Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Prof. Dominika Maison, “Konsumen Tidak Melulu Bertindak Atas Dasar Ekonomi”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/11/2015] Setiap produsen perlu memahami konsumen agar produk yang dihasilkan dapat tepat digunakan. Pemahaman tersebut meliputi bagaimana perilaku konsumen, cara pandang konsumen hingga apa yang konsumen butuhkan dari suatu produk.

Prof. Dominika Maison, Guru Besar Psikologi dari University of Warsawa, saat memberikan studium generale di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Selasa (10/11). (Foto oleh: Dadan T.)*

Prof. Dominika Maison, Guru Besar Psikologi dari University of Warsawa, saat memberikan studium generale di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Selasa (10/11). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Kita harus mengubah sedikit cara pikir tentang bagaimana cara pikir seorang konsumen, bagaimana membuat konsumen terkesan, dan bagaimana cara memahami konsumen,” ujar Prof. Dominika Maison, Guru Besar Psikologi dari University of Warsawa, saat memberikan studium generale bertajuk “Understanding Consumer, Attitude Behavior: from Consciousness to Unconsciousness” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Selasa (10/11). Studium generale ini digelar oleh program studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad.

Prof. Dominika mengungkapkan pentingnya memahami konsumen. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan seorang konsumen, hingga value yang didapat konsumen dari suatu produk.

“Pilihan konsumen bergantung pada value yang didapat konsumen,” kata Profesor dari Department Psychology University of Warsawa tersebut.

Perilaku konsumen menurutnya saat ini mengalami suatu revolusi, yakni dari homo economicus menjadi homo automaticus. Homo automaticus, kata Prof. Dominika, terjadi karena konsumen dipengaruhi oleh stimulus yang ada di dalam pikirannya sehingga mereka memilih menggunakan produk berdasarkan insting belaka.

“Hal inilah yang harus dipahami oleh produsen produk melalui marketing strategi yang baik,” kata Prof. Dominika.

Secara keilmuan, perilaku ini diistilahkan dengan psikologi konsumen. Cabang psikologi ini mempelajari bagaimana perilaku konsumen melalui serangkaian penelitian yang didasarkan pada metodologi penelitian. Namun, menurut Prof. Dominika, penelitian psikologi konsumen berbeda dengan praktik yang dilakukan marketing research.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Prof. Dominika Maison, “Konsumen Tidak Melulu Bertindak Atas Dasar Ekonomi” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Undang Masyarakat Ikut Serta di Pemilihan MWA serta Dekan dan Wakil Dekan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/11/2015] Universitas Padjadjaran mengundang masyarakat umum untuk mendaftarkan diri menjadi calon anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad. Berdasarkan Statuta Unpad, MWA Unpad akan terdiri dari 17 orang, dan 4 orang diantaranya berasal dari unsur masyarakat.

Suasana jumpa pers tentang partisipasi masyarakat dalam pemilihan calon anggota Majelis Wali Amanat (MWA) serta pemilihan Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Unpad di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (10/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kedua dari kanan) saat memberikan penjelasan kepada wartawan tentang partisipasi masyarakat dalam pemilihan calon anggota Majelis Wali Amanat (MWA) serta pemilihan Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Unpad di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (10/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kenapa penting sekali keterlibatan masyarakat? Karena sebagai perguruan tinggi negeri Badan Hukum, dengan diberikannya otonomi, itu menjadi peluang bagi Unpad dalam melakukan pengelolaan. Ini juga mendorong adanya kontribusi dari pihak-pihak lain di luar Unpad, salah satunya adalah masyarakat,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dalam Jumpa Pers di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (10/11).

Selain itu, konsekuensi dari otonomi yang dimiliki Unpad adalah adanya akuntabilitas. Dengan adanya unsur masyarakat, maka akuntabilitas dari berbagai aspek di Unpad dapat lebih tersampaikan. “Itu juga baik untuk mendorong kinerja Unpad lebih baik lagi, di saat ada partisipasi atau kontibusi dari masyarakat dan juga ada konsekuensi akuntabilitas,” tutur Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, Unpad pun akan menyeleksi tokoh masyarakat terbaik yang diharapkan dapat bersama-sama membangun Unpad lebih baik lagi. Diharapkan juga, akan terjaring sosok dengan kapabilitas andal, yang bisa menjadi daya untuk memperkuat kapasitas yang telah dimiliki Unpad.

Selain dari unsur masyarakat, MWA Unpad terdiri dari unsur pemerintah pusat (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi), unsur pemerintah daerah (Gubernur Jawa Barat), Rektor Unpad, Ketua Senat Akademik, unsur alumni (ditetapkan oleh ikatan alumni), unsur tenaga kependidikan, unsur mahasiswa, dan 6 orang  berasal dari Senat Akademik.

Pendaftaran bakal calon anggota MWA dari unsur masyarakat dilakukan pada 9-23 November 2015. Pengumuman hasil seleksi administrasi calon anggota MWA ini akan dilakukan pada 26 November 2015. Selanjutnya, adalah penyampaian gagasan tentang pengembangan Unpad dan pemeriksaan kesehatan calon anggota MWA pada 30 November hingga 1 Desember 2015. Anggota MWA Unpad terpilih akan diumumkan pada 4 Desember 2015.

“Kami mengharapkan dapat menjaring orang-orang terbaik, yang concern terhadap pendidikan, terutama Unpad, untuk bisa berbuat lebih banyak dalam membangun bangsa ini,” harap Ketua Senat Akademik Unpad, Prof. H. Oekan Soekotjo Abdoellah, MA., Ph.D.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.H. selaku Ketua Pelaksana MWA menyampaikan beberapa persyaratan bagi masyarakat yang berminat untuk menjadi anggota MWA Unpad. Persyaratan tersebut yaitu warga negara Indonesia, sehat jasmani dan rohani, memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan Unpad, memiliki rekam jejak yang baik, bukan anggota partai politik, dan tidak memiliki konflik kepentingan dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota MWA. Informasi terkait MWA Unpad bisa dibaca di senatakademik.unpad.ac.id

Seleksi Dekan dan Wakil Dekan Unpad
Saat ini, Unpad juga sedang menjalankan proses pemilihan Dekan dan Wakil Dekan untuk 16 fakultas di lingkungan Unpad dan Sekolah Pascasarjana. Berbeda dengan pemilihan Dekan sebelumnya, kali ini bukan lagi proses pemilihan di masing-masing fakultas, melainkan prosesnya ditetapkan oleh Rektor. Dalam proses seleksi ini, Unpad pun mengundang masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi calon Dekan atau Wakil Dekan di lingkungan Unpad.

“Bukan hanya staf aktif Unpad. Boleh masyarakat umum mencalonkan diri menjadi Dekan,” ungkap Rektor.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad yang juga bertindak sebagai Ketua Pantia Seleksi Dekan dan Wakil Dekan,  Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum memaparkan tahapan seleksi pemilihan Dekan dan Wakil Dekan Unpad. Dimulai dari pendaftaran bakal calon Dekan dan Wakil Dekan, pengumuman hasil seleksi administrasi, sosialisasi gagasan dan uji kelayakan, hingga pengumuman Dekan dan Wakil Dekan terpilih. Informasi terkait pemilihan Dekan dan Wakil Dekan Unpad bisa dibaca di panseldekanat.unpad.ac.id.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Undang Masyarakat Ikut Serta di Pemilihan MWA serta Dekan dan Wakil Dekan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto Wisuda Unpad Gelombang I Tahun Akademik 2015/2016

Unpad dan BNI Dukung Skema Pembiayaan Perbankan untuk Industri Kreatif

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/11/2015] Pemerintah tengah menyusun Rencana Pengembangan Subsektor Ekonomi Kreatif Nasional 2015 yang mencakup pengembangan 15 subsektor industri kreatif. Hal ini menunjukkan, sektor ekonomi kreatif ke depan menjadi sektor yang patut diperhitungkan di Indonesia.

Guru Besar Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., (berdiri kiri) bersama para narasumber lain saat Talkshow “Alternatif Skema Pembiayaan Perbankan untuk Industri Kreatif” di Bale Motekar Unpad, Jalan Banda No. 40, Bandung, Selasa (10/11) sore. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Guru Besar Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., (berdiri kiri) bersama para narasumber lain saat Talkshow “Alternatif Skema Pembiayaan Perbankan untuk Industri Kreatif” di Bale Motekar Unpad, Jalan Banda No. 40, Bandung, Selasa (10/11) sore. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., mengatakan, sektor industri kreatif sangat penting. Berdasarkan pengamatan akademisi, sektor ini tumbuh dengan kekuatan sendiri.

“Karena tumbuh sendiri, maka sering terjadi random, ada yang bisa berhasil cepat, ada yang lambat,” kata Prof. Rina dalam Talkshow “Alternatif Skema Pembiayaan Perbankan untuk Industri Kreatif” di Bale Motekar Unpad, Jalan Banda No. 40, Bandung, Selasa (10/11) sore.

Talkshow yang digelar atas kerja sama Unpad dengan Bank Nasional Indonesia (BNI) tersebut menghadirkan CEO BNI Regional Bandung Rudi Hardjito, Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional II Riza Aula, dan founder Hijab Fest, Sheena Krisnawati. Talkshow ini dihadiri oleh pebisnis muda dari Unpad maupun umum.

Prof. Rina menjelaskan, industri kreatif lahir dari sebuah ide untuk menghasilkan produk yang bisa dikomersialkan. Hal tersebut perlu ada assessment dari beberapa pihak, terutama pemerintah, perbankan, dan akademisi agar produk industri kreatif bisa semakin berkembang.

Salah satu assessment yang dilakukan ialah pembiayaan industri kreatif. Meski menjadi agenda pengembangan nasional, belum ada skema pembiayaan spesifik untuk industri kreatif. Menurut Prof. Rina, hal ini tentunya butuh kerja sama berbagai pihak dengan membentuk partner group pengembangan industri kreatif.

Lebih lanjut Prof. Rina menuturkan, partner group tersebut terdiri dari aspek pembiayaan yang dilakukan perbankan, penilaian oleh sektor Perguruan Tinggi, serta sisi pemerintah dalam hal pemberian berbagai fasilitas.

“Unpad bisa mengambil bagian dalam hal assessment. Kalau partner group ini bisa dikembangkan, risiko pembiayaan yang diberikan perbankan bisa semakin kecil,” kata Prof. Rina.

Sementara Rudi Hardjito memberikan beberapa alternatif pembiayaan start up industri kreatif. Mulai dari pinjaman kemitraan hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahap pertama, pinjaman KUR diberikan maksimal Rp 25 juta. Tahap kedua hingga ketiga, besaran pinjaman yang diberikan maksimal Rp 75 juta dengan bunga 6% flat.

“Dalam perkembangannya, kalau industri kreatif tersebut sudah ada record-nya dan bisa memandang ke depan, bisa ditingkatkan lagi ke KUR small/retail dengan pinjaman hingga 500 juta. Kalau tumbuh terus, bisa ditingkatkan lagi menjadi pinjaman komersial biasa,” kata Rudi.

Menurut Rudi, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi pelaku industri kreatif saat melakukan pinjaman. Syarat tersebut meliputi ada izin usaha formal yang diketahui kelurahan, manajemen kepastian usaha, serta usaha yang dijalankan harus visible dan berkelanjutan.

Pembiayaan industri kreatif juga menjadi tantangan tersendiri bagi OJK. Riza mengatakan pihaknya tengah menyusun rencana yang mendukung pembiayaan industri kreatif. Ada dua hal yang akan dilakukan oleh OJK, yakni merevitalisasi modal ventura dan membentuk konsorsium ekonomi kreatif.

“Konsorsium ini digagas oleh Badan Ekonomi Kreatif dalam mendukung pembiayaan industri kreatif. Konsorsium ini akan menempatkan orang-orang yang bukan hanya mengerti tentang perbankan, namun juga mengerti tentang industri kreatif,” kata Riza.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad dan BNI Dukung Skema Pembiayaan Perbankan untuk Industri Kreatif appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dekan FKG Unpad Lantik 38 Dokter Gigi Spesialis

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/11/2015] Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran, Dr. drg. Nina Djustiana, M.Kes melantik 38 dokter gigi spesialis pada Pelantikan Dokter Gigi Spesialis Gelombang I Tahun Akademik 2015/2016, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (10/11) kemarin.

Pelantikan Dokter Gigi Spesialis Gelombang I Tahun Akademik 2015/2016, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (10/11) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pelantikan Dokter Gigi Spesialis Gelombang I Tahun Akademik 2015/2016, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (10/11) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Jumlah tersebut meliputi 3 Spesialis Periodonsia, 2 Spesialis Prostodonsia, 8 Spesialis Ilmu Kedokteran Gigi Anak, 10 Spesialis Ortodonsia, 12 Spesialis Konservasi Gigi, 1 Spesialis Imu Penyakit Mulut, dan 2 Spesialis Ilmu Bedah Mulut.

“Setelah sekian tahun menimba ilmu di FKG Unpad sebagai mahasiswa PPDGS, maka dengan pelantikan ini, secara resmi para alumni kami lepas ke tengah masyarakat luas. Saudara telah dilatih untuk mempunyai disiplin yang tinggi dan penalaran yang logis, kritis, sistematik, inovatif, dan konsisten,” tutur Dr. Nina dalam pidatonya.

Dr. Nina berharap, para lulusan akan memberikan manfaat, baik bagi diri sendiri, keluarga, serta bagi pembangunan masyarakat dan bangsa. Hal paling penting, para lulusan juga dapat selalu memegang teguh Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia, serta terus meningkatkan kompetensi, baik dari segi keilmuan maupun keahlian profesional.

“Sehingga gaung eksistensi FKG Unpad dapat lebih terasa di masyarakat melalui alumninya,” harap Dr. Nina.

Lebih lanjut Dr. Nina mengatakan bahwa FKG Unpad sejak lama telah menyadari bahwa kasus penyakit gigi dan mulut sangat sering terjadi, yang penyebabnya tidak hanya akibat faktor lokal di dalam mulut, tetapi juga bisa melibatkan faktor sistemik dan eksternal. Dengan demikian, diperlukan keahlian dari dokter gigi spesialis untuk dapat mengatasi hal tersebut.

“Kita semakin menyadari betapa diperlukannya pandangan dan pemikiran serta usaha para dokter gigi spesialis untuk dapat menuntaskan atau paling tidak mengurangi problematika penyakit gigi dan mulut di Indonesia, yang tentu saja tidak cukup bila hanya dihadapi oleh seorang dokter gigi biasa,” ujar Dr. Nina.

Pada pelantikan ini, lulusan dengan IPK tertinggi diraih oleh drg. Listia Eka Merdekawati, Sp. KG dengan IPK 4,00 yang ditempuh dalam 6 semester 1 bulan 15 hari. Adapun lulusan dengan predikat Dengan Pujian diraih oleh 13 orang, dengan presentasi 34,21%.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Dekan FKG Unpad Lantik 38 Dokter Gigi Spesialis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Meski Jumlahnya Hanya 2%, Peternak Besar Tentukan Harga Sapi Potong di Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/11/2015] Sebanyak 16 juta peternak di Indonesia merupakan peternak kelompok kecil. Atas dasar tersebut, pemerintah berupaya untuk meningkatkan perkembangan peternakan di Indonesia melalui peningkatan produktivitas dan kesejahteraan peternak.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian RI, Ir. Ali Rachman, saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan ke-7 di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Rabu (11/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian RI, Ir. Ali Rachman, saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan ke-7 di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Rabu (11/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Upaya pengembangan ini merupakan upaya integrasi terpadu yang berkonsentrasi dari hulu, on farm, dan hilir,” ungkap Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian RI, Ir. Ali Rachman saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan ke-7 di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (11/11).

Seminar yang digelar oleh Fakultas Peternakan tersebut kali ini mengangkat tema “Pengembangan Sumber Daya Lokal dalam Agribisnis Peternakan”. Selain Ali, bertindak sebagai pembicara Prof. (APU) Dr. Ir. I Wayan Mathius, M.Sc dari Balai Penelitian Ternak, Dr. Ir. Rochadi Tawaf, M.S., dosen Fapet Unpad, serta Ir. M. Nasrum, pengurus KPBS Pangalengan.

Ali menuturkan, upaya pemerintah meningkatkan peternakan lokal di tingkat hulu meliputi peningkatan kualitas dan kuantitas bibit ternak. Pada tingkat on farm upaya yang dilakukan meliputi peningkatan produksi ternak dan pemberdayaan pendayagunaan sumber daya lokal. Sementara pada tahap hilirnya ialah menjamin produksi ternak yang mampu berdaya saing.

“Kita (Pemerintah) juga tetap melakukan pengendalian untuk kontrol penyakit hewan,” kata Ali.

Permasalahan yang saat ini muncul ialah peternak kecil masih belum mampu menentukan harga. Pada kasus peternakan sapi potong, Dr. Rochadi menyebutkan, sekitar 98% peternak sapi potong di Indonesia merupakan peternak kecil. Sebanyak 2% sisanya merupakan peternak perusahaan. Namun, peternak perusahaan tersebut lebih bisa menentukan harga.

Kondisi peternakan sapi potong di Indonesia juga dijelaskan oleh Prof. I Wayan. Menurutnya, tingkat produktivitas dan reproduktivitas ternak sapi potong rendah. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya perkembangan produksi populasi ternak potong dari kurun 2008 – 2014.

Lebih lanjut ia menjelaskan, budidaya ternak sapi rakyat masih bersifat tradisional. Ada beberapa aspek yang belum mendapat perhatian, seperti seleksi perkawinan, pakan yang diberikan seadanya, hingga sanitasi dan pencegahan penyakit kurang mendapat perhatian.

Untuk itu, Dr. Rochadi menyarankan adanya kemitraan antara peternak rakyat dengan perusahaan. Pola kemitraan tersebut meliputi custom feeding, sistem bagi hasil, bulid operate transfer (BOT), hingga kontrak harga. Hal ini diharapkan dapat menguatkan sistem agribisnis peternakan.

“Pola lain yang harus dilakukan Pemerintah ialah restrukturisasi sistem agribisnis dan rancang bangun pengembangan kluster peternakan,” kata Dr. Rochadi.

Seminar nasional yang digelar hingga Kamis (12/11) besok ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. Ketua pelaksana kegiatan, Nurcholidah Solihati, S.Pt., M.S., mengatakan, seminar ini diikuti oleh 170 peserta yang terdiri dari 148 pemakalah dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan lembaga penelitian peternakan se-Indonesia. Hasil makalah yang dipresentasikan dalam seminar tersebut diharapkan dapat berkontirbusi dalma meningkatkan peternakan lokal di Indonesia.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Meski Jumlahnya Hanya 2%, Peternak Besar Tentukan Harga Sapi Potong di Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pemilihan Dekan & Wakil Dekan Secara Terbuka adalah Respons terhadap Transparansi Birokrasi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/11/2015] Pendaftaran Bakal Calon Dekan dan Wakil Dekan sudah dapat dilakukan sejak Rabu (11/11) kemarin hingga 26 November 2015 mendatang. Seleksi Dekan dan Wakil Dekan ini terbuka untuk umum.

Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad yang juga bertindak sebagai Ketua Pantia Seleksi Dekan dan Wakil Dekan,  Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum. (Foto oleh: Dadan T.)*

Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad yang juga bertindak sebagai Ketua Pantia Seleksi Dekan dan Wakil Dekan, Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum. (Foto oleh: Dadan T.)*

“Ini sebetulnya sebagai respons terhadap transparansi birokrasi,” tutur Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad yang juga bertindak sebagai Ketua Pantia Seleksi Dekan dan Wakil Dekan,  Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum.

Menurut Dr. Sigid, dengan status sebagai PTN BH, Unpad memiliki otonomi yang lebih besar, bukan hanya akademik tetapi juga non-akademik. Dengan demikian, sangat memungkinkan apabila Unpad menyelenggarakan proses seleksi Dekan Fakultas yang dapat diikuti juga oleh masyarakat yang berasal dari luar Unpad. “Proses ini kan kita untuk mencari yang terbaik,” ujarnya.

Proses pemilihan pun tidak dilakukan oleh masing-masing fakultas, melainkan langsung ditetapkan oleh Rektor. Meski demikian, fakultas dapat melihat dan menilai kemampuan calon Dekannya, sekaligus memberikan sejumlah pertanyaan saat Calon Dekan melakukan sosialisasi gagasan di fakultas.

Adapun proses tahapan seleksi yaitu dimulai dari pendaftaran bakal calon, kemudian verifikasi peserta. Peserta yang memenuhi persyaratan akan ditetapkan sebagai Calon Dekan/Wakil Dekan, dan diundang untuk mengikuti sosialisasi gagasan, uji kelayakan, tes substansi Unpad, tes psikologi, dan tes kesehatan.

“Sosialisasi gagasan di depan komunitas fakultasnya, ada dosen, mahasiswa, karyawan, dan alumni,” jelas Dr. Sigid.

Jika sebelumnya penetapan Dekan dan Wakil Dekan berada di waktu yang berbeda di setiap fakultas, dengan OTK baru, Dr. Sigid menjelaskan bahwa nantinya penetapan Dekan dan Wakil Dekan di setaip fakultas akan dilakukan pada saat bersamaan.

“Sekarang untuk menyamakan irama juga. Kalau semua start sama, maka proses adaptasinya sama. Diharapkan kita bisa running bersama-sama,” harapnya.

Diharapkan, dengan adanya seleksi ini, Unpad dapat memperoleh Dekan yang dapat membawa Unpad lebih baik lagi. Dr. Sigid juga berharap dapat terpilih sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan dan manajerial yang baik, juga memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan fakultasnya.

Informasi terkait pendaftaran dapat dilihat di http://panseldekanat.unpad.ac.id/

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Pemilihan Dekan & Wakil Dekan Secara Terbuka adalah Respons terhadap Transparansi Birokrasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Teknologi Informasi Dukung Peningkatan Produktivitas Pertanian Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/11/2015] Penggunaan teknologi pada sektor pertanian dapat menunjang peningkatan produktivitas. Hal ini guna menyiasati pengembangan agroindustri dalam rangka terwujudnya pencapaian strategi Nawacita yang digagas Presiden Joko Widodo.

Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (Perteta), Prof. Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng., PhD., saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Informatika Pertanian di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (12/11). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (Perteta), Prof. Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng., PhD., saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Informatika Pertanian di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (12/11). (Foto oleh: Arief Maulana)*

“Ini adalah tantangan untuk meningkatkan sektor pertanian. Nilai tambah teknologi yang dihasilkan menjadi kata kunci,” ucap Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (Perteta), Prof. Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng., PhD., saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Informatika Pertanian di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (12/11).

Prof. Lilik menjelaskan, perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat. Hal tersebut menurutnya telah menjadi suatu kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, dimana pada 10 – 15 tahun yang lalu, teknologi informasi ini masih menjadi sesuatu yang mewah.

Penggunaan teknologi informasi ini didasarkan pada mencuatnya beberapa persoalan mendasar di aspek produktivitas pertanian. Prof. Lilik mengungkapkan, beberapa persoalan mendasar tersebut meliputi rendahnya produktivitas petani, infrastruktur yang stgnan, hingga masih tingginya proporsi kehilangan hasil pada penanganan pascapanen.

Lebih lanjut Prof. Lilik menuturkan, ada banyak teknologi yang telah dikembangkan di sektor agroindustri. Mulai dari penciptaan alat/mesin, proses agroindustri, penanganan pascapanen, hingga manajemen agroindustri. Teknologi tersebut menunjang agorindustri sebagai motor penggerak kekuatan pertanian Indonesia.

“Di bidang teknologi informasi, kita lihat di daerah petani sudah banyak yang menggunakan telepon seluler, tinggal bagaimana kita terus mengembangkan aplikasinya yang meningkatkan pertanian,” jelas Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada tersebut.

Kata kunci, kata Prof. Lilik, dari suatu teknologi adalah memiliki nilah tambah. Teknologi tersebut harus mampu mendukung terwujudnya road map peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia. Road map tersebut diantaranya terwujudnya swasembada pangan, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, hingga peningkatan kesejahteraan petani.

Untuk itu, melalui seminar yang digelar atas kerja sama Himpunan Informatika Pertanian Indonesia (HIPI), Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad, IPB, dan Kementerian Pertanian, Prof. Liik mengajak para peneliti dan akademisi untuk terus menghasilkan berbagai inovasi teknologi informasi di bidang agroindustri.

“Kami ingin bukan hanya dari Perguruan Tinggi yang menghasilkan, tetapi juga dari lembaga/instansi yang terkait,” kata Prof. Lilik.

Guru Besar FTIP Unpad yang juga ketua HIPI, Prof. Dr. Ir. Roni Kastaman, M.SIE.., mengatakan, pemanfaatan teknologi informasi menurutnya sudah dilakukan dalam kurun 6-7 tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan banyak beragam aplikasi teknologi informatika yang dihasilkan untuk menunjang pertanian.

“Ada beberapa kelompok tani di Jawa Barat sudah mulai menggunakan internet dan berbagai aplikasi untuk membantu mereka selain di hulu, juga di hilir kegiatan (pertanian) mereka,” kata Prof. Roni.

Prof. Roni juga berharap para peneliti semakin tertantang untuk menghasilkan beragam teknologi guna meningkatkan produktivitas pertanian.

Selain Prof. Liilk, seminar ini menghadirkan menghadirkan pembicara Dr. Dudi Sudrajat Abdurachim (Kepala Dinas Kominfo Jabar), Ir. Bayu Mulyana (Kabid Simfor Pusdatin Kementan RI), Miftah Budiman, dan Annisa Wibi. Ketua pelaksana seminar, Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T., mengatakan, seminar ini juga terdiri dari sesi makalah yang diikuti oleh 30 pemakalah dari berbagai perguruan tinggi dan instansi di Indonesia. Seminar ini digelar hingga Jumat (13/11) besok.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Teknologi Informasi Dukung Peningkatan Produktivitas Pertanian Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unsur Masyarakat di MWA Akan Kontrol Kinerja Nonakademik Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/11/2015] Sebagai salah satu organ Universitas Padjadjaran, Majelis Wali Amanat (MWA) memiliki fungsi untuk melaksanakan pengawasan di bidang nonakademik. MWA ini akan terdiri dari 17 orang, yang berasal dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, Rektor Unpad, Ketua Senat Akademik, Anggota Senat Akademik, alumni, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat.

Ketua Pelaksana MWA,  Prof. Dr. Ida Nurlinda, SH., MH (Foto oleh: Dadan T.)*

Ketua Pelaksana MWA, Prof. Dr. Ida Nurlinda, SH., MH (Foto oleh: Dadan T.)*

Ketua Pelaksana MWA,  Prof. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.H. mengatakan bahwa unsur masyarakat diperlukan menjadi bagian dari MWA untuk ikut mengontrol jalannya kinerja universitas dari sisi nonakademik. Hal ini sejalan dengan status Unpad sebagai PTN BH, yang memerlukan adanya kontrol dari masyarakat.

“Jadi MWA dari unsur masyarakat itu berfungsi untuk mengontrol jalannya kinerja Rektor dan unsur pimpinan lainnya, dari segi nonakademik,” jelas Prof. Ida.

Lebih lanjut Prof. Ida menuturkan, untuk menjadi anggota MWA, Unpad mencari sosok yang memiliki komitmen untuk memajukan Unpad. Dari unsur masyarakat, Senat Akademik Unpad akan memilih 4 orang terbaik untuk bergabung menjadi anggota MWA.

“Sebetulnya kalau kita cari sosok, sosok yang memang cinta Unpad. Itu intinya. Sosok yang yang cinta Unpad itu punya komitmen untuk melihat Unpad kedepannya seperti apa,” paparnya.

Selain membuka pendaftaran secara terbuka, Unpad juga melakukan upaya pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat yang dinilai kompeten dan memiliki kecintaan terhadap Unpad, untuk mau bergabung menjadi anggota MWA. Namun demikian, proses seleksi tetap dilakukan secara transparan.

“Pendekatan-pendekatan itu tidak menjadi yang utama. Kalau kita lihat dia punya kecintaan besar terhadap Unpad, kita ajak daftar. Tetapi seleksi tetap harus dilakukan, supaya tetap terbuka,” ujar Prof. Ida.

Sementara itu, dari unsur pemerintah pusat, yang akan bergabung dalam MWA adalah Menteri  Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, atau yang ditunjuk oleh Menteri Ristek Dikti. Dari Pemerintah Daerah, adalah Gubernur Jawa Barat atau orang yang ditunjuk oleh Gubernur Jabar. Kemudian dari tenaga kependidikan, nantinya akan langsung dipilih oleh Ketua Senat Akademik.

Selain itu, anggota MWA juga akan terdiri dari 6 orang anggota Senat Akademik. Dalam proses pemilihan ini, nantinya akan dilakukan dalam Rapat Pleno SA untuk membagi mereka ke dalam tiga klaster, meliputi Sosiohumaniora, Saintek, dan Kesehatan. Anggota SA akan dikelompokan dalam tiga klaster ini, dan masing-masing klaster nantinya akan memilih dua orang untuk menjadi anggota MWA.

Untuk perwakilan alumni, yang menjadi anggota MWA adalah Ketua Ikatan Alumni Unpad, atau orang yang dipilih oleh Ika Unpad. Begitu juga dengan mahasiswa, pemilihan dapat melalui BEM Kema atau BPM Kema.

“Keanggotaan mahasiswa agak berbeda. Kalau yang lain 5 tahun, kalau mahasiswa 1 tahun,” jelas Prof. Ida.

Saat ini, tahapan seleksi anggota MWA unsur masyarakat tengah memasuki masa pendaftaran, yang dapat dilakukan hingga 23 November 2015 mendatang. Dari pendaftar yang masuk, akan mulai dilakukan seleksi administrasi untuk benar-benar menilai siapa yang pantas untuk bergabung di MWA. “Dari seleksi administrasi kita sudah bisa melihat, siapa yang memang betul punya komitmen untuk memajukan Unpad,” ujar Prof. Ida.

Selanjutnya, para pendaftar yang memenuhi syarat akan diundang untuk kembali memaparkan gagasan mereka dalam memajukan Unpad, seperti yang telah mereka tulis sebagai salah satu syarat pendaftaran.

“Setelah ada seleksi, kemudian nanti dipilih oleh Senat Akademik dalam sebuah sidang pleno Senat Akademik. Jadi sebetulnya yang memilih itu seluruh anggota Senat Akademik,” ungkap Prof. Ida.

Informasi selengkapnya mengenai pemilihan anggota MWA ini dapat dilihat di senatakademik.unpad.ac.id *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unsur Masyarakat di MWA Akan Kontrol Kinerja Nonakademik Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Peternakan Unpad Ikuti Pertukaran Mahasiswa ke Maejo University Thailand

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/11/2015] Sembilan mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad mengikuti Student Exchange ke Maejo Univesity, Thailand, pada 12-21 Oktober 2015 lalu. Di sana, mereka juga belajar banyak mengenai sistem peternakan di Thailand.

Para mahasiswa Unpad bersama dengan Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Peternakan Maejo University Thailand *

Para mahasiswa Unpad bersama dengan Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Peternakan Maejo University Thailand *

Para mahasiswa tersebut adalah Muhammad Eka Asri Rizal, Aliyatul Widyan, M. Hikmat Azizat, M. Nur Ichsan, Novi Fitriani, Oktaviani Khairunnisa, Ambar F A Rahmah, Farida Alia Dewi, dan Arinda. Mereka terpilih menjadi delegasi Indonesia untuk kegiatan tersebut setelah lolos dalam beberapa tahapan seleksi.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, disebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa yang mampu bersaing di tingkat International dan siap dalam menghadapi persaingan global, terutama dalam menghadapi AFTA dan AEC 2015. Selain itu kegiatan ini juga berupaya menciptakan hubungan yang harmonis antara Indonesia dengan negara-negara lain di ASEAN, termasuk Thailand.

Selama di negara Gajah Putih, Novi bersama 8 orang delegasi lainnya mendapatkan materi edukatif terkait bidang peternakan, terutama pengembangan berbagai macam komoditas hewan ternak yang menjadi tonggak perekonomian Thailand. Tak hanya di dalam kelas, delegasi pun mendapatkan materi praktik di berbagai Laboratorium serta Teaching Farm milik Maejo University. Delegasi juga berkesempatan untuk presentasi mengenalkan Unpad, budaya, dan peternakan Indonesia.

Selain di Maejo University, delegasi pun mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke usaha peternakan skala industri terbesar di Thailand, yaitu Chiangmai Fresh Milk (dairy farm), Betagro Feedmill, dan Betagro Slaughterhouse. Di sana banyak ilmu dan wawasan yang didapatkan, terutama dalam penerapan teknologi yang dapat mengefisiensikan usaha peternakan di Thailand.

“Dari terselenggaranya kegiatan ini, kami Fakultas Peternakan Unpad menjalin hubungan yang baik dengan Maejo University Thailand, dan kami pun berharap bahwa kegiatan ini akan terus berlanjut pada generasi muda lainnya,” harap Novi.*

Rilis oleh: Fakultas Peternakan / art

The post Mahasiswa Peternakan Unpad Ikuti Pertukaran Mahasiswa ke Maejo University Thailand appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Guru Besar FKG Unpad, Prof. Willyanti Soewondo dan Prof. Mieke Hemiawati Satari, Sampaikan Orasi Ilmiah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/11/2015] Awal pembentukan gigi terjadi sejak anak masih dalam kandungan, yakni sejak janin berusia 6 minggu, dan klasifikasi gigi dimulai usia 4- 5 bulan saat dalam kandungan. Maka, perlu dilakukan usaha pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kelainan struktur email gigi pada anak.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat pengukuhan Prof. Willyanti Soewondo dan Prof. Mieke Hemiawati Satari, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (13/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, (kanan) serta Prof. Willyanti Soewondo dan Prof. Mieke Hemiawati Satari, saat kegiatan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Kesehatan Anak di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (13/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Umumnya, penyakit karies, kelainan struktur gigi dapat dicegah sedini mungkin sejak odontogenesis gigi sulung, yaitu dalam kandungan,” tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad, Prof. Willyanti Soewondo, saat menyampaikan orasi ilmiah berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Kesehatan Anak pada FKG Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (13/11). Orasi ilmiah yang dibacakan Prof. Willyanti berjudul “Prediksi Keparahan Kelainan Struktur Email Gigi Sulung pada Anak dengan Riwayat Berat Lahir Rendah untuk Meningkatkan Kualitas Hidup”.

Menurutnya, kelainan struktur email gigi dapat dialami oleh setiap anak. Hal ini akan memudahkan terjadinya lubang pada gigi, yang apabila tidak ditindaklanjuti akan mengakibatkan gangguan fungsi pengunyahan, gangguan psikologis karena mengganggu penampilan, bahkan berpengaruh kepada kesehatan anak.

Dengan melakukan pencegahan, dapat menghindari faktor resiko yang menjadi penyebab kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), yang juga dapat mengakibatkan kelainan struktur gigi. “Ini dilakukan dengan memeriksakan kehamilan secara teratur kepada dokter ahli kandungan, asupan nutrisi yang cukup, vitamin A, C, D, dan mineral, kalsium, posfor magnesium, dan fluor, menghindari keletihan, dan menghindari merokok,” ujar Prof. Willyanti.

Lebih lanjut ia menyarankan, agar ibu hamil dapat melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan selama hamil untuk tercapainya kesehatan oral yang prima bagi ibu dan anaknya.

Selain itu, diperlukan juga intervensi dini pada gigi anak yang diprediksi akan mengalami kelainan struktur dengan membawa anak ke dokter gigi, segera setelah gigi sulung pertama erupsi, atau maksimal pada saat usia 12 bulan. “Dilanjutkan dengan pemeriksaan berkala setiap 3 bulan,” tuturnya.

Orasi Ilmia Prof. Mieke Hemiawati Satari
humas unpad 2015_11_13 pengukuhan 2
Pada kesempatan tersebut, orasi ilmiah juga dibacakan oleh Prof. Mieke Hemiawati Satari. Prof. Mieke membacakan orasi ilmiah berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Oral Biologi pada FKG Unpad, berjudul “Oral Mikrobiologi dalam Lingkup Oral Biologi: Suatu Telaah dan Pengamalan dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kedokteran Gigi”.

“Salah satu cabang ilmu Oral Biologi adalah oral mikrobiologi yang mencakup mikrobiologi rongga mulut dan peranan mikroorganisme dalam proses yang menyebabkan penyakit, juga mikrobiologi molekuler yang akan menganalisis genetika dari mikroba yang berperan penentuan spesies mikroorganisme yang baru, jenis mutasi pada mikroba dan pembuatan suatu protein dengan menggunakan mikroba pada proses rekombinan,” jelas Prof. Mieke.

Dalam orasinya itu, Prof. Mieke membagi ilmunya mengenai beberapa bakteri penyebab infeksi gigi dan mulut penyebab karies, penyakit periodontitis, maupun abses dalam rongga mulut dan cara penanggulangan infeksi dilihat dari sudut ilmu oral biologi. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Dua Guru Besar FKG Unpad, Prof. Willyanti Soewondo dan Prof. Mieke Hemiawati Satari, Sampaikan Orasi Ilmiah appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor, “Menwa Dapat Jadi Tolok Ukur Program Bela Negara”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/11/2015] Memasuki usia ke-51 tahun, Resimen Mahasiswa Batalyon II (Menwa Yon II) Unpad diharapkan dapat menghadapi berbagai tantangan bangsa yang semakin kompleks. Tantangan tersebut dihadapi dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam diri anggota Resimen Mahasiswa.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menjadi inspektur Upacara Peringatan HUT ke-51 Menwa Yon II Unpad di Halaman Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Minggu (15/11). (Foto oleh: Dadan T.) *

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menjadi inspektur Upacara Peringatan HUT ke-51 Menwa Yon II Unpad di Halaman Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Minggu (15/11). (Foto oleh: Dadan T.) *

“Kita harus bangun berbagai kreativitas dan inovasi untuk mendorong kemampuan dalam diri,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menjadi inspektur Upacara Peringatan HUT ke-51 Menwa Yon II Unpad, Minggu (15/11) di Halaman Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Upacara ini dihadiri Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., pejabat militer, alumni dan senior Menwa Yon II Unpad, serta calon anggota Menwa Yon II Unpad.

Lebih lanjut Rektor menuturkan, nilai yang menjadi kapasitas penguatan Resimen Mahasiswa ialah memiliki jiwa patriotisme dan kepeloporan. Dua nilai ini harus dikolaborasikan dengan unsur akademik yang didapat dari bangku kuliah.

“Resimen Mahasiswa adalah mahasiswa yang memiliki ciri akademik yang kuat. Mari kita menyadari potensi patriotisme dan kepeloporan dengan kemampuan akademik yang betul-betul kokoh,” tegas Rektor.

Rektor mendorong peningkatan kompetensi Resimen Mahasiswa Unpad yang selama ini belum maksimal. Peningkatan kompetensi tersebut salah satu mendorong munculnya dua nilai dalam diri Resimen Mahasiswa.

humas unpad 2015_11_15 EOS 6D 11_02_03 00075368Dengan adanya dua nilai yang dipadu kemampuan akademik, Rektor optimis Resimen Mahasiswa dapat menjadi tolok ukur program Bela Negara yang saat ini dicanangkan Pemerintah. Untuk itu, melalui Direktorat Kemahasiswaan Unpad, Rektor berencana meningkatkan secara optimal aktivitas Resimen Mahasiswa.

Melalui pengotimalan kegiatan kemahasiswaan, Rektor berkeyakinan kegiatan akademik mahasiswa dapat ditunjang dengan baik. Ia pun berharap, Resimen Mahasiswa Unpad ke depan dapat menjadi pemimpin bangsa.

“Ini akan dapat berjalan dengan baik jika pola-pola akademik dapat diintegrasikan dengan pola kemahasiswaan,” sambung Rektor.

Dalam peringatan HUT ke-51 Menwa Yon II Unpad juga digelar kegiatan temu alumni, dan launching majalah Resimen Mahasiswa Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Rektor, “Menwa Dapat Jadi Tolok Ukur Program Bela Negara” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peringati Ultah ke-33, Palawa Unpad Perkenalkan Potensi Kars kepada Masyarakat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/11/2015] Lebih dari 150 peserta memenuhi ruang C331 Fakutas Kedokteran Unpad, Jatinangor, Sabtu (7/11) lalu untuk mengikuti “Seminar dan Jelajah Kars” yang digelar PMPA Palawa Unpad sebagai salah satu rangkaian peringatan ulang tahun ke-33. Peserta berasal dari beragam profesi, seperti guru, pemandu wisata, konsultan lingkungan, siswa, dan mahasiswa pencinta alam se-Jabotabek.

Kegiatan outdoor seminar dan jelajah kars yang diselenggarakan Palawa Unpad di kawasan Citatah. Sabtu (7/11) lalu *

Kegiatan outdoor seminar dan jelajah kars yang diselenggarakan Palawa Unpad di kawasan Citatah. Sabtu (7/11) lalu *

“Palawa ingin berbagi informasi mengenai apa itu kars, tak kenal maka tak sayang, begitu pepatah bilang. Tak jarang orang sekitar kita masih asing dengan kata kars, padahal fungsi kars bagi kehidupan kita cukup esensial. Bagaimana kita akan bisa menjaga, kalau kenal saja belum,” ujar Rizki sebagai ketua penyelenggara.

Seminar dan Jelajah Kars merupakan kegiatan yang menggabungkan kegiatan indoor dan outdoor dalam satu hari yang sama. Kegiatan indoor berupa seminar diisi oleh Budi Brahmantyo, yang merupakan seorang geolog yang concern terhadap permasalahan kars, Titi Bachtiar, seorang praktisi geotrek yang akrab mengenalkan wisata kebumian, dan Ronald Agusta seorang fotografer alam yang memiliki visi bahwa publikasi memiliki peran yang signifikan dalam melestarikan alam. Kegiatan seminar ini dimoderatori oleh Maya Rara Tandirerung, salah seorang tim Ekspedisi Sungai Raksasa Dunia.

Seusai seminar, para peserta melanjutkan kegiatan dengan melakukan jelajah kars ke kawasan Citatah. Guha Pawon dan Taman Batu menjadi destinasi. Mereka ditemani ketiga narasumber yang bercerita bahwa Gua Pawon merupakan salah satu situs arkeologi, dimana ditemukan fosil yang diduga merupakan rangka perempuan berusia 6.000 – 9.000 tahun. Selain itu peserta juga dikenalkan bagaimana morfologi taman batu dan diceritakan bagaimana kawasan kars Citatah telah rusak karena adanya penambangan yang tidak terkendali.

Melalui kegiatan seminar dan jelajah kars ini, pesan yang disampaikan adalah perlu adanya konservasi, edukasi, dan nilai ekonomis yang bisa dirasakan masyarakat umum, khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan kars tanpa harus mengancam fungsi kars.

“Ternyata masih banyak cara untuk bisa memanfaatkan kars, salah satunya adalah dengan menjadikannya kawasan wisata, contohnya geotrek ini. Nilai ekonomis yang didapatkan tak kalah dengan pemanfaatan industri,” ujar Ronni, sebagai salah satu panitia penyelenggara.

Seusai kegiatan, para peserta pun menyampaikan kesannya. “Kegiatannya bermanfaat, memberikan inspirasi bagi saya dalam mengajarkan Geografi untuk murid-murid saya, bahwa ternyata Ilmu Kebumian menyenangkan,” ungkap salah satu peserta. *

Rilis oleh: Palawa Unpad / art          

The post Peringati Ultah ke-33, Palawa Unpad Perkenalkan Potensi Kars kepada Masyarakat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Padjadjaran Nursing Corps Kampanyekan Pencegahan Diabetes Mellitus

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/11/2015] Sebagai salah satu bentuk partisipasi dari kampanye dunia tentang pencegahan Diabetes Mellitus (DM), Padjadjaran Nursing Corps, salah satu Organisasi di Bawah BEM Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, menyelenggarakan kegiatan screening risiko DM, edukasi, photo booth dengan clue circle, dan pengumpulan dana untuk penderita DM. Kegiatan yang digelar pada 9-13 November 2015 lalu di Gerbang Lama Unpad ini diikuti oleh 138 pengunjung.

Suasana pemeriksaan risiko Diabetes Mellitus yang diselenggarakan Padjadjaran Nursing Coprs di Gerbang Lama Unpad, Senin (9/11). *

Suasana pemeriksaan risiko Diabetes Mellitus yang diselenggarakan Padjadjaran Nursing Coprs di Gerbang Lama Unpad, Senin (9/11). *

Dari jumlah tersebut, berdasarkan screening berdasarkan usia, indeks masa tubuh, riwayat keluarga DM, riwayat hipertensi, riwayat gula darah tinggi, pola diet dan kebiasaan olahraga, diketahui bahwa 70% diantaranya memiliki risiko DM pada kategori rendah, 24% mengalami sedikit peningkatan risiko DM, 4% risiko menengah, dan 2% risiko tinggi DM sangat tinggi.

Meski sebagian besar masih memiliki risiko DM rendah, bukan berarti mereka tidak berisiko. Bila mereka lalai menjaga diet, olah raga, dan pola hidup sehat lainnya, akan memungkinkan risiko DM menjadi lebih tinggi. Apalagi, sebagian bersar pengunjung mengaku tidak sepenuhnya mengetahui risiko DM dan upaya pencegahan DM. Bahkan, penelitian pada keluarga penderita DM yang pada dasarnya berinteraksi langsung dan terpapar dengan penderita DM juga menunjukkan hasil yang kurang lebih sama bahwa mereka tidak sepenuhnya melakukan perilaku pencegahan yang diharapkan, seperti periksa gula darah, menjaga diet, dan olah raga teratur.

Selain itu, sebagian besar masyarakat masih meyakini bahwa DM hanya diderita “orang tua”. Padahal data menunjukkan bahwa diabetes juga banyak ditemukan di kalangan anak-anak dan remaja yang disinyalir berhubungan erat dengan banyaknya temuan obesitas pada balita dan anak-anak. Temuan ini semakin memperkuat pentingnya peningkatan intensitas upaya edukasi dan screening guna meningkatkan kesadaran semua pihak pentingnya upaya pencegahan.

Melalui kampanye tersebut diharapkan setiap individu menyadari pentingnya melakukan pengecekan tingkat risiko DM sedini mungkin yang dengannya mereka bisa mengambil upaya penanganan ataupun menjaga pola hidup sehat sedini mungkin, Bila kesadaran ini muncul di masyarakat, maka diagnosa yang terlambat dan komplikasi akibat DM bisa ditekan.

Kegiatan ini juga digelar sebagai bagian dari memperingati “World Diabetes Day” setiap tanggal 14 November. Tahun ini, International Diabetes Federation (IDF) membawa dua pesan utama yang pada dasarnya menekankan pada pentingnya pencegahan melalui deteksi dini faktor risiko dan pengembangan budaya hidup sehat.

Di Indonesia, upaya pencegahan masih merupakan tantangan berat. Kebiasaan masyarakat yang menunggu sakit (muncul gejala) baru mau berkunjung ke puskesmas/rumah sakit akan menjadikan masyarakat merasa aneh bila dalam kondisi “sehat” diminta melakukan pemeriksaan ini itu. Merubah kebiasaan akan selalu tidak mudah.

Hingga kini, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu dari 10 negara dengan jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) terbanyak di dunia dan diperkirakan bahwa jumlah penderita DM akan terus meningkat, bahkan pada usia yang lebih muda.

Data juga menunjukkan banyak penderita DM yang terlambat terdiagnosa, bahkan banyak di antara mereka terdiagnosa secara tidak sengaja atau setelah mengalami komplikasi. Kondisi ini menyebabkan upaya penanganan dan pencegahan komplikasi lebih sulit dan cenderung tidak efektif. Selain jumlah yang terus meningkat, DM juga dikenal banyak menimbulkan dampak negatif baik secara fisik, psikis, sosial-spiritual, maupaun finansial baik bagi pasien maupun keluarga. *

Rilis oleh: Fakultas Keperawatan Unpad / art

 

The post Padjadjaran Nursing Corps Kampanyekan Pencegahan Diabetes Mellitus appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ini Hasil Survei Kepuasan Publik atas Kepemimpinan Kepala Daerah di Jawa Barat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/11/2015] Pusat Kajian dan Kepakaran Statistik (P2KS) Unpad melakukan survei penilaian atas kinerja Pemerintahan Daerah di Provinsi Jawa Barat. Pada hasil survei yang dilakukan pada 15-31 Oktober lalu menyatakan, beberapa kota/kabupaten di Jabar belum memiliki kinerja pemerintahan yang baik.

Ketua Pusat Kajian dan Kepakaran Statistik (P2KS) Unpad, Dr. Toni Toharudin, M.Sc., saat memaparkan hasil survei Kepuasan Publik atas Kepemimpinan Kepala Daerah di Jawa Barat Tahun 2015 di Hotel Amaroossa, Bandung, Senin (16/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ketua Pusat Kajian dan Kepakaran Statistik (P2KS) Unpad, Dr. Toni Toharudin, M.Sc., saat memaparkan hasil survei Kepuasan Publik atas Kepemimpinan Kepala Daerah di Jawa Barat Tahun 2015 di Hotel Amaroossa, Bandung, Senin (16/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Survei ini didasarkan pada kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan di kota/kabupatennya,” jelas Ketua P2KS Unpad, Dr. Toni Toharudin, M.Sc., saat memaparkan hasil survei pada diskusi “Ekspose Hasil Survei Kepuasan Publik Atas Kepemimpinan Kepala Daerah di Jawa Barat Tahun 2015”, Senin (16/11) di Hotel Amaroossa, Bandung.

Selain Dr. Toni, acara yang digelar oleh Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Unpad bersama P2KS Unpad ini, menghadirkan pembicara Ketua PSPK Unpad Muradi, Ph.D., Pengamat Kebijakan Publik, Dr. Leo Agustino, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, Arief Anshory, Ph.D.

Menurut Dr. Toni, survei ini menilai 6 aspek kinerja, yaitu infrastruktur, kepemimpinan, regulasi, pelayanan dasar, anggaran, dan sumber daya aparatur. Dari penilaian tersebut ada 5 kota dengan indeks kepuasan responden tertinggi, yaitu Sukabumi (100,00), Purwakarta (93,71), Tasikmalaya (91,12), Banjar (87,99), dan Bogor (87,69). Sedangkan kota dengan nilai indeks terendah yaitu Sumedang (10,08), Cianjur (15,21), Cimahi (32,98), Depok (37,27), dan Subang (45,17).

Sementara Kota Bandung memiliki nilai tinggi pada aspek kepemimpinan (3,67), sumber daya aparatur (3,25), dan anggaran (3,32). Menurut Dr. Toni, Bandung secara kuantitatif belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Beberapa aspek seperti renovasi pasar, peningkatan kesehatan, dan pendidikan belum disentuh dengan baik.

Hal tersebut juga ditanggapi oleh Muradi. Ada beberapa temuan menurutnya yang menjadi alasan belum baiknya kinerja pemimpin daerah. “Terdapat kepala daerah yang populer tetapi minim prestasi dalam hal pelayanan dasar, infrastruktur, sumber daya aparatur, dan anggaran,” kata Muradi.

Lebih lanjut Muradi menuturkan, beberapa pemimpin daerah banyak yang menggunakan media sosial sebagai komunikasi dengan publik.

“Media sosial boleh digunakan hanya untuk first impression, berikutnya tetap bekerja menjalankan fungsinya sebagai kepala daerah. Jangan memanjakan dengan hanya menggunakan media sosial,” kata Muradi.

surveikepemimpinanjabarBerdasarkan hasil survei, dosen prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad ini menilai banyak pemimpin daerah yang jarang muncul ke media namun memiliki nilai yang baik dibandingkan kota/kabupaten lainnya. Pemimpin tersebut menjadi bagian penting dalam kepuasan publik masyarakat.

Ia juga menyinggung sektor infrastruktur di beberapa daerah. Pemimpin daerah cenderung membangun infrastruktur lebih dahulu di wilayah pusat. “Mereka cenderung membangun dari pusat untuk kebutuhan ekspose saja, sementara wilayah pinggiran tidak dibangun dengan baik,” kata Muradi.

Belum meningkatnya kinerja pemerintah daerah di Jabar juga dikemukakan oleh Arief Anshory. Peneliti pada Center for Economics and Development Studies (CEDS) Unpad ini mengemukakan, Jawa Barat merupakan provinsi dengan potensi yang kaya, tetapi belum mampu mengungguli provinsi lainnya.

Hal ini terlihat dari rendahnya Angka Harapan Hidup, Indeks Pembangunan Manusia, Pengelolaan per Kapita, hingga tingkatusia pendidikan yang masih di bawah provinsi lain maupun standar nasional.

Menggunakan desain two-ways stratification sampling, Dr. Toni dan tim melakukan survei melalui 2 strata. Strata pertama menggunakan 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Namun, pada pelaksanaannya hanya 26 Kota/Kabupaten yang dilakukan survei, sementara Kabupaten Pangandaran tidak diperbandingkan karena belum memiliki Kepala Daerah yang dipilih melalui Pilkada.

Sementara strata kedua menggunakan 8 kelompok pekerjaan. Survei yang melibatkan 2.445 orang ini terdiri atas 48,6% responden laki-laki dan 51,4% responden perempuan, dengan tingkat pendidikan antara SMP hingga Sarjana, serta tingkat penghasilan per bulan di bawah Rp 1 juta hingga di atas Rp 3 juta.

“Survei ini juga untuk mengingatkan kepada mereka (pemimpin daerah) tentang capaian kinerjanya yang bisa dikomparasikan dengan kota/kabupaten lain,” kata Dr. Toni.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

 

The post Ini Hasil Survei Kepuasan Publik atas Kepemimpinan Kepala Daerah di Jawa Barat appeared first on Universitas Padjadjaran.


Tim Taman Sains & Teknologi Unpad Kunjungi IPB Science Park

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/11/2015] Dalam rangka persiapan pembangunan kawasan Taman Sains dan Teknologi (TST) Universitas Padjadjaran, sejumlah anggota tim TST Unpad berkunjung ke IPB Science Park, pada hari Selasa (17/11) lalu. Kunjungan tersebut dilakukan oleh Dr. med. Setiawan, dr., Dr. rer. nat. Suseno Amien, Dr. rer. nat. Tri Dewi Pribadi, dan Gusman Siswandi, PhD, diterima langsung oleh Direktur Utama PT Bogor Life Science and Technology (BLST) sebagai holding company Institut Pertanian Bogor (IPB), serta Dr. Meika Syahbana Rusli, didampingi oleh Dadang, Ir. yang menggawangi IPB Science Park.

Pemberian cindera mata dari tim Unpad kepada pihak PT Bogor Life Science and Technology di Bogor, Selasa (17/11) lalu. *

Pemberian cindera mata dari tim Unpad kepada pihak PT Bogor Life Science and Technology di Bogor, Selasa (17/11) lalu. *

IPB Science Park merupakan salah satu line bisnis PT BLST di bidang layanan. IPB Science Park baru dimulai pembangunannya pada tahun 2014. Direncanakan tahap pembangunan dapat diselesaikan pada tahun 2017. Kegiatan utama saat ini terutama dalam pengembangan teknopreneurships melalui pelatihan dan inkubasi bisnis. IPB Science Park juga sudah memiliki pilot plan untuk pembuatan produk unggulan bidang pangan, seperti mie jagung dan beras analog.

Sumber inovasi yang diinkubasi saat ini seluruhnya masih dari kalangan internal IPB. Ke depan diharapkan terdapat kerja sama dengan masyarakat, pemerintah daerah maupun PT lainnya, termasuk Unpad.

Setelah kunjungan ke PT BLST, dilanjutkan pembicaraan dengan Direktorat Pengembangan Bisnis IPB. Rombongan diterima langsung oleh Direktur PB IPB, Dr. Yusli Wardiatno, didampingi oleh Kasubdit Pengendalian Bisnis, Dr. Heri Ahmad Sukria. DPB merupakan unit kerja IPB yang bertugas untuk menyusun konsep dan mengembangkan kegiatan pengelolaan sumberdaya dan IPTEKS IPB dalam kaitan pengembangan bisnis dan kemitraan baik dengan pemerintah, swasta dan masyarakat pada umumnya.

Suasana diskusi dengan Direktorat Pengembangan Bisnis IPB *

Suasana diskusi dengan Direktorat Pengembangan Bisnis IPB *

DPB memberikan hibah untuk penyiapan paket inovasi, termasuk memberikan suntikan dana proses inkubasi yang dilakukan oleh PT BLST melalui IPB Science Park. Dengan koordinasi yang baik ini, telah dihasilkan revenue dari investasi IPB di PT BLST yang semakin tahun semakin meningkat untuk mendukung program akademik IPB. Demikian pula, kisah sukses para innovator telah mendorong minat yang lebih besar pada dosen IPB untuk mengembangkan riset produktif inovatif, sehingga dapat dilanjutkan dalam proses hilirisasi dan komersialisasi.

“Dari kunjungan singkat ke IPB ini yang merupakan bagian dari kunjungan serupa ke TST di Solo dan Bengkulu, diperoleh kesan oleh tim, bahwa proses pengembangan TST perlu dilakukan secara bertahap. Berbagai prasyarat untuk pengembangan TST telah dimiliki oleh Unpad saat ini, dari segi paket inovasi, kelembagaan maupun fasilitas. Oleh karena itu, tim TST melangkah dengan penuh optimisme untuk dapat merealisasikan pengembangan TST dalam waktu tidak terlalu lama,” ungkap Dr. Setiawan.*

Rilis / art

The post Tim Taman Sains & Teknologi Unpad Kunjungi IPB Science Park appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menkominfo, “Humas Pemerintah Harus Perbaiki Cara Komunikasi kepada Stakeholder”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/11/2015] Insan hubungan masyarakat (humas), terutama humas pemerintahan, harus memperbaiki cara komunikasi kepada stakeholder. Terbitnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik serta pelaksanaan rekrutmen Tenaga Humas Pemerintah (THP) merupakan upaya untuk meperbaiki cara komunikasi tersebut.

Menkominfo, Rudiantara, sat memberi arahan di kegiatan Anugerah Media Humas dan media Tradisional yang diselenggarakan Bakohumas di Surabaya, Rabu (19/11) malam. (Foto oleh: Dadan T.)*

Menkominfo, Rudiantara, sat memberi arahan di kegiatan Anugerah Media Humas dan media Tradisional yang diselenggarakan Bakohumas di Surabaya, Rabu (18/11) malam. (Foto oleh: Dadan T.)*

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia , Rudiantara, mengatakan hal tersebut saat pada kegiatan Anugerah Media Humas dan Media Tradisional 2015 di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (18/11). Pada kesempatan itu, Rudiantara juga melantik pengurus Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) periode 2015-2020.

“Presiden mengeluarkan instruksi itu karena ada yang harus diperbaiki. Kita harus memperbaiki cara komunikasi kita kepada stakeholder, perbaikannya harus menyeluruh. Mengapa kita harus berubah? Karena dinamika yang terjadi di luar sana sangat cepat, baik dari sisi content maupun teknologi,” ujar Rudiantara.

Dari sisi kuantitas, lanjut Rudiantara, jumlah tenaga humas di pemerintahan memang tidak memadai. Saat ini, pranata humas yang dimiliki pemerintah hanya tinggal kurang lebih 800 orang, dari sebelumnya 12 ribu orang. Itu sebabnya saat ini ditempuh langkah rekrutmen THP yang menurut Rudiantara bersifat “setengah jalan pintas”.

“ THP itu bersifat interim, sementara. Saat ini kita membutuhkannya,” ujar Rudiantara.

Inpres tentang Pengelolaan Komunikasi Publik dikeluarkan Presiden Joko Widodo pada 25 Juni 2015. Inpres dikeluarkan dalam rangka menunjang keberhasilan Kabinet Kerja, menyerap aspirasi publik, dan mempercepat penyampaian informasi tentang kebijakan dan program pemerintah. Instruksi yang ada di dalamnya antara lain menyebarluaskan kepada publik narasi tunggal dan data pendukung yang disusun oleh Kementerian Kominfo, menyampaikan setiap kebijakan program pemerintah secara lintas sektoral dan lintas daerah, serta menyampaikan informasi melalui berbagai saluran komunikasi kepada masyarakat secara tepat, cepat, obyektif, berkualitas baik, berwawasan nasional, dan mudah dimengerti terkait kebijakan dan program pemerintah.

Sementara THP merupakan program seleksi untuk memilih 100 orang yang akan bertugas selama 2 tahun mendukung komunikasi publik bersama jajaran Kementerian. Seleksi ini terbuka bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS.

Laporan oleh: Eriyanto / eh

The post Menkominfo, “Humas Pemerintah Harus Perbaiki Cara Komunikasi kepada Stakeholder” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Perguruan Tinggi Miliki Multi Peran dalam Sustainable Development Goals

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/11/2015] Indonesia bersiap melakukan perubahan pola pembangunan dari Millennium Development Goals (MDG’s) menuju Sustainable Development Goals (SDG’s). Persiapan perubahan ini membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak. Lalu, seperti apa peran Perguruan Tinggi dalam mendukung SDG’s?

Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Dr. Ir. Rr. Endang Murniningtyas, M.Sc., saat menjadi pembicara pada Seminar dan Lokakarya Nasional “Sinergitas Nawa Cita dan Sustainable Development Goals” di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (20/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Dr. Ir. Rr. Endang Murniningtyas, M.Sc., saat menjadi pembicara pada Seminar dan Lokakarya Nasional “Sinergitas Nawa Cita dan Sustainable Development Goals” di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (20/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Pendidikan merupakan leader di dalam membentuk kader-kader pembangunan berkelanjutan,” kata Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Dr. Ir. Rr. Endang Murniningtyas, M.Sc., saat menjadi pembicara pada Seminar dan Lokakarya Nasional “Sinergitas Nawa Cita dan Sustainable Development Goals” di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (20/11).

Kegiatan ini digelar atas kerja sama Universitas Padjadjaran dengan Kementrian PPN/Bappenas yang dihadiri oleh perwakilan perencana Bappeda di seluruh wilayah Indonesia, guru besar, dan mahasiswa. Turut hadiri pembicara Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Prof. Armida Alisjahbana, Direktur Eksekutif Walhi Abetnego Tarigan, Timotheus Lesmana W, PhD., Ir. M. Ridlo Eisy, dan Dr. Nurhayati Ali Assegaf.

Endah menuturkan, melalui kegiatan Tridharma, perguruan tinggi memiliki multi peran dalam SDG’s. Peran tersebut direpresentasikan dari platform perguruan tingi yang meliputi fungsi edukasi dan penelitian, penggagas kebijakan dasar terkait SDG’s, hingga media implementasi SDG’s kepada masyarakat.

Platform tersebut, kata Endah, dapat dielaborasi dengan platform global universitas di dunia terkait SDG’s. Pada tingkat global saat ini telah muncul platform higher education sustainability initiatiive. Platform yang lahir guna mendukung SDG’s ini telah diadopsi oleh 272 universitas dari 47 negara di dunia.

“Salah satu kegiatan pada platform ini adalah mendorong riset pada pembangunan berkelanjutan, serta berlomba-lomba untuk menjadi green campus,” kata Endah.

Dengan elaborasi kedua platform tersebut, Endah optimis implementasi SDG’s dapat menyasar hingga sektor masyarakat. Untuk itu, setiap perguruan tinggi di Indonesia diharapkan saling bekerja sama menyusun agenda bersama. “Platform ini bisa menjadikan satu kesatuan,” terang Endah.

Sebagai informasi, pola SDG’s yang telah diteken Pemerintah RI pada September lalu menyasar peningkatan tiga pilar, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Program ini mencakup 17 gol dan 169 target pembangunan. Program ini akan berjalan selama 15 tahun ke depan.

humas unpad 2015_11_20 EOS 7D 10_39_26 00076225 humas unpad 2015_11_20 EOS 7D 08_40_39 00076097 humas unpad 2015_11_20 EOS 7D 08_39_39 00076086

Dengan memiliki 17 gol pembangunan, Endah mengharapkan setiap perguruan tinggi punya golnya masing-masing sesuai ciri khas kompetensi yang diunggulkan. “Universitas juga harus membentuk center of excellence yang disesuaikan dengan ciri khasnya,” kata Endah.

Sementara Prof. Armida mengatakan, peran universitas dalam menyukseskan program SDG’s juga dapat dilakukan melalui pendekatan inovasi. Pendekatan ini menurutnya menjadi langkah efektif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Pendekatan inovasi ini sangat diharapkan jika kita ingin benar-benar mengimplementasikan SDG’s langsung ke masyarakat,” kata Prof. Armida.

Terkait dengan sinergi dengan program Nawa Cita yang digagas Presiden RI Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, Abetnego menerangkan, menerjemahkan program Nawa Cita ke dalam program SDG’s harus dilakukan secara komprehensif. Sebab, masih ada program di Nawa Cita yang perlu dilakukan transisi untuk sejajar dengan program SDG’s.

“Ini juga membutuhkan sinkronisasi antara Nawa Cita dan program Pemerintah lain terkait SDG’s. Ini yang harus dikawal oleh Bappenas,” kata Prof. Armida.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Perguruan Tinggi Miliki Multi Peran dalam Sustainable Development Goals appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gelar Raker, Direktorat Kerja Sama Unpad Bangun Sinergi Fakultas dengan Universitas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/11/2015] Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan kerja sama dalam dan luar negeri, Direktorat Kerja Sama Unpad menggelar rapat kerja tahun 2015. pada 9 – 10 November lalu di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor. Rapat kerja ini juga melibatkan koordinator kerjasama fakultas.

Foto bersama peserta raker dengan Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha, Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt., di Hotel Puri Khatulistiswa Jatinangor, Senin (9/11). *

Foto bersama peserta raker dengan Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha, Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt., di Hotel Puri Khatulistiswa Jatinangor, Senin (9/11). *

“Kerja sama merupakan motor atau penggerak bagi perguruan tinggi selain bidang pendidikan, maka untuk mengembangkan dan membangun kerja sama tersebut, program studi merupakan ujung tombak yang akan dipromosikan melalui kantor kerja sama,” demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi dan Usaha, Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt., melalui rilis yang diterima Humas Unpad.

Adapun tujuan dari raker ini menurut Direktur Kerja Sama, Parikesit, M.Sc., PhD., ialah untuk membangun sinergi antara fakultas dan universitas, sehingga program kerja yang dibuat oleh Direktorat Kerja Sama dapat terealisasikan dengan maksimal.

Rapat ini dihadiri oleh perwakilan koordinator kerja sama dari 16 fakultas, dengan pemaparan yang disampaikan oleh Dr. Parikesit selaku Direktur Kerjasama, Dr. Rizky Abdullah (Kepala Kantor Internasional), dan Dr. Rony Lesmana (Kordinator World Class University), dengan moderator Kasno Pamungkas, S.S.,M.Hum.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Rizky Abdullah selaku Kepala Kantor Urusan Internasional, memaparkan program kerja dan pelayanan Kantor Urusan Internasional Universitas Padjadjaran tahun 2016, serta mengumumkan rencana peresmian “International Office dan International day” yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Sementara itu Dr. Rony Lesmana, Koordinator untuk World Class University (WCU) juga memberi pemaparan yang mendalam mengenai strategi yang harus dijalankan dan data data yang diperlukan bagi Unpad menuju World Class University.*

Rilis: Direktorat Kerja Sama Unpad / am

The post Gelar Raker, Direktorat Kerja Sama Unpad Bangun Sinergi Fakultas dengan Universitas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pleads FH Unpad Raih Sejumlah Prestasi di Berbagai Lomba pada Oktober-November 2015

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/11/2015] Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UMKF) Padjadjaran Law Research and Debat Society (Pleads) berhasil meraih sejumlah prestasi tingkat nasional pada November ini. Prestasi diraih pada Pekan Hukum Nasional 2015 dan UIN Law Fair 2015.

Pleads FH Unpad Raih Sejumlah Predikat Juara di Pekan Hukum Nasional 2015 yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 10-14 November 2015 *

Pleads FH Unpad Raih Sejumlah Predikat Juara di Pekan Hukum Nasional 2015 yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 10-14 November 2015 *

Pada Pekan Hukum Nasional 2015 yang digelar di Universitas Sebelas Maret pada 10-14 November 2015 lalu, FH Unpad mengirimkan masing-masing dua delegasi untuk cabang Karya Tulis Ilmiah dan Perancangan Kontrak (Contract Drafting). Salah satu tim yang terdiri dari Khairi Syuya, Geode Dinar, Raka Satria, Ichda Marliyana, Bagus Gede, Shabrina Fianny, dan Raden Iwan berhasil meraih peringkat I Perancangan Kontrak.

Selain itu, peringkat II Perancangan Kontrak Pekan Hukum Nasional 2015 juga diraih oleh tim FH Unpad. Tim ini terdiri dari Adhitya Prasetypo, Cornelia Kristi, Moch Irianda, Abi Mujahid, Cinthya Dewi, dan Sintia Pangesti.

Pada kompetisi tersebut, tim FH Unpad juga berhasil meraih prestasi untuk karya tulis mahasiswa. Almi Nibach, Mochammad Dino, dan Resha Rosana berhasil menjadi juara pertama dan Alberiza Putrianto, Jerina Novita, dan M. Nur Mahatmanta berhasil meraih juara ketiga.

Selain itu, Pleads FH Unpad juga berhasil meraih prestasi di ajang nasional lainnya, yaitu dalam UIN Law Fair 2015. Pada kegiatan yang digelar oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 11-14 November 2015 lalu itu, tim FH Unpad berhasil meraih peringkat II pada kompetisi Debat Hukum Nasional.

pleads2Pada UIN Law Fair, tim FH Unpad diwakili oleh Irma Ambarini, Azzam Fahmi, dan Riqqie Subagja. Delegasi dari Unpad berhasil melaju hingga babak final setelah melewati beberapa pertandingan sebelumnya. Pada babak semifinal, FH Unpad berhadapan dengan Universitas Surabaya, dan pada babak final berhadapan dengan Universitas Parahyangan. Pada babak final, kedua tim mendebatkan mosi “ RUU Jabatan Hakim”.

Sebelumnya, tim Legislative Drafting dari Pleads FH Unpad juga berhasil menorehkan prestasi dengan menjadi juara kedua di ajang Constitutional Law Festival yang diselenggarakan oleh Forum Kajian dan Penelitian Hukum Universitas Brawijaya pada 22-25 Oktober 2015 lalu. Tim ini terdiri dari Ayu Manurung, Monika Sihombing, Yosephine Artha, Yanti Tobing, dan Yulius Rafael. *

Rilis oleh: FH Unpad / art

The post Pleads FH Unpad Raih Sejumlah Prestasi di Berbagai Lomba pada Oktober-November 2015 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live