Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Mahasiswa FH Unpad Raih Juara 1 Contract Drafting & Negotiation The 6th BLC Universitas Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/09/2015] Mahasiswa Fakultas Hukum Unpad berhasil meraih beberapa juara di ajang The 6th Business Law Competition (BLC) 2015 Piala Hafni Sjahruddin di Universitas Indonesia pada 18-20 September lalu. Pada tahun ini tema yang diangkat mengenai isu perbankan.

Mahasiswa Fakultas Hukum Unpad yang meraih tiga gelar juara di The 6th Business Law Competition di Universitas Indonesia *

Mahasiswa Fakultas Hukum Unpad yang berkompetisi di The 6th Business Law Competition Piala Hafni Sjahruddin di Universitas Indonesia pada 18-20 September 2015 lalu *

Ada tiga kategori lomba yang diikuti oleh delegasi Unpad dalam kompetisi tersebut, yakni Contract Drafting dan Negotiation, Battle of Brain, serta Legal Opinion. Tim Unpad yang mengikuti kategori Contract Drafting adalah Zaky Hidayat, Dwitha Maya, Rizka Rahmaniyah Suhud, Lamandari Faris, Made D. Satya, dan Farah Muthia.

Kategori ini merupakan lomba penyusunan kontrak dagang dan simulasi negosiasi terkait hukum bisnis, khususnya hukum perbankan dan persiapannya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Rizka yang diwawancarai Humas Unpad, Selasa (23/09) mengatakan, target tim pada kategori ini ialah kembali meraih gelar juara setelah meriah juara umum pada 2014 lalu.

Lebih lanjut Zaky menjelaskan, pada babak awal, tim merancang kontrak mengenai merger antara bank BUMN dengan swasta.

“Di babak pertama kita merancang kontrak penggabungan ini seperti apa serta lampiran yang dieprlukan untuk merealisasikannya. Di final, ada babak negosiasi, dimana kita diminta untuk mempraktikkan bagaimana negosiasi kontrak ini berlangsung seperti apa,” jelas Zaky yang juga berperan sebagai Ketua Delegasi.

Pada kategori tersebut mereka berhasil meraih juara pertama sekaligus mendapat penghargaan sebagai Best Contract.

Sementara pada kategori Battle of Brain, tim Unpad terdiri dari Krikammanis Noviarty Qori, Ibrahim Hasam, dan Alfredo Paradeiso. Pada kategori ini, tim bersaing adu ketangkasan dengan 14 tim di babak penyisihan untuk menjawab kuis mengenai pengetahuan umum seputar kesiapan perbankan Indonesia menghadapi MEA. Pada kategori ini, tim berhasil meriah juara kedua di babak final.

Pada kategori Legal Opinion, FH Unpad mengirimkan seorang delegasinya bernama Michale Darari. Pada kategori ini, Michael menulis berkas kasus mengenai lembaga keuangan asing yang berkedudukan di Indonesia. Di hadapan praktisi dan akademisi hukum, berkas tersebut dipresentasikan langsung oleh Michael.

“Kita bertindak sebagai lawyer, bagaimana mengakomodasi kepentingan lembaga itu sendiri,” kata Michael. Pada kategori ini, Unpad meraih peringkat ke-4.

Meskipun tidak meraih piala Hafni Sjahruddin, delegasi yang merupakan mahasiswa FH Unpad angkatan 2012 ini puas dengan prestasi yang diraih. Riska menjelaskan, delegasi sendiri rutin menggelar latihan untuk memantapkan persiapan jelang menghadapi kompetisi.

“Meskipun tidak juara umum, kita bawa rileks dan kita puas dengan hasil yang ada,” ujar Ibrahim.

Latihan ini juga difasilitasi oleh Eldo Mathias selaku ketua Padjadjaran Law Research and Debate Society (Pleads) FH Unpad. Pleads ini yang menjadi fasilitasi FH Unpad dalam menghadapi ajang BLC tesebut.

“Meskipun dengan keterbatasan ruangan untuk latihan, kita membuktikan bahwa kita bisa meraih juara di ajang tersebut,” kata Eldo.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mahasiswa FH Unpad Raih Juara 1 Contract Drafting & Negotiation The 6th BLC Universitas Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.


Mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad Kreasikan Truk Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/09/2015] Sistem peternakan Indonesia rupanya masih belum memperhatikan faktor kesejahteraan hewan. Hal ini terlihat dari proses pengangkutan hewan ternak, semisal sapi. Sapi diangkut tanpa memedulikan faktor kenyamanan. Hasilnya, begitu sampai di tujuan sapi rentan mengalami penyusutan bobot atau berujung kematian.

Tim "Motip Batik", kiri ke kanan:

Tim “Motip Batik”, kiri ke kanan: Hedy Ahmad, Farida Alia, Ahmad Arifan, Nadia Aulia, dan Gihon Poltak *

Hal inilah yang menginspirasi sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran untuk menghasilkan metode pengangkutan sapi yang aman sekaligus meningkatkan keuntungan si peternak. Adalah Nadia Aullia Ramadhan, Farida Alia Dewi, Gihon Poltak Eduardo H, Hedy Ahmad Soleh, dan Ahmad Arifan Ardly, mahasiswa Fakultas Peternakan dan FMIPA Unpad memodifikasi truk angkut sapi yang diberi nama “Motip Batik: Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik”.

Modifikasi tersebut mengantarkan mereka lolos di Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang pada kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).

Nadia menjelaskan, ada beberapa inovasi yang diterapkan dalam modfikasi truk ini. Pertama, mereka memasangkan sekat antar sapi. Sekat ini dipasang agar sapi yang diangkut dapat leluasa bergerak dan tidak tertindih oleh sapi lainnya. Sekat ini sudah diskalakan berdasarkan standar pengangkutan sapi jenis Ongol, jenis sapi yang paling banyak diternakkan di Indonesia.

“Yang kami pelajari, kenapa sapi-sapi yang diangkut sering mengalami penyusutan bobot berat badan karena stres dan dipaksa berdiri sepanjang jalan. Kalapun sapi-sapi itu duduk, takutnya terinjak oleh sapi lainnya,” jelas Nadia.

Inovasi kedua ialah memasangkan bak pakan otomatis. Bak ini tersambung dengan tombol yang akan diatur oleh sopir truk. Ketika tiba waktu makan, sopir akan menekan tombol tersebut sehingga bak pakan akan otomatis terbuka. Keuntungan sistem ini, setiap sapi akan mendapatkan jatah makan yang sama.

Prototype Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik

Prototype Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik

Inovasi ketiga ialah pemasangan atap truk otomatis yang digerakkan melalui sensor. Sensor ini untuk mendeteksi turunnya hujan. Ketika air hujan membasahi permukaan sensor, secara otomatis sensor akan memfungsikan atap truk untuk menutupi sapi. Atap akan terbuka kembali manakala sensor sudah kering yang tandanya hujan telah berhenti.

Inovasi lain yang tidak kalah penting adalah pemasangan CCTV pada bak truk. Perangkat ini berfungsi untuk memantau aktivitas sapi sehingga supir dapat mengetahui bagaimana kondisi sapi selama berada di perjalanan.

Modifikasi ini mereka skalakan untuk truk dengan jenis double. Meskipun jumlah sapi yang dibawa jauh lebih sedikit, Nadia menjamin kualitas sapi akan jauh lebih baik ketika sampai di tempat tujuan. Sehingga, harga jual pun tidak mengalami kemerosotan.

Konsep “Motip Batik” ini diharapkan dapat digunakan di perusahaan peternakan. Angga berharap, dengan adanya modifikasi ini dapat membuka mata pelaku ternak maupun dinas terkait untuk lebih mementingkan kesejahteraan hewan.

Bersama dosen pendamping Ir. Willyan Djaja, SU., kelimanya telah siap mengantongi medali emas pada ajang Pimnas. “Kami sudah mendapatkan banyak dukungan dari Unpad maupun Dikti. Oleh karena itu, kami ingin memberikan medali agar mengantarkan Unpad menjadi juara di Pimnas,” kata Nadia.*

Nadia Aullia Ramadhan_Universitas Padjadjaran_PKM KC

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad Kreasikan Truk Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Sumbangkan 12 Sapi ke Desa se-Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id. 24/09/2015] Universitas Padjadjaran menyerahkan 12 sapi sebagai hewan kurban kepada warga di 12 Desa se-Kecamatan Jatinangor. Penyerahan hewan kurban tersebut dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, kepada para Kepala Desa se-Kecamatan Jatinangor usai melaksanakan salat Idul Adha di Stadion Jati Padjadjaran Kampus Unpad Jatinangor, Kamis (24/09).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (berpeci) saat menyerahkan salah satu dari 12 sapi kepada salah satu Kepala Desa di Jatinangor pada pelaksanaan Idul Adha 1436 Hijriah di Stadion Jati Padjadjaran Kampus Unpad Jatinangor, Kamis (24/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (berpeci) saat menyerahkan salah satu dari 12 sapi kepada salah satu Kepala Desa di Jatinangor pada pelaksanaan Idul Adha 1436 Hijriah di Stadion Jati Padjadjaran Kampus Unpad Jatinangor, Kamis (24/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Saat ini, Kecamatan Jatinangor memiliki 12 Desa, dan kedua belas desa tersebut adalah Desa Cibeusi, Cikeruh, Cilayung, Cileles, Cintamulya, Cipacing, Cisempur, Hegarmanah, Jatimukti, Jatiroke, Mekargalih, dan Desa Sayang. Dalam pelaksanaan program “Unpad Berkurban” ini tampak hadir sejumlah Dekan, Direktur, dan Kepala Biro di lingkungan Unpad.

GOPR0889_1443067272897_lowPada pelaksanaan salat Idul Adha 1436 Hijriah di Stadion Jati Padjadjaran, Rektor Unpad menjadi imam dan khatib. Mengangkat tema “Berbagi Kebaikan, Bermaslahat untuk Masyarakat”, Rektor menegaskan Unpad akan menjadi kampus yang memberi manfaat kepada masyarakat, termasuk masyarakat terdekat di lingkungan kampusnya, yaitu Jatinangor.

Sementara itu, Unpad juga menggelar salat Idul Adha di Halaman Parkir Utara Kampus Unpad Jln. Dipati Ukur Bandung, dengan KH. Mustafid Amna sebagai imam/khatib. Dalam pesan yang disampaikannya, KH. Mustafid Amna yang merupakan Pembina Dewan Kemakmuran Masjid Unpad mengangkat tema “Mengambil Pelajaran Nabi Ibrahim dalam Menghadapi Persoalan Hidup dan Kehidupan”. Pada penyelenggarakan Idul Adha kali ini, DKM Masjid Al Jihad Unpad menerima 28 hewan kurban, terdiri dari 4 sapi dan 24 domba.

humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_13_40 00060349 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_12_34 00060337 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_09_37 00060291 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_07_13 00060260 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_06_53 00060254 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_06_03 00060240 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_04_50 00060216 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 06_56_04 00060194 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 06_48_01 00060171 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_35_50 00060488 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_39_40 00060523 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 07_50_21 00060618 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 08_10_40 00060650 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 08_13_41 00060684 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 08_16_32 00060687 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 08_18_01 00060703 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 08_20_39 00060733 humas unpad 2015_09_24 EOS 7D 08_23_17 00060761 adha1 adha2 adha3 GOPR0695_1443049983208_low GOPR0723_1443053399027_low adha4

Foto oleh: Tedi Yusup dan Dadan T (Humas Unpad)

Laporan oleh: Erman

 

The post Unpad Sumbangkan 12 Sapi ke Desa se-Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menkominfo Isi Orasi Ilmiah Lustrum XI Fikom Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/09/2015] Teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini terlihat dari perkembangan teknologi jaringan seluler dan internet yang mengalami peningkatan kecepatan dan kapasitas selama lebih dari 30 tahun terakhir.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, saat mengisi Orasi Ilmiah dalam rangka Lustrum XI Fikom Unpad atau Dies Natalis ke-55 Fikom Unpad di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (28/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, saat mengisi Orasi Ilmiah dalam rangka Lustrum XI Fikom Unpad atau Dies Natalis ke-55 Fikom Unpad di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (28/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Rudiantara saat memberikan orasi ilmiah bertema Peran dan Perkembangan ICT di Indonesia, Senin (28/09) di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. Orasi ilmiah ini digelar dalam rangka Lustrum ke-11 Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad. Selain Menkominfo, kegiatan ini juga diisi dengan orasi ilmiah bertajuk “Potret Wajah Masyarakat Digital Indonesia” oleh Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., Guru Besar Fikom Unpad.

Menurut Rudiantara, dalam 30 tahun terakhir, jaringan seluler di Indonesia telah melahirkan 4 generasi. Setiap generasi memiliki perbedaan kecepatan dan kapasitas jaringan. Semakin tinggi generasi, kecepatan dan kapasitas jaringan semakin luas dan cepat.

“Dua hal ini yang memberikan ruang perubahan konten dan teknologi,” kata Rudiantara.

Lebih lanjut alumni Unpad ini mengatakan, faktor konten dan teknologi memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan TIK di Indonesia. Perubahan konten menjadi penentu perubahan teknologi. Sementara perubahan teknologi akan menyebabkan perubahan cara berkomunikasi.

Agar tidak tertinggal dengan negara lain, Rudiantara melalui Kementrian Kominfo RI telah menyusun beberapa rencana strategis pengembangan TIK di Indonesia. Penyusunan ini juga diselaraskan dengan Program Nawacita yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.

Fokus pengembangan tersebut ialah peningkatan konektivitas boradband menjadi 4G, efisiensi industri, cyber security & governance, e-government, e-commerce, dan digitalisasi. Pada aspek peningkatan boradband 4G, masyarakat Indonesia diharapkan sudah bisa mengakses layanan ini pada awal Januari 2016 mendatang.

Orasi ilmiah Prof. Dr. Engkus Kuswarno, MS (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Orasi ilmiah Prof. Dr. Engkus Kuswarno, MS (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Sementara pada fokus pengembangan e-government, proses ini sebagai momentum reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh Pemerintah. “Kita harus bisa memanfaat teknologi dan betul-betul mengubah sistem birokrasinya,” kata Rudi.

Rudiantara pun meminta dukungan khususnya sivitas akademika Fikom Unpad untuk dapat berkontribusi dalam renstra tersebut.

Dalam acara memperingati Dies Natalis ke-55 tersebut, Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Muyana, M.A., PhD., menyampaikan beberapa capaian yang berhasil diraih Fikom Unpad setahun terakhir. Menurut Prof. Deddy, kemajuan akademik Fikom Unpad tidak hanya bersifat nasional, namun juga bersifat internasional. Untuk itu, dalam momentum Dies Natalis tersebut, pihaknya mencanangkan program Internasional Jilid II yang diharapkan dapat dilanjutkan oleh kepemimpinan Dekan selanjutnya.

Beberapa capaian internasionalisasi yang telah diraih ialah, program dosen tamu dari luar negeri untuk mengajar di Fikom Unpad, pengiriman dosen untuk studi lanjut di luar negeri, pengiriman dosen untuk mengikuti program pelatihan di luar negeri, kerja sama dengan institusi asing, hingga merintis kelas internasional.

“Saat ini baru 4 mata kuliah yang sudah menggunakan Bahasa Inggris di kelas internasional tersebut, diharapkan ke depan semua mata kuliahnya disampaikan dalam bahasa Inggris dengan harapan bahwa masa depan kelas ini akan diikuti oleh sejumlah mahasiswa asing,” kata Prof. Deddy.

humas unpad 2015_09_28 EOS 7D 09_21_00 00061592 diesfikom3 humas unpad 2015_09_28 EOS 7D 08_40_33 00061525

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Menkominfo Isi Orasi Ilmiah Lustrum XI Fikom Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan: Dr. Arry Bainus, MA

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/09/2015] Dr. Arry Bainus, MA., dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dilantik menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran. Sebelumnya, Arry Bainus menjabat sebagai Dekan FISIP Unpad sejak Januari 2014. Pria kelahiran Bandung, 27 Juni 1961 ini merupakan dosen Hubungan Internasional FISIP Unpad yang lebih banyak fokus ke Studi Keamanan. Ia juga aktif sebagai staf pengajar pada Program Doktor dan Magister Ilmu Politik serta Program Doktor dan Magister Hubungan Internasional Unpad.

Dr. Arry Bainus dan istri (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dr. Arry Bainus, MA dan istri (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Arry Bainus merupakan lulusan Program Doktor Departemen Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (2009). Dr. Arry juga telah menempuh Program Master (M.A.) dengan Bidang Mayor dalam Hubungan Internasional pada the Department of International Relations, Institute of Political Science, dan Center for European and North-American Studies, Faculty of Social Sciences serta Bidang Minor dalam Antropologi pada Institute of Ethnology, Faculty of Human Science, serta Sosiologi pada Institute of Sociology, Faculty of Social Sciences di Georg-August-University of Goettingen, Republik Federasi Jerman (1998).

Pendidikan Sarjana diraih dari jurusan Hubungan Internasional FISIP Unpad (1989) dan juga menempuh Pendidikan Lanjutan pada the Institute of Political Science and European Issues, Faculty of Economics and Social Sciences, Cologne University, Jerman (1994).

Arry Bainus juga merupakan dosen pada Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Seskoad), Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Seskoau), Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian Republik Indonesia (Sespimpol). Selain itu, Arry Bainus juga merupakan Anggota Tim Pakar bidang Politik dan Keamanan pada Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Asesor bidang Hubungan Internasional dan Ilmu Politik pada Badan Akreditasi Nasional (BAN) Departemen Pendidikan Nasional, dan Wakil Direktur bidang Politik pada Lembaga Pengkajian Independen Kebijakan Publik (LPIKP).

Arry Bainus juga aktif di berbagai organisasi seperti menjadi Sekretaris Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Bandung, serta Ketua Bidang Politik dan Hubungan Internasional pada Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Pengembangan Wilayah (KP2W) Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran. *

The post Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan: Dr. Arry Bainus, MA appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi : Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD.

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/09/2015] Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., merupakan Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Unpad. Dosen yang lahir di Bandung, 27 Juli 1970 ini sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dekan FK Unpad pada tahun 2015, Wakil Dekan II FK Unpad tahun 2014, dam Ketua Program Studi PPDS Ilmu Kesehatan Mata FK Unpad.

(Foto oleh: Tedi Yusup)*

Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K)., PhD dan istri (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pada pelantikan yang digelar Senin (28/09) hari ini, Arief Sjamsulaksan Kartasasmita menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi yang memiliki tugas membantu Rektor dalam perumusan kebijakan umum dan merumuskan kebijakan-kebijakan strategis di bidang perencanaan, keuangan, teknologi, dan sistem informasi, serta mengoordinasikan kegiatan Direktur Perencanaan, Direktur Keuangan, serta Direktur Teknologi dan Sistem Informasi sesuai rencana strategis dan kebijakan Unpad dan sistem manajemen yang telah ditetapkan.

Arief Sjamsulaksan Kartasasmita menyelesaikan studi Sarjana Ilmu Kedokteran Dasar pada tahun 1997, dilanjutkan dengan menyelesaikan studi Spesialis Kedokteran, pendidikan Konsultan Vitreoretina di Kolegium Oftalmologi Indonesia pada 2007, serta Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran di Juntendo University pada 2012.

Di bidang penelitian, Arief Sjamsulaksan Kartasasmita sudah melakukan publikasi ilmiah nasional maupun internasional. Ia juga meraih sejumlah penghargaan di tingkat internasional. Salah satu penghargaan yang diterima Arief ialah Asia-Pacific Academy of Ophthalmology (APAO) Leadership Award pada tahun 2013. *

The post Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi : Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD. appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha: Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt.

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/09/2015] Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. merupakan dosen Fakultas Farmasi Unpad. Perempuan kelahiran Bandung, 27 April 1969 ini merupakan lulusan Sarjana Farmasi Unpad (1993), Magister Kimia Klinik Institut Teknologi Bandung (2000), dan Doktor Ilmu Kimia Unpad (2010).

(Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dr. Keri Lestari., S.Si., M.Si., Apt dan suami (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Sebelum dilantik menjadi Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad, Keri Lestari merupakan Dekan Fakultas Farmasi Unpad sejak November 2014. Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Farmasi Unpad (2010-2014). Saat ini, Keri Lestari juga aktif sebagai staf pengajar Program Sarjana, Profesi, dan Magister Fakultas Farmasi Unpad.

Keri Lestari adalah pemegang hak paten pembuatan dan penggunaan ekstrak biji pala (Myristica fragrans Hout) sebagai anti hiperglikemik untuk obat anti diabetes pada pasien diabetes tipe 2, dan hak paten sedian bahan untuk obat anti dislipidemik menggunakan ekstrak biji pala (Myristica fragrans .Hout) dan metode pembuatannya.

Sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha, Keri Lestari memiliki tugas mewakili Rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan tridharma perguruan tinggi, membantu Rektor dalam perumusan kebijakan umum, dan merumuskan kebijakan-kebijakan strategis di bidang riset, pengabdian kepada masyarakat, kerja sama, inovasi, dan usaha.

Salah satu fungsi yang harus dilaksanakan adalah mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan program, kegiatan dan perencanaan anggaran tahunan di bidang riset, pengabdian kepada masyarakat, kerja sama, inovasi, dan usaha yang dilaksanakan oleh Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktur Kerja Sama, Direktur Inovasi, Korporasi Akademik, dan Usaha, Kepala Pusat Penelitian, Kepala UPT Unpad Press, dan Kepala Kantor Internasional.

The post Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha: Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya : Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/09/2015] Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum., adalah dosen Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Dosen kelahiran Malang, 28 September 1965 ini menyelesaikan studi Sarjana Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Unpad, Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro, dan Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unpad.

Dr. Sigid Suseno (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum dan istri (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam karirnya sebagai tenaga pendidik, Sigid Suseno antara lain pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FH Unpad (2003-2007) dan sebagai Dekan Fakultas Hukum Unpad sejak tahun 2013 sebelum kemudian dilantik sebagai Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad pada hari ini.

Sigid Suseno juga aktif di organisasi Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia sebagai Koordinator Wilayah Jawa Barat. Pengajar mata kuliah Hukum Pidana dan Cyberlaw ini juga pernah terlibat dalam penyusunan sejumlah naskah akademik seperti RUU Tindak Pidana Teknologi Informasi, RPP Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik, RPP Pelaksanaan UU Pornografi, Raperda Kota Bekasi, Raperda Pemda Jawa Barat, dan RUU Perubahan Atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Sebagai Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya, Sigid Suseno memiliki tugas mewakili Rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan tridharma perguruan tinggi, membantu Rektor dalam perumusan kebijakan umum dan merumuskan kebijakan-kebijakan strategis di bidang tata kelola dan sumber daya. Dalam tugasnya, Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya ini akan dibantu oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik, Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Sarana dan Prasarana. *

The post Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya : Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum appeared first on Universitas Padjadjaran.


Rektor Lantik Para Wakil Rektor di Lingkungan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/09/2015] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. melantik para Wakil Rektor di Lingkungan Unpad di di Bale Salawa, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (28/09). Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Rektor Unpad Nomor 2910 s.d 2913/UN6.RKT/KP/2015 tanggal 28 September 2015 tentang Pengangkatan Wakil Rektor di Lingkungan Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melantik para Wakil Rektor di lingkungan Universitas Padjadjaran di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (28/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melantik para Wakil Rektor di lingkungan Universitas Padjadjaran di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (28/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Para Wakil Rektor yang dilantik adalah Dr. Arry Bainus, M.A. sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., MM., PhD. sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi, Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha, serta Dr. Sigid Suseno, SH, M.Hum. sebagai Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya.

Pelantikan para Wakil Rektor tersebut dilakukan terkait dengan penetapan Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Unpad yang baru, berdasarkan statuta Unpad sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum yang telah ditandatangani Presiden RI beberapa waktu lalu.

humas unpad 2015_09_28 EOS 7D 14_21_34 00062897“Saya berharap para Wakil Rektor yang baru nanti dapat bahu membahu bersama para Dekan dan unsur pimpinan lainnya juga bersama Senat Akademik dan nantinya bersama Majelis Wali Amanat dapat membawa almamater kita menjadi almamater kebanggaan bangsa,” harap Rektor .

Atas nama Unpad, Rektor juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Wakil Rektor Unpad sebelumnya atas segala dedikasi, komitmen, dan pengabdian pada Unpad. “Kepada para Wakil Rektor yang lama, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga, juga kepada keluarga yang telah mendukung, mudah-mudahan berbagai kebaikan yang sudah kita bangun akan mendorong kebaikan lainnya di kemudian hari,” ujar Rektor.*

humas unpad 2015_09_28 EOS 7D 13_50_32 00062376 humas unpad 2015_09_28 EOS 7D 13_50_49 00062382 humas unpad 2015_09_28 EOS 7D 13_51_01 00062385 humas unpad 2015_09_28 EOS 7D 13_51_06 00062386

Foto oleh: Dadan T. & Tedi Yusup

Lampiran:
Memorandum Akhir Jabatan Prof. Rina Indiastuti

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Rektor Lantik Para Wakil Rektor di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa FH Unpad Raih Juara 3 National Moot Court Competition Piala Prof. Soedarto V di Undip

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/09/2015] Unit Kegiatan Mahasiswa Moot Court Society Fakultas Hukum Unpad berhasil meraih juara 3 pada ajang National Moot Court Competition Piala Prof. Soedarto V di Universitas Diponegoro, 18 – 20 September lalu. Tim FH Unpad berhasil meraih juara 3 dengan Universitas Gadjah Mada di posisi kedua, dan Universitas Katolik Parahyangan di posisi pertama.

Mahasiswa FH Unpad

Mahasiswa FH Unpad yang tergabung dalam UKM Moot Court Society meraih juara 3 Moot Court Competition Piala Prof. Soedarto di Universitas Diponegoro, 18-20 September 2015 lalu. *

Didampingi Dosen Pembimbing Agus Takariawan, S.H., M.H., delegasi yang bertanding ialah Eishen Yosef Soritua Simatupang, Kevin Situmeang, Hilman Basaib, Adhytra Cipta R., Dian Ekawati, Diana Afifah, Tory Krisantina, Nurul Hapsari Lubis, Risma Latifa, Andhika D. Djuli, Naradipatya, Adam M. Yanis, Zardin Adrian, Imam Wira Aldamar, M. Firdaus, dan Dio M. Iqbal. Tim ini juga didampingi oleh tiga orang official team yakni Putri Lutfi Ifafah, Alamanda Palamarta J., dan Syifa Nur Azizah.

Kompetisi ini merupakan kompetisi peradilan semu. Peserta kompetisi dihadapkan pada sebuah kasus fiktif dengan menyerahkan laporan tertulis secara singkat dan memberikan argumen secara lisan di hadapan panelis. Panelis tersebut terdiri dari para profesor atau praktisi hukum.*

Rilis: FH Unpad / am

The post Mahasiswa FH Unpad Raih Juara 3 National Moot Court Competition Piala Prof. Soedarto V di Undip appeared first on Universitas Padjadjaran.

Manfaatkan Kacang Koro Pedang, Mahasiswa FTIP Unpad Buat Minuman Sinbiotik Antikolesterol

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/09/2015] Empat mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad, berhasil melakukan pengujian efektivitas minuman sinbiotik kacang koro pedang yang berpotensi sebagai antikolesterol. Hasil penelitian ini berhasil meloloskan mereka menjadi salah satu tim peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Universitas Halu Oleo Kendari, 5-9 Oktober 2015 mendatang.

Tim Kacang Koro Pedang, kiri ke kanan: Lukman, Silvia, Hera, Bongsu (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tim Kacang Koro Pedang, kiri ke kanan: Lukman, Sylvia Harnah, Hera Liana, Bongsu Simanjuntak (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM – PE) berjudul “Pengujian Efektivitas Serbuk Minuman Sinbiotik Kacang Koro Pedang Hasil Freeze Drying dalam Peningkatan Kolesterol” ini merupakan karya penelitian dari Hera Liana, Sylvia Harnah, Bongsu Simanjuntak, dan Lukman, dibawah bimbingan Nandi Sukri, S.Psi.,M.Si.

“Kacang koro sendiri pemanfaatannya masih sangat sedikit di Indonesia. Padahal kacang koro itu salah satu bahan pangan lokal yang berpotensi, dan juga budi dayanya sudah banyak di Indonesia,” ungkap Hera saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Dengan membuat produk pangan berupa minuman dari kacang koro pedang , diharapkan bisa meningkatkan daya guna dari kacang koro itu sendiri. Melalui penelitiannya ini, mereka berupaya untuk dapat memberikan pilihan dalam pengolahan kacang koro yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Kacang koro pedang memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah dapat dibudidaya dengan mudah dan memiliki serat tinggi. Dengan menjadikannya sebagai minuman sinbiotik, dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang menginginkan minuman sehat namun rendah lemak hewani.

Hera dan tim menjelaskan, minuman sinbiotik ini sangat baik untuk kesehatan, diantaranya adalah untuk memperlancar pencernaan dan sebagai anti kolesterol. Sinbiotik merupakan gabungan dari probiotik (mengandung bakteri baik) dan prebiotik (mengandung nutrisi bagi si bakteri baik).

“Karena kacang koro pedang itu sendiri telah mengandung serat. Nah serat inlah yang tergolong sebagai prebiotik. Ketika kita tambahkan starter, nanti mereka itu akan bersatu antara probiotik dari starter dan prebiotik dari sari kacang koronya, menjadi sinbiotik,” jelas Bongsu.

kacangkoro2Agar memiliki umur penyimpanan yang lebih panjang, tim ini pun mengolah minuman ini menjadi serbuk. Dalam proses pengeringan, mereka menggunakan freeze dryer, dimana minuman dibekukan hingga kering. Proses pengeringan ini pun menjadi nilai unggul tersendiri dari minuman ini, karena minuman serbuk yang saat ini beredar lebih banyak melalui pemanasan.

“Kalau pakai panas dia rusak kan, bahan-bahannya, bakterinya rusak. Tapi kalau ini kan pengeringan beku. Jadi dia itu enggak akan rusak bakteri maupun sifat –sifatnya,” jelas Hera.

Mereka pun berharap penelitian yang mereka lakukan ini dapat terus dikembangkan, terutama ada pengujian minuman ini secara in vivo. Selain itu, diharapkan kedepannya minuman ini dapat berkembang ke arah komersil.

Untuk berlaga di Pimnas ke- 28 mendatang, mereka pun mengaku sudah mempersiapkan diri. Hera dan tim juga bertekad untuk berusaha semaksimal mungkin agar dapat mengharumkan nama almamater. “Yang pasti bisa bikin Unpad bangga. Bisa kasih yang terbaik,” harap Hera.*

Poster_Hera Liana_PKMP_Universitas Padjadjaran

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Manfaatkan Kacang Koro Pedang, Mahasiswa FTIP Unpad Buat Minuman Sinbiotik Antikolesterol appeared first on Universitas Padjadjaran.

Isu Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Masih Sebatas Retorika

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/09/2015] Pemerintah berkomitmen mendukung pengembangan Sustainable Development Goals (SDGs), dan komitmen itu antara lain diwujudkan melalui program dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang disusun oleh Bappenas. Namun, implementasinya masih belum terjadi di lapangan.

Suasana Diskusi Terbatas Kompas-Unpad bertema "Tantangan Implementasi Gagasan Pembangunan Berkelanjutan dalam Perspektif Nasional & Daerah"di Ruang Rapat Redaksi Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (29/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Suasana Diskusi Terbatas Kompas-Unpad bertema “Tantangan Implementasi Gagasan Pembangunan Berkelanjutan dalam Perspektif Nasional & Daerah”di Ruang Rapat Redaksi Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (29/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad, Prof. Oekan S. Abdoellah, M.A., PhD mengatakan, isu pembangunan berkelanjutan sudah dicanangkan pemerintah Indonesia sejak tahun 1987. Hingga saat ini, isu tersebut masih sebatas wacana dan retorika.

“Kalau kita bicara mainstreaming sustainable development, itu sudah ada di RPJMN. Tapi faktanya tidak semakin membaik. Kerusakan lingkungan malah semakin memburuk,” ujar Prof. Oekan dan Diskusi Terbatas Kompas-Unpad “Tantangan Implementasi Gagasan Pembangunan Berkelanjutan dalam Perspektif Nasional & Daerah”di Ruang Rapat Redaksi Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (29/09).

Selain Prof. Oekan, diskusi yang digelar atas kerja sama Kompas dengan Unpad ini menghadirkan pembicara Prof. Armida S. Alisjahbana, SE., MA., PhD., Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, Mantan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Indonesia Kuntoro Mangkusubroto, perwakilan Bappenas, Endah Murniningtyas, dan pengamat Agung Pambudhi. Turut hadir Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., beserta perwakilan pimpinan Unpad, Pemred Harian Kompas Rikard Bagun, serta Wapemred Harian Kompas, Ninuk M. Pambudy.

IMG-20150929-WA0001IMG-20150929-WA0002Menurut Prof. Oekan, ada beberapa masalah yang menjadi penyebab belum terimplementasinya pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Komitmen politik pemerintah menurutnya belum sepenuhnya memahami mengenai pola pembangunan berkelanjutan.

“Komitmen politik kita masih parsial karena adanya desentralisasi sehingga setiap daerah berjalan sendiri-sendiri. Seharusnya harus bisa terintegrasi,” kata Prof. Oekan.

Beberapa pemimpin daerah, menurut Prof. Oekan, dinilai belum mampu mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan RPJMN. Hal ini terlihat dari banyaknya aktivitas perusakan lingkungan yang tujuannya semata untuk meningkatkan pendapatan ekonomi daerahnya.

Lebih lanjut Prof. Oekan menuturkan, ekonomi Indonesia saat ini masih mengandalkan di sektor Sumber Daya Alam. Eksploitasi SDA saat ini dinilai terlalu ekstraktif, seolah-olah sektor ini merupakan kekayaan alam yang tidak akan habis.

“Kita ini negara parasit, hanya bergantung sektor SDA yang dimiliki. Sementara fungsi ekologis yang ada pada SDA ini tidak pernah diperhitungkan,” kata Prof. Oekan.

Sementara itu, Kuntoro menyebut ketidaksiapan Indonesia terkait Pembangunan Berkelanjutan ialah belum diutamakannya sektor lingkungan dalam pilar pembangunan. Menurutnya, dari 3 pilar pembangunan, sektor lingkungan menjadi paling akhir yang difokuskan di samping sektor Ekonomi dan Sosial.

“Hal inilah yang harus dihancurkan,” kata Kuntoro.

Terkait definisi lingkungan, Kuntoro mengatakan, masih terlalu diromantiskan. Lingkungan saat ini didefinisikan hanya di sektor hutan, pantai, dan sungai, seperti yang telah dicanangkan pemerintah pada 40 tahun yang lalu. Padahal, saat ini definisi lingkungan bukan hanya sebatas hutan, sungai, dan pantai saja, melainkan segala sesuatu yang mendukung kehidupan kita. Sehingga, kata Kuntoro, pemerintah saat ini masih bergantung pada parameter ekonomi ketimbang lingkungan. “Kalau parameter kita masih seperti pada tahun 1970an, maka kita tidak akan pernah siap,” jelasnya.

Untuk itu, pembangunan berkelanjutan membutuhkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Armida. Menurutnya, pembangunan berkelanjutan bukan hanya menjadi komitmen nasional, tapi juga menjadi komitmen internasional.

“Agenda SDGs di Indonesia membutuhkan komitmen dan political will yang kuat,” kata Prof. Armida.

Mantan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas 2009-2014 ini mengatakan, gol utama dari pembangunan berkelanjutan harus dapat diterjemahkan ke dalam target yang nyata. Sinergi kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota sangat penting dilakukan.  Terkait solusi yang ditawarkan, Prof. Oekan juga menilai komitmen politik pemerintah terkait pembangunan harus mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan.

“Indikator keberhasilan pembangunan Indonedia tidak lagi bergantung pada sektor ekonomi. Kira harus bisa meyakinkan pemegang kekuasan. Implementasi pembangunan berkelanjutan adalah cara terbaik untuk mencapai pemerataan kesejahteraan,” pungkas Prof. Oekan.

Senada dengan para pembicara, Rektor juga menilai implementasi pembangunan berkelanjutan harus segera dilaksanakan.

“Bukan hanya strategi tapi harus dijalankan secara betul-betul. Environment itu kompleks, dimana manusia juga termasuk di dalamnya,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Isu Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Masih Sebatas Retorika appeared first on Universitas Padjadjaran.

Atasi Professional Role Tensions, Perawat Perlu Lingkungan Pekerjaan yang Sehat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/09/2015] Dalam menjalankan praktik profesinya, perawat dituntut untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara profesional. Namun, perawat seringkali menghadapi permasalahan yang dapat menyebabkan mereka mengalami professional role tensions sebagai manifestasi dari konflik peran, job stress, dan moral distress yang dialami di dalam tatanan praktik klinik. Situasi ini dapat menyebabkan perawat merasa frustasi, tidak adekuat, dan powerlessness karena tidak mampu menangani pasien secara optimal.

Dosen Fakultas Keperawatan Unpad, Henny Suzana Mediani, S.Kp., MNg., Ph.D saat membacakan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis ke-21 Fakultas Keperawatan Unpad di Kampus Fkep Unpad Jatinangor, Selasa (29/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dosen Fakultas Keperawatan Unpad, Henny Suzana Mediani, S.Kp., MNg., Ph.D saat membacakan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis ke-21 Fakultas Keperawatan Unpad di Kampus Fkep Unpad Jatinangor, Selasa (29/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Permasalahan dilema etik yang dialami perawat misalnya saat mereka memahami bahwa secara profesional mereka mempunyai tanggung jawab untuk dapat memberikan pelayanan berkualitas, tetapi mereka tidak dapat melaksanakan perannya secara maksimal karena terganjal berbagai kendala yang berasal dari struktur dan budaya organisasi, maupun dari individu perawatnya sendiri. Dalam menjalankan peran dan fungsinya di rumah sakit, perawat pun sering mengalami dilema situasi yang menyebabkan mereka tidak dapat melakukan tindakan dengan benar karena adanya konflik value dan belief dari pelayanan profesional lainnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, dosen Fakultas Keperawatan Unpad Henny Suzana Mediani, S.Kp., MNg., Ph.D mengatakan bahwa perlu dibangun lingkungan pekerjaan yang sehat untuk dapat mengatasi professional role tensions dan meningkatkan moral courage perawat. Transformasi tempat kerja pun perlu dilakukan, dan merupakan kewajiban yang harus dibagi oleh seluruh perawat, di semua aspek peran di setiap setting pelayanan.

Hal tersebut ia sampaikan saat Orasi Ilmiah pada acara Dies Natalis ke-21 Fakultas Keperawatan Unpad, di kampus Fakultas Keperawatan Unpad Jatinangor, Selasa (29/09). Orasi Ilmiah yang ia bacakan berjudul “Membangun Lingkungan Pekerjaan yang Sehat untuk Mengatasi Professional Role Tension dan Meningkatkan Moral Courage Perawat Indonesia”.

“Organisasi perlu memberikan support system yang baik bagi seluruh perawat yang bekerja di dalamnya. Dimana perawat diberikan kebebasan untuk menunjukkan profesional otonomi dalam menjalankan praktik profesinya, berbicara atau mengungkapkan role tensions yang dialaminya, memberikan dukungan atau bantuan sehingga perawat mampu untuk mengatasi profesional role tensions yang dialaminya dengan productive way,” ujar Henny.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengembangan a team-based approach to health care dengan pendekatan interdisiplin. “Hal ini penting untuk meningkatkan teamwork sinergy, meningkatkan hubungan internal tim dan membantu tim dalam meningkatkan koordinasi dalam patient care sehingga tujuan untuk dapat memberikan the best pissible care bisa terlaksanana dengan optimal,” tutur Henny.

Pada kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Keperawatan Unpad Kusman Ibrahim, S.Kp., MNS.,Ph.D mengungkapkan sejumlah capaian dan tantangan yang dihadapi fakultas ini. “Indikator Kinerja Kunci sebagai parameter mengukur kinerja pengelolaan fakultas dari aspek pembelajaran, kemahasiswaan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta tata kelola, terus meningkat dari tahun ke tahun,” tuturnya.

Kusman juga mengungkapkan, bahwa dari hasil penelusuran alumni, rata-rata waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan berkisar 0-3 bulan. “Hal ini menunjukkan bahwa lulusan Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran banyak diminati dan bisa diterima oleh para pengguna, bahkan surat permintaan lulusan pun berdatangan sebelum menjelang kelulusan,” ungkapnya.*

humas unpad 2015_09_29 EOS 7D 10_38_34 00063235 humas unpad 2015_09_29 EOS 7D 10_39_12 00063244 humas unpad 2015_09_29 EOS 7D 10_40_52 00063265 humas unpad 2015_09_29 EOS 7D 10_49_15 00063331 humas unpad 2015_09_29 EOS 7D 10_58_42 00063380 humas unpad 2015_09_29 EOS 7D 11_00_36 00063404

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Atasi Professional Role Tensions, Perawat Perlu Lingkungan Pekerjaan yang Sehat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Empat Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Unpad Ikuti Double Degree ke Belanda

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/09/2015] Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana (PSMIL-Ps) Universitas Padjadjaran memberangkatkan empat orang mahasiswa untuk studi double degree di dua universitas di Belanda. Keempat mahasiswa tersebut memperoleh biaya kuliah dan living cost dari Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud yang juga telah lama menjalin kerja sama dengan Unpad.

Tiga dari 4 mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Unpad yang berangkat mengikuti double degree ke Belanda *

Tiga dari 4 mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Unpad yang berangkat mengikuti double degree ke Belanda *

Mereka adalah Fardhani Dwi Aristya Putri dan Agus Purwanto yang diberangkatkan untuk mengikuti Program Double Degree antara PSMIL-Ps Unpad dan Master of Environmental and Energy Management (MEEM) University of Twente. Program Double Degree ini telah memasuki Batch Ke VII. Sementara dua orang mahasiswa lainnya, yaitu Cisma Tami Voletta dan Mutiara Sri Dewi mengikuti Program Double Degree antara PSMIL-Ps Unpad dan Agrarian, Food and Environmental Studies (AFES) ISS Erasmus University Rotterdam. Program Double Degree ini baru saja memasuki Batch ke II. Kegiatan perkuliahan mereka dimulai pada bulan September 2015 ini.

Koordinator PSMIL-Ps Unpad, Parikesit, M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa keberangkatan empat mahasiswa ini sebagai salah satu upaya PSMIL-Ps Unpad dalam mendukung misi Unpad, yakni “Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berdaya saing internasional dan relevan dengan tuntutan pengguna jasa pendidikan tinggi dalam memajukan perkembangan intelektual dan kesejahteraan masyarakat”.

Sementara itu, pada Wisuda Gelombang III Unpad Mei lalu, dua orang alumni double degree Batch sebelumnya telah lulus dengan predikat Cum Laude. Kedua orang mahasiswa itu adalah Jimi Kalther dan Muhammad Isa Ansyori. Hal ini membuktikan bahwa Program Double Degree yang diikuti mahasiswa tidak menghambat pendidikan, bahkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk dapat menyelesaikan studinya tepat waktu.

Dalam beberapa dekade terakhir, ilmu lingkungan telah menjadi pembahasan yang menarik baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya yang melek lingkungan dapat menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk menjawab tantangan yang muncul di bidang lingkungan hidup.*

Rilis: PSMIL-Ps / art

The post Empat Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Unpad Ikuti Double Degree ke Belanda appeared first on Universitas Padjadjaran.

Manfaatkan Aki Bekas, Mahasiswa Unpad Hasilkan Penelitian Sel Surya Padat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/09/2015] Penggunaan aki kering pada kendaraan bermotor saat ini mulai menggantikan keberadaan aki basah. Akibatnya, aki basah bekas yang biasanya dilakukan proses daur ulang kini banyak yang tidak terpakai dan akhirnya terbuang. Tentu saja ini akan menjadi limbah dan dapat mencemari lingkungan.

(Foto oleh: )

Tim Sel Surya Padat, kiri ke kanan: Yusep Maulana, Ilham Dhiaputra, Yuniar Dwi Inayati, Bayu Permana, Yonatan (Foto oleh: Dadan T.)

Hal inilah yang melatarbelakangi sejumlah mahasiswa program studi Fisika FMIPA Unpad melakukan pemanfaatan limbah aki basah bekas. Mereka memanfaatkan unsur kimia Timbal (Pb), sejenis logam berat yang terkandung dalam aki untuk disintesis menjadi unsurTimbal (II) Iodida (PbI2). Unsur PbI2 merupakan salah satu bahan untuk membuat material perovskite yang akan menjadi lapisan penyerap pada sel surya.

Sejumlah mahasiswa tersebut ialah Ilham Dhiaputra, Bayu Permana, Yusep Maulana, Yuniar Dwi Inayati, dan Yonatan R. Purba. Mereka tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) “Sel Surya Padat dari Material Baterai Bekas Mobil dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah (Added Value) dan Penyelamatan Lingkungan” yang lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang.

“Timbal itu tadinya limbah yang sudah tidak berguna. Ketika digunakan sebagai material pembentuk perovskite, dia bisa menjadi sumber energi baru dari cahaya matahari yang dikonversi menjadi energi listrik,” kata Yuniar saat diwawancarai Humas Unpad, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Ilham sang ketua kelompok mengatakan, harga unsur PbI2 di pasaran mencapai 680 US Dollar/100 gram. Dalam satu aki bekas bisa dihasilkan sebanyak 1,4 kilogram PbI2, dengan taksiran nilainya mencapai Rp 140 juta rupiah. “(Produk) kita bisa lebih murah dari harga pasaran,” kata Ilham.

Proses daur ulang aki bekas tersebut juga didasarkan pada tingginya penggunaan bahan bakar di Indonesia. Ilham mengatakan, bahan bakar yang digunakan pun masih tergolong konvensional/bahan bakar fosil. Padahal, cadangan bahan bakar fosil semakin lama semakin menipis, sehingga kebutuhan akan sumber energi baru sangat dibutuhkan.

selsurya2Secara sederhana, unsur PbI2 didapat dari proses pengambilan unsur PbO2 dari katoda elektroda aku bekas. Unsur PbO2 kemudian dicuci dan dipanaskan pada suhu 600 derajat Celcius untuk mendapatkan unsur PbO. Selanjutnya, unsur PbO dicampur dengan asam asetat sehingga menghasilkan Pb2+ untuk kembali dicampur dengan unsur Kalium Iodida (KI). Pencampuran Pb2+ dengan unsur KI menghasilkan unsur PbI2.

Sampel temuan ini berpotensi mampu bersaing dengan unsur PbI2 yang sudah dipasarkan. Saat ini, proses sintesis yang dilakukan sudah menghasilkan unsur PbI2 dengan kemurnian 88%, dimana masih ada kandungan oksigen yang terdapat di dalam unsur tersebut. Penelitian ke depan ialah menyintesis PbI2 dengan kemurnian di atas 90% sehingga angka efisiensinya lebih tinggi dan mampu bersaing dengan skala industri.

“Harapannya, sampel ini juga bisa menjadi bahan pendidikan yang bisa jauh lebih murah. Sebab di Indonesia belum ada yang membuatnya,” kata Bayu.

Selain lolos Pimnas, mereka juga sudah mempresentasikan penelitian ini pada Seminar Internasional “The 2nd Padjadjaran International Physics Symposium (PIPS)” pada 1 -2 September lalu. Dari seminar tersebut telah dihasilkan publikasi ilmiah internasional dengan judul “Composition adn Crystal Structure of Perovskite Films Attained form Electrodes of Used Car Battery”.

Terkait tampil di Pimnas, kelompok dengan Dosen Pendamping Dr. rer. Nat. Ayi Bahtiar ini telah mempersiapkan beragam hal, mulai dari pemaksimalan penelitian hingga persiapan presentasi. Meski kelimanya baru pertama batu pertama kali lolos Pimnas, target emas telah menjadi harapan bagi mereka.*

Poster_ILHAM DHIAPUTRA_PKM-PE_Universitas Padjadjaran_140310130065

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Manfaatkan Aki Bekas, Mahasiswa Unpad Hasilkan Penelitian Sel Surya Padat appeared first on Universitas Padjadjaran.


Bukan untuk Selfie, Tongsis Buatan Mahasiswa Unpad Ini Merupakan Tong Sampah Inovatif

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/09/2015] Ajakan membuang sampah pada tempatnya kadang tidak diindahkan oleh masyarakat. Meski sudah banyak tempat sampah tersedia di tempat umum, ternyata keberadaannya masih belum optimal. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Lalu, bagaimana jadinya jika ajakan untuk ‘membuang sampah pada tempatnya’ datang dari tong sampah itu sendiri?

(Foto oleh: Dadan T.)

Tim Tongsis, kiri ke kanan: Hedy Ahmad, Aprilia Ningrum, Ahmad Arifan, Nadia Aullia, Gihon Poltak (Foto oleh: Dadan T.)

Tong sampah itu bernama Tongsis (Tong Sampah Inovatif dengan Teknologi Otomatis): Unik Menarik untuk Dilirik, sebagai Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) karya lima mahasiswa Unpad. Mereka adalah Aprilia Ningrum (Fakultas Peternakan/Fapet), Nadia Aullia Ramadhan (Fapet), Gihon Poltak Eduardo Hutasoit (Fapet), Hedy Ahmad Soleh (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/FMIPA), dan Ahmad Arifan Ardly (FMIPA).

“Di sini kami menambahkan sensor ping untuk mendeteksi jarak. Jadi ketika nanti ada yang mendekati Tongsis ini, dia akan berbunyi untuk mengeluarkan suara ajakan buang sampah,” ungkap Nadia saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Dengan demikian, diharapkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya akan semakin tumbuh karena tong sampah ini “menarik untuk dilirik”. “Harapannya, kalau yang ngomong alat atau mesin, akan menarik orang lain untuk lebih rajin buang sampah ke tong sampah,” harap Nadia.

Kelebihan lain yang dimiliki Tongsis, adalah kemampuan untuk memisahkan secara otomatis sampah logam dan non logam. Dalam tong sampah tersebut terdapat alat yang secara otomatis dapat mendeteksi sampah, apakah termasuk kategori logam atau non logam.

“Di dalamnya itu sudah ada pemilih yang nantinya akan sendirinya memisahkan sampah,” ungkap Aprilia.

tongsampah2Menurut mereka, saat ini tidak ada tempat sampah umum yang memisahkan antara sampah logam dan non logam. Alat pemisah logam dan non logam biasanya hanya tersedia di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Sekarang banyak sampah logam dan non logam itu dicampur. Padahal kan kalau seandainya yang logam itu tercampur sama yang non logam, nanti menimbulkan korosi. Jadi banyak bahaya yang ditimbulkan dari korosi itu. Kalau sampah mau diolah lagi, jadinya sampah (non logam) yang tadinya mau digunakan itu terkontamninasi,” tutur Aprilia.

Mereka pun berharap, alat yang mereka buat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dapat turut membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan kebersihan lingkungan. “Jika alat kami ini bisa diaplikaskan dan bisa digunakan umum, mungkin oleh pemerintah atau dinas terkait, harapannya sih bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang bersih,” ujar Nadia.

Di Pimnas nanti, Aprilia dan tim bergharap dapat melakukan yang terbaik demi membawa nama baik almamater. Berbagai persiapan tengah mereka lakukan, seperti memperdalam materi, latihan presentasi, dan menjaga kekompakan. Bimbingan pun terus dilakukan dengan dosen pendamping tim ini, Drs. Ino Suryana, M.Kom.

“Kalau di ranah Pimnas sendiri, tentunya harapan kami ingin memberikan suatu penghargaan kepada Unpad dan fakultas kami. Harapannya sih medali emas dan menjadikan Unpad Jawara Pimnas 28,” harap Nadia.*

Aprilia Ningrum_Universitas Padjadjaran_PKM KC

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Bukan untuk Selfie, Tongsis Buatan Mahasiswa Unpad Ini Merupakan Tong Sampah Inovatif appeared first on Universitas Padjadjaran.

RSMS Techno, Solusi Antisipasi Pencurian dan Pembegalan Kendaraan Bermotor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/10/2015] Pencurian sepeda motor kerap terjadi. Meski sudah dikunci ganda, pencuri masih bisa menggondol kabur motor kesayangan. Hal inilah yang acapkali membuat pengendara motor was-was jika memarkirkan kendaraannya di tempat yang kurang “aman”.

Tim RSMS Techno (Foto oleh: Dadan T.)

Tim RSMS Techno (Foto oleh: Dadan T.)

Hal ini menginspirasi sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran menciptakan model pengaman sepeda motor dengan nama “RSMS Techno (Radio Signal for Motorcycle Safety with Technology Arduino)”. Sistem ini dikembangkan oleh Hedy Ahmad Soleh, Ahmad Arifan A, Nadia Avllia R, Gihon Poltak Eduardo, dan AnnisaHida R.

Secara sederhana, RSMS Techno ini merupakan alat pengaman motor berbasis sensor Arduino Mega sebagai otaknya. Alat pengaman ini punya 2 lapis sistem keamanan, yaitu memiliki alarm dan dapat memutus sistem kelistrikan sepeda motor. Sensor Arduino sendiri merupakan microcontroller yang berfungsi mematikan arus listrik dan membunyikan alarm.

Alat ini terhubung dengan remote yang khusus digenggam oleh pengendara. Remote ini terkoneksi dengan sensor melalui sinyal radio. Sensor otomatis aktif tatkala remote berada jauh dari motor. Sensor juga otomatis berfungsi meskipun kunci master motor tertinggal di motor.

“Intinya ada pada remote ini. Kalau remotenya jauh dari motor, maka motor akan mati ketika dinyalakan,” kata Ahmad.

rsms2Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, motor akan mati dan mengunci leher dengan sendirinya pada jarak yang sudah diperhitungkan oleh pengguna melalui remote tersebut. Dengan demikian, ketika terjadi pencurian atau perampasan di jalan, korban dapat mencari bantuan terlebih dahulu hingga motor curiannya benar-benar mati.

Nadia menjelaskan, alat ini merupakan salah satu solusi antisipasi tindak pencurian maupun pembegalan yang kerap terjadi akhir-akhir ini. Ia juga mengklaim, sistem pengaman seperti ini tidak ditemukan pada alat pengaman yang sudah beredar di pasaran.

Penemuan ini pun mereka ajukan melalui proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) dengan dosen pendamping Drs. Ino Suryana, M.Kom. Hasilnya, karya mereka pun lolos didanai Dikti dan lolos di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang.

Agar mampu meraih medali emas di Pimnas, mereka pun mempersiapkan diri, terutama dari segi penguatan presentasi. “Alat sendiri sudah tidak ada masalah, yang kita siapkan presentasi, video, dan penampilan,” kata Gihon.*

Fix

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post RSMS Techno, Solusi Antisipasi Pencurian dan Pembegalan Kendaraan Bermotor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jalin Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/10/2015] Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjalin kerja sama dengan Universitas Padjadjaran. Kerja sama tersebut digelar dalam rangka implementasi Program Pengembangan Sektor Jasa Keuangan serta peningkatan Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen yang menjadi bagian dari program kerja OJK.

Ketua Dewan Audit/Anggota Dewan Komisioner OJK, Prof. Dr. Ilya Avianti, SE., MSi., Ak., CPA., dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan Kerja Sama antara OJK dan Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Bandung, Kamis (1/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ketua Dewan Audit/Anggota Dewan Komisioner OJK, Prof. Dr. Ilya Avianti, SE., MSi., Ak., CPA., dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan Kerja Sama antara OJK dan Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Bandung, Kamis (1/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama tersebut dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dengan Ketua Dewan Audit/Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Audit Internal Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas, Prof. Dr. Ilya Avianti, SE., MSi., Ak., CPA., di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kamis (1/10), di sela acara “Seminar Nasional: Gejolak Nilai Tukar dan Peran Sektor Perbankan dalam Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi”.

Seminar Nasional tersebut digelar dalam rangka Dies Natalis ke-58 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad. Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha, Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt., dan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK.

Prof. Ilya dalam sambutannya mengatakan, sesuai amanat UU, OJK mempunyai tugas mengedukasi dan melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengembangan sektor jasa keuangan, peningkatan literasi keuangan dan perlindungan konsumen. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, OJK membutuhkan mitra strategis, seperti Perguruan Tinggi, para akademisi, dosen, hingga mahasiswa.

“Jika masyarakat kita tidak melek keuangan, kiranya akan terjadi banyak penipuan di daerah,” ujar Prof. Ilya yang juga sebagai Guru Besar di FEB Unpad.

Jika tidak dilakukan edukasi, masyarakat Indonesia akan sulit mencapai kesejahteraan di bidang keuangan. Dengan bantuan dari Perguruan Tinggi, diharapkan akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat atas karakteristik, layanan, dan produk Lembaga Jasa Keuangan.

“Ini juga akan mendorong pemahaman masyarakat atas hak dan kewajibannya sebagai konsumen produk dan layanan Lembaga Jasa Keuangan,” tambahnya.

humas unpad 2015_10_01 EOS 7D 09_33_520066 humas unpad 2015_10_01 EOS 7D 09_37_390080 humas unpad 2015_10_01 EOS 7D 09_38_190101

Adapun kerja sama tersebut meliputi program penelitian bersama/pemberian bantuan penelitian, penyusunan silabus mata kuliah, penyediaan tenaga pendidikan dan narasumber terkait materi di sektor jasa keuangan, pelaksanaan KKN Tematik mengenai Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen, hingga penyediaan gerai OJK di kampus Unpad.

Prof. Ilya juga mengharapkan nota kesepahaman ini dapat diimplementasikan dengan segera. Untuk itu, pihaknya berharap Unpad dan OJK dapat segera melakukan Focus Group Discussion (FGD) terkait implementasi kerja sama tersebut.

Rektor pun mengapresiasi kerja sama ini. Menurutnya, luaran dari kerja sama ini harus mampu memberikan kontribusi untuk menghadapi tantangan peningkatan kualitas bangsa. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong partisipasi pihak lain untuk ikut berkontribusi. Rektor menekankan, kerja sama ini harus menjadi kerja sama Pentahelix.

“Di sisi lain, interaksi dengan bidang lain dalam kerja sama ini harus kuat. Kedua belah pihak harus memampu mendorong partisipasi pihak lain,” kata Rektor.

Seminar nasional tersebut menghadirkan Mirza Adityaswara (Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia), Nelson Tampubolon (Anggota Dewan Komisioner OJK), Ahmad Baiquni (Dirut Bank Indonesia), serta Prof. Dr. Armida Alisjahbana, S.E., M.A., (Guru Besar FEB Unpad). *

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jalin Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Perkenalkan Magic Force, Power Bank Nirkabel Karya Mahasiswa Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/10/2015] Para pengguna telepon seluler mungkin sangat terbantu dengan adanya power bank, karena mereka tidak perlu repot-repot mencari sumber listrik langsung / stop kontak ketika daya ponselnya habis. Tapi, power bank memiliki beberapa keterbatasan, dimana para penggunanya masih harus melakukan recharge dan mencari stop kontak ketika daya yang dimiliki sudah habis. Selain itu, power bank juga terbatas pada penggunaan kabel, dan dapat merusak komponen smartphone, khususnya baterai.

(Foto oleh: Dadan T.)

Tiga dari 5 anggota Tim Magic Force, kiri ke kanan: Nurul Dwi Anggraeni, Faris Abdurrahman, Gina Nurhabibah (Foto oleh: Dadan T.)

Atas dasar itu, lima mahasiswa ini berusaha menciptakan solusinya melalui Magic Force: Magnetic Induction For Charging Device. Magic Force merupakan karya Nurul Dwi Anggraeni (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam / FMIPA), Gina Nurhabibah (Fakultas Pertanian), Faris Abdurrahman (FMIPA), Adithio Agustyan (FMIPA), dan Moch Sidieqi Arraniry (FMIPA), dibawah bimbingan Bapak Kusnahadi Susanto S.Si.,M.T. Karya ini berhasil mengantarkan mereka menjadi salah satu tim peserta Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo Kendari, 5-9 Oktober 2015 mendatang.

Mirip seperti power bank, Magic Force tergolong portable charger yang dapat dibawa kemana saja. Kelebihan Magic Force, pengguna dapat melakukan isi ulang baterai ponsel secara nirkabel, tidak memerlukan stop kontak , dapat digunakan pada saat darurat, dan ramah untuk komponen ponsel. Dengan menggunakan prinsip kerja induksi medan magnet pada kumparan, ponsel dapat terisi hanya dengan mendekatkan ponsel yang sudah terpasang receiver ke atas sebuah pad yang berisi transmitter.

“Jadi kita pakai induksi magnetik untuk megisi daya ponsel, namun untuk menghasilkan medan magnet di kumparan, memang harus dipicu oleh daya terlebih dahulu, tapi tidak harus diisi seperti power bank yang lain,” jelas Nurul saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Daya Magic Force berasal dari baterai lithium, yang digunakan untuk memicu medan magnet yang akan dihasilkan Magic Force. Proses picu pun tidak memerlukan waktu lama, bahkan kurang dari satu detik. “Jadi ketika kita mau pakai, kita picu dulu,” ungkap Nurul.

magicforce2Jika sudah setimbang medan magnet di kumparannnya, Magic Force dapat langsung digunakan untuk mengisi ulang baterai ponsel. Rangkaian receiver Magic Force dapat terhubung dengan memasangkan kabel pendek pada ponsel, atau dengan memodifikasi ponsel. Magic Force pun dapat digunakan di semua jenis ponsel, bahkan tim ini semakin mengembangkannya agar dapat dipakai di semua jenis gadget.

Pengembangan penelitian pun terus dilakukan, diharapkan agar alat ini dapat digunakan untuk mengisi ulang daya baterai hingga benar-benar penuh, karena hingga saat ini Magic Force hanya dapat mengisi baterai tidak sampai 1 jam (dengan sekali picu).

“Inginnya sih dikembangkan lebih baik lagi, jadi bisa nge-charge full time. Inginnya Magic Force ini dapat dipasang dimana-mana, misalnya bangku kuliah, ruang rapat, pada kendaraan, jadi tidak harus cari colokan listrik buat nge-charge.” harap Nurul.

Nurul dan tim pun mengaku sudah mempersiapkan diri untuk berlaga di Pimnas ke-28 nanti, seperti latihan presentasi, pendalaman materi, pengembangan produk, dan menjaga kekompakan tim. Mereka pun berharap, emas dapat diraih di ajang ini.*

1442895842455

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Perkenalkan Magic Force, Power Bank Nirkabel Karya Mahasiswa Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Manfaatkan Kulit Manggis dan Nira, Mahasiswa Unpad Kreasikan Gula Semut Mengandung Antioksidan dan Rendah Kalori

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/10/2015] Masyarakat Indonesia lebih familiar mengonsumsi gula putih atau gula merah. Sementara penderita diabetes lebih mengonsumsi gula rendah kalori yang saat ini tersedia di pasaran. Namun, keberadaan gula semut (brown sugar) masih jarang dikonsumsi orang, padahal gula ini juga memiliki kalori yang rendah.

Tim Gula Semut, kiri ke kanan: (Foto oleh: Dadan T.)*

Tim Gula Semut Berantikoksidan, kiri ke kanan: Adhitio Krisnanda, Christellia Stephanie, Olivia Christy, dan Fadli Bayanulloh (Foto oleh: Dadan T.)*

Permasalahan mendasar dari jarangnya konsumsi gula semut adalah masih tingginya harga jual gula semut dibandingkan gula putih. Hal inilah yang mendasari sejumlah mahasiswa prodi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad melakukan penelitian mengenai pembuatan gula semut.

Mahasiswa tersebut yaitu Christellia Stephanie, Olivia Christy, Adhitio Krisnanda, dan Fadli Bayanulloh, keempatnya berasal dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad. Mereka melakukan penelitian mengenai penggunaan ekstrak kulit manggis dalam pembuatan gula semut. Penelitian tersebut lolos di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang dengan judul “Aplikasi Ekstrak Kulit Manggis dalam Pembuatan Gula Semut Berantioksidan” PKM bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE).

Secara sederhana, penelitianyang dilakukan ialah mencampur ekstrak kulit manggis dengan gula nira. Kulit manggis terlebih dahulu dikeringkan dengan oven lalu dibubukkan. Bubuk kulit kemudian dimaserasi dengan cara direndam memakai ethanol. Setelah itu bubuk dilakukan penguapan dan dijadikan ekstrak. Ekstrak ini kemudian dicampur ke dalam adonan gula nira.

Kelebihan dari gula semut temuannya ini adalah mengandung antioksidan dan rendah kalori. Antioksidan ini didapat dari kandungan kulit buah manggis. Rasa gulanya pun tidak terlalu manis dari gula putih sehingga sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang membutuhkan gula yang rendah kalori.

Christella menuturkan, gula semut ciptaannya ini juga dinilai mampu bersaing dengan gula rendah kalori yang saat ini banyak dijual di pasaran. Berdasarkan observasi mereka, gula rendah kalori yang saat ini dijual di pasaran mengandung pemanis sintetis. Sementara, gula ciptaan mereka benar-benar dibuat dengan bahan-bahan alami.

“Gula yang dijual saat ini memang lebih rendah kalorinya, tapi itu hasil rekayasa sintetis,” jelas mahasiswa angkatan 2011 tersebut.

humas unpad 2015_09_28 EOS 6D 12_34_05 00061761Untuk itu, produk ciptaannya ini berpotensi dikembangkan menjadi bisnis tersendiri. Melihat kondisi harga gula semut di pasaran yang masih tinggi, Christella menjelaskan, gula semut ciptaannya dapat dijual dengan harga yang murah, karena terbuat dari bahan-bahan alami.

“Gula ini mungkin menjadi gula antioksidan pertama di Indonesia,” tambah Adhitio.

Dengan dosen pembimbing Ir. Marsetio, M.P., keempatnya saat ini rutin memantapkan diri jelang pelaksanaan Pimnas seminggu ke depan. Persiapan yang dilakukan ialah latihan presentasi serta latihan tanya jawab untuk mengantisipasi berbagai pertanyaan yang akan dilontarkan oleh juri.

“Persiapan saat ini sekitar 80%, sisanya lagi kita lebih konsul saja dengan dosen pembimbing,” kata Christella.

Keikutsertaan mereka dalam ajang Pimnas merupakan kali pertama bagi keempatnya. Dengan demikian, keikutsertaan ini merupakan sumbangsih keempatnya di dalam mengharumkan nama Unpad. Mereka pun memiliki target meraih medali emas.

“Pimnas itu sebagia ajang pembuktian kita. Bukan cuma mahasiswa yang pintar yang masuk Pimnas, tetapi yang bekerja keras yang pantas masuk Pimnas,” kata Adhitio.*

Aplikasi Ekstrak Kulit Manggis Dalam Pembuatan Gula Semut Berantioksidan (small)

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Manfaatkan Kulit Manggis dan Nira, Mahasiswa Unpad Kreasikan Gula Semut Mengandung Antioksidan dan Rendah Kalori appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live