Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Statistika Miliki Peran Penting dalam Pengambilan Kebijakan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/10/2015] Pendidikan statistika dituntut untuk mampu menghasilkan ahli statistik yang kompeten dan mampu secara lincah mengikuti perubahan yang terus terjadi. Hal tersebut penting diperhatikan mengingat perubahan data terus terjadi secara cepat, sementara informasi akurat sangat dibutuhkan dengan segera, bahkan real time.

Komisioner Badan Regulasi Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Dr. Agung Harsoyo, saat menjadi Keynote Speaker pada  Seminar Nasional Statistika V yang diselenggarakan Program Studi Statistika Unpad di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Sabtu (17/10). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Komisioner Badan Regulasi Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Dr. Agung Harsoyo (kiri) saat menjadi Keynote Speaker pada Seminar Nasional Statistika V yang diselenggarakan Program Studi Statistika Unpad di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Sabtu (17/10). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Hal tersebut disampaikan Komisioner Badan Regulasi Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Dr. Agung Harsoyo, saat menjadi Keynote Speaker pada acara Seminar Nasional Statistika V yang digelar Program Studi Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad di Bale Sawala, kampus Unpad Jatinangor, Sabtu (17/10). Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad, Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Agung menyampaikan bahwa revolusi data yang tengah terjadi saat ini secara fundamental telah mempengaruhi kehidupan kita. Hal ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan.

“Hal ini dapat kita jadikan peluang dalam pertumbuhan pembangunan, serta lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini sekaligus merupakan tantangan bagi ahli statistik, terutama yang terkait dengan kebijakan yang membutuhkan statistik, termasuk di dalamnya statistik sosial,” tutur Dr. Agung.

Menurutnya, masyarakat modern masa kini sangat bergantung pada landasan kokoh dari data statistik agar dapat beraktivitas dengan benar. Ahli-ahli statistik memiliki peran sentral dalam pengambilan kebijakan maupun keputusan yang akurat secara cepat.

“Hal ini membutuhkan adaptasi kurikulum untuk mengadopsi metoda baru yang lebih kompleks, sekaligus mengadopsi dan berlatih untuk menggunakan tools modern di dalam komputasi statistik,” ujar Dr. Agung.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Agung juga menekankan mengenai pentingnya statistika dalam kehidupan. “Bagaimana kita memandang statistik itu akan mempengaruhi sikap kita terhadap statistik. Maka saya berharap kita betul-betul memahami betapa pentingnya statistik, baik itu untuk sosial maupun untuk engineering. Dengan demikian maka kita akan lebih sungguh-sungguh untuk melakukan penelitian statistik sedemikian rupa sehingga kualitas dari pemrosesan data menjadi informasi statsitik itu bernilai tinggi sekaligus dalam waktu yang cepat,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D. Menurutnya statistika memiliki peran penting dan bersifat sangat instrumental. Statistika merupakan alat yang disatu sisi dapat memudahkan, tapi di sisi lain dapat mencelakakan apabila tidak dipahami oleh penggunanya.

Dalam pemetaan kualitas pendidikan, menurut Dr. Hendarman, dibutuhkan interaksi yang saling berkaitan dari semua instrumen terkait, seperti unit-unit utama (misalnya: direktorat jenderal), pemerintah daerah, sekolah, organisasi profesi, akademisi/lembaga/jaringan penelitian, dan masyarakat. Yakni, mulai dari kegiatan penetapan indikator, pengumpulan data, pengolahan/analisis, penyajian dan penafsiran data, hingga diseminasi. Sehingga nanti ketika dibutuhkan suatu informasi  tertentu, tidak harus mengambil data dari pusat, tetapi informasi tersebut sudah tersaji di unit atau pemerintah daerah terkait.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Statistika Miliki Peran Penting dalam Pengambilan Kebijakan appeared first on Universitas Padjadjaran.


Bantu Petani, Unpad dan Bank Indonesia Jual Buah dan Sayur Premium di Bale Balantik

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/10/2015] Buah maupun sayuran segar kualitas premium biasanya dijual di pasar swalayan dengan harga yang relatif lebih tinggi dari buah atau sayuran curah. Universitas Padjadjaran memiliki strategi tersendiri dalam mendistribusikan produk segar premium kepada masyarakat, yaitu dengan memutus rantai pasoknya.

Rektor Unpad (bertopi) saat menghadiri Local Harvest Market (Locarvest) di Bale Balantik Jln. Cisangkuy Bandung, Minggu (18/10). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Rektor Unpad (bertopi) saat menghadiri Local Harvest Market (Locarvest) di Bale Balantik Jln. Cisangkuy Bandung, Minggu (18/10). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Melalui kegiatan “Local Harvest Market” (Locarvest) yang digelar oleh mahasiswa prodi Agribisnis angkatan 2014 Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad, aneka produk buah dan sayuran segar kualitas premium dijual dengan harga terjangkau kepada masyarakat. Produk ini didistribusikan langsung dari para petani lokal di beberapa wilayah di Jawa Barat.

Grand Launching kegiatan yang terselenggara melalui kerja sama dengan Bank Indonesia dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Inkubator Bisnis (P3IB) Unpad digelar di Bale Balantik, Jalan Cisangkuy No.62 Bandung, Minggu (18/10). Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad.

Ketua pelaksana kegiatan, Khairinnisa Aghanani, mengatakan, sebanyak 160 kilogram buah dan sayuran segar premium dijual di Locarvest. Produk tersebut didatangkan langsung dari petani di daerah Pangalengan, Majalengka, dan Indramayu. Produk yang dijual juga sudah mendapatkan sertifikat Prima III dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian RI.

“Kita ingin masyarakat bisa mendapatkan produk buah dan sayuran premium dengan terjangkau,” kata Khairinnisa saat diwawancara di sela acara.

Dengan memutus rantai pasok, produk yang dijual di acara tersebut harganya dapat lebih terjangkau. Ia sendiri menjamin produknya bebas hama sehingga lebih aman dan sehat dikonsumsi. Rencananya, kegiatan ini akan digelar setiap hari Minggu di Bale Balantik, agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan buah dan sayuran segar berkualitas dengan harga terjangkau.

Di hadapan Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Daerah Bank Indonesia Regional Jawa Barat, Dudi Darmawan beserta jajaran, pimpinan universitas dan fakultas, serta dosen dan mahasiswa di lingkungan Unpad, Rektor menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu unsur pendorong pertanian berkelanjutan di sisi ketahanan pangan.

“Kalau kita perkuat melalui kerja sama dengan bidang ilmu lain, masyarakat bukan hanya mendapat produk pertanian yang unggul juga ada nilai tambah yang muncul,” kata Rektor.

Agar kegiatan ini lebih memberikan dampak lebih kuat pada masyarakat, Rektor berharap ada kerja sama dengan sektor lain melalui pendekatan Pentahelix. Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya sekadar menjual buah dan sayuran berkualitas tinggi.

“Bale Balantik ini ide dasarnya sebagai etalase dimana kita bisa belajar bertransaksi. Yang paling penting, mestinya kita bisa hadir langsung di tengah-tengah masyarakat,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Bantu Petani, Unpad dan Bank Indonesia Jual Buah dan Sayur Premium di Bale Balantik appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kepentingan Ekonomi Seringkali Menggeser Upaya Konservasi Perikanan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/15/2015] Perhatian pada konservasi di bidang perikanan masih belum sebesar bila dibandingkan dengan perhatian pada permasalahan ekonomi. Seringkali kepentingan ekonomi lebih diutamakan daripada apa yang perlu diupayakan untuk konservasi.

Logo Unpad *

Logo Unpad *

Hal tersebut disampaikan Dr. Estu Nugroho dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan saat menjadi salah satu pembicara utama pada Forum Nasional Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan ke-5, di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa (20/10). Acara ini digelar atas kerja sama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad dengan Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Selain Dr. Estu, bertindak sebagai pembicara utama yaitu Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Heru Waluyo, M. Com dan Prof. Dr. Rosmawaty Peranginangin dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.

Belum sebandingnya bobot antara konservasi dan ekonomi, dicontohkan Dr. Estu diantaranya mengenai perlindungan ikan napoleon yang sudah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 37 tahun 2013. Dalam keputusan tersebut sudah jelas disebutkan jenis dan berat ikan yang boleh dipanen/dijual. Meski sudah jelas diputuskan, tetapi masalah timbul ketika banyak ditemukan ikan tersebut di Natuna yang nilainya mencapai Rp 126 M.

“Artinya apa? Yang sudah diputuskan oleh konservasi masih kalah oleh masalah ekonomi,” tutur Dr. Estu.

Pada kegiatan konservasi, Dr. Estu mengungkapkan bahwa semestinya basis konservasi adalah kepentingan ekonomi masyarakat, dengan strategi yang melibatkan unsur kearifan lokal, agama, dan riwayat sejarah. Selain itu, diperlukan juga strategi pelaksanaan konservasi yang menerapkan teknologi penyimpanan materi genetik dan pembuatan data base sumber daya genetik.

“Pelaksanaan konservasi perlu diperkuat dengan basis peningkatan peranan bidang ekonomi, kesadaran masyarakat, serta lembaga tertentu secara lebih terfokus,” ujarnya.

Dalam menjaga keamanan sumber daya genetik, Dr. Estu memaparkan sejumlah ancaman yang dihadapi. Seperti kerusakan habitat akibat pencemaran dan pembangunan, persaingan antar spesies, dan kegiatan perikanan yang berlebihan atau tidak sesuai.

Pembicara lain, Dr. Heru mengatakan bahwa untuk menjaga keberlanjutan fungsi ekosistem perikanan dan kelautan, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. “Ketiga hal ini harus tumbuh dan berkembang secara seimbang,” tuturnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Kepentingan Ekonomi Seringkali Menggeser Upaya Konservasi Perikanan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad, BI, dan Pemkab Bandung Barat Kerja Sama Kembangkan Agribisnis di Cikidang Lembang

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/10/2015] Universitas Padjadjaran bersama Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berkomitmen meningkatkan sektor pertanian di Desa Cikidang Kecamatan Lembang. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unpad dengan BI dan Pemkab Bandung Barat.

Kiri ke kanan: Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar, Rosmaya Hadi, Bupati Bandung Barat, Drs. Abu Bakar, M.Si., dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan di Sekretariat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lembang Agri, Kampung Pengkolan, Desa Cikidang, Lembang, Selasa (20/10).

Kiri ke kanan: Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar, Rosmaya Hadi, Bupati Bandung Barat, Drs. Abu Bakar, M.Si., dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan MoU di Sekretariat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lembang Agri, Kampung Pengkolan, Desa Cikidang, Lembang, Selasa (20/10).

Penandantangan MoU tersebut dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dengan Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar, Rosmaya Hadi, serta Bupati Bandung Barat, Drs. Abu Bakar, M.Si., di Sekretariat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lembang Agri, Kampung Pengkolan, Desa Cikidang, Lembang, Selasa (20/10).

Penandatanganan ini juga disaksikan oleh pimpinan Unpad, Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Sudarjat, M.P., staf BI dan Pemkab Bandung Barat, anggota gapoktan Lembang Agri, serta masyarakat Desa Cikidang.

Kerja sama ini dilakukan dalam rangka pengembangan kluster agribisnis sayuran di Desa Cikidang. Kerja sama tersebut meliputi kerja sama penyediaan bantuan teknis bagi Gapoktan Lembang Agri, pendampingan petani, pengembangan akses pasar, serta percepatan implementasi pembiayaan perbankan agribisnis oleh BI.

Desa Cikidang sendiri menjadi sejak 2 tahun lalu menjadi lokasi penelitian para dosen Fakultas Pertanian Unpad. Dr. Tomy Perdana, S.P., M.M., salah satu peneliti Faperta Unpad di Desa Cikidang mengungkapkan, Desa Cikidang memiliki potensi untuk pengembangan jenis sayuran daun, seperti brokoli, selada, dan tanaman lain. Melalui penelitian tersebut, sayuran daun kemudian diintroduksi bersama tanaman tomat beef.

Dr. Tomy melihat, pada awalnya sistem distribusi sayuran di desa Cikidang masih bersifat tradisional. Petani menjual hasil sayuran kepada tengkulak dan bandar. Untuk itu, pihaknya mencoba mempersingkat mata rantai distribusi tersebut dengan menghubungkan langsung ke pihak pengusaha.

Gayung bersambut, pada tahun pertama pertama penelitian dilakukan, BI bergabung sebagai fasilitator petani dengan pengusaha. Menurut Rosmaya Hadi, hasil pertanian di Desa Cikidang dari segi bisnis sudah banyak beredar di swalayan, namun selama ini masih melalui perantara. Melalui kerja sama ini, pihaknya akan mendekatkan para petani dengan pengusaha sehingga rantai distribusi akan semakin singkat.

“Kita melihat gapoktan di sini juga punya sikap dan keseriusan yang tinggi terhadap pertanian,” kata Rosmaya.

Pihaknya optimis Unpad dapat membantu petani meningkatkan produksinya. Ia mencontohkan kerja sama lain dengan Unpad yaitu di bidang pengembangan pertanian di kawasan Pangalengan. “Di Pangalengan, begitu diteliti Unpad, ada peningkatan produksi pertaniannya,” kata alumni Unpad tersebut.

humas unpad 2015_10_20 EOS 7D 12_16_500496 humas unpad 2015_10_20 EOS 7D 12_14_140456 humas unpad 2015_10_20 EOS 7D 12_12_510429 humas unpad 2015_10_20 EOS 7D 11_51_550399 humas unpad 2015_10_20 EOS 7D 11_36_260353 humas unpad 2015_10_20 EOS 7D 11_26_210333

Selain pengembangan produksi melalui penelitian, BI juga, lanjut Rosmaya, akan melakukan pendampingan di bidang bisnis dan pembiayaan perbankan. Diharapkan, dalam kurun waktu kerja sama selama 3 tahun ke depan, produksi pertanian desa Cikidang dapat semakin meningkat.

Upaya pengembangan kluster pertanian ini juga menjadi salah satu wujud peningkatan kemaslahatan yang didorong Unpad. Rektor mengatakan, dalam mengembangkan sektor tersebut dibutuhkan kerja sama lintas bidang.

“Tidak mungkin kita bisa bekerja sendiri, kita butuh sektor lain agar kerja sama ini berjalan maksimal,” kata Rektor.

Dalam hal peningkatan sumber daya pertanian, Rektor berharap ada generasi muda desa Cikidang yang bisa masuk ke Faperta Unpad. Diharapkan ketika lulus nanti, mahasiswa tersebut bisa membangun sektor pertanian desa Cikidang dengan lebih baik lagi.

“Sarjana Pertanian itu harus bisa bekerja di sini, tidak di tempat lain,” tegasnya.

Selain meningkatkan sektor pertanian, Rektor juga mendorong peningkatan sektor lainnya di desa Cikidang, seperti pendidikan, kesehatan, maupun sisi lainnya. “Sektor lainnya juga harus diperkuat, kalau sektor yang lain kuat, sektor agribisnis juga akan semakin kuat,” kata Rektor.

Rektor pun mendorong dilakukan kerja sama lanjutan dengan bidang keilmuan lain yang ada di Unpad melalui penandatanganan Piagam Kerja Sama (PKS).*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad, BI, dan Pemkab Bandung Barat Kerja Sama Kembangkan Agribisnis di Cikidang Lembang appeared first on Universitas Padjadjaran.

KJRI Guang Zhou Tiongkok Siap Fasilitasi Kerja Sama Pendidikan dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/10/2015] Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok telah memasuki tahun ke 65. Ikatan kerja sama dan persahabatan yang terjalin antara kedua negara ini pun semakin terjalin kuat. Salah satu aspek kerja sama yang perlu untuk ditingkatkan kedepannya adalah kerja sama di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Logo Unpad *

Logo Unpad *

“Terkait dengan kerja sama pendidikan, KJRI Guang Zhou siap memfasilitasi niat atau rencana yang akan dilaksanakan oleh Unpad,” ujar Konsulat Jenderal Republik Indonesia Guang Zhou Tiongkok, Ratu Silvy Gayatri, saat memberikan kuliah umum di kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad, Selasa (20/10). Pada kesempatan tersebut, ia memberikan kuliah umum mengenai “Pengembangan Kerja Sama dengan Tiongkok” kepada sejumlah mahasiswa FIB dari berbagai jenjang.

Ratu Silvy pun mengungkapkan bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok telah berkembang ke arah comprehensive strategic partnership sejak tahun 2013, dimana disepakati akan terbangun hubungan bilateral yang saling melengkapi dan saling membutuhkan.

“Ini merupakan suatu titik balik dalam sejarah hubungan bilateral dan mensyaratkan adanya tekad untuk melengkapi upaya masing-masing dalam mencapai tujuan nasional. Dan juga pada saat yang sama memberikan kontribusi yang konstruktif di kawasan dan di dunia,” papar Ratu.

Disebut comprehensive strategic karena hubungan ini penting bukan saja dalam konteks bilateral, namun dalam konteks regional dan global yang lebih luas. “Itulah sebabnya penetapan hubungan bilateral Indonesa dengan Tiongkok disebut dengan strategis. Yaitu hubungan yang membawa implikasi dan potensi tidak hanya bersifat bilateral, tetapi juga beyond,” jelasnya.

Berbagai potensi kerja sama dapat dilakukan oleh kedua negara ini, seperti kerja sama ekonomi terkait dengan perdagangan dan investasi. Kerja sama juga perlu diupayakan terkait perlindungan warga negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia.

Ia menyebutkan bahwa di mata Indonesia, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar, namun Indonesia belum menjadi mitra dagang utama bagi Tiongkok. Meski demikian, Indonesia memiliki potensi pasar besar bagi Tiongkok, potensi mendukung jalur sutra maritim, dan sebagai salah satu tempat investasi dalam rangka relokasi industri. Selain itu, Indonesia juga diakui sebagai negara terbesar ASEAN.

“Kita juga harus memanfaatkan pasar Tiongkok dengan potensi penduduknya diatas 1,3 miliar jiwa. Produk Indonesia bisa masuk melalui laut dan udara,” ujarnya. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post KJRI Guang Zhou Tiongkok Siap Fasilitasi Kerja Sama Pendidikan dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kuliah Internasional WIPO Fakultas Hukum Unpad Datangkan Pakar Internasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/10/2015] Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Hukum (FH) konsentrasi Hukum Kekayaan Intelektual Universitas Padjadjaran kembali mendapatkan kuliah internasional untuk mata kuliah yang sedang dijalaninya. Kuliah internasional ini digelar atas kerja sama FH Unpad dengan World Intellectual Property Organization (WIPO).

Kuliah internasional World Intellectual Property Organization (WIPO) FH Unpad di Gedung Mochtar Kusumaatmadja FH Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kuliah internasional World Intellectual Property Organization (WIPO) FH Unpad di Gedung Mochtar Kusumaatmadja FH Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

WIPO International Lectures 2015 ini mendatangkan dosen internasional yang mumpuni di bidangnya, perkuliahan dilaksanakan di Gedung Muchtar Kusumaatmadja Fakultas Hukum Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung. Pada 15-17 Oktober 2015, diselenggarakan kuliah “Global Challenge on Intellectual Property: The Protection of Genetic Resources and Traditional Knowledge” dengan pemateri Oluwatobiloba Oluwayomi Moody dari WIPO Traditional Knowledge Division, Geneva, Switzerland.

Pakar Hukum Kekayaan Intelektual lain yang juga memberikan kuliah adalah Michael Blakeney dari WIPO Intellectual Property Academy. Ia adalah guru besar dari University of Western Australia yang juga sering memberikan kuliah di berbagai universitas di dunia. Kepada mahasiswa, Prof. Blakeney memberikan kuliah “Main Source and Principles of International Intellectual Property Law” pada 19-23 Oktober 2015.

Koordinator Konsentrasi Hukum Kekayaan Intelektual Magister Hukum FH Unpad, Miranda Risang Ayu, SH, LL.M., Ph.D mengatakan bahwa kuliah internasional ini merupakan kuliah yang dilaksanakan dalam satu semester, selama 1.500 menit. Tahun ini merupakan kali ketiga kegiatan ini diselenggarakan.

Selain mahasiswa konsentrasi Hukum Kekayaan Intelektual, kuliah internasional ini juga diikuti oleh sejumlah mahasiswa Pascasarjana FH dari konsentrasi lain, yang ingin mengambil mata kuliah terkait hukum kekayaan intelektual.

“Ini bukan seminar atau kuliah umum. Ini adalah kuliah yang diberikan dalam satu semester,” jelas Miranda saat ditemu di sela kegiatan.

Kerja sama FH Unpad dengan WIPO sendiri sudah dimulai sejak tahun 2011, ditandai dengan telah ditandatanganinya kerja sama antara Unpad, Universitas Indonesia, dan WIPO. Melalui kerja sama ini, didirikan Program Pascasarjana Hukum Konsentrasi Hukum Kekayaan Intelektual di Unpad dan UI. Setiap tahunnya, setidaknya ada dua dosen asing yang dihadirkan untuk mengisi mata kuliah sebagai bagian dari kurikulum di konsentrasi ini.

“Harapannya ini bisa mengangkat reputasi Unpad terutama FH, bahwa kita punya kelas internasional yang bergengsi,” harap Miranda.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Kuliah Internasional WIPO Fakultas Hukum Unpad Datangkan Pakar Internasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Realisasi Proyek Infrastruktur Jadi Kunci Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/10/2015] Percepatan realisasi belanja pemerintah untuk implementasi proyek-proyek infrastruktur menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015. Melihat ada kemajuan dari perkembangan sejumlah proyek infrastruktur yang direncanakan, Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin membaik.

Kiri ke kanan: Anhar Fauzan Priyono, SE., ME (moderator), Dr. Achmad Kemal Hidayat, Budiono, PhD., dan Dudi Dermawan Saputra pada kegiatan Unpad Merespons di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (21/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)

Kiri ke kanan: Anhar Fauzan Priyono, SE., ME (moderator), Dr. Achmad Kemal Hidayat, Budiono, PhD., dan Dudi Dermawan Saputra pada kegiatan Unpad Merespons di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (21/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)

Hal tersebut dikatakan Dudi Dermawan Saputra, Deputi Direktur Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah Bank Indonesia, saat menjadi narasumber pada kegiatan Unpad Merespons bertema “Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah dan Dampaknya” di Executive Lounge Gedung II Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (21/10). Diskusi ini menghadirkan pula narasumber dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad, Dr. Achmad Kemal Hidayat, SE., MSc dan Budiono, SE., MA., PhD., dan moderator Anhar Fauzan Priyono, SE., ME.

“Kami optimis, pertumbuhan ekonomi pada Semester II 2015 akan membaik. Hal ini didukung oleh konsistensi pemerintah dalam mendorong reformasi struktural melalui berbagai paket kebijakan ekonomi dan realisasi proyek-proyek infrastruktur, serta meningkatnya penyaluran kredit perbankan,” ujar Dudi Dermawan, yang juga mahasiswa program Doktor Unpad.

Lebih lanjut Dudi Dermawan mengatakan, kemajuan proyek infrastruktur pemerintah di triwulan III tahun ini terus menunjukan peningkatan. Contohnya, pembangunan beberapa proyek jalan tol dengan dukungan pendanaan BUMN menunjukkan perkembangan yang cukup baik, pembangunan proyek energi 35 Ribu Megawatt mencapai 19% dan masuk dalam masa konstruksi, proyek 21 pelabuhan dan 12 bandara dalam tahap konstruksi terbatas, serta beberapa proyek waduk dan bendungan sudah dalam tahap konstruksi.

Sementara Budiono, PhD., menilai, sempat menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada dua bulan terakhir ini tidak terkait dengan empat Paket Kebijakan Ekonomi yang diluncurkan pemerintah sejak awal September 2015 lalu.

“Fluktuasinya bukan karena paket. Bisa diperhatikan, saat paket pertama dan kedua diluncurkan, rupiah masih melemah. Sebelum paket ketiga diluncurkan, ada penguatan. Begitu paket keempat diluncurkan, justru melemah lagi. Jadi tidak ada kaitan kronologi. Paket kebijakan ekonomi ini belum efektif, terutama dalam jangka pendek, masih butuh waktu untuk pembuktian,” ujar Budiono.

Dr. Achmad Kemal Hidayat menjelaskan, pergerakan nilai tukar mata uang sebuah negara disebabkan oleh banyak hal, antara lain inflasi, tingkat bunga, defisit neraca berjalan, harga komoditas, hutang pemerintah, intervensi pemerintah, aksi spekulasi, serta stabilitas politik dan kinerja ekonomi.

Di penutup diskusi, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan, diskusi Unpad Merespons ini merupakan salah satu upaya perguruan tinggi hadir di tengah masyarakat. “Unpad berkomitmen memberi maslahat bagi masyarakat. Unpad harus memberi manfaat, memiliki dampak baik kepada masyarakat,” ujar Rektor. *

Lampiran:

Laporan oleh: Erman

The post Realisasi Proyek Infrastruktur Jadi Kunci Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Perbandingan Sistem Hukum, Sebuah Kajian Lintas Budaya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/10/2015] Ada banyak sistem hukum yang berlaku di dunia. Keberagaman ini memunculkan satu disiplin ilmu baru dalam ilmu hukum, yaitu perbandingan hukum. Disiplin ilmu yang mulai berkembang sejak abad ke-19 ini telah banyak diminati oleh para ahli hukum di dunia.

Prof. Gary Bell, LL.M., Guru Besar National University of Singapore (NUS) saat memberikan kuliah umum “Perkembangan Perbandingan Hukum: Antara Ilmu dan Metode” di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (21/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Gary Bell, LL.M., Guru Besar National University of Singapore (NUS) saat memberikan kuliah umum “Perkembangan Perbandingan Hukum: Antara Ilmu dan Metode” di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (21/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kajian perbandingan hukum pada dasarnya adalah memahami sistem hukum satu sama lain,” kata Prof. Gary Bell, LL.M., Guru Besar National University of Singapore (NUS) saat memberikan kuliah umum “Perkembangan Perbandingan Hukum: Antara Ilmu dan Metode” di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (21/10).

Kuliah umum ini digelar oleh Fakultas Hukum Unpad dan Asosiasi Dosen Perbandingan Hukum Indonesia (ADPHI). Acara yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa yang memiliki minat terhadap kajian perbandingan hukum ini dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Hukum Unpad, Dr. H. Agus Mulya Karsona, SH., MH. Acara ini sekaligus meresmikan ADPHI.

Secara umum Prof. Gary mengatakan, fokus kajian dari perbandingan hukum ini salah satunya ialah mencari persamaan dan perbedaan dari setiap sistem hukum di suatu negara, serta latar belakang penyebab kesamaan dan perbedaan sistem hukum tersebut.

Dalam melakukan kajian perbandingan hukum, Prof. Gary menjelaskan, bukan hanya dibandingkan kepada sistem hukum yang serupa, namun juga sistem hukum dari suatu negara yang berbeda. Hal inilah yang ia lakukan saat meneliti perbandingan hukum internasional serta sistem hukum adat di Indonesia.

“Kita bisa membandingkan hukum di Inggris dengan Singapura. Itu akan terdapat beberapa kesamaan karena Singapura merupakan persemakmuran Inggris. Tetapi kita juga bisa membandingkan hukum di Singapura dengan hukum di negara lainnya,” paparnya.

Sehingga, dalam melakukan kajian ini, akademisi diharapkan mampu mengembangkan analisis pemikirannya. “Ini adalah sebuah kajian lintas budaya. Kita harus mampu mengubah budaya pikir kita,” kata Prof. Gary.

ADPHI
Ketua ADPHI, Prof. Topo Santoso, SH., MH., mengatakan, ADPHI ditujukan untuk menjadi wadah berkumpulnya akademisi hukum yang memiliki minat pada bidang perbandingan hukum.

“ADPHI juga ditujukan untuk mengembangkan keilmuan dan menggalakkan riset-riset perbandingan hukum. Dalam jangka panjang, ADPHI diharapkan dapat menjadi mitra pemerintah dalam melakukan pembaruan hukum di berbagai aspek,” kata Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tersebut.

Asosiasi ini dibentuk berdasarkan kesepakatan para akademisi hukum se-Indonesia pada April lalu. Saat ini, asosiasi ini beranggotakan seluruh akademisi yang memiliki minat pada perbandingan hukum dari perguruan tinggi di beberapa wilayah di Indonesia.

Prof. Topo mengatakan, asosiasi ini memiliki 3 departemen, yaitu departemen Akademik, Penelitian dan Kegiatan Ilmiah, serta Publikasi dan Informasi. Tiga departemen ini guna mendukung program kerja unggulan ADPHI, seperti: pengembangan kurikulum perbandingan hukum bagi jenjang Sarjana dan Pascasarjana, penyelenggaraan seminar internasional, hingga peluncuran jurnal sebagai sarana diseminasi pemikiran hukum dari berbagai ahli hukum di Indonesia.

Dalam peresmian tersebut, dua dosen FH Unpad ditetapkan menjadi pengurus ADPHI,yaitu Susi Dwi Harijanti, S.H., LLM., PhD., sebagai Sekretaris Jenderal, dan Lailani Sungkar, S.H., M.H., sebagai Bendahara ADPHI.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Perbandingan Sistem Hukum, Sebuah Kajian Lintas Budaya appeared first on Universitas Padjadjaran.


Lises dan Sastra Sunda Unpad Wakili Indonesia ke Kagoshima Asian Youth Arts Festival di Jepang

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/10/2015] Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lises bersama perwakilan mahasiswa Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad menjadi wakil Indonesia dalam ajang Kagoshima Asian Youth Arts Festival (KAYAF) 2015 di Prefektur Kagoshima, Jepang, 16-25 Oktober 2015.

Perwakilan Lises mahasiswa Sastra Sunda Unpad saat mengikuti Kagoshima Asian Youth Arts Festival (KAYAF) 2015 di Prefektur Kagoshima, Jepang, 16-25 Oktober 2015. *

Perwakilan Lises mahasiswa Sastra Sunda Unpad saat mengikuti Kagoshima Asian Youth Arts Festival (KAYAF) 2015 di Prefektur Kagoshima, Jepang, 16-25 Oktober 2015. *

Kegiatan ini merupakan ajang yang digelar setiap tahun untuk memperingati hari jadi Prefektur Kagoshima. Kegiatan yang telah digelar sepuluh kali ini mengundang ratusan pemuda dari 11 negara di Asia. Dalam kegiatan tersebut, Unpad mengirimkan 21 delegasi yang terdiri dari 5 dosen dan 16 mahasiswa dengan pimpinan delegasi Dr. Mumuh Muhsin Zakaria, M.Hum., selaku Wakil Dekan I FIB Unpad.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, selama mengikuti kegiatan tersebut, UKM Lises menampilkan pertunjukan Tari Topeng Tiga Watak dan Tari Ronggeng Panggung. Sementara dari Sastra Sunda FIB Unpad menampilkan pertunjukan Kacapi Suling, serta presentasi mengenai budaya Indonesia di International University of Kagoshima (IUK).

Pada hari pertama, seluruh perwakilan negara dijamu Walikota Kagoshima, Hiroyuki Mori, di ruang kerjanya. Pada hari kedua, berlangsung di Houzan Hall, 3 orang delegasi menampilkan Tari Topeng Tiga Watak.

“Selain kostum yang dinamis, kostum unik juga menjadi perhatian penonton sehingga penampilan tersebut menjadi primadona,” tulis Nurul Asri Mulyani, pimpinan produksi program Unpad Goes to KAYAF 2015.

Di hari ketiga KAYAF, delegasi menampilkan Tari Ronggeng Panggung yang digelar di Pira Mall, sebuah pusat perbelanjaan di kota Kagoshima. Penampilan ini berhasil menyedot perhatian para pengunjung di Pira Mall.

Di hari terakhir, delegasi menampilkan seni Kacapi Suling serta workshop memainkan Suling Sunda yang bertempat di kampus IUK. Seluruh peserta workshop kemudian mendapatkan souvenir berupa suling dan makanan tradisional Sunda, yaitu borondong, opak, dan dodol. Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa IUK juga menampilkan berbagai jenis kebudayaan khas Jepang, seperti Kendo, origami, dan upacara minum teh.

“Kegiatan ini merupakan ajang yang sangat baik untuk mempromosikan budaya Indonesia ke negara lain,” tutup Nurul.*

Rilis: UKM Lises Unpad/am

The post Lises dan Sastra Sunda Unpad Wakili Indonesia ke Kagoshima Asian Youth Arts Festival di Jepang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Akan Manfaatkan Bantuan Bank Mandiri untuk Fasilitas Sepeda Kampus

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/10/2015] Bank Mandiri memberikan bantuan pendidikan sebesar Rp 100 juta kepada Universitas Padjadjaran. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Direktur Distribution Bank Mandiri, Sentot A. Sentausa, kepada Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad. Bantuan tersebut akan digunakan untuk menyediakan fasilitas sepeda di kampus Unpad Jatinangor.

Direktur Distribution Bank Mandiri, Sentot A. Sentausa (kiri) saat menyerahkan bantuan kepada Unpad yang diterima oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan disaksikan oleh Regional Manager Kanwil VI Bank Mandiri Iman Gunawan (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Distribution Bank Mandiri, Sentot A. Sentausa (kiri) saat menyerahkan bantuan kepada Unpad yang diterima oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan disaksikan oleh Regional Manager Kanwil VI Bank Mandiri Iman Gunawan (Foto oleh: Dadan T.)*

“Bantuan ini akan digunakan untuk penyediaan sejumlah sepeda dan station sepeda di Unpad kampus Jatinangor. Nanti di lingkungan kampus akan dikurangi keberadaan kendaraan, mobil atau motor, jumlah odong-odong (mobil/bus kampus gratis) akan ditambah,” ujar Rektor Unpad di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (22/10).

Usai memberikan bantuan, Sentot A. Sentausa, yang juga alumni Unpad, memberikan kuliah umum bertema “Managing Sucessful Scenario” pada acara Mandiri Edukasi 2015 di Bale Sawala Unpad. Menurutnya, setiap orang biasanya memiliki skenario tersendiri untuk mencapai kesuksesan. Meski target sukses berbeda dari setiap orang, ada tiga kunci penting yang mesti dimiliki. Tiga hal tersebut yaitu kemampuan berinteraksi dan melibatkan diri dengan lingkungan, komitmen untuk selalu berkontribusi yang terbaik, dan kemampuan untuk beradaptasi. Tiga hal tersebut disebut Sentot sebagai “quick tool kit ini managing succesful scenario”.

Sentot mengatakan bahwa pembentukan karakter sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan komunitas. Sebaiknya, saat menjadi mahasiswa dimanfaatkan untuk aktif dalam kegiatan mahasiswa dan bergabung dalam komunitas/kelompok. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk lebih peka terhadap lingkungan dan dapat berbaur dengan masyarakat.

“Berbaurlah dengan masyarakat. Jangan menganggap bahwa kita ini komunitas yang eksklusif. Komunitas yang sangat dianggap orang harus selalu dalam level intelektual yang tinggi,” ujar alumni Unpad ini.

Menurutnya, siklus tersebut dapat mendorong sifat leadership dalam diri seseorang. “Jadi siklus kita, aktif dalam kegiatan mahasiswa, berbaur dengan masyarakat, peka terhadap lingkungan, dan akhirnya kita bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok, itu akan menuntut bahwa Anda bisa memimpin diri Anda sendiri. Itu adalah awal bagaimana leadership itu harus di-create,” paparnya.

humas unpad 2015_10_22 EOS 650D 09_58_17 00069000 humas unpad 2015_10_22 EOS 650D 09_59_16 00069004 humas unpad 2015_10_22 EOS 650D 09_56_06 00068972

Sentot juga memaparkan mengenai bagimana membangun leadership bagi setiap orang. Bukan berarti menjadi seorang leader, setidaknya ia dapat membangun sikap leadership untuk dirinya sendiri dan lingkungannya. Untuk membangun leadership, seseorang dituntut untuk dapat berpikir kritis, berpikir analitis, belajar manajemen, serta memperdalam skill & knowledge.

Selain itu, Sentot juga berpesan agar mahasiswa senantiasa memanfaatkan masa perkuliahan untuk menggali dan menantang diri untuk menjadi yang terbaik. Bukan hanya pembekalan secara akademis, masa kuliah juga merupakan tahun-tahun pembentukan karakter seseorang.

Selain Sentot, acara tersebut turut juga menghadirkan Regional Manager Kanwil VI Bank Mandiri Iman Gunawan dan alumni Program Wirausaha Muda Mandiri 2013, Dea Angkasa Putri yang telah membangun bisnis Fajar Cirebon. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Akan Manfaatkan Bantuan Bank Mandiri untuk Fasilitas Sepeda Kampus appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Unpad Jadi Delegasi Indonesia pada YSEALI di Amerika Serikat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/10/2015] Mahasiswa program studi Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad, Panji Aziz Pratama menjadi wakil Indonesia pada ajang Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellow 2015 on Civic Engagement di Northen Illinois University (NIU) Amerika Serikat, 1 Oktober – 4 November 2015.

Panji Aziz Pratama (kanan), mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad bersama John Brandon, Director IR The Asia  Foundation dalam ajang YSEALI Academic Fellow 2015 di NIU Amerika Serikat *

Panji Aziz Pratama (kanan), mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad bersama John Brandon, Director IR The Asia Foundation dalam ajang YSEALI Academic Fellow 2015 di NIU Amerika Serikat *

“Ini pengalaman pertama saya berangkat ke Amerika. Di sini saya bisa mengenal Amerika lebih dekat dari berbagai aspeknya,” tulis Panji dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Panji bersama empat orang wakil Indonesia yang lain menjalankan program YSEALI selama lima minggu di NIU dengan dibiayai penuh oleh United States Departemen. Selama menjalankan proses seleksi YSEALI, Panji mengaku bahwa US Embassy sangat mempertimbangkan keterlibatan kepemimpinan di masyarakat.

YSEALI merupakan program pengembangan kepemimpinan dan networking di ASEAN melalui berbagai program pelatihan dan edukasi. Selama 4 minggu kegiatan, Panji bersama 21 orang delegasi se-ASEAN lainnya mempelajari berbagai isu terkait civic engagement, diantaranya: disability movements, women rights, labor movement, dan civil rights movement.

Setiap minggunya, delegasi rutin dihadapkan pada reading discussion guna menambah pengetahuan dan keterampilan para peserta di dalam memimpin organisasi. Pengembangan kapasitas program ini difasilitasi oleh berbagai profesor dan pakar dari Center of Non-Government Organization (NGOLD) dan Center for Southeast Asian (CSEAS) di NIU.

Selain di kelas, delegasi juga melakukan berbagai kunjungan ke NGO (Non Goverment Organization) yang berada di Illinois dan Washington D.C, dan sempat berbincang dengan John Brandon, Director International Relations of The Asia Foundation. Yayasan ini berkantor di Washington D.C dan memiliki keterlibatan dalam mendukung dan membiayai organisasi besar di Asia termasuk Indonesia.

Panji menjelaskan, luaran dari kegiatan ini ialah menghasilkan civic action plan yang akan dilaksanakan di negara masing-masing. Adapun civic action plan yang dibuat Panji berjudul “Youthcation Project”, sebuah proyek pelatihan kerelawanan dengan konsep “Go to rural area, life, and engage with children and community”. Proyek ini direncanakan akan dilakukan di desa binaan Istana Belajar Anak Banten pada 2016 mendatang.*

Rilis / am             

The post Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Unpad Jadi Delegasi Indonesia pada YSEALI di Amerika Serikat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Memahami Sejarah adalah Modal Sosial Membangun Bangsa

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/10/2015] Setiap orang perlu memahami sejarah bangsanya. Seseorang yang tidak mau memahami sejarah bangsanya akan sulit untuk maju karena dia tidak pernah tahu apa yang pernah terjadi pada bangsanya.

Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si (kiri) didampingi Kabiro Administrasi Akademik Unpad yang bertindak sebagai moderator, Drs. Sudarma, MM (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si (kiri) didampingi Kabiro Administrasi Akademik Unpad yang bertindak sebagai moderator, Drs. Sudarma, MM (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si, pada Forum Dialog dalam Rangka Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Sejarah Kebangsaan di Perguruan Tinggi. Acara digelar atas kerja sama Unpad dengan Kementerian Dalam Negeri RI di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad lantai 1, kampus Jatinangor, Jumat (23/10).

Di hadapan mahasiswa, Dr. Sapto memaparkan mengenai nilai-nilai sejarah perjuangan bagi ketahanan dan kejayaan bangsa. Acara dimoderatori oleh Kepala Biro Administrasi Akademik, Drs. Sudarma, MM, dan dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc.

Dr. Sapto pun mengatakan, jika kita ingin membangun bangsa, dibutuhkan kekuatan sosial, bukan dengan kekuatan senjata. Sementara permasalahan yang saat ini masih dihadapi bangsa Indonesia adalah terkait politik (kebijakan), pelayanan publik, dan modal sosial.

“Modal sosial itu seperti naisonalisme, patrotisme, daya juang,” ujar Dr. Sapto.

humas unpad 2015_10_23 EOS 7D 09_33_41 00069168Nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa yang perlu dimaknai adalah nilai bahari, yakni semangat yang tumbuh untuk menggali, menjelajah, melakukan inovasi, dan kreatif terhadap lautan, kemudian juga nilai religius, yaitu saling menghargai kepercayaan yang dimiliki, nilai patriotisme yaitu rasa kecintaan dan kesetiaan terhadap tanah air dan bangsanya, nilai persatuan yakni hasrat menyatukan diri untuk mencapai tujuan bersama, nilai entrepreneurship yaitu hasrat bangga atas produk Indonesia, dan nilai kepahlawanan yaitu sifat berani dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Jika kita mendalami nilai-nilai sejarah itu, kita dibangkitkan cinta tanah air, kita dibangkitkan spirit perjuangan. Itu akan ada di nurani kita dan ini adalah bentuk modal sosial,” tuturnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Memahami Sejarah adalah Modal Sosial Membangun Bangsa appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Salurkan 1.500 buku kepada Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Karawang

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/10/2015] Universitas Padjadjaran berkomitmen untuk bisa selalu memberikan dampak langsung kepada masyarakat melalui aktivitas tridharma. Salah satu upaya tersebut ialah mendorong peningkatan kemampuan literasi bagi masyarakat di Jawa Barat. Sebanyak 1.500 buku sumbangan mahasiswa baru Unpad disalurkan ke Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Karawang.

Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., (kedua dari kanan), dosen prodi Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad, Dra. Wina Erwina, M.A., (ketiga dari kanan), dan alumni prodi Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad, Solihah, S.I.Kom., (paling kiri) saat menjadi pembicara dari talkshow "Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun Literasi Masyarakat", pada acara Festival Indonesia Membaca 2015, Memperingati Hari Aksara Internasional ke-50, Jumat (23/10) di Lapangan Karang Pawitan, Karawang. (Foto: Arief Maulana)

Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., (kedua dari kanan), dosen prodi Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad, Dra. Wina Erwina, M.A., (ketiga dari kanan), dan alumni prodi Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad, Solihah, S.I.Kom., (paling kiri) saat menjadi pembicara dari talkshow “Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun Literasi Masyarakat” di Lapangan Karang Pawitan, Karawang, Jumat (23/10). (Foto: Arief Maulana)

Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., mengatakan, upaya peningkatan literasi masyarakat dimulai dari sebuah program Hibah Buku. Program yang telah menginjak tahun keenam ini menjadi program unggulan Unpad. Program ini memberikan sejumlah buku kepada perpustakaan dan taman bacaan masyarakat di seluruh wilayah di Jawa Barat.

“Melalui program ini setiap tahun kami belajar, bukan hanya di perguruan tinggi, melainkan belajar dari masyarakat. Apa yang dibutuhkan masyarakat, kami mempelajarinya,” ujar Dr. Heryawan saat menjadi pembicara dalam talkshow “Peran Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Literasi Masyarakat” di Lapangan Karang Pawitan, Karawang, Jumat (23/10).

Sejumlah buku yang dikumpulkan dalam program tersebut merupakan sumbangan dari mahasiswa baru Unpad. Dr. Heryawan menuturkan, setiap tahunnya, satu orang mahasiswa baru wajib menyumbangkan 3 buah buku serta 3 kilogram beras untuk kemudian didistribusikan. Intinya, lanjut Dr. Heryawan, Unpad ingin memberikan sinergi dengan cara masuk ke masyarakat.

“Unpad itu bukan hanya punya sivitas akademikanya, minimal sekarang itu Unpad kepunyaan Jawa Barat,” tandasnya.

Dalam acara yang menjadi bagian dalam Festival Indonesia Membaca 2015 memperingati Hari Aksara Internasional ke-50 tersebut, Unpad membagikan 1.500 buku kepada Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Karawang. Buku tersebut kemudian akan didistribusikan sesuai kebutuhan yang telah didata oleh FTBM Karawang.

Terkait program Hibah Buku, Dra. Wina Erwina, M.A., salah seorang pengarah program mengatakan, pada tahun ini, sekitar 20.000 disumbangkan oleh mahasiswa baru. Selain memberikan buku, program ini juga memberikan beberapa pelatihan terkait bidang literasi.

“Mereka (taman bacaan) mengapresiasi apa yang dilakukan Unpad. Selain memberi buku, kita juga membantu menyeleksi sesuai keilmuan kita. Target kita bukan hanya mereka jadi suka baca, tetapi mereka mampu menyerap informasi yang benar,” paparnya.

Perihal jenis buku yang disumbangkan, Asep Saeful Rohman, S.Sos., M.I.Kom., wakil ketua program Hibah Buku menjelaskan, dari 3 buku yang didonasikan mahasiswa baru, 2 buku merupakan buku yang berkaitan dengan keilmuan di program studinya. Sementara satu buku merupakan aneka buku ber-genre sastra. Buku bergenre ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk dapat mencintai karya sastra.

Dengan banyaknya ragam program studi di Unpad, buku yang didonasikan juga semakin beragam jenisnya. “Kita juga tetap melakukan seleksi buku, jangan-jangan ada buku yang sudah tidak up to date, atau kurang tepat ketika nanti dibaca masyarakat,” jelas dosen Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad ini.

Asep menjelaskan, besaran jumlah buku yang didonasikan Unpad disesuaikan berdasarkan permintaan per wilayah. Selama ini pihaknya sudah banyak berjejaring dengan komunitas FTBM maupun perpustakaan di seluruh wilayah Jawa Barat. Jejaring ini berfungsi untuk mempelajari bagaimana geliat setiap daerah mengenai peningkatan literasinya.

Dari observasi tersebut, pihaknya dapat menilai mana daerah yang diprioritaskan untuk dibantu.

Diharapkan, buku yang didonasikan ini tidak sekadar dibaca atau menjadi pelengkap rak buku yang berjejer di perpustakaan/taman bacaan. Asep mengatakan, masyarakat bisa mengaplikasikan keilmuan yang ada dari buku untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

“Ada aktivitas pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Taman Bacaan. Jadi mereka bisa datang, baca buku, dan mengaplikasikan keilmuan dari buku lewat Taman Bacaan,” kata Asep.

Wina Erwina juga berharap, perguruan tinggi lain diharapkan juga ikut mendorong peningkatan literasi masyarakat. “Kita ingin semua Perguruan Tinggi ikut bergerak, jangan hanya Unpad saja,” kata Wina.

Agus Gunawan, salah seorang pegiat literasi dari Sudut Baca Soreang juga mengapresiasi program ini. Ia mengungkapkan selama ini Unpad telah banyak berkontribusi dalam pengembangan taman bacaannya, mulai dari penyediaan buku hingga keterlibatan aktif sivitas akademikanya.

Menurutnya, peran perguruan tinggi dalam membina taman bacaan sudah mutlak harus dilakukan. ” Kalau setiap universitasnya bergerak, TBM yang ada akan semakin kuat,” tandasnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Salurkan 1.500 buku kepada Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Karawang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Ajak Alumni yang Berkiprah di Media Massa Memperkuat Kolaborasi Pentahelix

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/10/2015] Para alumni Universitas Padjadjaran terutama yang menjadi pimpinan media massa memiliki keinginan Unpad semakin berkontribusi secara nasional. Hal tersebut diutarakan oleh beberapa Pemimpin Redaksi media massa nasional saat bertemu Rektor dan pimpinan Unpad di Ruang Executive Lounge Gedung II Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Minggu (25/10).

Suasana pertemuan pimpinan Unpad dengan pimpinan sejumlah media massa yang juga merupakan alumni Unpad di Executive Lounge Gedung I Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Minggu (25/10). (Foto oleh: Dadan T.)*

Suasana pertemuan pimpinan Unpad dengan pimpinan sejumlah media massa yang juga merupakan alumni Unpad di Executive Lounge Gedung II Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Minggu (25/10). (Foto oleh: Dadan T.)*

Salah satu aspirasi yang disampaikan dalam pertemuan tersebut ialah dorongan publikasi para ahli Unpad di media massa. Para ahli Unpad menurut para alumni masih sedikit yang tampil menjadi narasumber kepakaran di media.

“Kami lihat para ahli Unpad tipikal akademisi tulen. Di media, mereka kurang ‘genit’,” ujar Direktur Operasional Republika, Arys Hilman.

Arys yang juga alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad tersebut menuturkan, dari segi kemampuan akademik, pakar di Unpad memiliki potensi yang baik dan tidak kalah dengan pakar universitas lainnya. Hanya saja, sangat sedikit dari mereka yang terpublikasi lewat media.

Hal senada juga diungkapkan Herik Kurniawan, Koordinator News Program di Global TV. Selama ini media selalu mencari beberapa pakar perguruan tinggi untuk menjadi narasumber pada isu tertentu. Kurangnya informasi direktori kepakaran ini acapkali membuat media mewawancara beberapa tokoh yang sering tampil secara nasional.

Untuk itu, Herik dan para alumni lain berharap akademisi Unpad dapat memiliki “panggung” di kancah nasional. “Kita siap memfasilitasi itu,” tambahnya.

Sementara itu Nurjaman Mochtar, Pemimpin Redaksi SCTV mengusulkan dibentuk kelompok kerja akademisi yang disesuaikan dengan bidang kepakarannya. “Pokja ini nanti yang akan bergerak untuk tampil. Jadi jika ada isu yang relevan dengan kepakarannya, pokja bisa bicara melalui jumpa pers sendiri,” kata pengurus Ikatan Alumni Unpad tersebut.

Terkait kerja sama Pentahelix yang ditawarkan Unpad, ia dan para alumni lain pun sepakat mendorong akademisi Unpad untuk tampil di kancah nasional melalui media. Pentahelix merupakan kolaborasi antar lima unsur yang terdiri dari akademisi, pengusaha, pemerintah, komunitas, dan media massa. “Kita akan himpun kontak wartawan alumi Unpad di Jakarta. Kita harapkan bisa berkumpul dalam forum yang lebih besar lagi di Jakarta,” kata Nurjaman.

humas unpad 2015_10_25 EOS 650D 17_40_22 00069303Selain ketiga alumni tersebut, hadir pula alumni Unpad lainnya, Arifin Arshad (Pemred Detikcom), Teguh Santosa (Pemred Rakyat Merdeka Online), Usmar Almarwan (News Executive Producer TV One), Zaenal Bhakti (Kompas TV), dan Irfan M. Amrullah (Jak TV).

Merespons aspirasi tersebut, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, terus mendorong agar akademisi Unpad lebih mampu memberikan maslahat kepada masyarakat. Melalui Wakil Rektor bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi dan Usaha, untuk segera memberikan daftar direktori kepakaran di Unpad kepada wartawan.

Selain itu, Rektor juga menjelaskan mengenai perencanaan pengembangan media center. “Media center ini bisa menjadi hub buat kita, baik dari dalam ke luar maupun luar ke dalam. Dasarnya adalah kekuatan akademik,” kata Rektor.

Koordinator prodi Jurnalistik Fikom Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., MSi., lebih lanjut mengatakan, rencana pengembangan media center ini didasarkan pada banyak produk penelitian para dosen yang belum terpublikasi dengan baik.

“Di sisi lain, media center juga harus menjadi production house, dan menjadi hub yang bisa disambungkan ke media,” kata Dr. Dadang.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Ajak Alumni yang Berkiprah di Media Massa Memperkuat Kolaborasi Pentahelix appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto: Senam Jantung Sehat Memperingati Hari Jantung Sedunia


Fikom Unpad dan University of Erfurt Jerman Laksanakan Joint Programme Workshop dan Riset

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/10/2015] Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan University of Erfurt, Jerman melakukan Joint Programme meliputi workshop dan riset bersama. Kegiatan ini diikuti oleh 12 mahasiswa University of Erfurt dan 8 mahasiswa Fikom Unpad, yang didampingi oleh 2 Guru Besar Fikom Unpad dan University of Erfurt. Joint Programme ini dilaksanakan pada 26 Oktober hingga 4 November 2015.

Prof. Dr. Kai Hafez dari University of Erfurt dan Dr. Keri Lestari, Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi dan Usaha Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Dr. Kai Hafez dari University of Erfurt dan Dr. Keri Lestari, Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi dan Usaha Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Program ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad, Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. di Ruang Oemi Abdurrahman, Gedung 1 Lantai 2 Fikom Unpad, Senin (26/10). Acara juga dihadiri oleh Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., dan Chair for International and Comparative Communication Studies, Prof. De. Kai Hafez.

“Program ini sangat bermanfaat bagi Unpad, terutama dalam rangka internasionalisasi Universitas Padjadjaran,” ujar Dr. Keri.

Dr. Keri berharap, kegiatan ini dapat membawa manfaat baik bagi kedua universitas. Diharapkan pula, para mahasiswa University of Erfurt bukan hanya dapat terlibat dalam kegiatan akademik, tetapi juga dalam kegiatan kebudayaan.

“Untuk mahasiswa Unpad, mohon manfaatkan program ini untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan kalian serta meningkatkan pengalaman dalam berkolaborasi dengan mahasiswa dari luar negeri,” ujar Dr. Keri.

Hal senada disampaikan Prof. Dr. Kai Hafez yang merupakan kepala delegasi University of Erfurt. Ia berharap kerja sama ini dapat dibangun lebih baik lagi kedepannya. “Tantangan kedepannya adalah untuk membangun kerja sama yang lebih baik,” tuturnya.

Tahun ini, kegiatan mengangkat tema “Transformation of Media System & Communication Cultures in Indonesia, from Authoritarian Military Regime to Democracy and Civil Supremacy”. Kegiatan penelitian dan workshop pun dibagi kedalam empat sub tema, yaitu “Media Systems and Politics”, “Media Representation of Minority Groups”, “Internet and (Counter) Public Sphere”, dan “Popular Culture Articulations”.

Rangkaian acara terdiri dari workshop, serta penelitian lapangan, kunjungan, dan kuliah umum di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Para peserta juga akan melakukan perjalanan dan kunjungan sosial di Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.

“Ini acara yang pertama. Tahun kedua itu akan ada tim dari Fikom yang ke Jerman, diperkirakan pada musim gugur tahun 2016,” ungkap Kepala UPT Kerja Sama Fikom Unpad, Maimon Herawati S.Sos., M.Litt.*

humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 11_30_17 00070058 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 10_55_10 00069887 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 10_46_34 00069825

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Fikom Unpad dan University of Erfurt Jerman Laksanakan Joint Programme Workshop dan Riset appeared first on Universitas Padjadjaran.

Panglima TNI, “Strategis, Peran Pemuda Hadapi Ancaman dari Luar”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/10/2015] Indonesia harus siap menghadapi berbagai ancaman yang datang dari luar. Namun, hingga saat ini belum banyak lembaga di Indonesia yang sudah menyatakan ancaman bangsa ke depan seperti apa. Padahal, kesiapan ini sangat penting demi stabilitas negara ke depan.

Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, saat memberikan kuliah umum di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (26/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, saat memberikan kuliah umum di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (26/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menurut Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, ancaman perang di sektor energi, pangan, dan air merupakan ancaman nyata yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Hal tersebut diungkapkan Gatot saat memberikan kuliah umum bertema “Wawasan Kebangsaan dan Keamanan Nasional” di Bale Sawala Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor, Senin (26/10).

Kuliah umum ini dipandu oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dengan peserta mahasiswa di lingkungan Unpad. Turut hadir pimpinan universitas dan Fakultas, serta Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Hadi Prasojo.

Gatot mengungkapkan, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, banyak negara yang ingin menguasai Indonesia. Hal ini sudah lama diperingatkan oleh presiden pertama RI Ir. Soekarno, kemudian dipertegas oleh presiden saat ini, Joko Widodo.

“Kita lihat pada kasus Arab Spring, konflik saat ini 70% berlatar energi,” kata Gatot.

Pada tahun 2043, diperkirakan jumlah penduduk bumi mencapai 13 miliar jiwa. Gatot menerangkan, sekitar 9,8 miliar jiwa hidup di kawasan negara nonekuator (tidak dilalui garis khatulistiwa), sedangkan sisanya tinggal di negara yang dilalui ekuator. Secara otomatis, penduduk di negara nonekuator akan mencari sumber daya alam di kawasan negara ekuator.

Ancaman tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, Gatot menekankan, salah satu cara invasi yang saat ini mulai merambah Indonesia ialah ancaman proxy war. Ancaman ini, menurut Gatot, merupakan perang yang dilakukan oleh pihak ketiga yang menyerang Indonesia melalui berbagai aspek kehidupan.

“Lepasnya Timor Timur dari Indonesia merupakan contoh proxy war yang nyata,” kata Jenderal yang lahir di Tegal, 13 Maret 1960.

Contoh lainnya dari perang model ini ialah banyak demonstrasi massa yang acapkali membawa tuntutan yang tidak masuk akal, permainan regulasi, peredaran narkoba, hingga bentrok antarkelompok.

Meski perlahan sudah menggerogoti Indonesia, Indonesia masih memiliki modal untuk menangkis segala ancaman tersebut. Gatot mengungkapkan, Indonesia masih punya modal geografis dan demografi yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh rakyat.

“Di sektor modal geografis, kita punya potensi pertanian dan lautan yang melimpah. Kuatkan sektor agraria dan maritim kita. Wujudkan program swasembada pangan dan poros maritim dunia,” ujarnya.

Sementara di modal demografi, Indonesia punya kearifan lokal dan dasar negara yang kuat, yakni Pancasila. Berbagai nilai asli Indonesia terbukti mampu mengakomodir semua kepentingan kelompok menjadi perpaduan yang serasi dan harmonis. Demikian pula sila-sila dalam Pancasila merupakan pedoman ampuh yang tidak lekang oleh waktu.

“Pada intinya, peran pemuda sangat strategis untuk menghadapi ancaman tersebut. Pemuda harus bersatu,” pungkas Gatot.*

humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 15_06_21 00070408 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 15_05_04 00070389 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 13_53_31 00070360 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 13_52_28 00070351 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 13_49_01 00070338 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 13_48_00 00070332 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 12_54_11 00070178 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 13_04_59 00070222 humas unpad 2015_10_26 EOS 7D 13_18_58 00070262

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Panglima TNI, “Strategis, Peran Pemuda Hadapi Ancaman dari Luar” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Direktorat SDM Unpad Siapkan Tim Helpdesk untuk Pengisian ePUPNS

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/10/2015] Terkait proses Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara elektronik (ePUPNS), Universitas Padjadjaran menggelar sosialisasi ePUPNS bagi pegawai Unpad di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Jatinangor, Selasa (27/10).

Kasi Pemanfaatan Teknologi Informasi BKN, Rianty Noviasari, S.Kom (kanan) dan Kepala Bidang Informasi Kepegawaian Kanreg III BKN Bandung, Surya Willy, S.Kom., M.Si., saat menyosialisasikan pengisian ePUPNS kepada pegawai Unpad di Auditorium Pascasarjana Fikom Unpad Jatinangor, Selasa (27/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kasi Pemanfaatan Teknologi Informasi BKN, Rianty Noviasari, S.Kom (kanan) dan Kepala Bidang Informasi Kepegawaian Kanreg III BKN Bandung, Surya Willy, S.Kom., M.Si., saat menyosialisasikan pengisian ePUPNS kepada pegawai Unpad di Auditorium Pascasarjana Fikom Unpad Jatinangor, Selasa (27/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pelaksanaan ePUPNS ini sesuai dengan surat edaran Badan Kepegawaian Negara Nomor K 26-30/V 77-4/99 tanggal 27 Juli 2015 tentang Implementasi Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara Elektronik yang diikuti diterbitkannya Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara Elektronik tahun 2015.

“Intinya untuk memperbaiki data kepegawaian yang ada di masing-masing departemen,” tutur Kepala Biro Administrasi Umum Unpad, Slamet Suprapto, S.Sos., M.Si., saat ditemui di sela kegiatan.

Menurut Slamet, adanya ePUPNS ini merupakan suatu hal yang baik, mengingat keakuratan data PNS selama ini memang harus selalu diperbarui. Secara simultan masing-masing lembaga akan memberikan data kepegawaian yang lebih konkrit dan akurat.

“Khusus di Unpad, hal ini sudah menjadikan suatu tujuan untuk verifikasi pegawai yang ada di Unpad. Ini akan memudahkan data kepegawaian selanjutnya,” imbuh Slamet.

Pada prinsipnya, ePUPNS dilakukan secara mandiri oleh masing-masing pegawai. Namun, Unpad sudah menunjuk tim verifikator di masing-masing fakultas dan sejumlah unit kerja, yang bukan hanya bertugas untuk melakukan verifikasi data, tetapi juga untuk membantu proses pengisian data bagi pegawai yang merasa kesulitan.

“Hal ini memudahkan bagi unit kerja atau fakultas yang ada di lingkungan Unpad, bila seseorang mendapatkan kesulitan mereka juga bisa bertindak sebagai tim helpdesk. Selain itu, dia juga melakukan verifikasi, betul atau tidak data yang disampaikan oleh pegawai yang bersangkutan dengan data yang ada di kepegawaian,” jelas Slamet.

humas unpad 2015_10_27 EOS 7D 10_06_26 00070676Selain itu, Bagian Kepegawaian Unpad pun siap melakukan pendampingan dalam pelaksanaan ePUPNS ini. Slamet menegaskan, timnya akan berupaya untuk membantu para pegawai dan mempermudah pelaksanaan ePUPNS ini.

“Kami dari Direktorat SDM, melalui Kepala Bagian Kepegawaian dan jajarannya juga siap melakukan pendampingan. Kita juga ada tim helpdesk yang bisa membantu pelaksanaan PUPNS ini,” ungkap Slamet.

Pada sosialisasi ini, bertindak sebagai pembicara adalah Kasi Pemanfaatan Teknologi Informasi BKN, Rianty Noviasari, S.Kom dan Kepala Bidang Informasi Kepegawaian Kanreg III BKN Bandung, Surya Willy, S.Kom., M.Si.

Pendataan ulang PNS secara elektronik ini dapat dilakukan melalui portal http://pupns.bkn.go.id. Khusus untuk instansi pusat, termasuk Unpad, jadwal pengisian adalah pada hari Senin, Kamis, dan Minggu (kecuali tim verifikator).*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Direktorat SDM Unpad Siapkan Tim Helpdesk untuk Pengisian ePUPNS appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 83 Dosen Unpad Ikuti ToT Pembimbing KKNM PPMD Integratif

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/11/2015] Sebanyak 83 dosen Universitas Padjadjaran mengikuti Training of Trainer Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKNM PPMD Integratif Periode Januari-Februari 2016 Unpad. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan digelar mulai Senin (9/11) hingga Selasa (10/11) besok di Gedung Training Center Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membuka kegiatan Training of Trainer Dosen Pembimbing Lapangan KKNM PPMD Integratif Unpad di Gedung Training Center Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda Bandung,  Senin (9/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membuka kegiatan Training of Trainer Dosen Pembimbing Lapangan KKNM PPMD Integratif Unpad di Gedung Training Center Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, Senin (9/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ketua Tim KKNM Unpad, Rudi Saprudin Darwis, S.Sos., M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa penyeleksian DPL ini dilakukan berdasarkan penugasan dari masing-masing program studi. Para dosen yang diajukan program studi kemudian diseleksi lagi berdasarkan kebutuhan, sehingga terpilih 83 orang. Para DPL pun diwajibkan untuk mengikuti TOT ini, sebelum nantinya akan melakukan pembekalan pada mahasiswa KKNM.

Menurut Rudi, pada pelaksanaan KKNM PPMD Integratif kali ini, dosen pembimbing memiliki peran lebih besar dibandingkan pelaksanaan sebelumnya. Peran lebih besar ini akan terlihat mulai dari pemberian pembekalan sebanyak 1 SKS kepada mahasiswa, hingga pembimbingan di lapangan.

Sementara itu, Rektor mengatakan bahwa semestinya kegiatan TOT ini bukan hanya sebagai upaya pemberian pembekalan kepada para DPL, tetapi juga untuk mencari pola inovasi baru untuk pelaksanaan KKNM yang lebih baik kedepannya. Inovasi baru perlu terus dicari, dengan mengikuti pola perkembangan masyarakat yang terus bergerak dan berubah.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Mencari suatu pola, pemikiran, gagasan, bagaimana menjalankan proses-proses yang selama ini kita jalankan. Sasarannya apa? Harus punya dampak,” ujar Rektor.

Menurut Rektor, kegiatan KKNM dapat dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan kapasitas para dosen. Kegiatan KKNM pun bukan hanya terkait kegiatan pendidikan dan pengabdian, tetapi juga perlu ditekankan aspek riset. Ketiga hal tersebut perlu dilakukan secara intergrasi, dengan dosen sebagai inti pelaksananya.

Dalam pemilihan lokasi dan program KKNM, semestinya dosen sudah mulai bisa memperkirakan program apa yang akan dilaksanakan dan dampak apa yang akan diberikan. Penyelesaian berbagai masalah di masyarakat pun perlu dilakukan dengan keterlibatan berbagai disiplin ilmu.

Selain itu, bagi mahasiswa, diharapkan dapat menjadikan kegiatan KKNM sebagai wahana untuk mengembangkan kapasitas diri, terutama dari sisi softskill berupa kemampuan leadership. Dengan demikian, DPL pun diharapkan dapat mengembangkan mahasiswa ke arah sana. “Kalau kita membangun itu, semestinya dari para dosen pun harus sudah strong,” harapnya.

Dalam kegiatan TOT besok, akan hadir sebagai pembicara utama adalah Ketua Bappeda Provinsi Jawa Barat, yang akan membahas mengenai masalah, potensi, dan program pembangunan Jawa Barat di Kabupaten Majalengka, Indramayu, Subang, dan Purwakarta.*

humas unpad 2015_11_09 EOS 7D 09_28_06 00074078 humas unpad 2015_11_09 EOS 7D 09_27_36 00074070 humas unpad 2015_11_09 EOS 7D 09_14_13 00074019

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

 

The post Sebanyak 83 Dosen Unpad Ikuti ToT Pembimbing KKNM PPMD Integratif appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Selenggarakan Pelatihan Legal Drafting bagi Tenaga Kependidikan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/11/2015] Perubahan status Universitas Padjadjaran sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum mengharuskan Unpad menyesuaikan dokumen hukum yang dibuat. Untuk itu, Unpad menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Dokumen Hukum (Legal Drafting) bagi sejumlah tenaga kependidikan Unpad di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Senin (9/11).

Peserta pelatihan Legal Drafting saat mengikuti pemaparan salah satu narasumber, Bilal Dewansyah, SH., MH., di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Senin (9/11). (Foto oleh: Dadan T.)*

Peserta pelatihan Legal Drafting saat mengikuti pemaparan salah satu narasumber, Bilal Dewansyah, SH., MH., di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Senin (9/11). (Foto oleh: Dadan T.)*

Pelatihan ini dibuka oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, didampingi oleh Kepala Bagian Tata Kelola, Tata Usaha, dan Hukum Unpad, Dra. Heni Suryaningsih, M.Ikom. Dalam sambutannya, Dr. Soni mengajak seluruh peserta untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dalam pekerjaan sehari-hari.

“Dengan perubahan status Unpad sebagai Badan Hukum, ini juga menuntut pelayanan yang lebih baik lagi, yaitu pelayanan yang lebih berkualitas dan cepat, pelayanan yang efektif dan efisien,” ujar Dr. Soni.

Lebih lanjut Dr. Soni menjelaskan, pelayanan dikatakan efektif jika pihak yang dilayani merasa memperoleh layanan yang berkualitas dan merasa puas. Jadi, ada efeknya dan berhasil guna. Sementara pelayanan dikatakan efisien jika kita yang memberikan pelayanan merasa telah melakukan pekerjaan dengan manajemen waktu dan tenaga yang baik.

Pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini menghadirkan narasumber para dosen dari Fakultas Hukum Unpad dengan materi Langkah-langkah Penyusunan Peraturan dan Pedoman, Langkah-langkah Penyusunan Surat Keputusan, dan Langkah-langkah Penysunan Perjanjian Kerja Sama. *

Laporan oleh: Erman

The post Unpad Selenggarakan Pelatihan Legal Drafting bagi Tenaga Kependidikan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live