dini. Dimana para mahasiswa memberi pelajaran sambil bermain kepada putra-putri mereka. Harapannya kegiatan ini dapat tetap berlangsung. (Laporan: Azhar El Hami)

 

CILAYUNG
cilayung
Tanggal 22 Agustus 2015, kami bersama teman-teman Ketua Program Studi dan Tim Pendamping beserta mahasiswa baru berkunjung ke desa Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Tujuan kunjungan kami adalah menjalin hubungan dengan masyarakat dilingkungan kampus Unpad Jatinangor, dengan mengamati keadaan desa dan melakukan wawancara dengan Ketua Rukun Warga (RW). Desa Cilayung merupakan desa yang terletak di sebelah utara Kampus Unpad Jatinangor yang mempunyai 3 dusun. Dusun I : 4 RW, Dusun II : 4 RW dan Dusun III : 3 RW.

Kira-kira pukul 08.30 waktu setempat kami bertemu dengan Bapak Kepala Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor, namanya Bapak Yuyun sambil ngobrol kesana kemari yang kebetulan dia sedang sibuk mempersiapkan pembangunan kantornya dibantu oleh para aparat desa. Dalam kesempatan bertemu dengan bapak kepala desa kami bertanya tentang kunjungan mahasiswa baru ini, dan dia menyambut baik dan gembira dengan adanya program peduli lingkungan kampus yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran, harapannya peduli lingkungan kampus ini tidak hanya dilakukan sebatas hubungan antara masyarakat sekitar dengan Universitas Padjadjaran yang bersifat biasa-biasa saja namun junga dapat berupa bantuan. Hal tersebut disampaikan kepada kami, karena penduduk desa Cilayung Kecamatan Jatinangor pada umumnya petani dan wiraswasta dengan luas wilayah pekarangan 160% dan dan sawah 89%, bantuan yang diharapkan oleh Bapak Kepala Desa Cilayung Kecamatan Tanjungsari berupa peternakan domba atau kambing kepada masyarakat. (Laporan: Joko Sumanto & Angga Prawira)

 

JATIROKE
jatirokeDi desa Jatiroke, mayoritas penduduk bekerja sebagai petani di sawah, sebagian lainnya peternak ayam dan buruh pabrik. Desa yang terdiri dari 5 Rukun Warga ini mengalami persediaan air tanah yang kurang, terutama di musim kemarau, sehingga masyarakat mengalami kesulitan air.

Kepala Dusun 3, Wahyu, berharap semoga apa yang dilakukan mahasiswa dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan acara dapat berlanjut dari tahun ke tahun. Sementara Babinsa Jatiroke, Indra Jaya, mengatakan, acara seperti ini bagus karena sebelum belajar di kampus mahasiswa harus dapat mengenal lingkungan di sekitar kampus.

Ketua RW 5 Desa Jatiroke, Wawan Setiawan, juga berharap kegiatan ini dapat mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat sekitar. “Semoga ke depan, Unpad dapat terus mencetak generasi muda yang baik dan berprestasi. Dengan kegiatan mahasiswa ke desa ini diharapkan masyarakat termotivasi mendapatkan pendidikan setinggi mungkin,” ujarnya.

Dua mahasiswa baru, Fitri (FTIP) dan Nunung (FISIP), mengaku senang mengikuti kegiatan yang menarik ini. Menurut Nunung, acara ini menarik karena dapat lebih dekat dengan warga sekitar kampus dan mengetahui kondisi geografis, serta mengenal teman-teman baru lebih dekat lagi. “Semoga dengan dilaksanakan acara ini dapat mengurangi sampah di Jatinangor dan menjadi contoh bagi masyarakat agar terus menjaga kebersihan,” ujar Fitri.

Sementara Koordinator Lapangan, Wawan Budi Darmawan, S.IP., M.Si., mengatakan, kegiatan ini bagus untuk mengenalkan mahasiswa dengan lingkungan setempat. “Sehingga mahasiswa dapat menghargai adat istiadat dan budaya masyarakat di sekitar kampus. Semoga tahun depan acara ini dapat lebih baik dan dipersiapkan lebih matang,” ujarnya. (Laporan: Ganis)

 

CISEMPUR
cisempurAsik dan menyenangkan adalah beberapa kata yang sering diucapkan oleh mahasiswa baru dalam menyambut acara kunjung desa hari ini. Pagi ini, mahasiswa baru yang mendapat tempat kunjungan di Desa Cisempur berkumpul di pertigaan Warung Cina. Mereka berangkat menggunakan ojek dari Warung Cina menuju titik kumpul berikutnya di GOR Desa Cisempur. Di desa Cisempur, koordinator Desa dan RW telah menunggu dengan siaga. Koordinator Desa Cisempur, Bapak Wahyu, memberi pengarahan kepada mahasiswa dengan penuh semangat agar tujuan kunjungan dan silaturahmi ini berjalan sesuai rencana awal.

Tepat pada pukul 09.00 pagi, rombongan mahasiswa mulai memisahkan diri dari kelompok besar dan siap turun langsung ke masing-masing perwakilan RT dengan didampingi dosen, mahasiswa senior pembina dan perwakilan perangkat desa.

Dua jam lamanya mahasiswa mengobservasi masing-masing wilayahnya baik melakukan tanya jawab dengan warga sampai hanya mengamati rumah rumah warga. Namun pada dasarnya kegiatan ini emerupakan hal yang baru dan dapatditerima dengan baik oleh mahsiswa dan warga sekitar.

Salah satu ketua RW yang kami temui, Bapak Misko (Ketua RW 07) sangat mengapresiasi dan menyambut kegiatan kunjungan bakti desa yang dilakukan mahasiswa Unpad ini, karena dengan kegiatan ini kami dapat berbagi informasi dan solusi, baik sumber daya masyarakat atau sumber daya alamnya yang berkaitan dengan Desa Cisempur.

Sementara Hasna dan Nadilla, mahasiswa baru Fakultas Psikologi, mengucapkan terima kasih kepada Unpad karena telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa baru untuk bersosialisasi dengan warga desa. “Pengalaman hari ini memberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat dan belajar lebih banyak dari masyarakat desa cisempur. Kita juga diajarkan cara melakukan penelitian dengan baik,” ujar Nadilla. (Laporan: Andry Pratama & Heni Radiani)

 

CIKERUH
cikeruh

 

SAYANG
sayang

 

 

The post Mahasiswa Baru Unpad 2015 Kunjungi Desa di Sekitar Kampus Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lanjutkan Kerjasama, Unpad Tandatangani MoU dengan Polri

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/08/2015] Universitas Padjadjaran melakukan kerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia melalui penandatangan MoU yang digelar Senin (24/08) di Ruang Rapat Wakil Rektor Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. Penandatanganan MoU ini merupakan kerja sama lanjutan antara Unpad dengan Polri sejak 2009 lalu.

(Foto oleh: Dadan T.)

Pihak Unpad saat bertemu dengan pihak Polri membicarakan kerja sama lanjutan yang telah terbina sejak tahun 2009 (Foto oleh: Dadan T.)

Penandatangan MoU tersebut dilakukan secara desk to desk antara Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Unpad, Dr.med. Setiawan, dr., dengan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Sabar Rahardjo.

Penandatanganan MoU tersebut dihadiri Karojianstra SSDM Polri Brigjen Pol Dr. Eko Indra Heri, M.M., Kabagjakdiklat Rojianstra SSDM Polri Kombes Pol Drs. Budi Siswanto, M.H., staf Biro SSDM Mabes Polri, perwakilan Polda Jabar, Wakapolres Sumedang Tri Suryanti, S.IK., M.Si., serta Kapolsek Jatinangor Roedy de Vries.

Sementara dari pihak Unpad hadir Kepala Biro SDM, Hukum, dan Tata Kelola Slamet Suprapto, S.Sos., M.Si., Sekretaris UPT Kerja Sama Unpad, Kasno Pamungkas, M.Hum., Kepala Pusat Kerja Sama FIB Unpad, Hj. Erlina, M.Hum., serta staf UPT Kerja Sama Unpad.

Dalam sambutannya, Eko menilai banyak aktivitas kerja sama lanjutan yang bisa dilakukan antara Unpad dengan Polri. Kerja sama tersebut tidak hanya bersifat akademik, namun juga menyangkut aktivitas praktis di lapangan.

Di bidang akademik, banyak anggota Polri yang ingin melanjutkan studi ke Unpad. Proses ini merupakan salah satu upaya pengembangan Polri ke arah yang lebih baik.

“Peningkatan SDM tidak hanya untuk pengembangan internal Polri saja, tapi juga membuka wawasan bagaimana pandangan masyarakat terhadap Polri,” ujar Eko.

Eko juga membuka para lulusan Unpad untuk bergabung dengan Polri. Melalui program Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), pihaknya membutuhkan lulusan Sarjana dari berbagai program studi untuk ikut serta mengembangkan Polri.

Menurut Eko, Polri membutuhkan banyak lulusan dari program studi tertentu, namun belum dapat terkomunikasikan dengan baik. “Kami banyak membutuhkan keahlian-keahlian tertentu, dan sebenarnya banyak di luaran sana,” jelas Eko.

Di bidang lainnya, Polri juga menawarkan untuk melakukan pembinaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di Unpad. Beberapa masalah yang terjadi di Unpad salah satunya bisa diselesaikan salah satunya melalui keterlibatan Polri dalam melakukan pemeliharaan harkamtibmas.

Unpad, lanjut Eko, juga bisa melakukan kerja sama dengan Polri untuk melakukan berbagai pelatihan pengembangan sumber daya manusia.

Kerja sama ini diapresiasi positif oleh pihak Unpad. Dr. Setiawan mengatakan, Unpad mengharapkan Polri turut serta dalam pengembangan akademik di Unpad, salah satunya adalah pemberian kuliah umum oleh Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti. Pada kesempatan tersebut, Polri juga dapat menginformasikan beberapa program rekrutmen maupun pelatihan.

“Ini akan menjadi pengalaman bagi dosen dan mahasiswa untuk bisa berkomunikasi langsung dengan pimpinan lembaga tertinggi. Ini akan memberikan dampak yang besar,” ujar Dr. Setiawan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Lanjutkan Kerjasama, Unpad Tandatangani MoU dengan Polri appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Baru Peroleh Materi 6 Wawasan Dasar dan Lakukan Aleut-aleutan Pengenalan Kampus

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/08/2015] Hari ini, Senin (24/08), para mahasiswa baru mendapatkan materi mengenai 6 wawasan dasar melalui diskusi interaktif dan melakukan aleut-aleutan di kampus Unpad, Jatinangor. Kegiatan ini merupakan bagian dari acara Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad (PMB) 2015.

Mahasiswa baru saat melakukan aleut-aleutan (pawai) sambil membawa poster berisikan pesan moral di Unpad Kampus Jatinangor, Senin (24/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Mahasiswa baru saat melakukan aleut-aleutan (pawai) sambil membawa poster berisikan pesan moral di depan Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (24/08). Mahasiswa pun melakukan pawai berjalan keliling kampus dalam rangka pengenalan lingkungan kampus (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Enam wawasan dasar tersebut terdiri dari materi mengenai ke-Unpad-an, kesundaan, anti narkoba, anti korupsi, anti radikalisme, dan literasi informasi. Pemberian materi dilakukan perkelompok, difasilitasi oleh setiap program studi di lingkungan Unpad.

“Sebenarnya ada banyak yang perlu dipahami oleh mahasiswa baru, tapi kita ambil materi-materi pokoknya,” ungkap Koordinator Perumusan Materi 6 Wawasan Dasar untuk Mahasiswa Baru Unpad, Dr. Hery Wibowo S.Psi, MM, saat ditemui di sela kegiatan.

Dr. Hery mengungkapkan, enam wawasan dasar tersebut dipilih berdasarkan fenomena yang terjadi saat ini, juga berdasar arahan dari Dikti. “Mereka sudah dicap insan akademik. Artinya, tidak lagi bisa berpikir dengan logika-logika kosong. Tapi logika yang berdasar keilmuan,” ujar Dr. Hery.

Di materi ke-Unpad-an, para mahasiswa baru diantaranya diajarkan mengenai budaya RESPECT, meliputi Responsibility, Excellence, Scientific, Professionalism, Encouragement, Creative, dan Trust. Menurut Dr. Hery, budaya tersebut merupakan panduan perilaku. Diharapkan, para mahasiswa baru dapat berperilaku sesuai budaya yang sudah diaplikasikan di Unpad.

Selanjutnya, di materi kesundaan, para mahasiswa baru diberikan pengenalan mengenai budaya Jawa Barat. Materi ini penting terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jawa Barat. “Agar lebih mudah beradaptasi, lebih mudah diterima oleh masyarakat Jawa Barat,” ujar Dr. Hery.

Kemudian melalui materi anti narkoba, diharapkan para mahasiswa tidak menjadi korban atau pelaku dari peredaran narkoba. Sementara melalui materi mengenai literasi informasi, mahasiswa diberikan pemahaman mengenai bagamana mencari, mengutip, menggunakan, dan mempublikasikan informasi dengan benar. Dr. Hery mengungkapkan bahwa materi literasi informasi ini lebih difokuskan pada anti plagiarisme, terutama untuk terhindar dari kebiasaan asal kutip atau budaya “copy-paste”, dimana tidak menunjukan ciri sebagai insan akademis.

Berikutnya, dengan pembekalan materi anti radikalisme, mahasiswa dipersiapkan untuk tidak terpengaruh pada organisasi-organisasi yang tidak sesuai dengan idealisme bangsa. Menurut Dr. Hery, organisasi-organisasi tersebut banyak yang mencari kaum intelektual sebagai anggotanya, dan mahasiswa baru dianggap masih labil dan mudah untuk terpengaruh.

Dr. Hery pun menjelaskan, Unpad memiliki harapan dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi. Diantaranya adalah melalui upaya preventif. Dalam materi anti korupsi untuk mahasiswa baru, diberikan pemaparan mengenai upaya-upaya pemberantasan. “Misalnya contek menyontek itu adalah awal korupsi. Itu sudah diberantas sejak awal. Jadi bibit-bibitnya pun jangan sampai tumbuh,” jelasnya.

Bertindak sebagai pemateri adalah para dosen yang sudah ditunjuk oleh masing-masing program studi. Di setiap program studi, dosen memberikan materi dihadapan satu kelompok mahasiswa, yang terdiri dari 100-120 mahasiswa baru. Dr. Hery mengharapkan, setelah pemberian materi mengenai wawasan dasar ini, masing-masing program studi dapat melanjutkan materi ini pada kegiatan perkuliahan selanjutnya.

Setelah pemberian materi 6 wawasan dasar, para mahasiswa baru Unpad melakukan aleut-aleutan keliling kampus Unpad Jatinangor. Dalam perjalanannya, setiap kelompok menampilkan yel-yel, kreasi gerak, dan ekspresi yang berkaitan dengan materi diskusi interaktif, menggunakan kostum dan berbagai atribut yang berkaitan.

Setiap kelompok juga melewati panggung kehormatan di Gedung Rektorat Unpad, dan disambut oleh Rektor Unpad beserta jajarannya. “Selamat datang di Rektorat,” tutur Rektor saat menyambut salah satu kelompok aleut-aleutan.

Acara penutupan PMB kemudian dilakukan di masing-masing fakultas di Unpad, ditandai dengan pelepasan burung merpati.*

aleut2an 19 aleut2an 17 aleut2an 16 aleut2an 15 aleut2an 14 aleut2an 13 aleut2an 12 aleut2an 11 aleut2an 10 aleut2an 02 aleut2an 09 aleut2an 08 aleut2an 07 aleut2an 18 aleut2an 06 aleut2an 04 aleut2an 03 aleut2an 01 2015_08_24 diskusi interkatif keunpadan kesundaan dll DADAN aleut2an 20

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Mahasiswa Baru Peroleh Materi 6 Wawasan Dasar dan Lakukan Aleut-aleutan Pengenalan Kampus appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lebih Eratkan Unpad dengan Masyarakat, Rektor Temui Camat dan Kepala Desa di Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/08/2015] Keterlibatan masyarakat Jatinangor sangat dibutuhkan dalam pengembangan Unpad. Selama lebih dari 30 tahun berlokasi di Jatinangor, keberadaan Unpad haruslah dirasakan positif oleh masyarakat Jatinangor maupun Sumedang pada umumnya.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad saat bertemu dengan Camat dan Kepala Desa se-Jatinangor di Kantor Camat Jatinangor, Senin (24/08). (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (berdiri) saat bertemu dengan Camat dan Kepala Desa se-Jatinangor di Kantor Camat Jatinangor, Senin (24/08). (Foto oleh: Dadan T.)*

Sebagai upaya untuk melibatkan peran masyarakat Jatinangor, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, melakukan pertemuan dengan Camat dan Kepala Desa se-kecamatan Jatinangor. Pertemuan tersebut digelar di Ruang Rapat Kecamatan Jatinangor, Senin (24/08) siang.

Kunjungan tersebut diterima secara resmi oleh Camat Jatinangor, Ida F. Sobandi, beserta jajaran, serta para Kepala Desa dan perwakilan dari 12 Desa di kawasan Jatinangor. Selain Prof. Tri, turut hadir Prof. Ramdan Panigoro, dr., Kepala Staf Khusus Rektor dan staf, Kepala Biro SDM, Hukum, dan Tata Kelola Slamet Suprapto, S.Sos., M.Si., beserta staf Rektorat Unpad.

Dalam kunjungan tersebut Rektor mengungkapkan, sivitas akademika Unpad merasakan kontribusi Unpad terhadap masyarakat Jatinangor masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, Rektor sudah mengingatkan kepada para mahasiswa untuk tidak melakukan aktivitas yang merugikan warga Jatinangor.

“Mereka (mahasiswa) dan dosen harus menjadi contoh bagi warga Jatinangor,” kata Rektor.

Ada beberapa program yang disosialisasikan oleh Rektor. Program pertama yang disampaikan terkait pelaksanaan Olimpiade Olahraga Tradisional (OOTrad) pada 13 September mendatang. Kegiatan yang menjadi bagian dalam rangkaian Dies Natalis ke-58 Unpad, kali ini akan diikuti oleh perwakilan Kota/Kabupaten se-Bandung Raya.

Untuk itu, Rektor mengajak para pimpinan masyarakat Jatinangor untuk mengirimkan kontingennya guna memeriahkan pelaksanaan OOTrad. Rencananya, gelaran akbar ini akan dilangsungkan di komplek kampus Jatinangor.

Sosialisasi kedua yang disampaikan terkait afirmasi pendidikan bagi siswa siswi Jatinangor untuk bisa berkuliah di Unpad. Melalui program Unpad Nyaah ka Jabar, Unpad juga memprioritaskan siswa siswi Jatinangor untuk bisa berkuliah di Unpad.

“Kita prioritaskan siswa siswi dari Jatinangor untuk bisa berkuliah di Unpad dengan catatan mereka memiliki kemampuan akademik yang baik,” kata Rektor.

Terkait dengan kunjungan mahasiswa baru ke desa di kawasan Jatinangor, akan ada program lanjutan yang akan dilakukan. Sebagai upaya kontribusi bagi desa, dosen dan mahasiswa direncanakan akan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Sosialisasi ini direspons positif oleh Ida. “Kami sangat antusias dan bangga. Kami juga welcome dengan beberapa kegiatan yang dilakukan Unpad bagi masyarakat Jatinangor,” kata Ida.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Lebih Eratkan Unpad dengan Masyarakat, Rektor Temui Camat dan Kepala Desa di Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gubernur Jawa Barat Beri Kuliah Umum kepada Mahasiswa Baru FISIP Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/08/2015] Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad, Selasa (25/08). Kuliah umum bertema “Gambaran Umum dan Arah Kebijakan Pembangunan Jawa Barat” ini diberikan sebagai bagian dari acara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) FISIP Unpad.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, bersama pimpinan fakultas dan mahasiswa usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru FISIP Unpad di Kampus FISIP Unpad Jatinangor, Selasa (25/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, bersama pimpinan fakultas dan mahasiswa usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru FISIP Unpad di Kampus FISIP Unpad Jatinangor, Selasa (25/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam kuliah umumnya, Gubernur mengungkapkan bahwa secara umum, cita-cita hadirnya sebuah negara ada tiga. Tiga cita-cita tersebut adalah hadirnya kesejahteraan, hadirnya rasa aman, dan menghadirkan penghambaan warganya pada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agamanya masing-masing.

“Itulah tiga tujuan besar sebuah negara. Tentu saja dalam praktiknya banyak tahapan yang perlu kita lakukan menuju cita-cita besar tersebut. Salah satunya adalah membangun sumber daya manusia yang andal,” tutur Ahmad Heryawan

Dengan pengelolaan SDM yang unggul, maka akan tercipta SDM yang dapat mengelola sumber daya alam dengan baik, yang ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan bangsa. “SDM unggul itu tidak lain adalah anak-anak bangsa yang terpelajar,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga memaparkan mengenai kegiatan prioritas Jawa Barat dan strategi pembangunan nasional, salah satunya mengenai strategi dalam mewujudkan perekonomian yang inklusif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keunggulan sumber daya manusia. Ia pun mengkritisi kurang mampunya negara ini dalam hal pengelolaan sumber daya alam nasional, sehingga yang terjadi adalah sumber daya alam diambil, tapi tidak menghasilkan kesejahteraan yang memadai bagi masyarakat. Semestinya yang kita lakukan adalah pengelolaan sumber daya alam dari hulu ke hilir (sampai ke barang jadi), sehingga menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi, dan berdampak pada kesejahteraan.

“Saya khawatir, kita harus mengingatkan semua pihak, termasuk pihak-pihak pembuat kebijakan. Jangan-jangan dalam sisi ini ada kesalahan kebijakan,” ujarnya. Dengan demikian, ia mengharapkan para akademisi turut mengingatkan para pembuat kebijakan agar tidak salah dalam hal pengelolaan sumber daya alam.

humas unpad_2015_08_25_044346 humas unpad_2015_08_25_044312 humas unpad_2015_08_25_044284 humas unpad_2015_08_25_044274

Menurutnya, salah satu hal yang membuat kurangnya lapangan kerja di Indonesia adalah adanya kekosongan dalam proses pengolahan sumber daya dari hulu ke hilir. “Giliran kita punya hilir bahan bakunya dari luar, giliran punya hulu bahannya dijual ke luar. Di tengah-tengah ada kekosongan. Inilah yang menyebabkan pengangguran. Inilah yang menyebabkan kekosongan tenaga kerja karena proses ekonominya, proses industri tidak ada,” paparnya.

Kepada para mahasiswa baru FISIP Unpad, ia pun berharap para mahasiswa dapat berpikir besar. Generasi yang memiliki pikiran besar, merupakan calon yang akan menghadirkan bangsa besar. “Saya berharap secara khusus bahwa dari FISIP inilah hadir pemimpin-pemimpin hebat yang akan membawa Indonesia hebat di masa depan,” harapnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Gubernur Jawa Barat Beri Kuliah Umum kepada Mahasiswa Baru FISIP Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad dan Wali Kota Bandung Hadiri Pembukaan The 7th International AAICP Conference

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/08/2015] Fakultas Psikologi Unpad bekerja sama dengan Asian Association of Indigenous and Cultural Psychology (AAICP) menggelar “The 7th International AAICP Conference” di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor pada 25 – 27 Agustus. Seminar internasional ini digelar sebagai bagian dalam upaya pembangunan manusia.

Kiri ke kanan, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, Dekan Fakultas Psikologi Unpad, Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, Walikota Bandung Ridwan Kamil, CEO Ciputra Group Ir. Chandra Ciputra, MBA, dan  Prof. Uichol Kim  chair of scientific committee AAICP saat membuka “The 7th International AAICP Conference” di Bale Sawala Unpad Jatinangor,Selasa (25/08) malam (Foto oleh: Arief Maulana)*

Kiri ke kanan, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, Dekan Fakultas Psikologi Unpad,
Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, Walikota Bandung Ridwan Kamil, CEO Ciputra Group Ir. Chandra Ciputra, MBA, dan Prof. Uichol Kim chair of scientific committee AAICP saat membuka “The 7th International AAICP Conference” di Bale Sawala Unpad Jatinangor,Selasa (25/08) malam (Foto oleh: Arief Maulana)*

Dr. Yus Nugraha, M.A., ketua pelaksana seminar mengatakan, konferensi yang digelar kali ini mengangkat tema: psychology of creativity, leadership, and innovation, yang mencakup promoting team engagement, organizational transformation, dan cultural diversity. Tema ini diangkat sebagai upaya mempersiapkan diri menjelang diberlakukannya zona pasar global terutama di kawasan Asia.

“Pasar global yang kompetitif menuntut adanya inovasi dari setiap masyarakat, terutama di Asia. Ide-ide baru diimplementasikan, disesuaikan, ditransfer, dan digunakan untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi,” kata Dr. Yus.

Tema tersebut kemudian terepresentasikan ke dalam 15 topik diskusi, dengan mengundang beberapa pembicara utama dari Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat. Pembicara tersebut merupakan praktisi dari bidang akademik maupun industri.

Pembukaan seminar ini dihadiri oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, serta Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., Selasa (25/08) malam di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor. Dalam sambutannya, Ridwan Kamil, mengatakan Indonesia merupakan negara dengan banyak keanekaragaman budaya. Oleh karena itu, aneka ragam budaya tersebut layak dijadikan kajian sesuai dengan tema yang diangkat oleh AAICP.

“Budaya tidak selamanya kaku. Ia selalu berubah dan mampu beradaptasi,” kata Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.

Sehingga, lanjut Emil, dari proses adaptasi tersebut dapat melahirkan berbagai kreativitas baru dari para masyarakat. Jika terus dikembangkan, kreativitas ini akan menyebabkan tercapainya perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Hal inilah yang tengah ia terapkan dalam memimpin Kota Bandung.

Emil pun berharap, selain menghasilkan gagasan, para peserta seminar dapat merasakan atmosfir budaya Jawa Barat di kota Bandung. “Kita harapkan banyak lagi pelaksanaan seminar internasional agar Bandung semakin dikenal oleh dunia,” kata Emil.

Sementara itu Rektor mengungkapkan tantangan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi sangat kompleks. Dalam prosesnya perlu ada kerja sama lintas bidang dan keilmuan. Rektor mengistilahkan kerja sama ini sebagai kerja sama interdepedensi.

“Tantangan saat ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu institusi saja. Semua harus berkontribusi dalam menghadapai tantangan ini,” kata Rektor.

Rektor juga berpesan melalui konferensi ini para peserta tidak hanya menghasilkan gagasan ilmiah, tetapi mampu mengimplementasikannya di dunia nyata. “Tantangannya, bagaimana implementasi itu dapat berdampak bagi semua pihak, serta bagaimana agar ke depan budaya lokal dapat bangkit kembali,” kata Rektor.

Konferensi tersebut juga memberikan penghargaan “Lifetime Contribution Award to Society, Community, and Education” kepada Dr (HC) Ir. Ciputra, Chairman dari Ciputra Grup atas peran sertanya dalam pembangunan bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi. Penghargaan juga diberikan kepada Guru Besar Fapsi Unpad, Prof. Kusdwiratri Setiono, yang telah mengembangkan “Indigenous Psychology” di Indonesia.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor Unpad dan Wali Kota Bandung Hadiri Pembukaan The 7th International AAICP Conference appeared first on Universitas Padjadjaran.


Universiti Malaysia Serawak Bahas Aktivitas Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/08/2015] Untuk membahas kegiatan kerja sama yang akan dilakukan, pimpinan Universiti Malaysia Sarawak (Unimas) melakukan kunjungan ke Unpad, Rabu (26/08). Rombongan diterima oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr beserta jajarannya, di Ruang Rektor Unpad kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

Vice Chancellor Unimas, Ybhg Prof. Dato’ Dr Mohamad Kadim bin Suaidi dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Vice Chancellor Unimas, Ybhg Prof. Dato’ Dr Mohamad Kadim bin Suaidi dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kerja sama antara Unpad dengan Unimas sendiri telah terjalin sejak beberapa tahun lalu, ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan pada tahun 2011. Pada kunjungan Unimas kali ini, dibahas berbagai aktivitas kerja sama yang dapat dilakukan antara kedua belah pihak kedepannya.

“Kita ingin bahas aktivitas apa yang dapat dilakukan di bawah MoU itu,” ungkap Vice Chancellor Unimas, Ybhg Prof. Dato’ Dr Mohamad Kadim bin Suaidi pada Rektor Unpad.

Rektor Unpad pun menyambut baik kunjungan tersebut. “Secara prinsip kami senang dapat bekerja sama,” sambut Rektor.

Dari Unimas, juga hadir pimpinan Fakulti Ekonomi, Fakulti Kejuruteraan, dan Fakulti Sains Kognitif, dan Pembangunan Manusia. Sementara dari Unpad, turut hadir pada kesempatan tersebut adalah Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Dr. med. Setiawan, dr, Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Ir. Mimin Muhaemin, M.Eng., Ph.D, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nury Effendi, S.E., M.A., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasisswaan dan Kerjasama Fakultas Psikologi, Dr. Ahmad Gimmy P. Siswadi, M.Si, serta Kepala UPT Kerja Sama, Dr. Anne Nurbaity.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembahasan teknis kerja sama, dipimpin oleh Dr. Setiawan. Dari hasil pembahasan, disepakati berbagai aktivitas yang akan dilakukan, diantaranya yaitu pertukaran pelajar melalui Summer Program, kuliah bersama, berbagi informasi keikutsertaan seminar internasional di kedua universitas, serta peer review artikel ilmiah dan submission artikel di jurnal ilmiah.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Universiti Malaysia Serawak Bahas Aktivitas Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

PT K-24 Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Fakultas Farmasi Unpad

$
0
0

PT K-24 Indonesia, perusahaan pengelola Apotek K-24, menjalin kerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran dengan memberikan beasiswa dan penghargaan kepada mahasiswa Unpad sebagai motivasi agar terus berprestasi. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tersebut dilakukan di Kampus Fakultas Farmasi Unpad, Rabu (26/08).

Dekan Fakultas Farmasi Unpad, Dr. Keri Lestari, MSi dan Direktur Utama PT K-24 Indonesia, dr. Gideon Hartono usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama di Kampus Fakultas Farmasi Unpad Jatinangor, Rabu (26/08). (Foto oleh: Angga Prawira)

Dekan Fakultas Farmasi Unpad, Dr. Keri Lestari, MSi dan Direktur Utama PT K-24 Indonesia, dr. Gideon Hartono usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama di Kampus Fakultas Farmasi Unpad Jatinangor, Rabu (26/08). (Foto oleh: Angga Prawira)

Direktur Utama PT K-24 Indonesia, dr. Gideon Hartono, mengatakan, kerja sama antar bidang kesehatan, terutama dokter dan apoteker, dalam membangun kesehatan Indonesia sangat diperlukan. “Sebagai dokter, apalah artinya terapi apabila tidak didukung penyediaan obat secara cukup dan merata sehingga berdampak pada penyembuhan pasien yang tidak optimal. Oleh karena itu, K-24 perlu bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Unpad,” ujar dr. Gideon.

Dekan Fakultas Farmasi Unpad, Dr. Keri Lestari, MSi., menyambut baik kerja sama ini. K-24 Indonesia akan menyediakan beasiswa untuk 3 mahasiswa per semester dan memberikan penghargaan kepada 2 lulusan terbaik per semester. “Selain itu, bentuk kerja sama yang lain adalah campus recruitment, career development dan bursa kerja. K-24 Indonesia juga akan menjadi mitra dalam program pengabdian masyarakat Fakultas Farmasi Unpad,” ujar Dr. Keri Lestari, yang juga berharap kerja sama dapat juga dikembangkan hingga ke penelitian.

Bantuan beasiswa ini, ujar Dr. Keri, sejalan dengan komitmen Unpad untuk membantu mahasiswa yang mengalami kendala dalam pembiayaan kuliah. Unpad berkomitmen tidak boleh ada mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan kuliah karena kendala keuangan. “Untuk itu, kerja sama dengan para stakeholder seperti K-24 Indonesia ini harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Laporan oleh: Angga Prawira dan Febrina Amelia (Fakultas Farmasi Unpad) / eh

 

The post PT K-24 Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Fakultas Farmasi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Lepas Alumni dari Kamboja, China, Laos, dan Madagaskar

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/08/2015] Universitas Padjadjaran melepas empat lulusannya yang merupakan penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang, Rabu (26/08). Mereka adalah Vanli Seng dari Kamboja (Magister Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/FISIP), Vanmaly dari Laos (Magister Hubungan Internasional FISIP), Chang Xiaozhu dari China (Antropologi FISIP) dan Faed dari Madagskar (Magister Ilmu Lingkungan) yang telah menyelesaikan pendidikannya tahun ini.

Unpad melepas mahasiswa mancanegara Unpad, peserta Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang yang telah menyelesaikan studinya di Unpad *

Unpad melepas mahasiswa mancanegara Unpad, peserta Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang yang telah menyelesaikan pendidikannya di Unpad *

Pelepasan secara khusus dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Dr. med. Setiawan, dr dan Kepala UPT Kerja Sama, Dr. Anne Nurbaity beserta staf di kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

“Atas nama Universitas Padjadjaran, kami ucapkan selamat karena sudah menyelesaikan pendidikan di Unpad. Dan kami bergembira bahwa Unpad dipilih sebagai tempat melanjutkan pendidikan,” tutur Dr. Setiawan.

Dr. Setiawan juga mengatakan, bahwa Unpad selalu berupaya untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin. Ia juga berharap, para lulusan Unpad tersebut dapat selalu menjaga komunikasi dan hubungan baik dengan Unpad. Selain itu, diharapkan sekembalinya mereka ke negara masing-masing, mereka dapat menjadi duta dalam memberikan informasi pendidikan di Indonesia, khususnya tentang Unpad.

Hal senada juga disampaikan Dr. Anne. “Semoga kalian sesudah kembali ke negaranya masing-masing bisa menjadi duta Unpad. Jadi kalau yang ingin tahu di negaranya tentang Indonesia, tentang Bandung, tentang Unpad khususnya, kalianlah dutanya,” harapnya.

Para lulusan tersebut pun masing-masing menyampaikan apresiasinya selama kuliah di Unpad. Mereka mengaku sangat senang dapat kuliah di Unpad dan telah mendapatkan pelayanan dengan baik.

“Saya juga senang menjadi alumni di sini. Kalau kedepannya ada yang bisa kami bantu, boleh hubungi saya. Saya selalu senang untuk meresponnya,” ujar Vanmaly.

Sementara Vanli, mengaku akan turut membawa nama baik Unpad ke Kamboja. “Saya akan promote Unpad ke Kamboja,” ujarnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Lepas Alumni dari Kamboja, China, Laos, dan Madagaskar appeared first on Universitas Padjadjaran.

Waspada Penipuan via SMS/Telepon

$
0
0

Sehubungan banyaknya kasus penipuan yang mengatasnamakan pimpinan dan lembaga di lingkungan Universitas Padjadjaran serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen) Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kami imbau agar seluruh civitas akademika Unpad waspada.

Modus penipuan yang dilakukan antara lain:

  • Mengirimkan SMS, menelepon atau mengirimkan surat ke calon korban
  • Mengiming-imingi calon korban dengan fasilitas dan dana
  • Berdalih akan mengirimkan dana, meminta nomor rekening calon korban
  • Meminta calon korban ke ATM untuk mengecek dana masuk
  • Berdalih waktu telah mendesak, meminta calon korban segera mengikuti instruksi penipu
  • Meminta calon korban memencet tombol-tombol ATM sesuai instruksi dari penipu (padahal upaya ini dilakukan untuk menguras isi rekening calon korban)

Jika menerima SMS atau surat berinidikasi penipuan yang mengatasnamakan Unpad, silakan hubungi:
Humas Universitas Padjadjaran
Telepon (022) 84288888
E-mail: humas@unpad.ac.id

Contoh SMS Penipuan:

Sore Ini Sya.. Prof.Dr.Wawan Hermawan, MS. (KET LPPM UNPAD) Hal Pemaparan: RAKORNAS Penelitian Ditlitabmas DIKTI.
Yth, Dr.Ir. (nama dosen). Sy Hrp dpt Hadir Tuk Mendampingi Pd,Tgl.5-6 Mar Di Hotel Ibis Jkt. Bgi Peserta Mdpt Akomodasi Rp.7jt Dri Dikti. Hrp Telp Skrg Bag Keu Dikti, Mlprkan No Register,Tuk  Mdpt No Pserta & Pencairan Dna Ke: Prof.Dr.Suparno.(082198647677) Maaf Sy Cm Sms krn Ad Acr,Surat Resminya Ambil Bsok Di Ruangan Sya.
tks..‎

“Selamat siang, saya Prof. Rina Indiastuti (WR 2 Unpad). Ada undangan Rakernas Peningkatan Kinerja Tenaga Pendidikan dari DITJEN DIKTI yang akan dilaksanakan opada tanggal 7-8 Maret 2015 di Hotel Grand Cempaka Semarang. Seluruh biaya transportasi dan akomodasi ditanggung oleh penyelenggara, yaitu DITJEN DIKTI Rp 7 jt utk masing-masing peserta. Untuk penerimaan dana Transportasinya Hrap Di Hbungi Skrng Jg ke Bendahara Skaligus Ketua Panitia Penyelnggara Yaitu Prof. Purwanto, MM di 081219680837. Di Hbungi Skrng Jg Sudah Di Tunggu. Maaf Sy hanya SMS Soalnya Saat Ini Sy Msih Ada Acra Kluarga Di Luar Kota. Jdi Undangannya Bisa Di Ambil Hari Kamis Di Ruangan Sy. Tks”

Sy Bpk Kusman Ibrahim (Dekan Keperawatn Unpad)Yth.(nama mahasiswa).Diminta Hbngi Skrng Bpk Prof.Dr.Ganjar Kurnia.0816954672.Anda Di Tunjuk Mewakili Unpad Hadir Dlm Seminar Nasional Peningktn Karakter Penelitian Ilmu Keperawatan Dari Dikit Tgl 25/26 Sept di Htl Brbdr Jkt. Trims“.

“Selamat Sore, Saya ,Prof.H.Engkus Kuswarno, (WR 1 UNPAD) ,Ada Undangan Rakernas Peningkatan Mutu Dan Kinerja Tenaga Pendidikan Dari DITJEN DIKTI, Untuk ,Drs.Iwan Sukoco,M.Si, No.Peserta 9998355 Yang Akan Di Laksanakan Pada Tgl 5-6 Oktober 2013 Di Hotel Grand Hilton Semarang, Seluruh Biaya Transportasi Dan Akomodasi Di Tanggung Oleh Pihak Penyelenggara Yaitu DITJEN DIKTI Rp.10jt Utk Masing-Masing Peserta. Utk Penerimaan Dana Transportasinya Hrap Di hbngi Skrg Jg Ke Bendahara Skligus Ketua Panitia Penyelanggara Di DIKTI Yaitu ,Prof.Dr.Purwanto,MM, Di ,081255253489, Di Hbngi Skrng Jg Sudah Di Tnggu, Maaf Sy Hanya SMS, Soalnya Saat Ini Sy Msih Ada Acra Kluarga Di Luar Kota, Jdi Undangannya Bisa Di Ambil Hari Rabu Di Ruangan Sy,Tks.”

Berita terkait:

The post Waspada Penipuan via SMS/Telepon appeared first on Universitas Padjadjaran.

Chay Asdak, PhD., “Tak Punya Manajemen Air, Kekeringan dan Banjir Akan Terus Terjadi”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/08/2015] Berbagai permasalahan lingkungan kerap terjadi akhir-akhir ini. Ketika musim hujan, sejumlah daerah mengalami kebanjiran. Sementara di musim kemarau, sejumlah daerah mengalami kekeringan bahkan berkepanjangan. Lalu, ada apa sebenarnya?

Para narasumber dan moderator Unpad Merespons bertema "Kemarau Kekeringan, Musim Hujan Kebanjiran” di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (28/08).  (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Para narasumber dan moderator Unpad Merespons bertema “Kemarau Kekeringan, Musim Hujan Kebanjiran” di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (28/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pakar Hidrologi dan Lingkungan Universitas Padjadjaran, Chay Asdak, Ph.D., mengungkapkan bahwa yang terjadi adalah krisis manajemen air. Kita mengalami kekeringan, padahal kita sebenarnya memiliki banyak air. Ini menunjukkan air yang ada tidak tertahan dengan baik.

“Prinsipnya adalah menahan sebanyak dan selama mungkin air,” ujar Chay dalam acara Unpad Merespons bertema “Kemarau Kekeringan, Musim Hujan Kebanjiran”, di Executive Lounge, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (28/08). Menurutnya, dengan manajemen air, banjir dan kekeringan dapat terhindar.

Di Jawa Barat, kebutuhan air pertahun adalah 34,3 miliar m3, sementara ketersediaan berkisar 66,18 m3. Artinya, potensi pertahun masih cukup besar. Namun demikian, masih terjadi defisit air di musim kemarau karena dari total suplai air, hanya 6,8% yang dimanfaatkan. Sekitar 90% terbuang atau menjadi banjir.

Pembicara lain, Ketua Dewan Walhi Jawa Barat, Adang Kusnadi, S.E, mengatakan bahwa bencana perubahan iklim yang terjadi saat ini terjadi akibat jejak krisis ekologi. Perilaku manusia terhadap alam telah menyebabkan dampak yang tidak proporsional. Terjadinya banjir dan kekeringan merupakan sebagian respon alam terhadap perubahan bentang alam yang terjadi.

Adang menyebutkan, keseimbangan alam berubah menjadi penyebab air melimpah ruah di musim hujan, sementara kelangkaan dan kekurangan air tak terhindarkan di musim kemarau, meskipun kita hidup di lumbung dan ladang air. Menurutnya, pemerintah harus memastikan perlindungan akses dan aset sumber kehidupan, serta menjamin pengakuan atas pengetahuan dan kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, budayawan Sunda dan pemerhati lingkungan, Aat Soeratin berbicara mengenai tata ruang berbasis kearifan lokal. Saat ini, menjadi ironi ketika banyak terdapat ahli lingkungan yang cukup ilmunya, ada institusinya, dan tersedia biayanya, tetapi tetap terjadi banjir, ledakan sampah, pencemaran udara, polusi tanah, pengotoran sungai, kebakaran hutan, perusakan terumbu kerang dan sebagainya.

merespons1 merespons2 merespons4 merespons5

Penyebabnya, karena ilmu yang ada tidak sesuai dengan tingkah laku di kehidupan . “Jadi ilmu pengetahuan itu tidak mengejawantah pada laku budaya kita, sehingga tidak berwujud pada kehidupan,” ujar Aat.

Dengan demikian, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesetimbangan ekosistem. Pola hubungan yang baik antar manusia dengan lingkungannya adalah pola timbal balik subyek-subyek (pola interaksi yang eksploratif), bukan pola hubungan timbal balik subyek-obyek (pola interaksi yang eksploitatif).

Di Bandung, berbagai upaya pun telah dilakukan sebagai kegiatan adaptif terhadap perubahan iklim. Salah satunya adalah gerakan sejuta biopori. “Secara kolaboratif dibantu oleh banyak organisasi lingkungan dalam melakukan, baik mitigasi maupun rehablitasi perubahan iklim di Kota Bandung, “ ungkap Kepala Divisi Rehabilitasi Lingkungan Badan Pengelola Lingkugan Hidup (BPLH) Kota Bandung, Ir. Ayu Sukenjah, M.Si.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Unduh Materi Narasumber:

The post Chay Asdak, PhD., “Tak Punya Manajemen Air, Kekeringan dan Banjir Akan Terus Terjadi” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live