Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Setelah Registrasi, Mahasiswa Multikampus Unpad Pangandaran Siap Tempati Asrama

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/08/2016] Sebanyak 166 calon mahasiswa baru Program Multikampus Universitas Padjadjaran di Kabupaten Pangandaran melakukan registrasi administratif. Registrasi dilakukan di kampus sementara Program Multikampus Unpad-Pangandaran di Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kab. Pangandaran, Kamis (18/08).

Salah satu mahasiswa S1 Multikampus Unpad di Pangandaran menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa setelah selesai melaksanakan registrasi administrasi di kampus sementara Unpad di Pangandaran, Kamis (18/08). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Salah satu mahasiswa S1 Multikampus Unpad di Pangandaran menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa setelah selesai melaksanakan registrasi administrasi di kampus sementara Unpad di Cikembulan, Pangandaran, Kamis (18/08). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Pengelola Program Multikampus Pangandaran, Dr. Bambang Hermanto, M.Si., mengatakan, mekanisme registrasi yang digelar di Pangandaran sama dengan proses registrasi mahasiswa baru Unpad pada umumnya. Calon mahasiswa melakukan registrasi dengan membawa sejumlah kelengkapan persyaratan yang telah ditentukan. Setelah berkas persyaratan diverifikasi oleh tim registrasi, calon mahasiswa baru kemudian melakukan pemotretan untuk mendapatkan Kartu Tanda Mahasiswa. Kemudian, calon mahasiswa juga akan mendapatkan jas almamater, dasi, serta informasi asrama dan jadwal prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).

Terkait asrama, Dr. Bambang mengungkapkan, seluruh mahasiswa baru program Multikampus akan langsung ditempatkan di asrama selama satu tahun. Proses penempatan ke asrama sendiri dilakukan langsung setelah registrasi selesai. Adapun lokasi asrama mahasiswa dan dosen terletak di Hotel Sinar Rahayu 4 di kawasan Pantai Barat Pangandaran.

“Begitu registrasi selesai, mahasiswa langsung ditempatkan ke asrama. Nanti, pada tanggal 22 dan 23 Agustus, mahasiswa kami berangkatkan untuk mengikuti prosesi PMB di Kampus Jatinangor. Seluruh akomodasi mahasiswa baru Program Multikampus Pangandaraan saat mengikuti PMB di Kampus Jatinangor akan difasilitasi oleh Unpad,” ujar Dr.Bambang.

Lebih lanjut Dr. Bambang mengatakan, usai mengikuti prosesi PMB di kampus Jatinangor, mahasiswa baru kemudian mengikuti Program Pembinaan Kehidupan Berasrama. Program yang berlangsung dari 24 – 26 Agustus ini akan memberikan penekanan terkait pembinaan kemahasiswaan. Program ini bertujuan agar mahasiswa bisa menjalani kehidupan berasrama dengan baik sekaligus menyiapkan diri untuk menghadapi proses pembelajaran.

“Kita rancang dengan kegiatan yang sifatnya rekreatif. Pematerinya para dosen yang tergabung di program multikampus, dan secara khusus kita undang pengurus lembaga kemahasiswaan dari kampus induk,” terang Dr. Bambang.

Proses pembelajaran sendiri akan mulai berlangsung pada 29 Agustus mendatang. Dr. Bambang mengatakan, mahasiswa juga langsung mengikuti program Tahapan Persiapan Bersama (TPB) atau Happiness Integrity Transition Study (HITS) yang khusus diikuti oleh mahasiswa Tahun Akademik 2016/2017. Seperti diberitakan sebelumnya, program ini akan berlangsung selama dua semester, atau satu tahun perkuliahan.

“Selama setahun program HITS, mereka akan ditempatkan di asrama. Begitu selesai mereka akan mencari pemondokan di masyarakat. Artinya ekonomi masyarakat juga akan meningkat,” paparnya.

reg-9 reg-8 reg-7 reg-5 reg-2 reg-1

Adapun proses perkuliahan program Multikampus mengacu pada kurikulum prodi induknya. Selain itu, mahasiswa juga akan melakukan interaksi langsung ke masyarakat melalui rangkaian program HITS. Dr. Bambang mengatakan, selain melakukan proses perkuliahan di kampus, mahasiswa juga dapat melakukan perkuliahan di asrama maupun berbagai kawasan di sekitar Pangandaran.

Unpad bersama Pemprov Jabar dan Pemkab Pangandaran sendiri tengah menyiapkan lokasi kampus yang lebih representatif. Saat ini, rencana lokasi pembangunan gedung kampus berada di Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kab. Pangandaran. Diharapkan, dengan adanya gedung baru ini, Unpad dapat menyelenggarakan prosesi wisuda pertama program Multikampus secara mandiri di Pangandaran. Selain itu, jumlah program studi yang ditawarkan pun akan bertambah.

“Saat ini Unpad sedang menyiapkan detail engineering design (DED)-nya. Kalau DED-nya sudah siap, nanti sudah bisa dilelangkan,” kata Dr. Bambang.

Selain melaksanakan registrasi, di lokasi yang sama digelar pula kegiatan silaturahim (Open House) antara perwakilan pimpinan dan dosen Unpad dengan para orangtua calon mahasiswa baru. Pelaksanaan Open House pada Kamis (18/08) diikuti oleh orangtua calon mahasiswa baru dari prodi Ilmu Komunikasi, Administrasi Bisnis, dan Keperawatan. Sedangkan untuk dua prodi lainnya, Peternakan dan Perikanan, Open House digelar pada Jumat (19/08). *

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Setelah Registrasi, Mahasiswa Multikampus Unpad Pangandaran Siap Tempati Asrama appeared first on Universitas Padjadjaran.


Rektor Resmikan Gedung Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad di Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/08/2016] Rektor Universitas Padjadjaran  Prof. Tri Hanggono Achmad, meresmikan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad, Jatinangor, Jumat (19/08). Menurut Rektor, kehadiran FEB Unpad di Jatinangor dapat semakin menguatkan sinergitas antar bidang ilmu di Unpad.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, menandatangani prasasti peresmian gedung Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad di Jatinangor, Jumat (19/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, menandatangani prasasti peresmian gedung Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad di Jatinangor, Jumat (19/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Walaupun kita dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak dimana saja, kita bisa mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, tapi hubungan keterikatan fisik itu penting sekali sehingga hadirnya teman-teman FEB secara fisik di Jatinangor itu akan memberikan energi yang luar biasa,” kata Rektor.

Dalam mendorong pembangunan masyarakat misalnya, salah satu indikator kuatnya adalah sektor ekonomi.  Akan sulit bagi Unpad berkontribusi lebih kuat, jika tidak ada Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang secara pilar memiliki kekuatan ilmu ekonomi hadir secara langsung bersama dengan fakultas atau kekuatan ilmu lain yang ada di Unpad.

“Pasti ada sesuatu yang terasa kurang.  Maka mudah-mudahan dengan hadirnya teman-teman di sini, pilar tadi akan semakin lengkap,” harap Rektor.

Rektor pun mendorong FEB, bersama juga fakultas lain yang ada di Unpad, untuk dapat lebih memperhatikan kehidupan masyarakat, terutama di sekitar Jatinangor. Dengan PIP yang dimiliki, diharapkan kebersamaan Unpad dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kehidupan yang lebih baik lagi bagi masyarakat.

Peresmian Gedung FEB 2-tedi Peresmian Gedung FEB 3-tedi Peresmian Gedung FEB 5-tedi

Hal senada disampaikan Rektor ketujuh Unpad,  Prof. Dr. Yuyun Wirasasmita, M.Sc. Ia pun berharap, keberadaan FEB Unpad dapat turut berkontribusi dalam mendukung program pemerintah Indonesia yang juga selaras dengan program yang tengah dijalankan Unpad, terutama dalam hal peningkatan potensi daerah. Salah satu sarannya, adalah menciptakan desa binaan di Jatinangor.

“Mudah-mudahan FEB bukan sekedar berada di sini, tetapi juga dapat bermanfaat bagi sekeliling,” harap Prof. Yuyun.

Adapun kampus baru FEB Unpad ini bernama LEAD Buildings, dimana terdiri dari 4 gedung yang masing-masing disebut sebagai gedung Lambda (L),  Epsilon (E), Alpha (A), dan Delta (D). Dalam Bahasa Inggris, “lead” juga berarti “memimpin”.

“Sehingga secara filosofis kami mengharapkan gedung baru ini akan menjadi tempat dimana mahasiswa FEB Unpad akan membangun kapasitas diri mereka untuk bertransformasi menjadi pemimpin-pemimpin baru yang amanah dan berkontribusi untuk masyarakat,” ungkap Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Inovasi dan Kerjasama FEB Unpad, Mohamad Fahmi, S.E,M.T.,Ph.D.

Gedung ini mulai dibangun pada pertengahan tahun 2014. Dengan luas bangunan 2.500 m2, gedung ini terdiri dari ruang perkuliahan, ruang kantor, ruang kegiatan kemahasiswaan, ruang seminar, dan ruang kerja dosen. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Rektor Resmikan Gedung Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad di Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad dan PT Pupuk Indonesia Tandatangani Nota Kesepahaman dan Piagam Kerja Sama

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/08/2016] Penyiapan Sumber Daya Manusia andal dibutuhkan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Aspek ini dibutuhkan untuk mengoptimalkan berbagai teknologi dan keilmuan pada sektor pertanian, termasuk penyiapan SDM di bidang keilmuan lainnya.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Direktur SDM & Tata Kelola PT Pupuk Indonesia, Drs. Ahmad Tossin Sutawikara, Ak., MM., usai penandatanganan Nota Kesepahaman dan Piagam Kerja Sama di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Jumat (19/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Direktur SDM & Tata Kelola PT Pupuk Indonesia, Drs. Ahmad Tossin Sutawikara, Ak., MM., usai penandatanganan Nota Kesepahaman dan Piagam Kerja Sama di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Jumat (19/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Berbicara ketahanan pangan tidak berbicara di satu sektor saja, tetapi berbicara diversifikasi nantinya,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membuka Seminar Nasional Pemetaan Kualitas Tanah di Indonesia untuk Mendukung Swasembada Pangan Nasional di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (19/08). Acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman dan piagam kerja sama antara Unpad dengan PT Pupuk Indonesia.

Rektor mengatakan, sektor pangan dan pertanian harus tetap berlanjut. Upaya pengembangan sumber daya alam ini tidak hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia tetapi dapat mempertahankan kelestarian alam.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, salah satu aspek yang terkait dengan ketahanan pangan adalah kualitas tanah dan pupuk. Para produsen pupuk harus mampu mengembangkan produk yang mendukung konsep pembangunan berkelanjutan. Kerja sama dengan akademisi dipandang tepat dalam mewujudkan hal tersebut.

“Kerja sama transdisiplin ini yang akan terus kita dorong ke depan. Kita yakin PT. Pupuk Indonesia tidak akan bekerja sendiri kalau tidak mendapat dukungan dari sektor keilmuan lainnya,” kata Rektor.

Untuk itu, di sela seminar tersebut, Pupuk Indonesia melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Piagam Kerja Sama (PKS) dengan Unpad. Bentuk kerja sama tersebut yaitu penyelenggaraan aktivitas pendidikan bagi jajaran staf Pupuk Indonesia di Fakultas Pertanian Unpad serta kerja sama penelitian di bidang pertanian.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan secara desk to desk antara Rektor Unpad dengan Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat. Sementara penandatanganan PKS dilakukan oleh Dekan Faperta Unpad, Dr. Ir. Sudarjat, M.P., dengan Direktur SDM dan Tata Kelola Pupuk Indonesia, Drs. Achmad Tossin Sutawikara, Ak., M.M.

Pertanian 1-tedi Pertanian 2-tedi Pertanian 3-tedi

Selain dua kerja sama tersebut, Rektor juga mendorong terselenggaranya open extended campus. “Dengan pola open extended campus, sekolah jangan lama-lama berada di kelas. Maka, konteks pentingnya, berbagai riset dari mereka yang sekolah di Unpad harus mampu memberikan dampak kuat pada masyarakat,” kata Rektor.

Seminar ini digelar oleh Fakultas Pertanian Unpad bekerja sama dengan Pupuk Indonesia Holding Company. Seminar ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dr. Herman Khaeron, Direktur SDM dan Umum PT. Petrokimia Gresik, Rahmat Pribadi, serta jajaran direksi dari Pupuk Indonesia Holding Company.

Seminar ini diisi dengan keynote speech dari Dr. Herman, dilanjutkan dengan diskusi dengan pembicara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dr. Ir. Muhammad Syakir, M.S., Direktur Pupuk dan Pestisida Dirjen Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, Guru Besar Faperta Unpad Prof. Hidayat Salim, serta Direktur Petrokimia Gresik, Rahmat Probadi.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Unpad dan PT Pupuk Indonesia Tandatangani Nota Kesepahaman dan Piagam Kerja Sama appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Resmikan Beroperasinya Pusat Pelayanan Terpadu dan Pusat Data Jawa Barat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/08/2016] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad meresmikan Pusat Pelayanan Terpadu Unpad dan Pusat Data Jawa Barat di Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (22/08). Peresmian ini dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Rektor ke-7 Unpad Prof. Dr. Yuyun Wirasasmita, M.Sc., dan Rektor ke-9 Unpad Prof. Dr. H. A. Himendra Wargahadibrata, dr., Sp.An., KIC.

Rektor ke-7 Unpad, Prof. Yuyun Wirasasmita, disaksikan Rektor Unpad saat ini, Prof. Tri Hanggono Achmad, menggunting pita peresmian Pusat Pelayanan Terpadu di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (22/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor ke-7 Unpad, Prof. Yuyun Wirasasmita disaksikan Rektor Unpad saat ini, Prof. Tri Hanggono Achmad (kiri), menggunting pita peresmian Pusat Pelayanan Terpadu di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (22/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Mudah-mudahan dengan tata kelola seperti ini, layanan kepada publik lebih baik dan kita bisa melakukan tata kelola dengan lebih baik lagi,” kata Rektor usai peresmian Pusat Pelayanan Terpadu Unpad.

Pusat Pelayanan Terpadu Unpad berada di Lantai 1 Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. Disini, terdapat 624 jenis layanan dari 11 rektorat yang di Unpad. Layanan ini terbagi dalam 5 kategori, terdiri dari layanan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, teknologi informasi, internasional, dan umum. Layanan yang tersaji meliputi layanan informasi hingga layanan yang bersifat  teknis, seperti pencetakan KTM baru, pelayanan KRS dan sebagainya.

“Melayani semua layanan yang ada di level Rektorat, baik ditujukan bagi dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, atau juga mitra Unpad, dan juga jejaring kita di internasional,” kata Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik, Dr. Soni Akhmad Nulhaqim, S.Sos., M.Si.

Dr. Soni juga mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi untuk menyempurnakan layanan, baik dari sisi sistem maupun fasilitas pendukungnya. Ia pun berharap, Pusat Pelayanan Terpadu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para penggunanya.

“Silakan untuk mahasiswa, tenaga kependidikan dan dosen, manfaatkan layanan-layanan yang ada disini,” ujar Dr. Soni.

Wagub Jabar melihat Pusat Data Jawa Barat

Wagub Jabar melihat Pusat Data Jawa Barat

Sementara itu, Pusat Data Jawa Barat berada di Lantai 2 Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. Di Pusat Data ini, tersaji berbagai informasi lengkap, mulai dari apa yang terjadi di Unpad hingga Jawa Barat.

“Juga ada informasi terkait BUMN. Jadi BUMN-BUMN yang memang masuk ke dalam BUMN Center of Excellence di Unpad,” ungkap Direktur Teknologi dan Sistem Informasi, Drs. Gatot Riwi., M.Si.

Adapun data yang tersaji mengenai Jawa Barat diantaranya mencakup luas wilayah, jumlah penduduk, potensi, hingga angka kemiskinan di setiap Kota/Kabupaten di Jabar. Kedepannya, Unpad akan terus melengkapi data ini, sehingga diharapkan informasi yang ada di Unpad dapat dimanfaatkan untuk membuat kebijakan-kebijakan.*

humas unpad 2016_08_22 EOS 6D 06_02_32 00128558 Peresmian 2 -tedi humas unpad 2016_08_22 EOS 7D 10_49_21 00129505 Peresmian 3 -tedi Peresmian 6 -tedi Peresmian 5 -tedi

Foto oleh: Tedi Yusup dan Dadan T (Humas Unpad)

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Resmikan Beroperasinya Pusat Pelayanan Terpadu dan Pusat Data Jawa Barat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Menerima 7.970 Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2016/2017

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/08/2016] Sebagai Perguruan Tinggi Negeri dengan jumlah peminat tertinggi se-Indonesia dalam 5 tahun terakhir, tingkat keketatan seleksi di Universitas Padjadjaran terhitung tinggi. Untuk itu, mahasiswa Unpad didorong untuk memanfaatkan masa studinya dengan baik, salah satunya menyelesaikan studi tepat waktu. Bahkan untuk yang memiliki kemampuan akademik istimewa, Rektor menawarkan program fast track yang memungkinkan mahasiswa menempuh studi Pascasarjana sebelum masa studi program Sarjana selesai.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membacakan pidato pada Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad Tahun Akademik 2016/2017 di Stadion Jati Unpad, Senin (22//08).*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membacakan pidato pada Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad Tahun Akademik 2016/2017 di Stadion Jati Unpad, Senin (22//08). (Foto oleh: Tedi Yusup)**

Demikian disampaikan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membacakan pidato dalam Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik Universitas Padjadjaran 2016/2017 di Stadion Jati Unpad Kampus Jatinangor, Senin (22/08). Unpad menerima 7.970 mahasiswa baru terdiri dari program Diploma 4, Sarjana, profesi, spesialis, dan pascasarjana. Upacara ini diikuti oleh Guru Besar dan pimpinan Unpad, mahasiswa baru TA 2016/2017, Gubernur Provinsi Maluku Ir. H. Said Assagaf, Wakil Gubernur Jawa Barat H. Dedy Mizwar, hingga pimpinan dan perwakilan pimpinan 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

Tingginya tingkat keketatan tersebut menjadikan calon mahasiswa yang lolos masuk Unpad merupakan individu terbaik. Untuk itu, Rektor berkeyakinan bahwa para mahasiswa baru 2016/2017 dapat mensyukuri kesempatan berkuliah di Unpad ini dengan cara menampilkan prestasi terbaik serta mampu menyelesaikan studi standar yang telah ditetapkan, yakni 8 semester atau 4 tahun.

“Keberhasilan saudara-saudara kelak dalam menyelesaikan studi tepat waktu, akan memberikan kesempatan yang optimal bagi calon mahasiswa pada umumnya,” kata Rektor.

Guna mendukung hal tersebut, Unpad mendorong pengoptimalan berbagai fasilitas pembelajaran kepada para mahasiswa. Pada tahun 2016/2017 ini, Unpad fasilitas beasiswa bagi mahasiswa baru, diantaranya: program afirmasi Unpad Nyaah ka Jabar, pendidikan gratis bagi mahasiswa prodi Sarjana Kedokteran dan Dokter Spesialis FK Unpad, penyediaan asrama mahasiswa, serta pemberian beasiswa pendidikan dari para donatur.

Selain didorong meningkatkan kemampuan akademik, mahasiswa baru Unpad juga didorong mengenal lingkungan Kampus Jatinangor. Para mahasiswa akan terjun langsung ke 14 desa yang ada di Kecamatan Jatinangor untuk mengenal kondisi sekaligus melakukan pengabdian kepada masyarakat di desa.

Sementara pada tingkat Pascasarjana, proses penerimaan mahasiswa baru telah ditekankan pada aspek rencana riset tiap-tiap calon mahasiswa. Ini sejalan dengan rencana strategis (renstra) Unpad 2015-2019 “Menjadi Universitas Riset dan Berdaya Saing Regional”.

“Luaran program Pascasarjana diharapkan akan lebih memberikan daya ungkit yang lebih jelas bagi kemajuan pembangunan dan daya saing bangsa,” sebut Rektor.

Dedi Mizwar juga mengapresiasi mahasiswa baru Unpad 2016/2017. “Bersyukur kalian bisa diterima di salah satu Universitas terkemuka di Indonesia. Rasa syukur itu bukan sekadar mengucap alhamdulillah, tapi harus ditunjukkan dengan semangat belajar yang tinggi. Kalian adalah penerima estafet penjaga kedaulatan negeri ini di tengah persaingan global,” kata Dedi.

Dalam kesempatan tersebut diberikan secara simbolis sejumlah beasiswa pendidikan kepada mahasiswa baru, diantaranya: Bank Jabar Banten (BJB) dan Pemprov Jabar memberikan beasiswa bagi Mahasiswa Baru Program Sarjana Kedokteran dan Dokter Spesialis, serta pemberian beasiswa bagi mahasiswa asal Maluku dari Pemprov Maluku dalam rangka penyiapan SDM di kawasan Blok Masela.*

humas unpad 2016_08_22 PMB 2a DADAN humas unpad 2016_08_22 PMB 4 DADAN humas unpad 2016_08_22 PMB 3 DADAN humas unpad 2016_08_22 PMB 1a DADAN PMB 15 -tedi PMB 11 -tedi PMB 12 -tedi PMB 10 -tedi PMB 8 -tedi

Foto-foto oleh: Dadan T & Tedi Yusup (Humas Unpad)

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Menerima 7.970 Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2016/2017 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pemkab Garut Akan Bangun Asrama, Pemkab Pangandaran Anggarkan Beasiswa

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/08/2016] Pemerintah Kabupaten Garut berencana membangun Asrama bagi mahasiswa Unpad asal Garut di kampus Jatinangor. Rencana ini dikemukakan Bupati Garut,H. Rudy Gunawan, SH., MH., MP., saat berdiskusi dengan mahasiswa baru Unpad Tahun Akademik 2016/2017 dan perwakilan mahasiswa Unpad asal Kota Garut di Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Jatinangor, Senin (22/08).

Bupati Garut, H. Rudy Gunawan, SH., MH., MP (kanan) saat berdiskusi dengan mahasiswa Upad asal Kabupaten Garut di Gedung FKG Unpad Jatinangor, Senin (22/08). (Foto oleh: Dadan T.)

Bupati Garut, H. Rudy Gunawan, SH., MH., MP (kanan) saat berdiskusi dengan mahasiswa Unpad asal Kabupaten Garut di Gedung FKG Unpad Jatinangor, Senin (22/08). (Foto oleh: Dadan T.)

Diskusi ini digelar sebagai bagian rangkaian acara Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad, 22-23 Agustus. Selain Rudy, hadir pula Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, Walikota Sukabumi, H. Mochamad Muraz, M.M., serta perwakilan pimpinan daerah dari seluruh Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Selain melakukan diskusi, para pimpinan daerah tersebut juga menyematkan secara simbolis jas almamater kepada mahasiswa baru asal daerahnya pada Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad di Stadion Jati Padjadjaran kampus Jatinangor.

Asrama yang direncanakan diberi nama “Asrama Kota Intan Kabupaten Garut” ini merupakan wujud komitmen Pemkab Garut dalam memfasilitasi mahasiswa, terutama dari Garut, yang berkuliah di Unpad. Hal ini disebabkan banyaknya mahasiswa asal Garut yang mengalami kesulitan finansial terutama dalam hal kebutuhan tempat tinggal.

“Banyak masyarakat yang melapor ke kami, mereka punya kesungguhan hati untuk melanjutkan sekolah tetapi tidak ada biaya. Ini adalah salah satu wujud komitmen kami,” kata Rudy.

Asrama ini mulai dibangun pada tahun ini dan diharapkan selesai pada 2018 mendatang. Rudy mengatakan, asrama ini bukan sekadar sebagai tempat tinggal mahasiswa, tetapi menjadi ruang komunikasi antara Unpad dengan Pemkab Garut. Ke depan, asrama ini diperuntukkan bukan hanya bagi mahasiswa asal Kab. Garut, namun juga bagi mahasiswa dari seluruh wilayah lainnya.

Selain pembangunan asrama, Pemkab Garut juga bekerja sama juga dengan Bank Jabar Banten wilayah Garut untuk memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa Kab. Garut. Beasiswa untuk 9 semester atau 4,5 tahun ini diberikan bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik baik namun terkendala kesulitan ekonomi.

humas unpad 2016_08_22 PMB 6 DADAN humas unpad 2016_08_22 PMB 7 DADAN humas unpad 2016_08_22 PMB 8 DADAN humas unpad 2016_08_22 PMB 5 DADAN

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga telah mengalokasikan anggaran guna menunjang biaya kuliah bagi mahasiswa program Dokter Spesialis asal Pangandaran. Komitmen ini didorong penuh oleh Bupati Kab. Pangandaran H. Jeje Wiradinata.

Selain beasiswa bagi Program Dokter Spesialis, pihaknya juga berencana kembali mengganggarkan dana beasiswa bagi mahasiswa asal Pangandaran yang berkuliah di Program Sarjana, baik di Jatinangor maupun di Program Multikampus.

“Untuk mahasiswa spesialis, kami telah anggarkan Rp 600 juta untuk empat orang setiap tahunnya. Untuk anak-anakku sekalian yang belum dianggarkan, nanti akan saya anggarkan. Saya akan bicarakan nanti dengan pihak Unpad, apa saja kriteria untuk mendapatkan beasiswa,” ucap Jeje kepada 30 orang perwakilan mahasiswa baru Unpad asal Pangandaran di Gedung Fakultas Ilmu Budaya, Senin (22/08).

Di hadapan mahasiswa baru, Jeje memotivasi agar bisa berkuliah dengan baik sekaligus mampu menjaga nama baik almamater, dan wilayah. Ia pun berharap agar mahasiswa asal Pangandaran bisa kembali untuk mengabdi ke daerah asalnya.

“Jangan sampai lembur (daerah) ini ditinggalkan oleh orang-orang yang pintarnya untuk ke kota. Pangandaran adalah daerah baru. Terbuka ruang pengabdian,” tambah Jeje.*

Laporan oleh: Arief Maulana, Rianto, dan Muhamad Rizal Saputra / eh

The post Pemkab Garut Akan Bangun Asrama, Pemkab Pangandaran Anggarkan Beasiswa appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ravi Nur Akbar Saleh, Mahasiswa Termuda Unpad Tahun 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/08/2016] Ravi Nur Akbar Saleh menjadi mahasiswa termuda di antara 7.970 mahasiswa baru Universitas Padjadjaran Tahun Akademik 2016/2017. Ravi yang lulus dari SMA Negeri  1 Kota Depok ini tercatat menjadi mahasiswa Unpad pada usia 15 tahun 6 bulan.

Ravi Nur Akbar Saleh, mahasiswa termuda Unpad tahun 2016 menjadi mahasiswa Manajemen FEB Unpad di usia 15 tahun 6 bulan (Foto oleh: Dadan T.)*

Ravi Nur Akbar Saleh, mahasiswa termuda Unpad tahun 2016 menjadi mahasiswa Manajemen FEB Unpad di usia 15 tahun 6 bulan (Foto oleh: Dadan T.)*

Ditemui di sela pelaksanaan Student Day di Stadion Jati Padjadjaran, Selasa (23/08), Ravi mengungkapkan, ia lulus menjadi mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Ia mengaku tidak pernah menyiapkan diri untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi di usianya yang masih belia.

“Saya sering mendengar cerita dari kakak saya bahwa kuliah itu memusingkan, tetapi saya jalani saja. Biasa saja,” ujar remaja kelahiran Depok, 28 Februari 2001 ini.

Ravi mulai duduk di bangku Sekolah Dasar sejak usia 4 tahun. Pada saat memasuki jenjang SMP, ia mengikuti kelas akselerasi sehingga ia mampu menyelesaikan pendidikan di SMP selama 2 tahun saja. Ia pun mengaku kemampuan akademiknya di sekolah tidak mempunyai keistimewaan.

“Saya bukan juara kelas, standar-standar saja,” kata Ravi.

Meski begitu, Ravi memiliki minat terhadap seni tari tradisional. Selama di SMA, ia aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni tari tradisional. Saat mengikuti kegiatan Student Day yang menampilkan pengenalan seluruh UKM dan organisasi kemahasiswaan di Unpad, Ravi tertarik untuk bergabung pada unit kegiatan mahasiswa di bidang seni beladiri atau sepak bola.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Ravi Nur Akbar Saleh, Mahasiswa Termuda Unpad Tahun 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto Student Day PMB Unpad 2016


Unpad Gelar Workshop Strategi Percepatan Pembangunan Berciri Kepulauan bagi Provinsi Maluku

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/08/2016] Universitas Padjadjaran melalui Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Maluku Corner menggelar Workshop Forum Investasi dalam Rangka Strategi Pencepatan Pembangunan Berciri Kepulauan di Provinsi Maluku. Acara digelar di Unpad Training Center, Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, Selasa (23/08).

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Unpad, Dr. Ayi Bahtiar, bertukar cinderamata dengan Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP), Drs. Fauzan Chatib, M.Si., saat workshop Forum Investasi dalam Rangka Strategi Pencepatan Pembangunan Berciri Kepulauan di Provinsi Maluku di Unpad Training Center Bandung, Selasa (23/08). (Foto oleh: Tedi Yusup).*

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Unpad, Dr. Ayi Bahtiar, bertukar cinderamata dengan Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP), Drs. Fauzan Chatib, M.Si., saat workshop Forum Investasi dalam Rangka Strategi Pencepatan Pembangunan Berciri Kepulauan di Provinsi Maluku di Unpad Training Center Bandung, Selasa (23/08). (Foto oleh: Tedi Yusup).*

“Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pembanguan di Provinsi Maluku, khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan di Provinsi Maluku,” kata Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Unpad, Dr. Ayi Bahtiar saat membuka acara.

Selain itu, acara ini juga digelar untuk memfasilitasi dan memberikan masukan bagi pemangku kebijakan di Provinis Maluku. Dengan demikian, Provinsi Maluku nantinya dapat menjadi provinsi percontohan dalam pembangunan provinsi berciri kepulauan.

“Jadi kalau misalnya Presiden ingin membangun provinsi berciri kepulauan, maka Maluku harus jadi leader. Jadi bagaimana Maluku ini bisa memberikan contoh untuk percepatan pengelolaan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia, khususnya untuk provinsi bercirikan kepulauan,” ujar Dr. Ayi.

Salah seorang pembicara, Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP), Drs. Fauzan Chatib, M.Si. memaparkan mengenai iklim investasi di Provinsi Maluku. Ia mengungkapkan, masih minim partisipasi swasta lokal dalam kegiatan investasi secara langsung  di Provinsi Maluku.

“Kegiatan penanaman modal dalam negeri itu lebih banyak dari luar daerah, dari Provinsi Maluku sendiri itu sangat-sangat kurang dan lebih banyak malah dari penanam modal asing,” ungkap Fauzan.

Maluku Corner 1 -tedi Maluku Corner 2 -tedi Maluku Corner 4 -tedi

Ada berbagai permasalahan terkait dengan penyelenggaraan investasi di Maluku, seperti belum adanya Perda yang mengatur kemudahan investasi, pelaksanaan pelayanan investasi yang belum optimal dari segi informasi investasi hingga pelayanan perizinan, terbatasnya akses lahan yang nyaman untuk investasi, serta belum terpenuhinya kualitas dan kuantitas SDM pada instansi penanaman modal.

Sebagai upaya percepatan investasi di Maluku, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi setempat. Upaya tersebut diantaranya adalah pemulihan kepercayaan investor melalui berbagai kegiatan promosi yang dipadukan dengan kegiatan perdagangan dan pariwisata, peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak dan daerah, peningkatan pelayanan perizinan penanaman modal, hingga penyiapan dna pembangunan kawasan investasi.

Ketua Bappeda Maluku, Anton Sihaloho mengungkapkan bahwa di Provinsi Maluku sendiri ada potensi unggulan yang memiliki prospek untuk dikembangkan. Potensi unggulan Provinsi Maluku ini meliputi Bidang Perikanan, Pariwisata, Perkebunan, serta Pertambangan (Energi dan SDA Mineral).*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Gelar Workshop Strategi Percepatan Pembangunan Berciri Kepulauan bagi Provinsi Maluku appeared first on Universitas Padjadjaran.

Jelang Terjun Langung ke Masyarakat, Mahasiswa Baru Silaturahmi dengan Aparat Desa di Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/08/2016] Mahasiswa baru Universitas Padjadjaran Tahun Akademik 2016/2017 mengikuti anjangsana atau kunjungan silaturahmi Kepala Desa di Lingkungan Kecamatan Jatinangor. Acara ini dilaksanakan tersebar di sejumlah lokasi di lingkungan kampus Unpad Jatinangor, Rabu (24/08), dengan menghadirkan Kepala atau Aparat Desa dari 12 desa yang ada di Jatinangor.

Kegiatan anjangsana atau silaturahmi para mahasiswa baru dengan kepala serta aparat desa di lingkungan Jatinangor. Kegiatan ini berlangsung di beberapa lokasi kampus Jatinangor, Rabu (24/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kegiatan anjangsana atau silaturahmi para mahasiswa baru dengan kepala serta aparat desa di lingkungan Jatinangor. Kegiatan ini berlangsung di beberapa lokasi kampus Jatinangor, Rabu (24/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Tujuannya untuk lebih mendekatkan lagi Kepala Desa, berkenalan dengan masyarakat akademiknya. Jadi kalau selama ini masyarakat akademik yang selalu turun ke masyarakat desa, nah sekarang ini masyarakat desa yang berkunjung, anjangsana, ke masyarakat akademik ke kampus,” jelas Koordinator Pengampu Mata Kuliah Olahraga, Kesenian, dan Kreativitas TPB Unpad, Dr. Wahju Gunawan.

Para Kepala atau Aparat Desa yang hadir, diberi kesempatan untuk mengenal lebih jauh mahasiswa baru Unpad dengan langsung berinteraksi dengan mereka. Dalam kegiatan ini, para Kepala Desa juga mengungkapkan kondisi desa masing-masing, termasuk permasalahan dan potensinya.

Dari penjelasan kondisi desa tersebut, para mahasiswa yang sudah terbagi dalam sejumlah kelompok kemudian akan diminta untuk membuat  gagasan program bagi  masyarakat desa. Kegiatan ini juga terkait dengan mata kuliah Olahraga, Kesenian, dan Kreativitas yang akan mereka tempuh di semester pertama. Dengan demikian, setelah anjangsana Kepala Desa, para mahasiswa juga akan langsung terjun ke masyarakat di Jatinangor.

“Jadi sedini mungkin sudah dikenalkan dengan para Kepala Desa, begitupun Kepala Desa juga sedini mungkin kenal dengan mahasiswa baru yang sudah dibagi di 12 lokasi ini,” ujar Dr. Wahju.

Ketika terjun ke masyarakat nanti, mahasiswa sudah dibagi dalam 496 kelompok untuk masuk ke wilayah Rukun Tetangga, dan akan dipandu oleh 136 Koordinator RW yang merupakan staf pengajar di Unpad. Selain oleh dosen, kegiatan mahasiswa baru ini juga akan turut dipandu oleh mahasiswa senior sebagai mahasiswa pendamping/fasilitator lapangan.

“Di atasnya sendiri ada Koordinator Desa yang memang bertanggung jawab atas pelaksanaan proses belajar mengajar mata kuliah Olahraga, Kesenian, dan Kreativitas ini di masyarakat. Ini kategorinya seperti ‘kelas di masyarakat’ atau extended class,” jelas Dr. Wahju.

Dr. Wahju pun menjelaskan, dalam proses perkuliahan ini ada beberapa tahapan yang akan dilalui mahasiswa baru, meliputi konsolidasi internal, eksplorasi (langsung terjun ke masyarkat), dan konsolidasi eksternal dengan membuat gagasan program yang dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya, adalah mengimplementasikan gagasan program tersebut bersama dengan masyarakat. Adapun gagasan dan program yang dikembangkan mahasiswa selain  dalam rangka pemecahan masalah yang ada di masyarakat, juga untuk mengembangkan potensi yang ada.

“Diharapkan mahasiswa baru ini bisa lebih memahami tentang masyarakatnya, dan ujungnya itu karakter mereka terbentuk. Sekaligus juga ini implementasi dari Pola Ilmiah Pokok Unpad dan juga sesuai dengan Visi Unpad,” harapnya.

Meski proses ini dilaksanakan selama satu semester, Dr. Wahju pun mengharapkan kesadaran masyarakat untuk turun ke desa akan selalu tetap ada. Kesadaran ini atas dasar saling membutuhkan dengan masyarakatnya.

“Ini sebetulnya bagian dari kepedulian Unpad terhadap masyarakat Jatinangor. Kedepan, diharapkan Unpad bersama-sama dengan universitas lain bisa secara sinergsi dan sistematis, mengembangkan wilayah Jatinangor ini,” ujar Dr. Wahju.*

Anjang sono 10 -tedi anjang sono 1 -tedi Anjang sono 9 -tedi Anjang sono 7 -tedi Anjang sono 6 -tedi Anjang sono 5 -tedi Anjang sono 4 -tedi Anjang sono 3 -tedi Anjang sono 2 -tedi

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh                      

The post Jelang Terjun Langung ke Masyarakat, Mahasiswa Baru Silaturahmi dengan Aparat Desa di Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Siapkan Regulasi untuk Implementasi PTN Badan Hukum

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/08/2016] Pasca ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum melalui PP No. 51 Tahun 2015 lalu, ada masa transisi yang dijalani Universitas Padjadjaran sebelum mulai mengimplementasikan PTN Badan Hukum di awal 2017. Masa transisi ini merupakan penyiapan berbagai regulasi/peraturan Rektor terkait pengelolaan PTN Badan Hukum.

Direktur Tata Kelola & Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, M.Si., saat memberi materi pada Workshop Penyusunan Peraturan Rektor Universitas Padjadjaran Amanat PP Nomor 51 Tahun 2015, di Hotel Mason Pine, Rabu (24/08). (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Tata Kelola & Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, M.Si., saat memberi materi pada Workshop Penyusunan Peraturan Rektor Universitas Padjadjaran Amanat PP Nomor 51 Tahun 2015 di Hotel Mason Pine, Rabu (24/08). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Ada beberapa regulasi yang menjadi kewajiban, yang secara tegas dinyatakan dalam PP No. 51, yang harus kita buat,” sebut Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad, Dr. Sigid Suseno, SH., MHum., saat membuka Workshop Penyusunan Peraturan Rektor Universitas Padjadjaran Amanat PP Nomor 51 Tahun 2015, di Hotel Mason Pine, Rabu (24/08).

Workshop ini diikuti oleh pimpinan dan perwakilan tenaga kependidikan di setiap unit kerja di lingkungan Rektorat. Turut hadiri selaku pembicara Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si., dan Staf Khusus Rektor, Dr. Med. Setiawan, dr.

Dr. Sigid mengatakan, banyak aspek yang harus dibuat regulasinya. Dengan adanya kewenangan pengelolaan perguruan tinggi yang diberikan pemerintah kepada Unpad, maka segala aspek pengelolaan harus dilandasi adanya regulasi.

Ia mengambil contoh terkait pengelolaan Badan Usaha Unpad sebagai PTN Badan Hukum. Menurutnya, pengelolaan Badan Usaha ini tidak bisa ditetapkan hanya oleh Rektor, tetapi ada regulasi yang ditetapkan oleh Majelis Wali Amanat (MWA).

Lebih lanjut Dr. Sigid menjelaskan, setelah penyusunan regulasi dasar yang ditetapkan statuta, ada peraturan turunan juga yang harus disusun. Meski tidak secara tegas dinyatakan dalam statuta, penyusunan peraturan turunan ini penting disusun terkait implementasi program Tridharma Perguruan Tinggi.

Penyusunan ini bukan hanya menjadi tugas dari tim regulasi, namun juga mencakup berbagai tenaga di unit kerja lainnya. “Secara subtansi apa yang harus diatur ada pada kompetensi kewenangan setiap unit kerja. Nanti tim regulasi yang akan menjahitnya,” kata Dr. Sigid.

Sementara Dr. Soni mengatakan, regulasi ini mengatur tata kelola, tata laksana, struktur dan organisasi tata kerja, serta mencakup aspek kepastian hukum.  “Bahkan, Rektor dalam kaitannya dengan Tata Kelola telah mengedepankan sinergis, integritas, akuntabel, dan produktif,” tambahnya.

Lebih lanjut Dr. Soni menyebut, sepanjang tahun 2016, ada 27 regulasi yang sudah disahkan Rektor dan ada 3 regulasi yang saat ini dalam proses pengesahan. Sementara jumlah regulasi dalam Kontrak Kinerja antara Unpad dengan Kemenristek Dikti terkait pengelolaan PTN Badan Hukum berjumlah 34 regulasi.

Saat ini, pihaknya telah melakukan pemetaan penyusunan Peraturan Rektor di setiap unit kerja. Pemetaan ini selanjutnya dibahas oleh setiap kelompok peserta workshop. Harapannya, penyusunan ini dapat selesai dengan cepat, sehingga Unpad dapat menjalankan pengelolaan sebagai PTN Badan Hukum pada awal Januari 2017.

Adapun mekanisme terkait penyusunan regulasi, Dr. Setiawan mengatakan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan pertama yaitu mencari referensi regulasi sejenis di tingkat nasional maupun pada Peraturan Rektor Unpad sebelumnya.

“Setelah mendapatkan referensi kemudian melakukan diskusi penyusunan substansi oleh masih-masing tim regulasi dan perwakilan unit kerja. Kemudian, diformulasikan sebagai regulasi final. Setelah final, barulah melakukan proses penyusunan dengan dibantu Borang Daftar Isian Masalah,” kata Dr. Setiawan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Siapkan Regulasi untuk Implementasi PTN Badan Hukum appeared first on Universitas Padjadjaran.

FPIK Unpad & SMK Negeri 1 Kelautan Pangandaran Lakukan Aksi Bersih Pantai

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/08/2016] Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran menggelar Sosialisasi dan Aksi Bersih Pantai di kawasan Pantai Barat Pangandaran,Senin (15/08) lalu. Aksi bersih pantai ini dilakukan bersama para siswa SMK Negeri 1 Kelautan Pangandaran.

Para dosen, mahasiswa dan pelajar yang mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Aksi Bersih Pantai di Pantai Barat Pangandara, Senin (15/08). *

Para dosen, mahasiswa dan pelajar yang mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Aksi Bersih Pantai di Pantai Barat Pangandara, Senin (15/08). *

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad disebutkan, kegiatan ini digelar untuk mengurangi jumlah cemaran sampah di kawasan perairan Indonesia. Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan di Jurnal Science 2015 lalu, Indonesia menjadi penyumbang sampah perairan terbesar kedua di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok.

Jika tidak ditangani, diperkirakan jumlah sampah laut pada 2020 mendatang akan sama dengan jumlah ikannya. Penyelesaian masalah ini harus dilakukan dari hulu hingga hilir, termasuk yang paling penting ialah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut.

Kegiatan ini dimotori oleh sekelompok mahasiswa Ilmu Kelautan dengan didampingi Mega Laksmini S, PhD, Noir P. Purba, S.Pi., M.Si., Lintang Permata Sari, M.Si, dan Lantun Paradhita Dewanti, M.EP. Kegiatan awal yang dilakukan berupa pemaparan tentang sampah laut/marine debris dan simulasi form ICC Network di SMKN 1 Pangandaran.

Selanjutnya, bersama 30 siswa, tim melakukan aksi bersih pantai. Dari hasil kegiatan tersebut ditemukan banyak sampah puntung rokok, sedotan, dan plastik. Ini menandakan bahwa cemaran sampah berasal dari ulah wisatawan maupun pedagang di kawasan tersebut.

Guna meningkatkan kesadaran masyarakat, tim FPIK Unpad memberikan poster dan stiker kepada pelajar SMKN 1, instansi Balai Benih Udang Galah (BBUG), wisatawan, masyarakat, hingga pedagang di kawasan Pantai Barat Pangandaran.

Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Noir P. Purba, yang juga sebagai tim ahli tentang sampah laut di Kementerian Koordinator Kemaritiman, menyatakan, saat ini Pemerintah tengah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk menanggulangi sampah plastik laut. Rencana ini akan melibatkan seluruh komponen.Diharapkan pada tahun 2019 jumlah sampah laut dapat berkurang sebesar 30%.

Pihak sekolah sendiri menyambut baik kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan ini dapat berlanjut dengan melibatkan seluruh komponen, seperti nelayan, wisatawan, maupun pedagang. Upaya ini diharapkan dapat menekan angka cemaran sampah di Pantai Pangandaran yang notabene sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW).*

Rilis: Ilmu Kelautan FPIK Unpad/arf

The post FPIK Unpad & SMK Negeri 1 Kelautan Pangandaran Lakukan Aksi Bersih Pantai appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Armida S. Alisjahbana, “Kampus Miliki Peran Penting Percepat Pencapaian SDGs di Indonesia”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/08/2016] Untuk mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting.  Hal tersebut diyakini Guru  Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana dalam Kuliah Inaugurasi sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (25/08).

Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana saat menyampaikan Kuliah Inaugurasi sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (25/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana saat menyampaikan Kuliah Inaugurasi sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (25/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Secara garis besar peran perguruan tinggi adalah melalui Tridharma Perguruan Tinggi, sangat luas dan beragam yang dapat dikontribusikan perguruan tinggi bagi SDGs Indonesia,” kata Prof. Armida.

Seperti yang sudah pernah ia sampaikan pada pidato dies Unpad 2 tahun lalu, Prof. Armida berkeyakinan bahwa perguruan tinggi merupakan faktor kunci bagi kemajuan daya saing bangsa. Pendidikan tinggi seyogianya tidak sepenuhnya dipandang sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah, tetapi juga mengandung dimensi lain yang terkait dengan keunggulan bangsa, yaitu pengembangan ilmu pengetahuan, penemuan ilmiah, dan inovasi teknologi.

Dalam pemaparannya, Prof. Armida pun mengungkapkan sembilan usul terkait fokus area SDGs Indonesia. Usul tersebut yaitu mengakhiri kemiskinan dan ketimpangan dalam segala bentuk, pendidikan menengah universal yang berkualitas serta penguasaan Iptek dan inovasi, pelayanan kesehatan berkesinambungan yang universal, pertumbuhan ekonomi inklusif dan kesempatan kerja yang layak, infrastruktur dasar dan konektivitas, kota dan perkotaan yang berkelanjutan, memerangi perubahan iklim beserta dampaknya, konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan sumber daya alam, keanekaragaman hayati dan sumber daya laut, serta instiitusi dan tata kelola yang baik.

Selain itu, untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam  meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan  stabilitas perekonomian secara makro. Prof. Armida menyebutnya sebagai “syarat cukup”  (necessary).

Lebih dari itu, diperlukan juga “syarat perlu” (sufficient condition) untuk mencapai target SDGS. Syarat perlu tersebut meliputi sosialisasi yang masif dan membumi dari beberapa target SDGs yang spesifik (menyesuaikan pada target group yang dituju), peran aktif dan leadership dari Pemerintah Daerah sampai ke tingkat yang paling dekat dengan masyarakat, pemberdayaan masyarakat, pemberlakuan mekanisme insentif dan disinsentif, serta melakukan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.

Prof. Armida pun menyebutkan perlunya dilakukan kerja sama global untuk mempercepat pencapaian SDGs. Kerja sama global ini dilakukan tidak hanya terkait fasilitas pendanaan, tetapi juga untuk teknologi transfer, peningkatan kapasitas, dan knowledge sharing.

Kuliah Inaugurasi 2-tedi Kuliah Inaugurasi  4-tedi Kuliah Inaugurasi  5-tedi

Pada kesempatan tersebut, Ketua AIPI Prof.  Sangkot Marzuki mengungkapkan bahwa kuliah inaugurasi merupakan tradisi AIPI yang dilakukan oleh anggota baru. Kuliah inaugurasi dilaksanakan di perguruan tinggi tempat anggota baru tersebut bernaung.

“Kuliah inaugurasi anggota baru mempunyai dua tujuan, yaitu memperkenalkan kepada masyarakat ilmiah Indonesia anggota AIPI yang baru terpilih, juga kuliah inaugurasi ini merupakan pertanggung jawaban AIPI kepada masyarakat luas pada umumnya, dan masyarakat ilmiah pada khususnya, dengan membuktikan kebenaran pilihannya,” ungkap Prof. Sangkot.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengapresiasi atas terpilihnya Prof. Armida menjadi anggota baru AIPI.  Rektor pun berkeyakinan bahwa Unpad siap berkontribusi bersama AIPI untuk kemaslahatan masyarakat.

“Dengan adanya dukungan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan ditunjuknya Prof. Armida menjadi salah satu anggota, kami optimis ke depan, Unpad juga dapat memberikan kontribusi lebih kuat lagi dalam membangun perkembangan negeri ini, dengan tetap menjaga interaksi antar bidang,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Prof. Armida S. Alisjahbana, “Kampus Miliki Peran Penting Percepat Pencapaian SDGs di Indonesia” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Akan Selenggarakan Global Insight and International Day 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/08/2016] Universitas Padjadjaran akan menyelenggarakan kegiatan internasional bertajuk “Global Insight and International Day 2016” di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor pada Selasa 30 Agustus 2016 mendatang.

global insight international dayKegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan internasionalisasi Unpad dan juga merupakan rangkaian acara memperingati Dies ke-59 Universitas Padjadjaran. Kegiatan ini terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Cultural and Culinary Day yang bertujuan mengenal dan memahami budaya negara sendiri serta menghargai dan menghormati perbedaan budaya negara lain. Hal tersebut merupakan kompetensi wawasan global (global mindset competency) yang harus dimiliki mahasiswa Unpad sebagai calon pemimpin tingkat dunia di masa yang akan datang. Kegiatan ini akan menampilkan perwakilan mahasiswa asing dari 15 negara yang sedang menempuh pendidikan di Unpad.

2. Unpad Insight and Global Opportunity yang bertujuan meningkatkan jaringan kerja sama yang saling menguntungkan. Harapannya, para pemimpin fakultas, dosen, dan mahasiswa dapat langsung berkomunikasi dengan universitas dan lembaga donor dari luar negeri untuk memperoleh banyak informasi mengenai pengembangan dan penjajakan kegiatan kerja sama akademik.

Pada kegiatan ini, sebanyak 19 perwakilan universitas luar negeri serta lima lembaga donor pemberi beasiswa dan hibah penelitian seperti LPDP, DAAD, Nuffic-Neso, Newton Fund, dan IFI France akan hadir untuk memberikan presentasi dan informasi mengenai peluang studi dan pengembangan kerja sama akademik.

Kurang lebih 100 mahasisw internasional Unpad akan berpartisipasi dalam pameran budaya dan kuliner internasional. Mereka akan membuka stan dari negara mereka, dan akan menjadi jendela informasi budaya bagi mahasiswa negara lain.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini, dapat menghubungi Kepala Kantor Internasional, Rizky Abdulah, S.Si., Apt., PhD., di international@unpad.ac.id. *

Rilis oleh: Kantor Internasional Unpad / eh

The post Unpad Akan Selenggarakan Global Insight and International Day 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pinka dan Azhar Terpilih Ikuti Kuliah di Tohoku University Jepang

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/08/2016] Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran, Dheanara Pinka (Agribisnis 2013) dan Azhar Isti Hanifah (Fisika 2013) akan mengikuti program Junior Year Programme in English (JYPE) dari Tohoku University, Jepang. Pinka akan mengikuti program fall semester selama 6 bulan untuk bidang Agriculture, sedangkan Azhar akan mengikuti program fall dan spring semester untuk masa studi 1 tahun untuk bidang Applied Physics.

Azhar Isti Hanifah (Fisika 2013) dan Dheanara Pinka (Agribisnis 2013), mahasiswa Unpad yang akan mengikuti program Junior Year Programme in English (JYPE) di Tohoku University, Jepang. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Azhar Isti Hanifah (Fisika 2013) dan Dheanara Pinka (Agribisnis 2013), mahasiswa Unpad yang akan mengikuti program Junior Year Programme in English (JYPE) di Tohoku University, Jepang. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

JYPE merupakan program kelas internasional yang digelar Tohoku University bekerja sama dengan Japan Student Services Organization (JASSO) untuk mahasiswa tingkat 3. Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa dari luar Jepang untuk mengikuti perkuliahan sekaligus mengikuti individual research training.

“Untuk program fall, luaran program individual research training-nya berupa abstrak penelitian saja. Sedangkan untuk program fall dan spring, luarannya berupa laporan akhir penelitian,” kata Azhar saat diwawancara Humas Unpad di Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (26/08).

Keduanya sama-sama mengambil mata kuliah sebanyak 10 SKS pada program tersebut. Mata kuliah yang diambil disesuaikan dengan mata kuliah yang akan dihadapi di Semester Ganjil TA 2016/2017, baik di prodi Fisika maupun Agribisnis. Nilai dari perkuliahan di Tohoku University bisa ditransfer ke perkuliahan di Unpad.

Sedangkan untuk program indvidual research training, Azhar berencana melakukan penelitian skripsinya terkait bidang superkonduktor. Bidang ini menjadi fokus kajian Azhar di bidang Fisika Material. Penelitian tersebut akan didampingi oleh satu Professor Advisor dan satu assistant Professor Advisor.

“Kalau saya masih melihat kemungkinan riset yang bisa dilakukan di sana. Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing, sampat saat ini bisa melakukan skripsi di sana,” kata Pinka yang fokus pada kajian rantai pasok pertanian ini.

Pinka dan Azhar sendiri telah memiliki gambaran bagaimana sistem perkuliahan di Jepang. Azhar berpendapat, tipikal akademisi di Jepang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi dan sangat menghargai waktu.

Sementara Pinka berencana untuk mencari pengalaman lebih sebagai seorang mahasiswa internasional. “Ini adalah kesempatan pertama untuk bisa merasakan kuliah di luar negeri. Saya inginnya tidak menjadi mahasiswa yang diam saja di kelas, tetapi ikut jadi international student,” kata Pinka.

Pinka dan Azhar akan mulai mengikuti program JYPE pada akhir September mendatang. Keduanya akan berangkat ke Jepang pada 26 September mendatang.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Pinka dan Azhar Terpilih Ikuti Kuliah di Tohoku University Jepang appeared first on Universitas Padjadjaran.


Melalui Ootrad ke-9, Unpad Ingin Bangun Sinergi yang Semakin Kuat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/08/2016] Universitas Padjadjaran kembali menggelar Olimpiade Olahraga Tradisional (Ootrad) ke-9 yang digelar di kampus Jatinangor, Sabtu (27/08) dan Minggu (29/08). Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan Dies Natalis ke-59 Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, menyalakan api obor saat membuka pelaksanaan Olimpiade Olah Raga Tradisional ke-9 Unpad di Stadion Jati Unpad, Jatinangor, Minggu (28/08). (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, menyalakan api obor saat membuka pelaksanaan Olimpiade Olah Raga Tradisional ke-9 Unpad di Stadion Jati Unpad, Jatinangor, Minggu (28/08). (Foto oleh: Dadan T.)*

Ootrad ke-9 menyelenggarakan beberapa lomba, diantaranya sapta lomba yang terdiri dari 7 cabang olahraga tradisional: egrang, ngagandong boboko, manggul beas, nyuhun suluh, nyuhun jukut, eyong, dan balap karung; lomba egrang kategori 50m, 100m, 200m, 400m, dan 1.500m; lomba tarik tambang; lomba galah asin; gelaran permainan Unpad Catur Main Bertiga Bergantian (U-Camaintian), serta lomba layangan adu.

Pelaksanaan lomba sendiri dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu: Stadion Jati Padjadjaran, Lapangan Komplek UKM Barat, dan Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor, Sabtu (27/08). Sedangkan untuk babak Semifinal dan Final dilaksanakan pada Minggu (28/08).

Pelaksanaan Ootrad-9 Universitas Padjadjaran diawali dengan kegiatan aleut-aleutan (pawai) mengelilingi kampus Unpad dan Jalan Raya Jatinangor, Minggu (28/08) pagi. Selain diikuti oleh fakultas dan unit kerja di lingkungan Unpad, aleut-aleutan juga dimeriahkan sejumlah mitra Unpad dan masyarakat Jawa Barat.

Kontingen dilepas oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad di Lobi Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor. Aleut-aleutan dilakukan mulai dari Gedung Rektorat dan diakhiri di Stadion Jati Padjadjaran.

“Kami ucapkan terima kasih atas berbagai partisipasi, khususnya dari mitra strategis Unpad yang berkenan mengikuti kegiatan ini,” ucap Rektor.

Dengan melibatkan berbagai pihak dalam kegiatan ini, Rektor berharap sinergitas akan semakin kuat terbangun.  Melalui olimpiade olah raga tradisional, Unpad pun berusaha mendorong berbagai nilai baik yang berkembang  di masyarakat untuk membangun lingkungan dengan lebih baik lagi.

“Unpad lahir bukan hanya untuk Unpad, tapi Unpad lahir untuk masyarakat,” ujar Rektor.

Dalam aleut-aleutan kali ini, setiap kontingen tampil meriah menunjukan kekhasannya masing-masing, mulai dari mengenakan pakaian seragam kontingen, membawa atribut yang menjadi ciri kontingen, hingga membawakan yel-yel meneriakan keunggulan kontingennya. Selain itu, kesenian khas Jawa Barat pun turut dibawakan oleh sejumlah kontingen, seperti tari-tarian khas Sunda, sisingaan, kuda renggong, dan oray liong.

Usai parade aleut-aleutan, Rektor didampingi Ketua pelaksana Dies Natalis ke-59 Unpad Prof. Ramdan Panigoro, PhD., dan Ketua pelaksana Ootrad ke-9 Unpad, Ronnie Permana, S.Pt., M.Si., secara resmi membuka gelaran Ootrad ke-9 dengan menyalakan obor Ootrad di Stadion Jati Padjadjaran Unpad Kampus Jatinangor.

Dalam kesempatan tersebut Ronnie mengatakan, kegiatan ini diikuti bukan hanya peserta dari seluruh unit kerja dan fakultas di lingkungan Unpad, tetapi juga masyarakat umum dari 12 Desa di Kecamatan Jatinangor, 12 Kota/Kabupaten di Jawa Barat, dan beberapa wilayah di Indonesia, serta perwakilan dari mitra kerja Unpad.

“Ada beberapa peserta dari komunitas pegiat layang-layang dari Jakarta, Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Sidoarjo. Bahkan ada pula peserta lomba egrang yang berasal dari Kalimantan,” ujar Ronnie.

Adapun daftar pemenang Ootrad ke-9 adalah:

Lomba layangan adu Kategori 54 – 58
Juara 1 Tim Sukabumi
Juara 2 Tim Situbondo Plus
Juara 3 Tim KPL Awiligar Bandung Utara

Lomba layangan adu kategori 135 – 150
Juara 1 Awan (Ciamis)
Juara 2 Nona (Cimahi)
Juara 3 Elias & Kevin (Dago)

Lomba Memulai Layangan
Juara 1 Fauziyyah (RA Miftahul Huda)
Juara 2 Agnia (RA Miftahul Huda)
Juara 3 M. Azhar (RA Miftahul Huda)

Lomba Egrang Kategori 50m Putra
Juara 1 Akhdan (Garut)
Juara 2 Dadan (Cimahi)
Juara 3 Firmansyah (Cimahi)

Egrang Kategori 50m Putri
Juara 1 Sulastri (SD Cicabe)
Juara 2 Cantika (Cileles)
Juara 3 Dede Nurlaela (Garut)

Egrang Kategori 100m Putra
Juara 1 Zaelani (SMK Gema Nusantara S)
Juara 2 Krisna Ananda (Kab. Bandung Barat)
Juara 3 M. Najib (Kab. Bandung barat)

Egrang Kategori 100m Putri
Juara 1 Dede Nurlaela (Garut)
Juara 2 Haerunia (Cileles)

Sapta Lomba
Juara 1 Desa Jatimukti
Juara 2 Fakultas Psikologi
Juara 3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

 Galah Asin Putri
Juara 1 SDN Cipacing 1
Juara 2 SDN Citeureup
Juara 3 SDN Cikeruh 1

Galah Asin Putra
Juara 1 SDN Neglasari
Juara 2 SDN Cipacing 2
Juara 3 SDN Hegarmanah 1

Aleut-Aleutan
Kategori Unpad 1 Fakultas Ilmu Budaya
Kategori Unpad Kreatif Fakus Perikanan dan Ilmu Kelautan
Kategori Unpad Terheboh Fakultas Peternakan

Juara 1 Desa Cibeusi
Juara 2 Desa Cikeruh
Juara 3 Kab. Subang

Tarik Tambang Pria 40 – 50 kg
Juara 1 Faperta
Juara 2 SMK Padjadjaran
Juara 3 FTG

Tarik Tambang Pria 50 – 75 kg
Juara 1 IPDN
Juara 2 FISIP
Juara 3 Honda Street Fighter Club Bandung

Tarik Tambang Pria di atar 75 kg
Juara 1 IPDN
Juara 2 FISIP
Juara 3 Kec. Cikalong

Tarik Tambang Wanita 40 – 45 kg
Juara 1 IPDN
Juara 2 Fikom
Juara 3 SMA Cikalong

Tarik Tambang Wanita 45 – 65 kg
Juara 1 FTIP
Juara 2 Kec. Cikalong
Juara 3 Kec. Cikalong

Tarik Tambang Wanita di atas 65 kg
Juara 1 IPDN
Juara 2 Fakultas Psikologi
Juara 3 Fakultas Peternakan.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana, Arief Maulana, Nisha Nurfadhillla dan Dina Sofa Istifada / eh

 

Galeri Foto: Ootrad ke-9 Unpad

$
0
0

Foto-foto oleh: Dadan T. dan Tedi Yusup (Humas Unpad)

ootrad-q ootrad-p ootrad-o ootrad-n ootrad-m ootrad-l DCIM100GOPROGOPR1306. ootrad-j ootrad-i ootrad-h ootrad-g ootrad-f ootrad-e ootrad-d ootrad-c ootrad-b ootrad-a Ootrad 30-tedi Ootrad 29-tedi Ootrad 28-tedi Ootrad 27-tedi Ootrad 26-tedi Ootrad 25-tedi Ootrad 24 Ootrad 23-tedi Ootrad 21-tedi Ootrad 20-tedi Ootrad 19-tedi Ootrad 18-tedi Ootrad 17 Ootrad 16-tedi Ootrad 15-tedi Ootrad 14-tedi Ootrad 13-tedi Ootrad 12-tedi Ootrad 11-tedi Ootrad 10-tedi Ootrad 9-tedi Ootrad 8-tedi Ootrad 7-tedi Ootrad 6-tedi Ootrad 5-tedi Ootrad 4 Ootrad 3-tedi Ootrad 2-tedi Ootrad 1-tedi aleut10 aleut9 aleut8 aleut7 aleut6 aleut5 aleut4 aleut3 aleut2 aleut1

Perguruan Tinggi Bukan Hanya untuk Meningkatkan Keilmuan, Tapi Juga Karakter Manusia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/08/2016] Proses pendidikan tinggi saat ini bukan sekadar menjadi pusat ilmu dan penelitian, tetapi mampu berkontribusi memberikan dampak bagi masyarakat. Konsep ini yang terus dibangun oleh Universitas Padjadjaran menghadapi tantangan perubahan global saat ini.

humas unpad 2016_08_29 Kuliah Perdana sarjana DADAN“Pendidikan tinggi bukan semata-mata melanjutkan dari pendidikan sekolah atas. Tetapi, menjadi suatu aspek pendidikan kontinu yang diharapkan meningkatkan kapasitas, bukan hanya dari luaran tetapi proses pendidikan secara keseluruhan,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Acmad, saat memberikan kuliah perdana bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2016/2017, di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor, Senin (29/08).

Kuliah perdana ini disaksikan pula para mahasiswa baru melalui siaran streaming di beberapa lokasi yaitu Gedung Fakultas Kedokteran Unpad Jatinangor, Gedung Fakultas Ilmu Komunikasi Jatinangor, dan Gedung Multikampus Unpad di Kab. Pangandaran.

Proses peningkatan kapasitas tersebut dikenal dengan reformasi pendidikan tinggi menuju generasi ketiga. Pada tatanan generasi ketiga, pendidikan tinggi memiliki fungsi sebagai transformative learning. Proses pembelajaran transformatif, kata Rektor, bukan hanya menitikberatkan pada peningkatan keilmuan, tetapi juga proses peningkatan karakter mahasiswa.

Rektor memaparkan, pendidikan tinggi sebagai transformative learning merupakan pengembangan dari fungsi informative learning dan formative learning. Dua fungsi ini fokus pada peningkatan kapasitas keilmuan dan upaya untuk mengenalkan mahasiswa dengan lingkungannya.

“Saudara harus  lebih dari dua aspek ini (informatif dan formatif) kalau ingin mendorong pembangunan wilayah berhasil. Konteks pendidikan yang dibangun Unpad harus terkait erat dengan apa yang dialami oleh masyarakat,” kata Rektor.

Unpad sendiri mulai menerapkan proses pendidikan transformatif. Rektor mengatakan, Unpad tidak ingin menghasilkan lulusan yang biasa saja. Setiap mahasiswa akan dibangun kemampuan kepemimpinannya. Ini bertujuan agar lulusan Unpad mampu menjadi agen perubahan ke depannya.

Kunci penting berhasilnya proses pendidikan transformatif ialah mereformasi proses pembelajaran di kelas. Ada sikap yang harus dibangun mahasiswa, diantaranya bersikap kritis, banyak membaca, banyak bertukar pikiran dalam berbagai forum akademik, hingga membangun sikap kolaborasi dan ketergantungan dengan bidang ilmu lainnya (interdependensi).

Untuk itu, Rektor mendorong agar mahasiswa banyak melakukan diskusi dalam setiap aktivitas akademik. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini memudahkan mahasiswa untuk mendapat berbagai referensi keilmuan.

“Biasakan aktif dengan membaca dan mencari informasi, diskusikan dengan teman maupun dosen. Proses diskusi ini melandasi penguatan karakter. Selain itu, hubungan antar mahasiswa akan terbangun,” jelasnya.

Proses diskusi ini bukan hanya terkait keilmuan, tetapi bisa juga dalam aspek kewilayahan. Rektor mengatakan, dengan beragamnya asal wilayah mahasiswa Unpad saat ini, baik dari Jawa Barat maupun wilayah lainnya, menjadi momentum baik untuk mengetahui bagaimana kondisi masing-masing wilayah.

“Paling tidak saudara yang berasal dari berbagai wilayah bisa saling berdiskusi tentang asal daerah saudara.*

Lampiran:
Materi Kuliah Perdana 2016/2017 oleh Rektor Unpad

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

Unpad dan Tetas Gagas Mulia Kerja Sama Kembangkan Senyawa Kimia Contrast Agent

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/08/2016] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad dan Direktur PT Tetas Gagas Mulia, Suyitno menandatangani Piagam Kerja Sama di Ruang Rektor Unpad, Jatinangor, Senin (29/08). Kerja sama ini dilakukan dalam rangka pengembangan Contrast Agent, sebagai hilirisasi hasil penelitian yang sedang dilakukan Unpad.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Direktur PT Tetas Gagas Mulia, Suyitno, usai penandatanganan Piagam Kerja Sama di Ruang Rektor Unpad, Jatinangor, Senin (29/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Direktur PT Tetas Gagas Mulia, Suyitno, usai penandatanganan Piagam Kerja Sama di Ruang Rektor Unpad, Jatinangor, Senin (29/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Ini momentum penting. Mudah-mudahan ini menjadi jalan baik untuk kita bisa menggulirkan produk-produk lainnya,” ujar Rektor.

Penelitian dalam pengembangan contrast agent tersebut telah lama dikembangkan oleh tim peneliti FMIPA Unpad, berkolaborasi dengan sejumlah peneliti dari berbagai fakultas di Unpad dan juga berbagai pihak, seperti Kimia Farma, Badan Tenaga Nuklir Nasional, dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Menurut Rektor, berbagai penelitian yang dilakukan Unpad, tidak mungkin dapat bergulir jika tidak didukung oleh sektor industri.

“Kami sangat berterima kasih. Kemampuan tadi tidak mungkin bisa bergulir tanpa dukungan dari sektor industri. Jadi sekuat apapun perguruan tinggi menggulirkan sesuatu, walaupun kita punya kemampuan berbagai hal, sudah tidak zamannya kita menggulirkan sesuatu tanpa kolaborasi,” ujar Rektor.

Lebih dari kolaborasi, Rektor pun mengharapkan adanya “saling ketergantungan” antara perguruan tinggi dengan industri, termasuk juga sektor lain seperti komunitas, media, dan pemerintah.

Contrast agent merupakan senyawa kimia yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Dalam hal ini, PT Tetas Gagas Mulia akan bekerja sama dalam memproduksi contrast agent yang dikembangkan Unpad.

humas unpad 2016_08_29 Kerjasama 2-tedi“Jadi kita mengembangkan beberapa contrast agent, dan satu diantaranya yang sudah dikembangkan sejak tahun 2006 sudah bisa menghilir, bisa diproduksi dalam skala besar dengan bantuan PT Tetas Gagas Mulia,” jelas dosen dan peneliti dari Departemen Kimia FMIPA Unpad, Prof. Dr. Husein H. Bahti.

Komisaris PT. Tetas Gagas Mulia, Nunung Haryanto, menyambut positif hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Unpad ini. Menurutnya, hasil penelitian ini dapat turut berkontribusi untuk bangsa, khususnya dalam bidang kesehatan. Ia pun berkomitmen bahwa pihaknya ingin mewujudkan hasil gagasan Unpad ini.

“Kita ingin menetaskan gagsan-gagasan ini,” ujar Nunung.

Sementara itu, Dekan FMIPA Unpad, Prof. Dr.  Sudradjat, MS mengungkapkan bahwa ini merupakan salah satu upaya hilirisasi penelitian yang ada di Unpad. Selanjutnya, hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai regulasi terkait komersialisasi.

“Supaya betul-betul bahwa ini adalah produk Unpad, diproduksi oleh Unpad, kemudian Unpad juga yang akan melakukan promosi dan memasarkan. Tentunya, kerja sama juga dengan berbagai perusahaan,” tuturnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

Mahasiswa dari 16 Negara Ikuti Joint Summer Program Unpad dan IPB

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/08/2016] Sebanyak 21 mahasiswa asing dari 16 negara mengikuti Summer Program yang digelar oleh Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor dan Kemenristekdikti. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Direktur Kerja Sama Unpad, Parikesit, M.Sc., Ph.D. di Ruang Serba Guna Gedung 1 Lantai 3 Unpad, Jln Dipati Ukur No. 35, Senin (29/08).

Foto bersama saat pembukaan joint summer program Unpad, IPB dan Kemristekdikti di Ruang Serba Guna Gedung 1 Lantai 3 Unpad, Jln Dipati Ukur No. 35, Senin (29/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Foto bersama saat pembukaan joint summer program Unpad, IPB dan Kemristekdikti di Ruang Serba Guna Gedung 1 Lantai 3 Unpad, Jln Dipati Ukur No. 35, Senin (29/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Mudah-mudahan semua bisa membangun pertemanan yang baru, jejaring yang baru, terutama juga kami di Unpad,” kata Parikesit kepada para peserta.

Lebih lanjut Parikesit mengungkapkan, ini merupakan kali pertama kegiatan summer program dilaksanakan terpusat pengelolaannya di universitas. Sebelumnya program serupa dilaksanakan langsung di tingkat fakultas.

Dalam kegiatan joint summer program di Unpad, para peserta akan mengikuti kuliah mengenai Seni, Budaya, dan Bahasa dengan tenaga pengajar dari Fakultas Ilmu Budaya serta Kewirausahaan dan Industri Kreatif dari  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kegiatan di Unpad akan dilakukan selama 7 hari, untuk kemudian dilanjutkan di IPB selama 3 hari untuk mendalami materi mengenai agripreneurship.

“Untuk tahun depan, kita akan coba tambah kegiatannya, dengan melibatkan juga fakultas lain,” ungkap Parikesit.

Selain mengikuti kuliah dengan materi tersebut, para peserta juga akan diperkenalkan dengan kegiatan akademik yang ada di Unpad. Kegiatan ini juga dapat menarik lebih banyak mahasiswa asing untuk mengikuti program serupa di Unpad, sehingga dapat meningkatkan jumlah inbound exchange mahasiswa asing ke Unpad yang merupakan salah satu parameter penilaian perankingan world class university.

“Ini adalah untuk memperkuat internasionalisasi Unpad, juga untuk menginternasionalkan mahasiswa Unpad, karena dari interaksi mereka dengan mahasiswa asing tentunya mereka akan ada peluang untuk membangun jejaring,” ujar Parikesit.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live