Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Santriwati Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan Kunjungi Unpad Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/04/2013] Hari ini, Rabu (17/04) sebanyak 270 santriwati Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan mengunjungi kampus Unpad Jatinangor. Sejak pukul 7.00 WIB, para santriwati kelas X yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia beserta para guru  ini sudah tiba dan terlihat antusias mengunjungi Kampus Unpad di Jatinangor. Kedatangan mereka diawali dengan berkeliling kampus  sebelum akhirnya diterima oleh Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, S.Sos., M.Si. beserta staf Humas Unpad di Bale Sawala Unpad Jatinangor.

Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widowati, saat menerima kunjungan santriwati Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan (Foto: Eriyanto) *

“Tujuan kedatangan sekolah kami ke sini selain sebagai ajang silaturahmi, kami juga ingin mengenal lebih dekat tentang pendidikan di Unpad dan semoga dapat  menjadi bagian dari para santriwati kelas X ini untuk kelak menjadikan Unpad sebagai salah satu pilihan PTN  mereka,”  ujar Kepala Pembina Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan, Amam Badrutamam.

Dalam kesempatan tersebut, Weny  Widowati selaku Kepala UPT Humas Unpad memberikan paparan  mengenai gambaran umum tentang Unpad, mulai dari sejarah, program studi, fasilitas, bagaimana studi di Unpad, proses dan tata cara penerimaan mahasiswa baru di Unpad. Weny pun menjelaskan bahwa untuk tahun ini Unpad hanya mengikuti dua jalur penerimaan mahasiswa baru, yaitu melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan kuota sebanyak 60% mahasiswa baru dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan kuota 40%.

“Persaingan untuk masuk ke PTN terutama Unpad tentunya akan semakin ketat. Bahkan dengan data yang kami peroleh di tahun ini, Unpad menduduk jumlah pendaftar tertinggi  di Indonesia melalui SNMPTN yaitu 141.864, dengan daya tampung hanya berjumlah 3.733 orang saja. Untuk itu bagi kalian yang masih duduk di bangku kelas X ini masih banyak waktu untuk mempersiapkan diri terutama dalam meningkatkan prestasi baik di bidang akademik dan non akademik,” jelas Weny.

Pada sesi tanya jawab, banyak pertanyaan yang terlontar dari para santriwati ini. Pertanyaan yang diajukan antara lain mengenai bagaimana proses  pertukaran pelajar  ke luar negeri , nilai-nilai apa saja yang harus diprioritaskan di raport jika ingin masuk Unpad melalui jalur SNMPTN, dan mengapa Fakultas Psikologi di Unpad masuk pada kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). *

Laporan oleh: Wati Sukmawati / art *

The post Santriwati Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan Kunjungi Unpad Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.


Tiga Mahasiswa Berprestasi Wakili Unpad di Tingkat Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/04/2013] Pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional akan segera digelar. Setiap perguruan tinggi mengirimkan delegasi mahasiswa terbaiknya untuk berkompetisi membawa nama almamater. Unpad pun tidak ketinggalan mengirimkan delegasi terbaiknya dengan harapan mampu menoreh prestasi sebagai mahasiswa berprestasi di ajang tersebut.

Tiga mahasiswa berprestasi yang akan mewakili Unpad di tingkat nasional (Foto: Tedi Yusup)*

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, Unpad menggelar Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres). Setiap fakultas mengirimkan satu orang mahasiswa terbaik untuk diseleksi oleh timjuri penyeleksi. Proses seleksi yang telah dilakukan sejak  Januari lalu akhirnya mendapat hasil yang memuaskan.

“Dari keenambelas kandidat yang kami seleksi, hasilnya sangat menggembirakan. Semua kandidat adalah kebanggaan para tim juri,” ujar perwakilan juri Mawapres Unpad, Ir. Dedi Ma’mun, M.S., saat pengumuman hasil mawapres, Kamis (18/04) di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

Di hadapan Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unpad, Kiki Pinardi, S.Ip., M.Si., Direktur Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., Pembantu Dekan III di tiap-tiap fakultas, serta para kandidat mahasiswa berprestasi, Dedi menyampaikan, proses seleksi tersebut dimulai dari tiap-tiap kandidat mengirimkan karya tulis dengan tema yang disesuaikan dengan fakultasnya, penilaian karya tulis, serta wawancara dan presentasi dari kandidat.

Tiap-tiap kandidat pun memiliki kemampuan yang baik dan layak dikategorikan sebagai mawapres. Sebab, selain penilaian karya tulis, setiap kandidat pun dinilai berdasarkan kemampuan lain yang dimiliki dapat menjadi nilai tambah. “Kami memutuskan untuk memilih karena kami percaya di antara para kandidat memiliki kesempatan untuk mewakili Unpad di tingkat Nasional,” ujarnya.

Sementara itu, ditemui di tempat terpisah, Heryawan pun mengapresiasi tiap-tiap kandidat yang punya kemampuan lain di luar bidangnya. Menurutnya, nilai tambah tersebut diharapkan dapat menjadi daya saing ketika berkompetisi di tingkat nasional. Selain itu, kemampuan tersebut juga baik untuk menunjang keahliannya selain keahlian akademik.

Unpad sendiri selama beberapa tahun terakhir ini belum bisa menorehkan prestasi di mawapres tingkat nasional. Oleh karena itu, Heryawan berharap ada bibit-bibit unggul yang mampu menorehkan nama Unpad di tingkat nasional.

“Inilah yang selama ini kita galakkan dalam setiap mawapres, bagaimana caranya delegasi Unpad mampu menjadi mawapres untuk tingkat nasional,” harapnya.

Adapun hasil dari penilaian tersebut, para juri menetapkan tiga kandidat yang lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya. Ketiga mahasiswa tersebut ialah, Mangasa Parhum Lumban Tobing (Faperta 2010), Melinda Arisandi (FTG 2010), dan Fauzan Fikri (Farmasi 2010). Ketiga kandidat tersebut akan mengikuti pemantapan sebelum diikutsertakan dalam Ajang Mawapres Tingkat Nasional. Dukungan penuh dari segenap civitas akademika Unpad pun dibutuhkan agar ketiga kandidat ini berhasil meraih prestasi di ajang tersebut.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Tiga Mahasiswa Berprestasi Wakili Unpad di Tingkat Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Siapkah Indonesia Hadapi Era Komunitas ASEAN 2015?

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/04/2013] Pada tahun 2015 nanti, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebagai organisasi regional geopolitik dan ekonomi di Asia Tenggara akan membentuk ASEAN Community 2015. Implementasinya akan berjalan pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani di Pnom Penh, Kamboja pada 20132 lalu. Siapkah Indonesia menghadapi ASEAN Community 2015?

Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf (kiri) dan Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr. (Foto: Tedi Yusup)*

Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf mengatakan, pembentukan komunitas ASEAN yang terintegrasi tersebut memiliki peluang besar namun diiringi dengan tantangan yang besar pula. Banyak pula kalangan yang pesimis bahwa komunitas ASEAN tidak akan berjalan dengan baik.

“Opini pesimis tersebut ada karena beberapa negara dinilai tidak siap mengadapi pembentukan tersebut karena tingkat pertumbuhan ekonomi di beberapa negara tidak sama,” ujar Lutfi saat memberikan kuliah umum bertajuk “Prospek dan Tantangan Implementasi Komunitas ASEAN 2015”, Jumat (19/04) di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. Kuliah umum ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., para dekan, dan mahasiswa Unpad.

Lebih lanjut Lutfi mengungkapkan, tujuan dari pembentukan komunitas ASEAN tersebut akan sama dengan tujuan awal dibentukanya ASEAN pada 8 Agustus 1967 lalu, yakni mempercepat proses perkembangan ekonomi, politik, dan sosiobudaya di kawasan Asia Tenggara. Seiring dengan berkembangnya ASEAN sebagai organisasi regional terbaik di dunia, ada dinamika transformasi yang dilakukan, salah satunya ialah perlunya sentralisasi ASEAN dalam menentukan arah kebijakan di kawasan Asia Tenggara.

“Prospeknya melalui integrasi tersebut, akan ada kolaborasi kerja sama dan kompetisi untuk menciptakan kemajuan ekonomi antar negara di Asia Tenggara,” ujar Lutfi.

Suasana kuliah umum Lutfi Rauf bertema “Prospek dan Tantangan Implementasi Komunitas ASEAN 2015″ di Bale Sawala Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Terkait dengan kondisi di Indonesia, ada beberapa tantangan utama yang harus dihadapi Indonesia untuk mewujudkan komunitas tersebut. Tantangan tersebut ialah ubah mindset dari konsumtif menjadi produktif, serta mempersiapkan lulusan perguruan tinggi yang siap berkompetisi minimal di tingkat ASEAN. “Ini berkaitan dengan internasionalisasi program studi, kurikulum, dan program pertukaran dosen dan mahasiswa,” tambahnya.

Tantangan lainnya berupa persiapan yang belum terstruktur dengan baik, kurangnya sosialisasi terhadap komunitas ASEAN serta perlunya memasukkan komunitas ASEAN dalam kurikulum mulai dari sekolah dasar untuk membangun kesadaran ASEAN.

Lutfi pun berharap, Indonesia sebagai negara yang memiliki pengaruh terbesar di ASEAN semestinya sudah siap menghadapi pembentukan komunitas tersebut, terutama kalangan generasi muda. “Ini yang harus disadari oleh generasi muda yang sejatinya memiliki kesempatan yang sangat besar dibanding dengan generasi sebelumnya,” ujar Lutfi.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Siapkah Indonesia Hadapi Era Komunitas ASEAN 2015? appeared first on Universitas Padjadjaran.

SMA Patra Dharma Mandiri Kunjungi Unpad Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/04/2013] Universitas Padjadjaran dari tahun ke tahun semakin diminati oleh para pelajar, tidak hanya dari kalangan masyarakat Jawa Barat akan tetapi juga dari berbagai daerah diseluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Jumat (19/04) kemarin, sebanyak 35 rombongan pelajar dan guru pembimbing dari SMA Patra Dharma Mandiri Balikpapan juga mengunjungi Unpad kampus Jatinangor.

Logo Unpad *

Mereka datang ke Unpad untuk melihat suasana kampus dan mencari tahu bagaimana sistem pendidikan di Unpad dan cara agar lolos seleksi Unpad. Rombongan ini  diterima oleh staf Humas Unpad, Wati Sukmawati, dan tim, di Ruang Rapat Bersama lantai 1 Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

“Kami sengaja membawa anak-anak kelas X dan XI ini ke Unpad, jauh-jauh hari sebelum mereka penjurusan di sekolah, agar mereka  tidak berpindah-pindah lagi jurusan dan bahkan bisa lebih mantap dalam menentukan minatnya untuk memilih program studi serta PTN mana yang akan mereka pilih nantinya dan  Unpad salah satu tujuan kami untuk menggali informasi,” ujar Heri selaku guru pembimbing.

Setelah ditayangkan film mengenai studi di Unpad, Siti salah satu pelajar dari sekolah tersebut, mengaku sangat tertarik untuk masuk ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, bahkan beliau bertanya apa saja yang dipelajari, prodi-prodi apa saja yang ada di dalamnya dan berapa pula biaya yang dikenakan. Ibu Endah selaku guru pendamping juga bertanya mengenai persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk seleksi masuk Unpad.

Staf Humas Wati Sukmawati menjelaskan, mulai tahun ini akan diterapkan biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang nantinya tentu akan disesuaikan dengan unit cost setiap program studi. Wati juga terus memberikan motivasi kepada pelajar dari Balikpapan ini, untuk tidak pernah pesimis dalam meraih cita-cita.

“Memang Unpad saat ini menjadi PTN yang paling diminati di Indonesia di jalur SNMPTN, dan tentu saja persaingan akan semakin ketat pula. Kuota yang diberikan untuk calon mahasiswa baru 2013 ini adalah melalui jalur SNMPTN 3.733 orang (60%) dan SBMPTN 2.095 orang (40%). Persiapkan diri kalian dari sekarang, terus ikuti perkembangan yang terjadi, terutama mekanisme pendaftaran baik melalui media cetak maupun media sosial lainnya,”, ujar Wati. *

Laporan oleh: Eriyanto / eh *   

The post SMA Patra Dharma Mandiri Kunjungi Unpad Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

P3GA LPPM Unpad Bantu Korban Bencana Longsor Cililin Kabupaten Bandung

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/04/2013] Sejumlah anak-anak bernyanyi riang di lokasi pengungsian di Pondok Pesantren Al Ma’ruf, Kampung Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (20/04) lalu. Tidak ada gurat kesedihan di wajah mereka meskipun bencana longsor telah mengubur rumah-rumah mereka di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Cililin pada akhir Maret lalu.

P3GA LPPM Unpad menghibur anak-anak di lokasi bencana longsor Cililin Kab. Bandung (Foto: Tedi Yusup)*

Dipandu oleh rombongan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gender dan Anak (P3GA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unpad, mereka bernyanyi beberapa lagu seperti, Balonku, Pelangi, dan Bintang Kecil. Selain bernyanyi, mereka pun menggambar bersama dan diberi hadiah berupa satu set pensil gambar serta pasta dan sikat gigi dari P3GA LPPM Unpad.

Maulana (5), salah satu anak korban bencana yang menewaskan 18 jiwa tersebut, sangat senang menerima hadiah yang diberikan oleh P3GA LPPM Unpad. Dengan malu-malu ia menuturkan, pensil gambar tersebut akan digunakannya untuk pelajaran menggambar di sekolah, kelak ketika ia telah dapat bersekolah kembali.

“Senang rasanya lihat anak-anak itu tertawa riang meskipun baru saja ditimpa bencana. Mereka juga sangat welcome terhadap kita,” ujar Nindy Metha Mayangswari, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad yang ikut dalam rombongan P3GA LPPM Unpad.

Memberikan semangat kepada anak-anak korban bencana merupakan sasaran utama dari kegiatan bakti sosial P3GA LPPM Unpad kali ini. Memperingati Hari Kartini yang jatuh tanggal 20 April, kegiatan tersebut bertema “Dengan Semangat Kartini, Kita Dukung Anak-anak di Daerah Bencana Tetap Bersekolah dengan Penuh Semangat”.

Menurut Ketua P3GA LPPM Unpad, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., anak-anak korban bencana sangat rentan dengan traumatik yang mendalam pasca mengalami musibah. Oleh karena itu, anak-anak tersebut perlu diberikan semangat dengan cara membebaskan anak-anak untuk berekspresi melalui media gambar.

“Kita tidak ingin anak-anak tersebut menjadi terhambat bersekolah akibat bencana. Kita pun mencoba membebaskan anak-anak untuk mengekspresikan apa yang dilihat dan dialami melalui menggambar. Saya lihat mereka sangat senang sekali,” ungkapnya.

Melalui kegiatan tersebut, Dr. Nina berharap anak-anak tersebut dapat tetap melanjutkan pendidikan untuk menggapai cita-cita meskipun sempat terbentur dengan bencana. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan bentuk Tridharma Unpad kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang terkena bencana alam.

Selain menghibur anak-anak, bakti sosial yang juga dihimpun dari sumbangan para warga RW 007 Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying, Bandung ini juga dilakukan pengobatan gratis, pemeriksaan dan pengobatan gigi, serta pemberian 100 sembako dan pakaian layak pakai kepada korban bencana alam.

“Untuk pemberian sembako dan pakaian layak pakai, kita berkoordinasi dengan Posko Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Kabupaten Bandung Barat. Mereka yang akan mendistribusikan sembako tersebut kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Dr. Nina.

Salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang berasal dari Malaysia, Priscilla Naidu, mengungkapkan pengalamannya. “Saya sangat senang bisa berkontribusi dalam bakti sosial kali ini, penduduknya sangat welcome, dan tidak membedakan bahwa saya dari negara apa,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

The post P3GA LPPM Unpad Bantu Korban Bencana Longsor Cililin Kabupaten Bandung appeared first on Universitas Padjadjaran.

Akses Buku Sulit, Minat Baca di Indonesia Masih Rendah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/04/2013] Berdasarkan data dari UNESCO, kawasan ASEAN merupakan kawasan yang memiliki minat baca paling rendah sedunia. Hal tersebut sebagian besar ditemukan di Indonesia, yakni dari sekitar 1.000 penduduk hanya 1 orang yang memiliki minat membaca buku yang tinggi.

Suasana kegiatan Padjadjaran Information and Cultural Event (Price) di Bale Santika Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

“Kita sering dengar  bahwa minat baca kita rendah, lantas apa sikap kita menyikapinya. Acuh tak acuh, masa bodoh, ataukah mencari faktor penyebabnya?” ujar pengelola Sudut Baca Soreang, Agus Munawar saat diskusi bertajuk “Buku di Hati Masyarakat” dalam gelaran “Padjadjaran Information and Cultural Event (Price)”, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan (Himaka) Fikom Unpad, Selasa (23/04) di Bale Santika Kampus Unpad Jatinangor.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan, ada berapa faktor rendahnya minat baca di Indonesia. Pertama, masih sulitnya akses terhadap buku. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah toko buku yang terbatas, sedikitnya perpustakaan yang masih sedikit di satu wilayah, dan daya beli masyarakat yang rendah.

Hal kedua, buku yang ada kurang mencerminkan kebutuhan masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat masih sulit mengakses informasi yang dibutuhkan melalui buku. Hal terakhir ialah media promosi buku yang terlalu serius dan “angker” sehingga belum mampu menarik minat masyarakat untuk membeli buku tersebut.

Agus pun optimis seyogyanya masyarakat Indonesia mampu menepis konidis tersebut. Salah satunya ialah dengan mendorong kembali gerakan membaca di masyarakat. Pembukaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan perpustakaan dinilai mampu menggalakkan kembali minat baca di masyarakat. Terbukti, TBM Sudut Baca Soreang yang dikelola olehnya banyak sekali didatangi masyarakat, khususnya anak-anak.

“Salah satu fungsi dari TBM adalah menyadarkan masyarakat bahwa buku sendiri erat kaitannya dengan kehidupan,” ujar Agus.

Sementara itu, Ketua Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad, Wina Erwina, dra., M.A., perpustakaan dituntut untuk menjadi ruang yang mampu hidup, bukan hanya sebagai tempat untuk membaca, namun segala aspek yang berkaitan dengan kehidupan.

“Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad sendiri tengah menggalakkan program mengajak anak-anak sekolah agar mencintai perpustakaan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wina pun memberikan penjelasan mengenai profil Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan kepada peserta yang terdiri dari pelajar, guru, dan mahasiswa.

Kegiatan “Price” tersebut digelar untuk memperingati World Book Day yang jatuh setiap tanggal 23 April. Menurut ketua pelaksana kegiatan, Febriyanti, dalam kegiatan kali ini juga pemberian sejumlah buku kepada 12 perpustakaan sekolah di sekitar Jatinangor, yaitu perpustakaan SDN Hegarmanah, MTs At-Tarbiyah, MA Darul Ummat, SMA 5 Muhammadiyah Rancaekek, MI Cibeusi, SMK PGRI Jatinangor, SMAN Jatinangor, SMA Darul Fatwa, SMK Asmaul Husna, MTS Al-Ma’arif, SMU Al Hawari, dan SMP PGRI Jatinangor. Pemberian buku tersbeut diserahkan secara simbolis oleh Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., kepada perwakilan sekolah.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Akses Buku Sulit, Minat Baca di Indonesia Masih Rendah appeared first on Universitas Padjadjaran.

SMAN 1 Banyuwangi Kunjungi Kampus Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/04/2013] Unpad kembali kedatangan siswa-siswi dari SMAN 1 Banyuwangi, Rabu (24/04) kemarin. Sebanyak 250 siswa beserta guru telah diterima langsung oleh Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, S.Sos., M.Si., di Ruang Serba Guna, Gedung 2 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, saat menerima kunjungan SMAN 1 Banyuwangi (Foto: Tedi Yusup) *

“Ini merupakan kunjungan ke-4 kami datang ke Unpad dan kami sangat berterima kasih karena masih diterima dengan baik oleh Unpad. Karena kami menyadari di Indonesia ini banyak sekali PTN  yang cukup bergengsi dan anak-anak kami ini memiliki impian untuk bisa menjadi salah satu bagian dari Unpad untuk menata masa depan yang lebih baik,” ujar Pembina OSIS SMAN 1 Banyuwangi, Edy Harjito.

Pada kesempatan tersebut, Weny banyak memeberikan penjelasan mengenai bagaimana proses seleksi masuk Unpad kepada para siswa yang berasal dari kelas XI. Rombongan pun menyimak pemaparan mengenai proses seleksi masuk unpad yang terdiri dari 2 jalur, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), atau yang dulu dikenal dengan SNMPTN Jalur Undangan, serta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), atau yang dulu dikenal dengan SNMPTN Jalur Tulis. “Tahun ini tidak ada jalur mandiri, tetapi hanya melalui dua jalur ini saja,” jelas Weny.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang tidak dilewatkan oleh para siswa. Rina Wahyu, siswi kelas XI IPA ini misalnya bertanya mengenai bagaimana Unpad mencetak lulusan yang tidak hanya berprestasi tetapi juga bermoral dan berbudaya bangsa.

“Di sini kami tidak memperhatikan bidang akademik saja tetapi juga memfasilitasi atau mendukung mahasiswa untuk mengembangkan dirinya di bidang non akademik. Banyak faktor yang membuat mahasiswa tak hanya berprestasi, seperti sarana pendidikan, dosen yang berkompeten, dan materi pembelajaran yang memadai untuk mendukung itu semua,” ujar Weny menjawab pertanyaan Rina.

Selain itu banyak pula pertanyaan mengenai syarat administratif untuk masuk Unpad, jenis kerja sama yang telah dilakukan, serta capaian dari beberapa program yang telah dilakukan oleh Unpad. Pertanyaan tersebut membuktikan bahwa para siswa antusias ingin mengetahui informasi mengenai Unpad. Kebanyakan dari para siswa pun sudah lama tertarik masuk ke Unpad.*

 

Laporan oleh: Dice Yunila Santi (JT) / art*

The post SMAN 1 Banyuwangi Kunjungi Kampus Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peduli Laju Populasi, Program Magister Ilmu Ekonomi Unpad Gelar Seminar Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/04/2013] Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad, menggelar Seminar Nasional dan Call for Paper bertajuk “Population & Human Resources Development”, Rabu dan Kamis (24-25/04), di Bale Rumawat Padjadjaran, kampus Unpad, Jln Dipati Ukur. No 35 Bandung. Sebanyak 150 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung mengikuti kegiatan tersebut.

Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia saat menjad pembicara pada Seminar Nasional bertajuk “Population & Human Resources Development” di Bale Rumawat Padjadjaran, kampus Unpad Bandung (Foto: Tedi Yusup)*

Ahmad Kafrawi, Ketua Pelaksana dari semnas tersebut mengungkapkan, tema tersebut diambil berdasarkan pentingnya aspek populasi terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Saat ini, tingkat pertumbuhan populasi khususnya di Indonesia terus meningkat. Oleh karena itu, perlu antisipasi tingkat lanjut untuk mengendalikan laju pertumbuhan populasi tersebut agar senada dengan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Melalui seminar ini diharapkan ada diskusi untuk mengetahui kebijakan-kebijakan di Indonesia terkait dengan pertumbuhan populasi tersebut,” ujar Ahmad saat ditemui pada Rabu (24/04).

Acara dibuka dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia.  Dalam kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan mengenai efek dari Bonus Demografi di Indonesia. Menurut Rektor, istilah tersebut seringkali disalahartikan. Bonus Demografi sering dianggap sebagai faktor keberhasilan. Padahal, efek dari bonus demografi sendiri seringkali membahayakan.

“Kita harus hati-hati dengan istilah Bonus Demografi ini, karena menyangkut angka rasio ketergantungan (depedency ratio),” ungkap Rektor.

Bonus demografi tersebut terjadi apabila ada penurunan depedency ratio, yakni beban usia tanggungan (0-15) dan (65 ke atas) lebih kecil dari angka usia produktif (15-64). Namun, Rektor mengkritisi kondisi tersebut. Menurutnya, jumlah angka usia produktif yang tinggi belum tentu telah bekerja. Saat ini di Indonesia, jumlah usia produktif diperkirakan akan meningkat sekitar 171,9 juta pada tahun 2015, 195,2 juta pada tahun 2030, dan kembali menurun menjadi 191,5 juta pada tahun 2050.

“Jumlah tersebut disebabkan Bonus Demografi yang termasuk pasangan usia subur akan memiliki peluang melahirkan yang sangat tinggi, sehingga Double Population di Indonesia akan terjadi dalam kurun waktu 46 tahun,” ujar Rektor.

Terkait dengan banyaknya angka pengangguran di angka usia produktif, Rektor mengindikasikan kondisi tersebut disebabkan oleh masih rendahnya angka lama sekolah dari jumlah usia produktif tersebut, yakni hanya sekitar 5,6 tahun. Sementara di Jawa Barat, angka lama sekolah berkisar sekitar 8.2 tahun. “Rata-rata anak di Jawa Barat hanya bersekolah sampai SMP. Itu pun tidak tamat,” tambah Rektor.

 

 

 

 

Di akhir acara, Rektor pun mengajak peserta untuk melakukan gerakan sebagai antisipasi dari kondisi tersebut. “Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan tersebut, yakni kejelasan tujuan gerakan tersebut, komitmen, terorganisir, keterlibatan seluruh masyarakat, dan harus dilakukan tanpa henti,” tutup Rektor.

Semnas nasional ini menghadirkan pembicara dari beberapa instansi di Indonesia, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia , Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dinas Pendidikan Jawa Barat, dan instansi lainnya. Diharapkan, output dari acara ini dapat menimbulkan kesadaran, baik dari peserta maupun lembaga yang terkait untuk mengontrol laju pertumbuhan populasi agar laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan meningkat.*

Laporan oleh: Maulana / art*

The post Peduli Laju Populasi, Program Magister Ilmu Ekonomi Unpad Gelar Seminar Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.


Bisnis Online, Salah Satu Pintu Gerbang Wirausaha

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/04/2013] Program studi Administrasi Bisnis (Adbis) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad menggelar seminar nasional “ICT for Business”, Kamis (25/04) di Bale Rumawat Kampus Unpad Bandung. Seminar tersebut digelar untuk memperingati 14 tahun berdirinya prodi Administrasi Bisnis FISIP Unpad.

Suasana seminar “ICT for Business” yang digelar di Bale Rumawat Unpad dalam rangka 14 tahun program studi Administrasi Bisnis Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Menurut ketua pelaksana kegiatan, Dr. Erna Maulina, M.Si., seminar tersebut digelar sebagai upaya untuk memotivasi peserta untuk menjadi seorang pelaku usaha, khususnya pelaku usaha online. Sebab, jenis usaha tersebut dinilai lebih efisien dan tidak menggunakan modal yang besar.

“Saat ini kemajuan dunia cyber atau Information and Communication Technologies (ICT) sangat pesat. Melalui seminar ini kami ingin agar para peserta semakin termotivasi untuk menjalankan bisnis online,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut Erna mengungkapkan, saat ini lulusan perguruan tinggi sudah tidak lagi ditantang untuk menjadi calon pegawai yang berkualitas, namun lebih fokus pada lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja. Memanfaatkan media informasi cyber,  peluang untuk menciptakan usaha tersebut jauh lebih besar, sebab dapat dilakukan di mana saja dan dengan jaringan market yang luas.

“Berangkat dari hal tersebut, seminar ini mengusung tema passionpreneur. Tema tersebut bertujuan untuk mendorong peserta seminar untuk semakin bergairah menjadi seorang entrepreneurship,” tambah Erna.

Bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, seminar tersebut diikuti oleh para praktisi bisnis, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar Jatinangor, serta para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ada beberapa pembicara dalam seminar ini, salah satunya ialah Anne Ahira, pelaku usaha online.

“Anne Ahira sendiri adalah salah satu pelaku usaha tersukses di Indonesia,” imbuh Erna.

Melalui seminar tersebut, diharapkan ada rangsangan bagi para peserta untuk banting setir menjadi pelaku usaha. Hal tersebut sesuai dengan program yang tengah digalakkan pemerintah, yakni memperbanyak wirausaha. “Ke depan, seminar ini akan kembali digelar dan sifatnya rutin dilaksanakan setiap tahun,” kata Erna.

Ketua jurusan Adbis FISIP Unpad. Prof. Dr. Sam’un Jaja Raharja, M. Si., pun mengungkapkan, lulusan dari prodi Adbis Unpad pun telah dipersiapkan secara matang untuk menjadi seorang entrepreneur yang unggul. Hal tersebut terlihat dari misi prodi Adbis mengenai profil lulusannya.

“Dua misi kita yaitu menghasilkan lulusan yang intrapreneur, lulusan yang bekerja namun mampu menerjemahkan spirit entrepreuneur  dari pemiliknya, serta entrepreneur, lulusan yang mampu menjadi pengusaha dan bersaing di dunia usaha,” paparnya.

Terkait dengan 14 tahun berdirinya prodi Adbis, tahun 2013 merupakan momentum tercapainya salah satu visi jurusan, yakni unggul di tingkat nasional. “Kami juga merupakan salah satu dari 6 prodi di Unpad yang mendapatkan apresiasi dari Bank Indonesia untuk mengirimkan 10 lulusan terbaik yang nantinya akan diseleksi untuk menjadi calon pemimpin di sana,” ujarnya.*

Laporan oleh: Maulana / eh*

The post Bisnis Online, Salah Satu Pintu Gerbang Wirausaha appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN., “Kedokteran Nuklir di Indonesia Masih Berjalan Lambat”

$
0
0

[Unpad.ac.id,26/04/2013] Guru Besar ahli Kedokteran Nuklir Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN., memberikan kuliah purnabakti bertajuk “Kedokteran Nuklir dan Kedokteran Molekuler”, Kamis (25/04) kemarin di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Jalan Eijckman No. 38, Bandung.

Dekan FK Unpad (kiri) menyerahkan kenang-kenangan kepada Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN yang memasuki masa purnabakti (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam kuliahnya, Prof. Johan memaparkan, kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang dihasilkan dari hasil pemikiran dan temuan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, fisika, kimia, farmasi, teknik rekayasa dan mikroelektronika serta ilmu kedokteran itu sendiri.

“Melalui kedokteran nuklir, dapat dievaluasi suatu penyakit pada tingkat molekul, memprediksi jalannya penyakit, membantu merancang pengobatan yang spesifik, memantau khasiatnya, serta melakukan penyesuaian apabila pengobatan tersebut tidak efektif,” ujarnya.

Diawali dengan penemuan radionuklida buatan pertama pada tahun 1934, kedokteran nuklir terus berkembang sampat saat ini. Perkembangan pada saat ini ialah ditemukannya kamera hibrida seperti SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dan PET (Positron Emission Tomography) yang kini direkayasa menjadi SPECT/CT dan PET/CT guna pencitraan molekuler dan diagnosis suatu penyakit.

“Pencitraan molekuler bertujuan untuk mempelajari perbuahan molekuler di dalam sel, jaringan organ, dan seluruh bagian tubuh dari maksluk hidup, termasuk mendeteksi dan mengukur tingkat mRNA, protein, enzim, dan interaksi protein-protein,” ujar guru besar kelahiran Payakumbuh, 28 Februari 1942 tersebut.

Di Indonesia sendiri, pelayanan kedokteran nuklir dimulai sejak tahun 1965, tidak lama setelah reaktor atom pertama diresmikan oleh Presiden Soekarno. Namun, perkembangan sendiri sangat lambat. Menurut Prof. Johan, ada beberapa faktor mengapa perkembangan kedokteran nukli di Indonesia berjalan lambat.

Hal pertama yaitu adanya fobia dan mispersepsi terhadap kedokteran nuklir. Fobia terhadap kedokteran nuklir ditandai dengan anggap bahwa nuklir sangat berbahaya bagi kehidupan. Padahal, radiasi yang digunakan dalam teknologi kedokteran berasal dari radionuklida buatan, dan sifatnya sangat kecil.

“Radiasi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan hasil dari pengobatan radiologi atau terapi radiasi eksternal yang telah puluhan tahun dijalani manusia,” ujar guru besar yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Senat Unpad periode 2007-2011 tersebut.

Hal kedua ialah besarnya investasi untuk penyediaan alat-alat kedokteran nuklir.Saat ini Indonesia masih dihadapkan pada masalah kesehatan dasar, seperti penyakit akibat gizi buruk, penyakit infeksi, serta masalah kesehatan ibu dan anak. Masalah tersebut tentunya menjadi prioritas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Hal terakhir ialah rendahnya minat para dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk mendalami bidang kedokteran nuklir. Menurut Prof. Johan, secara finansial kedokteran nuklir belum menjanjikan jika dibanding dengan spesialisasi kedokteran lainnya. “Meskipun kedokteran nuklir di Indonesia masih dipandang kecil, kita harus tetap fokus,” ujar Prof. Johan.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan FK Unpad Prof.Dr.med.Tri Hanggono Achmad, dr., memberikan buku biografi Prof. Johan sebagai apresiasi dari apa yang telah Prof. Johan sumbangkan untuk kemajuan Unpad, khususnya FK Unpad.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN., “Kedokteran Nuklir di Indonesia Masih Berjalan Lambat” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Jalin Kerja Sama dengan Universiti Malaysia Sabah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/04/2013] Unpad melakukan penandatangan kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS). Penandatangan tersebut dilakukan pada Jumat (26/04) di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., (kanan) dengan Pejabat Timbalan Naib Canselor Akademika dan Antara Bangsa UMS, Prof. Dr. Shariff A.K. Omang Al-Haj, ADK, B.Sc., M.Sc., PhD (Foto: Dadan T.)*

Penandatangan tersebut dilakukan oleh Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., dengan Pejabat Timbalan Naib Canselor Akademika dan Antara Bangsa UMS, Prof. Dr. Shariff A.K. Omang Al-Haj, ADK, B.Sc., M.Sc., PhD, dan Senior Deputy Registrar UMS, Luqman Ridha bin Anwar. Selain itu, penandatanganan ini juga dihadiri oleh dekan Fakultas Psikologi Unpad, Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si., Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) Unpad, Cahya Irawadi, S.E., Ak., M.Si., dan Kepala Kantor Urusan Intrenasional Unpad Anne Nurbaity, S.P., M.P., Ph.D.,.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Setiawan menjelaskan, fokus utama MoU ini ialah adanya kerja sama penelitian yang dilakukan antara Unpad dengan UMS. Dalam hal ini, Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad telah siap untuk melakukan kerjasama penelitiian tersebut.

“Kita harapkan dari joint research tersebut akan tercipta riset yang unggul dan berlanjut pada adanya joint publication dan joint seminar,” ujar Dr. Setiawan.

Senada dengan Dr. Setiawan, Prof. Shariff pun mengemukakan, kerja sama ini diharapkan akan melahirkan aktivitas penelitian yang berguna untuk masyarakat langsung. Dalam hal ini, fakultas Psikologi dan Kerja Sosial UMS telah siap berkolaborasi dengan Fakultas Psikologi Unpad, terkait dengan aktivitas penelitian.

“Diharapkan penelitian tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan Malaysia yang pada dasarnya adalah serumpun,” ujar Prof. Shariff.

Sementara itu, Dr. Hiendrati mengungkapkan, kerjasama antara Fapsi Unpad dengan Fakultas Psikologi UMS sebenarnya telah terjalin sejak tahun 2004. Hal tersebut diawali dengan staf dari UMS yang mengambil Psikologi Profesi di Fapsi Unpad. adapaun kerjasama yang telah dilakukan ialah, pembahasan bersama mengenai kurikulum, serta keikutsertaan Unpad dalam seminar yang digelar oleh UMS.

“Ke depan, kiranya kita akan sepakati kerja sama penelitian terkait dengan isu-isu sosial yang dilihat dari aspek psikologis,” ungkap Dr. Hiendrati.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Unpad Jalin Kerja Sama dengan Universiti Malaysia Sabah appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mengintip Potensi Bisnis Ramah Lingkungan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/04/2013] Konsep hijau ternyata tidak hanya berorientasi pada lingkungan, namun dapat dipadukan dengan konsep tata ruang suatu wilayah. Selain itu, konsep ini juga memiliki potensi bisnis yang sangat besar.

Ridwan Kamil, salah satu narasumber dalam seminar “Business Attack” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis FISIP Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata, Sabtu (27/04) kemarin. (Foto: Maulana) *

Pengusaha sekaligus aktivis lingkungan, Ridwan Kamil mengatakan, ada lima masalah yang kini dimiliki Kota Bandung, yakni sampah dimana-mana, kemacetan, kualitas infrastruktur yang buruk, sistem tata kota yang semrawut sehingga sering menimbulkan bencana, dan tingkat kemiskinan yang tinggi.

“Sama seperti di Jakarta, quality of life di Kota Bandung saat ini terus menurun, padahal laju pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Hal ini membuktikan, uang tidak identik dengan peningkatan kualitas hidup,” ujar Ridwan saat menjadi pembicara dalam seminar “Business Attack” bertajuk “Kreatif dan Inovatif yang Ramah Lingkungan”, Sabtu (27/04)  kemarin di Grha Sanusi Harjadinata Unpad Kampus  Bandung.

Ridwan menambahkan, saat ini indikator suatu kota/negara yang maju bukan dilihat dari berapa besar pendapatan perkapitanya, namun dilihat dari sampai sejauh mana masyarakat dapat hidup bahagia. “Lima masalah tersebut apabila dibiarkan dapat meningkatkan risiko stres yang tinggi bagi masyarakat Kota Bandung,” tambahnya

Di hadapan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pelaku usaha, Ridwan pun mengajak untuk ikut berpartisipasi membenahi Kota Bandung. “Generasi yang saat ini punya kewajiban yang bukan hanya untuk diri sendiri, namun harus punya kepedulian ekstra untuk membangun Kota Bandung,” tambahnya.

Salah satu hal yang dilakukan ialah mengembangkan konsep bisnis yang ramah lingkungan. Ridwan menjelaskan, konsep bisnis tersebut selain mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, juga dapat berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan.

“Hijau itu bukan hanya urusan taman dan pohon, namun dapat menjadi cara-cara untuk membuat kota ini menjadi lebih baik melalui kreativitas dan kehijauan,” ujar penggagas gerakan “Indonesia Berkebun” tersebut.

Sementara itu, ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat, Yedi Karyadi memberikan tips untuk membuat sebuah bisnis menjadi maju. “Memulai bisnis itu memang sulit, tapi ketika kita enjoy saat melakukannya, bisnis tersebut menjadi lebih mudah,” ujarnya.

Terkait dengan konsep bisnis hijau, Yedi mengatakan, bisnis tersebut memiliki peluang besar apabila dipadu dengan kreativitas dan inovasi. Oleh karena itu, Yedi pun mengajak peserta seminar untuk memulai dan mengembangkan sebuah bisnis yang dipadu dengan kreativitas dan inovasi.

“Bisnis tersebut akan maju apabila kita jangan banyak berpikir dan berencana. Namun, yang harus dilakukan ialah action, passion, dan inovasi,” ungkap Yedi.

Selain Ridwan dan Yedi, seminar yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Adiministrasi Bisnis FISIP Unpad tersebut juga menampilkan 2 pembicara lainnya, yakni Nadine Zamira Syarief (Miss Indonesia Earth 2009), dan Mufti Alem (Owner dari PT Greenation Indonesia).

Ketua pelaksana, Jati Maulana, menjelaskan, kegiatan Business Attack ini terdiri dari dua rangkaian kegiatan, yakni seminar bisnis dan bazaar yang akan digelar pada 4 Mei mendatang. Mengangkat konsep “Greenovative”, Jati berharap melalui kegiatan ini dapat mengubah paradigma bisnis yang mulai menyentuh aspek-aspek lingkungan. “Semoga semakin banyak masyarakat yang mengembangkan bisnis yang ramah lingkungan,” tutupnya.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Mengintip Potensi Bisnis Ramah Lingkungan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc Meninggal Dunia

$
0
0

Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc *

[Unpad.ac.id] Kabar duka menyelimuti keluarga besar Unpad. Salah satu putra terbaik Unpad, Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc., guru besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad, meninggal dunia pada usia 70 tahun di Jakarta, Minggu 28 April 2013 pukul 5.15 WIB pagi tadi

Almarhum Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc  mendapat penghormatan terakhir dari keluarga besar Unpad di Mesjid Al Jihad Unpad, Jln. Dipati ukur 35 Bandung hari ini pukul 11.00 WIB, dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Pasir Impun Bandung.

Prof. Dr. H. Nen Amran. MEc yang lahir di Aceh pada 7 Juli 1943 itu mengeyam pendidikan S-1 di Unpad, magister di University of New England, Australia, dan doktor di Ghent University Belgia. Semasa hidupnya, beliau dikenal memiliki spesialisasi di bidang ekonomi internasional.

(Laporan oleh: Erman) *

The post Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc Meninggal Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

UKM Lises Unpad Pukau Penonton Indonesian Festival 2013 di UTM Johor Bahru

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/05/2013] Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkung Seni Sunda (Lises) Unpad berhasil memukau penonton pada acara “Indonesian Festival 2013”, yang digelar pada Jumat (26/04), di Gedung Dewan Sultan Iskandar kampus Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Johor Bahru, Malaysia. Penampilan tersebut atas undangan dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) UTM dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Johor, Malaysia.

Penampilan tim Lises Unpad di “Indonesian Festival 2013” Universiti Teknologi Malaysia, Johor Bahru, Malaysia (Foto: Weny Widyowati) *

Acara yang dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Jonas L. Tobing, Rektor UTM, Prof. Zaini bin Ujang, President of Indonesian Student Society, Muzakkir, para petinggi KJRI, petinggi UTM, dan lebih dari 1000-an orang penonton tersebut merupakan pertunjukan kesenian yang biasanya selalu ditunggu oleh para mahasiswa UTM, khususnya PPI.

Selain merupakan ajang silaturahmi mahasiswa Indonesia, acara tersebut menjadi media hiburan dan pelepas rindu pada tanah air, serta memupuk kebanggaan akan kekayaan seni budaya Indonesia. Kegiatan ini pun menjadi ajang untuk mengenalkan seni budaya tradisional Indonesia kepada masyarakat, khususnya di UTM yang memiliki ratusan mahasiswa asing dari berbagai negara, termasuk sekitar 440 orang mahasiswa yang berasal dari Indonesia.

Pertunjukan yang berdurasi lebih dari 2 jam itu menampilkan beragam materi tarian dari tim kesenian Indonesia, yaitu PPI UTM, Lises Unpad, B’Delau, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Berkonsep cerita drama yang bernuansa kehidupan budaya masyarakat pesisir laut, pertunjukan dimulai dengan memberikan gambaran keindahan pantai-pantai di kepulauan Indonesia.

Untuk menyesuaikan dengan konsep tersebut, UKM Lises pun menampilkan 4 materi tarian Sunda, yaitu Tarian Gawil Naik Ponggawa sebagai rangkaian pembuka, disusul dengan Tari Gandes, Tari Ronggeng Panggung, dan Tari Katumbiri, yang diselingi dengan beberapa dialog antar pemain.  Tidak ketinggalan, penampilan lain pun turut memeriahkan festival tersebut, yaitu fashion show batik dari B’Delau, beberapa tarian kreasi PPI-UTM, serta Tari Merak dari UPI Bandung.

Ivan Moharya Kasim, mahasiswa program magister asal Universitas Andalas, yang juga merangkap sebagai Ketua Sanggar Seni dan Tari UTM, menyampaikan kesan positif tentang Lises Unpad. “Mereka hebat, terorganisasi, profesional, menarik, dan menghibur. Sayang kebersamaan ini hanya sebentar, tapi senang sekali Lises bisa ikut serta dalam kegiatan kami,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., merasa bangga akan prestasi apresiasi positif dari para penonton terhadap penampilan dari UKM Lises dengan tarian dan musik gamelan Sundanya.

“Atas penampilan mereka yang membuat para penonton kagum, pihak KJRI dan UTM akan mengundang mereka lagi bulan depan untuk tampil dalam sebuah acara yang sedang mereka siapkan,” ujar Heryawan di sela kegiatan.

Acara Indonesian Festival 2013 itu sendiri berlangsung selama 3 hari, mulai Rabu (24/04) hingga Jumat malam (26/04). Selain acara kesenian, PPI juga menggelar food festival, batik bazaar, dan representasi semua adat di Indonesia. Selama tiga hari berturut-turut, UKM Lises menampilkan berbagai materi tarian Sunda di depan mahasiswa internasional UTM, dan selalu mendapatkan apresiasi positif dari para penonton.

“Indonesian Festival 2013 adalah event yang paling ditunggu-tunggu. Bahkan kali ini, sepertinya bukan kelas mahasiswa lagi, tapi sudah layak jadi world class yang bisa dijual kemana saja. Awesome untuk Lises Unpad! ” ujar  Mahdi, Alice, Talal, dan Wei, mahasiswa asing yang menonton kegiatan tersebut. *

 

Laporan oleh: Weny Widyowati/ am*

 

The post UKM Lises Unpad Pukau Penonton Indonesian Festival 2013 di UTM Johor Bahru appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mangasa Parhum L. Tobing Terpilih Sebagai Mawapres Unpad 2013

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/04/2013] Mangasa Parhum Lumban Tobing, mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad, terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi Unpad 2013. Dengan demikian, Mangasa akan mewakili Unpad pada pelaksanaan Mawapres Tingkat Nasional.

Mangasa Parhum Lumban Tobing (Foto: Tedi Yusup) *

Pengumuman Mawapres 2013 tersebut dilakukan pada kegiatan Presentasi Mawapres 2013 yang diikuti tiga besar kandidat di Bale Sawala Unpad, Selasa (30/04). Tiga kandidat tersebut adalah Mangasa Parhum Lumban Tobing (Faperta 2010), Mellinda Arisandy (FTG 2010), dan Fauzan Fikri (Farmasi 2010). Ketiga kandidat tersebut terpilih dari penyaringan sebelumnya yang melibatkan perwakilan mahasiswa dari seluruh fakultas di Unpad.

“Bahan pertimbangan penilaiannya kami dasarkan dari pedoman yang diterbitkan oleh Ditjen Dikti. Penilaiannya meliputi indeks prestasi kumulatif mahasiswa bersangkutan, karya tulis dan presentasi, penguasaan bahasa asing, kemampuan yang diunggulkan, serta kepribadian kandidat,” ujar Ketua Panitia Pemilihan Mawapres 2013, Ir. Marsetio, MP.

Lebih lanjut Marsetio menjelaskan, dari setiap poin penilaian tersebut, ada bobot persentase masing-masing. Poin-poin dan bobot persentase tersebut harus diperhatikan oleh mahasiswa pemenang dalam penilaian di tingkat nasional mendatang.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., para tim juri, dosen pendamping, Pembantu Dekan III Fakultas, dan para mahasiswa. Dalam kesempatan yang sama, Unpad pun memberikan dana pembinaan kepada 3 besar kandidat sebesar Rp 1 juta, serta Rp 500 ribu kepada 13 Mawapres tingkat fakultas. *

Laporan oleh: Erman / am*

The post Mangasa Parhum L. Tobing Terpilih Sebagai Mawapres Unpad 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.


Kabupaten Maluku Tengah Jalin Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/05/2013] Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua, S.H., menggandeng Unpad untuk menjalin kerja sama mendidik putra daerah Maluku Tengah agar dapat membangun daerahnya, terutama dalam hal kesehatan. Hal tersebut didasari kurangnya tenaga kesehatan di wilayah tersebut.

Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua, S.H. dan Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia berjabat tangan usai melakukan penandatanganan MoU. (Foto: Tedi Yusup)*

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dengan Unpad itu ditandatangani oleh Bupati Maluku Tengah dan Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia di Ruang Rektor, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (1/5). Hadir pula jajaran pimpinan daerah Pemkab Maluku Tengah, serta perwakilan fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Keperawatan, dan Fakultas Ekononi & Bisnis, serta Direktur Kerja Sama Unpad.

“Di wilayah kami, ada banyak puskesmas dan juga rumah sakit, tetapi sangat sedikit memiliki tenaga kesehatan terutama dokter. Kalaupun ada dokter, kebanyakan mereka adalah dokter PTT (pegawai tidak tetap) yang setelah tugasnya selesai biasanya meninggalkan tempat prakteknya. Dan kami menilai, Unpad memiliki kualitas dan sarana pendidikan yang sangat baik,” ujar Tuasikal Abua.

Tuasikal Abua berharap, kerja sama ini dapat menjamin ketersediaan tenaga kesehatan yang andal bagi masyarakat Maluku Tengah di masa mendatang. Selain dokter, dibutuhkan pula tenaga perawat dan bidang-bidang pendidikan lain yang terkait.

“Harapan kami, selain memberi kesempatan pendidikan yang lebih baik kepada pelajar berprestasi di daerah, juga agar setelah memperoleh pendidikan tinggi itu mereka mau kembali dan membangun daerah Maluku Tengah agar lebih baik lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unpad sendiri mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pihak Pemerintah Kab. Maluku Tengah yang memilih Unpad sebagai tempat mendidik putra-putri daerah dari wilayah berpenduduk kurang lebih 500 ribu jiwa tersebut. “Pada prinsipnya, kami ingin berpartisipasi pula membangun daerah di Indonesia Timur. Kami terbuka menerima pelajar berprestasi tinggi dari seluruh daerah di Indonesia,” ujar Rektor. *

Laporan oleh: Erman / am*

The post Kabupaten Maluku Tengah Jalin Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hardiknas Sebagai Momentum Peningkatan Kualitas dan Akses Pendidikan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/05/2013] Unpad menyelenggarakan upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013 pada Kamis (2/05), di Halaman Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor. Upacara ini dihadiri langsung oleh para pimpinan, dekan beserta jajaran, dosen, serta staf di lingkungan Kampus Unpad.

Pengibaran Bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Hardiknas, Kamis (2/05) di Halaman Gedung Rektorat kampus Unpad Jatinangor. (Foto: Tedi Yusup)*

Bertindak sebagai Pembina Upacara, Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, membacakan pidato dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Ir. KH. Muhammad Nuh, DEA. Mengangkat tema “Meningkatkan kualitas dan akses berkeadilan”, pendidikan diibaratkan sebagai vaksin untuk meningkatkan daya imunitas pada tubuh.

“Dalam UUD 1945 telah dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan negara wajib membiayainya,” ujar Rektor.

Pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sendiri telah berupaya untuk mewujudkan pemerataan pendidikan, salah satunya ialah mengedepankan pendidikan bagi daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Saat ini, pemerintah secara kontinu membangun sekolah-sekolah di daerah 3T, serta mengirimkan guru dan tenaga pendidik lain ke daerah tersebut.

“Hal tersebut sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua lapisan, tanpa membedakan asal usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan,” tambah Rektor.

Peningkatan lainnya ialah penyiapan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Pegruruan Tinggi Negeri (BOPTN), beasiswa, bantuan bagi siswa miskin, serta bantuan Bidik Misi. Kemdikbud sendiri telah mengalokasikan dana sebesar Rp 7,8 T khusus untuk program beasiswa secara keseluruhan di tahun 2013.

“Kami (kemdikbud) bersama pencinta dunia pendidikan pun akan membuka posko anti drop out dan anti putus sekolah untuk memastikan anak-anak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ucap Rektor.

Khusus untuk kegiatan akademik, mulai tahun akademik 2013/2014 akan diterapkan sistem Kurikulum 2013 untuk pendidikan dasar dan menengah. Ke depan, model kurikulum tersebut akan segera dikembangkan untuk jenjang pendidikan lainnya.

“Kita harapkan semoga dunia pendidikan di Indonesia akan lebih baik dan dapat menjangkau seluruh lapisan dan wilayah di Indonesia,” harap Rektor.

Pada upacara Peringatan Hardiknas kali ini juga diberikan penghargaan tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada PNS yang telah mengabdi di Unpad selama 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun. Pemberian penghargaan tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 17/KT/2013.

Adapun nama-nama penerima penghargaan Satyalencana Karya Satya 20 tahun ialah E. Ori (Fikom), Udin Syamsudin (FISIP), Dr. Emma Carnia, dra., M.Si., (FMIPA), Dr.Tri Mayati, M.Si., (FMIPA), Dana (FMIPA),  dan drs., Bambang Mukti Wibawa, M.S., (FMIPA).

Selain itu, diumumkan pula nama-nama akademisi berprestasi di lingkungan Unpad berdasarkan Surat Keputusan Rektor No, 1782/UN6.RKT/KP/2013. Adapun nama-nama akademisi berprestasi tersebut ialah:

Dosen berprestasi:

- Risdiana, S.Si., M.Sc., Ph.D., (FMIPA)

- Dr. Jutti Levita, M.Si., Apt., (Farmasi)

- Ir. Mega Fatimah, M.Sc., Ph.D., (FTG)

Ketua Program Studi:

- dr. Kiki Lukman, SpB-KBD., M.Sc., (FK)

- dra. Wina Erwina, M.A., (Fikom)

- Prof. Dr. Asep Kuswandi S, M.S., (FMIPA)

Administrasi  Akademik:

- Yudi Kristianto, S.Sos. M.Ak., (FIB)

- Heri Purnama S.Ab., (FISIP)

- Apri Niko Hermanto, S.IP., (FMIPA)

Pustakawan:

Yulianti, S.Sos., M.Ikom., (FIKOM)

Laboran:

Jonri, S.T., (Fapet)

Pengelola Keuangan:

Roni Yanuar Maulana, S.E., (Farmasi)

Mahasiswa:

- Mangasa Parhum Lumban Tobing (Faperta)

- Mellinda Arisandy (FTG)

- Fauzan Fikri (Farmasi)*

 

Laporan oleh:  Maulana / art*

The post Hardiknas Sebagai Momentum Peningkatan Kualitas dan Akses Pendidikan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Raih Peringkat 4 Telkom Smart Campus Award

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/05/2013] Unpad berada di peringkat 4 secara nasional dalam ajang pemberian penghargaan Telkom Smart Campus Award (TeSCA) 2013. TeSCA merupakan upaya perhitungan indeks dan pemeringkatan sekaligus pemetaan kampus berdasarkan tingkat implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan pendidikannya.

Logo Unpad *

“Peringkat ini bukan merupakan prestasi pengelola dan pengembang teknologi informasi Unpad saja, tetapi merupakan milik seluruh civitas Unpad. Ini juga semoga menjadi pemicu bagi pengguna teknologi informasi di Unpad agar semakin akrab dengan sistem informasi yang tersedia,” ujar Kepala UPT DCistem Unpad, Eddy Nurmanto, SSi., MBA., di ruang kerjanya di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (2/05).

TeSCA 2013 yang diselenggarakan oleh PT Telkomunikasi Indonesia Tbk (Telkom Indonesia) diikuti oleh 551 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, terdiri dari 177 universitas, 201 sekolah tinggi, 45 politeknik, 29 institut, dan 99 akademi. Urutan 10 besar nasional yang diumumkan Rabu (1/05) kemarin adalah:

  1. Universitas Indonesia dengan total nilai 4878
  2. Universitas Gunadarma (4731)
  3. Institut Teknologi Bandung (4500)
  4. Universitas Padjadjaran (4370)
  5. Universitas Airlangga (4271)
  6. STMIK AMIKOM Yogyakarta (4271)
  7. Universitas Bina Nusantara (4223)
  8. Universitas Komputer Indonesia (4216)
  9. Universitas Gadjah Mada (4141)
  10. Universitas Kristen Duta Wacana (4131).

Dijelaskan dalam website TeSCA Indonesia, metode pengukuran yang dilakukan dalam menyusun peringkat TeSCA terdiri dari 10 domain, yaitu suprastruktur kampus, infrastruktur teknologi, profil pemangku kepentingan, ragam pemanfaatan aplikasi, strategi pendidikan nasional, dampak dan manfaat penerapan teknologi, komunitas eksternal, riset, e-green (TIK ramah lingkungan), dan inovasi pendidikan.

“Hasil ini juga merupakan masukan bagi pengembangan teknologi informasi Unpad di masa mendatang. Kami merasa masih banyak yang harus ditingkatkan di masa mendatang, yang sudah ada pun masih perlu dioptimalkan lagi. Kami menganggap penghargaan ini sebagai titik untuk berpacu ke arah yang lebih baik lagi,” ujar Eddy Nurmanto. *

Laporan oleh: Erman / am*

The post Unpad Raih Peringkat 4 Telkom Smart Campus Award appeared first on Universitas Padjadjaran.

Program Studi Sastra Jerman Unpad Gelar Apresiasi untuk Jutta Kunze, M.A.

$
0
0

[Unpad.ac.id, 3/05/2013] Setelah menjalani tugas dari Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD) untuk mengajar di program studi Sastra Jerman Unpad sejak 2007, Jutta Kunze, M.A., kini hampir memasuki masa akhir tugasnya. Untuk mengapresiasi pengabdian Jutta, prodi Sastra Jerman Unpad menyelenggarakan “Apresiasi bagi Pengabdian Jutta Kunze, MA” di Aula PSBJ Fakultas Ilmu Budaya Unpad Jatinangor, Jumat (3/05).

Jutta Kunze MA (kiri) dan Dr. Damayanti Priatin (Foto: Erman)*

“Sebagai rasa hormat dan penghargaan kami terhadap pengabdian Jutta Kunze, sejak tahun 2007, kami mengucapkan terima kasih melalui kegiatan ini. Ini juga merupakan rasa terima kasih kami terhadap kerja sama yang telah dilakukan dengan DAAD,” ujar Ketua prodi Sastra Jerman Unpad, Dr. Damayanti Priatin, MHum.

Lebih lanjut Dr. Damayanti mengatakan, kehadiran Jutta Kunze di Sastra Jerman Unpad telah membawa dampak positif. Jutta dipandang sangat aktif menyumbangkan saran terhadap proses belajar mengajar sehingga Sastra Jerman Unpad dapat meningkatkan kualitasnya. Jutta juga mengajarkan drama dan puisi Jerman kepada mahasiswa.

“Jutta Kunze juga tertarik dengan program Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Unpad, dan ikut serta dalam KKNM 2009 di Subang. Kegiatan itu diinformasikannya ke Jerman, dan membuat beberapa mahasiswa Jerman kemudian datang ke Unpad untuk mengikuti KKNM,” ujar Dr. Damayanti.

Jutta sendiri dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Unpad untuk berkontribusi mengajar di Sastra Jerman Unpad. Jutta merasa sangat senang dan mengaku nyaman selama berada di Bandung.

Kegiatan “Apresiasi bagi Pengabdian Jutta Kunze, MA” ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu Monolog “Also Sprach Zarathustra” oleh Wawan Sofwan pada Kamis (2/05) kemarin, dan diskusi panel bertema “Deutsche Literatur in Indonesien” pada Jumat (3/05). Diskusi panel menghadirkan narasumber Dr. Phil. N.R. Purnomowulan (Unpad), Anton Solihin (Perpustakaan Batu Api), dan Dr. Lucia Hilman (Universitas Indonesia).

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., Direktur Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, MSc., pimpinan Fakultas Ilmu Budaya Unpad, serta pimpinan DAAD Jakarta.

Dilla, mahasiswi Sastra Jerman angkatan 2010 memiliki pandangan positif terhadap sosok Jutta. “Ibu Jutta itu sangat tegas saat mengajar, dia juga sangat tepat waktu, tidak pernah absen ke kelas. Sebagai native speaker, cara mengajarnya juga mudah diserap oleh mahasiswa,” ujar Dilla yang pernah diajar oleh Jutta.*

Laporan oleh: Erman/am*

The post Program Studi Sastra Jerman Unpad Gelar Apresiasi untuk Jutta Kunze, M.A. appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 2040 Wisudawan Unpad Akan Dilantik pada Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2012/2013

$
0
0

Bandung, 6 Mei 2013. Universitas Padjadjaran kembali akan menyelenggarakan kegiatan akademik berupa pelaksanaan Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2012/2013, yang akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari berturut-turut yakni pada  Selasa & Rabu, tanggal 7 & 8 Mei 2013. Peserta wisuda yang akan dilantik sebanyak 2040 orang.

Logo Unpad *

Pelaksanaan wisuda yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari tersebut akan dibagi ke dalam 4 (empat) sesi. Sesi pagi dijadwalkan pukul 09.00 – 11.00 WIB, sedangkan sesi siang pukul 14.00-16.00 WIB. (Adapun informasi detail jadwal wisuda terlampir). Upaya pembagian sesi ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik dan khidmat kepada para wisudawan, orangtua dan stakeholder lainnya.

Untuk mensosialisasikan tata cara prosesi wisuda maka akan dilaksanakan gladi resik yang wajib diikuti oleh seluruh wisudawan pada hari Senin, 6 Mei 2013, bertempat di Aula Unpad, mulai pukul 09.00 – 11.00 WIB.

Seperti biasanya upacara pelepasan wisuda ini akan dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat Universitas yang akan dipimpin langsung oleh Rektor Unpad merangkap Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA. Mahasiswa yang diwisuda terdiri dari mahasiswa Program Diploma-III dan Diploma-IV, Program Sarjana, Pendidikan Spesialis dan Profesi, serta Program Pascasarjana.

Melalui rilis ini, kami juga menghimbau kepada para wisudawan dan orang tua wisudawan agar hadir paling lambat 30 menit sebelum acara dimulai, dapat datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, membawa undangan (berlaku untuk 2 orang), sebelum masuk lokasi wisuda telah mengenakan seluruh perlengkapan wisuda (toga, baret, kalung). Harap diperhatikan, bahwa anak-anak dibawah 12 tahun tidak diperkenan masuk ke lokasi wisuda. Para wisudawan dimohon pula agar dapat bersikap tertib, santun dan disiplin pada saat prosesi wisuda berlangsung.

Selain itu untuk menghindari kemacetan, para wisudawan dan orangtua wisudawan diharapkan hanya mengantar wisudawan dan orangtua di gerbang utama Unpad. Parkir kendaraan dapat dilakukan di area parkir Monumen Perjuangan dan sekitar kampus Unpad seperti Jln. Teuku Umar dan Jln. Hasanuddin.

Berkaitan dengan kegiatan tersebut diatas maka kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat luas, khususnya kepada para pengguna jalan di sekitar Jl. Dipati Ukur bila dalam pelaksanaannya terjadi kemacetan lalu lintas. Untuk itu kami menghimbau agar untuk sementara waktu menghindari jalan tersebut atau mencari alternatif jalan lain selama proses acara wisuda berlangsung.

Baca terlebih dahulu tata tertib dan jadwal wisuda unpad dengan mengunjungi alamat website www.unpad.ac.id/pengumuman/jadwal wisuda gelombang III tahun akademik 2012-2013/ atau menghubungi Humas Unpad telepon 022-84288811 e-mail: humas@unpad.ac.id, info@unpad.ac.id

Kepala UPT Humas Universitas Padjadjaran
Weny Widyowati
Email: weny@unpad.ac.id

www.unpad.ac.id
T. 022 84288811
F. 022 84288899
Contact Person: Wati 081321108399

Jadwal Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2012/2013

The post Sebanyak 2040 Wisudawan Unpad Akan Dilantik pada Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2012/2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live