[Unpad.ac.id, 7/2/2017] Kontribusi Universitas Padjadjaran dalam mengembangkan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi Geopark Global versi UNESCO didorong semakin kuat. Kontribusi ini menjadi nilai tambah dibanding rencana pengusulan geopark lainnya di Indonesia, dimana Unpad menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang terlibat dalam pengusulan geopark di Indonesia.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, melakukan rapat terbatas dengan para pimpinan fakultas dan peneliti yang telah melakukan riset di Ciletuh, di Ruang Executive Lounge Unpad, Bandung, Selasa (7/2). (Foto oleh : Tedi Yusup)*
“Ini contoh yang baik, karena geopark lain tidak mengikutsertakan perguruan tinggi,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melakukan rapat terbatas dengan para pimpinan fakultas dan peneliti yang telah melakukan riset di Ciletuh, di Ruang Executive Lounge Unpad, Bandung, Selasa (7/2)
Lebih lanjut Rektor mengatakan, Unpad terus berupaya meningkatkan aktivitas riset di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu. Meski riset di Ciletuh terbagi menjadi tiga aspek, yaitu Geologi, Biodiversity, dan Budaya, Rektor mendorong seluruh bidang keilmuan di Unpad ikut melakukan riset di sana.
Dukungan bersama juga diperlukan dalam program jangka panjang Unpad di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Poin penting dalam dukungan tersebut ialah melakukan edukasi kepada masyarakat terkait konservasi geopark Ciletuh Palabuhanratu.
Kawasan geopark Ciletuh telah ditetapkan menjadi kawasan Geopark Nasional sejak 2015 dengan luas area 45.820 ha mencakup 15 desa dan 2 kecamatan. Dalam perkembangannya, kawasan Geopark Ciletuh meluas hingga mencapai wilayah Cisolok dan Palabuhanratu dengan peningkatan luas area menjadi 126.100 ha dan mencakup 74 Desa di 8 Kecamatan.
Terkait potensi wilayah Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Ketua Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi Unpad, Prof. Mega Fatimah Rosana, PhD, menyebut kawasan ini terbilang istimewa jika dilihat dari sudut geologi, biodiversity, dan budaya.
Pada aspek Geologi, Ciletuh merupakan satu-satunya wilayah yang memiliki singkapan batuan tertua di Jawa Barat, berupa batuan langka ofiolit, metamorfik, dan batuan “melange”. Batuan ini merupakan produk hasil tumbukan antar lempeng benua Eurasia dengan Samudera Hindia (Indo-Australian) sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Kawasan Ciletuh juga memiliki batuan lanskap berbentuk setengah lingkaran menyerupai tapal kuda terbuka. Batuan tebing ini membentang dengan diameter bentangan sekitar 15 kilometer. Bentangan ini banyak disebut sebagai amphiteater (teater alam) terbuka dengan banyak air terjun yang jatuh di sela tebing.
Di segi keanekaragaman hayati, Ciletuh memiliki ragam kawasan konservasi alam, mulai dari nature reserve, wildlife reserve, forest conservation, dan taman nasional, serta memiliki kawasan konservasi penyu hijau. Kawasan ini juga memiliki berbagai budidaya tambak, perkebunan, pertanian, dan hutan produksi.
Sedangkan dari segi budaya, lanjut Guru Besar yang telah melakukan penelitian di Ciletuh sejak 2006, Ciletuh menyimpan kearifan lokal masyarakat Sunda yang masih terjaga hingga kini. Mulai darii tinggalan mitos dan folklor, hingga berbagai tinggalan situs Megalitikum, tinggalan kolonial, serta Kampung Budaya Kasepuhan yang masih memegang kuat tradisi Sunda.
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu merupakan salah satu dari 12 usulan UNESCO Geopark Global di Indonesia. Indonesia sendiri setidaknya baru memiliki dua lokasi UNESCO Geopark Global, yaitu Geopark Danau dan Gunung Batur di Provinsi Bali, serta Geopark Gunung Sewu di sepanjang Gunung Kidul (Yogyakarta), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur).
Prof. Mega berpendapat, kontribusi Unpad dalam mendukung Ciletuh menjadi kawasan geopark global UNESCO diantaranya mengoptimalkan aktivitas riset dan publikasi seluruh bidang keilmuan di Unpad, membuat rencana pendidikan terpadu di bidang konservasi, menciptakan strategi promosi dan pemasaran, hingga memberdayakan masyarakat lokal untuk menjadi bagian dalam pengembangan kawasan geopark.*
Laporan oleh Arief Maulana/wep
Materi Presentasi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu:
materi Geopark Ciletuh Palabuhanratu-pdf
The post Pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Perlu Dukungan Seluruh Bidang Keilmuan appeared first on Universitas Padjadjaran.