Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Setelah Kantor Pusat, Bimtek SOP Dilaksanakan untuk Fakultas dan Sekolah Pascasarjana

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/04/2016] Dalam rangka memberikan pemahaman tentang penyusunan Standard Operation Procedures (SOP) Fakultas / Sekolah Pascasarjana di lingkungan Universitas Padjadjaran (Unpad), Bagian Tata Kelola, Tata Usaha dan Hukum Unpad menyelenggarakan “Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Standard Operation Procedures (SOP) Fakultas / Sekolah Pascasarjana Universitas Padjadjaran”  di Bale Rucita Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor, Jumat (22/4).

Logo Unpad *

Logo Unpad *

Acara yang dihadiri oleh para Manager Tata Kelola dan Sumber Daya , Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Sub Bagian Fakultas / Sekolah Pascasarjana  di lingkungan Universitas Padjadjaran ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Unpad, Dr. Sigit Suseno , S.H., M.H. Sebelumnya, pekan lalu, juga telah diselenggarakan bimtek serupa untuk lingkungan Kantor Pusat Unpad.

Dalam sambutannya, Dr. Sigit menyampaikan akan pentingnya suatu organisasi untuk memiliki SOP dan di bawah masing-masing Direktur diharapkan memiliki minimal sepuluh SOP. “Di bawah Direktur harus sudah memiliki minimal sepuluh SOP, tapi itu juga masih belum tercapai. Karena untuk membuat SOP tidak bisa hanya dilakukan oleh tim SOP tapi harus dilakukan bersama-sama dengan rekan-rekan yang sehari-hari bergelut dengan hal itu,” ujarnya.

Acara ini mendatangkan narasumber Dr. Nandang Alamsyah, SH., MH., Bonti, S.SIP., M.AP., dan Asep Sutiadi, S.Sos., M.Si., sebagai Tim Pendamping Penyusunan SOP Univeristas Padjadjaran. Pada sesi pertama yang dimoderatori oleh Dra. Heni Suryaningsih, M.Ikom, Dr. Nandang Alamsyah, S.H., M.H., memaparkan tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2012 .

“Sebelumnya, pembuatan SOP mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2011,” ujarnya. Dr. Nandang menambahkan bahwa peraturan sebelumnya menggunakan simbol-simbol yang banyak, sedangkan peraturan yang saat ini digunakan lebih sederhana.

Selain itu Dr. Nandang memaparkan mengenai langkah-langkah Penyusunan SOP Fakultas / Sekolah Pascasarjana.  Acara diakhiri dengan Bimbingan Teknis Penyusunan SOP yang di pandu oleh Bonti, S.Sip., M.Ap., dan Asep Sutiadi, S.Sos., M.Si. *

Laporan oleh: Winda Eka Putri / eh

The post Setelah Kantor Pusat, Bimtek SOP Dilaksanakan untuk Fakultas dan Sekolah Pascasarjana appeared first on Universitas Padjadjaran.


Prof. Furqon, “Perlu Pendidikan dengan Karakter Cinta Damai Untuk Satukan Asia”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/04/2016] Menyongsong terbentuknya komunitas Masyarakat Asia (One Asia Communication), pendidikan menjadi sektor penting dalam mewujudkan hal tersebut. Konsep pendidikan baik dan mudah diakses semua orang dapat mengubah wajah bangsa Indonesia maupun Asia.

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),  Prof. Furqon, PhD., saat menyampaikan materi pada kuliah umum “One Asia Lectures” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (22/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Furqon, PhD., saat menyampaikan materi pada kuliah umum “One Asia Lectures” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (22/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Furqon, PhD., mengatakan, pendidikan yang tepat guna menyatukan seluruh negara di Asia adalah pendidikan yang mengedepankan kedamaian. Pendidikan yang damai akan menghasilkan manusia yang damai serta menciptakan karakter yang mencintai kedamaian.

“Masyarakat satu Asia baru akan tercipta kalau memang bisa tercipta suatu masyarakat yang mencintai perdamaian, yaitu terdiri atas pribadi yang damai (peacefull community). Bagaimana mengembangkan peaceful community ialah melalui pendidikan,” ujar Prof. Furqon saat mengisi kuliah umum “One Asia Lectures” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (22/04).

Untuk bisa menghasilkan konsep pendidikan damai, kurikulum yang ada harus mampu mempersiapkan berbagai kompetensi yang dibutuhkan masyarakat Asia saat ini. Menurut Prof. Furqon, kurikulum pendidikan saat ini harus mencakup critical thinking dan problem solving, communication and collaboration skill, serta kemampuan literasi informasi dan komunikasi.

“Kurikulum ini harus menjadi standar bersama, disesuaikan dengan karakteristik negara di Asia, disepakati dan menjadi bagian penting dalam kurikulum maisng-masing negara,” kata mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud tahun 2014 – 2015 tersebut.

Dengan demikian, kompetensi masyarakat di seluruh negara Asia akan sama dan beragam, sehingga pada proses pertukaran sumber daya, Indonesia sudah tidak hanya mengirimkan tenaga kasar ke negara di Asia, tetapi juga mampu mengirim sumber daya manusia yang kompeten dan kompatibel.

“Masyarakat One Asia itu harus kuat. Menjadi kuat itu didasarkan pada adanya keseimbangan mobilitas dari masing-masing negara ke negara lain,” kata Prof. Furqon.

Kondisi di Indonesia sendiri, lanjut Prof. Furqon, diuntungkan dengan adanya bonus demografi, yakni masa dimana jumlah usia produktif lebih banyak dari jumlah usia nonproduktif. “Ini menjadi tantangan bagi pendidikan kita, bagaimana menjadikan kelompok usia produktif yang memang produktif dan mampu bersaing dengan negara lain,” ujarnya.

Bagaimana dengan sistem pendidikan di negara lain? Di Jepang misalnya, pendidikan internasional menjadi suatu model yang telah diterapkan oleh Pemerintah Jepang. Sejak tahun 1990-an, Pemerintah Jepang telah serius membangun konsep pendidikan internasional, bahkan hingga kini implementasinya telah dilakukan hingga tingkat sekolah dasar.

One Asian  Foto bersama 1Dosen National Chi Nan University Taiwan Prof. David Wu Hsun Yang, PhD, mengatakan, Jepang sangat menitikberatkan pada pendidikan internasional. Pada tingkat pendidikan tinggi, banyak sekali pendidikan yang bersifat internasional. Selain itu, hampir seluruh perguruan tinggi di Jepang rutin melakukan kerja sama penelitian internasional.

Sementara pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, Pemerintah Jepang telah menerapkan kurikulum multikultural. Salah satu tujuan dari kurikulum ini ialah mempersiapkan siswa untuk bergabung dan turut serta dalam masyarakat internasional.

Prof. David mengatakan, ada tiga kategori yang dimasukkan dalam kurikulum multikultural, yaitu: pengetahuan dan pemahaman (memahami keberagaman budaya, ketergantungan antar negara, dan pentingnya keamanan dan perdamaian), kemampuan (melatih daya pikir, intuitif, ekspresi, kemampuan komunikasi, dan pemecahan masalah), serta sikap (melatih sikap menghargai dan menghormati, toleransi, kerja sama, dan turut serta dalam masyarakat).

Kurikulum ini juga disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikannya. Prof. David mencontohkan, untuk tingkat sekolah dasar, kurikulum ini mengajarkan praktik langsung segala bentuk budaya asing di Jepang. Pada tingkat pendidikan menengah, materi yang diajarkan pun akan semakin kompleks.

Pada tingkat dasar, pendidikan internasional memberikan kesempatan bagi siswa luar negeri untuk belajar di Jepang. Siswa dari Jepang pun bisa mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri melalui sistem ini.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Prof. Furqon, “Perlu Pendidikan dengan Karakter Cinta Damai Untuk Satukan Asia” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ika Unpad Komda Lampung Hadirkan Menkominfo dan Gubernur Lampung

$
0
0

[Unpad.ac.id/23/04/2016] Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) Komisariat Daerah Lampung menyelenggarakan seminar nasional bertema “Pemanfaatan Teknologi Informasi, Elektronifikasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan Daya Saing Desa” di Auditorium Bank Indonesia perwakilan Lampung, Jumat (22/04) kemarin.

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo (kiri) dan Menteri Komunikasi & Informatika Rudiantara (Foto oleh: mrf_info)*

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo (kiri) dan Menteri Komunikasi & Informatika Rudiantara (Foto oleh: mrf_info)*

Seminar nasional ini menghadirkan para alumni Unpad sebagai narasumber, antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, dan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Regional Sumatera Bank Indonesia, Dian Ediana Rae. Hadir pula Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad.

Pada kesempatan tersebut, Menkominfo Rudiantara memaparkan tekad pemerintah untuk terus memperluas penetrasi teknologi informasi hingga ke pelosok desa di seluruh Indonesia. Harapannya, masyarakat desa dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka serta membangun desa sehingga bisa lebih maju.

Sementara Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menyambut baik keberadaan teknologi informasi yang akan semakin menjangkau ke desa sehingga dapat bermanfaat bagi petani dan nelayan. Ridho langsung meminta jajaran pimpinan daerahnya menyambut program pemerintah ini dan memanfaatkannya untuk kemajuan daerah. *

 

The post Ika Unpad Komda Lampung Hadirkan Menkominfo dan Gubernur Lampung appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 768 Peserta Ikuti Try Out SBMPTN yang Diselenggarakan Kema FK Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/04/2016] Sebanyak 768 peserta mengikuti kegiatan Try Out SBMPTN 2016 yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Kema FK Unpad) di SMAN 3 Bandung, Minggu (17/04) lalu. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh pelajar SMA/sederajat dari Bandung dan sekitarnya, tetapi diikuti pula oleh beberapa pelajar dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera, dan Sulawesi.

Peserta try out SBMPTN yang diselenggarakan Kema FK Unpad di SMAN 3 Bandung, Minggu (17/04). *

Peserta try out SBMPTN yang diselenggarakan Kema FK Unpad di SMAN 3 Bandung, Minggu (17/04). *

Try Out dimulai dengan Tes Kemampuan Dasar materi Saintek dan Soshum, kemudian dilanjutkan dengan istirahat pergantian tes. Selama istirahat, para peserta dapat berkunjung ke bazaar makanan, minuman serta merchandise FK Unpad yang diadakan di lorong bersama antara SMAN 3 dan SMAN 5 Bandung. Acara Try Out dilanjutkan dengan Test Kemampuan dan Potensi Akademik bagi peserta IPA dan IPS yang berakhir pada pukul 13.00.

IMG_0387Pada kegiatan tersebut, Humas Unpad turut berpartisipasi menyediakan layanan informasi terkait penerimaan mahasiswa baru Unpad. Usai kegiatan try out, banyak peserta yang antusias mendatangi layanan informasi Unpad dan bertanya tentang Fakultas Kedokteran Unpad maupun program studi lainnya di Unpad.

Hasil Try Out SBMPTN ini akan diumumkan satu minggu setelah pelaksanaan dan peserta yang meraih  peringkat 1, 2 dan 3 dari IPA maupun IPS akan mendapatkan tiket masuk gratis ke kegiatan Festival FK Unpad Fair 2016 yang akan diadakan pada 3 Desember 2016 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung. *

Rilis oleh: BEM FK Unpad / eh

The post Sebanyak 768 Peserta Ikuti Try Out SBMPTN yang Diselenggarakan Kema FK Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Apresiasi Hasil Pemilihan Ketua Ika Unpad, Rektor Ajak Alumni Lawan Korupsi

$
0
0
logo-ikaunpad

Logo Ika Unpad

[Unpad.ac.id, 24/04/2016] Hikmat Kurnia ditetapkan menjadi Ketua Ikatan Alumni (Ika) Universitas Padjadjaran periode 2016-2020. Keputusan penetapan ini disampaikan pada saat lanjutan pelaksanaan Musyawarah Besar ke-IX Ika Unpad di Gedung Alumni Bumi Padjadjaran, Jalan Singaperbangsa No. 1, Bandung, Sabtu (23/04).

Hikmat ditetapkan menjadi ketua pascapenyelesaian secara musyawarah dengan dua kandidat calon ketua Ika Unpad lainnya, yaitu Ahmad Doli Kurnia dan Yuddy Chrisnandi. Dalam Mubes tersebut juga disampaikan surat pernyataan resmi Yuddy Chrisnandi serta penyataan secara lisan dari Ahmad Doli Kurnia perihal kesepakatan penetapan Hikmat Kurnia sebagai ketua Ika Unpad.

Menanggapi keputusan tersebut, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad menyampaikan apresiasi atas ditetapkannya Hikmat sebagai Ketua Ika Unpad. “Alhamdulillah, hasil ini menjadi satu tonggak penting agar Ika bisa menjalankan kembali fungsi organisasinya,” kata Rektor saat ditemui Minggu (24/04).

Dengan penguatan organisasi Ika Unpad, kata Rektor, dapat mendorong penguatan strategi Pentahelix yang digagas Unpad. Peran alumni tersebar ke dalam lima unsur Pentahelix, yaitu akademisi, pemerintah, pengusaha, komunitas, dan media. Sehingga, Ika Unpad ke depan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mendorong Unpad untuk berkontribusi kepada masyarakat.

“Harapannya tidak lagi inward looking, tetapi harus output looking,” imbuh Rektor.

Dengan penguatan kontribusi kepada masyarakat, Rektor optimis konsolidasi internal Ika Unpad juga akan semakin kuat. Ide “ngahiji” yang dikukuhkan Ika Unpad, kata Rektor, bukan berarti para alumni belum bersatu, tetapi lebih menyinergikan berbagai potensi untuk ditransformasikan menjadi kemaslahatan.

Rektor pun kembali menyorot fokus peran Unpad dalam tiga masalah besar di negeri ini, yaitu korupsi, narkoba, dan terorisme. Dalam hal ini, Unpad berkomitmen fokus pada penanganan korupsi.

“Coba dalam periode ini Ika Unpad`semua sepakat berkontribusi mengatasi masalah korupsi, yakin akan signifikan. Berbagai kegiatan coba arahkan ke sana,”kata Rektor.

Dalam statuta Unpad sebagai PTN Berbadan Hukum, secara ex-officio Ketua Ika Unpad menjadi anggota Majelis Wali Amanat (MWA). Sesuai peraturan, pengurus MWA akan mengirimkan berkas ketua Ika Unpad ini kepada Menristek Dikti untuk ditetapkan sebagai anggota MWA Unpad.

Hikmat Kurnia merupakan alumni program studi Sejarah Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) angkatan 1986. Pria kelahiran Bandung, 23 September 1967 ini sehari-harinya menjabat sebagai CEO dari Agro Media Group.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Apresiasi Hasil Pemilihan Ketua Ika Unpad, Rektor Ajak Alumni Lawan Korupsi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peringati Hari Bumi, Rektor Resmikan Shelter Sepeda di Unpad Kampus Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/04/2016] Universitas Padjadjaran menerima 25 unit sepeda bantuan dari Bank Mandiri. Sepeda yang akan digunakan sebagai sarana mobilisasi civitas academica Unpad di lingkungan kampus Jatinangor ini merupakan salah satu implementasi awal penerapan kebijakan mengurangi kadar emisi gas buang kendaraan di dalam kampus.

Perwakilan Bank Mandiri, Basuki Hardiyanto, menyerahkan secara simbolis sepeda kepada Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, saat peringatan Hari Bumi di Unpad kampus Jatinangor, Minggu (24/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Perwakilan Bank Mandiri, Basuki Hardiyanto, menyerahkan secara simbolis sepeda kepada Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, saat peringatan Hari Bumi di Unpad kampus Jatinangor, Minggu (24/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Penyerahan sepeda dilakukan secara simbolis oleh perwakilan Bank Mandiri Basuki Hardiyanto kepada Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad saat pelaksanaan peringatan Hari Bumi 2016 di Unpad kampus Jatinangor, Minggu (24/04). Acara yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM Kema) Unpad ini dihadiri oleh pimpinan universitas dan fakultas, mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan, ke depan izin penggunaan kendaraan di dalam kampus akan dikurangi. Kendaraan milik civitas academica maupun tenaga kependidikan dapat diparkirkan di area parkir yang akan disediakan di wilayah gerbang masuk kampus. Penyediaan sarana angkutan dan sepeda dapat digunakan oleh civitas academica maupun tenaga kependidikan sebagai alat mobilisasi.

“Aspek ini merupakan latihan sikap kita untuk menjaga ketertiban dan lingkungan kampus. Semua harus saling mengingatkan,” kata Rektor.

Warga Unpad pun diharapkan ikut memantau dan mengingatkan apabila terjadi bentuk pelanggaran ketertiban di lingkungan kampus. Segala bentuk pelanggaran yang dilakukan berulang, kata Rektor, akan dijatuhi sanksi. “Saya berharap, sanksi ini jangan sampai terjadi. Semua harus saling mengingatkan,” imbuhnya.

Guna mendukung optimalisasi penggunaan sepeda, Bank Mandiri juga telah membangun dua shelter sepeda untuk menyimpan sepeda. Satu shelter berkapasitas 20 sepeda dibangun di area parkir Masjid Raya Unpad, sedangkan satu shelter berkapasitas 5 sepeda dibangun di area parkir Gedung Rektorat. Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga meresmikan satu shelter di lapangan parkir Masjid Raya Unpad.

Hari Bumi 3 Hari Bumi 4 Hari Bumi 7 Hari Bumi 12 Hari Bumi 14 Hari Bumi 15

Basuki mengatakan, penyediaan sepeda dan shelter di kampus Unpad Jatinangor ini merupakan bentuk pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri. Pihaknya juga berencana untuk menambah unit sepeda dan shelter ke depannya.

Selain penyerahan sepeda dan peresmian shelter, peringatan Hari Bumi ini juga ditandai dengan penanaman pohon Manggis di area taman Masjid Raya Unpad. Penanaman pohon secara simbolis dilakukan oleh Rektor, perwakilan Bank Mandiri, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaa Dr. Arry Bainus, M.A., serta Ketua BEM Kema Unpad Navajo Bima Hadisuwarno.

“Kita akan mulai membangun kesadaran menanam pohon sekaligus merawatnya. Mahasiswa Unpad, dosen, dan tenaga kependidikan masing-masing harus menanam pohon sekaligus merawatnya,” kata Rektor.

Acara juga diisi dengan sepeda sehat yang dilakukan oleh Rektor, pimpinan, dan mahasiswa Unpad. Rute sepeda sehat ini mengelilingi jalan utama di Kecamatan Jatinangor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Peringati Hari Bumi, Rektor Resmikan Shelter Sepeda di Unpad Kampus Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Ikut Dukung Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 ke NTB, Maluku, dan Papua

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/04/2016] Universitas Padjadjaran menjadi perguruan tinggi pendukung Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) 30 April – 29 Mei mendatang. Sebanyak 8 mahasiswa, 5 alumni, 5 dosen, serta 2 mitra Unpad akan mengikuti ekspedisi pelayaran tersebut.

Dosen Fakultas Pertanian Unpad, Dr. Ir. Reginawati Hindersah, M.T., salah satu anggota tim Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 (Foto oleh: Dadan T.)*

Dosen Fakultas Pertanian Unpad, Dr. Ir. Reginawati Hindersah, M.T., salah satu anggota tim Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 (Foto oleh: Dadan T.)*

Ekspedisi ini didukung oleh 38 instansi Pemerintah maupun swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, tentara, perbankan, serta Perguruan Tinggi dengan jumlah total anggota mencapai 200 orang. Ekspedisi ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kebersamaan masyarakat di pulau-pulau terpencil di wilayah Indonesia.

Rute ekspedisi ini akan melintasi empat pulau di kawasan Indonesia Timur, yakni Bajo Pulo (Nusa Tenggara Barat), Wetar (Maluku Barat Daya), Saumlaki (Maluku Tenggara Barat), dan Kaimana (Papua) dengan total jarak tempuh 3.668 km. Ekspedisi pelayaran ini akan menggunakan KRI Banda Aceh milik TNI Angkatan Laut.

Dosen Fakultas Pertanian Unpad yang menjadi salah satu anggota tim ekspedisi Dr. Ir. Reginawati Hindersah, M.T., mengatakan, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan Unpad pada ekspedisi tersebut, yaitu program pengabdian kepada masyarakat, penelitian, serta memperkenalkan budaya Sunda. Di setiap pulau yang disinggahi, tim Unpad akan memainkan alat musik angklung bersama masyarakat sekitar.

Untuk program pengabdian masyarakat yang akan dilakukan meliputi: pelatihan pertanian hidroponik, penyerahan buku, pembangunan rumah baca dan pemanfaatan perpustakaan, penyerahan sepatu dan seragam sekolah, serta pelatihan kewirausahaan. Sejumlah pihak yang terlibat dalam program sumbangan buku adalah Asia Foundation, Mizan, Kebukit, Rumah Baca Pelangi (Nila Tanzil), Gagas Ceria, Omahsinau dan Litara Foundation.

Sementara untuk aktivitas penelitian, tim akan melakukan inventarisasi berbagai potensi lokal yang dimiliki di setiap pulau yang disinggahi. Penelitian ini melibatkan dosen lintas disiplin ilmu di Unpad serta melibatkan dosen dari Universitas Mataram, Universitas Nusa Cendana, Universitas Pattimura, dan Universitas Papua. Penelitian lainnya yaitu melakukan rancang desain untuk pariwisata pesisir di Pulau Matakus dan Kaimana.

“Kita libatkan akademisi dari PTN terdekat dengan pulau yang disinggahi. Akademisi ini merupakan alumni atau yang pernah melakukan pelatihan di Unpad,” kata Reginawati saat ditemui Humas Unpad, Senin (25/04).

Reginawati mengatakan, karakteristik potensi di empat pulau tersebut sangat beragam. Di Pulau Bajo Pulo potensi lokal yang terdefinisi diantaranya pertanian. Pulau ini pada tahun 2015 lalu juga mengalami kebakaran yang menghanguskan lebih dari 200 rumah penduduk.

Di Pulau Wetar dan Saumlaki memiliki potensi di bidang tambang, perikanan, dan pertanian. Di Pulau Saumlaki saat ini juga hangat dengan wacana pembukaan kilang gas onshore terkait potensi gas di Blok Masela. Sementara di Pulau Kaimana memiliki potensi di sektor perikanan dan pariwisata.

Hasil inventarisasi tersebut akan menjadi acuan bagi dosen Unpad melakukan penelitian atau program pengabdian kepada masyarakat. Inventarisasi ini sekaligus menjadi langkah awal pengembangan Pusat Pengembangan Penelitian Indonesia Timur yang akan dibuka oleh Unpad.

Diharapkan inventarisasi ini dapat memperkaya khazanah penelitian di Unpad. Ia menjelaskan, banyak penelitian aplikatif yang acapkali tidak cocok untuk diterapkan di suatu wilayah. “Banyak logika yang belum digali oleh peneliti kita. Ini menjadi bahan pembelajaran bagi peneliti Unpad agar penelitian yang dihasilkan benar-benar dapat diterapkan di lapangan/wilayah tertentu,” papar Reginawati.

Lebih lanjut dosen yang sering melakukan penelitian di wilayah Maluku ini mengatakan, ekspedisi ke empat pulau ini sangat penting. Dari segi sosial, wilayah Maluku sangat minim terjadi proses akulturasi. Proses ini, kata Reginawati, menjadi dasar kemajuan suatu wilayah.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Unpad Ikut Dukung Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 ke NTB, Maluku, dan Papua appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pendaftaran SBMPTN 2016 Telah Dibuka, Unpad Akan Terima 3.074 Calon Mahasiswa dari SBMPTN

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/04/2016] Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah dibuka pada 25 April hingga 20 Mei mendatang. Pelaksanaan seleksi ini dapat diikuti oleh lulusan SMA/MA/SMK/MA atau yang setara tahun 2016, 2015, dan 2014, dan diperkirakan diikuti oleh 42.800 peserta. Perkiraan jumlah ini didasarkan pada hasil kajian Panlok atas data peserta ujian tulis dari tahun 2001 hingga 2015.

Kiri ke kanan: Rektor Universitas Siliwangi, Rektor UIN Sunan Gunung Djati, Rektor UPI, Rektor ITB, Rektor Unpad, Ketua Panitia Lokal 34 SBMPTN Bandung, dan Sekretaris Eksekutif I Panlok 34 Bandung (Foto oleh: Dadan T.)*

Kiri ke kanan: Rektor Universitas Siliwangi, Rektor UIN Sunan Gunung Djati, Rektor UPI, Rektor ITB, Rektor Unpad, Ketua Panitia Lokal 34 SBMPTN Bandung, dan Sekretaris Eksekutif I Panlok 34 Bandung (Foto oleh: Dadan T.)*

“Diharapkan jumlah ini terisi semua,” ujar Sekretaris Eksekutif I Panitia Lokal 34 SBMPTN Bandung, Prof. Dr. Asep Gana Suganda, saat melakukan jumpa pers dengan para wartawan di gedung Information Center Kampus ITB, Selasa (26/04).

Untuk wilayah Panlok 34, ada lima PTN yang membuka pendaftaran melalui jalur SBMPTN, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Siliwangi (Unsil).

Dalam acara jumpa pers tersebut hadir Ketua Panlok 34 Bandung yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, Dr. Arry Bainus, M.A., Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Rektor dan Wakil Rektor Bidang Akademik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, dan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Menurut Prof. Asep, ada beberapa perbedaan pada pelaksanaan SBMPTN tahun ini dibandingkan sebelumnya. Pada tahun ini, selain penyelenggaraan ujian tertulis (Paper Based Testing/PBT), seleksi juga telah menyelenggarakan metode seleksi berbasis komputer (Computer Based Testing/CBT). Dari 78 PTN peserta SBMPTN, 30 PTN diantaranya menjadi lokasi penyelenggara CBT dengan jumlah kuota peserta mencapai 2.500 orang.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unpad yang juga menjadi penanggung jawab CBT mengatakan, di wilayah Bandung, ada tiga perguruan tinggi yang menjadi CBT center, yaitu Unpad (100 peserta), UPI (100 peserta), dan ITB (120 peserta). Menurut Rektor, metode CBT ini memiliki waktu yang lebih efisien dibanding metode PBT.

“CBT ini efektif untuk menghindari kesalahan pada saat pengisian lembar jawaban,” kata Rektor.

Pasca dibuka pendaftaran, kuota seleksi melalui metode CBT sudah penuh diisi oleh pendaftar. Rektor mengatakan, metode CBT saat ini masih terbatas pada ujian untuk kelompok Saintek saja atau Soshum saja. Untuk kelompok Campuran, ujian masih menggunakan metode PBT.

Adapun mekanisme pendaftaran SBMPTN menurut Prof. Asep sebagian besar masih sama dengan tahun lalu. Pendaftaran dimulai dengan pengisian nama dan tanggal lahir secara online di website SBMPTN https://pendaftaran.sbmptn.ac.id/ guna mendapatkan Slip Pembayaran Biaya SBMPTN yang memuat kode pembayaran, tanggal pembayaran, Kode Akses Pendaftaran (KAP) dan PIN Calon Peserta SBMPTN 2016.

Bedanya, biaya SBMPTN tahun ini naik menjadi Rp. 200 ribu dari semula Rp. 100 ribu. Peserta dapat membayar biaya tersebut melalui bank mitra SBMPTN 2016, yaitu Bank Mandiri dan BNI. Setelah melakukan pembayaran, peserta kemudian kembali mengakses laman pendaftaran SBMPTN guna melakukan finalisasi pendaftaran.

Prof. Asep menerangkan bagi pendaftar lulusan 2014 dan 2015, wajib melampirkan ijazah pada saat proses pendaftaran. Sedangkan untuk lulusan tahun 2016, peserta harus memiliki Surat Keterangan Lulus dengan wajib melampirkan informasi diri, foto terbaru, serta dibubuhi cap sekolah yang sah.

Rektor juga menjelaskan mengenai daya tampung Unpad. Pada tahun ini, Unpad menerima 6.148 mahasiswa dengan rincian 3.074 dari jalur SNMPTN dan 3.074 dari jalur SBMPTN. Daya tampung ini berasal dari 51 program studi Sarjana yang ada, dengan satu program studi baru yaitu Kedokteran Hewan.

Daya tampung tersebut mengalami peningkatan sebanyak 72 orang dari tahun sebelumnya, yaitu 6076 mahasiswa. Rektor mengatakan, penambahan ini didasarkan atas dibukanya program studi Kedokteran Hewan yang berada di bawah naungan Fakultas Kedokteran.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Pendaftaran SBMPTN 2016 Telah Dibuka, Unpad Akan Terima 3.074 Calon Mahasiswa dari SBMPTN appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Rancang Pengelolaan Pengetahuan dalam Konsep Institutional Memory

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/04/2016] Aspek pengetahuan menjadi suatu landasan penyusunan konsep Universitas Padjadjaran sebagai Institutional Memory. Selain sebagai kekayaan intelektual, aspek ini juga menjadi bahan untuk pengambilan keputusan dalam menjalankan organisasi institusi. Untuk itu, pengelolaan pengetahuan ini harus dilaksanakan dengan serius.

Workshop Galeri dan Museum yang digelar UPT Perpustakaan Unpad di Unpad Training Center Jln. Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Senin (25/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Workshop Galeri dan Museum yang digelar UPT Perpustakaan Unpad di Unpad Training Center Jln. Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Senin (25/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Kementerian Pariwisata RI, Gustaff H. Iskandar, saat menyampaikan materi dalam Workshop Galeri dan Museum yang digelar UPT Perpustakaan Unpad di Unpad Training Center Jln. Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Senin (25/04). Workshop ini diikuti oleh tim Direktorat Teknologi dan Sistem Informasi, serta para pengembang perpustakaan, museum, dan galeri Unpad.

Dalam rilis yang diterima Unpad, workshop ini merupakan rangkaian dari beberapa workshop sebelumnya yang diadakan oleh UPT Perpustakaan Unpad terkait keperluan penyusunan konsep Unpad Institutional Memory. Konsep yang diusulkan oleh UPT Perpustakaan ini menjadi rancangan pengelolaan pengetahuan di Unpad ke depannya.

Gustaff menuturkan, selain unit perpustakaan dan kearsipan, unit yang berperan dalam mengelola pengetahuan ialah museum dan galeri. Meski memiliki fungsi yang berbeda, keduanya memiliki irisan sebagai penyimpan khazanah kebudayaan.

“Hal yang membedakannya adalah bahwa galeri hanya menonjolkan hal-hal kekinian atau yang tematik saja. Fungsi museum dan galeri adalah untuk menampilkan produk-produk peradaban dengan cara artistik,” kaya Gustaff.

Terkait teknis galeri, diperlukan beberapa hal di antaranya ketersediaan ruangan pendukung, misalnya ruang pameran permanen, pameran tematik, teknis, storage, hingga ruang staf dan administrasi. Adapun tenaga ahli yang dibutuhkan adalah kurator ahli, manajemen programmer, IT support, komunikasi visual, dan lain-lain.

Diperlukan adanya standar yang baku dan dukungan pimpinan universitas untuk mewujudkan gagasan tersebut. Standar ini umumnya berlaku secara umum. Yang membedakan adalah skala karakteristik Keunpadannya.  Skala ini juga bisa diperluas menjadi skala jatinangor.

Selain standar, kemampuan lain yang dibutuhkan juga adalah kemampuan komunikasi, memasarkan gagasan, serta kemampuan strategi display.

Di akhir pemaparannya, Gustaff menekankan perlunya dukungan dalam pengembangan museum dan galeri ini. Pengembangan galeri dan museum ini perlu didukung karena belum banyak instansi yang mengembangkan institusi ini. Ia menjelaskan bahwa ruang museum dan galeri ini diperlukan sebagai wadah untuk mengembangkan tangible experience yang masih diperlukan dalam proses kegiatan pendidikan.

Dalam pertemuan ini juga dilakukan koordinasi antara tim DTSI Unpad dengan Dr. Ismail Fahmi selaku pengembang Indonesia One Search Perpustakaan Nasional. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari workshop sebelumnya untuk pengembangan repository institusi di Universitas Padjadjaran. *

Rilis oleh: UPT Perpustakaan Unpad/am

 

The post Unpad Rancang Pengelolaan Pengetahuan dalam Konsep Institutional Memory appeared first on Universitas Padjadjaran.

Resmi Terbentuk, Asosiasi Pengajar dan Peneliti Hukum Ekonomi Islam Indonesia (Appheisi)

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/05/2016] Sebagai wadah bagi para pengajar dan peneliti Indonesia dalam melakukan kajian mengenai hukum ekonomi Islam, kini telah terbentuk Asosiasi Pengajar dan Peneliti Hukum Ekonomi Islam Indonesia (Appheisi) yang diluncurkan di Auditorium Gedung Mochtar Kusumaatmadja  Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (27/04).

Logo Unpad *

Logo Unpad *

Asosiasi ini diluncurkan di sela kegiatan Seminar Nasional “Kesiapan Sumber Daya Insani untuk Mendorong Percepatan Pertumbuhan Industri Keuangan Syariah”. Acara tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia.

Ditemui di sela acara, Ketua Panitia Seminar Nasional, Dr. Lastuti Abubakar, SH.,MH mengungkapkan bahwa selain melakukan kajian yang sifatnya menasional, APPHEISI pun akan aktif melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional, juga melakukan pengabdian kepada masyarakat.

“Jadi sekarang kita bersinergi dengan regulator dan pemerintah untuk pengembangan ekonomi syariah nasional,” ungkap Dr. Lastuti yang juga bertindak sebagai Ketua Departemen Pengembangan Kurikulum dan Pengajaran Appheisi.

Dr. Lastuti pun mengharapkan bahwa kedepannya, pertumbuhan dari industri keuangan syariah akan berlangsung cepat. Hingga saat ini, kontribusi keuangan syariah terhadap perekonomian nasional baru mencapai 5%.

“Diharapkan dengan hasil kajian dari Appheisi ini, regulasi landasan hukum, inovasi produk,  itu bisa lebih baik. Dan harapan kita juga sumber daya manusia, karena salah satu isu strategis dari ekonomi keuangan syariah adalah hambatan sumber daya manusianya. Jadi dengan adanya pengajaran, pengembangan kurikulum, hasil penelitian, kita harapkan lulusan perguruan tinggi itu betul-betul sudah siap untuk berkiprah di industri jasa keuangan syariah,” harapnya.

Dalam seminar nasional tersebut, hadir Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur, Pungky Sumadi sebagai Keynote Speaker.  Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa kualitas sumber daya manusia di sektor keuangan syariah masih belum sebaik di sektor keuangan konvensional.

Lebih lanjut ia mengatakan, penerapan prinsip hukum Islam yang sesuai dengan substansi, lingkungan, dan konteks yang dihadapi harus dipahami dengan baik oleh para pengambil keputusan, termasuk hakim dan aparat penegak hukum. Dengan demikian, kerja sama pemerintah dan regulator dengan para ahli hukum ekonomi syariah perlu ditingkatkan.

“Dalam kaitannya dengan peresmian Appheisi, saya berharap Insya Allah kedepan kita bisa bekerja sama  melalui Komite Nasional Keuangan Syariah sehingga kita bisa bergandengan tangan untuk memeperbaiki industri keuangan syariah,” harap Pungky.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Resmi Terbentuk, Asosiasi Pengajar dan Peneliti Hukum Ekonomi Islam Indonesia (Appheisi) appeared first on Universitas Padjadjaran.

Daripada Aksi Unjuk Rasa, Diskusi Lebih Efektif Perjuangkan Hak Buruh

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/04/2016] Hari Buruh internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, atau dikenal dengan sebutan May Day, biasanya  identik dengan aksi unjuk rasa para buruh dalam memperjuangkan haknya. Aksi unjuk rasa ini pun seringkali dianggap menggangu ketertiban. Lalu, apakah masih perlu aksi unjuk rasa dilakukan oleh para buruh sebagai tuntutan pemenuhan haknya?

Suasana diskusi "“Menakar Untung dan Rugi, Aksi Unjuk Rasa May Day” yang diselenggarakan Unpad dengan Forum Komunikasi Wartawan Sumedang (Forkowas),   Kecamatan Jatinangor di Aula Kantor Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor, Selasa (26/04) lalu. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana diskusi ““Menakar Untung dan Rugi, Aksi Unjuk Rasa May Day” yang diselenggarakan Unpad dengan Forum Komunikasi Wartawan Sumedang (Forkowas), Kecamatan Jatinangor di Aula Kantor Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor, Selasa (26/04) lalu. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Dr. Agus Karsona, mengatakan bahwa May Day masih perlu untuk diperingati, sebagai hari besar kaum buruh secara internasional. Namun jika ada buruh yang ingin menuntut haknya, sebaiknya tidak dilakukan melalui aksi unjuk rasa. Tuntutan terhadap perusahaan dapat dilakukan melalui diskusi.

“Saya pikir diskusi akan lebih efektif, daripada menekan,” kata Agus saaat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Menakar Untung dan Rugi, Aksi Unjuk Rasa May Day” yang diselenggarakan atas kerja sama Unpad dengan Forum Komunikasi Wartawan Sumedang (Forkowas) dengan pemerintah daerah Kecamatan Jatinangor di Aula Kantor Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor, Selasa (26/04) lalu.

Selain Dr. Agus, acara ini juga menghadirkan pembicara Dadang Rohmawan (DPRD Komisi C/Sumedang), Suryana Wijaya (Ketua Gabungan Buruh Sumedang/Gabus), dan Asep Saepudin (Kasi Pengawasan dan Jaminan Tenaga Kerja).

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Agus menjelaskan bahwa mulanya, 1 Mei diperingati sebagai hari buruh untuk memperingati perjuangan keras para buruh di Amerika pada tahun 1800an dalam menuntut pengurangan jam kerja, yakni dari 19-20 jam menjadi 8 jam. Hingga kini May Day diperingati sebagai “hajatnya” buruh secara internasional.

“Sebagai penegasan kembali perjuangan dalam melawan eksploitasi,” kata Dr. Agus yang merupakan dosen di bidang hukum perburuhan.

Dr. Agus pun mengapresiasi adanya buruh yang ia sebut sebagai penggerak pembangunan. “Jadi diperlukan keberadaannya,” katanya.

Selain melakukan tuntutan melalui diskusi, peringatan May Day pun dapat dilakukan melalui aksi sosial, seperti donor darah dan bakti sosial.  Hal tersebut juga disampaikan Camat Jatinangor, Wasman. Ia mengungkapkan, di sejumlah negara May Day diperingati melalui berbagai aksi sosial untuk mempererat ikatan kekeluargaan di antara para buruh.

“Sehingga betul-betul ikatan kekeluargaan, ikatan kebersamaan di antara buruh itu betul-betul terbangun, terjalin,” katanya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh  

The post Daripada Aksi Unjuk Rasa, Diskusi Lebih Efektif Perjuangkan Hak Buruh appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Anas Subarnas, “Kurang Menarik, Penelitian Tanpa Potensi Pasar”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/04/2016] Penelitian di perguruan tinggi sedianya harus memenuhi tiga tuntutan, yaitu tuntutan saintifik, sosial, dan komersial. Selain melahirkan publikasi ilmiah, tiga tuntutan ini pada akhirnya akan melahirkan hilirisasi penelitian yang bisa memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat.

Prof. Dr. Anas Subarnas, MSc., Apt., saat menyampaikan materi pada Seminar Inovasi dan Komersialisasi di Unpad Training Center Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (28/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Dr. Anas Subarnas, MSc., Apt., saat menyampaikan materi pada Seminar Inovasi dan Komersialisasi di Unpad Training Center Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (28/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Penelitian tanpa memiliki potensi pasar, itu akan menjadi kurang menarik,” kata Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc., Apt., saat menjadi pembicara pada Seminar Inovasi dan Komersialisasi di Unpad Training Center Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (28/04).

Penelitian yang bersifat hilirisasi, kata Prof. Anas, memiliki proses yang panjang, keterlibatan multidisiplin ilmu dan lintas institusi, hingga tingginya biaya. Selain itu, penelitian ini juga merupakan gabungan antara penelitian dasar dengan terapan.

Guru Besar yang telah meneliti mengenai obat herbal ini mengatakan, hasil dari penelitian dasar akan melahirkan publikasi ilmiah serta teknologi baru guna mengembangkan keilmuan. Sementara penelitian terapan selain menghasilkan dua hal tersebut juga melahirkan paten dan produk komersial.

Prof. Anas menyampaikan, ada perubahan pola pikir untuk menghasilkan penelitian yang marketable.  Peneliti harus melihat peluang kebutuhan pasar melalui observasi langsung atau berdasarkan rekomendasi industri sehingga penelitian yang dilakukan akan langsung menghasilkan produk yang diterima pasar.

“Hilirisasi penelitian itu bukan dari hulu ke hilir (konsumen), tetapi justru polanya hilir-hulu-hilir lagi,” ujarnya.

Dr. Max Briggs dari Queensland University of Technology Australia *

Dr. Max Briggs dari Queensland University of Technology Australia *

Sementara itu, pakar marketing Queensland University of Technology Australia Dr. Max Briggs mengatakan, penelitian akademik harus didasarkan pada berbagai masalah yang terjadi di masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Dengan demikian, penelitian mampu memberikan solusi melalui produk maupun teknologi.

“Pertanyaan yang harus diajukan oleh peneliti terkait komersialisasi produknya ialah apa relevansi penelitian dan bagaimana keuntungannya,” ujar Max.

Terkait sektor komersialisasi, peneliti harus mengetahui dengan baik bagaimana proses inovasi dan marketing terhadap produk hasil penelitian. Max mengatakan, produk penelitian haruslah mencakup tiga aspek, yaitu fitur yang baik, memiliki fungsi, dan menghasilkan benefit. “Intinya, fitur memungkinkan menghasilkan fungsi yang bisa memberikan manfaat,” imbuhnya.

Fitur produk, lanjut Max, di dalamnya mencakup, dimensi produk, struktur, estetika, proses industri, performa, paten, hingga harga yang kompetitif. Sementara fungsi mencakup bagaimana produk itu bekerja, serta benefit diantaranya mencakup bagaimana produk tersebut dapat bermafaat bagi pengguna.

“Ketika produk digunakan, ia harus bisa memberikan efisiensi waktu, tenaga, memberikan kenyamanan, ekonomis, dan keuntungan sosial,” papar Max.

Selain Prof. Anas dan Max, seminar ini juga menghadirkan dua pembicara lain, yaitu Dirjen Penguatan Inovasi Kemristek Dikti RI Dr. Ir. Jumain Appe, dan Direktur Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan Pengawas Obat dan Makanan Drs. Hary Wahyu, Apt. Seminar yang diikuti oleh Dekan, Wakil Dekan I, dan peneliti di lingkungan Unpad ini dibuka oleh Wakil Rektor bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Prof. Anas Subarnas, “Kurang Menarik, Penelitian Tanpa Potensi Pasar” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Anggota SAR Unpad Ikut Perbaiki Tali Jalur Pendakian Cartenz Pyramid Papua

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/04/2016] Dua mahasiswa anggota Unit Search and Rescue (SAR) Universitas Padjadjaran melakukan pendakian ke puncak Cartenz Pyramid di Papua, 9 – 19 April lalu. Pendakian ini dilakukan dalam rangka melakukan pergantian dan perbaikan tali pengaman jalur pendakian Cartenz Pyramid yang memiliki ketinggian 4884 mdpl.

Bendera Unpad yang dibawa pendaki SAR Unpad ke pegunungan Cartensz Pyramid Papua untuk memperbaiki tali pengaman jalur pendakian di sana *

Bendera Unpad yang dibawa pendaki SAR Unpad ke pegunungan Cartensz Pyramid Papua untuk memperbaiki tali pengaman jalur pendakian di sana *

Dua mahasiswa tersebut yaitu Bahrul Alam dan Mulyana Saputra. Mereka menjadi wakil SAR Unpad untuk melakukan pendakian memperingati Hari Kartini bersama Komunitas Outdoor Activity di salah satu puncak dari tujuh puncak tertinggi dunia tersebut. Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Bahrul dan Mulyana terpilih berdasarkan seleksi yang telah dilakukan sebelumnya.

Pergantian tali dilakukan dari Lembah Kuning di ketinggian 4.300 mdpl hingga puncak Cartenz Pyramid. Tali yang sudah terpasang sejak 1994 ini kondisinya sudah tidak layak digunakan sehingga pergantian tali harus dilakukan mengingat jalur pendakian ini menjadi salah satu jalur favorit pendaki dalam maupun luar negeri.

“Misi utama dari perjalanan ini ialah untuk mengembalikan kelayakan tersebut. Kelayakan menjadi hal yang dibutuhkan untuk keamanan,” tulis Unit SAR Unpad.

DSC_0219Tali merupakan komponen penting untuk menghubungkan rute pendakian Cartenz. Puncak tersebut dinobatkan sebagai puncak dengan biaya termahal di dunia karena sulitnya akses dan medan yang sangat terjal.

Proses pergantian tali sendiri dilakukan selama tiga hari. Selama perjalanan, camp atau tempat tim menginap berada di Lembah Kuning. Pada hari pertama, tim berangkat dari lembah Kuning untuk mengganti tali sejauh 200 meter. Kemudian di hari kedua, tim melakukan penggantian tali sekitar 300 meter hingga jembatan Terolian atau jembatan Merah Putih. Di hari ketiga tim melakukan pergantian tali hingga Celah Satu di dekat puncak. Perjalanan pun diakhiri dengan summit attck lalu kembali turun ke Lembah Kuning.

“Bagi saya sendiri, ini merupakan pencapaian tertinggi saya. Banyak orang yang ingin kesana dan mengeluarkan banyak biaya untuknya, tapi saya hanya mengandalkan kemampuan fisik dan teknik, tanpa biaya,” ujar Mulyana mengungkapkan pengalamannya.*

Rilis oleh: SAR Unpad/am

The post Anggota SAR Unpad Ikut Perbaiki Tali Jalur Pendakian Cartenz Pyramid Papua appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya Oray Liong di Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/04/2016] Dalam rangka melaksanakan penelitian dan pengembangan budaya Sunda, Lingkung Seni Sunda (Lises) Universitas Padjadjaran kembali melakukan kegiatan dokumentasi budaya. Kali ini, Lises Unpad melakukan dokumentasi budaya terhadap Kesenian Oray Liong di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, bertepatan dengan perayaan ulang tahun yang ke-16 Kecamatan Jatinangor pada Sabtu (23/04) lalu.

Kesenian Oray Liong saat tampil pada perayaan ulang tahun Kecamatan Jatinangor yang ke-16, Sabtu (23/04) lalu. *

Kesenian Oray Liong saat tampil pada perayaan ulang tahun Kecamatan Jatinangor yang ke-16, Sabtu (23/04) lalu. *

Perayaan ulang tahun Jatinangor dilakukan dengan digelarnya arak-arakan kebudayaan Sunda, khususnya budaya yang sudah lama dan lahir dari tanah Sumedang. Penampilan budaya tersebut diantaranya adalah Reak, Kukudaan, dan Oray Liong.

Diantara ketiga kesenian tersebut, ada satu yang menarik dan mengundang banyak pertanyaan, yaitu kesenian Oray Liong. Menurut keterangan dari Robi selaku salah satu pemain Oray Liong, kesenian ini merupakan kesenian asli dari Sumedang yang telah ada sejak tahun 1945.

Sepintas kesenian ini terlihat sama dengan kesenian Barongsai dari Cina. Kesamaan terletak pada penggunaan bentuk ular naga atau liong. Bedanya adalah pada alat musik pengiring, warna, dan penggunaan bola mustika pada kesenian Oray Liong ini. Oray liong sendiri berwarna hijau, dengan musik pengiring menggunakan alat musik dog-dog, serta terdapat bola mustika yang fungsinya mengarahkan gerakan dari Oray Liong (leader).

Sangat disayangkan kesenian ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Hanya segelintir masyarakat yang mengetahui mengenai kesenian Oray Liong ini, khususnya masyarakat daerah Jatinangor. Oray Liong merupakan salah satu kesenian yang harus mendapatkan perhatian lebih  terutama dari generasi muda dan pemerintah agar tidak punah. Selain itu, kesenian ini juga bisa menjadi potensi pertunjukan kesenian selain Angklung, Tarawangsa, Reak, dan banyak kesenian lainnya.*

Rilis oleh: Lises Unpad / art

The post Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya Oray Liong di Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Klaster Sayuran “Katata” Raih Penghargaan Subsektor Hortikultura Terbaik Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/04/2016] Klaster Sayuran “Katata” mendapatkan penghargaan dari Gubernur Bank Indonesia sebagai klaster terbaik nasional untuk kategori sub sektor hortikultura. Penghargaan tersebut diberikan Gubernur BI pada acara Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia di Jakarta pada Senin (25/04) lalu.

Klaster Sayuran "Katata" mendapat penghargaan dari Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, pada Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia di Jakarta, Senin (25/04). *

Klaster Sayuran “Katata” mendapat penghargaan dari Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, pada Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia di Jakarta, Senin (25/04). *

Penghargaan itu diperoleh karena Klaster Sayuran “Katata” dinilai sukses dalam mendukung program pengendalian inflasi, khususnya komoditas hortikultura. Kesuksesan ini dapat  dilihat dari beberapa indikator, seperti modal sosial yang kuat, kelembagaan, kepemimpinan dan visi, kemitraan dan networking, pemberdayaan ekonomi daerah/masyarakat, akses pasar, infrastruktur yang mendukung, inovasi, kompetensi dan keahlian, ramah lingkungan, serta dukungan stakeholder. (Baca juga: Unpad, Hero Supermarket, dan Petani Luncurkan Produk Sayuran Merek “Katata”)

Klaster Sayuran “Katata” dikembangkan dalam kerangka kolaborasi “Pentahelix” yang digagas oleh Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Bank Indonesia Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bandung selaku institusi pemerintah, Hero Supermarket Group selaku pelaku pasar, serta mendapatkan dukungan dari media massa “Pikiran Rakyat”. Kolaborasi multipihak tersebut ditujukan untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan komunitas petani, dalam hal ini adalah petani sayuran yang tergabung dalam kelompok tani “Katata” di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

katata2Kolaborasi pengembangan klaster sayuran “Katata” ini merupakan bagian luaran dari penelitian yang dilakukan para peneliti Unpad yang diketuai oleh Dosen Fakultas Pertanian, Dr. Tomy Perdana. Penelitian ini dibiayai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui hibah penelitian unggulan strategis nasional (Pusnas). Penelitian tersebut telah menghasilkan beberapa Co-Innovation berupa benih unggul wortel dan buncis, model sistem rantai pasok “leagile”, business spin off, Co-Branding, dan teknologi tepat guna “Rainsheltr” . Salah satu bagian dari penelitian tersebut telah dimuat pada “Helice” Volume 4 Issue 4 Desember 2015, majalah internasional yang diterbitkan oleh Asosiasi Triplehelix Internasional.

Hal terpenting dari penelitian tersebut adalah mampu meningkatkan daya saing dan pendapatan petani melalui rekayasa Iptek dan sosial berbasis pasar.  Indikatornya adalah produk wortel dan buncis yang dihasilkan telah mampu menggantikan produk impor dari Cina di pasar modern dengan harga yang bersaing serta memberikan tingkat keuntungan bagi petani yang mengusahakannya, yakni sebesar 100 % dari harga pokok produksinya. *

Rilis oleh : Agricultural Logistics and Supply Chain System (Agrilogics) Research Group, Fakultas Pertanian Unpad / art

 

The post Klaster Sayuran “Katata” Raih Penghargaan Subsektor Hortikultura Terbaik Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.


Direktorat Kerja Sama Unpad Lokakarya Penyusunan SOP Bidang Kerja Sama

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/04/2016] Dalam rangka membahas berbagai peraturan dan prosedur terkait dengan bidang Kerja Sama, khususnya tentang proses menjalin kerja sama, pengurusan perjalanan dinas dan pengurusan keimigrasian, Direktorat Kerja Sama Unpad menyelenggarakan Lokakarya Bidang Kerja Sama 2016  di Unpad Training Center, Jl. Ir. Haji Djuanda No.4 Bandung, Rabu (27/04).

Foto bersama *

Foto bersama saat pelaksanaan Lokakarya Bidang Kerja Sama di Unpad Training Center Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung*

Kegiatan lokakarya ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama, Inovasi dan Usaha, Dr. Keri Lestari Dandan,S.Si., M.Si.,Apt., serta dihadiri Direktur Kerja Sama, Parikesit, Ph.D  dan Direktur Keuangan, Dr. Cahya Irawady, SE., MSi., Ak.

Dalam sambutannya, Dr. Keri Lestari mengatakan bahwa “Peraturan mengenai kerja sama sangat diperlukan untuk memberi kepastian dan kemudahan kepada unit kerja di lingkungan Unpad dalam menjalin kerja sama dengan berbagai pihak,  begitu pula dengan prosedur pengurusan perjalanan dinas luar negeri dan pengurusan keimigrasian sangat diperlukan untuk mendukung internasionalisasi  Unpad”.

Dr. Keri Lestari juga menambahkan bahwa dalam konteks yang lebih luas, pelaksanaan lokakarya ini sangat relevan dengan upaya Unpad untuk menjadi bagian dari ‘the third generation university, dimana Unpad bertekad menjalankan perannya sebagai knowledge hub yang didasarkan pada keunggulan akademik sehingga harus memberikan pengaruh yang baik kepada masyarakat”.

IMG_9777Pada penjelasannya, Direktur Kerja Sama mengatakan  bahwa hasil dari lokakarya ini akan disampaikan kepada Direktorat Tata Kelola untuk menjadi Standard Operational Procedure sehingga menjadi acuan bagi masing masing unit kerja di lingkungan Unpad.

Lokakarya yang  dihadiri oleh para manajer fakultas di Unpad ini, diawali dengan pemaparan dari , Dr. Cahya Irawadi, Direktur Keuangan mengenai alur anggaran di Unpad, terutama untuk bidang kerja sama, yang akan menjadi salah satu dasar acuan dan masukan untuk peraturan dan prosedur kegiatan di Direktorat Kerjasama.

Dilanjutkan dengan diskusi tentang prosedur yang sudah dibuat oleh Direktorat Kerjasama ,  yang terbagi dalam tiga kelompok yaitu: 1. Peraturan Kerja Sama; 2. Prosedur Pengurusan Perjalanan Dinas Luar Negeri dan 3. Prosedur Pengurusan Keimigrasian. Lokakarya ini diakhiri dengan pemaparan kelompok tentang prosedur yang dibuat oleh Direktorat Kerja Sama dan usulan tambahan terhadap prosedur yang sudah dibuat.*

Laporan oleh: Direktorat Kerja Sama / eh

The post Direktorat Kerja Sama Unpad Lokakarya Penyusunan SOP Bidang Kerja Sama appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hari Pendidikan Nasional, “Ayo Kerja, Inovatif, dan Kompetitif”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/05/2016] Menyambut Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei, reformasi pendidikan tinggi menjadi fokus kerja bersama guna menghadapi berbagai tantangan di skala lokal, nasional, maupun global. Proses ini merupakan upaya yang telah lama dilakukan oleh dua tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara dan Moh. Syafei.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., sebagai Pembina Upacara Peringatan Hardiknas 2016 di Halaman Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Senin (2/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., sebagai Pembina Upacara Peringatan Hardiknas 2016 di Halaman Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Senin (2/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohamad Nasir dalam Sambutan Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2016. Sambutan dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., selaku Pembina Upacara Peringatan Hardiknas 2016 di Halaman Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Senin (2/05).

Sambutan bertema “Ayo Kerja, Inovatif, dan Kompetitif” ini dibacakan di hadapan pimpinan, guru besar, dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa di lingkungan Unpad. Reformasi pendidikan tinggi yang dimaksud Menristek Dikti meliputi deregulasi, penyediaan pendidikan fleksibel dan berorientasi pada siswa dan pangsa pasar, perubahan kurikulum, penyediaan dosen, guru besar, dan tenaga kependidikan profesional, revitalisasi kelembagaan, pengembangan bidang ilmu yang strategis, hingga pendidikan yang mengikuti perkembangan iptek.

Dengan demikian, upaya reformasi pendidikan tinggi melalui berbagai inovatif akan menghasilkan berbagai inovasi yang berdaya saing. Hal ini dapat meningkatkan kompetisi pendidikan tinggi Indonesia di level internasional.

Dalam sambutan tersebut juga disampaikan beberapa capaian kompetitif Indonesia di tingkat dunia. Berdasarkan analisis World Economic Forum 2015, indeks inovasi Indonesia mencapai 4,6 atau peringkat 30 dunia, sedangkan indeks inovasi pendidikan tinggi adalah 4,0 atau peringkat 60 dunia.

“Kita masih harus bekerja secara inovatif untuk bisa meningkatkan peringkat indeks inovasi pendidikan tinggi di peringkat 56 pada 2020,” sebut Dr. Arry.

Sementara pada indeks daya saing berdasarkan indikator “higher education and training”, Indonesia mengalami penurunan peringkat menjadi 65 pada periode 2015-2016 setelah sebelumnya berada di peringkat 60 pada 2014-2015. Kondisi ini menunjukkan reformasi pendidikan tinggi menuju arah inovatif dan kompetitif harus mutlak dilakukan.

Proses reformasi membutuhkan keterlibatan beberapa pihak. Kerja sama antar institusi pendidikan tinggi, riset, pemerintahan, industri dan swasta, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya diyakini dapat mewujudkan proses reformasi tersebut.

“Kerja sama memperkuat kapasitas kita menjadi kapasitas yang lebih besar dalam menciptakan inovasi dan teknologi yang lebih baik lagi. Pertukaran mahasiswa dan dosen, kerja sama penelitian dan publikasi ilmiah, sudah seharusnya menjadi bagian dari reformasi pendidikan kita,” ujar Dr. Arry.*

Hardiknas 4 Hardiknas 14 Hardiknas 16 Hardiknas 12 Hardiknas 11 Hardiknas 3 Hardiknas 2 Hardiknas 6 Hardiknas 8 Hardiknas 7 Hardiknas 9 Hardiknas 19

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Hari Pendidikan Nasional, “Ayo Kerja, Inovatif, dan Kompetitif” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Lepas Tim Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/05/2016] Tim Universitas Padjadjaran yang menjadi bagian dalam Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sudah berada di laut lepas bersama dengan rombongan peserta ekspedisi lainnya. Tim yang menaiki KRI 539 Banda Aceh ini memiliki misi meningkatkan kapasitas dan kebersamaan masyarakat di pulau-pulau terpencil di wilayah Indonesia.

Tim Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 saat dilepas Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad di Lobi Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Jumat (29/04). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Tim Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 saat dilepas Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad di Lobi Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Jumat (29/04). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, tim Unpad secara resmi dilepas oleh Direktur Kemahasiswaan dan Alumni  Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (29/04) lalu. Hadir pada pelepasan tersebut  Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Ayi Bahtiar, Koordinator Pusat Pengembangan Penelitian Indonesia Timur Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S.,  Koordinator Kerjasama DRPM-Kemenko PMK Ir. Sondi Kuswaryan MS, serta Wakil Dekan II FTIP Unpad Dr. Dwi Purnomo, M.T. Ekspedisi ini berangkat di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada Sabtu (30/04) kemarin. (Baca juga: Unpad Ikut Dukung Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 ke NTB, Maluku, dan Papua)

2. di KRI Banda Aceh_15 tim unpadDi laut lepas, tim Unpad diminta melatih angklung ABK KRI 539 Banda Aceh dalam rangka persiapan peringatan Hari Angkatan Laut. Kepiawaian Tim Unpad dalam pencak silat juga telah dilirik Kemenko PMK untuk ditampilkan di acara terakhir festival budaya. Dijadwalkan pada 6 Mei mendatang, tim akan menggelar acara di Pulau Bajo Pulo Nusa Tenggara Barat.*

Rilis: Tim Ekspedisi Bhakti Kesar Nusantara/am

The post Unpad Lepas Tim Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Bangun Pusat Pengembangan Keunggulan BUMN “Unpad-BUMN Center of Excellence”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/05/2016] Pengembangan kerja sama Universitas Padjadjaran dalam skema Pentahelix semakin diperkokoh dengan akan didirikannya Unpad – BUMN Center of Excellence (BCE). Peluncuran Unpad BCE ini rencananya akan digelar pada Senin, 9 Mei 2016 di Hotel Borobudur Jakarta pada acara Seminar Pentahelix yang mengangkat tema “Stimulasi dan Pengaturan Over The Top (OTT) untuk Kemajuan Industri Telematika”.

Logo Unpad-BUMN Center of Excellence

Logo Unpad-BUMN Center of Excellence

Menurut Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si., Unpad BCE merupakan pusat pengembangan keunggulan BUMN untuk menciptakan daya saing global melalui kolaborasi lintas sektor, kerja sama dan pengkajian.

Kegiatan Seminar Pentahelix ini menjadi salah satu bentuk awal penerapan dari Unpad BCE ini. Hal ini sebagai upaya kolaborasi lintas sektor yang dilaksanakan untuk menjadi landasan kebijakan nasional untuk penyelenggaran OTT di Indonesia, khususnya dalam upaya mendorong terjadinya model bisnis dan kepastian hukum bagi penyelenggaraan OTT yang ditinjau dari berbagai pihak yang meliputi akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah dan media.

Seminar dan peluncuran Unpad BCE yang rencananya akan dihadiri oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohamad Nasir ini akan menampilkan dua pembicara kunci yang terbagi dalam dua sesi, yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Chrisnandi.

Selanjutnya seminar akan diisi oleh dua sesi diskusi panel yang akan menampilkan narasumber dari berbagai unsur pentahelix. Sesi pertama yang mengangkat tema OTT dan Perkembangan untuk Kemajuan Industri Telematika akan menampilkan lima orang pembicara yaitu Prof. Dr. Ernie Tisnawati Sule (akademisi Unpad), Nadiem Makarim (owner Gojek/Bisnis), Ir. Kristiono (Ketua Umum Mastel/komunitas), I Ketut Prihadi Kresna, SH., LLM. (BRTI/pemerintah) dan Arif Budisusilo (Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia/media) dengan moderator Suryopratomo.

Sesi kedua seminar akan mengangkat tema “OTT dan Keseimbangan Industri di Indonesia” dengan narasumber yaitu Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, SH., MH., FCBArb (akademisi Unpad), Muhammad Awaluddin (Telkom/industri), Agatha Lily, S.Sos., M. Si (Regulator), Hari Santoso Sungkari (BeKraf), Dr. Ahmad Yani Basuki (LSF), dengan moderator Rosiana Silalahi.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi, mendorong inovasi dan memberi pemikiran strategis dalam rangka pengembangan BUMN terutama industri telekomunikasi dan OTT sehingga dapat menjadi engine of growth perekonomian Indonesia,” pungkas Dr. Soni.*

Laporan oleh: Marlia / eh

 

The post Unpad Bangun Pusat Pengembangan Keunggulan BUMN “Unpad-BUMN Center of Excellence” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Matematika Unpad Raih Medali di MaG-Day IX ITB

$
0
0

[Unpad.ac.id, 3/05/2016] Tiga mahasiswa Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran, Aris Muda, Dely Ismail, dan Asefan Ardi meraih prestasi di Mathematical Analysis and Geometry Day (MaG-Day) IX yang digelar Institut Teknologi Bandung (ITB) 23 April 2016 lalu. Aris dan Dely berhasil meraih medali perak, dan Asefan berhasil meraih medali perunggu.

(Foto oleh: Dadan T.)*

Tiga mahasiswa Matematika Unpad yang meraih medali pada Mathematical Analysis and Geometry Day (MaG-Day) IX di ITB (Foto oleh: Dadan T.)*

MaG-Day merupakan sebuah lomba pemecahan masalah analisis dan geometri yang diikuti oleh sekitar 30 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Pada kompetisi ini, masing-masing peserta diberikan soal yang dikerjakan secara individu. Nilai dari masing-masing individu ini kemudian dijumlahkan sebagai nilai tim. Lima tim dengan nilai tertinggi, maju sebagai finalis.

Dari Unpad sendiri, turut berlaga empat tim yang masing-masing terdiri dari dua orang mahasiswa. Meski tahun ini tidak ada tim Unpad yang lolos ke final, prestasi secara individu ini cukup membuat Aris, Dely, dan Asefan senang.

“Sebenarnya ini lomba tim, tetapi ada penghargaan juga buat individu. Untuk timnya kita tidak masuk final, hanya masuk sembilan besar,” ungkap Dely saat ditemui bersama Aris dan Asefan di Ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad lantai 1, kampus Jatinangor, Senin (2/05).

Disamping ada perasaan senang, juga ada perasaan kecewa karena mereka gagal maju ke final. Berbagai evaluasi pun akan mereka lakukan untuk maju ke kompetisi berikutnya. “Buat tahun depan, Insya Allah kita bisa,” harap Dely.

Di kompetisi tersebut, para perwakilan Unpad ini pun telah terseleksi secara internal di Program Studi Matematika Unpad. Di Matematika Unpad sendiri ada kelompok pecinta kompetisi matematika, Mathematics Olympiad Loverz Club (MOL-C). Melalui kelompok ini pula, segala persiapan menjelang kompetisi dilakukan, termasuk melalui bimbingan para dosen.

“Lomba tahunan matematika cukup banyak. Jadi kita persiapan terus. Itu rutinitas kita. Disitu kita bahas-bahas soal, sama dosen juga,” ungkap Aris.

Bukan hanya untuk kompetisi MaG-Day, persiapan juga dilakukan untuk menghadapi berbagai kompetisi matematika lain di  tingkat nasional. Persiapan juga dilakukan untuk melakukan pelatihan ke adik-adik angkatan.

“Mudah-mudahan adik-adik angkatan kita bisa lebih baik dari kita,” harap Asefan.

Berbagai prestasi pun pernah diraih oleh para mahasiswa ini. Tahun lalu, Aris, Dely, dan Asefan berhasil meraih juara 2 Calculus Cup Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, Dely juga merupakan peraih Juara 1 OSN Pertamina Provinsi Jawa Barat.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Mahasiswa Matematika Unpad Raih Medali di MaG-Day IX ITB appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live