Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Prof. Dida Akhmad Gurnida, “Nutrisi Seribu Hari Pertama Kehidupan Sebagai Kunci Kesehatan Masa Depan”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/08/2015] Pada periode seribu hari kehidupan, yaitu periode konsepsi (pembuahan) hingga anak berusia 2 tahun, para ahli menyebutnya dengan periode emas sekaligus kritis. Pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menyebabkan terjadinya kerusakan otak yang bersifat permanen.

Prof. Dida Akhmad Gurnida, dr., Sp.A (K), M.Kes saat membacakan Orasi Ilmiah berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unpad, Jumat (28/08) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Dida Akhmad Gurnida, dr., Sp.A (K), M.Kes saat membacakan Orasi Ilmiah berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unpad, Jumat (28/08) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Demikian disampaikan Prof. Dr. Dida Akhmad Gurnida, dr., Sp.A(K)., M.Kes., dalam Orasi Ilmiah berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unpad, Jumat (28/08) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung.

“Ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi baru lahir sampai anak berusia 2 tahun merupakan kelompok sasaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan di seribu hari pertama,” ujar Prof. Dida.

Kepala Klinik Pelayanan Kesehatan Unpad ini menjelaskan, otak mulai tumbuh dan berkembang sejak bayi masih dalam kandungan, tepatnya segera setelah terjadi pembuahan. Pada usia satu tahun pasca kelahiran, pertumbuhan otak telah mencapai 70% dari otak dewasa. Sebanyak 70 – 85% sel otak yang ada sudah terbentuk secara lengkap.

Pada periode ini, sel otak sangat peka terhadap lingkungannya. Otak yang tumbuh optimal akan memungkinkan pertumbuhan kecerdasan yang optimal pula. Prof. Dida menganjurkan untuk memanfaatkan secara optimal periode ini untuk meningkatkan kecerdasan anak.

Pemenuhan nutrisi pada periode ini sangat dianjurkan. Menurut Prof. Dida, nutrisi yang didapat pada awal kehidupan dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme pada organ traktus gastrointestinal, otak, sistem saraf, sistem imun, hingga fungsi pengecapan.

Pemenuhan nutrisi juga penting diberikan kepada ibu yang mengandung. Kekurangan gizi pada ibu pada masa perikonsepsi memiliki dampak yang serius, yakni bisa mengalami ketidaksuburan (15%), keguguran (25-5-%), bayi yang dilahirkan mengalami kelainan kongenital (5%) hingga bayi mengalami pertumbuhan janin terhambat (10%).

Namun, pemenuhan nutrisi ini kerap belum terpenuhi karena deraan masalah sosial. “Permasalahan gizi, khususunya nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan menjadi perhatian dunia karena masih banyak negara yang mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah kemiskinan, kelaparan, serta keterbelakangan dan kebodohan,” ungkap Guru Besar yang lahir Bandung, 4 Juli 1958 tersebut.

Menanggapi kasus tersebut, di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB melahirkan gerakan global Scaling up Nutition (SUN) Movement. Gerakan ini merupakan respons negara-negara di dunia terhadap kondisi status pangan dan gizi di sebagian negara berkembang.

profdida2Dalam gerakan tersebut, lanjut Prof. Dida, langkah sederhana yang sangat penting adalah pemenuhan tablet besi dan asam folat bagi wanita hamil. Langkah lainnya yaitu keharusan pemenuhan ASI eksklusif untuk bayi, pemberian vitamin A, serta perhatian akan penggunaan air, sanitasi, dan kebersihan.

“Diperkirakan 3% kematian anak dapat dicegah dengan akses penyediaan air minum yang aman, perbaikan fasilitas sanitasi, dan praktik kebersihan yang baik, terutama mencuci tangan,” kata Prof. Dida.

Orasi ilmiah berjudul “Nutrisi Seribu Hari Pertama Kehidupan Sebagai Kunci Kesehatan Masa Depan: Tantangan, Kesempatan, dan Solusi” ini dibacakan di hadapan Rektor sekaligus ketua Senat Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., para guru besar anggota Senat, Guru Besar FK Universitas Indonesia Prof. Jose Rizal Latief Batubara, dr., SpA(K), PhD., serta para tamu undangan. Prof. Dida dilantik menjadi Guru Besar pada 29 April lalu.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Prof. Dida Akhmad Gurnida, “Nutrisi Seribu Hari Pertama Kehidupan Sebagai Kunci Kesehatan Masa Depan” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Pelajar Malaysia Penasaran dengan Catur U-Camaintian yang Dikembangkan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/08/2015] Sebanyak 17 pelajar dan 5 guru dari Sekolah Menengah (SM) Sains Kuala Terengganu Malaysia berkunjung ke Unpad. Kunjungan diterima secara resmi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Universitas Padjadjaran, Dayat Hermanto, S.IP., dengan mahasiswa pengurus Unit Catur Mahasiswa Unpad (UCMU), Sabtu (29/08) di Aula PSBJ FIB Unpad Kampus Jatinangor.

Pelajar Malaysia dan pengurus Unit Catur Mahasiswa Unpad berfoto bersama di depan Aula PSBJ FIB Unpad *

Pelajar Malaysia dan pengurus Unit Catur Mahasiswa Unpad berfoto bersama di depan Aula PSBJ FIB Unpad *

Para siswa yang melakukan kunjungan tersebut merupakan anggota Chess Club di SM Sains Kuala Terengganu. Menurut Tuan H. Fauzi Ibrahim, pemimpin rombongan SM Sains Kuala Terengganu mengatakan, kunjungannya ke Unpad dilakukan untuk mengetahui aktivitas permainan catur di Unpad.

“Kita ingin mengetahui bagaimana perkembangan Catur di Unpad. Kita harapkan ada tukar wawasan terkait bagaimana pengelolaan catur di kami maupun Unpad,” ujar Fauzi.

Salah satu aktivitas catur yang terkenal di Unpad ialah U-Camaintian atau Unpad Catur Main Bertiga Bergantian. Fauzi menjelaskan, salah satu tujuan kunjungannya ke Unpad ialah mengetahui lebih lanjut mengenai U-Camaintian yang dikembangkan oleh Unpad.

Acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai UCMU oleh Irvan Yustian, Ketua UCMU, serta penjelasan mengenai U-Camaintian oleh Imam Anshari, perwakilan oleh UCMU. Menurut Imam, U-Camaintian merupakan pertandingan catur unik yang dimainkan secara bergantian oleh satu tim yang terdiri dari tiga orang.

“Mungkin sedikit aneh, bagaimana main catur bertiga, padahal papannya hanya satu. Tetapi bagaimana caranya kita harus bermain secara bertiga,” ujar Imam.

U-Camaintian dikembangkan oleh Rektor Unpad ke-10, Prof. Ganjar Kurnia. Sejak 2010, setiap tahunnya Unpad rutin menggelar turnamen U-Camaintian. Turnamen yang selalu menjadi bagian dari pelaksanaan Dies Natalis Unpad ini selalu diikuti oleh para atlet catur atau perwakilan dari grup catur di seluruh Indonesia.

Menurut Imam, permainan catur jenis ini memiliki nilai positif. Para pemain harus dapat menjaga kekompakan di satu tim. “Apabila main bertiga, kita harus bisa menyusun kekompakan dan strategi yang baik,” terang Imam.

Selanjutnya, Imam pun menggelar simulasi pertandingan U-Camaintian yang dilakukan antara perwakilan UCMU dengan perwakilan SM Sains Malaysia Terengganu.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Pelajar Malaysia Penasaran dengan Catur U-Camaintian yang Dikembangkan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menkominfo, “Potensi e-Commerce Terus Meningkat, Pemerintah Siapkan Roadmap Kolaborasi 8 Kementerian”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/08/2015] Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, mengatakan bahwa potensi e-commerce di Indonesia saat ini cukup tinggi dan akan terus meningkat.Total transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2014 mencapai $ 12 miliar, meningkat hampr 50% dari tahun 2013, dan diperkirakan akan terus meningkat kedepannya.

Menkominfo Rudiantara saat menjadi keynote speaker dalam acara Entrepreneurship Seminar & Expo “Sociocreativepreneu” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Sabtu (29/08). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Menkominfo Rudiantara saat menjadi keynote speaker dalam acara Entrepreneurship Seminar & Expo “Sociocreativepreneu” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Sabtu (29/08). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Meski saat ini masih banyak permasalahan dalam e-commerce, Rudiantara mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan roadmap e-commerce sebagai hasil kolaborasi dari delapan Kementerian RI. Roadmap tersebut mencakup pendanaan dan investasi, logistik, perpajakan, infrastruktur ICT, dan perlindungan konsumen.

“Ini yang pemerintah lakukan sekarang. Mengingat e-commerce potensinya tinggi, tetapi juga masih banyak permasalahan di kita. Pemerintah masuk ke e-commerce dengan menyiapkan roadmap e-commerce,” ungkap Rudiantara saat menjadi keynote speaker dalam acara Entrepreneurship Seminar & Expo “Sociocreativepreneur” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Sabtu (29/08). Dalam kesempatan tersebut, Rudiantara menyampaikan mengenai “Information Technology and Its Role in Developing Present and Future Business” kepada para peserta seminar.

Dalam roadmap tersebut, pemerintah berupaya memberikan kemudahan bagi para pelaku e-commerce. Bahkan, untuk start up company, kedepannya pemerintah akan membantu dalam hal pendanaan. Menurut Rudiantara, hal inilah yang dapat menjadi peluang, terutama untuk mahasiswa yang akan memuliai bisnisnya.

Pada kesempatan tersebut, Rudiantara menyebutkan beberapa Sociocreativepreneur yang berhasil, terutama melalui fasilitas teknologi informasi. Salah satunya adalah Nadiem Makarim pendiri Go-Jek, yang sesuai dengan konsep sociocreativepreneur dimana mengandung unsur sosial dan kreatif. Melalui Go-Jek, Nadiem berusaha tidak menghantam sektor ekonomi informal (ojek), melainkan dengan turut mengajak para ojek menjadi anggota Go-Jek. Dengan menjadi anggota Go-Jek, mereka juga diberikan pelatihan juga asuransi.

“Ini dari aspek sosialnya. Itu betul-betul terjaga dalam artian mencoba menghindari kemungkinan potensi konflik sosial,” ujar Rudiantara.

Rudiantara juga mengungkapkan bahwa beberapa sociocreativepreneuer yang berhasil, diantaranya karena mereka selalu berangkat dari suatu masalah, lalu mereka mencoba menemukan peluang dibalik adanya masalah itu. “Setiap ada permasalahan, disitu timbul peluang,” ujarnya.

Selain Rudiantara, seminar ini juga menghadirkan pembicara Kevin Naftali (Founder of Kevas.co) dan Asep Mulyana (Ketua Pusat Inkubator Bisnis Unpad) dalam sesi interactive talkshow. Acara dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dan dihadiri pula oleh Rektor ke-7 Unpad, Prof. Dr. Yuyun Wirasasmita, M.Sc.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Menkominfo, “Potensi e-Commerce Terus Meningkat, Pemerintah Siapkan Roadmap Kolaborasi 8 Kementerian” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor, “Unpad Berkomitmen Terus Memberi Maslahat kepada Masyarakat”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/08/2015] Sejumlah masyarakat Kota Bandung  memeriahkan “Unpad Sehat untuk Bandung Juara” yang digelar di Alun-alun Masjid Raya Kota Bandung, Minggu (30/08). Bersama sivitas akademika Unpad, masyarakat Kota Bandung melakukan senam pagi bersama serta diberikan edukasi dan pelayanan kesehatan.

Suasana kegiatan “Unpad Sehat untuk Bandung Juara” yang digelar di Alun-alun Masjid Raya Kota Bandung, Minggu (30/08). Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Dies Natalis ke-58 Unpad. (Foto oleh: Dadan T.)*

Suasana kegiatan “Unpad Sehat untuk Bandung Juara” yang digelar di Alun-alun Masjid Raya Kota Bandung, Minggu (30/08). Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Dies Natalis ke-58 Unpad. (Foto oleh: Dadan T.)*

“Atas nama Unpad, kami ucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh warga Bandung, dalam kegiatan hari ini dengan tema Unpad Sehat Bandung Juara,” tutur  Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad saat memberikan sambutannya.

Acara diawali dengan melakukan Zumba bersama yang dipandu oleh Zin Tina and Team. Masyarakat kemudian dapat mengunjungi stan fakultas dan pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lokasi kegiatan. Unpad pun membagikan secara gratis beberapa produk kesehatan produksi civitas akademika, seperti susu murni, yoghurt, dan minuman sehat lainnya.

“Kalau kita sehat, Insya Allah Bandung juara,” ujar Rektor pada masyarakat.

Rektor juga mengatakan bahwa pada prinsipnya Unpad terus berkomitmen untuk memberikan maslahat pada masyarakat, diantaranya adalah masyarakat Kota Bandung. “Karena domisili Unpad salah satunya di Kota Bandung, kami ingin juga bersama-sama warga Bandung membuat Bandung lebih semarak lagi, khususnya menjaga dan mendorong Bandung kedepan menjadi lebih baik lagi sehingga Bandung Juara dapat kita wujudkan,” papar Rektor.

Acara ini digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-58 Unpad bertema “Bersinergi Menuju Keunggulan Negeri” dimana di setiap rangkaian acaranya Unpad selalu berupaya untuk memberikan maslahat untuk masyarakat. “Program Unpad selalu diarahkan untuk kebaikan masyarakat,” ungkap Rektor.

GOPR0318_1440894338892_low GOPR0302_1440893642503_low GOPR0334_1440894791057_low

Selanjutnya , Rektor pun mengungkapkan bahwa Unpad akan kembali menghadirkan sivitas akademika di tengah masyarakat Kota Bandung. Wujud konkretnya, sivitas akademika Unpad akan ditempatkan di seluruh taman-taman di Kota Bandung pada setiap Minggu.

“(Kehadiran ini) untuk menjaga agar apa yang dibangun oleh kita semua dengan pimpinan Pak Walikota dapat tetap terpelihara sehingga kita dapat tetap sehat dan Bandung tetap menjadi juara,” kata Rektor saat ditemui di sela kegiatan.

Lebih lanjut Rektor menjelaskan, warga Bandung sudah berupaya bersama-sama membangun berbagai fasilitas. Fasilitas ini perlu mendapatkan pemeliharaan. Untuk itu, Unpad akan berkontribusi dalam menjaga fasilitas tersebut melalui pengabdian kelimuan yang dilakukan khususnya oleh para mahasiswa.

“Di sana mereka akan melakukan advokasi sesuai bidang ilmunya, bergembira, juga menjaga agar tamannya tetap terpelihara,” terang Rektor.

Selain menjaga lingkungan kampus, program ini juga sebagai upaya mengenalkan lebih lanjut Jawa Barat yang terepresentasikan melalui Kota Bandung. “Mahasiswa Unpad itu bukan hanya orang Bandung. Kami berharap dengan mereka berada di Bandung juga sudah menjadi bagian masyarakat yang punya tanggung jawab untuk menjaga Kota Bandung ini,” kata Rektor.

Bertepatan dengan momentum Dies Natalis ini, Rektor merencanakan program pengabdian ini akan mulai dilakukan.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana dan Arief Maulana / eh

The post Rektor, “Unpad Berkomitmen Terus Memberi Maslahat kepada Masyarakat” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pramuka Unpad Ingin Selaraskan Organisasi Gugus Depan dan UKM

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/08/2015] Sebagai organisasi kepramukaan, Pramuka Universitas Padjadjaran ingin bukan hanya sebatas unit kegiatan kemahasiswaan saja. Pramuka Unpad merupakan suatu Gugus Depan (Gudep), suatu kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka yang memiliki fungsi sebagai pangkalan keanggotaan bagi peserta didiknya.

Pramuka Unpad saat melaksanakan diskusi bertema “Penyelarasan Pramuka Perguruan Tinggi Sebagai Gugus Depan dan Organisasi Kemahasiswaan” di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu (29/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad saat memberi arahan saat diskusi bertema “Penyelarasan Pramuka Perguruan Tinggi Sebagai Gugus Depan dan Organisasi Kemahasiswaan” di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu (29/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menurut Rachmad Junizar, pegiat Pramuka Unpad, keberadaan Gudep di Unpad berdasarkan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 tahun 2007 tentang “Petunjuk Pelaksanaan Gugus Depan Gerakan Pramuka” serta Nomor 180 A Tahun 2011 adalah tidak sesuai. Hal tersebut dikatakan Rachmad saat Diskusi bertema “Penyelarasan Pramuka Perguruan Tinggi Sebagai Gugus Depan dan Organisasi Kemahasiswaan” di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu (29/08).

Diskusi yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Unpad dan diikuti oleh anggota Pramuka Unpad ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-40 Pramuka Unpad.

Rachmad menjelaskan penyebab ketidaksesuaian tersebut adalah tidak adanya Majelis Pembimbing dan Pembina yang terstruktur di Gudep. Majelis ini berperan penting dalam membina organisasi, salah satunya menyusun Standar Kecakapan Umum (SKU) maupun Standar Kecakapan Khusus (SKK).

“Siapa kakak-kakak kita yang bisa buat SKU dan SKK lalu mengujikannya di Pramuka Unpad? Akhirnya, ujung-ujungnya kita membuat surat langsung ke Rektorat, karena dalam Keputusan tersebut selalu dalam bimbingan orang dewasa,” ungkap Rachmad.

Penyebab lainnya adalah tidak adanya struktur Gugus Depan yang benar di Pramuka Unpad. Rachmad sendiri memberikan beberapa fakta terkait kondisi Pramuka Unpad. Ia menjelaskan, adanya pola pembinaan dan pengembangan anggota Gudep selama ini masih disesuaikan dengan aturan kemahasiswaan yang berbuntut Unit Kegiatan Mahasiswa.

“Lainnya, tidak adanya Pembina Pramuka untuk memenuhi SKU bagi peserta didik,” kata Rachmad.

Untuk itu, Rachmad mengajak para peserta diskusi untuk menata ulang Gugus Depan Pramuka Unpad. Salah satunya yaitu melaksanakan penguatan hasil Musyawarah Gudep yang dilakukan Pramuka Unpad pada 2013 lalu.

“Pramuka Unpad juga dapat melakukan koordinasi antar Gudep dengan UKM di Unpad,” tambah Rachmad.

Sementara itu, Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Drs. Sudarma, MM., merespons positif upaya penataan ulang Pramuka Unpad untuk menjadi Gudep. Pihak universitas sendiri akan melakukan langkah lanjutan yang akan didiskusikan bersama Pramuka Unpad.

Ketua pelaksana kegiatan, Siti Juminah, mengatakan, selain menggelar diskusi Pramuka Unpad juga akan mengadakan kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) yang diikuti oleh para anggota. Persami akan digelar pada Sabtu (29/08) hingga Minggu (30/08) di Arboretum Unpad Kampus Jatinangor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Pramuka Unpad Ingin Selaraskan Organisasi Gugus Depan dan UKM appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ridwan Kamil, “Orang Kreatif Harus Gaul”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/08/2015] Kreativitas bukan merupakan bakat yang dimiliki seseorang, namun merupakan hasil latihan. Setiap orang juga bisa menjadi kreatif melalui interaksi dengan banyak orang, karena melalui interaksi akan muncul ide, gagasan, letupan, dan perdebatan yang akan menimbulkan kreativitas. Selain itu, intensitas seseorang berinteraksi dengan alam akan menambah kejernihan berfikirnya sehingga ia menjadi lebih fokus dalam melakukan segala sesuatu.

(Foto oleh: Anisa Rachmawati)

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kedua dari kiri) dan Dekan FISIP Unpad, Dr. Arry Bainus, MA (ketiga dari kiri) saat kuliah perdana Administrasi Bisnis FISIP Unpad di Bale Santika Unpad Jatinangor, Senin (31/08).  (Foto oleh: Anisa Rachmawati)

Demikian disampaikan Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil, ST. MUD., dalam kuliah perdana program studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad, Senin (31/08) di Bale Santika Unpad, Jatinangor. Pada kesempatan tersebut, ia memberikan kuliah umum bertema “Menjadi Juara pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 melalui Pengembangan Bisnis Kreatif”.

“Dalam mencari ide, orang kreatif itu harus gaul. Karena orang gaul itu akan rajin berinteraksi dan bisa mengobservasi sehingga mampu mengetahui opportunity,” ujar Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Menurut Emil, kreativitas dapat dijadikan sebagai hobi atau untuk bisnis. Sebagai contoh, lahirnya Bandung sebagai pusat distro diawali dari sekelompok anak muda yang memiliki hobi skateboarding. Salah seorang anggota merasa kurangnya greget dalam setiap kegiatan mereka karena tidak adanya sesuatu yang khusus.

Akhirnya ia menciptakan kaos dengan desain-desain tertentu dengan jumlah terbatas yang kemudian ia pasarkan kepada teman-teman skateboardingnya. Namun ternyata desain yang ia buat dengan jumlah terbatas tersebut menarik perhatian orang yang bukan merupakan anggota skateboarders. Hal itu dilihat sebagai suatu opportunity dan akhirnya seperti kita ketahui semakin banyak distro tumbuh di Bandung.

Lebih lanjut Emil menjelaskan bahwa kreativitas terbagi menjadi dua, yaitu menambah nilai produk (added value product) dan menghasilkan nilai produk (brand new product). Salah satu contoh added value product adalah Keripik Maicih. Keripik pedas telah ada sejak lama, namun dengan penambahan label Maicih nilai jualnya menjadi lebih tinggi hingga dapat mencapai pasar internasional.

Sementara untuk brand new product, Emil mengungkapkan bahwa hal ini sulit dilakukan di Indonesia, karena Indonesia belum memiliki anggaran yang besar untuk melakukan riset. Menurut Emil, hal ini menjadikan bangsa kita hanya akan jadi negara pengkonsumsi. Padahal menurutnya, “Big spending in research, create innovation and creativity.”

Menanggapi masalah tersebut, Emil telah mulai mengerjakan proyek pembangunan Bandung Technopolis yang bertempat di Gede Bage. Bandung Technopolis dibangun untuk memenuhi kebutuhan warganya untuk tinggal, bekerja, dan bermain. Pusat pemerintahan pun rencananya akan dipindahkan ke Bandung Technopolis. Melalui Bandung Technopolis, diharapkan dapat menjadikan Bandung sebagai Kota Inovasi Kreatif.

Di akhir perkuliahan, Emil meminta kesediaan Dekan FISIP Unpad, Dr. Arry Bainus, MA., untuk bekerja sama menyediakan SDM yang memiliki pemahaman teori bisnis untuk turut berkontribusi dalam industri ekonomi kreatif di Bandung. Emil sendiri merumuskan bahwa dalam ekonomi kreatif dibutuhkan tiga hal, yakni produsen, desainer, dan pebisnis. Inilah yang ia sebut teori ‘Segitiga Ekonomi Kerakyatan’.*

Laporan oleh: Anisa Rachmawati /art

The post Ridwan Kamil, “Orang Kreatif Harus Gaul” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pemprov Maluku Ajak Unpad untuk Tingkatkan Pengembangan SDM dan SDA di Maluku

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/08/2015] Pemerintah Provinsi Maluku sepakat menjalin kerja sama dengan Universitas Padjadjaran. Kerja sama tersebut difokuskan pada peningkatan pengembangan sumber daya alam dan manusia di Provinsi Maluku.

Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemprov Maluku dan Unpad di Executive Lounge Unpad Bandung, Senin (31/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemprov Maluku dan Unpad di Executive Lounge Unpad Bandung, Senin (31/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama Unpad-Provinsi Maluku oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., dengan Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, serta penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara LPPM Unpad dengan BPMD Kabupaten Maluku Tenggara Barat oleh Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., selaku Ketua LPPM Unpad dengan R. Lethulur selaku perwakilan kantor Pemprov Maluku di Jakarta, Senin (31/08) di Ruang Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

Menurut Zeth, wilayah Provinsi Maluku sangat kaya akan sumber daya, mulai dari pertanian, perikanan, energi, hingga di sektor Pariwisata. Namun, potensi ini belum menjadikan wilayah Maluku sebagai provinsi termaju. Ia berharap kerja sama ini dapat mengatasi berbagai masalah mendasar melalui program riset, pengembangan teknologi dan inovasi, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Khusus pada sektor peningkatan Sumber Daya Manusia, Zeth mengemukakan ada beberapa bidang keilmuan di Unpad yang relevan dengan pengembangan putra putri Maluku. Bidang ilmu tersebut meliputi: kesehatan dan kedokteran, pertanian dan perikanan, lingkungan, ekonomi, teknik. Zeth juga tidak menutup kemungkinan bidang ilmu lainnya dapat dikembangkan.

“Pendidikan ini kita arahkan untuk mereka dalam rangka menghadapi tantangan global,” kata Zeth.

Sebagai implementasi penandatangan kerja sama ini, Zeth mengharapkan Unpad dapat menjadi mitra dengan Dinas Kesehatan dan Pertanian Provinsi Maluku. “Mitra ini untuk memberikan kemudahan bagi putra putri asal Maluku untuk melanjutkan studi Spesialis atau Magister di Unpad,” terang Zeth.

Dengan adanya kemudahan tersebut, Zeth optimis pembangunan Maluku 5 tahun ke depan akan berjalan lebih baik berkat adanya SDM yang berkualifikasi secara akademik.

Menanggapi tawaran kerja sama tersebut, Rektor membuka bagi masyarakat Maluku untuk mengambil studi lanjut di Unpad di berbagai bidang ilmu. Studi ini harus disesuaikan dengan potensi masalah yang ingin diselesaikan di daerahnya.

“Itu sudah biasa, kita buka lebar. Targetnya bagaimana pembangunan di Maluku dapat menjadi siginifikan,” kata Rektor.

Wujud konkretnya, Unpad akan melakukan program Open Extended Campus. Para mahasiswa tidak akan melakukan perkuliahan di kampus Unpad. Mereka akan belajar secara langsung di instansi yang bersangkutan.

“Konteks studi ini harus langsung. Artinya apa yang dikembangkan oleh human capital ini harus bisa mengidentifikasi apa potensi yang harus dikembangkan,” kata Rektor.

humas unpad_2015_08_31_045757humas unpad_2015_08_31_045833Dengan program open extended campus, pengembangan Humas Capital akan berjalan efektif. “Kami tidak akan memberikan ijazah apabila yang bersangkutan tidak kembali ke daerahnya,” kata Rektor.

Menurut Rektor, selain berkontribusi dalam pembangunan Jawa Barat, Unpad juga memiliki komitmen untuk meningkatkan pembangunan di wilayah Maluku dan Papua. Hal ini dilakukan atas kesepakatan berbagai pihak, termasuk dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

“Kita akan berika kuota khusus, kita lihat kebutuhannya seperti apa,” kata Rektor.

Dengan komitmen tersebut, Unpad juga mendorong berbagai instansi di Maluku untuk melakukan program peningkatan bersama. Selama ini, kerja sama Unpad dengan Pemprov Maluku sudah terjalin melalui berbagai riset guna peningkatan kapasitas Sumber Daya Mansia.

Rektor berharap melalui LPPM Unpad dapat terjalin kerja sama yang tidak konservatif yang berdasar pada target pembangunan di wilayah Maluku. Kerja sama tersebut akan difasilitasi dengan membuka “Maluku Corner” di Unpad. Fasilitas ini akan menjadi ruang bagi para pengimpelementasi kerja sama Unpad dengan Pemprov Maluku.

“Maluku Corner akan menjadi evaluasi bagi Unpad dan Pemprov Maluku. Apakah kerja sama ini dapat meningkatkan IPM Provinsi Maluku atau tidak,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Pemprov Maluku Ajak Unpad untuk Tingkatkan Pengembangan SDM dan SDA di Maluku appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Unpad Wakili Jabar sebagai Duta Bahasa Tingkat Nasional 2015

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/09/2015] Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran terpilih menjadi Duta Bahasa Jawa Barat 2015. Mereka adalah Achmad Ridwan Fajarulloh dari Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Kemala Wijayanti dari Magister Teknik Geologi Fakultas Teknik Geologi (FTG). Keduanya akan mewakili Jawa Barat di ajang Duta Bahasa Nasional pada Oktober 2015 mendatang.

Achmad Ridwan Fajarulloh dan Kemala Wijayanti (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Achmad Ridwan Fajarulloh dan Kemala Wijayanti (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tahun ini merupakan tahun istimewa bagi Unpad di ajang Duta Bahasa Jawa Barat, karena untuk pemenang putra dan putri, keduanya diraih oleh mahasiswa Unpad. “Buat kami itu kebanggaan karena kita memberi sesuatu ke Unpad. Dua-duanya sekaligus,” ujar Kemala saat diwawancarai di Ruang UPT Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (31/08).

Senada dengan Kemala, Ridwan pun merasa bangga karena tahun ini gelar Duta Bahasa Jawa Barat diraih oleh dua mahasiswa Unpad. Ia juga merasa senang karena sebelumnya tidak pernah menyangka ia dapat meraih gelar ini.

“Perasaan pasti senang. Tidak menyangka juga. Karena menang diantara teman-teman yang lain mereka punya kemampuan yang bagus juga, punya talenta yang bagus, dan mereka punya pengalaman yang lebih dalam ajang-ajang kontes seperti ini. Jadi sebenarnya pas kemarin dapat pun tidak menyangka sama sekali,” ungkap Ridwan.

Sebelum menuju Grand Final, para peserta terlebih dahulu melalui serangkaian seleksi, seperti Tes Uji Kemampuan Bahasa Indonesia (UKBI), tes esai 3 bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, dan Bahasa Inggris) tentang peran Bahasa Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN, wawancara, juga melalui proses karantina selama 1 minggu. Selama proses karantina, para peserta mendapat pembekalan mengenai wawasan kebahasaan dan nusantara.

Mengikuti ajang ini, Ridwan dan Kemala semakin menyadari mengenai pentingnya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak anak muda yang tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik, bahkan anak muda lebih bangga bisa menggunakan bahasa asing. Padahal, di beberapa negara luar Bahasa Indonesia sangat dihormati, sepeti adanya pelajaran Bahasa Indonesia di sejumlah sekolah. “Kita kaya di luar, tapi kita tidak kaya di dalam negeri kita sendiri,” ujar Ridwan.

Bukan berarti di setiap percakapan harus menggunakan bahasa baku, tetapi Kemala dan Ridwan meyakini bahwa penting bagi kita untuk tahu dengan benar bagaimana serta dimana penempatannya.

Ridwan dan Kemala pun sepakat mengenai pentingnya bahasa sebagai media komunikasi. “Bahasa bagian dari budaya, kalau misalnya kita tidak baik dalam bahasa juga berarti kita tidak memegang teguh budaya. Sementara dalam bahasa dan budaya itu ada nilai moral yang terkandung, ada etika juga,” ujar Kemala.

Kini Ridwan dan Kemala tengah melakukan persiapan untuk mengikuti Duta Bahasa Nasional sebagai wakil dari Jawa Barat, diantaranya adalah mendalami materi kebahasaan dan membuat program kebahasaan dalam lingkup nasional. Keduanya pun akan mengikuti pembekalan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat.

“Kami mencoba untuk berusaha yang terbaik. Mohon doanya juga semoga bisa lancar,” ujar Ridwan.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Mahasiswa Unpad Wakili Jabar sebagai Duta Bahasa Tingkat Nasional 2015 appeared first on Universitas Padjadjaran.


Tantangan Ilmu Fisika Semakin Kompleks

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/09/2015] Perkembangan ilmu Fisika tidak akan lepas dari peran serta ilmu lain. Keilmuan lain tersebut memiliki andil yang besar dalam mengimplementasikan ilmu Fisika hingga sampai ke taraf publik. Dengan demikian tantang pengembangan ilmu Fisika ke depan akan semakin kompleks.

Foto bersama peserta seminar internasional “The 2nd Padjadjaran International Physics Symposium (PIPS)” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Selasa (1/09). (Foto oleh: Anissa)

Foto bersama peserta seminar internasional “The 2nd Padjadjaran International Physics Symposium (PIPS)” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Selasa (1/09). (Foto oleh: Anisa Rachmawati)

Hal tersebut diungkapkan Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat membuka seminar internasional “The 2nd Padjadjaran International Physics Symposium (PIPS)” di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor, Selasa (1/09). Seminar yang diselenggarakan oleh Program Studi Fisika FMIPA Unpad ini berlangsung hingga Rabu (2/09) besok.

Selain melibatkan akademisi dari keilmuan lain, keterlibatan pemerintah, industri, hingga komunitas juga penting dalam pengembangan ilmu Fisika. Berbagai pihak tersebut memiliki potensi untuk mendukung keberlangsungan dan pengembangan ilmu Fisika. Diharapkan, keterlibatan tersebut dapat terjadi pada seminar kali ini.

“Cabang ilmu yang hadir pada seminar ini juga tidak terbatas pada cabng ilmu sains semata/ tidak menutup kemungkinan untuk menyertakan praktisi atau peneliti dari ilmu sosial,” kata Rektor.

Seminar yang mengangkat tema “Material Functionalization and Energy Conservations” ini diikuti oleh mahasiswa, peneliti, maupun akademisi dari wilayah di Indonesia maupun internasional. Ketua pelaksana kegiatan, Dr. eng. I Made Joni, M.Sc., mengatakan, PIPS merupakan acara rutin yang digelar setiap 2 tahun sekali guna mendiskusikan berbagai penelitian mengenai fungsionalisasi material dan konservasi energi.

“PIPS ini bertujuan untuk memperluas kolaborasi secara internasional serta memberikan peluang, khususnya bagi mahasiswa Unpad. peluang tersebut untuk mencari beasiswa studi Fisika atau studi terkait di beberapa perguruan tinggi di luar negeri yang menghadirkan perwakilannya menjadi pembicara dalam seminar ini,” kata Dr. I Made.

Selain menjadi wadah bertemunya akademisi Fisika, seminar ini juga menjadi ajang untuk menyerap berbagi ide di luar yang memungkinkan dapat diterapkan di Indonesia.

Seminar ini turut mengundang pembicara dari negara india, Singapura, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan China. Kegiatan yang dilakukan berupa parallel session yang dibadi dalam 3 bidang khusus, yakni: fungsionalisasi material dan konservasi energi, instrumentasi dan kontrol sistem pada karakteristik material, serta komputasi dan modeling untuk konservasi energi.

Hasil dari kegiatan simposium yang berbentuk makalah akan di submit dan di evaluasi melalui peer-review berdasarkan originalitas dan relevansi pada topik simposium. Dr. I Made menerangkan, makalah yang terpilih akan dipublikasikan dalam jurnal Internasional AIP (American Institute of Physics).

“Peer-review dilakukan oleh blind review, yakni penulis tidak mengenal siapa yang me-review tapi dapat dipastikan ia adalah seorang ahli. Blind review akan memberikan komentar dan kemudian makalah dikembalikan kepada penulis untuk diperbaiki. Hal ini dilakukan agar kualitas makalah tetap terjaga dan dengan terjaganya kualitas tersebut diharapkan untuk simposium berikutnya menjadi lebih baik,” pungkas Dr. I Made.*

Laporan oleh: Anisa Rachmawati / am

The post Tantangan Ilmu Fisika Semakin Kompleks appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 16 Mahasiswa Unpad Ikut Program Permata ke USU, Unhas, Untan, dan Unpatti

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/09/2015] Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) kembali dilakukan pada Semester Ganjil TA 2015/2016 ini. Universitas Padjadjaran kembali menjadi universitas mitra program yang telah memasuki angkatan kedua tersebut, baik sebagai universitas yang mengirimkan mahasiswa maupun sebagai penerima mahasiswa.

Mahasiswa Unpad yang akan mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) berfoto bersama. Para mahasiswa tersebut akan berangkat ke USU, Unhas, Untan, dan Unpatti (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Mahasiswa Unpad yang akan mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) berfoto bersama Rektor Unpad. Para mahasiswa tersebut akan berangkat ke USU, Unhas, Untan, dan Unpatti (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pada tahun akademik ini, sebanyak 16 mahasiswa akan mengikuti Progran Permata. Mereka akan mengikuti perkuliahan selama satu semester di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Hasanudin (Unhas), Universitas Tanjungpura (Untan), dan Universitas Pattimura (Unpatti). Delegasi berasal dari beberapa program studi, yakni Sastra Indonesia, Sastra Arab, Sastra Inggris, Hubungan Masyarakat, Ilmu Kelautan, dan Agribisnis.

Pemberangkatan mahasiswa ke 4 perguruan tinggi negeri tersebut akan dilakukan pada Kamis (3/09) besok. Sebelum berangkat, para mahasiswa diberikan pembekalan oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., Rabu (02/09) di Ruang Rapat Wakil Rektor Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Pembekalan ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Dr. Ir Iskandar, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Dr. Mumuh Muhsin Z., M.Hum., serta Koordinator Prodi Ilmu Kelautan, Dra. Sri Astuti, M.Sc.

Dalam sambutannya, Rektor bertanya alasan para mahasiswa mengikuti Program Permata. Sebagian besar mahasiswa beralasan ingin mencari pengalaman baru hingga ketertarikan untuk merasakan bagaimana sistem perkuliahan di universitas lain.

“Di sana bukan sekadar belajar, tapi tantangannya bagaimana membangun kekuatan sikap dan karakter,” kata Rektor.

Dengan menjadi perwakilan Unpad di kampus lain, Rektor meyakini para mahasiswa sudah mau mengambil risiko dengan baik. Sikap inilah yang diapresiasi Rektor untuk terus dikembangkan hingga menjadi karakter dalam diri mahasiswa.

Selama mengikuti perkuliahan di sana, Rektor berpesan kepada mahasiswa untuk melakukan pendekatan benchmarking. Sehingga diharapkan ada berbagai hal positif yang bisa didapat mahasiswa untuk pengembangan Unpad setelah mengikuti Permata.

“Dari kita juga jika ada hal positif bisa untuk dibagi ke perguruan tinggi di sana,” kata Rektor.

Mahasiswa PermataMahasiswa juga diharapkan dapat membangun komunikasi yang baik dengan dosen maupun mahasiswa di sana. Adanya komunikasi tersebut, kata Rektor, paling tidak mahasiswa dapat bertukar pikiran mengenai pengembangan keilmuan. Implementasi lanjutan yang diharapkan ialah mahasiswa dapat melakukan kolaborasi akademik, seperti melakukan riset bersama.

Para mahasiswa juga wajib menjaga nama baik Unpad selama di sana. “Amalkanlah peribahasa di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” pesan Rektor.

Sehari sebelumnya di tempat yang sama, Rektor menerima 16 mahasiswa dari Unhas, USU, Untan, dan Unpatti yang mengikuti program Permata di Unpad. Mereka berasal dari program studi Ekonomi Studi Pembangunan, Hukum, Kedokteran, Kelautan, dan Teknologi Pangan.

Program Permata tahun ini mengalami peningkatan, baik dari jumlah mahasiswa maupun perguruan tinggi yang terlibat. Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., mengatakan, tahun lalu jumlah mahasiswa yang terlibat di Unpad, USU, dan Unhas baru 12 orang.

“Secara nasional, jumlah mahasiswa yang terlibat juga meningkat dari 32 menjadi 100 mahasiswa. Tahun depan jumlahnya semoga bisa meningkat lagi 3 kali lipat,” ujar Dr. Setiawan.*

Daftar mahasiswa Unpad yang ikut Program Permata

  1. Ulwan Malthuf Yudaillah (FIB) ke Universitas Sumatera Utara
  2. Gilang Ramadan (FIB) ke Universitas Sumatera Utara
  3. Riki Nasrullah(FIB) ke Universitas Hasanuddin
  4. Irfan Reza Hardiansyah (FIB) ke Universitas Hasanuddin
  5. Afif Khoirul Anwar(Fikom) ke Universitas Sumatera Utara
  6. Indra Agustina (Faperta) ke Universitas Sumatera Utara
  7. Syanita Fadillah (Faperta) ke Universitas Tanjungpura
  8. Noni Mareta S (Faperta) ke Universitas Tanjungpura
  9. Aprilianti (Faperta) ke Universitas Sumatera Utara
  10. Luthfi Fauzan Akuan (FPIK) ke Universitas Pattimura
  11. Sri Sintya Rahayu (FPIK) ke Universitas Hasanuddin
  12. Fatkhurrochman (FPIK) ke Universitas Pattimura
  13. Elsi Sri Mulyani (FPIK) ke Universitas Hasanuddin
  14. Nurul Fadliani (FPIK) ke Universitas Hasanuddin
  15. Khairul Umami (FPIK) ke Universitas Hasanuddin
  16. Devi Olivia Maharani (Fikom) ke Universitas Sumatera Utara

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Sebanyak 16 Mahasiswa Unpad Ikut Program Permata ke USU, Unhas, Untan, dan Unpatti appeared first on Universitas Padjadjaran.

Humas Perlu Lebih Optimalkan Diri Komunikasikan Program Pemerintah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 3/09/2015] Sebagai salah satu upaya menyebarluaskan informasi nilai-nilai kebangsaan sekaligus memantapkan wawasan kebangsaan masyarakat Indonesia melalui humas pemerintah pusat dan daerah, Biro Humas Sekretariat Utama Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) bekerja sama dengan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Pemerintah menyelenggarakan Forum Tematik Bakohumas berupa Sosialisasi dan Simulasi Inpres No. 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik di Ruang Dwi Warna, Gedung Panca Gatra Lemhannas RI, Jl. Medan Merdeka  Selatan No. 10 Jakarta, 2-4 September 2015.

Wakil Gubernur Lemhanas RI, Didit Herdiawan (Foto oleh: Gantini)*

Wakil Gubernur Lemhanas RI, Didit Herdiawan (Foto oleh: Gantini)*

Kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta humas pemerintahan dari seluruh Indonesia. Hadir dalam pembukaan acara tersebut Dirjen Informasi & Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang juga Ketua Umum Bakohumas, Djoko Agung Harijadi dan Wakil Gubernur Lemhanas RI, Didit Herdiawan.

Dalam sambutannya, Didit Herdiawan mengatakan, humas merupakan ujung tombak dan garda terdepan dalam mengomunikasikan berbagai kebijakan serta mempersuasi publik untuk mendukung program-program pemerintah. Sementara Djoko Agung melihat humas masih perlu mengoptimalkan diri dalam mengomunikasikan berbagai kebijakan pemerintah, termasuk kolaborasi antar unsur pemerintah.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pengertian, pemahaman, dan meningkatkan kemampuan para pejabat humas dalam implementasi Inpres No. 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik dalam perspektif ketahanan nasional. Harapannya, meningkatnya peran aktif para pejabat humas dalam pengelolaan komunikasi publik atau memberikan pelayanan informasi, dan dapat memberikan kepastian kepada masyarakat atas berbagai isu strategis dan kebijakan pemerintah. Selain itu, juga untuk membangun sinergitas di antara anggota Bakohumas tingkat Pusat dan Provinsi, yang senantiasa dibutuhkan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi publik.*

Laporan oleh: Gantini

The post Humas Perlu Lebih Optimalkan Diri Komunikasikan Program Pemerintah appeared first on Universitas Padjadjaran.

Jumlah Tenaga Kerja Pertanian Terus Menurun

$
0
0

[Unpad.ac.id, 3/09/2015] Ketersediaan petani di Indonesia saat ini sebagian besar berada pada usia 45 tahun ke atas, dengan rata-rata berpendidikan rendah dan masih menggunakan metode konvensional. Data Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI menyebutkan, terjadi penurunan serapan tenaga kerja pertanian sebesar 0,64% per tahun.

Suasana Seminar Nasional dan Focus Group Discussion Pendidikan Agroteknologi di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (3/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Seminar Nasional dan Focus Group Discussion Pendidikan Agroteknologi di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (3/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Makin lama tenaga kerja yang bekerja di pertanian semakin sedikit,” ujar Kepala Bidang Pendidikan BPPSDMP Kementan RI, Dr. drh. Maya Purwanti, M.S., saat menjadi pembicara Seminar Nasional dan Focus Group Discussion Pendidikan Agroteknologi, Kamis (3/09) di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor.

Seminar yang digelar hingga Jumat (4/09) esok ini digelar oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unpad. Selain Maya, hadir yang terdiri dari akademisi, hingga praktisi pertanian. Hadir pula pembicara dari University of Tasmania, Australia, dan University of Nebraska Liincoln, Amerika Serikat.

Maya menerangkan, pemerintah menargetkan menuju kemandirian pangan melalui Program Nawacita. Target tersebut mencakup peningkatan kesejahteraan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan.

“Dari segi penguatan tesebut, kami (BPPSDMP) berfokus pada penguatan lembaga pertanian serta peningkatan kapasitas SDM pertanian,” kata Maya.

Guna mengejar target tersebut, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi. Keterlibatan dosen dan mahasiswa melalui berbagai riset diharapkan mampu mewujudkan target tersebut. Selain itu, jumlah SDM di bidang pertanian diharapkan akan meningkat seiring kerja sama tersebut.

Kerja sama dengan Perguruan Tinggi juga dilakukan guna mencetak wirausahawan muda di bidang pertanian. Menurut Maya, saat ini baru 10% wirausahawan muda hasil Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Dikti yang benar-benar menjadi wirausahawan di bidang pertanian.

Selain bekerja sama dengan Perguruan Tinggi, Maya juga mengajak para guru dan siswa di SMK Pertanian dalam mencetak wirausahawan maupun tenaga muda pertanian. Hal ini bertujuan agar generasi muda dapat kembali mencintai desa dan pertanian.

“Kita harapkan pertanian ini bisa lebih menarik bagi generasi muda, pertanian tidak lagi kumuh,” kata Maya.

Dr. Ir. Fadjry DJufry, Kepala Pusat Penelitan dan Pengembangan Perkebunan BPPT juga mengatakan, pertanian tidak selalu bersifat kotor. Hal ini menjadi penyebab mengapa generasi muda enggan untuk terjun di dunia pertanian.

“Yang kotor itu yang konvensional. Sekarang kita berkembang menjadi pertanian modern. Kita tidak mau pertanian itu hanya bercocok tanam, kita ingin ada teknologi yang berperan dalam pertanian,” ungkap Fadjry.

Dengan adanya mekanisasi teknologi, Fadjry mengharapkan generasi muda dapat lebih banyak yang turun menjadi petani.

“Tkenologi itu saat ini menjadi kunci pengembangan peningkatan produktivitas pertanian,” kata Fadjry.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Jumlah Tenaga Kerja Pertanian Terus Menurun appeared first on Universitas Padjadjaran.

Aktif di Koperasi Mahasiswa Tingkatkan Naluri Wirausaha dan Karir

$
0
0

[Unpad.ac.id, 3/09/2015] Minat anak muda untuk berkoperasi semakin berkurang. Padahal banyak manfaat yang didapat dengan mengikuti koperasi, terutama untuk mahasiswa. Dengan mengikuti koperasi, dapat meningkatkan insting (naluri) berwirausaha bagi para mahasiswa, juga akan bermanfaat baginya ketika memasuki dunia kerja, bahkan dapat turut membuka peluang kerja.

Kepala Lemabaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) Jawa Barat, Asep Saep Nurdin, saat berbicara di Grand Opening Koperasi Mahasiswa Unpad 2015 di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (3/09). (Foto oleh: Anisa Rachmawati)*

Kepala Lemabaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) Jawa Barat, Asep Saep Nurdin, saat berbicara di Grand Opening Koperasi Mahasiswa Unpad 2015 di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (3/09). (Foto oleh: Anisa Rachmawati)*

“Insting usaha dan insting karir, akan didapatkan di koperasi mahasiswa,” tutur Ketua Koperasi Mahasiswa (Kopma) Unpad tahun 1989-1991, Dedi Wahyudi Mustofa. Hal tersebut ia sampaikan pada acara Grand Opening Koperasi Mahasiswa Unpad 2015, di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (3/09). Acara dibuka oleh Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Drs. Sudarma, MM.

Menurut Dedi, dengan aktif di koperasi, mahasiswa juga dapat membangun kepekaan sosial dan sifat kepemimpinan. Inilah yang dapat jadi bekal mahasiswa ketika lulus nanti. Ia pun berpesan kepada para mahasiswa agar selalu jeli melihat peluang yang ada.

Kepala Lemabaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) Jawa Barat, Asep Saep Nurdin mengatakan bahwa dengan mengikuti koperasi, mahasiswa melakukan proses pemagangan. “Di Kopma, 50% Anda belajar, 50% Anda mulai masuk ke dunia entrepreneur,” ujar Asep.

Menurut Asep, dengan aktif di koperasi sejak mahasiswa, kedepannya mahasiswa dapat menjadi pionir di masyarakat. “Anda akan menjadi orang yang diburu oleh orang lain karena Anda adalah orang yang betul-betul bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” tutur Asep.

Asep juga berpesan agar dengan koperasi, mahasiswa dapat mengkoordinir aktivitas dan kebutuhan terkait anggotanya. Para anggota yang sudah memiliki usaha sendiri pun dapat bernaung di bawah koperasi mahasiswa. Bukan hanya terkait memasarkan produk, tetapi juga koperasi berkewajiban untuk membantu meningkatkan kualitas produknya. Karena fungsi utama koperasi adalah memajukan ekonomi dari anggotanya.

“Bisa tidak anggota Kopma yang punya usaha kemudian memasarkan produknya di koperasi? Sangat bisa sekali dan itu adalah kewajiban dari koperasi. Kewajiban koperasi adalah mempromosikan ekonomi anggotanya,” ujar Asep.

Asep menambahkan bahwa perlu ditingkatkan rasa bangga dan tingginya partisipasi dari seluruh anggota koperasi. Tingginya partisipasi anggota dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi anggota itu sendiri.

Kepada mahasiswa Asep menjelaskan, terdapat lima jenis partisipasi yang perlu ditingkatkan oleh anggota. Pertama, partisipasi permodalan yakni kesediaan anggota untuk menyimpan modal di koperasi. Modal yang di maksud tidak terbatas pada materi, bisa juga berupa ide usaha dan masukan bagi koperasi. Kedua, partisipasi pengambilan keputusan yakni setiap anggota harus aktif mengikuti setiap rapat dan diskusi yang dilaksanakan serta memberikan masukan dalam pengambilan keputusan.

Partisipasi ketiga adalah partisipasi mengawasi,yakni anggota harus aktif mengawasi proses berjalannya koperasi sehingga ketika terjadi penyimpangan atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya, anggota dapat memberikan teguran atau masukan kepada pengurus. Keempat, partisipasi menanggung risiko yakni kesediaan anggota untuk ikut menanggung risiko ketika koperasi mengalami kemerosotan. Kelima, partisipasi memanfaatkan palayanan yakni anggota bersedia untuk memanfaatkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh koperasi sehingga koperasi memiliki pelanggan.

Selain seminar mengenai koperasi, rangkaian acara lain dalam kegiatan ini adalah Seminar Andropreneurship 2015 dengan menghadirkan pembicara Ketua Umum Asosiasi Android Indonesia, Sonny K Dhaniswara dan Founder Bukalapak.com, Achmad Zaky.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana dan Anisa Rachmawati / eh

The post Aktif di Koperasi Mahasiswa Tingkatkan Naluri Wirausaha dan Karir appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Farmasi Unpad Catat Prestasi di Thailand dan India

$
0
0

[Unpad,ac.id, 4/09/2015] Mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad berhasil menorehkan prestasi di 2 ajang internasional. Dua ajang tersebut ialah “The 14th Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS)” 21 -27 Agustus lalu di Pattaya, Thailand serta “The 61st International Pharmaceutical Student Federation (IPSF) World Congress” 30 Juli hingga 9 Agustus di Hyderabad, India.

(Foto oleh: Tedi Yusup)*

Lee Mun Chee, Nisa Masyitah, Henny Aryani dan Fersty Andini Putri (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Di APPS, ada 3 prestasi yang diraih, yakni juara pertama dalam kategori Public Health Show yang diraih oleh Henny Aryani, serta juara kedua dan ketiga pada kategori beginnerPatient Counseling Event” yang diraih oleh Nisa Masyitah dan Fersty Andini Putri. Sementara pada ajang IPSF World Congress berhasil meraih juara dua kategori Clinical Skill Event Jeopardy oleh Lee Mun Chee, mahasiswa asal Malaysia yang belajar di Kelas Pengantar Bahasa Inggris Farmasi Unpad.

Saat diwawancarai Humas Unpad Kamis (3/09), Nisa mengatakan, kedua ajang tersebut sama-sama digelar oleh International Pharmaceutical Student Federation. Untuk kegiatan di Thailand merupakan simposium yang diikuti oleh mahasiswa Farmasi anggota IPSF se-Asia Pasifik. Sementara untuk kegiatan di India diikuti oleh mahasiswa Farmasi anggota IPSF dari seluruh negara di dunia.

Sebanyak 18 delegasi dari Unpad mengikuti APPS. Nisa menjelaskan, pada kategori Patient Counseling Event, peserta diawali dengan mengikuti workshop mengenai patient counseling. Setelah mengikuti workshop kemudian dibuka pendaftaran untuk mengikuti kompetisi patient counseling yang nantinya akan diambil beberapa nama di babak penyisihan.

Teknisnya, setiap peserta konseling akan melakukan simulasi bagaimana menangani pasien. Di hadapan peserta dan juri, Nisa dan Fersty masing-masing dihadapkan dengan satu partisipan yang berperan sebagai pasien. Peserta kemudian melakukan konseling mengenai penanganan penyakit dan informasi mengenai obat yang akan diberikan.

“Dari 16 peserta yang ikut, keluarlah tiga nama peserta, yakni saya, Nisa, dan satu mahasiswa asal Thailand untuk kategori beginner,” tambah Fersty.

Nisa menjelaskan, untuk kategori beginner, aspek yang dinilai ialah sistematika konseling terhadap pasien. Agar bisa menghasilkan yang terbaik, keduanya pun rutin melakukan latihan dengan bantuan para dosen di Fakultas Farmasi.

Selain meraih juara, Nisa mengaku banyak mendapatkan informasi khususnya mengenai cara konseling yang baik kepada pasien. Sebab, di samping berkompetisi, mereka juga mendapatkan masukan dari para juri tentang bagaimana mekanisme konseling yang tepat.

“Kita juga banyak bertukar informasi mengenai sistem pendidikan di negara-negara lainnya,” kata Nisa.

Pada kategori Public Health Show, Henny melakukan presentasi dan pameran poster tentang public health. Meski dengan persiapan singkat, Henny yang dibantu oleh Departemen IPSF Bem Keluarga Mahasiswa Farmasi (Kemafar) Unpad berhasil mengalahkan 18 peserta dari negara lainnya. Hal inilah yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi Henny.

Tidak hanya meraih juara, Henny juga didaulat menjadi Regional Media and Publication Officer (RMPO) IPSF Asia Pacific Regional Office. Dalam jabatan tersebut, Henny bertugas memublikasikan serta mengundang para anggota setiap agenda yang diselenggarakan oleh IPSF APRO.

“Saya ingin mengenalkan IPSF APRO itu sendiri ke Unpad, biar banyak mahasiswa Unpad yang bisa ikut sehingga Farmasi Unpad juga bisa lebih terkenal lagi,” kata Henny.

Di ajang IPSF World Congress, Lee harus bersaing dengan 9 peserta dari negara lain. Kompetisi yang dilakukan ialah menjawab pertanyaan teknis mengenai keterampilan klinis bidang Farmasi.

“Dengan juara ini, kita bisa sharing informasi yang didapat dari event ini ke teman-teman di Farmasi Unpad sehingga mereka bisa eksplor lagi,” ujar Lee.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mahasiswa Farmasi Unpad Catat Prestasi di Thailand dan India appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa SISU Tiongkok Belajar Bahasa Indonesia di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 7/09/2015] Universitas Padjadjaran menerima 12 mahasiswa dan dosen asal Shanghai International Student University (SISU). Kedua belas orang tersebut akan mengikuti program perkuliahan selama enam bulan dan satu tahun di Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad.

Mahasiswa Shanghai International University Tiongkok yang akan belajar Bahasa Indonesia di Unpad berfoto bersama dengan pimpinan Unpad di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (7/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Mahasiswa Shanghai International Student University Tiongkok yang akan belajar Bahasa Indonesia di Unpad berfoto bersama dengan pimpinan Unpad di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (7/09). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Koordinator prodi Sastra Indonesia Unpad, Dr. Wahya, M.Hum., mengatakan, 12 orang tersebut terdiri dari 11 mahasiswa dan 1 dosen yang berasal dari program studi Bahasa Indonesia di SISU. Program perkuliahan ini dibiayai penuh oleh Pemerintah Tiongkok.

Dr. Wahya yang ditemui di sela acara penyambutan Mahasiswa SISU di Unpad, Senin (7/09) lebih lanjut mengatakan, untuk program selama enam bulan (satu semester) mahasiswa akan melakukan proses mendengarkan (sitting in) dari kegiatan perkuliahan di Sastra Indonesia Unpad. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa berbahasa Indonesia.

Sementara untuk program selama satu tahun, mahasiswa akan resmi menjadi mahasiswa Sastra Indonesia Unpad. Dr. Wahya menjelaskan, mahasiswa akan mengikuti kegiatan pembelajaran di Unpad, mulai dari melakukan herregistrasi hingga mengikuti kegiatan perkuliahan selama dua semester.

“Untuk yang satu tahun, mereka akan mendapatkan nilai. Sementara yang satu semester tidak mendapat nilai,” ujar Dr. Wahya.

Untuk mata kuliah yang diambil, pihaknya akan menyesuaikan dengan mata kuliah yang ada di SISU. Namun, mahasiswa juga diperbolehkan mengambil mata kuliah di program studi lainnya.

Selain mengikuti kegiatan perkuliahan, seorang dosen SISU, Sasmiya, MA., juga akan melakukan penelitian selama satu semester. Riset yang dilakukan terkait kebudayaan wanita dan lingkungan sosial di Indonesia.

Lebih lanjut Dr. Wahya mengungkapkan, prodi Sastra Indonesia Unpad sudah menjalin kerja sama dengan SISU sejak 2005 lalu. Program lain yang dilakukan ialah pengiriman dosen Sastra Indonesia untuk mengajar di SISU selama satu semester.

Dalam acara penyambutan tersebut, mahasiswa ditemui langsung oleh Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., di ruang kerjanya. Dalam sambutannya, Dr. Setiawan mengharapkan ada juga kolaborasi riset antara dosen Sastra Indonesia Unpad dengan dosen SISU.

“Untuk dosen yang akan melakukan riset di sini harapannya bisa dilakukan joint research yang bisa yang luarannya adalah publikasi ilmiah di jurnal atau buku,” kata Dr. Setiawan.

Selain kerja sama dengan prodi Sastra Indonesia, Dr. Setiawan juga mengharapkan ada kerja sama akademik lain antara program studi lain di Unpad dengan SISU.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mahasiswa SISU Tiongkok Belajar Bahasa Indonesia di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Usai Gelar Manglayang Trail Running, Palawa Unpad Ajak Jelajah Karst Citatah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/09/2015] Perhimpunan Mahasiswa Pencinta Alam (PMPA) Palawa Universitas Padjadjaran (Unpad) sukses menggelar kegiatan Manglayang Trail Running di Jatinangor pada Sabtu 22 Agustus 2015 lalu. Kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan ulang tahun Palawa Unpad itu terbagi ke dalam kategori 10K dan 21K itu diikuti oleh kurang lebih 400 peserta dengan rentang usia 10 hingga 70 tahun. Rektor Universitas Padjadjaran mengapresiasi kegiatan ini.

Rektor Unpad bersama para pemenang Manglayang Trail Running di pelataran Bale Santika Unpad Jatinangor, Sabtu (22/08) lalu. (Foto oleh: Aghnia Hilya)*

Rektor Unpad bersama para pemenang Manglayang Trail Running di pelataran Bale Santika Unpad Jatinangor, Sabtu (22/08) lalu. (Foto oleh: Aghnia Hilya)*

“Kawasan Manglayang merupakan sumber oksigen, apalagi kegiatan ini disertai dengan penanaman pohon. Oleh karena itu saya memberikan apresiasi atas acara ini,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, di pelataran Bale Santika Unpad Jatinangor, yang dijadikan sebagai lokasi start dan finish Manglayang Trail Running.

Usai menggelar Manglayang Trail Running, Perhimpunan Mahasiswa Pencinta Alam (PMPA) Palawa Universitas Padjadjaran (Unpad) akan menyelenggarakan seminar speleologi bertema “Jelajah Karst, Ayo (Kembali) Mengenal Karst!” di kawasan Karst Citatah November 2015 mendatang. Disusul kemudian dengan bakti sosial berupa penyuluhan kesehatan gigi kepada 100 anak SD di kawasan Jatinangor pada Desember 2015 mendatang sebagai wujud pengalaman butir pengabdian kepada masyarakat.

Trek yang harus dilalui peserta Manglayang Trail Running cukup beragam, mulai dari jalan aspal, perkebunan, hutan bambu, dan sungai. Begitu juga ketinggian yang mesti dilalui mulai dari ketinggian 897 meter di atas permukaan laut (Mdpl) hingga yang tertinggi 1.280 Mdpl. Renaldi P. dari kategori 10K dan Ruli Tria dari kategori 21K berhasil menjadi peserta pertama yang dapat mencapai finish dengan waktu tempuh 2 – 2,5 jam.

“Lokasi mantap, marshall OK, marking cukup, nggak bikin nyasar kalau kita teliti,” tulis salah seorang peserta Rakhmat Sugiarto dalam akun resmi Facebook Manglayang Trail Running.

Rangkaian acara ditutup dengan penanaman pohon, dimana setiap satu pohon mewakili satu peserta. Penanaman pohon diawali secara simbolis oleh Rektor Unpad yang menanam bibit pohon di pelataran lapangan Bale Santika. *

Rilis oleh: Palawa Unpad / eh

 

The post Usai Gelar Manglayang Trail Running, Palawa Unpad Ajak Jelajah Karst Citatah appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tingkatkan Kemampuan Diri, PSM Unpad Gelar Resital Metamorphvoca

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/09/2015] Semakin eksis di dunia tarik suara, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpad terus mengasah kemampuannya. Kemampuan tersebut bukan hanya untuk penampilan kelompok, namun setiap anggota juga harus mengasah kemampuan bernyanyi secara solo.

Penampilan salah satu personil PSM Unpad pada Resital Metamorphvoca di Bale Rumawat Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung (Foto oleh: PSM Unpad)*

Penampilan salah satu personil PSM Unpad pada Resital Metamorphvoca di Bale Rumawat Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung (Foto oleh: PSM Unpad)*

Guna mengasah kemampuan tersebut digelarlah pertunjukan resital vokal bertajuk “Metamorphvoca” di Bale Rumawat Unpad, Jln. Dipati Ukur No.35, Senin (7/09) malam dengan menampilkan lagu-lagu klasik yang dinyanyikan secara solo oleh penyanyi PSM Unpad.

Fernandes, ketua pelaksana resital “Metamorphvoca” mengatakan, selain mengasah kemampuan bernyanyi, resital ini juga bertujuan meningkatkan kepercayaan diri para penyanyi. Jika biasanya penyanyi tampil secara berkelompok, maka pada resital ini panggung hanya milik penyanyi dan pianis.

Lebih lanjut mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi ini mengatakan, pemilihan nama “Metamorphvoca” terinspirasi dari proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu. Berawal dari ulat kecil dengan banyak keterbatasan yang ditempa dalam kepompong dan akhirnya keluar menjadi kupu-kupu yang indah dan dikagumi banyak mata.

“Begitulah kami menganalogikan penyanyi resital dalam mengasah kemampuan vokal dari yang penuh keterbatasan hingga mampu menampilkan teknik olah vokal yang lebih matang,” kata Fernandes.

Pertunjukan resital ini terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama menampilkan komposisi Ferne, Flow my Tears, O Cesatte di Piagarmi, Verborgenheit, Tantum Ergo Op.55, Sento nel Core, Abendempfidung, Dove Sei?, Fruhlingsglaube, I Attempt from Love Sickness, Pilgerspruch, A nightingale Sang in Berkley Square, dan Per la Gloria d’adorarvi.

Sementara pada sesi kedua menampilkan komposisi The Ash Groove, Blonde’s Lied, O Come O Come My Dearest,Love’s Old Sweet Song, Au Bord de Leau, By the Light of Silver Moon, Se i Miei Sospiri, Widmung, Gita Malam, The Cross of Calvary, Gavotte, dan Le Violette.

Para penyanyi yang tampil merupakan penyanyi tenor, bass, sopranos, dan alto di PSM Unpad. Mereka merupakan mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 Tampil pula pianis unggulan PSM Unpad, yakni Hensen Wiguna, Zsaskia Shabrina, Rinela Agrippina, Dhiyani Nindya Pratiwi, dan Raihana Daisy Adiwiria.

Para pelatih PSM Unpad juga unjuk kemampuan. Komposisi “Dalam Doaku”, sebuah musikalisasi puisi Penyair Sapardi Djoko Damono dengan komposer Ananda Sukarlan menjadi penutup resital. Komposisi ini dengan apik dinyanyikan oleh Miryam Wedyaswari dan Yoga Pranata.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Tingkatkan Kemampuan Diri, PSM Unpad Gelar Resital Metamorphvoca appeared first on Universitas Padjadjaran.

Siap Distribusikan Belasan Ribu Buku, Unpad Cari Rekomendasi Wilayah yang Membutuhkan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/09/2015] Pembangunan manusia merupakan salah satu yang menjadi fokus perhatian pemerintah. Kriteria keberhasilan pembangunan manusia adalah teratasinya masalah-masalah mendasar di masyarakat. Salah satu masalah mendasar yang terjadi di masyarakat adalah buta huruf. Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam percepatan pemberantasan buta huruf dan mewujudkan masyarakat literasi informasi, sejak tahun 2010 Universitas Padjadjaran melaksanakan program Hibah Buku Unpad.

Suasana Focus Group Discussion Program Hibah Buku Unpad 2015 di Bale Rancage Unpad, Jatinangor, Selasa (8/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Suasana Focus Group Discussion Program Hibah Buku Unpad 2015 di Bale Rancage Unpad, Jatinangor, Selasa (8/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut disampaikan Dra. Wina Erwina, MA., dosen yang juga panitia Prosesi PMB Unpad 2015, pada kegiatan Focus Group Discussion Hibah Buku Unpad 2015, Selasa (8/09) di Bale Rancage Unpad, Jatinangor. Hibah Buku Unpad merupakan salah satu program dalam prosesi PMB Unpad. Kegiatan FGD ini dihadiri oleh Dra. Ida Hendrawati, selaku Kabid Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan Bapusibda Jabar, perwakilan Kecamatan Jatinangor dan Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Kota Bandung, Rd. Nonih Astuti serta Wildan Awaludin, selaku Ketua Forum TBM Kabupaten Bandung Barat.

“Pada tahun 2010, Unpad berkomitmen penuh untuk melasanakan program Hibah Buku bagi masyarakat dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM). Tahun tersebut Unpad dapat mendistribusikan sebanyak 7.000 eksemplar buku pada masyarakat Tasikmalaya yang diserahkan langsung melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Wina.

Meningkatnya permintaan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat mengenai pengadaan koleksi buku dan pemberdayaannya kemudian disampaikan kepada pimpinan Universitas Padjadjaran yang ditindaklanjuti pada tahun akademik 2013/2014 dengan menggandeng Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Pada tahun 2013, Unpad telah mendistribusikan 17.000 eksemplar buku dan tahun 2014 sebanyak 15.634 eksemplar buku diolah dan disebarkan ke perpustakaan desa, perpustakaan sekolah, taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan lapas wanita.

Namun, pelaksanaan program Hibah Buku ini menemui kendala yakni kurangnya sumber daya yang dimiliki Unpad untuk melakukan survei titik wilayah yang membutuhkan pengadaan koleksi buku serta data kendala pelaksanaan program yang dialami oleh perpustakaan yang telah ada. Oleh karena itu, Unpad berusaha menjalin kemitraan dengan pihak-pihak yang hadir dengan tujuan untuk mengetahui wilayah-wilayah yang membutuhkan pengadaan serta kendala yang dialami oleh masyarakat sasaran program Hibah Buku.

“Kendala yang banyak terjadi di lapangan terutama di perpustakaan desa adalah kurangnya pengetahuan masyarakat dalam hal pengelolaan perpustakaan serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung sehingga minat baca masyarakat masih rendah. Sedangkan permasalahan yang terjadi di perpustakaan sekolah adalah kurangnya pengadaan koleksi dan pengelolaannya,” ungkap Ida.

Melalui kegiatan ini diharapkan Unpad dapat mengetahui titik-titik wilayah yang memerlukan pengadaan koleksi buku dan ilmu pengelolaannya serta adanya usulan dan rekomendasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan program agar kedepannya lebih baik.

Usai FGD, Unpad akan melakukan penyerahan buku hibah secara simbolis di Stadion Jati Padjadjaran pada 13 September mendatang, workshop pengelolaan perpustakaan bagi perpustakaan desa di Jatinangor serta pembentukan dan penyuluhan pustakawan cilik di Bale Rancage Unpad Jatinangor pada 15 September 2015. *

Laporan oleh: Anisa Rachmawati / eh

The post Siap Distribusikan Belasan Ribu Buku, Unpad Cari Rekomendasi Wilayah yang Membutuhkan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sembilan Mahasiswa Asing Terima Beasiswa KNB untuk Belajar di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/09/2015] Universitas Padjadjaran kembali dipercaya Dikti menerima mahasiswa asing penerima program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) Tahun Akademik 2015/2016. Pada tahun akademik ini, sebanyak 9 mahasiswa asing asal Jepang, Korea Selatan, Rusia, Republik Rakyat Tiongkok, dan Vietnam mengikuti program KNB di Unpad.

Para mahasiswa asing penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang berfoto bersama Wakil Rektor III Unpad di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa (8/09). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Para mahasiswa asing penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang berfoto bersama Wakil Rektor III Unpad di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa (8/09). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., mengatakan, mahasiswa penerima beasiswa KNB tersebut akan belajar bahasa Indonesia selama satu tahun di Unpad. mereka akan mengikuti program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang digelar oleh Pusat Bahasa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad.

“Untuk Unpad ini program ini sangat strategis. Setelah mereka menguasai bahasa Indonesia, mudah-mudahan mereka bisa melanjutkan pendidikannya lebih lanjut di Unpad,” kata Dr. Setiawan usai menerima mahasiswa KNB, Selasa (08/09) di ruang kerjanya.

Lebih lanjut Dr. Setiawan mengharapkan, program KNB ini tidak hanya sekadar kursus mempelajari bahasa Indonesia. Mahasiswa asing dapat diakui sebagai kredit mata kuliah. Dalam hal ini, mahasiswa asing memiliki status sebagai mahasiswa, khususnya di program studi Sastra Indonesia Unpad.

“Keuntungan buat kita, dengan berstatus sebagai mahasiswa Unpad, ini akan menambah portofolio mahasisw asing kita, karena sudah mengambil kredit di Unpad,” kata Dr. Setiawan.

Selain mempelajari bahasa Indonesia, Dr. Setiawan juga mendorong mahasiswa asing terlibat dalam pembelajaran bahasa asing di Unpad. Menurutnya, ada beberapa prodi di FIB Unpad yang relevan dengan asal negara mahasiswa tersebut, yakni Sastra Jepang dan Rusia. Diharapkan, mahasiswa asing asal Jepang dan Rusia dapat berkontribusi dalam mengajarkan bahasa.

“Untuk yang lainnya, kita harapkan semuanya juga terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan di Unpad,” kata Dr. Setiawan.

Adapun nama mahasiswa asing tersebut ialah:

  1. Airi Mizuno asal Jepang
  2. Sayako Nakuro asalah Jepang
  3. Sato Ami asal Jepang
  4. lee Hey Rin asal Korea Selatan
  5. Kim Won Jae asal Korea Selatan
  6. Pavel Serin asal Rusia
  7. Zhang Guanna asal Republik Rakyat Tiongkok
  8. Nguyen Thi Thuy Duong asal Vietnam
  9. Truong Thuy Quyen asal Vietnam.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Sembilan Mahasiswa Asing Terima Beasiswa KNB untuk Belajar di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lises Unpad Ajak Kenali Kebudayaan Melalui Kuliner Tradisional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/09/2015] Sebagai wujud kepedulian pada kebudayaan Sunda, Lingkung Seni Sunda Universitas Padjadjaran menggelar acara Warisan Kuliner Jawa Barat 2015 (WKJB 2015), sebuah acara yang berusaha menggali kebudayaan melalui kuliner tradisional dengan tiga rangkaian kegiatan yaitu Pasanggiri Dokumentasi Budaya antar SMA se-Jawa Barat, Seminar, dan Bazar Kuliner. Puncak dari rangkaian acara WKJB 2015 ini diselenggarakan pada Senin (7/09) di Auditorium Bale Santika dan Gerbang lama Unpad Jatinangor.

Ragam kuliner mengikuti bazar di kegiatan Warisan Kuliner Jawa Barat 2015 yang diselenggarakan Lises Unpad di Kampus Unpad Jatinangor, Senin (7/09). (Foto oleh: Lises Unpad)*

Ragam kuliner mengikuti bazar di kegiatan Warisan Kuliner Jawa Barat 2015 yang diselenggarakan Lises Unpad di Kampus Unpad Jatinangor, Senin (7/09). (Foto oleh: Lises Unpad)*

Acara telah dimulai sejak bulan Agustus lalu yaitu saat pembukaan Pasanggiri Dokumentasi Budaya, dimana seluruh peserta mengirimkan karya tulisnya dalam bentuk esai dan melalui tahap penjurian. Setelah perdana dilaksanakan pada tahun lalu, Pasanggiri Dokumentasi Budaya pada tahun ini mengambil tema “Makanan Tradisional Jawa Barat”. Sepuluh karya dipilih sebagai finalis dan harus melalui babak selanjutnya yaitu Final Pasanggiri Dokumentasi Budaya yang diadakan pada Senin, 7 September 2015, untuk memperebutkan Piala Gubernur Jawa Barat, Piala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, dan Piala Walikota Bandung.

Sepuluh finalis Pasanggiri Dokumentasi Budaya adalah perwakilan dari SMAN 12 Garut, tiga tim SMAN 1 Jatiwangi, dua tim SMAN 1 Majalengka, SMAN 2 Tasikmalaya, SMA PGRI Subang, SMA Al-Ma’soem dan SMAN 1 Jatinangor. Karya Ilmiah peserta dipresentasikan di depan tiga juri yang menilai berdasarkan berbagai aspek penilaian. Babak Final Pasanggiri Dokumentasi Budaya ini dimeriahkan dengan penampilan Tari Topeng Cirebon Khas Slangit hasil dokumentasi budaya Lises Unpad.

Setelah presentasi finalis, selanjutnya diadakan Seminar “Menggali Kebudayaan Melalui Kuliner Tradisional” yang menghadirkan dua pembicara yaitu Santhi H. Serad, M.Sc. selaku pendiri dan ketua ACMI (Aku Cinta Masakan Indonesia) dan Rimbo Gunawan, MA., dosen Antropologi Unpad. Seminar ini dimeriahkan dengan penampilan dari Rampak Kendang Lises Unpad. Acara terbuka untuk mahasiswa dan masyarakat umum tanpa dipungut biaya. Ketertarikan masyarakat terhadap makanan tradisional terlihat dari banyaknya peserta seminar serta antusiasme mereka yang tinggi di sesi tanya jawab.

“Ragam kuliner khas Jawa Barat dapat dilihat dari segi rasa, cara membuat, juga aspek sosialnya, bagaimana itu dimasak, disajikan, dan dikonsumsi. Itu yang membuat menarik dan semua hal itulah yang menjadi kekayaan kita. Sayangnya, semua hal tersebut selama ini kurang diangkat,” ujar Rimbo. Dengan Pasanggiri Dokumentasi Budaya yang diselenggarakan Lises Unpad, diharapkan dapat membantu mempopulerkan kebudayaan Jawa Barat yang dianggap Rimbo kurang “diangkat”.

IMG_9502“Untuk dapat lebih mengekspos hal tersebut, kita dapat memulainya dengan membiasakan makan makanan rumah yang resepnya diturunkan dari orangtua pada kita, karena tak kenal maka tak sayang,” lanjutnya.

Rangkaian acara WKJB 2015 juga menghadirkan Bazar Kuliner. Sebanyak 18 stan yang menjual berbagai kuliner berjajar menghiasi Gerbang Lama Unpad Kampus Jatinangor. Bazar kuliner dibuka sejak pukul 09.00 hingga 17.00. Bazar dimeriahkan dengan adanya mini stage yang menyediakan alat musik untuk menghibur dan meramaikan suasana bazar.

Acara diakhiri dengan pengumuman pemenang pasanggiri dokumentasi budaya. Pasanggiri ini dimenangkan oleh SMAN 12 Garut sebagai Juara I dengan tema “Humut Masakan Tradisional Sunda”, disusul oleh SMAN 1 Majalengka sebagai Juara II, dan Juara III oleh SMAN 2 Tasikmalaya. *

Rilis oleh: Lises Unpad / eh

The post Lises Unpad Ajak Kenali Kebudayaan Melalui Kuliner Tradisional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live