Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Mahasiswa Asing Unpad Hadirkan Ragam Kuliner dan Budaya di International Day 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/08/2016] Mencicipi aneka hidangan dari berbagai negara dalam satu waktu mungkin sangat sulit dilakukan oleh sebagian orang. Namun, Universitas Padjadjaran punya cara tersendiri dalam menghadirkan aneka kuliner dari berbagai negara dalam satu kegiatan.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), sedang mengunjungi stan yang menyajikan kuliner dari Bangladesh di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa (30/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), sedang mengunjungi stan yang menyajikan kuliner dari Bangladesh di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa (30/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Melalui kegiatan “Global Insight & International Day 2016”, Unpad menghadirkan beragam kuliner dan budaya dari berbagai negara di dunia. Acara tahunan dari Direktorat Kerja Sama Unpad ini digelar di Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Selasa (30/08). Sebanyak 15 negara berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Negara partisipan tersebut berasal dari tiga benua, diantaranya Thailand, Laos, Papua New Guinea, Bangladesh, India, Afghanistan, Pakistan, Iran, Palestina, Tanzania, Sudan, Nigeria, Madagaskar, Tunisia, Polandia, dan Jerman. Setiap negara punya stan khusus untuk memamerkan ragam budaya dan kuliner mereka.

Beragam kuliner khas ditampilkan dalam stan tersebut, seperti:Med Kanoon (Thailand), Sangkaya (Laos), Roti Prata (Bangladesh), Halwa (India), Aloo Wala dan Dhania Chatni (Pakistan), Kolak campur khas Madagaskar, Maqruna Tunisian dan Slata Mechweya (Tunisia), Pilau Rice (Nigeria), dan sebagainya. Tidak ketinggalan ragam budaya dan kuliner Sunda pun turut disandingkan dengan stan negara partisipan.

Direktur Kerja Sama Unpad, Parikesit, PhD, yang juga ketua pelaksana International Day mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan ragam budaya dan kuliner dari berbagai negara.

“Selain menitikberatkan pada budaya dan kuliner, diharapkan ada interaksi antar budaya. Kita juga ingin juga mempromosikan budaya Sunda ini pada tataran internasional,” ujar Parikesit.

humas unpad 2016_08_30 Internasional Day 14 -tedi humas unpad 2016_08_30 Internasional Day 10 -tedi humas unpad 2016_08_30 Internasional Day 9 -tedi humas unpad 2016_08_30 Internasional Day 13 -tedi humas unpad 2016_08_30  Internasional Day -tedi humas unpad 2016_08_30 Internasional Day 16 -tedi

Setiap negara partisipan, lanjut Parikesit, diisi perwakilan mahasiswa asing yang sedang belajar di Unpad. Selain mahasiswa asing, partisipan yang ikut merupakan mahasiswa asing yang tengah mengikuti Joint Summer Program.

Senada dengan Parikesit, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa asing di Unpad untuk dapat mengenalkan ragam budaya asalnya. “Ini ajang untuk berbagi pengalaman mahasiswa asing tentang negara asalnya serta bagaimana saat mereka berkuliah di Unpad,” kata Rektor saat membuka kegiatan.

Sebagai mahasiswa asing yang tengah menempuh studi di Jawa Barat, Rektor pun berharap para mahasiswa juga dapat mempelajari berbagai bahasa, seni, dan budaya Sunda.

Kegiatan International Day juga diisi dengan penampilan seni dari negara partisipan, serta penampilan Rampak Kendang dan Rengkenek Bandung oleh para mahasiswa Sastra Sunda FIB Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 


Global Insight Presentasikan Informasi Studi dan Beasiswa Luar Negeri

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/08/2016] Untuk membuka wawasan civitas academica Universitas Padjadjaran mengenai informasi studi lanjut dan beasiswa di luar negeri, Unpad melalui Direktorat Kerja Sama menggelar Global Insight di Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (30/08). Sebanyak 19 perwakilan perguruan tinggi luar negeri dan lembaga donor internasional berpartisipasi dalam acara ini.

Salah satu presentasi

Salah satu lembaga yang mempresentasikan peluang beasiswa pada pelaksanaan Global Insight Unpad di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa (30/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Global insight ini lebih dititik beratkan pada kegiatan yang mendukung kegiatan akademik, karena melalui global insight ini kita menghadirkan perguruan tinggi luar negeri, dan didukung juga oleh kehadiran dari lembaga donor internasional,” ungkap Direktur Kerja Sama, Parikesit, M.Sc., Ph.D. saat ditemui di sela kegiatan.

Di acara ini, perwakilan universitas dan lembaga donor melakukan presentasi mengenai masing-masing lembaganya. Selain itu, perwakilan universitas dan lembaga donor juga mengisi stan di sekitar Gedung Rektorat Unpad, untuk melakukan layanan informasi lebih lanjut kepada civitas academica Unpad.

“Perguruan tinggi yang hadir memberikan paparan, intinya memberikan informasi tentang perguruan tinggi mereka, termasuk juga bagaimana peluang mendapatkan beasiswa dari perguruan tinggi masing-masing. Nanti lembaga donor akan memberikan support apabila ada dari mahasiswa atau dosen yang berminat melanjutkan studi ke luar negeri, nanti melamar beasiswanya melalui lembaga donor yang hadir hari ini,” jelas Parikesit.

Dengan digelarnya kegiatan ini, Parikesit pun mengharapkan akan semakin terbuka peluang civitas academica Unpad untuk melakukan studi di luar negeri, terutama melalui program beasiswa.

“Tidak hanya itu, kami juga mendorong khususnya dosen untuk bisa menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri dalam membangun international joint research,” ujar Parikesit.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, didampingi oleh Ketua Senat Akademik Prof. Oekan Soekotjo Abdoellah dan Rektor ke-tujuh Unpad, Prof. Dr. Yuyun Wirasasmita, M.Sc, bersamaan dengan pembukaan International Day 2016.

Dengan adanya kesempatan untuk melanjutkan studi ke luar negeri, Rektor pun berharap bahwa kesempatan ini bukan hanya digunakan untuk meningkatkan kapasitas diri, melainkan juga untuk mengenalkan budaya Indonesia ke luar negeri.

“Kegiatan ini membuka kesempatan bagi yang ingin kuliah di luar negeri, tidak hanya untuk meningkatkan atau mengembangkan kapasitas diri, tetapi juga untuk mengenalkan budaya Indonesia ke komunitas global,” ujar Rektor.*

humas unpad 2016_08_30  Diskusi Internasional 1 -tedi humas unpad 2016_08_30 Internasional Day 4 -tedi humas unpad 2016_08_30 Internasional Day 7 -tedi

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh  

SPM Unpad Gelar Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/08/2016] Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Padjadjaran menggelar Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu Internal Unpad di Ballroom 1 Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Jl. Raya Parahyangan KM 18, Kab. Bandung Barat, yang berlangsung pada 30-31 Agustus 2016.

Kepala Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad, Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., saat menyampaikan materi pada Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu Internal Unpad di Mason Pine, Kab. Bandung Barat, Selasa (30/08). (Foto oleh: Wati Sukmawati)*

Kepala Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad, Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., saat menyampaikan materi pada Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu Internal Unpad di Mason Pine, Kab. Bandung Barat, Selasa (30/08). (Foto oleh: Wati Sukmawati)*

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka perumusan dan penyusunan pedoman mengenai Standar Penjaminan Mutu Internal Unpad ini dibuka oleh Kepala Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad, Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., didampingi sejumlah Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas, para Tim Penyusun Standar Mutu di Lingkungan Unpad, serta dihadiri pula oleh Staf Ahli Biro Bidang Penjaminan Mutu, Kabag dan para Kasubbag di lingkungan SPM.

Dalam sambutannya, Dr. Funny mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menyusun perumusan kebijakan dan sasaran mutu terkait dengan masa transisi Universitas Padjadjaran yang mengalami perubahan sebagai PTN Badan Hukum sehingga perlu diterjemahkan dalam kebijakan dan sasaran mutu yang relevan yang akan menjadi dasar atau “payung” bagi penyusunan standar, turunan, dan formulir SPMI-PT dalam memberikan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat sehingga terwujud budaya mutu di lingkungan Unpad.

Dr. Funny memaparkan materinya mengenai Standar Penjaminan Mutu Internal di Unpad. “Proses pencapaian mutu akan terus berlangsung karena tantangan tidak pernah berhenti (statis) bahkan target mutu akan selalu bergerak sebagai “moving target”.  Pengembangan ilmu pengetahuan tidak pernah berhenti (open ended problem), sedangkan misi perguruan tinggi adalah pengembang pengetahuan (knowledge developer),” ujarnya.

Lebih lanjut Dr. Funny mengatakan, pernyataan sebuah standar yang ideal harus memenuhi unsur A (Audience), B (Behaviour), C (Competence), dan D (Degree).  Unsur ABCD ini dalam banyak hal amat mirip dengan apa yang disebut Key Performance Indicators (KPIs). Lazimnya, KPIs merupakan satu paket kesatuan yang terdiri atas: Indicators (tentang apa yang akan diukur/dicapai), Measures (tentang bagaimana cara mengukur/mencapainya), dan Targets (tentang apa hasil yang kita inginkan).

Selanjutnya para peserta dibagi ke dalam 14 Kelompok untuk merumus dan menyusun 14 standar yang kemudian dipresentasikan terdiri dari: standar pembelajaran, standar sistem penjaminan mutu, standar sistem informasi, standar suasana akademik, standar sarana dan prasarana, standar tata pamong, standar visi, misi dan tujuan, standar kemahasiswaan, standar keuangan, standar kerjasama, standar penelitian, standar pengelolaan usaha, standar PKM, dan standar kesejahteraan.

Kegiatan ini juga digelar untuk terus memberikan kontribusi kepada peningkatan reputasi Unpad, Funny pun menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh tim penjaminan mutu yang telah berkomitmen dalam menjalankan sistem manajemen mutu dikarenakan untuk menjamin mutu pendidikan tidak semudah yang dibayangkan dan membutuhkan komitmen agar dapat berkelanjutan,  pungkasnya.*

Laporan oleh: Wati Sukmawati/Rillis SPM

Guru Besar Emeritus Unpad, Prof. Dr. Ir. Rashid Sukarja, Meninggal Dunia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/08/2016] Guru Besar Emeritus Universitas Padjadjaran, Prof. (em) Dr. Ir. Rashid Sukarja, meninggal dunia di RS. Advent, Bandung, Rabu (31/08) dalam usia 86 tahun. Penghormatan terakhir kepada jenazah almarhum dipimpin oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, di Masjid Al-Jihad Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, di hari yang sama.

Prof. (Em) Dr. Ir. Rashid Sukarja

Prof. (Em) Dr. Ir. Rashid Sukarja

“Dengan duka yang mendalam, hari ini segenap keluarga besar Unpad kembali harus melepas salah satu warga terbaiknya,” ujar Rektor saat memberikan kata-kata pelepasan.

Almarhum lahir di Ciamis, 30 Juli 1930, sejak 1 November 1959 telah mengabdi sebagai dosen di Fakultas Pertanian  Unpad. Almarhum tercatat pernah mengisi berbagai jabatan di Faperta Unpad, mulai dari Pembantu Dekan Faperta Periode 1964 – 1966, dan Dekan Faperta periode 1966 – 1968, dan 1968 – 1970. Jabatan Guru Besar diperoleh almarhum pada 1986.

Selain menjadi pimpinan di Faperta Unpad, almarhum juga pernah menjadi Direktur PTPN Gambung pada 1975 dan Rektor Universitas Bandung Raya periode 1992 – 1996, serta 1996 – 2000.

Menurut Rektor, banyak teladan yang bisa diambil dari torehan prestasi almarhum selama di Unpad. Selain mengabdi sebagai pendidik di Faperta Unpad, almarhum banyak berkontribusi bagi pengembangan universitas maupun kelimuan di bidang pertanian. Hal ini patut dilanjutkan oleh para generasi Unpad selanjutnya.

Usai pelepasan, almarhum langsung dikebumikan ke TPU Cibarunai Bandung. Almarhum meninggalkan 3 orang anak. Salah satu anak almarhum adalah Cahya Irawady, S.E., M.Si., Ak., Direktur Keuangan yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran.*

humas unpad 2016_08_31 Alm Prof Rasid S1 -tedi humas unpad 2016_08_31 Alm. Prof.Rasjid S3 -tedi humas unpad 2016_08_31Alm. Prof.Rasjid S4 -tedi

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Prima Yusi Sari, SE., ME., Ak Raih Penghargaan Penyaji Poster Terbaik di Simposium Nasional Akuntansi 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/08/2016] Civitas academica Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad berhasil mengukir prestasi pada kegiatan “Simposium Nasional Akuntansi” (SNA) ke-19 di Universitas Negeri Lampung, 24 – 26 Agustus lalu. Kegiatan SNA merupakan ajang tahunan yang digelar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Prima Yusi Sari, S.E., M.E., Ak

Prima Yusi Sari, S.E., M.E., Ak

Dalam ajang tersebut, Dosen Akuntansi Unpad, Prima Yusi Sari, S.E., M.E., Ak., meraih penghargaan sebagai “Penyaji Poster Terbaik”. Poster riset berjudul “Trade off Theory or Pecking Order Theory” berhasil unggul di antara sekira 300 penyaji lainnya. Riset tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan salah satu mahasiswa Akuntansi Unpad, Arxiliaria.

Selain itu, Dosen Akuntansi lainnya Dr. Nunuy Nur Afiah, M.S., Ak., terpilih kembali sebagai  Ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik periode 2016 – 2018. Terpilihnya Dr. Nunuy berdasarkan hasil voting yang dilakukan oleh peserta kegiatan. Sebelumnya, Dr. Nunuy merupakan ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik periode 2014 – 2016.

“Ini adalah amanah besar. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan para rekan-rekan dosen semuanya dari Sabang sampai Merauke dan terutama rekan-rekan dosen akuntansi dari Universitas Padjadjaran” ucap Dr. Nunuy melalui rilis yang diterima Humas Unpad.

Amanah lainnya juga diraih oleh Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., selaku Guru Besar Akuntansi Unpad. Prof. Sri kembali secara aklamasi untuk memimpin Forum Komunikasi Dosen Sistem Informasi Akuntansi periode 2016 – 2018.

Dr. Nunuy Nur Afiah, M.S., Ak., terpilih kembali menjadi Ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik

Dr. Nunuy Nur Afiah, M.S., Ak., terpilih kembali menjadi Ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik

Masih dalam ajang yang sama, diluncurkan pula buku ajar “Akuntansi Keuangan” yang ditulis Ersa Tri Wahyuni, PhD, Dosen Akuntansi Unpad, beserta empat dosen dari Universitas Indonesia. Rosita Uli Sinaga, salah satu penulis buku menuturkan, buku ini merupakan hasil kolaborasi baik antara Unpad dengan UI. Buku ini memasukkan berbagai studi kasus Akuntansi yang terjadi di Indonesia serta menggunakan standar akuntansi dan peraturan yang juga berlaku di Indonesia.

Kegiatan SNA ke-19 ini diikuti oleh 950 pendaftar dari seluruh Indonesia dengan jumlah karya ilmiah yang masuk sebanyak 300 buah. Unpad sendiri berhasil meloloskan 5 karya ilmiah dan 2 presentasi poster riset yang sebagian besar merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Akuntansi. Kegiatan SNA berikutnya direncanakan akan diselenggarakan di Universitas Jember.*

Rilis oleh: Departemen Akuntansi FEB Unpad/arf

 

Sastra Jepang Unpad dan ASPBJI Gelar Seminar International Conference of Japanese Language Education di Bali

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/09/2016] Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia (ASPBJI) bekerja sama dengan prodi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran akan menggelar Seminar Internasional “International Conference of Japanese Languange Education” (Bali ICJLE) di Hotel Bali Nusa Dua Convention Centre, Badung, Bali, 9 – 10 September mendatang.

Bali-ICJLE-2016Dr. Agus Suherman Suryadimulya, M.A., ketua pelaksana kegiatan mengatakan, ajang dua tahunan yang telah digelar sebanyak 12 kali ini mengangkat tema utama “an Infinity of Possibilities”. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 800 peserta yang terdiri dari 600 pemakalah dari 30 negara di dunia. Peserta merupakan pengajar Bahasa Jepang, pemerhati, peneliti, maupun mahasiswa Pascasarjana di seluruh dunia.

“Ini merepresentasikan bahwa pengajaran Bahasa Jepang itu telah diajarkan oleh berbagai bangsa dan budaya di dunia. Pada konferensi ini terangkum bagaimana cara pengajarannya,” ucap Dr. Agus.

Seminar ini menghadirkan dua pembicara kunci, yaitu Rahmat Gobel (Presdir Pt. Gobel International, Presiden “The Indonesian-Japan Friendship Association, dan Chairman of Association of Indonesian Alumni from Japan), serta Zenshow Ito (President of Fujiko pro Co., Ltd, dan President of Fujiko F. Fujio museum Co., Ltd.)

Selain keynote speech dan seminar paralel, seminar juga diisi dengan Simposium tentang bisnis Jepang, Simposium tentang budaya, dan pengajaran Bahasa Jepang, hingga Simposium khusus bagi Guru-guru Bahasa Jepang dari Sekolah Menengah Atas di kawasan ASEAN, Amerika Serikat, dan Australia. Ada pula kegiatan oral presentation bagi mahasiswa Pascasarjana dan gelar poster.

“Rata-rata makalah yang masuk banyak berbicara tentang budaya, bahasa, pengajaran Bahasa Jepang, teknologi, dan bisnis,” kata Dr. Agus yang juga menjabat sebagai ketua ASPBJI dan Dosen prodi Sastra Jepang Unpad.

Dr. Agus pun berharap, seminar internasional ini salah satunya dapat mengenalkan bagaimana metode pengajaran Bahasa Jepang di Indonesia. Indonesia sendiri, lanjutnya, merupakan negara dengan jumlah pembelajar Bahasa Jepang terbanyak di dunia.

Sementara itu, Ketua prodi Sastra Jepang Unpad, Dr. Riza Lupi Ardiati, mengharapkan seminar internasional ini dapat membuka jaringan kerja sama dengan Sastra Jepang Unpad, terutama bagi mahasiswa.

“Ini diharapkan dapat membuka link bagi mahasiswa dalam aspek pembelajaran, riset, maupun studi lanjut,” ucap Dr. Riza.

Informasi mengenai seminar internasional ini dapat dibuka di laman http://bali-icjle2016.com/.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Sastra Jepang Unpad dan ASPBJI Gelar Seminar International Conference of Japanese Language Education di Bali appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menggerakkan Seribu Pemuda, Dosen Unpad yang Perkenalkan Volunteer Doctors Raih ASEAN Youth Award

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/09/2016] Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dr. Dani Ferdian meraih ASEAN Youth Award, sebuah penghargaan dari ASEAN bagi para pemuda terbaik di tingkat ASEAN. Penghargaan ini ia raih dalam rangkaian pelaksanaan  Senior Official Meeting on Youth ke-8 di Siem Reap, Kamboja, 25-26 Agustus 2016 lalu.

Dani Ferdian, dr., dosen FK Unpad saat menerima penghargaan ASEAN Youth Award di Kamboja, 26 Agustus 2016 lalu. *

Dani Ferdian, dr., dosen FK Unpad saat menerima penghargaan ASEAN Youth Award di Kamboja, 26 Agustus 2016 lalu. *

Penghargaan tersebut diraih dr. Dani atas berbagai kiprahnya terkait pembangunan kepemudaan, salah satunya adalah melalui gerakan Volunteer Doctors yang ia inisiasi. Volunteer Doctors merupakan sebuah gerakan sosial kepemudaan yang bergerak di bidang  sosial, kemanusiaan, dan kesehatan. Gerakan ini telah berdiri sejak tahun 2009, dimana saat itu dr. Dani masih menjadi mahasiswa tingkat 2 di FK Unpad.

“Selain untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, tujuan dari gerakan ini untuk membangun karakter, terutama para calon tenaga kesehatan dari sisi empati, kepekaan sosial, dan semangat kerelawananan,” ungkap dr. Dani.

Bermula dari kegiatan yang dilaksanakan di Jawa Barat, gerakan ini kini sudah berkembang ke sejumlah daerah seperti di Jakarta, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Bahkan, setelah Volunteer Doctors dikenalkan hingga tingkat ASEAN, beberapa negara pun tertarik untuk menduplikasi kegiatan ini.

Hingga saat ini, Volunteer Doctors telah menggerakan lebih dari 1.000 pemuda, yang bukan hanya berasal dari bidang kedokteran, tetapi juga berasal dari bidang lain di rumpun kesehatan dan non kesehatan. Selain mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah tenaga profesional dari berbagai bidang.

“Jadi kolaborasi antar semua (bidang) itu. Karena kan tujuannya selain memberi manfaat ke masyarakat sesuai dengan apa yang masyarakat butuhkan, kita juga sebenarnya sedang mempersiapkan para calon profesional yang akan datang agar lebih humanis dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan. Itulah kenapa kita mengkolaborasikan antara profesional dan non-profesional, dan kita pun tidak mengkolaborasikan hanya bidang kedokteran saja karena dalam melakukan aktivitas medical social pun ya dokter tidak bisa melakukan itu sendiri, makanya butuh kolaborasi,” papar dr. Dani.

Dalam gerakan ini, ada banyak aktivitas yang dilakukan terkait kemaslahatan masyarakat dan pembangunan karakter pemuda, seperti bantuan pengobatan, pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pembinaan anak jalanan, donor darah, penelitian, tanggap bencana, kunjungan sosial, seminar/talkshow, pemberdayaan masyarakat dan sebagainya.

Dani Ferdian, dr., dosen FK Unpad yang raih ASEAN Youth Award di Kamboja, 25-26 Agustus 2016 lalu (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dani Ferdian, dr., dosen FK Unpad yang raih ASEAN Youth Award di Kamboja, 25-26 Agustus 2016 lalu (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Selain Volunteer Doctors, dr. Dani pun aktif di berbagai aktivitas kepemudaan lain, seperti aktif melakukan pendampingan dan pembinaan di berbagai organisasi kemahasiswaan, serta ikut mengembangkan  komunitas dan berbagai gerakan sosial lain di berbagai daerah di Indonesia.

Sebelum terpilih menjadi perwakilan Indonesia di tingkat ASEAN, dr. Dani sendiri merupakan salah satu peraih penghargaan Pemuda Pelopor Berprestasi Terbaik tingkat Nasional dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI tahun 2015 untuk bidang Sosial, Budaya, Pariwisata, dan Bela Negara. Secara keseluruhan, ada 5 pemuda yang meraih penghargaan tersebut untuk 5 bidang.

“Dari lima bidang itu, kemudian Kemenpora melakukan seleksi lagi untuk memilih satu orang sebagai pemuda terbaiknya. Satu pemuda dipilih untuk diberangkatkan ke ASEAN untuk direkognisi mendapat penghargaan tingkat ASEAN,” jelas pria kelahiran Bandung, 5 April 1989 ini.

Dengan terpilihnya ia menjadi peraih penghargaan di tingkat ASEAN tersebut, dr. Dani pun bertekad untuk semakin meningkatkan kualitas gerakan kepemudaannya untuk kemaslahatan masyarakat. Ia sendiri mengungkapkan bahwa penghargaan bukanlah tujuan yang ingin raih. Berbagai aktivitas kepemudaan yang ia lakukan merupakan passion yang ia jalankan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan para pemuda.

“Ini satu hal yang di luar dugaan dan bukan tujuan saya. Tapi dengan mendapatkan penghargaan seperti ini, tanggung jawab kami menjadi lebih besar karena kami harus lebih baik, dari segi kualitas gerakan, maupun dengan melahirkan gerakan serupa di provinsi lain bahkan ASEAN. Kemanfaatannya pun harus dapat dirasakan hingga di tingkat ASEAN,” harap dr. Dani.

Selain penghargaan tersebut, ada sejumlah penghargaan lain yang pernah dr. Dani dapatkan terkait gerakan kepemudaan yang ia geluti. Diantaranya adalah Sabilulungan Award sebagai Pemuda Inspiratif dari Bupati Bandung (tahun 2016), Penghargaan Satu Indonesia Award dari PT. Astra International, Tbk (2015), Inspiring Student Social Movement dari Masyarakat Ilmuan dan Teknologi Indonesia (2012), dan Ashoka Young Change Makers dari Ashoka Indonesia (2012).

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Menggerakkan Seribu Pemuda, Dosen Unpad yang Perkenalkan Volunteer Doctors Raih ASEAN Youth Award appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Hermann Waibel, “Pertanian Sangat Penting, dan Akan Semakin Penting di Masa Depan”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/09/2016] Prof. Hermann Waibel dari Hannover University, Jerman memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian (S1) dan mahasiswa Pascarasarjana Agrokompleks Universitas Padjadjaran di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (1/09). Kapada para mahasiswa, Prof. Hermann memaparkan materi dengan tema “Sustainable Agricultural Development Through Empowerment of Agricultural Scientist”.

Prof. Hermann Waibel dari Hannover University, Jerman saat memberikan kuliah umum bertema “Sustainable Agricultural Development Through Empowerment of Agricultural Scientist” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (1/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Hermann Waibel dari Hannover University, Jerman saat memberikan kuliah umum bertema “Sustainable Agricultural Development Through Empowerment of Agricultural Scientist” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (1/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Hermann mengatakan bahwa di sejumlah negara di Asia, terjadi penuruan kontribusi sektor pertanian dalam Produk Domestik Bruto (PDB/GDP). Meski demikian, sektor pertanian merupakan suatu sektor yang sangat penting untuk dipelajari dan akan menjadi bisnis yang sangat besar kedepannya. Hal ini juga mengingat masalah kemandirian pangan masih menjadi isu hangat yang diperbincangkan.

“Pertanian sangat penting dan akan semakin penting di masa depan. Pertanian juga akan menjadi bisnis yang besar,” ujar Prof. Hermann.

Prof. Hermann pun mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh para peneliti di bidang pertanian saat ini. Salah satunya, para peneliti harus memahami mengenai angka kemiskinan karena mayoritas petani, di beberapa negara, masih masuk dalam kategori miskin.

“Tidak semuanya, tapi mayoritas petani masih miskin. Ini masih menjadi kasus di beberapa negara. Jadi ketika sedang mendalami tentang pertanian, kita perlu memahami mengenai kemiskinan,” tuturnya.

humas unpad 2016_09_01 Agribisnis 2 -tediSelain itu, hal yang juga perlu diperhatikan peneliti adalah perlunya pemahaman mengenai ekonomi lingkungan dan sumber daya alam mengingat sektor pertanian sangat erat kaitannya dengan alam dan lingkungan. Para peneliti juga perlu memahami mengenai rantai nilai, karena komoditas pertanian juga sangat erat kaitannya dengan keadaan pasar.

Kuliah umum ini dibuka oleh Koordinator Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unpad, Dr. Iwan Setiawan, SP.,M.Si. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Iwan mengungkapkan bahwa kuliah umum kali ini merupakan salah satu dari empat kegiatan visiting lecturers dari para pakar mancanegara yang digelar oleh Agribisnis Unpad.

“Tujuan utama dari visiting lecturers ini adalah, untuk saling bertukar pengetahuan dan membangun kerja sama, baik dalam pendidikan maupun dalam penelitian,” ungkap Dr. Iwan.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Prof. Hermann Waibel, “Pertanian Sangat Penting, dan Akan Semakin Penting di Masa Depan” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Mahasiswa Unpad Berpartisipasi dalam ASEAN Recreation Festival Project di Thailand

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/09/2016] Sejumlah mahasiswa dan alumni Universitas Padjadjaran menjadi delegasi Indonesia pada kegiatan ASEAN Recreation Festival Project (ARFP) 2016 di Thailand, 15 – 29 Agustus lalu. Kegiatan ini merupakan ajang tukar budaya dan kolaborasi antar pemuda negara anggota ASEAN.

Mahasiswa Unpad yang berpartisipasi dalam kegiatan ASEAN Recreation Festival Project (ARFP) 2016 di Thailand, 15 – 29 Agustus 2016. *

Mahasiswa Unpad yang berpartisipasi dalam kegiatan ASEAN Recreation Festival Project (ARFP) 2016 di Thailand, 15 – 29 Agustus 2016. *

Delegasi tersebut terdiri dari enam mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTIP Unpad; Arip Rahman Jaya, Bella Dina Anggun Kinanti, Laisa Runggu Yerike Aritonang, Erin Nur Fitriani, Nabilla Saptaryana Martha, Moehammad Fauzi, serta dua alumni yang mendampingi yaitu: Aryanita Sembiring(alumni FTIP) dan Arina Qonita (alumni Fikom). Delegasi tersebut merupakan anggota The Local Enabler dan Forum Kreatif Jatinangor, sebuah  komunitas penggerak kewirausahaan yang dibina Dr. Dwi Purnomo, M.T., Dosen FTIP Unpad.

ARFP 2016 merupakan program yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Jasmani, Kementrian Pariwisata dan Olahraga Kerajaan  Thailand. Setiap delegasi diberi kesempatan mempromosikan berbagai budaya dan kegiatan kepemudaan dengan tujuan untuk melahirkan kolaborasi antar pemuda di kawasan ASEAN.

Delegasi dilepas secara resmi oleh Direktur Inovasi dan Korporasi Akademik Unpad, Prof. Tualar Simarmata. Selama di Thailand, delegasi melakukan promosi berbagai budaya dan kegiatan kepemudaan yang dilakukan di Indonesia.

Laisa, salah satu delegasi mengungkapkan, kegiatan ini memberikan banyak pengalaman baru dalam mengembangkan lebih banyak jejaring dengan pihak lainnya. Selain Laisa, Aryanita juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat memberikan pemahaman akan pentingnya membangun jejaring komunitas dengan pemangku kepentingan lainnya di era Masyarakat Ekonomi Asean saat ini.

“Acara ini terbukti sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk terus berkreasi, membuka wawasan dan berpikir maju dalam menghadapi perkembangan zaman, dan dapat semakin memperluas kolaborasi serta ejaring di dunia Internasional dan menimbulkan dampak bagi kemajuan” ujar Dr. Dwi.*

Rilis: Prodi Teknologi Industri Pertanian Unpad/arf

 

The post Mahasiswa Unpad Berpartisipasi dalam ASEAN Recreation Festival Project di Thailand appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dorong Tumbuhnya Technopreneur, Unpad Selenggarakan Boot Camp Akselerasi Inovasi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/09/2016] Sebanyak 44 peserta mengikuti Technopreneurship Boot Camp Akselerasi Inovasi di Bale Atikan atau Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda  No. 4 Bandung, 22-24 Agustus 2016 lalu. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Direktorat Inovasi, Korporasi Akademik, dan Usaha Universitas Padjadjaran dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek), yang digelar untuk mendorong munculnya para technopreneur baru.

Suasana pelaksanaan Technopreneurship Boot Camp Akselerasi Inovasi di Bale Atikan atau Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, 22-24 Agustus 2016 lalu. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana pelaksanaan Technopreneurship Boot Camp Akselerasi Inovasi di Bale Atikan atau Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, 22-24 Agustus 2016 lalu. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Boot Camp Akselerasi Inovasi diisi dengan workshop yang yang terstruktur dan sistematis. Dimulai dari tahap pencarian ide, validasi ide, sampai dengan membuat model bisnis sebagai acuan usaha yang akan dijalankan.

Workshop dipandu oleh para akademisi serta praktisi di bidang bisnis dan inovasi. Mereka adalah Tubagus Fiki Chikara Satari S.E., M.M., Dipl. A.E selaku dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad sekaligus Ketua dari Bandung Creative City Forum, Kukuh Indra Prasena selaku Direktur Young Entrepreneurs Academy Indonesia, Bezie Galih Manggala selaku CEO Pananyaan Business Training and Consultant, serta Totok Pujianto, Ir.MT dan Dr. Dwi Purnomo dari Departemen Teknologi Industri Pertanian  Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad. Pada kesempatan tersebut juga didatangkan mentor-mentor pendamping dari The Local Enablers – Forum Kreatif Jatinangor untuk mengawal proses ideasi dan validasi  bisnisnya.

Dalam kegiatan ini, para peserta dibagi dalam 14 kelompok, untuk menghasilkan ide dan model bisnis yang akan diluncurkan. Para peserta ini berasal dari berbagai program studi yang ada di Unpad, seperti Teknologi Industri Pertanian, Teknik Pertanian, Agroteknologi, Agribisnis, dan Administrasi Bisnis.

Di hari terakhir, para peserta mempresentasikan model bisnis yang telah dibuat di hadapan para juri. Juri yang menilai pada kesempatan tersebut yaitu Prof.Dr.Ir.H.Roni Kastaman, MSIE dan Ir. H. Totok Pujianto M.T. dari FTIP Unpad, serta Diyanto Imam selaku Direktur Eksekutif Yayasan Inotek.

UNPAD INOTEK bootcamp day 3_1481Diyanto Imam pun mengungkapkan apresiasinya atas penerimaan Unpad dalam kegiatan Technopreneurship Boot Camp. Diharapkan, kegiatan ini mampu mendorong setiap tahapan inovasi sehingga dapat membantu mewujudkan ekosistem kewirausahaan berbasis IPTEK yang kondusif.  Ia juga mengharapkan bahwa dengan adanya kegiatan ini akan muncul ide-ide bisnis berbasis IPTEK yang dapat diimplementasikan dengan cepat dan tepat.

Berdasarkan hasil penjurian, terdapat tiga kelompok terbaik. Kelompok terbaik tersebut yaitu:

  1. Hi-jave, yang beranggotakan Elni Hazar Indriantin, Deuis Andini Meiliana Putri, dan Melvina Nur Sabrina dari Teknologi Industri Pertanian.
  2. Co, yang beranggotakan Muhammad Fauzi (Agroteknologi), Andrian Nur Ramadan (Agribisnis) dan Muhammad Mas’ud (Teknik Pertanian).
  3. Creez Up, yang beranggotakan Nurlela Sari, Indriani, dan Noviyanti Isnaeni dari Administrasi Bisnis.*

Rilis / art

The post Dorong Tumbuhnya Technopreneur, Unpad Selenggarakan Boot Camp Akselerasi Inovasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Membuka Wawasan MEA, Prodi Teknologi Industri Pertanian Laksanakan ASEAN Trip

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/09/2016] Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad (TIN FTIP Unpad) melaksanakan TIN ASEAN Trip, 6-20 Agustus 2016 lalu. Perjalanan  mengelilingi negara-negara ASEAN ini diikuti 45 orang mahasiswa angkatan pertama Program Studi TIN FTIP Unpad.

Mahasiswa program studi Teknologi Industri Pertanian Unpad saat melakukan ASEAN Trip ke sejumlah negara di ASEAN pada 6-20 Agustus 2016. *

Mahasiswa program studi Teknologi Industri Pertanian Unpad saat melakukan ASEAN Trip ke sejumlah negara di ASEAN pada 6-20 Agustus 2016. *

Perjalanan diisi dengan melakukan kunjungan ke sejumlah universitas ternama di ASEAN, diantaranya Nanyang Technology University, National University of Singapore, dan Chulalongkorn University. Selain itu, kunjungan juga dilakukan ke  Perhimpunan Pelajar Indonesia di setiap negara yang dikunjungi, Kedutaan Besar Republik Indonesia dan tempat-tempat wisata budaya dan pendidikan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan profil lulusan TIN FTIP Unpad yang unggul, sesuai targetnya yaitu menghasilkan The Local Enablers, Technopreneur, Design Thinkers dan Creative Leaders. Selain membuka wawasan tentang dunia internasional, termasuk wawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), melalui kegiatan ini para peserta juga diperkenalkan langsung pada berbagai kemajuan dunia.

“Dengan memasuki era MEA, memperkenalkan ASEAN pada keadaan sebenarnya menjadi kebutuhan primer sehingga mahasiswa mampu terbuka wawasannya sehingga memiliki dampak bagi perubahan perilakunya untuk lebih bersiap dalam menghadapi tantangan masa depan,” kata salah seorang dosen FTIP Unpad, Dr. Dwi Purnomo.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan kemahasiswaan tahunan. Dalam perancangannya, kegiatan kemahasiswaan memang dibuat selaras dengan kurikulum akademik agar profil lulusan yang diinginkan dapat  terwujud. Beragam kegiatan kemahasiswaan dibuat secara inovatif, sehingga mendorong mahasiswa untuk membangun sifat kepemimpinannya dalam beragam kegiatan.

“Hal yang menarik dalam TIN ASEAN Trip ini adalah terkait pembiayaannya. Total dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan ini sebesar kurang lebih Rp. 150 Juta  yang keseluruhannya diraih dari kegiatan kewirausahaan yang selama ini dikembangkan di lingkungan Program Studi Teknologi Industri Pertanian yang berkolaborasi dengan Komunitas The Local Enablers dari Forum Kreatif Jatinangor,” ungkap Dr. Dwi.

Elni Hazar, salah seorang peserta TIN ASEAN Trip mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat baginya. Menurutnya, kegiatan ini dapat membuka wawasan dan mendorongnya untuk lebih disiplin seperti yang dilakukan penduduk dari negara yang dikunjungi.

Peserta lain, Krisdianto mengungkapkan bahwa dengan perjalanan ini mahasiswa dapat melihat perbedaan yang selama ini tidak pernah terlihat secara nyata. “Pengalaman ini yang membuat wawasan dan mimpi-mimpi kita menjadi semakin terbuka dan nyata,”ujarnya.*

TIN ASEAN TRIP 2016thumb_IMG_0499_1024 TIN ASEAN TRIP 2016thumb_IMG_0641_1024 TIN ASEAN TRIP 2016thumb_IMG_0673_1024

Rilis: Prodi Teknologi Industri Pertanian Unpad / art

 

The post Membuka Wawasan MEA, Prodi Teknologi Industri Pertanian Laksanakan ASEAN Trip appeared first on Universitas Padjadjaran.

Universitas Padjadjaran Luncurkan Batik Unpad Saat Peringati Dies Natalis ke-59

$
0
0

[Unpad.ac.id, 3/09/2016] Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-59 serta turut melestarikan warisan budaya, Universitas Padjadjaran meluncurkan motif Batik Unpad yang akan digunakan oleh Keluarga Besar Unpad serta memperkaya motif batik yang ada di Jawa Barat. Motik Batik Unpad dirancang oleh seorang perancang batik ternama yang juga alumni Unpad.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad menyalami H. Komarudin Kudiya, S.Ip., M.Ds., (kanan) perancang batik dan pemilik Rumah Batik Komar yang mendesain Batik Unpad, disaksikan Ketua Yayasan Batik Jawa Barat, Sendy Dede Yusuf, saat peluncuran Batik Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Sabtu (3/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad menyalami H. Komarudin Kudiya, S.Ip., M.Ds., (kanan) perancang batik dan pemilik Rumah Batik Komar yang mendesain Batik Unpad, disaksikan Ketua Yayasan Batik Jawa Barat, Sendy Dede Yusuf, saat peluncuran Batik Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Sabtu (3/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Ini merupakan wujud komitmen Unpad untuk menjaga nilai-nilai budaya yang ada di Jawa Barat,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat peluncuran Batik Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Sabtu (3/09). Peluncuran dilakukan dalam rangkaian kegiatan West Java BatikFest yang diselenggarakan oleh Unpad dan Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB).

Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum YBJB, Sendy Dede Yusuf, ST., perancang batik H. Komarudin Kudiya, S.Ip., M.Ds., Ketua Panitia Dies Natalis ke-59 Unpad, Prof. Ramdan Panigoro, dan sejumlah pimpinan Unpad. West Java BatikFest akan berlangsung hingga Minggu (4/09) besok dengan acara antara lain, peragaan busana batik, workshop membatik, pameran dan bazaar, penandatanganan MoU antara Unpad dan YBJB, talkshow bertema batik dari berbagai perspektif , serta Tribute to Hj. Utje CH Suganda (alm), mantan Bupati Kuningan yang memiliki kepedulian terhadap batik.

humas unpad 2016_09_03 Batikfest 10 DADANBatik Unpad dirancang oleh Komarudin Kudiya, perancang batik yang juga pemilik Rumah Batik Komar. Komarudin yang juga alumni FISIP Unpad ini menjelaskan, Batik Unpad dirancang khusus dengan sumber ide dari unsur-unsur pembentuk logo Unpad.

“Batik Unpad bukan saja memiliki desain batik yang eksklusif dan unik, namun diharapkan bisa mempresentasikan kepedulian Unpad terhadap warisan budaya batik Jabar yang indah mempesona. Batik Unpad juga mewakili salah satu ikon, citra, penanda, identitas, komunitas dari warisan leluhur yang harus tetap dijaga dan dilestarikan,” papar Komar yang juga merupakan Ketua Harian YBJB.

Sementara Sendy Dede Yusuf mengatakan, kehadiran Batik Unpad menambah variasi corak batik Jabar dan diharapkan bisa menambah kearifan lokal yang ada. “Batik Unpad dan kegiatan West Java BatikFest ini merupakan bukti Unpad memiliki kepedulian terhadap warisan budaya,” ujar Sendy.

Tentang kegiatan Tribute to Hj. Utje CH Suganda (alm), Sendy memaparkan bahwa almarhumah memiliki semangat tinggi untuk menghadirkan batik dengan ciri khas Kuningan. Atas gagasan Hj. Utje yang saat itu menjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Kuningan, akhirnya diluncurkan beberapa motif batik khas Kuningan pada tahun 2011.

“Dan saat Hj. Utje menjadi Bupati Kuningan pada 2013, batik Kuningan semakin menggeliat di tengah masyarakat, termasuk para pengrajin batiknya. Ibu Hj. Utje wafat pada 7 April 2016, dan untuk mengenang jasanya kami menggelar Tribute to Hj. Utje CH Suganda,” ujar Sendy. *

humas unpad 2016_09_03 Batikfest 11 DADAN humas unpad 2016_09_03 Batikfest 09 DADAN humas unpad 2016_09_03 Batikfest 08 DADAN humas unpad 2016_09_03 Batikfest 07 DADAN humas unpad 2016_09_03 Batikfest 06 DADAN humas unpad 2016_09_03 Batikfest 04 DADAN humas unpad 2016_09_03 Batikfest 03 DADAN humas unpad 2016_09_03 Batikfest 02 DADAN humas unpad 2016_09_03 Batikfest 01 DADAN

Laporan oleh: Erman & Yuni Yuliyani Sapitri

 

The post Universitas Padjadjaran Luncurkan Batik Unpad Saat Peringati Dies Natalis ke-59 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menteri Sosial Minta Unpad Dampingi Pembentukan dan Operasionalisasi e-Warong

$
0
0

[Unpad.ac.id, 03/09/2016] Menteri  Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, mengharapkan kerja sama perguruan tinggi dalam mendukung program Kementerian Sosial. Kerja sama tersebut diharapkan lebih dapat mencapai tujuan dari pelaksanaan program, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama dari golongan masyarakat miskin.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menyerahkan cindera mata kepada Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, di Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (2/09) malam. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menyerahkan cindera mata kepada Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, di Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (2/09) malam. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kebutuhan Kementerian Sosial terhadap peran perguruan tinggi itu mutlak,” ujar Khofifah saat melakukan pertemuan dengan Rektor dan sejumlah pimpinan Unpad, di Ruang Executive Lounge Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (02/09) malam.

Dalam pertemuan tersebut, Khofifah didampingi beberapa pejabat eselon I di Kementerian Sosial RI. Sedangkan dari pihak Unpad, selain Rektor hadir pula Ketua Dewan Profesor Unpad, Prof. Dr. Sutyastie Soemitro Remi, SE., MS., pimpinan Pokja Dewan Profesor Unpad, pimpinan universitas dan fakultas, turut hadir perwakilan dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Khofifah menerangkan, sejak 2015, Kemensos berkontribusi dalam pelaksanaan program penyiapan 5.000 desa mandiri yang disiapkan Pemerintah. Program tersebut dikoordinasikan melalui Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kemensos sendiri berkontribusi menyiapkan 100 Desa Sejahtera Mandiri yang penentuannya dimitrakan langsung dengan perguruan tinggi.

“Desa Sejahtera Mandiri ini yang menentukan perguruan tinggi, dimana mereka punya desa yang digunakan sebagai lokasi Kuliah Kerja Nyata, ataupun desa yang menjadi binaan masing-masing perguruan tinggi,” kata Khofifah.

Melalui program Desa Sejahtera Mandiri, Kemensos bisa mendukung penyiapan berbagai fasilitas yang dibutuhkan desa. Kebutuhan tersebut dimonitori langsung oleh perguruan tinggi selaku pembina desa.

humas unpad 2016_09_02 kerjasama 7 -tedi humas unpad 2016_09_02  kerjasama 5 -tedi humas unpad 2016_09_02 kerjasama 4 -tedi humas unpad 2016_09_02 kerjasama 3 -tedijpg humas unpad 2016_09_02 kerjasama 1 -tedi humas unpad 2016_09_02 kerjasama 2 -tedi

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, program ini juga bisa terintegrasi dengan program pengembangan wilayah yang dilakukan Unpad di Jawa Barat. Seperti diketahui, Unpad tengah mengimplementasikan program ASUP Jabar (Aliansi Strategis Unpad-Jawa Barat), dimana salah satu implementasinya ialah diterjukannya guru besar aktif Unpad melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui program Profesor Masuk Desa.

Khofifah sendiri mengapresiasi program Profesor Masuk Desa yang dilakukan Unpad. Menurutnya, program ini dapat lebih mendekatkan dunia akademik perguruan tinggi kepada masyarakat desa. Berdasarkan fakta di lapangan, ia menuturkan masih banyak masyarakat desa yang belum memahami sosok seorang profesor.

“Program Profesor Masuk Desa ini ajaib. Saya paham dunia guru besar itu seperti apa dan dunia kampung itu seperti apa,” ujar Khofifah.

Khofifah pun berharap pertemuannya dengan Unpad ini dapat saling memberikan penguatan antar kedua pihak, baik pada program Profesor Masuk Desa maupun program yang dikembangkan di Kemensos.*

Kerja Sama
Sementara itu, salah satu kerja sama dengan Kemensos RI terwujud melalui penandatangan Piagam Kerja Sama (PKS) antara Unpad dengan Direktorat Jenderal Pengentasan Fakir Miskin Kemensos RI. Dalam kerja sama ini, Unpad diminta melakukan pendampingan dalam peningkatan kapasitas pengurus Kelompok Usaha Bersama (Kube) dalam rangka pembentukan dan operasionalisasi Elektronik Warung Gotong Royong (e-warong).

Penandatanganan PKS dilakukan oleh Wakil Rektor bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad, Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., dengan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung, di sela peluncuran Layanan E-Warong Kube Program Keluarga Harapan (PKH) Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera, di lapangan ex-Situ Otong, Jalan Babakan Jati, Bandung, Jumat (02/09).

Layanan e-warong merupakan salah satu program Kemensos dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Layanan ini memberikan bantuan secara non tunai yang terintegrasi melalui sistem aplikasi perbankan berbasis teknologi informasi. Ini bertujuan memutus mata rantai rentenir.

Setiap masyarakat miskin yang mendapat Kartu Keluarga Sejahtera secara otomatis mendapatkan akses transaksi e-warong. Masyarakat miskin dapat melakukan transaksi e-warong melalui sistem aplikasi Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera  (KMIS).

Khofifah menuturkan, layanan e-warong bertujuan menghindari kemungkinan terjadinya moral hazard. “Ini yang harus membutuhkan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat yang tadinya menerima charity, maka bisa diwujudkan dengan pendekatan prosperity,”  kata Khofifah.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh

The post Menteri Sosial Minta Unpad Dampingi Pembentukan dan Operasionalisasi e-Warong appeared first on Universitas Padjadjaran.

Bahas Kolaborasi ASEAN, Profesor dan Mahasiswa Kwansei Gakuin University Jepang Kunjungi Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 5/09/2016] Sebagai bagi dari kegiatan ASEAN Project, sebanyak 3 profesor dan 7 mahasiswa Kwansei Gakuin University, Jepang melakukan kunjungan ke Universitas Padjadjaran. Rombongan diterima oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad di Ruang Rektor, kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (5/11).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), berfoto bersama tiga profesor dari Kwansei Gakuin University, Jepang dan Handarto, PhD (paling kanan) di Ruang Rektor, kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (5/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), berfoto bersama tiga profesor dari Kwansei Gakuin University, Jepang dan Handarto, PhD (paling kanan) di Ruang Rektor, kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (5/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor menyambut baik kunjungan ini, dan mengungkapkan bahwa kerja sama antara kedua belah pihak telah berlangsung lama. Ia pun berharap rombongan dari Kwansei Gakuin University ini dapat menjalankan segala aktivitasnya di Unpad dengan baik.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga berharap bahwa kerja sama yang terjalin bukan hanya antara universitas dengan universitas di Indonesia dan Jepang. Kedepannya, diharapkan kunjungan akan dilakukan dengan melibatkan sektor bisnis.

“Sekarang kerja sama yang perlu dikembangkan adalah antara universitas dan bisnis dengan universitas dan bisnis,” ujar Rektor.

Dari Unpad, turut hadir pula Prof. Yanyan Mochamad Yani dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (FISIP) dan Handarto, Ph.D dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian, serta sejumlah mahasiswa Unpad yang mengikuti student exchange program dengan Kwansei Gakuin University.

humas unpad 2016_09_05 Jepang 2 -tediDitemui di sela acara, Prof. Yanyan mengatakan bahwa para mahasiswa yang melakukan kunjungan kali ini akan melakukan diskusi dengan mahasiswa Unpad, terkait dengan peningkatan kolaborasi ASEAN dan Jepang.

Selain ke Indonesia, kunjungan terkait ASEAN Project  juga dilakukan ke sejumlah negara ASEAN lainnya, yang akan berlangsung hingga pertengahan September mendatang. Sebelumnya, pada awal hingga pertengahan Agustus 2016, kegiatan ini dilaksanakan di Kwansei Gakuin University, Jepang, dengan juga mahasiswa dari sejumlah negara di ASEAN. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Bahas Kolaborasi ASEAN, Profesor dan Mahasiswa Kwansei Gakuin University Jepang Kunjungi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, ”Bedah APBD Jika Ingin Lihat Ideologi Pemimpin Daerah”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 5/09/2016] Wali Kota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, di Bale Rumawat Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (5/09). Dalam kesempatan tersebut, Bima memaparkan materi mengenai Kepemimpinan Politik: Antara Ideologis dan Populisme.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa FISIP Unpad di Bale Rumawat Unpad, Jln. DIpati Ukur 35 Bandung, Senin (5/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa FISIP Unpad di Bale Rumawat Unpad, Jln. DIpati Ukur 35 Bandung, Senin (5/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menurut Bima, memimpin adalah menjaga keseimbangan. Seorang pemimpin harus dapat menjaga keseimbangan dalam berbagai hal, terutama terkait menjaga agar apa yang menjadi pemikiran pemimpin dapat sampai ke masyarakat dengan baik.

“Tidak mudah meniti jalan yang sangat licin ketika menjadi pemimpin. Karena harus betul-betul menjaga keseimbangan,” ujar Bima.

Untuk menjaga keseimbangan opini publik misalnya, Bima mewajibkan seluruh Kepala Dinas, Camat, dan Lurah di Kota Bogor untuk memilki akun di sosial media. Ia memiliki “jubir digital” yang akan membantunya dalam mengomunikasikan berbagai pemikirannya.

humas unpad 2016_09_05 Fisip 2 -tediBima pun berpendapat, tantangan utama seorang pemimpin adalah selain dapat membumikan ideologi, juga harus dapat menyampaikan pemikirannya dengan baik dan tidak timbul distorsi.

“Selain ideologi dibumikan, tetapi juga mengomunikasikan pemikiran kita, sehingga sampai dan tidak ada distorsi,” ujar Bima.

Terkait ideologi, Bima mengakui,  bahwa sangat perlu seorang pemimpin memiliki dan menjaga ideologinya. Menurut Bima,  ideologi merupakan identitas dari seseorang. Jika ideologi seseorang jelas, maka sikapnya pun akan jelas. Orang yang tidak memiliki ideologi akan terombang ambing, termasuk juga ketika mengambil sebuah kebijakan dalam memimpin.

Ia pun mengkritisi banyaknya politisi yang tidak memiliki ideologi. Selain karena tidak paham, juga banyak dari mereka yang berjuang hanya karena kepentingan materi.

“Tapi kalau berpolitik karena berjuang, itu harus ada landasan ideologi,” ujar Bima.

Bagi Bima, menilai ideologi seorang pemimpin daerah tidaklah dilihat dari retorika atau kata-kata yang disampaikanya. Melihat ideologi seorang pemimpin daerah dapat dilihat dari apa yang ia lakukan pada APBD di daerahnya.

“Menilai seorang walikota ideologinya apa, bedah APBD-nya. Lihat komitmennya pada APBD  apa yang dilakukan,” tuturnya.

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Wali Kota Bogor, Bima Arya, ”Bedah APBD Jika Ingin Lihat Ideologi Pemimpin Daerah” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Prof. Rina Indiastuti, “Perlu Interdepedensi untuk Membangun Daya Saing Daerah”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 6/09/2016] Kemampuan membangun daya saing pada kebanyakan kabupaten di Jawa Barat masih rendah. Hal ini diindikasikan oleh aliran investasi yang kecil dan penciptaan nilai tambah yang terbatas.

Prof. Rina Indiastuti saat memberikan sambutan pada acara “Diseminasi Buku dan Seminar Formulasi Strategi dan Kebijakan Penumbuhan Daya Saing Daerah Jawa Barat” di Gedung Bank Indonesia Jabar, Jln. Braga 108 Bandung, Senin (5/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Prof. Rina Indiastuti saat memberikan sambutan pada acara “Diseminasi Buku dan Seminar Formulasi Strategi dan Kebijakan Penumbuhan Daya Saing Daerah Jawa Barat” di Gedung Bank Indonesia Jabar, Jln. Braga 108 Bandung, Senin (5/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Maka solusinya adalah interdepedensi, mari kita ciptakan format rantai nilainya, sesuai dengan potensi dan keunggulan masing-masing daerah,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisinis (FEB) Unpad, Prof. Rina Indiastuti dalam acara “Diseminasi Buku dan Seminar Formulasi Strategi dan Kebijakan Penumbuhan Daya Saing Daerah Jawa Barat” di Gedung Bank Indonesia Jabar, Jln. Braga 108 Bandung, Senin (5/09) kemarin. Adapun buku yang didiseminasikan adalah karya Prof. Rina berjudul “Daya Saing Daerah:Konsep, Kajian, dan Kebijakan”.

Untuk membangun daya saing daerah, salah satu hal yang diusulkan Prof. Rina adalah dibangunnya konektivitas pemerintah dan pemerintah daerah. Selain itu, perlu juga membangun interdepedensi antara pemerintah kota dengan pemerintah kabupaten, dimana kebijakannya perlu berjalan beriringan.

Salah satu contoh yang terjadi adalah antara Kota dan Kabupaten Bogor, dimana kedua daerah ini dapat tumbuh secara beriringan. Prof. Rina pun menyoroti bahwa hal ini tidak terjadi di Kota dan Kabupaten Bandung.

“Saudara tetapi tidak mesra. Seharusnya, kota Bandung bisa memperluas basis keterkaitan interdepedensi ke Kabupaten Bandung,” ujar Prof. Rina.

Sementara itu, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa salah satu tantangan yang terjadi terkait daya saing daerah saat ini adalah adanya  disparitas yang terjadi di berbagai wilayah. “Kalau kita lihat Jawa Barat, disparitas itu juga terlihat.” ujar Rektor.

Dalam bukunya itu, Prof. Rina memandang daya saing daerah dalam tiga pilar, yaitu pengelolaan faktor produksi yang efisien/produktif, kualitas proses dan output, serta outcome dan efektivitas kebijakan. Dengan demikian, menurutnya daya saing daerah tidak hanya bisa dipandang dari segi produksi yang meningkat, serta naiknya pertumbuhan ekonomi dan bisnis.

“Tapi masalah sustainability, digambarkan melalui proses. Misalnya apakah terjadi inovasi, apakah terjadi hasil riset yang diinvansi dan dikomersialisasi, dan human capitalnya bagaimana,” ujar Prof. Rina.

Selanjutnya dari outcome, diantaranya dapat dilihat dari tingkat kemiskinan, ketimpangan, kebijakan pemerintah daerah, dan kebijakan upah minimum.

Prof. Rina pun menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan daya saing daerah adalah dimana setiap pemangku kepentingan memiliki kemampuan untuk membangun keunggulan. “Keunggulan menjadi sasaran peningkatan daya siang,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor pun berpendapat bahwa peningkatan daya saing daerah tidak hanya berhenti pada aspek daerah, melainkan  harus dapat disinergikan demi  kemajuan Indonesia di  pentas dunia. Berbicara mengenai daya saing daerah pun tidak dapat dipisahkan dari perekonomian global.

“Pada dasarnya, kalau semua wilayah punya kekuatan yang memang baik, kita bisa membawa bangsa ini ke pentas dunia,” kata Rektor.

Rektor juga memaparkan, bahwa untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di daerah, diantaranya diperlukan pendidikan transformatif dari perguruan tinggi, dimana berbagai aktivitas di perguruan tinggi diintergrasikan dengan kondisi yang ada di daerah.*

Lampiran:
Strategi Penumbuhan Daya Saing Daerah Jabar oleh Prof. Rina Indiastuti

humas unpad 2016_09_05 diseminasi buku prof Rina 7 -DADAN humas unpad 2016_09_05 diseminasi buku prof Rina 6 -DADAN humas unpad 2016_09_05 diseminasi buku prof Rina 4 -DADAN humas unpad 2016_09_05 diseminasi buku prof Rina 5 -DADAN humas unpad 2016_09_05 diseminasi buku prof Rina 2 -DADAN humas unpad 2016_09_05 diseminasi buku prof Rina 1 -DADAN

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

 

The post Prof. Rina Indiastuti, “Perlu Interdepedensi untuk Membangun Daya Saing Daerah” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Farmasi Unpad Teliti Ko-Kristalisasi Simvastatin untuk Efektivitas Turunkan Kolesterol

$
0
0

[Unpad.ac.id, 7/09/2016] Empat mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padadjaran melakukan penelitian untuk meningkatkan laju kelarutan air simvastatin sebagai obat penurun kolesterol dalam darah. Dengan semakin larut dalam air, diharapkan efektivitas simvastatin dalam menurunkan kolesterol akan semakin meningkat.

Empat mahasiswa Farmasi Unpad yang melakukan penelitian “Peningkatan Laju Kelarutan dalam Air dan Uji Disolusi Ko-Kristal Simvastatin melalui Ko-Kristalisasi dengan Metode Slurry menggunakan Ko-Former Azam Benzoat, Sakarin, dan Aspartam” ketika menerima medali perak Pimnas 2016. (Foto oleh: Dadan T.)

Empat mahasiswa Farmasi Unpad yang melakukan penelitian “Peningkatan Laju Kelarutan dalam Air dan Uji Disolusi Ko-Kristal Simvastatin melalui Ko-Kristalisasi dengan Metode Slurry menggunakan Ko-Former Azam Benzoat, Sakarin, dan Aspartam” ketika menerima medali perak Pimnas 2016. (Foto oleh: Dadan T.)

Mereka adalah Ratna Mutia Kharisma, Harbowo Dwi Prakoso, M. Arnaj Madyan, dan Willybordus Yoga Pratama yang melakukan penelitian berjudul “Peningkatan Laju Kelarutan dalam Air dan Uji Disolusi Ko-Kristal Simvastatin melalui Ko-Kristalisasi dengan Metode Slurry menggunakan Ko-Former Azam Benzoat, Sakarin, dan Aspartam”. Melalui skema Kreativitas Mahasiswa-Penelitian Eksakta (PKM- PE), mereka berhasil meraih medali perak pada kelas poster di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-29 di Institut Pertanian Bogor pada pertengahan Agustus lalu.

Simvastatin merupakan salah satu obat penurun kolesterol yang paling banyak digunakan di Indonesia. Namun berdasarkan data dari Food and Drug Administration (FDA), simvastatin termasuk obat dengan tingkat kelarutan yang rendah. Dengan demikian, kandungan obat yang akan terserap dalam tubuh hanya sedikit, dan banyak yang terbuang lagi oleh tubuh.

“Kami ingin meningkatkan kelarutan di dalam air, karena 70% tubuh manusia itu terdiri dari air. Diharapkan dengan peningkatan kelarutan ini, daya serap simvastatin dalam tubuh pun akan meningkatsehingga efektivitas ke pasiennya pun akan meningkat,” tutur Arnaj.

Lebih lanjut Arnaj mengharapkan bahwa dengan meningkatnya efektivitas obat tersebut, maka akan mempercepat kesembuhan pasien. Biasanya, penderita kolesterol menggunakan obat ini dalam jangka waktu yang panjang. Padahal, simvastatin memiliki efek samping yang cukup berbahaya jika dikonsumsi jangkan panjang, seperti alzheimer, atau komplikasi penyakit lainnya.

Melalui penelitian ini, mereka berusaha melakukan pengembangan obat baru. Simvastatin yang ada di pasaran, mereka ubah strukturnya sehingga berbeda dengan simvastatin sebelumnya. Adapun zat pembantu (ko-former) yang digunakan adalah asam benzoat, sakarin, dan aspartam.

“Syarat dari ko-former ini tidak boleh merubah sifat dari zat aktifnya. Kalau tadi untuk anti kolesterol, ko-former nya ini tidak boleh ada sifat yang lainnya. Jadi dia hanya membantu larut saja,” jelas Ratna.

Dengan semakin mudahnya larut dalam tubuh, selain lebih efektif pada tubuh pasien, maka diharapkan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi obat ini pun akan lebih sedikit dengan dosis yang lebih rendah.

“Jadi dengan kadar yang lebih sedikit tapi dia juga diserap lebih banyak, artinya kan harga yang dibutuhkan nanti untuk dijadikan bentuk sediannya juga lebih murah,” ungkap Ratna.

Mereka mengakui, dibutuhkan penelitian lanjutan agar hasil penelitian mereka ini benar-benar menghasilkan produk yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Hingga saat ini, uji yang dilakukan baru sebatas uji in vitro (diuji di luar tubuh).

“Saya harap ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk diuji selanjutnya,” harap Harbowo.

Terkait perolehan medali di Pimnas, mereka mengaku senang dan tidak menyangka sebelumnya. Meski menyadari terdapat beberapa kekurangan, Ratna dan tim selalu berusaha tampil terbaik dalam membawakan nama Unpad di ajang tersebut.

Saat ini, mereka pun ingin memberikan motivasi kepada mahasiswa lain untuk tidak ragu mengirimkan proposal Program Kreativitas Mahasiswa. Selama mengikuti Pimnas, mereka mengaku mendapatkan wawasan lebih dan pengalaman yang berharga. Dengan mengikuti ajang ini, potensi diri pun dapat terukur. Hal inilah yang mereka berusaha tularkan pada adik-adik angkatan mereka.

“Jangan takut untuk mencoba. Lakukanlah yang terbaik untuk Unpad,” ujar Willy.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Mahasiswa Farmasi Unpad Teliti Ko-Kristalisasi Simvastatin untuk Efektivitas Turunkan Kolesterol appeared first on Universitas Padjadjaran.

Guru Besar Hortikultura Unpad, Prof. (Em.) Dr. Ir. Aos M. Akyas, Meninggal Dunia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 7/09/2016] Universitas Padjadjaran kembali kehilangan salah satu Guru Besar dari Fakultas Pertanian. Hari ini, Rabu 7 September 2016, Prof. Dr. Ir. Aos M. Akyas, Guru Besar Emeritus Hortikultura Unpad, meninggal dunia di Bandung pada usia 75 tahun. Seminggu sebelumnya, Prof. (Em). Dr. Ir. Rasjid Sukarja juga dari Faperta meninggal dunia pada usia 86 tahun.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan sambutan penghormatan terakhir bagi Prof. (Em.) Dr. Ir. Aos M. Akyas di Masjid Al Jihad Unpad Bandung, Rabu (7/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan sambutan penghormatan terakhir bagi Prof. (Em.) Dr. Ir. Aos M. Akyas di Masjid Al Jihad Unpad Bandung, Rabu (7/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Dalam waktu yang berdekatan, Unpad kembali kehilangan sosok Guru Besar. Hari ini, Prof. Aos M. Akyas meninggal dunia. Dari riwayat hidupnya, kita bisa melihat begitu kuatnya karakter beliau dalam memperkuat pengembangan akademis bagi almamaternya tercinta ini. Semoga ini bisa menjadi teladan bagi kita yang masih berkiprah pada saat ini,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan sambutan penghormatan terakhir kepada almarhum, usai ikut mengikuti shalat jenazah di Masjid Al Jihad Unpad, Jln. Dipati Ukur, Rabu (7/09).

Almarhum Prof. Aos M. Akyas meninggalkan seorang istri, Atit Hendaryati, dan tiga orang anak yaitu Windyasari, Benny Adyaksa, dan Vinny Avianty. Semasa mengabdi di Unpad, Prof. Aos M. Akyas antara lain pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Keanekaragaman Hayati Lembaga Penelitian Unpad, Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Faperta Unpad, serta pernah menerima penghargaan “Parama Bhoga Nugraha” dari Menteri Negara Pangan dan Hortikultura pada Oktober 1999.

Usai dishalatkan, jenazah langsung dikebumikan ke pemakaman Mekar Wangi di Jln. Moh. Toha Bandung. Selain Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, hadir pula dalam penghormatan terakhir tersebut Rektor ke-10 Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, Rektor ke-9 Unpad, Prof. Himendra Wargahadibrata, dan Rektor ke-7, Prof. Yuyun Wirasasmita, sejumlah pimpinan Unpad lainnya, rekan kerja almarhum, serta pihak keluarga.*

humas unpad 2016_09_07 Penglepasan Alm Aos M 3 -tedijpg humas unpad 2016_09_07Penglepasan Alm Aos M 2 -tedi humas unpad 2016_09_07 Penglepasan Alm 3 -tedi

Laporan oleh: Erman

The post Guru Besar Hortikultura Unpad, Prof. (Em.) Dr. Ir. Aos M. Akyas, Meninggal Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dosen FKG Unpad Jadi Saksi Ahli Bidang Forensik Odontologi di Persidangan Yusman Telaumbauna

$
0
0

[Unpad.ac.id, 7/09/2016] Tim Forensik Odontologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran yang dipimpin Fahmi Oscandar , drg., M.kes., Sp.RKG menjadi saksi ahli dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus terpidana mati Yusman Telaumbauna. Sebagai saksi ahli, tim ini melakukan identifikasi usia Yusman. Dua dosen FKG datang ke Pengadilan Gunung Sitoli sebagai saksi ahli pada sidang yang berlangsung 29 Agustus 2016 lalu.

Dua dosen FKG Unpad, Fahmi Oscandar , drg., M.kes., Sp.RKG dan Yuti Malinda, drg., MM., MKes., saat hadir sebagai saksi ahli di Pengadilan Gunung Sitoli, Senin (29/08) lalu. *

Dua dosen FKG Unpad, Fahmi Oscandar , drg., M.kes., Sp.RKG dan Yuti Malinda, drg., MM., MKes., (kedua dan ketiga dari kanan) saat hadir sebagai saksi ahli di Pengadilan Gunung Sitoli, Senin (29/08) lalu. *

Yusman divonis mati atas dakwaan pembunuhan berencana terhadap Kolimarinus Zega, Jimmi Trio Girsang, dan Rugun Br. Vonis tersebut dijatuhkan Pengadilan Negeri (PN) Gunung Sitoli pada 21 mei 2013 lalu. PK diajukan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sebagai kuasa hukum Yusman. Melalui koordinatornya Haris Azhar, S.H., M.A, KontraS melayangkan PK setelah ditemukan adanya bukti-bukti baru (novum). Salah satu bukti kuatnya adalah hasil pemeriksaan radiograf cephalometri dan panoramik rongga mulut dan struktur tulang fasial Yusman yang menunjukkan Yusman masih berusia 16 tahun pada tahun 2013.

Awalnya, KontraS menghubungi Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia (AIFI) untuk meminta bantuan identifikasi umur Yusman. Sekretaris AIFI pun merekomendasikan Fahmi Oscandar, drg., Mkes., Sp.RKG sebagai anggota AIFI bidang Forensik Odontologi untuk membantu melakukan pemeriksaan umur Yusman.

Mendapat mandat untuk melakukan pemeriksaan terhadap Yusman, drg Fahmi kemudian melayangkan surat permohonan izin pada Dekan FKG, Dr. Nina Djustiana, drg., MS untuk membentuk tim yang beranggotakan 11 orang, yaitu Fahmi Oscandar, drg., M.Kes., Sp RKG (ketua), Yuti Malinda, drg., MM., MKes (sekretaris), Farina Pramanik, drg., MM., Sp RKG (anggota), Yurika Ambar Lita, drg (anggota), Ali Thomas, drg (anggota), Dominica Dian, drg (anggota), Farihah Septina, drg (anggota), Grace Christine Simatupang, drg  (anggota), I Made Agus Astika, drg  (anggota), Yusuf, drg (anggota), Isti Rahayu , (anggota), Intan Farizka, drg (anggota).

Setelah diskusi dengan anggota tim, ditentukan metode identifikasi umur untuk kasus Yusman ini. Pada 17 November 2015, Yusman didatangkan ke Instalasi Radiologi Kedokteran Gigi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Unpad (RSGM FKG Unpad) untuk dilakukan pemeriksaan dengan radiograf panoramik, cephalometri, Hand Wrist (karpal), dan CBCT 3D.

Fahmi dan tim kemudian menganalisa menggunakan 4 metode yaitu, metode Al Qahtani (dental), metode Van Heerden (dental), metode Schaeffer (sinus paranasal), dan metode Grelich-Pyle. Dari hasil analisa pemeriksaan 4 metode yang dilakukan dengan radiograf, dapat ditentukan estimasi umur Yusman pada saat dilakukan pemeriksaan, yaitu pada tanggal 17 November 2015 adalah 18,4-18,5 tahun dengan tingkat akurasi mencapai 95%.

Adapun waktu yang dibutuhkan tim dari tahap awal pemeriksaan terhadap Yusman sampai pada kesimpulan memakan waktu 2 hari. Proses identifikasi umur melalui forensik odontologi terbilang cepat dan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi.

Dari hasil tersebut, KontraS mengajukan PK yang telah disidangkan pada 15 Agustus 2016 dengan agenda pembacaan permohonan PK. Selanjutnya pada 29 Agustus 2016, diagendakan pembuktian dan pemeriksaan saksi ahli. KontraS pun mendatangkan drg. Fahmi dan drg. Yuti ke Pengadilan Gunung Sitoli sebagai saksi ahli pada sidang PK kasus Pembunuhan Berencana dengan Terpidana mati Yusman Telaumbanua.

Pengalaman melakukan proses identifikasi di bidang forensik odontologi FKG Unpad bukan hanya kali ini saja. Menurut drg. Fahmi, beberapa proses identifikasi telah dilakukan, seperti proses identifikasi rangka manusia yang diketemukan di Gua Pawon Padalarang Bandung yang berumur 9000 SM, serta identifikasi korban tragedi kecelakaan pesawat Sukhoi dan Air Asia, dimana ia menjadi salah satu anggota Tim DVI.

Ilmu Forensik Odontologi (Forensik Kedokteran Gigi) di FKG Unpad terbilang disiplin ilmu yang masih muda usianya, mengingat belum banyak pakar yang ahli dibidang tersebut di FKG Unpad. Forensik Odontologi pun tidak hanya dipergunakan untuk identifikasi korban bencana, namun bisa juga digabungkan dan bekerja sama dengan disiplin ilmu lain, seperti dengan  Arkeologi, Matematika, dan Teknologi Informatika.

“Kami telah berhasil melakukan penelitian dengan kerja sama pakar ilmu lain, dan memperoleh hasil yang cukup memuaskan. Hasil-hasil yang diperoleh tidak terlepas dari dukungan berbagai stakeholder di Unpad. Semoga semakin banyak disiplin Ilmu lain yang dapat diaplikasikan secara nyata dan langsung di masyarakat, karena itu juga menjadi salah satu tujuan Unpad sebagai lembaga penyelenggara pendidikan,” kata drg. Fahmi.*

Rilis oleh: FKG Unpad / art

The post Dosen FKG Unpad Jadi Saksi Ahli Bidang Forensik Odontologi di Persidangan Yusman Telaumbauna appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 43 Pemuda dari 7 Negara Ikuti ASEAN Youth Initiative Conference

$
0
0

[Unpad.ac.id, 7/09/2016] Sebanyak 43 pemuda dari 7 negara ASEAN mengikuti ASEAN Youth Initiative Conference (AYIC) yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM Kema) Universitas Padjadjaran, mulai hari ini, Rabu (7/09) hingga Sabtu (10/09) mendatang. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad di Bale Atikan atau Unpad Training Center,  Jalan Ir. H. Djuanda  No.4, Bandung, Rabu (7/09).

Suasana pembukaan ASEAN Youth Initiative Conference (AYIC) di Bale Atikan atau Unpad Training Center , Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, Rabu (7/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana pembukaan ASEAN Youth Initiative Conference (AYIC) di Bale Atikan atau Unpad Training Center , Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, Rabu (7/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya peran pemuda bagi masa depan. Menurutnya, masa depan ada di tangan pemuda, karena merekalah yang nantinya akan benar-benar berada di sana. Untuk itu, pemuda memiliki peranan besar dalam memutuskan apa yang terjadi di masa depan yang akan mereka hadapi nanti.

“Kalianlah yang memutuskan apa yang ingin kalian hadapi di masa depan,” ujar Rektor.

Hal tersebut juga turut mempengaruhi apa yang dilakukan di universitas saat ini. Melalui pendidikan transformatif, diberikan banyak kesempatan bagi para pemuda untuk lebih inisiatif dan meningkatkan kapasitas diri.

“Jangan hanya tunggu apa yang akan disampaikan oleh dosen. Tapi kalian harus menemukan apa yang kalian inginkan, ketahui, dan apa yang dibutuhkan terkait masa depan kalian,” kata Rektor.

Selain itu, untuk menghadapi berbagai tantangan yang terjadi saat ini, dibutuhkan interdepedensi. Rektor pun mengajak para pemuda untuk lebih dari sekadar kolaborasi, melainkan adanya interdepedensi. Interdependensi juga diperlukan dalam mencapai SDGs.

“Ini adalah spirit yang harus dibangun, karena dengan kompleksitas tantangan yang kita hadapi sekarang, tanpa interdepedensi kita tidak akan meneylesaikan berbagai permasalahan,” tutur Rektor.

Sementara itu, Project Officer  ASEAN Youth Initiative Conference, Adinda mengungkapkan bahwa kegiatan ini digelar untuk menginspirasi para pemuda, khususnya di ASEAN untuk berkontribusi dalam pencapaian SDGs. “Ini adalah kontribusi kami untuk mencapai SDGs,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Director of Media and Promoting AYIC,  Nea Maryami Ningtyas. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini digelar untuk meningkatkan peran pemuda dalam pencapaian SDGs. Dalam empat hari, kegiatan yang dilakukan yaitu seminar, diskusi intensif, dan konferensi terbuka.

“Jadi lewat kegiatan ini, nanti kita akan mengeluarkan action plan. Action plan ini akan menjadi guide untuk anak muda, terutama para delegasi dari negara ASEAN ini untuk dibawa pulang ke negaranya masing-masing untuk diwujudkan,” ujar Nea.*

humas unpad 2016_09_07 Asean youth intiative conference 1 -tedi humas unpad 2016_09_07  Asean Youth Intiative Conference 2 -tedi humas unpad 2016_09_07 EOS 7D 15_39_300966

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Sebanyak 43 Pemuda dari 7 Negara Ikuti ASEAN Youth Initiative Conference appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live