Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Perdana di Dunia, Unpad Teliti Struktur Molekul Senyawa “Mareninne” dalam Proyek Riset Internasional

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/7/2018] Universitas Padjadjaran terlibat aktif dalam konsorsium proyek riset internasional yang mengidentifikasi potensi diatom Haslea ostrearia pada sektor akuakultur. Proyek riset yang didanai Badan Uni Eropa Horizon 2020 ini diikuti oleh 21 perguruan tinggi dari 12 negara di dunia.

Guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Toto Subroto, M.S., saat menjelaskan mengenai konsorsium proyek riset internasional “Genus Haslea, New Marine Resources for Aquaculture” dalam diskusi “Riset Unggulan Unpad dan Kerja Sama untuk Masyarakat Sejahtera (Riung Karsa) “ di Unpad Training Center, Bandung, Jumat (27/7) sore. (Foto: Tedi Yusup)*

Proyek “Genus Haslea, New Marine Resources for Aquaculture” atau GhaNa (Ghana), bertujuan mengekplorasi pemanfaatan senyawa bioaktif mareninne diatom Haslea ostrearia, suatu mikroalga yang ada di perairan pada berbagai sektor.

Para peneliti Unpad yang diketuai guru besar Biokimia dari FMIPA Prof. Dr. Toto Subroto, M.S., berfokus pada riset terkait aspek ekofisiologi dan biokimianya. Konsorsium yang dikoordinatori Prof. Jean Luc-Mouget dari Universite du Maine, Le Mans, Perancis ini telah membagi setiap negara anggota untuk mengerjakan paket riset tertentu. Riset telah berlangsung sejak 2017 hingga 2021.

“(Riset ini) mengembangkan new marine resources untuk blue biotechnology yang fokus pada pengerjaan antimikroba, akuakultur, biodiversitas, kosmetik, ekofisiologi, dan lain-lain,” ujar Prof. Toto saat menjadi pembicara dalam diskusi “Riset Unggulan Unpad dan Kerja Sama untuk Masyarakat Sejahtera (Riung Karsa) “ di Unpad Training Center, Bandung, Jumat (27/7) sore.

Lebih lanjut Prof. Toto menerangkan, senyawa mareninne merupakan pigmen biru yang kerap digunakan untuk menghijaukan kerang di kawasan budidaya kerang di Perancis Barat. Kerang hijau ini banyak diminati masyarakat Eropa terutama dari kalangan bangsawan. Ini didasarkan adanya hipotesis mengenai manfaat kerang hijau bagi kesehatan.

Walaupun telah digunakan sebagai pewarna alami kerang sejak abad ke-18, belum ada penelitian yang mampu memecahkan struktur molekul mareninne. Penelitian terakhir baru menghasilkan kesimpulan mareninne sebagai suatu glikosida. Melalui konsorsium ini, Unpad berperan memecahkan struktur mareninne.

Bersama dua peneliti Unpad lainnya, Muhammad Yusuf, PhD, dan Fiddy Semba Prasetya, PhD, Prof. Toto menelusuri struktur senyawa mareninne berikut peranannya.

“Kita sudah mendapatkan kemajuan dari penelitian ini,” ujar Prof. Toto. Saat ini, penelitian tersebut sedang memasuki tahap untuk dipublikasikan.

Berhasil menaikkan nilai ekonomi dari kerang, mareninne menjadi suatu kajian menarik bagi ilmu pengetahuan. Salah satu fungsi mareninne yang juga menarik adalah kemampuan menjadi antibiotik.

Senyawa mareninne efektif meningkatkan daya tahan, terutama pada larva udang maupun kerang. Selama ini, lanjut Prof. Toto, benih atau larva udang rentan mengalami kematian akibat lemahnya daya metabolisme terhadap serangan bakteri maupun virus.

Mareninne ini diharapkan bisa diterapkan di tambak atau budidaya udang dan kerang,” kata Prof. Toto.

Meskipun penelitian ini mengeksplorasi kekayaan hayati laut, pihaknya tetap menjaga kelestariannya. Hal yang dilakukan adalah mengambil sampel yang ada di laut lalu diperbanyak di laboratorium. “Dengan demikian, laut tetap terjaga ekosistemnya,” kata Prof. Toto.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Perdana di Dunia, Unpad Teliti Struktur Molekul Senyawa “Mareninne” dalam Proyek Riset Internasional appeared first on Universitas Padjadjaran.


PSM Unpad Juara Umum Kompetisi Paduan Suara Internasional di Bali

$
0
0

[unpad.ac.id, 30/7/2018] Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Padjadjaran meraih gelar juara umum atau “Grand Champion” dalam kompetisi “7th Bali International Choir Festival (BICF)” di La Prime Plaza Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (27/7) lalu.

Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Padjadjaran meraih gelar juara umum atau “Grand Champion” dalam kompetisi “7th Bali International Choir Festival (BICF)” di La Prime Plaza Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (27/7) lalu.*

Meraih juara umum, PSMUnpad berhasil unggul dari 146 grup paduan suara berbagai kategori dari 16 negara, seperti Latvia, Kanada, Lithuania, Filipina, Korea Selatan, Cina, serta beberapa negara lainnya.

Dilansir dari unpadchoir.com, sebelum dapat masuk ke babak Grand Prix kompetisi bergengsi tersebut, PSM Unpad terlebih dahulu menjuarai di kategori “Champion of Mixed Choir”. Selain meraih juara umum, PSM Unpad juga mendapatkan “Special Jury Award of Excellent Program”, serta penghargaan “Special Jury Award of Excellent Conductor” untuk konduktor PSM Unpad Arvin Zaenullah.

Dalam kompetisi itu, PSM Unpad membawakan tiga lagu dengan karakter dan tema musikal yang berbeda untuk menunjukkan performa seutuhnya. Pada lagu pertama, PSM Unpad membawakan komposisi Ah, Dolente Partita karya Claudio Monteverdi. Lagu ini dibawakan dengan penuh jiwa dan perasaan.

Pada lagu kedua, PSM Unpad membawakan komposisi Readymade Alice karya Perttu Haapanen yang dibawakan dengan ritmis. Di lagu terakhir, PSM menutup penampilan dengan membawakan komposisi Hentakan Jiwa karya komposer Ken Steven, secara atraktif dan meriah.

“PSM Unpad berkesempatan untuk mengikuti sebuah kompetisi di Indonesia dimana paduan suara itu kurang populer dan diapresiasi. Namun, kali ini saya merasa sangat dihargai dan sambutan dari para penonton begitu hangat,“ ujar Arvin Zaenullah.

Salah satu juri di kategori Mixed Choir Championship BICF 2018 Maria Guinand, mengatakan, penampilan PSM Unpad pada kompetisi tersebut dinilai sangat baik.

“Interpretasi yang dinyanyikan sangatlah baik, intonasi yang dimiliki juga sangat baik, serta penampilan yang ditampilkan penuh antusiasme dan cinta,” komentar juri yang berasal dari Venezuela ini.

Dengan meraih prestasi bergengsi ini, Arvin mengharapkan ada regenerasi penerus PSM Unpad yang mampu mengukir prestasi di tahun selanjutnya. “Semoga PSM Unpad dapat kembali menampilkan penampilan yang menghibur dan dapat terus diapresiasi oleh para penikmatnya,” ujar Arvin.*

Rilis/am

 

The post PSM Unpad Juara Umum Kompetisi Paduan Suara Internasional di Bali appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lulusan Unpad Diharapkan Bawa Manfaat

$
0
0

[unpad.ac.id, 31/7/2018] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad melantik 2266 lulusan pada Wisuda Lulusan Gelombang IV Tahun Akademik 2017/2018. Pelaksanaan wisuda digelar dalam lima sesi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (31/7) hingga Kamis (2/8).

Gubernur Jawa Barat 2008 – 2018 Ahmad Heryawan menjadi salah satu wisudawan yang dilantik Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad dalam Upacara Wisuda Lulusan Gelombang IV Tahun Akademik 2017/2018 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Selasa (31/7). Ahmad Heryawan lulus program Doktor Ilmu Manajemen Unpad. (Foto: Tedi Yusup)*

Kepada para wisudawan, Rektor berpesan agar senantiasa menjaga nama baik Unpad. Wisuda bukan hanya penambahan gelar di depan atau belakang nama, namun merupakan legitimasi akademik yang dapat menambah kekuatan baru bagi para lulusan untuk dapat berkontribusi lebih baik, kuat, dan besar di masyarakat.

“Jadilah insan cerdik cendekia yang senantiasa membawa manfaat dan kemaslahatan di mana pun nanti Saudara akan berkarya sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing,” pesan Rektor.

Selain itu, Rektor juga menyampaikan papatah kolot baheula “Geus loba pangarti nu kapimilik, pangbisa nu geus kapibanda, elmu nu geus katimu, kari diamalkeun”.

“Artinya ilmu, keterampilan, dan kemampuan telah Saudara miliki, sekarang saatnya untuk mengamalkannya di dunia nyata,” ujar Rektor.

Secara khusus, Rektor juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang lulus dengan predikat terbaik untuk masing-masing jenjang.

Wisudawan terbaik Program Doktor diraih oleh Muhammad Alishahdani Ibrahim dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik, wisudawan terbaik Program Magister diraih oleh Umi Baroroh dari Program Studi Bioteknologi, wisudawan terbaik Program Spesialis diraih oleh Ulfa Yasmin dari Program Studi Kesehatan Gigi Anak.

Wisudawan terbaik Program Profesi diraih oleh Elizabeth dari Program Studi Dokter Gigi, wisudawan terbaik dari Program Sarjana diraih oleh Nadya Puspita Dewi dari Program Studi Keperawatan, dan wisudawan terbaik dari Program Diploma diraih oleh Louis Freedyana Anggryani dari Program Studi Hubungan Masyarakat.

Sementara itu, wisudawan tertua pada wisuda kali ini adalah Hermanto Dwiatmoko dari Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi dalam usia 62 tahun, dan wisudawan termuda dari Program Sarjana adalah Nimas Tika Inas Tarina dari Program Studi Farmasii dalam usia 20 tahun 1 bulan 20 hari.

Dalam pidatonya, Rektor juga mengungkapkan bahwa proses pendidikan yang ada di Unpad tidaklah hanya bertujuan untuk menghasilkan individu dengan gelar, namun pada hakikatnya menciptakan dan menghasilkan future leaders yang berperan sebagai insan abdi masyarakat pembina nusa bangsa yang mampu berkarya di berbagai sektor, memiliki keunggulan, dan bisa membawa dampak positif serta kemaslahatan untuk masyarakat dan bangsa Indonesia.

Rektor pun mengutip pernyataan Otto Scharmer dan Katrin Kaufer (2013) mengenai Theory U dalam bukunya yang berjudul Leading from The Emerging Future. Disebutkan bahwa karakter pemimpin masa depan adalah seorang yang mampu memiliki impact dan mengubah perspektif dari ego-system (sistem ke-aku-an) menuju eco-system (sistem ke-kita-an).

Pemimpin, seharusnya tidak hanya berupaya untuk mencapai tujuan dari kelompok atau organisasinya, namun juga harus mengarahkan pada tercapainya kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.

Secara spesifik, terdapat 7 kapasitas kepemimpinan utama yang diperlukan di masa yang akan datang, yaitu listening, observing, sensing, presencing, crystallizing, prototyping, dan performing.

“Berdasarkan pada Theory U di atas, tantangan bagi Unpad adalah menjadi perguruan tinggi yang memfasilitasi dan memiliki ekosistem transformatif yang memungkinkan sivitas akademika Unpad memiliki 7 kapasitas utama pemimpin masa depan tersebut, sehingga penekanannya bukan kepada leader tetapi pada leadership,” ujar Rektor.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Lulusan Unpad Diharapkan Bawa Manfaat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Masyarakat dan Media Diminta Mengawal Proses Pemilihan Rektor Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 1/8/2018] Perwakilan anggota Majelis Wali Amanat dan Panitia Pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran 2019-2024 melakukan kunjungan ke kantor Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika No. 77, Bandung, Rabu (1/8). Kunjungan dilakukan untuk menyosialisasikan rangkaian kegiatan Pemilihan Rektor (Pilrek) Unpad yang akan dimulai awal Agustus ini.

Panitia Pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran 2019-2024 bersama Sekretaris Eksekutif Majelis Wali Amanat Unpad Prof. Dr. Erri Megantara, M.S., melakukan kunjungan ke kantor Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika No. 77, Bandung, Rabu (1/7). (Foto: Arief Maulana)*

Sekretaris Eksekutif MWA Unpad Prof. Dr. Erri Megantara, M.S., mengatakan, sosialisasi dilakukan mengingat proses pemilihan rektor kali ini berbeda dengan pemilihan sebelumnya. Dengan berubahnya status Unpad sebagai PTN Badan Hukum, tata kelola ,dan proses pemilihan pun disesuaikan dengan statuta PTN BH.

“Jika dulu pilrek dilakukan oleh Senat Universitas, maka sekarang bergeser oleh MWA,” kata Prof. Erri.

(baca: Unpad Gelar Pemilihan Rektor Periode 2019-2024)

Pada tahun ini pula, lanjut Prof. Erri, pihaknya melakukan pendaftaran calon rektor secara terbuka. Dengan demikian, masyarakat dari luar Unpad memiliki kesempatan untuk mendaftar sebagai calon Rektor. Namun, ada sejumlah persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh calon pelamar.

Persyaratan tersebut meliputi minimal bergelar Doktor, minimal memiliki jabatan akademik sebagai Lektor Kepala yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri yang sudah terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui kementerian terkait.

Prof. Erri mengatakan, pendaftaran terbuka ini memungkinkan memunculkan calon dari berbagai wilayah di Indonesia. Meski demikian, calon rektor memiliki kepedulian terhadap budaya Sunda dan kemajuan Jawa Barat.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan berbagai media dapat menyosialisasikan lebih luas terkait ajang pemilihan rektor Unpad ini. Masyarakat diharapkan dapat memberikan masukan terkait kualitas calon pelamar untuk kemajuan Unpad selanjutnya.

Kunjungan tersebut diterima secara resmi oleh Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Rahim Asyik Fajar Awanto, Wakil Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Erwin Kustiman, serta Redaktur Biro Pendidikan Pikiran Rakyat Ida Farida.

Selain Prof. Erri, turut hadir Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) Unpad 2019-2024 Prof. Dr. Hj. Diana Harding, M.Si., Wakil Ketua PPR Prof. Yanyan M. Yani, serta para anggota PPR Unpad.

Sementara itu, Rahim mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh MWA dan PPR Unpad. Pihaknya siap mengawal proses pemilihan rektor mulai dari pendaftaran hingga pemilihan yang akan digelar Oktober mendatang.

“Kita harus merangkul lebih banyak pihak untuk memberikan perhatian lebih kepada pemilihan rektor Unpad,” kata Rahim.

Dalam kunjungan itu pula, Prof. Diana menjelaskan lebih lanjut mengenai mekanisme pemilihan Rektor. Mekanisme tersebut meliputi penjaringan bakal calon dan seleksi administratif, pemeriksaan kesehatan, uji kompetensi, penetapan calon rektor, proses pemilihan dan penetapan rektor, hingga pelantikan rektor baru pada April 2019 mendatang.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Masyarakat dan Media Diminta Mengawal Proses Pemilihan Rektor Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Jadi Wisudawan Terbaik, Nadya Puspita Dewi Ingin Amanahkan Ilmunya ke Masyarakat

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/8/2018] Nadya Puspita Dewi dari Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran terpilih menjadi wisudawan terbaik Program Sarjana pada Wisuda Lulusan Gelombang IV Tahun Akademik 2017/2018. Nadya diwisuda pada sesi II di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Rabu (1/8) kemarin.

Nadya Puspita Dewi, wisudawan terbaik program Sarjana pada Wisuda Lulusan Gelombang IV Tahun Akademik 2017/2018. (Foto: Tedi Yusup)*

Selama menjalankan studi, Nadya mengaku selalu berupaya untuk mencapai yang terbaik. Selain ingin membanggakan keluarga, Nadya juga ingin meraih ilmu yang dapat berguna bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.

“Mudah-mudahan dengan ilmu yang saya dapatkan ini bisa amanah nanti ke masyarakat, juga saya bisa jadi orang yang berguna,” ujar Nadya saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Rabu (1/8).

Diungkapkan Nadya, bahwa mulanya ia bercita-cita menjadi seorang guru. Namun mengikuti saran orang tua, ia akhirnya memilih untuk menjalani studi keperawatan dan ternyata ia juga mendapatkan semangatnya disana.

“Sebenarnya menjadi perawat juga bisa menjadi guru. Karena perawat salah satu perannya itu adalah sebagai edukator. Jadi kita meskipun tidak menjadi guru sebagai formal, tetapi dengan kita memberikan informasi pendidikan kesehatan dengan orang-orang sekitar, itu bisa menjadi guru menurut saya,” kata perempuan kelahiran Sumedang  ini.

Setelah lulus Sarjana, Nadya berkeinginan melanjutkan studinya di Magister Keperawatan. Ia juga berharap dapat menjadi tenaga pengajar di Sumedang.

“Karena mau mengajukan Sumedang, sebagai orang Sumedang,” ujar putri pertama dari pasangan Ade Zaenal Arifin dan Kuspiyah ini.

Menurut Nadya, perawat yang baik adalah perawat yang memiliki sifat peduli. Untuk itu, keterampilan komunikasi dalam melayani pasien adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki perawat.

“Jadi kalau kita sudah bisa memberikan komunikasi yang baik, akan terbina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat, sehingga pasien dapat secara terbuka mengatakan keluhannya,” ujar Nadya.

Selain itu, menurut Nadya, perawat yang baik juga penting memiliki sikap positif, dan kepiawaian menangani pasien.

Dalam hidupnya, Nadya memegang moto hidup “Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai”. Dengan demikian, Nadya selalu berusaha untuk menjalankan segala sesuatu dengan baik demi hasil yang baik pula.

“Jadi ada semangat untuk lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi,” ujar Nadya.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Jadi Wisudawan Terbaik, Nadya Puspita Dewi Ingin Amanahkan Ilmunya ke Masyarakat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tim ASUP Jabar Sampaikan Rekomendasi Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Bandung

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/8/2018] Tim Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran (ASUP) Jawa Barat melakukan pertemuan dengan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bandung dalam rapat kerja yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Bandung, Soreang, Rabu (1/8) kemarin.

Tim Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran (ASUP)-Jawa Barat menyampaikan beberapa rekomendasi pembangunan ekonomi di Kabupaten Bandung dalam rapat kerja yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Bandung, Soreang, Rabu (1/8) kemarin.*

Dalam rapat yang membahas rencana pembangunan ekonomi di Kab. Bandung itu, tim ASUP Jabar yang dihadiri Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, Indrawati Y. Asmara, PhD, Prof. Sunardi Widyaputra, drg., PhD, Dr. Bagja Muljarijadi, dan Dr. Susi Yuliawati, M.Hum., bertindak sebagai narasumber.

“Rapat kerja ini diharapkan menjadi awal implementasi gerakan tematik pariwisata, investasi, dan pendidikan yang terintegrasi dan multisektor sebagai penggerak perekonomian di Kab. Bandung,” ujar Sekretaris Bappeda Kab. Bandung Cakra Amiyana, saat membuka rapat.

Berdasarkan rilis yang diterima Humas Unpad, Prof. Reiza yang juga ketua ASUP Jabar menyampaikan, sektor pariwisata di Kab. Bandung perlu dikembangkan dengan basis mengundang daya tarik (attractiveness), kemudahan aksesibilitas (accessibility), penyediaan dan penambahan fasilitas.

“Permasalahan wisata Kab. Bandung yaitu soal daya tarik, sara prasarana, dan institusi pariwisata,” kata Prof. Reiza.

Mengatasi permasalahan tersebut, guru besar Fakultas Ilmu Budaya ini menawarkan strategi pengembangan membuat skala prioritas destinasi unggulan. Sementara pada aspek aksesibilitas, proses digitalisasi informasi destinasi wisata perlu dilakukan.

Pada sektor pendidikan, Prof. Sunardi menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten harus menjamin kualitas pendidikan yang inklusif, merata, dan dapat meningkatkan kesempatan belajar.

Ia juga menilai, akreditasi bukan menjadi penentu utama kualitas suatu institusi pendidikan. Kualitas hasil pendidikan juga perlu diperhatikan oleh setiap institusi pendidikan.

Memperluas keran investasi pendidikan menjadi saran yang disampaikan Prof. Sunardi kepada peserta rapat. Investasi ini meliputi peningkatan fasilitas pendidikan serta penguatan kapasitas sumber daya manusianya.

Di sektor investasi, Di Bagja mengatakan, investasi di Kab. Bandung memiliki produktivitas cukup tinggi. Hal ini dilihat dari rendahnya rasio ICOR, atau rasio antara investasi dan pertumbuhan luarannya. Hal ini tentu berdampak positif pada distribusi pendapatan.

Meski dianggap tinggi, hasil dari nilai investasi itu tidak dirasakan oleh semua masyarakat di Kab. Bandung. Jika terjadi dalam jangka panjang akan menimbulkan ketimpangan sosial.

“Iklim investasi di Kab. Bandung harus terus ditingkatkan melalui efektivitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan promosi investasi,” Dr. Bagja memberikan saran.

Dalam rapat tersebut, beberapa SKPD menyampaikan kondisi tiap sektor di Kab. Bandung. Kepala Bidang Penanaman Modal – DPMPTSP Kab. Bandung Tati Suharyati menyampaikan bahwa realisasi investasi di Kab. Bandung sudah terlaksana sebanyak 2.729 proyek.

Sementara Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayan Kab. Bandung Cecep Hendrawan menyampaikan, kendala yang dihadapi di sektor pariwisata di wilayahnya adalah rendahnya waktu kunjung wisatawan.

Dari sisi pendidikan, perwakilan Dinas Pendidikan di Kab. Bandung menyampaikan ada 9 program pendidikan yang telah terealisasi.

Sembilan program tersebut meliputi peningkatan pelayanan administrasi, sarana prasanan, kapasitas SDM, pengawasan sistem pelaporan, pendidikan usia dini, pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan pendidikan nonformal, hingga peningkatan mutu dan manajemen pelayanan pendidikan.

Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kab. Bandung, Irvan Ahmad, SE., MM, menyampaikan bahwa rapat kerja ini perlu ditindaklanjuti. Ia juga berharap tim ASUP Jabar dapat terus memberikan masukan dan pendampingan.*

Rilis: ASUP Jabar/am

 

The post Tim ASUP Jabar Sampaikan Rekomendasi Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Bandung appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Siap Meriahkan “Harmoni Indonesia 2018”

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/8/2018] Universitas Padjadjaran menjadi koordinator penyelenggara kegiatan “Harmoni Indonesia 2018” untuk wilayah Provinsi Jawa Barat. Ajang bernyanyi bersama ini akan serentak dilakukan di 34 ibu kota provinsi di Indonesia pada Minggu (5/8) mendatang.

Logo Unpad.*

“Ini kepercayaan yang diberikan kepada Unpad. Filosofinya, kegiatan ini dilakukan untuk membangun harmoni bangsa,” kata Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad, Kamis (2/8).

Konser akbar “Harmoni Indonesia 2018” digelar untuk memaknai momentum Hari Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia sekaligus menyambut gelaran Asian Games 2018 dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya. Adapun lokasi utama penyelenggara konser ini digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Acara ini digelar atas inisiasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dengan mendelegasikan kepada para rektor perguruan tinggi di 34 kota.

Sasaran peserta pada kegiatan ini adalah kelompok paduan suara mahasiswa/pelajar/pesantren, kelompok paduan suara dan musik TNI dan Polri,paduan suara institusi pemerintahan, paduan suara lintas agama, pekerja seni dan budayawan, serta masyarakat luas.

Pada ajang ini, lanjut Rektor, Unpad menggandeng beberapa institusi pemerintahan, seperti Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Kepolisian Daerah Jawa Barat, Pemprov Jawa Barat, hingga unsur masyarakat luas. Di Bandung , acara akan terpusat di area taman Cikapayang, Bandung.

Seluruh kota penyelenggara kegiatan akan terkoneksidengan Jakarta melalui siaran live streaming. Digelar serentak dalam satu waktu, yaitu pukul 08.20 WIB, 09.20 Wita, dan 10.20 WIT, seluruh peserta dari 34 kota akan bernyanyi beberapa lagu nasional.

Dipandu konduktor Addie MS, seluruh peserta akan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, Mars Garuda Pancasila, Rayuan Pulau Kelapa, serta Bagimu Negeri. Selain itu, Presiden Ri Ir. Joko Widodo direncanakan akan memberikan sambutan singkat dan menyapa para peserta dari beberapa kotasambungan telekonferensi.

Di stadion Gelora Bung Karno, kegiatan ini ditargetkan akan dihadiri kurang lebih 30 ribu peserta. Sementara di seluruh daerah ditargetkan akan dihadiri puluhan ribu peserta.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

The post Unpad Siap Meriahkan “Harmoni Indonesia 2018” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gedung Pengelola Kawasan Sains dan Teknologi Unpad Masuki Tahap Penyempurnaan

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/8/2018] Pembangunan Kawasan Sains Teknologi (KST) atau Science Techno Park (STP) Universitas Padjadjaran mulai berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu finalisasi pembangunan gedung pengelola KST Unpad. Gedung ini merupakan gedung pertama yang dibangun di area KST Unpad di Jatinangor.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad berfoto bersama pimpinan, pengelola Kawasan Sains dan Teknologi Unpad, pihak Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi Kemenristekdikti dan PT. Bumi Indah dalam rapat kick off pembangunan gedung KST tahap 2 di ruang serba guna lantai 3 kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (3/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Ketua tim pengelola KST Unpad Prof.Dr. Edy Sunardi mengatakan, gedung pengelola ini nantinya akan menampung berbagai layanan yang dikembangkan KST, mulai dari transfer dan pengembangan teknologi, inkubasi bisnis, dan layanan teknis.

“Sentra UKM juga sudah kita seleksi dan berjalan dengan baik dan akan masuk ke gedung pengelola jika sudah selesai difinalisasi, termasuk juga inkubasi teknologi yang sudah diseleksi oleh kita,” ujar Prof. Edy dalam rapat kick off pembangunan gedung KST tahap 2 di ruang serba guna lantai 3 kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (3/8).

Prof. Edy menjelaskan, perkembangan KST di kampus Unpad terbilang pesat. Proses perkembangan saat ini sudah sampai pada tahap memulai inkubasi usaha rintisan (start up) bisnis berbasis teknologi.

Terkait inkubasi bisnis berbasis teknologi, ada 14 teknologiyang sudah dihasilkan oleh pihak pengelola KST. Pihaknya kemudian menyeleksi kembali sehingga memunculkan tiga teknologi terpilih yang akan masuk ke gedung KST. Tiga teknologi ini akan dilakukan proses inkubasi dan pendanaan.

”Di luar tiga teknologi ini, kita sudah ajukan juga ke dalam Hibah Internal Unpad (HIU),” kata Prof. Edy.

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, adanya kelanjutan pembangunan KST tahap dua ini diharapkan dapat mengimplementasikan strategi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Kawasan ini dapat menjadi pendorong perubahan pola pikir dan aktivitas akademik sivitas akademika Unpad.

“Klasiknya perguruan tinggi itu berbicara mengajar, riset, dan publikasi. Tapi kalau untuk mendukung daya saing, khususnya pembangunan ekonomi, (perguruan tinggi) masih sedikit dampaknya,” kata Rektor.

Untuk itu, KST Unpad nantinya diharapkan dapat menjadi upaya menghasilkan inovasi dalam akademik yang mampu menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat.

Fasilitasi Penuh Kemenristekdikti

Direktur Kawasan Sains dan Teknologi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Dr. Lukito Hasta menyampaikan, Kemenristekdikti siap memfasilitasi pembangunan tahap kedua KST Unpad.

Kementerian akan mengucurkan dana fasilitasi sebesar Rp 7,14 miliar untuk penyempurnaan pembangunan  KST, inkubasi, hingga pengadaan berbagai sarana KST Unpad. Sebagai implementasinya, PT. Bumi Indah ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan tahap dua KST Unpad.

Lukito mengatakan, pihaknya telah menetapkan KST Unpad sebagai salah satu dari lima lokasi KST yang akan diresmikan di Indonesia. Untuk itu, ia berharap akan pembangunan tahap dua ini dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

“Harapannya kalau sewaktu-waktu Presiden atau Menristekdikti akan meresmikan KST, KST di Unpad sudah terselesaikan,” kata Lukito.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Gedung Pengelola Kawasan Sains dan Teknologi Unpad Masuki Tahap Penyempurnaan appeared first on Universitas Padjadjaran.


Lewat Riset, Guru Besar FK Unpad Temukan Upaya Menurunkan Angka Kematian Akibat Meningitis Tuberkulosis

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/8/2018] Penyakit meningitis tuberkulosis (TB) atau tuberkulosis yang menyerang selaput otak, lebih berbahaya dibanding TB yang menyerang paru-paru. Data menunjukkan, dari 10 pengidap meningitis TB, sebanyak 5 -7 jiwa tidak dapat terselamatkan.

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. Rovina Ruslami, dr., SpPD, PhD, (kedua dari kiri), saat menjadi pembicara dalam diskusi Riung Karsa bertajuk “Tantangan Pengobatan TBC pada Selaput Otak” di Taman Bale Rumawat kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (3/8). Dalam diskusi tersebut, hadir Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dan dipandu moderator Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt. (Foto: Tedi Yusup)*

Menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. Rovina Ruslami, dr., SpPD, PhD, selama ini pengobatan meningitis TB mengacu pada aturan pengobatan TB paru-paru.  Ini disebabkan, belum ada dasar penelitian mengenai pengobatan meningitis TB secara global, sehingga acuannya masih mengikuti dosis pengobatan TB paru-paru.

“Sifat dari selaput otak itu sangat susah dilewati obat. Hanya 10% yang bisa menembus selaput otak. Kalau dia cukup dosisnya di paru-paru, jelas tidak cukup untuk di otak,” ujar Prof. Rovina saat menjadi pembicara dalam diskusi “Riset Unggulan Unpad dan Kerja Sama untuk Masyarakat Sejahtera (Riung Karsa)” di Taman Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (3/8).

Diskusi Riung Karsa kali ini menghadirkan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dan dipandu moderator Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt.

Selama bertahun-tahun, Prof. Rovina bersama peneliti lainnya melakukan penelitian mengenai pengobatan meningitis TB. Ia berfokus pada penggunaan obat rifampisin, obat utama untuk TB paru-paru yang dinilai sangat kuat tetapi lebih ramah efek sampingnya dibanding obat TB lainnya.

Berdasarkan kasus sedikitnya obat yang bisa menembus selaput otak, Prof. Rovina mengeksplorasi peningkatan dosis rifampisin pada penderita meningitis TB. Tentunya, eksplorasi ini dilakukan kajian yang mendalam dan hati-hati, mengingat proses uji klinik ini melibatkan manusia.

“Uji klinik ini merupakan penelitian tertinggi levelnya dalam penelitian dan tidak main-main. Itu dikaji dengan ketat oleh komite etik dan badan khusus yang mengawasinya,” terang Prof. Rovina.

Tidak main-main, hampir 8 tahun Prof. Rovina melakukan uji klinik ini. Uji dilakukan kepada pengidap meningitis TB secara langsung. Pemberian rifampisin dengan dosis yang ditingkatkan sedikit demi sedikit ini tidak bisa secara oral atau diminumkan kepada pasien. Ini disebabkan, seluruh pasien meningitis TB hampir dipastikan berada dalam kondisi tidak sadar.

“Kita lakukan secara injeksi, diberikan melalui infus,” jelasnya.

Namun, kehati-hatian ini berbuah baik. Peningkatan dosis rifampisin sedikit demi sedikit ternyata menekan angka kematian akibat meningitis TB hingga setengahnya. Hingga saat ini, penelitian yang dilakukan Prof. Rovina berhasil menaikkan dosis menjadi tiga kali lipat dari dosis yang selama ini ditetapkan.

Guru besar bidang Ilmu Farmakologi dan Terapi ini menuturkan, peningkatan dosis rifampisin ternyata tidak menimbulkan efek samping yang signifikan. Hasil penelitiannya, efek samping pasien yang mendapat rifampisin dosis tinggi ternyata sama dengan orang yang dapat dosis biasa.

Peroleh hibah internasional

Dalam melakukan penelitian ini, Prof. Rovina tidak sendiri. Dengan dibimbing Prof. Tri Hanggono, bersama dr. Ahmad Rizal Ganiem, Sp.S(K), PhD, tim dari Departemen Neurologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, serta tim peneliti dari Radboud University Medical Nijmegen, Belanda, Prof. Rovina melakukan penelitian ini.

Berawal dari program pascadoktoral-nya di Belanda, Prof. Rovina mendapat hibah dari Pemerintah Belanda dan dilanjutkan Hibah Andalan Unpad untuk penelitian mengenai meningitis TB. Hasil penelitian tersebut kemudian mampu dipublikasikan di jurnal internasional.

Tanpa disadari, internasional merespons hasil penelitian Prof. Rovina. Kemudian, Prof. Rovina mendapat hibah penelitian BOPTN Unpad untuk penelitian kedua, serta hibah PEER Health dari Amerika Serikat dan PSKLN Kemenristekdikti untuk penelitian ketiga.

Dari penelitian ketiga inilah dihasilkan peningkatan dosis rifampisin tiga kali lipat untuk mengobati meningitis TB. Hasil penelitian ini kembali lolos dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus.

“Tetapi, ini masih penelitian. Dalam dunia kedokteran, segala sesuatu itu sangat hati-hati. Ujian terakhir, dilakukan penelitian skala besar, melibatkan banyak pasien dari berbagai benua,” paparnya.

Untuk itu, dalam waktu dekat, tim peneliti berkolaborasi dengan konsorsium meningitis TB internasional akan melakukan penelitian dalam skala besar. Penelitian yang melibatkan lima negara, yaitu Uganda, Afrika Selatan, Belanda, Amerika Serikat, dan Indonesia ini didanai penuh oleh Badan Riset Medis  atau Medical Riset Council (MRC) di Inggris.

Jika hasil penelitian besar itu berhasil dan tetap aman, metode pengobatan meningitis TB akan berubah. Harapannya, temuan Prof. Rovina dan tim ini bisa diajukan sebagai rekomendasi panduan pengobatan meningitis TB kepada Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO).

Hindari Merokok

Prof. Rovina mengatakan, dari penelitiannya, meningitis TB banyak menyerang kelompok usia produktif, yaitu antara usia 20 – 30 tahun. Satu dari tiga manusia di bumi berpotensi memiliki kuman TB.

“Jika lingkungan berpengaruh,kuman TB akan bergerak/membelah diri. Yang bisa melindungi TB berkembang biak adalah sistem imun pada tubuh,” kata Prof. Rovina.

Meski 10% dari penduduk bumi memiliki kuman TB, kuman ini tidak akan berkembang biak jika sistem imun tubuhnya bagus. Jika sistem imunnya menurun, kuman TB akan mudah menyerang. Menjaga hidup sehat merupakan upaya efektif dalam meningkatkan sistem imun dalam tubuh.

Perokok, lanjut Prof. Rovina, sudah terbukti sebagai faktor risiko terjangkit TB. Jadi, larangan merokok sudah tidak diragukan lagi.

“Tidak ada sedikit pun keraguan melarang merokok karena banyak mudaratnya. Dengan TB, sudah jelas,” kata Prof. Rovina.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Lewat Riset, Guru Besar FK Unpad Temukan Upaya Menurunkan Angka Kematian Akibat Meningitis Tuberkulosis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad Kukuhkan Lima Guru Besar Baru

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/8/2018] Lima guru besar Universitas Padjadjaran membacakan orasi ilmiah dalam rangka pengukuhan guru besar di Grha Sanusi Hardjadinata, Jumat (3/8) dan Sabtu (4/8).

Kiri ke kanan: Prof. Dr. Inne Suherna Sasmita, drg., SpP(K), Prof. Dr. Ani Melani Maskoen, drg., M.Kes., dan Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., usai dikukuhkan menjadi guru besar oleh Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, dalam upacara pengukuhan dan orasi ilmiah jabatan guru besar di lingkungan Unpad yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (3/8). Selain tiga guru besar tersebut, Prof. Dr. Achmad Hussein S. Kartamihardja, dr., Sp.KN., M.H.Kes dan Prof. Dr. Oki Suwarsa, dr., Sp.KK(K)., M.Kes., juga dikukuhkan sebagai guru besar pada upacara yang digelar Sabtu (4/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Pada hari pertama, orasi ilmiah dibacakan Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., dari Fakultas Ilmu Budaya, serta Prof. Dr. Ani Melani Maskoen, drg., M.Kes., dan Prof. Dr. Inne Suherna Sasmita, drg., SpP(K) dari Fakultas Kedokteran Gigi.

Di hari kedua, orasi ilmiah dibacakan Prof. Dr. Achmad Hussein S. Kartamihardja, dr., Sp.KN., M.H.Kes dan Prof. Dr. Oki Suwarsa, dr., Sp.KK(K)., M.Kes dari Fakultas Kedokteran.

Dalam orasi ilmiah berjudul “Disrupsi Sejarah”, Prof. Reiza memaparkan bahwa disrupsi sejarah sangat diperlukan oleh ilmu sejarah dan para sejarawan. Dengan disrupsi sejarah, setidaknya akan memberi beberapa manfaat kepada ilmu sejarah dan sejarawan.

Diungkapkan Prof. Reiza, manfaat besar pertama disrupsi sejarah adalah tumbuhnya kemampuan ilmu sejarah untuk membaca dan mengantisipasi perkembangan zaman.

Masa lalu bagi sejarah hanyalah sebatas materi untuk merekonstruksi sejarah sebagai peristiwa menjadi sejarah sebagai kisah. Sementara metode untuk merekonstruksi termasuk sumber rekonstruksi akan selalu bergerak dinamis seiring perkembangan peradaban manusia

“Dengan disrupsi, ilmu sejarah akan senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan zamannya. Ilmu sejarah meskipun berbicara tentang masa lalu akan tetapi ia menjadi ilmu yang tidak kehilangan masa kini dan masa depan,” jelas guru besar dalam bidang Ilmu Sejarah ini.

Manfaat besar kedua, memberikan ruang bagi para sejarawan untuk selalu berupaya mengembangkan kompetensi dan kemampuan dirinya di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bergerak sangat dinamis.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Ani membacakan orasi berjudul “Peran Ilmu Genetika Molekuler dalam Patogenesis Bibir Sumbing”. Dalam orasinya, ia mengungkapkan bahwa pendekatan ilmu genetika molekuler diharapkan menjadi pemacu dimulainya pencarian pemecahan etiologi celah bibir dan langit-langit, sehingga dapat dicari jalan untuk mengurangi dilahirkannya penderita dengan celah bibir dan langit-langit.

“Pemecahan klinis yang diharapkan nantinya dari penelitian ini adalah dapat dikembangkan suatu penelitian untuk mencegah terjadinya kelainan ini sedini mungkin,” ujar Prof. Ani yang dikukuhkan dalam Bidang Oral Biologi.

Penyebab celah bibir dan langit-langit tidak diketahui pasti dan kondisi ini tidak dapat dicegah. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa keadaan ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Prof.  Ani pun menyarankan bagi yang mempunyai anggota keluarga dengan kelainan celah bibir dan langit-langit untuk menghindari keterpaparan dengan faktor lingkungan yang diduga sebagai penyebab kelainan tersebut, seperti pestisida, penggunaan obat-obatan kortikosteroid, merokok, dan faktor lainnya.

Sementara itu, Prof. Inne membacakan orasi ilmiah berjudul “Prognosis Kanker Rhabdomyosarcoma Oral Menggunakan P27kip1 Dan Koaktivatornya Sebagai Prediktor Kelangsungan Hidup Pasien Anak”.

Prof. Inne menjelaskan bahwa Imuno ekspresi p27Kip1 dan koaktivator p45Skp2 dan p38Jab1 dapat digunakan sebagai prediktor pada rhabdomyolysis (RMS) mulut pada anak berdasarkan stadium sehingga perkembangan kanker dapat dicegah lebih dini.

“Rendahnya imuno ekspresi p27Kip1 serta tingginya imuno ekspresi koaktivator p45Skp2 dan p38Jab1 pada RMS mulut anak dapat menyebabkan perubahan regulasi siklus sel, peningkatan progresifitas dan agresifitas sel kanker,” ungkap guru besar dalam Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Anak ini.

Di hari kedua, Sabtu (4/8) Guru besar Ilmu Kedokteran Nuklir Unpad, Prof. Achmad Hussein membacakan orasi ilmiah berjudul “Peranan Theranostics Kedokteran Nuklir Dalam Paradigma Personalized Medicine Dan Terapi Bertarget”,

Dalam orasinya ia memaparkan bahwa paradigma pengobatan penyakit selalu berubah sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. Saat ini berkembang paradigma personalized medicine yang mendorong konsep lain dalam kedokteran yang dikenal dengan theranostics. Terminologi theranostics terbentuk dari dua pilar utama di bidang kedokteran, yaitu terapi dan diagnostik.

Hal menarik dari konsep theranostics adalah pendekatan dalam pemilihan terapi yang menjanjikan berdasarkan pada citra molekuler yang spesifik dari suatu penyakit; kemampuan yang lebih besar dalam memprediksi efek samping yang berat; dan merupakan cara baru untuk melakukan pemantauan respon terapi secara objektif.

Lebih lanjut Prof. Achmad Hussein mengatakan bahwa theranostics nanopartikel memiliki potensi untuk merubah pola pengelolaan penyakit. Nanopartikel yang ideal untuk theranostics harus dapat terakumulasi dengan cepat dan selektif dalam target yang diinginkan, memberikan informasi karakteristik biokimia dan morfologi penyakit; efisien dalam memberikan efek obat yang sesuai tanpa merusak organ sehat; bersihan dari tubuh dapat berlangsung dalam beberapa jam atau terurai menjadi produk sampingan yang tidak beracun, dan aman bagi manusia.

“Kecenderungan pemanfaatan nanopartikel theranostics untuk menghasilkan pengelolalaan penyakit berdasarkan konsep personalized medicine dan terapi bertarget tidak perlu diragukan dan sudah sangat jelas keuntungannya, namun  banyak tantangan yang harus diatasi. Tantangan tersebut adalah dalam pemilihan nanoplatform yang terbaik, peningkatan efisiensi konjugasi ligan, pengembangan teknik sintetis yang ideal dan efektif, reproduktifitas yang tinggi, dan tentu saja biaya lebih efisien,” ujarnya.

Sementara itu, dalam orasi ilmiah berjudul  “Erupsi Obat Alergi: Perspektif Sains, Kesehatan, dan Masyarakat”,  Prof. Oki mengatakan bahwa insidensi erupsi obat alergi cukup tinggi di Indonesia. Erupsi obat alergi dapat bermanifestasi bermacam gambaran klinis dari mulai ruam makulo-papular, urtikaria/angioedema, AGEP, eritroderma, DRESS, sampai yang berat seperti SJS/TEN.

“Keadaan tersebut dapat mengganggu kualitas hidup pasien, bahkan berakhir dengan kematian,” kata Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin ini.

Pemeriksaan penunjang berupa skin test, patch test sampai test provokasi oral dapat membantu untuk mencari etiologi. Penghentian sesegera mungkin obat yang diduga menjadi penyebab, tatalaksana yang komprehensif, dan edukasi yang baik terhadap dokter dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah kematian.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Rektor Unpad Kukuhkan Lima Guru Besar Baru appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tujuh Guru Besar Unpad Masuki Purnabakti, Pemikirannya Tetap Dibutuhkan

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/8/2018] Sebanyak tujuh guru besar Universitas Padjadjaran yang tahun ini memasuki masa purnabakti menyampaikan kuliah kehormatan pada acara “Kuliiah Kehormatan Profesor Purnabakti” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Sabtu (4/8).

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad memberikan cenderamata kepada Prof. Dr. Firman F. Wirakusumah, dr., SpOG (K), salah satu dari tujuh guru besar Unpad yang memasuki masa purnabakti dalam acara “Kuliiah Kehormatan Profesor Purnabakti” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Sabtu (4/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Profesor Unpad Prof. Dr. Sutyastie Soemitro Remi, S.E., M.S.,mengungkapkan bahwa acara tersebut digelar untuk mengapresiasi para profesor yang kini memasuki masa purnabakti.

“Mengakhiri masa bakti, dan memasuki  masa purnabakti bagi setiap insan merupakan momen yang sangat bersejarah. Oleh karena itu Dewan Profesor Unpad melaksanakan hari khusus apresiasi bagi para profesor yang memasuki masa purnabakti, yang dilakukan secara bersamaan, dan para guru besar purnabakti melaksanakan orasi yang kami sebut kuliah kehormatan,” tutur Prof.  Sutyastie.

Kuliah kehormatan yang disampaikan para guru besar tersebut merupakan sejumlah pemikiran dan  kegiatan yang sudah dilaksanakan semasa bertugas, serta cita-cita yang perlu dilanjutkan oleh para juniornya. Materi kuliah kehormatan ini juga telah dihimpun dalam sebuah buku sehingga dapat disebarluaskan.

“Terima kasih yang tidak terhingga atas seluruh tridharma yang telah dikontribusikan, baik kepada sivitas akademika Unpad, maupun masyarakat, dan bangsa Indonesia,” ucap Prof. Sutyastie kepada para Guru Besar purnabakti.

Sementara itu, Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa ketika sudah menjadi profesor di Unpad, maka sepanjang hayat akan menjadi anggota Dewan Profesor. Dengan demikian, pandangan pemikiran, dan gagasannya diharapkan akan selalu dapat tersampaikan.

Kedepannya, Unpad akan terus berupaya untuk memfasilitasi berbagai aktivitas dari para profesor purnabakti dalam kerangka yang lebih produktif.

“Sebagai PTN BH, kita pun harus terus mengembangkan fasilitasi-fasilitasi beyond dari masa aktifnya,” ujar Rektor.

Menurut Rektor, acara ini juga dapat menjadi sarana bagi para guru besar untuk menyampaikan gagasan secara lebih luas, serta untuk saling bertukar pikiran dari berbagai bidang ilmu. Diharapkan, kegiatan ini bukan hanya dapat bermanfaat bagi para guru besar, tetapi hingga generasi-generasi berikutnya.

Para Guru Besar Purnabakti tersebut adalah Prof. Dr. Hj. Yuyun Yuwariah, Ir., AS., M.S. dari Fakultas Pertanian yang menyampaikan kuliah kehormatan berjudul “Model Pengembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi Masa Depan”, Prof. Dr. Firman F. Wirakusumah, dr., SpOG (K) dari Fakultas Kedokteran dengan kuliah kehormatan “Etika Penelitian Kesehatan di Indonesia”, dan Prof. Dr. Husein Hernadi Bahti, M.S. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang menyampaikan materi “Beberapa Catatan Pengalamanku dalam Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi di Universitas Padjadjaran”.

Selanjutnya, Prof. dr. Herman Susanto, Sp.OG., K-Onk dari Fakultas Kedokteran menyampaikan kuliah kehormatan berjudul “Kanker Seviks, Tumor Ganas yang Dapat Dicegah: Tinjauan Atas Tata Tulis Makalah Ilmiah”, Prof. Dr. Ir. Maman Paturochman, M.S. dari Fakultas Peternakan dengan materi berjudul “Manajemen Pemasaran Aneka Jenis Ternak dan Produk Peternakan di Indonesia”.

Prof. Dr. Ir. Hj. Nurpilihan Bafdal, M.Sc. dari Fakultas Teknologi Indiustri Pertanian menyampaikan kuliah kehormatan “Teknologi Inovasi Pemanenan Air Sebagai Upaya Sumber Air Irigasi Menghadapi Perubahan Iklim Global”, dan Prof. Dr. Rully M.A. Roesli, dr., SpPD-KGH, dari Fakultas Kedokteran dengan kuliah kehormatan berjudul “1+2=3”.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Tujuh Guru Besar Unpad Masuki Purnabakti, Pemikirannya Tetap Dibutuhkan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Lewat “Harmoni Indonesia 2018”

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/8/2018] Kegiatan bernyanyi bersama “Harmoni Indonesia 2018” digelar serentak di 34 kota di seluruh Indonesia pada Minggu, (5/8). Di Bandung, kegiatan ini dikoordinatoriUniversitas Padjadjaran dan digelar di area Taman Cikapayang, Jalan Ir. H. Djuanda.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad bersama Penjabat Gubernur Jawa Barat Komjen M. Iriawan serta segenap pimpinan kepolisian daerah Jabar, Kodim III Siliwangi, pemprov Jabar, dan masyarakat umum bernyanyi bersama dalam kegiatan “Harmoni Indonesia 2048” yang digelar di Taman Cikapayang, Jalan Ir. H. Djuanda, Bandung, Minggu (5/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Dibantu Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Kepolisian Daerah Jawa Barat, dan Pemprov Jawa Barat, acara ini diikuti oleh sejumlah pimpinan, dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad, prajurit TNI, anggota kepolisian, jajaran sipil di pemerintah provinsi, perwakilan institusi, serta masyarakat umum.

Acara ini dihadiri langsung Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Komjen M. Iriawan, Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto dan Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad.

Tepat pukul 08.00 WIB, acara ini menyiarkan siaran langsung “Harmoni Indonesia 2018” yang terpusat di Jakarta. Di Jakarta, acara ini dihadiri langsung Presiden RI Ir. Joko Widodo.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kegiatan “Harmoni Indonesia 2018” digelar untuk menyemarakkan 73 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, menjelang digelarnya Asian Games 2018 di Indonesia, Presiden juga mengajak seluruh elemen bangsa menyemangati para atlet nasional melalui acara ini.

“Dengan Harmoni Indonesia 2018, kita harapkan semangat persatuan, kerukukan, dan kebangsaan kita bisa kita berikan dan semangati semua. Agar kita paham bahwa persatuan dan nasionalisme adalah aset terbesar bangsa,” jelas Presiden.

Usai sambutan Presiden, acara dilanjutkan dengan bernyanyi bersama. Dipandu konduktor Addie MS, seluruh peserta akan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, Mars Garuda Pancasila, Rayuan Pulau Kelapa, serta Bagimu Negeri.*

Laporan oleh Arief Maulana

Foto oleh Arief Maulana dan Tedi Yusup

The post Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Lewat “Harmoni Indonesia 2018” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ini yang Harus Diperhatikan Calon Mahasiswa Baru Unpad Terkait Registrasi dan PMB

$
0
0

[unpad.ac.id, 6/8/2018] Universitas Padjadjaran akan menyelenggarakan registrasi administrasi bagi calon mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (7/8) dan Rabu (8/8) untuk calon mahasiswa dari jalur SBMPTN, dan Kamis (9/8) untuk calon mahasiswa dari jalur Diploma IV.

Logo Unpad.*

“Jangan sampai registrasi ini, baik yang SBMPTN maupun Diploma IV, terlewatkan,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., saat dihubungi Humas Unpad, Senin (6/8).

Dr. Arry mengatakan, calon mahasiswa dianggap mengundurkan diri jika tidak melakukan registrasi. Sebab, proses registrasi merupakan pintu masuk (entry point) calon mahasiswa menjadi mahasiswa secara formal.

Dengan registrasi, calon mahasiswa akan mendapatkan beberapa kelengkapan sebagai sivitas akademika Unpad, yaitu kartu tanda mahasiswa (KTM), jas almamater, hingga berbagai hal seputar prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).

Namun, pihaknya menoleransi calon mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan registrasi karena sakit atau kebutuhan mendesak dengan melampirkan surat atau bukti pernyataan dari pihak berwenang. “Jangan sampai tidak ada keterangan sedikit pun,” tambahnya.

Mengingat proses registrasi ini sangat penting, Dr. Arry mengimbau calon mahasiswa untuk memastikan jadwal dan menyiapkan berkas yang disyaratkan. Untuk registrasi SBMPTN, calon mahasiswa telah ditentukan jadwal registrasi berdasarkan fakultasnya.

Terkait pengajuan keluhan Uang Kuliah Tunggal (UKT) maupun Bidikmisi, Unpad telah menyiapkan petugas khusus di meja keluhan (help desk) pada saat registrasi dilaksanakan. Dr. Arry menekankan, layanan di meja keluhan ini bukan untuk mengajukan penangguhan pembayaran UKT.

“Petugas tidak berwenang menangguhkan pembayaran. Untuk itu, sebisa mungkin calon mahasiswa tetap membayar dengan dicicil. Terkait pencicilannya bisa disampaikan ke petugas di help desk,” kata Dr. Arry.

Selain itu, Dr. Arry juga mengimbau para orang tua tidak terlalu memadati area registrasi. Ini dilakukan agar proses registrasi berjalan dengan lancar.

“Biarkan calon mahasiswa punya tanggung jawabnya sendiri,” imbuh Dr. Arry.

Pelaksanaan registrasi juga diperlukan untuk pengelompokan mahasiswa baru dalam program Tahapan Persiapan Bersama (TPB). Setiap kelompok dalam program TPB merupakan mahasiswa baru dari berbagai fakultas di Unpad.

Prosesi PMB sendiri terdiri dari rangkaian kegiatan di tingkat universitas dan fakultas. Pelaksanaan PMB universitas dan fakultas akan dilaksanakan pada 27 Agustus hingga 31 Agustus mendatang.

Dr. Arry mengatakan, berkenaan dengan digunakannya Stadion Jati Padjadjaran sebagai lokasi latihan kontingen Asian Games 2018, ada 2 opsi yang akan dipilih terkait pelaksanaan PMB. Alternatif petama, pelaksanaan PMB universitas dan pengenalan UKM akan digelar di lapangan Pusat Pelayanan Basic Science (PPBS) kampus Unpad Jatinangor.

“Alternatif kedua, pelaksanaan di PPBS tapi hanya diikuti perwakilan mahasiswa baru. Sebagian mahasiswa baru berada di fakultas masing-masing,” kata Dr. Arry.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Ini yang Harus Diperhatikan Calon Mahasiswa Baru Unpad Terkait Registrasi dan PMB appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Jalin Kerja Sama dengan Dua Perusahaan Nasional

$
0
0

[unpad.ac.id, 6/8/2018] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero. Kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dan Direktur Utama PT. SMI Emma Sri Martini di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (6/8).

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad bersama Direktur Utama PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Martini usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Unpad dan PT. SMI di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (6/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam kesempatan tersebut Emma mengatakan, ada beberapa rencana kerja sama akademik maupun nonakademik yang ditawarkan PT. SMI kepada Unpad. Terkait kerja sama akademik, Emma menawarkan kerja sama penelitian dan publikasi terhadap layanan yang dilakukan perusahaan proyek infrastruktur tersebut kepada para pemangku kepentingan.

“Kami punya amanat dari Kementerian Keuangan untuk pembiayaan kepada pemerintah daerah itu harus diukur terkait social economic impact dan benefitnya,” kata Emma.

Banyaknya proyek yang dilakukan PT. SMI di daerah Jawa Barat mendorong PT. SMI menggandeng Unpad untuk analisis dampak sosial ekonominya. Emma menilai, Unpad memiliki banyak ahli yang bisa membantu terkait analisis ini.

Emma melanjukan, PT. SMI juga memiliki fokus terhadap implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia. Perusahaan milik negara itu pun banyak melaksanakan proyek pembangunan yang sejalan dengan beberapa capaian dalam SDGs. Proyek ini didanai dari lembaga donor internasional yang juga memiliki perhatian terhadap SDGs.

Melihat adanya komitmen Unpad terhadap SDGs, Emma membuka fasilitasi bagi Unpad dalam hal menjalankan berbagai proyek implementasi SDGs. Rencana kerja sama lainnya adalah mendukung aktivitas penelitian dan publikasi bersama melalui program Corporate Social Responsibilty (CSR) PT. SMI.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini disaksikan langsung dari pihak Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI. Dari Unpad, turur hadir sejumlah pimpinan universitas dan fakultas.

Selain menjalin kerja sama dengan PT. SMI, Rektor juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Komisaris Utama PT. Bintangraya Lokalestari Dhanny Handoko, pada tempat dan waktu yang sama. Acara penandatanganan Nota Kesepahaman ini dihadiri langsung Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sarjono.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan dalam rangka kerja sama pengembangan program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kecamatan Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Unpad dipercaya PT. Bintangraya Lokalestari sebagai mitra untuk pengembangan “Agro Health Ecopark” yang akan mendukung terwujudnya KEK di Kabupaten Sukabumi.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Unpad Jalin Kerja Sama dengan Dua Perusahaan Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Registrasi Mahasiswa Baru Unpad Jalur SBMPTN Dilaksanakan

$
0
0

[unpad.ac.id, 7/8/2018] Sebanyak 4.270 calon mahasiswa baru Universitas Padjadjaran dari jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun akademik 2018/2019 melaksanakan registrasi administratif di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (7/8) dan Rabu (8/8).

Petugas registrasi sedang melaksanakan pemotretan kepada calon mahasiswa baru Unpad jalur SBMPTN tahun akademik 2018/2019 dalam registrasi administrasi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (7/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., mengatakan, alur registrasi hampir sama dengan pelaksanaan sebelumnya. Calon mahasiswa baru menyerahkan berkas persyaratan yang telah ditentukan untuk dilakukan verifikasi.

Setelah itu, para calon akan mendapatkan nomor pokok mahasiswa (NPM) dan melakukan foto untuk kartu tanda mahasiswa (KTM).

Saat ditemui disela pelaksanaan registrasi, Selasa (7/8), Prof. Wawan menjelaskan, untuk tahun ini pencetakan KTM dilakukan oleh bank mitra Unpad. Ini didasarkan, KTM Unpad bersifat multifungsi (kombo). Selain sebagai identitas mahasiswa Unpad, KTM bisa menjadi kartu ATM maupun alat transaksi nontunai.

“Ada 4 bank mitra yang bertugas melakukan pencetakan kartu, yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BJB,” ujar Prof. Wawan.

Setiap calon telah memilih bank yang akan mencetak KTM pada tiga hari sebelum registrasi dilaksanakan. Dengan demikian, mahasiswa tinggal mendatangi gerai perbankan yang dipilih pada saat registrasi.

Selain mendapatkan NPM dan KTM, calon mahasiswa juga akan mendapatkan kelengkapan untuk mengikuti prosesi penerimaan mahasiswa baru, seperti jas almamater, kaos, dan ikat tradisional. Calon mahasiswa juga mengikuti proses administrasi untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat.

“Kita sudah targetkan, proses registrasi ini tidak akan lama,” kata Prof. Wawan.

Prof. Wawan melanjutkan, dari jumlah calon mahasiswa baru SBMPTN tersebut, sebanyak 546 menerima program bantuan Bidikmisi. Jumlah ini ditentukan berdasarkan batasan kuota yang ditetapkan pemerintah. Meski demikian, jumlah pelamar Bidikmisi di Unpad mencapai 849 orang.

“Kita sudah lakukan verifikasi dengan mengecek ke lokasi pelamar. Akhirnya kita sudah dapatkan (pelamar) yang sesuai dengan kuota,” imbuhnya.

Jumlah keseluruhan calon mahasiswa dari jalur SBMPTN yang melakukan registrasi adalah 4.556 orang. Sebanyak 286 orang sisanya merupakan calon mahasiswa Program Studi di luar Kampus Utama (PSDKU) di Garut dan Pangandaran. Pelaksanaan registrasi PSDKU sendiri akan digelar di masing-masing kampus PSDKU pada 12 – 14 Agustus mendatang.

Selain registrasi jalur SBMPTN, sebanyak951 calon mahasiswa program Diploma IV, 141 calon mahasiswa program Profesi, 273 calon mahasiswa program Spesialis, 933 calon mahasiswa program Magister, dan 322 calon mahasiswa program Doktor akan melaksanakan registrasi di Grha Sanusi Hardjadinata pada Kamis (9/8) besok.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Registrasi Mahasiswa Baru Unpad Jalur SBMPTN Dilaksanakan appeared first on Universitas Padjadjaran.


Indonesia Harus Waspadai Ancaman Bencana dari Aktivitas Patahan

$
0
0

[unpad.ac.id, 7/8/2018] Terjadinya dua gempa besar di wilayah Lombok dengan rentang waktu yang berdekatan merupakan kasus geologi yang spesial. Ini menunjukkan aktivitas geologi di Indonesia sangat dinamis dan bisa saja terjadi di hampir seluruh wilayah.

Dr. Dicky Muslim, M.Sc.*

Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr. Dicky Muslim, M.Sc., menjelaskan, dikatakan spesial karena menyebabkan dua gempa besar terjadi secara berdekatan. Secara geologi, ini disebabkan adanya aktivitas tumbukan antar lempeng dalam satu wilayah patahan.

Dr. Dicky mengatakan, pusat gempa yang berada di wilayah perairan utara Lombok ini berada pada jalur patahan naik Flores (Flores Thrust). Berbeda dengan jalur patahan di Samudera Hindia yang memanjang mulai dari Aceh hingga Timor, jalur patahan yang memanjang dari Lombok hingga Flores ini memiliki kedalaman yang dangkal.

“Kedalaman palung di patahan (utara Lombok) ini hanya 200 – 400 meteran, tapi jika di Samudera Hindia bisa sampai 6 – 8 kilometer,” ujar Dr. Dicky saat diwawancarai Humas Unpad, Selasa (7/8).

Dari patahan kecil ini, ada segmen berupa garis-garis patahan kecil yang mengikuti retakan utama. Suatu lempeng bergerak mencari kesetimbangannya sehingga menumbuk lempeng lainnya. Proses kesetimbangan ini yang menyebabkan satu batuan terdesak dan patah.

“(Gempa di Lombok) ini terjadi dari satu retakan kecil yang berdesak sehingga menyebabkan gempa. Sesudah itu, karena dia masih bergerak mencari kesetimbangan, maka masih ada gempa susulan terjadi,” ujar Ketua Pusat Studi Geologi Lingkungan, Rekayasa, dan Kebencanaan Geologi Unpad ini.

Biasanya, lanjut Dr. Dicky, aktivitas gempa susulan pascagempa besar terjadi dengan kekuatan yang terus merendah. Jika melihat ada dua gempa besar yang terjadi dalam waktu dekat dengan kedalaman pusat antara 15 – 25 kilometer, Dr. Dicky menduga ada sesuatu yang membedakan.

Sayangnya, belum banyak penelitian yang fokus terhadap aktivitas patahan di Indonesia, termasuk aktivitas patahan di utara Lombok tersebut. Padahal, Indonesia memiliki zona patahan yang menyebar di berbagai wilayah. Zona ini bisa saja menghasilkan aktivitas yang berpotensi menyebabkan gempa.

Meski demikian, aktivitas patahan bisa dianalisis waktu terjadinya. Dr. Dicky menjelaskan, berdasarkan kesepakatan ahli geologi, jika di suatu patahan terdeteksi pernah mengalami aktivitas sejak 2 juta tahu yang lalu, maka patahan tersebut akan kembali mengulang aktivitasnya dalam periode tertentu.

Hal ini bisa dimanfaatkan oleh para peneliti dan pihak terkait. Pencatatan aktivitas patahan dalam rentang waktu tertentu harus dilakukan. Data ini kemudian menjadi analisis untuk menemukan siklus aktivitas suatu patahan.

Jika sudah ditemukan siklusnya, pihak terkait maupun masyarakat setidaknya bisa mengantisipasi ancaman bencana yang akan ditimbulkan. Dr. Dicky melanjutkan, di wilayah Lombok sendiri setidaknya pernah terjadi gempa yang menyebabkan tsunami hebat di tahun 1992. Dalam rentang 1992 hingga 2018 setidaknya terjadi gempa berkali-kali.

“Intinya kita harus mewaspadai patahan,” imbuhnya.

Lakukan Mitigasi yang Baik

Proses antisipasi atau mitigasi kebencanaan penting dilakukan. Sebagai wilayah yang rentan terhadap bencana, Nusa Tenggara Barat sudah selayaknya menyiapkan antisipasi kebencanaan yang efektif.

Dr. Dicky mengatakan, gempa di Lombok setidaknya berpotensi mengancam lahirnya bencana lainnya, seperti peningkatan aktivitas magma di Gunung Rinjani, atau ancaman longsornya material bukit.

“Apalagi jika di bukit ini misalkan ada bendungan. Bendungannya tergetarkan oleh gempa, dan bisa menyebabkan banjir bandang,” ujarnya.

Masyarakat juga harus memahami prosedur standar perlindungan diri dari gempa, seperti berlindung di bawah material yang bisa menahan benturan hingga cepat tanggap mencari jalan keluar apabila sedang berada di dalam ruangan.

Unpad Tanggap Bencana

Bencana gempa ini menyebabkan banyak kerugian. Hingga saat ini, sekira 100 korban meninggal dunia akibat gempa. Dari segi infrastruktur, banyak bangunan yang roboh.

Salah satu lokasi terdampak akibat gempa adalah area kampus Universitas Mataram. Kerusakan yang terjadi di beberapa gedung kampus menyebabkan aktivitas para sivitas akademika dan tenaga kependidikan Unram terhambat.

Untuk itu, Unpad membuka donasi untuk membantu pemulihan kampus di Unram. Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, program Unpad peduli Unram merupakan bagian dari kepedulian semua perguruan tinggi di Indonesia.

Bantuan dapat disalurkan melalui transfer ke akun virtual (virtual account) 9882340540101072 atas nama Unpad Peduli Unram BNI Cabang Unpad. Donasi yang terkumpul akan disalurkan melalui Majelis Rektor Perguruan Tinggi se-Indonesia.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Indonesia Harus Waspadai Ancaman Bencana dari Aktivitas Patahan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Usia 15 Tahun, Rein Vidya Banafsha Sudah Jadi Mahasiswa Kedokteran Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 8/8/2018] Rein Vidya Banafsha menjadi mahasiswa baru Universitas Padjadjaran tahun akademik 2018/2019 termuda di antara rekan-rekan seangkatannya. Perempuan asal Tasikmalaya yang diterima di Fakultas Kedokteran Unpad tersebut saat ini berusia 15 tahun 10 bulan 5 hari.

Rein Vidya Banafsha, berusia 15 tahun, menunjukkan kartu tanda mahasiswa Universitas Padjadjaran tahun akademik 2018/2019 usai registrasi administratif di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (7/8). Meski terbilang muda, Rein mantap berkuliah di program studi Kedokteran Unpad. (Foto: Tedi Yusup)*

Ditemui saat pelaksanaan registrasi administratif di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (7/8), Rein mengungkapkan, sejak duduk di bangku SMP, ia sudah mengikuti kelas percepatan. Ia pun menyelesaikan studi di SMPN 5 Tasikmalaya dalam waktu 2 tahun saja.

Masuk ke SMAN 1 Tasikmalaya, Rein juga mengikuti kelas percepatan dan kembali lulus dalam dua tahun saja. Saat mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Rein mantap memilih program studi Kedokteran Unpad pada pilihan pertama.

“Terbayang banget bakal susah belajar Kedokteran, bakal banyak waktu yang harus dikorbankan. Tetapi, Insyaallah siap,” ujar Rein.

Saat ditanya mengapa memilih Kedokteran Unpad, Rein mengungkapkan bahwa kuliah di Kedokteran Unpad bebas dari biaya. Ia mengaku siap mengabdi sebagai dokter di wilayah mana saja, baik di Jawa Barat maupun di luar Jawa Barat.

Selain siap mengikuti aktivitas akademik, putri pasangan Pian Sopyan Nurochman dan Nenden Diana ini ingin aktif di kegiatan organisasi dan kemahasiswaan. Salah satu organisasi kemahasiswaan yang tertarik untuk diikutinya adalah Asian Medical Student Association (AMSA) di FK Unpad.

Rein yang memiliki hobi menggambar dan bernyanyi ini juga memiliki keinginan untuk bergabung dengan unit paduan suara di Unpad. “Prioriras utama adalah pendidikan, tetapi saya memiliki kesempatan untuk bebas berorganisasi, dan gak akan saya lewatkan,” ujar putri kelahiran Tasikmalaya, 3 Oktober 2002 ini.

Setelah lulus menjadi dokter nanti, Rein berencana melanjutkan studinya menjadi dokter spesialis saraf. Selain Rein, Najmah Shafa Zahirah juga tercatat menjadi mahasiswa baru Unpad di program studi Kedokteran Gigi dengan usia 15 tahun 10 bulan 24 hari.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Usia 15 Tahun, Rein Vidya Banafsha Sudah Jadi Mahasiswa Kedokteran Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Enam Mahasiswa Unpad Ikut Asia-Pacific Model United Nations Conference 2018 di Australia

$
0
0

[unpad.ac.id, 13/8/2018] Enam mahasiswa Universitas Padjadjaran menjadi delegasi di Asia-Pacific Model United Nations Conference (AMUNC) 2018 yang diselenggarakan di University New South Wales Sydney, Australia, 8 – 13 Juli lalu.

Delegasi mahasiswa Universitas Padjadjaran pada Asia-Pacific Model United Nations Conference (AMUNC) 2018 yang diselenggarakan di University New South Wales Sydney, Australia, 8 – 13 Juli lalu.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, keenam mahasiswa tersebut yaitu Anisa Fauziah (Fakultas Hukum), Diera Diamantha (Fakultas Psikologi), Dinandra Arhisy (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Jeni Adriani (Fakultas Psikologi), Rana Hafizhah (Fakultas Psikologi), dan Rio Putra Hadivatama (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Selain keenam delegasi itu, Unpad juga mengirimkan satu mahasiswa yang menjadi Director dalam komite ASEAN yaitu Giovanni Nickson Zefanya (Fakultas Ilmu Komunikasi).

Asia-Pacific Model United Nations (AMUNC) adalah konferensi Model United Nations tahunan terbesar di kawasan Asia Pasifik, yang diorganisir oleh United Nations Society (UNSOC). Konferensi akademik tersebut merupakan simulasi sidang Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dimana para peserta bertindak sebagai delegasi dari berbagai negara untuk berdiskusi dan berdebat mengenai isu-isu internasional.

Kali ini, delegasi Unpad berperan sebagai delegasi yang merepresentasikan berbagai negara yaitu, Anisa Fauziah sebagai delegasi Indonesia di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Diera Diamantha sebagai delegasi Bangladesh di United Nations High Commissioner of Refugees (UNHCR), Dinandra Arhisy sebagai delegasi Jepang di Social, Humanitarian and Cultural Committee (SOCHUM), Jeni Adriani sebagai delegasi Kanada di United Nations High Commissioner of Refugees (UNHCR), Rana Hafizhah sebagai delegasi Kanada di United Nations Development Program (UNDP), dan Rio Putra Hadivatama sebagai delegasi Bangladesh di Economic and Financial Affairs Committee (ECOFIN).

Unpad sendiri telah dua kali mengirimkan delegasi-delegasi terbaiknya untuk berkompetisi dalam Asia-Pacific MUN Conference. Para delegasi menilai, kompetisi ini memberikan banyak manfaat, seperti, dapat mewakili Indonesia dalam seminar dan konferensi internasional, mengembangkan pengetahuan delegasi dan meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu internasional, serta meningkatkan skill kepemimpinan, pemikiran analitis, diplomasi, dan keterampilan berbicara di depan umum yang akan menjadi aset bagi generasi muda di masa depan. *

Rilis/art

The post Enam Mahasiswa Unpad Ikut Asia-Pacific Model United Nations Conference 2018 di Australia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Tampilkan Beragam Produk Inovasi dalam Ritech Expo 2018, Pekanbaru

$
0
0

[unpad.ac.id, 13/8/2018] Universitas Padjadjaran kembali berpartisipasi pada pameran inovasi dan teknologi “Ritech Expo 2018” yang digelar Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, 9 – 12 Agustus. Pameran untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-23 tersebut pada tahun ini digelar di Komplek Rumah Dinas Gubernur Riau, Pekanbaru, Riau.

Pengunjung sedang memperhatikan aplikasi “Mobile-Assisted Virtual Reality (MAVR)” untuk terapi ketakutan terhadap gelap versi 1.0 hasil penelitian para dosen di FMIPA Unpad dalam pameran inovasi dan teknologi “Ritech Expo 2018” yang digelar Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, di Komplek Rumah Dinas Gubernur Riau, Pekanbaru, Riau, 9 – 12 Agustus.*

Pameran secara resmi dibuka oleh Presiden RI ke-3 Prof. B.J. Habibie, Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir, serta Gubernur Provinsi Riau Arsyadjuliandi Rachmad, Jumat (10/8). Dalam pameran tersebut, Unpad diwakili beberapa dosen dan tenaga kependidikan, yaitu Ferry Faizal, Ph.D, Mira Suryani, S.Pd., M.Kom, Rise Eltina, S.Pd., dan Safa Annisaa, S.I.Kom.

Peserta pameran ini terdiri dari lembaga pemerintah nonkementerian, perguruan tinggi, badan penelitian dan pengembangan di tiap daerah, sektor industri, komunitas, serta mitra luar negeri.

Mengangkat tema inovasi, hilirisasi, dan globalisasi riset, stan Unpad menampilkan beragam produk hasil penelitian para sivitas akademikanya. Salah satu produk penelitian yang menarik perhatian pengunjung adalah aplikasi “Mobile-Assisted Virtual Reality (MAVR)” untuk terapi ketakutan terhadap gelap versi 1.0.

Para pengunjung stan bisa mencicipi produk olahan pangan yang juga merupakan hasil penelitian Unpad.

Tidak hanya menjadi peserta pameran, Unpad ikut berpartisipasi dalam ajang temu bisnis sebagai bagian dari pelaksanaan Ritech Expo 2018. Dalam acarat ersebut, Unpad diwakili Sekretaris Direktorat Kerja Sama dan Korporasi Akademik Ofiar Murwanti, S.Pd., MIB, melakukan pertemuan dengan Direktur Center for Development of Sustainable Region (CSDR) guna menjajaki berbagai peluang kerja sama.

Selain CSDR, Unpad juga melakukan temu bisnis dengan pihak sekretariat ASEAN yang diwakili Kepala Bagian Kerja Sama Kemenristekdikti Tri Sundari.*

Rilis/am

The post Unpad Tampilkan Beragam Produk Inovasi dalam Ritech Expo 2018, Pekanbaru appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Bernard J. Tumbelaka Tutup Usia

$
0
0

[unpad.ac.id, 13/8/2018] Universitas Padjadjaran kembali kehilangan salah seorang putra terbaiknya. Guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad Prof. Dr. Bernard J. Tumbelaka, M.Sc., meninggal dunia pada usia 66 tahun di Rumah Sakit Boromeus, Bandung, Sabtu (11/8) pukul 6.45 WIB.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad saat melepas almarhum guru besar FMIPA Unpad Prof. Dr. Bernard J. Tumbelaka, M.Sc., di lobi Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (13/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Almarhum dilepas secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dalam upacara yang digelar di lobi Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (13/8). Turut hadir sejumlah pimpinan, dekan, keluarga dan kerabat, serta dosen, tenaga kependidikan, dan sivitas akademika FMIPA Unpad.

Saat menyampaikan kata-kata pelepasan, Rektor mengungkapkan, almarhum Prof. Bernard merupakan guru besar aktif di lingkungan Unpad. Almarhum dikenal sebagai sosok yang banyak bekerja dan memiliki dedikasi penuh terhadap almamater.

Lahir di Makasar, 21 Maret 1952, Prof. Bernard mulai mengajar di program studi Fisika Unpad terhitung sejak 1 Februari 1976. Program studi ini merupakan almamater almarhum saat memperoleh gelar Sarjana.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, Departemen Fisika, di bawah dedikasi Prof. Bernard, banyak melahirkan regenerasi guru besar. Tercatat, tiga guru besar FMIPA terakhir yang dikukuhkan menjadi guru besar berasal dari Departemen Fisika.

“Beliau juga yang merintis lahirnya program studi Teknik Elektro yang akan memberikan kontribusi kuat bagi Unpad secara keseluruhan,” kata Rektor.

Dedikasi dan teladan almarhum terhadap Unpad diharapkan dapat dilanjutkan oleh generasi penerusnya. “Prof. Bernard Tumbelaka, kami ucapkan terima kasih dan sampaikan penghargaan tertinggi atas pengabdian dan komitmen yang melampaui batas panggilan tugas,” pungkas Rektor.

Usai upacara pelepasan, almarhum langsung dikebumikan di Pemakaman Pandu, Bandung. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Prof. Bernard J. Tumbelaka Tutup Usia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live