Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Lebih Efisien, Formulasi Ransum Menggunakan Excel Ini Disukai Peternak

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/06/2016] Kualitas ternak diantaranya sangat ditentukan oleh cukupnya nutrisi di dalam pakannya. Untuk itu, penyediaan pakan setidaknya harus mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang. Takaran nutrisi dalam campuran pakan harus diperhatikan dengan baik oleh peternak.

Lima mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad yang memperkenalkan formulasi ransum menggunakan Excel yang mampu menghasilkan efisiensi pemberian pakan ternak. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Lima mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad yang memperkenalkan formulasi ransum menggunakan Excel yang mampu menghasilkan efisiensi pemberian pakan ternak. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tidak jarang banyak pakan mengandung nutrisi yang tidak seimbang, karena proses penghitungan takaran yang cukup rumit. Hal inilah yang ingin dikenalkan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad terkait metode formulasi ransum dengan mudah dan sederhana.

Adalah Neng Teti Rusmayanti, Mesa M, Gina Umul M, Chairunnisa, dan Intan Yanpebtinoer, mahasiswa Fapet Unpad angkatan 2013 yang mengenalkan lebih luas kepada masyarakat terkait metode ini. Metode ini merupakan teknologi yang diciptakan oleh Dosen Departemen Nutrisi Ternak dan Teknologi Pakan Fapet Unpad, Ir. Atun Budiman, M.Si.

Saat diwawancarai Humas Unpad, Senin (14/06), Neng Teti mengatakan, teknologi ini berupa simulasi penghitungan nutrisi yang terkandung di pakan. Penghitungan ini dilakukan di aplikasi populer pengolah angka, yaitu Microsoft Excell. Melalui aplikasi tersebut, peternak maupun formulator pakan dapat melakukan penghitungan secara sederhana dan mudah.

Di dalam aplikasi, Neng Teti dan temannya mengumpulkan database bahan pakan yang sering digunakan untuk ternak, lengkap dengan angka persentase kandungan yang terdapat di dalamnya, seperti angka protein kasar, serat kasar, lemak, abu, kalsium, fosfor, serta kandungan energi lainnya.

Ketika peternak atau formulator pakan hendak menghitung angka nutrisi dari bahan bakan yang akan dicampur, maka tinggal memasukkan data bahan pakan ke dalam lembar kerja penghitungan. Setelah dimasukkan akan muncul angka simulasi. Dengan formula penghitungan di Microsoft Excell, simulasi akan menentukan berapa angka kandungan nutrisi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan ternak.

“Yang kita input cuma data pakan dan angka simulasi yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan ternak. Maka, angka kandungan nutrisinya otomatis akan menyesuaikan,” kata Neng Teti.

Optimis dapat membantu para peternak, atas rekomendasi Atun, kelimanya kemudian mencoba mengaplikasikan teknologi ini kepada para peternak sapi perah di Koperasi Serba Usaha Tandangsari di Tanjungsari, Sumedang. Sampai saat ini, para anggota koperasi sangat terbantu dengan adanya teknologi ini.

Profil mahasiswa Fapet 1 -TediGina mengatakan, di koperasi tersebut sebenarnya sudah ada metode penghitungan. Namun, metode yang digunakan masih bersifat manual sehingga membuat proses penghitungan berjalan lama dan kurang akurat. Melalui teknologi tersebut, proses penghitungan akan berjalan lebih mudah, cepat, dan akurat.

Selain itu, teknologi ini juga akan menghasilkan efisiensi pemberian pakan kepada ternak. Berkat penghitungan, pemberian pakan dapat diefisiensikan sesuai dengan kebutuhan ternak. Ini akan menghemat biaya produksi peternak.

“Kalau tidak dihitung, kita tidak akan tahu kandungan nutrisinya berapa. Kalau sudah disusun akan lebih tepat sasaran,” imbuh Neng Teti.

Lebih lanjut Neng Teti mengatakan, dibanding aplikasi penghitungan pakan semisal Winfreed, atau lainnya, teknologi ini jauh lebih efisien. “Kita bisa gunakan Microsoft Excel dengan gratis, mudah, bahkan akurasinya jauh lebih tepat dari aplikasi lainnya,” kata Neng Teti.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Lebih Efisien, Formulasi Ransum Menggunakan Excel Ini Disukai Peternak appeared first on Universitas Padjadjaran.


Raissa Indiwina, drg. Raih Juara Dunia “Global Ceram-X Case Contest” di Jerman

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/06/2016] Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) bidang Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, Raissa Indiwina, drg. berhasil meraih prestasi di ajang internasional “Global Ceram-X Case Contest 2015 – 2016” di Konstanz, Jerman pada 6 Juni lalu. Raissa berhasil meraih juara pertama di ajang yang digelar oleh perusahan peralatan gigi terkemuka dunia, Dentsply.

Raissa Indiwina, drg (tengah) dan dosen pembimbingnya Opik Taofik Hidayat, drg. Sp.KG. (kanan), saat menerima sertifikat penghargaan sebagai juara 1 “Global Ceram-X Case Contest 2015 – 2016” di Konstanz, Jerman, 6 Juni 2016 *

Raissa berhasil meraih juara pertama tingkat dunia setelah mempresentasikan hasil analisis studi kasusnya terkait proses penambalan diastema (celah di antara dua gigi). Bersama dosen pembimbing drg. Opik Taofik Hidayat, Sp.KG., selama sebulan Raissa mengerjakan kasus tersebut untuk kemudian dibuatkan laporannya.

“Kasusnya dikerjakan sedemikian rupa, lalu ada dokumentasi step by step-nya,” ujar Raissa saat diwawancarai Humas Unpad, Selasa (14/06).

Tindakan yang dilakukan berupa menambal celah di antara gigi dengan menggunakan tambalan yang merupakan produk dari Dentsply, lalu dibentuk ulang agar gigi terlihat rapi. Ia menangani kasus tersebut selama sebulan. Setiap tahapannya kemudian ia dokumentasikan serta dibuat dalam bentuk poster dan laporan.

Sebelum masuk ke tahap internasional, Raissa terpilih menjadi wakil nasional guna mengikuti seleksi tingkat Asia di Hongkong, November 2015 lalu. Di tingkat Asia, Raissa menjadi juara pertama dan terpilih bersama dua peserta lain dari Malaysia dan Taiwan untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional yang digelar di Jerman.

Ada dua kategori lomba yang digelar dalam kompetisi tersebut, yaitu restorasi dan endodontis. Ia sendiri mengikuti kompetisi di kategori restorasi. Di tingkat internasional, Raissa kemudian mempresentasikan laporan kasusnya di hadapan tiga juri yang terdiri dari perwakilan pihak Dentsply, pakar restorasi gigi dari Amerika dan Italia, serta peserta dari 13 negara.

Menurut Raissa, ada beberapa kriteria penilaian yang diajukan Dentsply, yaitu kualitas foto, spesialisasi kasus yang dikerjakan, kesulitan penanganan, kesesuaian tindakan dengan prosedur yang sudah ditetapkan, hingga kesesuaian urutan kerja.

Diakui Raissa, penanganan kasus estetik ini merupakan kasus pertamanya. “Dengan mengikuti lomba ini saya bisa belajar per tahapan. Di setiap tahap, saya selalu belajar,” ungkapnya.

Selain juara, Raissa juga mendapatkan pengalaman sendiri ketika mengikuti kompetensi tersebut. Ia menepis anggapan bahwa orang Asia akan tertinggal dengan orang Eropa. Hal ini ia buktikan dengan meraih juara pertama di ajang internasional tersebut.

“Berdasarkan pengalaman di kompetisi tersebut, pembelajaran kedokteran gigi di kita (Unpad) tidak jauh berbeda dengan keilmuan di luar negeri sana,” kata Raissa.

Pada tahun 2014, FKG Unpad juga berhasil meraih juara pada kompetisi serupa. Prestasi ini diraih oleh drg. Yolanda yang berhasil meraih juara kedua untuk tingkat Asia.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Raissa Indiwina, drg. Raih Juara Dunia “Global Ceram-X Case Contest” di Jerman appeared first on Universitas Padjadjaran.

Berdayakan Penjahit di Tanjungsari, Mahasiswa Sulap Jeans Bekas Jadi Tas Keren

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/06/2016] Bagi kebanyakan orang, celana jeans bekas biasanya dibuang begitu saja. Namun di tangan enam mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran ini, jeans bekas dapat menjadi produk baru yang lebih bermanfaat.

1465135739489Mereka adalah Yana Safitri, Elmaghfira Putri Elika, Mutiara Mardina, Ramadhani Arya Putra, Vania Kemala Hastuti, dan Salsabila Wahyu Hadianti yang memiliki unit usaha mengubah jeans bekas menjadi beragam tas dengan nama dagang “Kumble Store”. Berbeda dengan tas jeans lain, mereka juga menambahkan motif khas nusantara pada produk mereka.

“Kami adalah social green enterpise, konsepnya adalah recycling. Jadi mengubah jeans tidak terpakai atau bekas menjadi tas dengan variasi yang beragam. Model kita juga sangat kreatif dengan beragam bentuk,” ungkap Yana saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (14/06).

Selain menawarkan beragam bentuk tas, Kumble Store juga menerima jika ada konsumen yang ingin memesan tas dengan model sesuai dari keinginan konsumen. Adapun celana jeans bekas yang digunakan, dapat berasal dari konsumen itu sendiri atau berasal dari celana jeans bekas yang disediakan Kumble Store. Kumble Store pun membuka kesempatan kepada mereka yang ingin menjadi relawan penyumbang jeans bekas.

Kumble store ini lebih mengedepankan benefit daripada profit. Menurut mereka, jika dibuang, limbah celana jeans bekas memiliki waktu peleburan yang cukup lama. Berangkat dari gagasan cinta lingkungan, mereka pun menginginkan celana jeans bekas ini dapat diolah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali.

“Kalau dibuang begitu saja, peleburannya lama, dan dapat menimbulkan pencemaran,” kata Mutiara.

Tiga dari 6 mahasiswa penggagas Kumble Store yang diwawancarai Humas Unpad *

Tiga dari 6 penggagas Kumble Store (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tim lengkap Kumble Store

Tim lengkap Kumble Store yang mengubah jeans bekas menjadi tas keren

Selain atas dasar cinta lingkungan, dalam unit usaha ini mereka pun berusaha memberdayakan pemuda di Desa Rancabawang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pemuda di desa tersebut, mereka berdayakan sebagai penjahit di Kumble Store.

Melalui Kumble Store, para mahasiswa ini juga berusaha mengedukasi pada masyarakat bahwa barang-barang yang seakan tidak terpakai yang berada di sekeliling kita, dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang baru. “Semua orang pasti bisa melakukan konsep recycle itu sendiri,” imbuh Yana.

Usaha ini sendiri telah mereka rintis sejak Juli 2015, berawal dari sebuah tugas mata kuliah Kewirausahaan Sosial. Usaha ini pun akhirnya terus berkembang hingga sekarang. Mereka pun aktif mengikuti berbagai acara kewirausahaan. Selain melakukan penjualan secara langsung, mereka juga menerima pemesanan secara online melalui line @rpt3627a dan instagram @kumblestore.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Berdayakan Penjahit di Tanjungsari, Mahasiswa Sulap Jeans Bekas Jadi Tas Keren appeared first on Universitas Padjadjaran.

Calon Dosen Tetap Non PNS Unpad Terima SK Pengangkatan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/06/2016] Calon Dosen Tetap Non Pegawai Negeri Sipil Universitas Padjadjaran menerima Surat Keputusan pengangkatan sebagai Calon Dosen Tetap di Ruang Serba Guna Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (15/06) kemarin. Penyerahan SK dilakukan oleh Bagian Kepegawaian kepada 129 Calon Dosen Tetap.

Direktur Sumber Daya Manusia Unpad,  Diana Sari, S.E., M.Mgt., PhD,  memberikan secara simbolis Surat Keputusan Pengangkatan Calon Dosen Tetap Universitas Padjadjaran Non PNS kepada perwakilan Calon Dosen Tetap Non PNS di Ruang Serba Guna Unpad Gedung 2 Lantai 4 Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (15/06). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Direktur Sumber Daya Manusia Unpad, Diana Sari, S.E., M.Mgt., PhD, memberikan secara simbolis Surat Keputusan Pengangkatan Calon Dosen Tetap Universitas Padjadjaran Non PNS kepada perwakilan Calon Dosen Tetap Non PNS di Ruang Serba Guna Unpad Gedung 2 Lantai 4 Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (15/06). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Direktur Sumber Daya Manusia Unpad Diana Sari, S.E., M.Mgt., PhD, mengatakan, SK ini merupakan legalisasi untuk menjalani masa orientasi sebelum menjadi Dosen Tetap. Masa orientasi ditentukan berdasarkan kategori yang diperoleh berdasarkan hasil seleksi penerimaan pada akhir Maret lalu.

Saat ditemui di sela-sela pembagian SK, Diana menjelaskan, calon dosen terbagi menjadi tiga kategori yaitu, kategori A dan B, serta kategori C. Kategori A dan B, masa orientasinya enam bulan, terhitung sejak bulan Maret hingga September mendatang. Sedangkan untuk kategori C memiliki masa orientasi selama satu tahun hingga Februari mendatang.

“Kami juga ada kebijakan bahwa selama mendapat dukungan dari Departemen dan Fakultas, masa orientasi itu bisa dipercepat. Jadi mungkin saja untuk kategori A dan B, paling cepat bisa diangkat bulan ini, kalau yang C, secepat-cepatnya September mereka bisa jadi Dosen Tetap,” jelas Diana.

Lebih lanjut Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad mengatakan, SK ini juga menjadi bukti legal Calon Dosen Tetap untuk menerima gaji. Komponen gaji sendiri berdasarkan ketetapan universitas meliputi gaji pokok yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan, uang makan, serta remunerasi. Uang makan sendiri didasarkan atas absensi fingerprint yang wajib dilakukan oleh Calon Dosen di seluruh fakultas.

“Kita sudah memperbarui mesin fingerprint di setiap fakultas. Ini (data absensi) adalah pegangan bagi Keuangan untuk membayar uang makan Anda,” kata Diana.

sk nonpnsTerkait pemberian remunerasi, Diana menjelaskan, yang diberikan saat ini belum didasarkan atas kinerja seperti pada PNS. Untuk Calon Dosen Tetap, pemberian remunerasi sifatnya masih single amount yang besarannya sama dengan Calon Pegawai Unpad NonPNS lainnya.

Untuk itu, ia menekankan agar setiap Calon Dosen Tetap wajib memeriksa kembali identitas, gelar, serta tanggal pengukuhan pada SK. “Apabila terjadi kesalahan penulisan, maka bisa sesegera diperbaiki ke Bagian Kepegawaian,” ujarnya.

Calon Dosen Tetap juga akan didorong untuk melanjutkan studi khususnya ke luar negeri. “Kita akan lakukan pemetaan Calon Dosen yang berusia 35 tahun ke bawah untuk di-encourage sekolah ke luar negeri. Bahkan sesuai arahan Rektor, mereka akan mendapatkan penugasan studi ke luar negeri,” kata Diana.

Unpad sendiri akan memfasilitasi dengan melakukan berbagai kerja sama pemberian beasiswa studi ke luar negeri. Diana mengatakan, saat ini Unpad telah melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk program full scholarship ke luar negeri.

Selain didorong studi ke luar negeri, Calon Dosen Tetap juga harus mulai memahami Tridharma Perguruan Tinggi. “Jangan seperti waktu masih jadi Dosen Luar Biasa yang tugasnya hanya mengajar. Dengan menjadi Calon Dosen Tetap, selain mengajar, juga harus melakukan riset dan pengabdian kepada masyarakat,” pungkas Diana.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Calon Dosen Tetap Non PNS Unpad Terima SK Pengangkatan appeared first on Universitas Padjadjaran.

SPM Unpad Gelar Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/06/2016] Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Padjadjaran menggelar Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu Unpad di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (16/06) hingga Jumat besok (17/06). Acara yang diikuti oleh sejumlah Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas dan para tim penyusun standar mutu di lingkungan Unpad ini digelar dalam rangka perumusan dan penyusunan pedoman mengenai standar mutu Unpad.

Suasana Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu Unpad di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (16/06). Workshop berlangsung selama 2 hari hingga Jumat (17/06) besok. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu Unpad di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (16/06). Workshop berlangsung selama 2 hari hingga Jumat (17/06) besok. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Jadi kebijakan-kebijakan yang akan kita buat hari ini adalah untuk memayungi semua aktivitas yang ada di perguruan tinggi kita. Supaya aman, jadi aspirasi atau keinginan apapun itu kita harus lindungi dari dasar hukumnya,” tutur Kepala SPM Unpad Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si.

Lebih lanjut Dr. Funny mengatakan, kegiatan ini juga digelar untuk terus memberikan kontribusi kepada peningkatan reputasi Unpad. “Reputasi Unpad selama ini bisa dipertahankan dan kalau bisa dapat kita tingkatkan,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Funny memaparkan materinya mengenai Standar Penjaminan Mutu Internal di Unpad. Ia menjelaskan, bahwa penjaminan mutu terhadap program dan kegiatan dilakukan secara menyeluruh pada tahapan input, process, output, outcome, benefit, dan impact.

Selain Dr. Funny, turut hadir Wakil Kepala SPM Unpad, Dr. Yuyun Hidayat, MS yang memaparkan mengenai Tridharma Perguruan Tinggi. Menurutnya, didalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi perlu mengintegrasikan kegiatan peneilitian dan pendidikan dalam satu tujuan.

“Riset yang benar akan meningkatkan mutu kegiatan pendidikan dan layanan kepada masyarakat. Kalau kita tidak mau disebut sebagai ‘menara gading’ maka kita harus lakukan penelitian yang bersumber dari kegiatan pendidikan kita,” kata Dr. Yuyun.

Selanjutnya, pemaparan materi juga dilakukan dari para pembicara mengenai standar pembelajaran, standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, standar SPM, Tata Pamong dan VMTS, standar kemahasiswaan dan suasana akademik, standar sistem informasi, sarana dan prasarana, standar keuangan dan kesejahteraan, serta standar kerja sama dan pengelola usaha.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post SPM Unpad Gelar Workshop Perumusan dan Penyusunan Standar Mutu appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mulai Tahun Ini, Pendidikan Diploma III Unpad Meningkat Jadi Diploma IV

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/06/2016] Pada tahun akademik 2016/2017 mendatang, Unpad akan meningkatkan jenjang keseluruhan pendidikan Diploma III menjadi Diploma IV. Peningkatan program yang juga diistilahkan dengan program “Sarjana Terapan” ini diharapkan dapat menjembatani lulusannya untuk masuk ke jenjang Pascasarjana Terapan.

Dr. Arry Bainus, MA (Foto oleh: Tedi Yusup) *

Dr. Arry Bainus, MA (Foto oleh: Tedi Yusup) *

Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., jika pendidikan vokasional sebatas Diploma III, maka lulusannya akan mengalami kesulitan jika akan meneruskan ke jenjang Pascasarjana Terapan.

“Kalau hanya D III, dia hanya berhenti, tidak ada jembatan untuk ke Pascasarjana Terapan,” kata Dr. Arry saat ditemui beberapa waktu lalu.

Masa studi Program Diploma IV akan sama dengan program Sarjana, yaitu 4 tahun. Dr. Arry mengatakan, perbedaan program Diploma IV dengan Sarjana ialah program Diploma IV akan terfokus pada pendidikan vokasional. “Kurikulum D IV lebih menitikberatkan pada praksis,” ujarnya.

Metode pendidikan Diploma IV, kata Dr. Arry, akan lebih banyak mengimplementasikan program open extended campus. Staf pengajar Diploma IV lebih banyak praktisi dari luar yang memiliki kepakaran sesuai dengan program studi yang dibuka. Sementara pendidikan di program Sarjana lebih akademis.

Ada empat fakultas yang saat ini menyelenggarakan pendidikan Diploma III, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Program Ahli Administrasi Perusahaan), Fakultas Ilmu Komunikasi (Kehumasan), FISIP (Administrasi dan Administrasi Pemerintahan), serta FMIPA (Analisis Kimia). Prodi tersebut seluruhnya akan ditingkatkan menjadi Diploma IV.

Pendaftaran Diploma IV

Koordinator SMUP, Muchtaridi, M.Si., PhD., Apt. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Koordinator SMUP, Muchtaridi, M.Si., PhD., Apt. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Koordinator Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP), Muchtaridi, M.Si., PhD., Apt., mengatakan, penamaan program studi Diploma IV akan mengalami perubahan berdasarkan kesepakatan masing-masing program studi. Prodi PAAP direncanakan akan diubah menjadi Perpajakan, prodi Administrasi menjadi Administrasi Publik, prodi Kehumasan menjadi Manajemen Produksi Media, serta prodi Analisis Kimia menjadi Kimia Terapan.

Hingga tanggal 17 Juni, ada tiga prodi yang membuka pendaftaran Diploma IV untuk tahun 2016/2017, yaitu Kebidanan, Administrasi Publik, Administrasi Pemerintahan. Prodi lainnya masih dilakukan proses presentasi di hadapan Senat Akademik serta diverifikasi oleh Satuan Penjaminan Mutu Unpad. Proses verifikasi dilakukan untuk mengecek apakah pembukaan prodi tersebut sudah memenuhi syarat kelayakan atau belum.

Sedangkan untuk prodi PAAP masih diproses untuk kemungkinan dibuka pendaftaran pada tahun akademik 2016/2017.

“Keputusannya tanggal 20 Juni mendatang, sementara untuk Diploma Kimia Terapan dan Manajemen Produksi Media akan dibuka pada 2017 mendatang,” kata Muchtaridi.

Pendaftaran seleksi Diploma IV sendiri akan dibuka pada 20 Juni hingga 22 Juli mendatang. Pendaftaran dilakukan secara online di laman https://smup.unpad.ac.id/ lalu klik “Diploma”. Muchtaridi mengungkapkan, proses seleksi Diploma IV sama dengan SNMPTN, yaitu menggunakan basis nilai rapor SMA untuk tiga mata pelajaran utama (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika) dan mata pelajaran pilihan yang ditetapkan prodi, serta seleksi Indeks Sekolah.

“Berbeda dengan SNMPTN dan SBMPTN, pendaftaran Diploma IV tidak dibatasi tahun kelulusan,” kata Muchtaridi.

Untuk tahun ini, lokasi perkuliahan program Diploma IV diselenggarakan di kampus Jatinangor dan Bandung. Muchtaridi sendiri menargetkan, untuk tahun 2017/2018 mendatang, lokasi pendidikan Diploma IV akan dipusatkan di Kampus Arjasari, sesuai dengan konsep Unpad Transformative Triangle. Adapun gelar untuk lulusan Diploma IV adalah Sarjana Terapan (S.Tr).*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mulai Tahun Ini, Pendidikan Diploma III Unpad Meningkat Jadi Diploma IV appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 91 Peserta Seleksi Calon PLP Unpad Ikuti Tes Wawasan Ke-Unpad-an

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/06/2016] Sebanyak 91 peserta yang merupakan Calon Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Pegawai Universitas Padjadjaran Non Pegawai Negeri Sipil mengikuti  Tes Wawasan Ke-Unpad-an di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (17/06). Tes ini merupakan salah satu rangkaian seleksi  untuk memenuhi tenaga PLP di lingkungan Unpad.

Suasana tes para Calon Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Pegawai Universitas Padjadjaran Non PNS  di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (17/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana tes para Calon Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Pegawai Universitas Padjadjaran Non PNS di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (17/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Seleksi ini terbuka untuk umum,” ungkap Direktur Sumber Daya Manusia Unpad Diana Sari, S.E., M.Mgt., PhD saat ditemui di sela pelaksanaan kegiatan.

Dari 280 pelamar, 91 peserta yang mengikuti Tes Wawasan Ke-Unpad-an ini merupakan mereka yang telah lolos dari rangkaian seleksi yang telah dilakukan sebelumnya, mulai  dari seleksi administrasi hingga psikotest. Psikotest sendiri telah dilaksanakan pada 8 Juni 2016 lalu di Biro Pelayanan dan Inovasi Psikologi (BPIP) Unpad.

Nantinya, para PLP terpilih akan ditempatkan di seluruh laboratorium fakultas dan laboratorium sentral di Unpad. Berdasarkan hasil pemetaan, saat ini Unpad membutuhkan 116 tenaga PLP untuk ditempatkan di sejumlah laboratorium di lingkungan Unpad. Diana mengungkapkan, jika jumlah ini tidak terpenuhi dari seleksi yang dilakukan sekarang, maka akan dilakukan pembukaan penerimaan tenaga laboran kembali.

“Sekarang kita pilih yang terbaik. Kalau tidak terpenuhi, kita open lagi sampai terpenuhi. Targetnya tahun ini 116 itu terpenuhi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Diana mengatakan bahwa dengan dilakukan seleksi ini, diharapkan Unpad akan mendapatkan tenaga PLP yang dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik , sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2010. Laboran ini pun bukan hanya akan berperan dalam kegiatan pendidikan, tetapi juga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama para dosen dan mahasiswa dari setiap jenjang.

“Kami berharap banyak dengan laboran-laboran yang sudah kita pilih ini bisa membantu teman-teman dosen dan peneliti untuk betul-betul meningkatkan kualitas penelitian juga kuantitasnya,” harap Diana.

Selain itu, diharapkan para tenaga PLP terpilih ini dapat juga meningkatkan kualitas dan akreditasi dari laboratorium itu sendiri.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Sebanyak 91 Peserta Seleksi Calon PLP Unpad Ikuti Tes Wawasan Ke-Unpad-an appeared first on Universitas Padjadjaran.

Program “Profesor Masuk Desa” Mulai Hadir di KKNM Periode Juli-Agustus 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/06/2016] Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Program Pengabdian kepada Masyarakat Dosen (KKNM PPMD) Integratif Periode Juli-Agustus 2016 mendatang akan melibatkan para Guru Besar aktif sebagai Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Ini terkait implementasi program “Profesor Masuk Desa” sebagai wujud kontribusi nyata para profesor di Unpad dalam pembangunan wilayah di Jawa Barat.

Pertemuan dengan para Guru Besar saat   Pembekalan KKNM PPMD Integratif Periode Juli Agustus 2016 di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Sabtu (18/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pertemuan dengan para Guru Besar saat Pembekalan KKNM PPMD Integratif Periode Juli Agustus 2016 di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Sabtu (18/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unpad Dr. Ayi Bahtiar, M.Si., mengatakan, para Guru Besar akan menjalankan program pengabdian kepada masyarakat di wilayah yang ditetapkan sebagai lokasi KKNM. Program ini bertujuan untuk membantu mengembangkan potensi wilayah masing-masing.

“Dengan kemampuan yang luar biasa dari para profesor, ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pembangunan wilayah di Jawa Barat,” ujar Dr. Ayi saat melakukan pertemuan dengan para Guru Besar di acara Pembekalan KKNM PPMD Integratif Periode Juli Agustus 2016 di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Sabtu (18/06).

Program PPMD “Profesor Masuk Desa” didasarkan atas Program Academic Leadership Grant (ALG). Dalam program ini Guru Besar kembali pada kapasitasnya sebagai academic leader untuk mendorong penguatan aktivitas riset dan pengabdian, sehingga dapat mendorong menghasilkan kebermanfaatan bagi masyarakat dan wilayah terutama di Jawa Barat.

Dr. Ayi mengatakan, mahasiswa dengan Guru Besar akan terlibat melaksanakan program pengabdian di desa lokasi KKNM. Program sendiri akan ditentukan berdasarkan proposal rancangan PPMD yang masuk ke Direktorat Riset dan PKM atau berdasarkan audiensi dengan pejabat wilayah setempat terkait program pengembangan yang telah dilaksanakan di wilayah tersebut.

“Yang utama adalah program harus bisa mengembangkan potensi desa. Kita angkat, supaya desa ini bisa produktif sehingga desa menjadi meningkat secara perekonomiannya,” kata Dr. Ayi.

KKNM 1 -Tedi KKNM 2 -Tedi KKNM 5 -Tedi KKNM 4 -Tedi KKNM 7 -Tedi KKNM 6 -Tedi

Kegiatan PPMD sendiri akan berlangsung selama empat bulan, terhitung selama Juli hingga Oktober mendatang. Untuk satu bulan pertama (Juli-Agustus), kegiatan ini diintegrasikan dengan pelaksanaan KKNM. Dr. Ayi mengungkapkan, selama masa KKNM, pelaksanaan PPMD akan dilakukan oleh Guru Besar dan mahasiswa peserta KKNM.

Dengan ikut terlibat dalam kegiatan PPMD, mahasiswa KKNM dapat berkontribusi mengembangkan potensi desa. Ini juga menjadi upaya bagi para Guru Besar untuk meningkatkan kompetensi akademiknya.

Sementara untuk bulan selanjutnya, Guru Besar akan membawa tim guna mengevaluasi lanjutan dari program yang telah dilaksanakan. Tim bisa terdiri dari dosen maupun mahasiswa dari satu maupun lintas fakultas.

“Mahasiswa yang dilibatkan pada masa evaluasi tidak hanya mahasiswa KKNM, tetapi bisa juga mahasiswa bimbingan para profesor untuk diajak turun ke desa,” paparnya.

Walaupun dilakukan di lokasi KKNM, Dr. Ayi mengungkapkan, kegiatan PPMD ke depan bisa saja terintegrasi dengan antar desa, kecamatan, maupun satu kabupaten. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi terintegrasi dengan program pengembangan wilayah yang dilakukan Unpad di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

Adapun pelaksanaan KKNM kali ini akan dilakukan di 4 lokasi, yaitu: Kab. Purwakarta (28 desa), Kab. Subang (24 desa), Kab. Indramayu (20 desa), dan Kab. Majalengka (46 desa) dengan jumlah Guru Besar yang terlibat mencapai 59 orang. Setiap Guru Besar akan melakukan PPMD di 2 desa.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Program “Profesor Masuk Desa” Mulai Hadir di KKNM Periode Juli-Agustus 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.


Leadership Bukan Sekadar Soal Memimpin, Tapi Juga Kemampuan untuk Dipimpin

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/06/2016] Membangun jiwa kepemimpinan (leadership) dalam organisasi kemahasiswaan semestinya bukan hanya mengenai bagaimana untuk memimpin, tetapi juga kemampuan untuk dipimpin. Membangun leadership juga berarti membangun kemampuan dalam  memimpin diri sendiri agar dapat dipimpin orang lain, dengan penuh respek.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat diskusi mengenai peran mahasiswa dalam pengembangan kampus di Ruang Serba Guna Gedung 1 lantai 3 Unpad , Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Minggu (19/06). (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (berdiri), saat diskusi mengenai peran mahasiswa dalam pengembangan kampus di Ruang Serba Guna Gedung 1 lantai 3 Unpad , Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Minggu (19/06). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut disampaikan anggota Majelis Wali Amanat Unpad yang merupakan mantan aktivis mahasiswa Unpad,  Abah Iwan Abdulrahman, kepada sejumlah pengurus organisasi kemahasiswaan di lingkungan Unpad, dalam diskusi mengenai peran mahasiswa dalam pengembangan kampus, yang digelar di Ruang Serba Guna Gedung 1 lantai 3 Unpad , Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Minggu (19/06). Turut hadir juga Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc.

Pada kesempatan tersebut, Abah Iwan juga mengungkapkan pentingnya membangun budaya respek. Respek ini sebaiknya tumbuh bukan karena rasa takut pada apa yang dihadapinya, melainkan tumbuh dari dalam dirinya.

“Ada rasa respek yang perlu kita tumbuhkan kembali secara sadar dan sengaja di dalam diri kita masing-masing, supaya kita lebih maju dari sekarang,” katanya.

Sementara itu, di hadapan para mahasiswa, Rektor kembali mengingatkan mengenai pentingnya  ciri akademik dalam setiap kegiatan kemahasiswaan. Segala kegiatan yang dijalankan oleh mahasiswa, semestinya juga merupakan kegiatan akademik.

“Kegiatan kemahasiswaan dengan kegiatan akademik tidak dipisahkan,” ujar Rektor.

Dengan demikian, dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk dalam organisasi kemahasiswaan, ciri mahasiswa sebagai insan pembelajar perlu terus diperlihatkan. Dalam menjalankan kegiatan kemahasiswaan pun semestinya tidak terlepas dari pedoman kurikulum.

“Berbagai hal yang kita lakukan memang harus punya kekuatan atau ciri akademik,” pesan Rektor.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Leadership Bukan Sekadar Soal Memimpin, Tapi Juga Kemampuan untuk Dipimpin appeared first on Universitas Padjadjaran.

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu RI Jalin Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/06/2016] Universitas Padjadjaran melakukan kerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan terkait pengembangan pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang keuangan negara. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama yang dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu, Sumiyati, Ak. M.F.M di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (20/06).

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Sumiyati, Ak. M.F.M dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan kerja sama di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (20/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Sumiyati, Ak. M.F.M dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan kerja sama di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (20/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Mudah-mudahan dengan kerja sama ini nanti kita bisa mempunyai program-program bersama yang lebih kuat,” harap Sumiyati.

Dengan dilakukan kerja sama ini, Sumiyati mengharapkan akan tercipta kualitas pendidikan dan riset yang lebih baik. Hasil-hasil kajian yang dilakukan pun diharapkan dapat turut berkontribusi pada perbaikan kebijakan pemerintah di bidang keuangan negara, selain juga untuk pengembangan kelilmuan itu sendiri.

Dalam bidang pendidikan, Sumiyati pun mengungkapkan bahwa pihaknya akan ikut berperan dalam memberikan pendidikan mengenai keuangan negara. Ia juga  berharap pendidikan di perguruan tinggi bukan hanya mengajarkan teori atau konsep yang berlaku secara internasional, tetapi juga mengenai sistem serta peraturan yang diimplementasikan di Indonesia.

“Dengan demikian diharapkan pada saat mahasiswa lulus nanti, sudah memahami berbgai hal tentang keuangan negara,” harapnya.

Sementara itu, Rektor Unpad menyampaikan apresiasinya atas adanya kerja sama ini. Ia mengakui, kerja sama di bidang keuangan perlu melibatkan berbagai sektor, termasuk di bidang keilmuan. Di Unpad sendiri, sinergi Pentahelix telah dikembangkan sebagai bagian dari membangun kemitraan multisektor.

Kerja sama terkait keuangan pun diharapkan bukan hanya dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, tetapi diharapkan dengan ilmu-ilmu lain yang diyakini juga memiliki kaitan dengan keuangan. “Ini hal-hal yang harus kita bangun secara komprehensif,” ujar Rektor.*

Kerjasama Unpad-Kemenkeu 1 -TediKerrjasama Unpad -Kemenkeu 3 -Tedi

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu RI Jalin Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dr. M. Rahim Kamaluddin dari UKM Jadi Dosen Tamu Kriminologi di Fakultas Psikologi Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/06/2016] Dr. Mohammad Rahim Kamaluddin, dosen dari School of Psychology and Human Development,  Faculty of Social Sciences and Humanities, University Kebangsaan Malaysia (UKM) menjadi dosen tamu di Fakultas Psikologi Unpad, mulai Rabu (8/06) hingga Jumat (10/06) lalu. Ia yang merupakan ahli dalam bidang Criminology, Victimology, Criminal Psychological Profiling, dan Community Crime Prevention ini menjadi dosen tamu untuk mata kuliah pilihan Kriminologi.

rahim-psikologi

Dr. Mohammad Rahim Kamaluddin dari Universiti Kebangsaan Malaysia saat menjadi dosen tamu mata kuliah Kriminologi di Fakultas Psikologi Unpad (Foto oleh: Anjar Kartaputra)*

Pada hari pertama, Dr. Rahim memberikan perkuliahan MKPP Kriminologi pada mahasiswa Sarjana angkatan 2013 yang berjumlah 50 orang. Perkuliahan yang menggunakan Bahasa Inggris ini membahas mengenai “Victimology” yang merupakan sebuah studi mengenai asal usul, konsekuensi, dan sistem peradilan, serta elemen-elemen lain di lingkungan masyarakat yang terkait dengan korban kejahatan.

Hari selanjutnya, Dr. Rahim pun mengisi General Lecture dengan tema “Introduction to Crime and Criminology” pada mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana. Sejumlah dosen turut mengikuti kuliah umum ini. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi Unpad, Dr. Hendriati Agustiani, M.Si dan dihadiri oleh 100 peserta.

Siang harinya, ia kembali mengisi kelas Kriminologi sesi kedua. Kondisi sedang puasa tidak menyulutkan semangatnya. “Tantangan kelas kali ini supaya mahasiswa tak mengantuk,” ujarnya dalam perjalanan menuju kelas.

Benar saja, ia memulai kelas dengan menyapa menggunakan bahasa gaul remaja dan terdengar lucu sehingga spontan mahasiswa tertawa renyah. Kelas diakhiri dengan pemberian tugas.  Dr. Rahim meminta mahasiswa untuk mencari 1 kasus kriminal dan melakukan analisis berdasarkan materi yang telah ia sampaikan.

rahim-psikologi3rahim-psikologi2Di hari ketiga, ia mengisi kelas dengan materi  “Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal Internasional” yang bertempat di Aula Magister, BPIP Jl. Ir. H. Juanda 438 B. Kelas kali ini dihadiri oleh mahasiswa Doktoral dan sejumlah dosen. Pada kesempatan tersebut, Dr. Rahim menjelaskan tahap demi tahap mengenai cara menulis artikel agar lolos ke Jurnal Internasional. Ia pun menyampaikan beberapa trik agar tulisan menjadi menarik dan dilirik oleh reviewer. Dosen dan mahasiswa terlihat sangat antusias dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan penulisan artikel ilmiah yang berkualitas.

Kelas diakhiri dengan pemberian sertifikat dan cinderamata oleh Kaprodi Dr. Anissa Lestari Kadiyono, serta dilakukan foto bersama.*

Rilis oleh: Megawati Batubara (Fakultas Psikologi Unpad) / art

 

The post Dr. M. Rahim Kamaluddin dari UKM Jadi Dosen Tamu Kriminologi di Fakultas Psikologi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Manfaatkan Limbah Kulit Jagung Jadi Kerajinan Tangan Motif Batik Jawa Barat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/06/2016]  Limbah kulit jagung ternyata dapat dikreasikan menjadi sejumlah produk bernilai tinggi. Hal inilah yang telah dikreasikan oleh empat mahasiswa Universitas Padjadjaran, Iip Hanifah (Fisika 2014), Resti Ayu Widyarini (Fisika 2014), M. Rizky Ridwansyah (Kimia 2014), dan Yoga Jati Pratama (Teknologi Pangan 2014), melalui unit usaha yang mereka rintis sejak akhir tahun lalu, “Ketapel Kujang Motif Jawa Barat”.

Empat mahasiswa Unpad dengan kreasi kerajinan tangan bermotif batik Jawa Barat memanfaatkan limbah kulit jagung (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Empat mahasiswa Universitas Padjadjaran dengan kreasi kerajinan tangan bermotif batik Jawa Barat memanfaatkan limbah kulit jagung (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Ketapel Kujang disini sendiri merupakan singkatan dari Kerajinan Tangan dengan Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung. Ciri khas dari produk mereka adalah adanya motif batik khas Jawa Barat di setiap produknya dengan teknik airbrush.

Adapun limbah kulit jagung yang dimanfaatkan berasal dari Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Mulanya, mereka miris melihat banyaknya kulit jagung yang  dibuang begitu saja, bahkan dibakar. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti dompet, tas, dan lampu hias.

“Keunggulan dari produk ini, yang pertama bahannya mudah didapat. Yang kedua, kita benar-benar memanfaatkan limbah untuk dijadikan yang lebih bermanfaat,” ujar Iip saat ditemui di ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (21/06).

Mereka mengakui, proses pengolahan limbah jagung ini bukanlah hal yang mudah. Setelah melalui proses penelitian dan pengembangan, mereka pun akhirnya menemukan teknik yang pas dalam proses pengolahan limbah kulit jagung. Proses pengolahan limbah kulit jagung ini pun kini sedang dalam proses pengajuan Hak Kekayaan Intelektual.

“Waktu kita bikin pertama kali, informasi tentang pengolahan kulit jagung ini  sangat sedikit dan terbatas,” ungkap Yoga.

Untuk membuat produk hasil olahan limbah kulit jagung ini, ada beberapa proses yang harus mereka lalui mulai dari merebus hingga membuat pola. Setelah pola jadi, proses selanjutnya adalah menjahit dan menambahkan pola batik yang dilakukan melalui kerja sama dengan sejumlah penjahit dan seniman airbrush.

Menambahkan motif batik khas Jawa Barat, merupakan sarana mereka untuk lebih memperkenalkan motif-motif ini kepada konsumennya sebagai ajang pelestarian budaya. “Generasi muda di Indonesia banyak yang tidak mengenal  budayanya sendiri. Meski mereka tinggal di Jawa Barat, belum tentu mereka tahu batik Jawa Barat itu seperti apa,” ujar Iip.

Melalui Ketapel Kujang ini, Iip dan tim pun ingin membawa manfaat lebih bagi para petani jagung dengan memanfaatkan limbahnya. Selain itu, mereka juga ingin menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya mengelola “sampah” sebagai gerakan cinta lingkungan. Selain dapat tersebar di seluruh Indonesia, mereka juga berharap produk ini dapat dipasarkan secara internasional.

“Harapannya, semoga pembeli nanti sadar bahwa sebenarnya sampah juga bisa kita olah,” harap Rizky.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Mahasiswa Manfaatkan Limbah Kulit Jagung Jadi Kerajinan Tangan Motif Batik Jawa Barat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pemkab Halmahera Utara Jalin Kerja Sama dengan Unpad untuk Pengembangan SDM

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/06/2016] Universitas Padjadjaran melakukan penandatangan Piagam Kerja Sama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara terkait pengembangan sumber daya manusia. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dengan Bupati Halmahera Utara, Ir. Frans Manery di Ruang Rektor, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (22/06).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Bupati Halmahera Utara, Ir. Frans Manery usai penandatanganan kerja sama di di Ruang Rektor, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (22/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Bupati Halmahera Utara, Ir. Frans Manery usai penandatanganan kerja sama di di Ruang Rektor, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (22/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam kesempatan tersebut, Frans menyebutkan bahwa kerja sama yang dapat dilakukan antara lain terkait penerimaan tenaga kontrak daerah, dimana Unpad diharapkan dapat terlibat dalam proses seleksinya. Selain itu, kerja sama juga dapat dilakukan untuk peningkatan kapasitas masyarakat dan aparatur pemerintah disana.

“Kami yakin Unpad punya kemampuan itu. Kami juga sangat berharap masukan-masukannya untuk kami, agar bisa terjadi perubahan-perubahan, terutama bagaimana membangun kapasitas masyarakat maupun aparaturnya,” harap Frans.

Rektor pun menyambut baik adanya kerja sama ini. Menurutnya, untuk meningkatkan kinerja dan pengabdian kepada bangsa, harus kuat dibangun kerja sama dengan berbagai pihak.

“Terkait dengan sumber daya manusia, saya kira itu sangat sejalan dengan apa yang menjadi pokok kegiatan kami di perguruan tinggi. Jika sumber daya manusia kita kuat, mestinya itu menjadi modal penting dalam mengulirkan berbagai kegiatan termasuk pembangunan,” kata Rektor.

Selain itu, Unpad pun akan berupaya mengembangkan kapasitas daerah agar dapat lebih mandiri, dengan juga mendorong peran dari sejumlah perguruan tinggi di daerah sekitar. “Tentunya, kami akan dorong agar mutunya juga sama dengan apa yang bisa kami lakukan disini. Ini strategi-strategi yang selalu kami bangun,” tuturnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Pemkab Halmahera Utara Jalin Kerja Sama dengan Unpad untuk Pengembangan SDM appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dorong Mahasiswa Menulis di Media Massa, FKMSP Gelar Pelatihan Penulisan Artikel

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/06/2016] Sebanyak 40 peserta mengikuti Pelatihan Penulisan Artikel di  Media Massa pada Selasa (21/06) lalu di Gedung Pascasarjana Unpad, Jln. Dipati Ukur No 35 Bandung. Kegiatan ini digelar oleh Bagian Kemahasiswaan Sekolah Pascasarjana Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Forum Komunikasi Mahasiswa Sekolah Pascasarjana (FKMSP).

Pemateri dari Pikiran rakyat, Erwin Kustiman, saat memberikan pelatihan penulisan artikel yang diselenggarakan Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana Unpad di Gedung PPs Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (21/06). *

Pemateri dari Harian Umum Pikiran Rakyat, Erwin Kustiman (kemeja biru), saat memberikan pelatihan penulisan artikel yang diselenggarakan Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana Unpad di Gedung PPs Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (21/06). *

Para peserta tersebut merupakan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Unpad  yang berasal dari Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan, Magister Ilmu Lingkungan, dan Magister Bioteknologi. Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan 1 Sekolah Pascasarjana Dr. Jutti Levita.

Dalam sambutannya, Dr. Jutti mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi IKK dalam bidang non-akademik.  Hal senada juga disampaikan oleh Manager Kemahasiswaan dan  Hubungan Alumni, Dr. Yuli Andriani, S.Pi., MP yang juga sering menulis di berbagai media massa. Dr. Yuli menuturkan bahwa kegiatan ini selain memberi pelatihan kepada mahasiswa,  juga memberi motivasi mahasiswa untuk menulis artikel di media massa yang menjadi output kegiatan ini.

Prof. Johan Iskandar, Msc., PhD (kanan)

Prof. Johan Iskandar, Msc., PhD (kanan)

Bertindak sebagai salah seorang pemateri  dalam pelatihan ini adalah Prof. Johan Iskandar, MSc, PhD., dosen Departemen Biologi yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Unpad. Pada kesempatan tersebut, ia memberikan materi mengenai “Tips dan Trik Menulis Artikel di Media Massa” , dimana Prof. Johan berbagi  pengalamannya  dalam menulis di media massa. Sejak Prof. Johan  masih menjadi mahasiswa,  ia telah sering menulis di berbagai media seperti Kompas, Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, majalah Lahan Basah dan Mangle.

Selain Prof. Johan, turut hadir sebagai pemateri adalah Wakil Pemimpin Redaksi Harian Pikiran Rakyat,  Erwin Kustiman. Di hadapan para peserta, Erwin memberikan materi mengenai bagaimana menulis di media massa agar tulisan yang dibuat dapat dimuat.*

Rilis oleh: Sekolah Pascasarjana Unpad / art

 

The post Dorong Mahasiswa Menulis di Media Massa, FKMSP Gelar Pelatihan Penulisan Artikel appeared first on Universitas Padjadjaran.

SPM Unpad Gelar Pelatihan Penyusunan Borang Akreditasi Program Studi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/06/2016] Penyusunan borang akreditasi harus mencakup satu kesatuan sistem penyelenggaran program studi berdasarkan tujuh standar Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan BAN PT. Ketujuh standar tersebut yaitu visi misi dan strategi, ketatapamongan, kemahasiswaan, SDM, kurikulum dan pembelajaran, pembiayaan dan sarana prasarana, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(Foto oleh: Dadan T.)

Kepala SPM Unpad Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si, saat memaparkan materi di Pelatihan Penyusunan Borang Akreditasi Program Studi di lingkungan Unpad di Ruang Oemi Abdurachman Kampus Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Kamis (23/06). (Foto oleh: Dadan T.)*

Demikian disampaikan Kepala Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si, dalam acara Pelatihan Penyusunan Borang Akreditasi Program Studi di lingkungan Unpad, yang digelar di Ruang Oemi Abdurachman Kampus Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Kamis (23/06). Pelatihan yang digelar hingga Jumat (24/06) mendatang ini diikuti oleh Ketua Unit Penjaminan Mutu serta Kepala Program Studi di lingkungan Unpad.

Dr. Funny menjelaskan, akreditasi sesungguhnya merupakan penilaian atas satu kesatuan manajemen, sedangkan ruang lingkup prodi terfokus pada aspek pembelajaran dan kurikulum. Dalam borang akreditasi tidak hanya membahas dua aspek tersebut, akan tetapi juga mencakup standar lain yang tidak secara langsung diurus oleh program studi.

“Asesor menilai bukan hanya apa yang dituliskan dalam borang, tetapi situasi dan kondisi yang ada di fakultas maupun universitas. Maka akreditasi prodi tidak lagi berbicara secara sektoral, tetapi juga melibatkan institusi secara keseluruhan,” papar Dr. Funny.

Lebih lanjut Dr. Funny mengatakan, satu standar memiliki keterkaitan dengan standar lainnya. Sebagai contoh, asesor akan menilai apakah ada keterkaitan antara visi misi program studi dengan proses pembelajaran dan kurikulum yang dijalankannya.

“Misalkan jika visi misi kita internasional, nanti akan dicek apakah programnya internasional tidak, kalau programnya sebatas pembelajaran di kelas dan Tridharma, ini kan tidak realistis,” ujar Dosen Manajemen Komunikasi Fikom Unpad tersebut.

Karena borang merupakan hasil dari pengolahan, maka yang disajikan dalam borang haruslah baik dan unggul. Dr. Funny mengungkapkan, berbagai kekurangan yang ditemukan selama proses pengolahan menjadi acuan untuk disempurnakan oleh prodi di tahun-tahun berikutnya.

Adapun prinsip penyusunan borang sesungguhnya menceritakan kondisi prodi di masa lalu, masa kini, hingga masa depan. “Jangan bercerita faktual tahun ini dan kemarin saja, tetapi ke depan prodi mau apa,” imbuh Dr. Funny.

Dr. Funny mengatakan, tahun depan akan ada perubahan standar akreditasi dari semula tujuh kriteria menjadi sembilan kriteria. Untuk itu, pihaknya mendorong bagi prodi yang akan habis masa akreditasinya pada 2016 dan 2017 untuk segera menyusun borangnya. Untuk borang prodi yang habis masa akreditasi pada 2016 diharapkan dapat masuk sebelum Oktober. Sementara untuk prodi yang habis masa akreditasi pada 2017, borang harus masuk sebelum Desember.

Pelatihan ini membahas mengenai teknis tujuh standar serta mekanisme penyusunan Borang 3A dan 3B Evaluasi Diri. Diharapkan, setiap prodi memiliki template penyusunan borang untuk menyiapkan penyusunan borang akreditasi berikutnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post SPM Unpad Gelar Pelatihan Penyusunan Borang Akreditasi Program Studi appeared first on Universitas Padjadjaran.


Galeri Foto Wisuda Unpad Gelombang III Tahun Akademik 2015/2016

Unpad Gelar Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu di Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/06/2016] Dalam rangka meningkatkan silaturahmi, Universitas Padjadjaran menggelar buka bersama dengan pengurus dan anak-anak yatim piatu di lingkungan Jatinangor. Acara dilaksanakan di Bale Aweuhan Masjid Raya Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (23/06).

Pengurus Dharma Wanita Persatuan Unpad, Lisda Sigid Suseno, menyerahkan bingkisan kepada anak yatim piatu pada acara Buka Puasa Bersama di Bale Aweuhan Masjid Raya Unpad Jatinangor, Kamis (23/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pengurus Dharma Wanita Persatuan Unpad, Lisda Sigid Suseno, menyerahkan bingkisan kepada anak yatim piatu pada acara Buka Puasa Bersama di Bale Aweuhan Masjid Raya Unpad Jatinangor, Kamis (23/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Ini adalah momentum untuk berbagi kebahagiaan bersama-sama, khususnya bersama anak yatim piatu,” ujar Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad saat memberikan sambutan. Acara buka bersama ini juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan universitas dan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, warga sekitar, serta pengurus Darma Wanita Persatuan Unpad.

Rektor mengatakan, Unpad berkomitmen membangun sikap meningkatkan kapasitas para anak yatim piatu. Menurutnya, investasi pengembangan sumber daya manusia khususnya pada anak yatim piatu diyakini mampu berkontribusi membangun daya ungkit kemajuan bangsa.

“Menyantuni anak yatim menjadi bagian dari amalan yang sangat luar biasa. Kita yakin mereka nanti bisa menjadi agen pembangunan yang potensial,” tambah Rektor.

Pendidikan, kata Rektor, merupakan sarana yang baik untuk meningkatkan kapasitas dari anak yatim piatu. Menjalani kehidupan di Panti Asuhan dinilai mampu meningkatkan kapasitas dari segi karakter, akhlak, dan kemampuannya. Kapasitas ini yang akan terus ditingkatkan oleh Unpad melalui program afirmasi ke depannya.

“Ini sekaligus akan menjamin masa depan mereka, serta paling tidak kita (Unpad) mempunyai bibit input anak-anak yatim yang punya karakter yang sudah lama terbentuk selama berada di Panti Asuhan,” kata Rektor.

Dalam kesempatan tersebut, Unpad juga memberikan bingkisan kepada 150 anak yatim piatu di lima lembaga, yakni Panti Asuhan Riyadhul Jannah, Panti Asuhan Latiful Muhtadin, DKM At-Taqwa, Pondok Pesantren Al-Quran Nurul Huda, dan Panti Asuhan Hikmatul Ayat. Bingkisan diberikan secara simbolik kepada perwakilan tiap-tiap lembaga oleh Lisda Sigid Suseno dan Yulliaty Arry Bainus selaku pengurus Darma Wanita Unpad.

Lisda mengatakan, bingkisan yang diberikan berupa perlengkapan sekolah, makanan ringan, dan beberapa pakaian. Selain itu, bingkisan juga diberikan kepada Putri Amalia, selaku anak yatim piatu berprestasi di Jatinangor.

Selain itu, selama bulan Ramadan ini, Rektor dan para Wakil Rektor juga melakukan Safari Ramadan ke seluruh fakultas di lingkungan Unpad. Dalam kunjungan tersebut, Rektor dan para Wakil Rektor berdialog dengan pimpinan fakultas, dosen, dan tenaga kependidikan terkait kondisi yang ada di lingkungan fakultas pada saat ini. *

Bingkisan unt Yatim Piatu dri DW 3 -Tedi Bingkisan unt anak Yatim Piatu dr,DW  1-Tedi Sumbangan unt anak Yatim Piatu dri DW 5-Tedi Sumbangan unt anak Yatim Piatu dri DW 7-Tedi Bingkisan unt anak Yatim Piatu dri DW 2-Tedi Sumbangan unt anak Yatim Piatu dri DW 6-Tedi

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Gelar Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu di Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Gandeng Bank BJB Dukung Program Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran – Jawa Barat

$
0
0

[Unpad.ac.id,  26/06/2016] Universitas Padjadjaran menggandeng Bank BJB dalam pelaksanaan program Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran – Jawa Barat (ASUP Jabar). Kerja sama ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kapasitas dan produktifitas setiap  daerah di Jawa Barat.

20160624182256_IMG_5808

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menyampaikan sambutan pada Rapat Koordinasi dan Silaturahmi Bank BJB dengan Universitas Padjadjaran di Bandung, Jumat (24/06). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Unpad yang berada di Jawa Barat, bagian dari kami, maka kami mendukung program-program brilian yang dilontarkan oleh Pak Tri ini,” kata Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan dalam acara Rapat Koordinasi dan Silaturahmi Bank BJB dengan Universitas Padjadjaran di Hotel Four Points by Sheraton Bandung, Jumat (24/06).

Unpad sendiri telah menunjuk PIC sebagai perwakilan Rektor Unpad untuk masing-masing Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Diharapkan, para PIC ini dapat melakukan koordinasi dengan masing-masing cabang Bank BJB di Jawa Barat dalam pengembangan potensi Jawa Barat ini.

“Kami harapkan pertemuan hari ini bisa saling mengetahui kebutuhan masing-masing,” tutur Ahmad Irfan.

Sementara itu, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa dengan potensi yang dimiliki Unpad dengan Bank BJB, diharapkan bahwa kerja sama antara kedua belah pihak ini bukan hanya sebatas untuk penguatan  kedua lembaga ini saja, tetapi juga untuk kebaikan masyarakat pada umumnya.

“Jadi kalau Unpad memandang BJB semata-mata sebagai bank BJB yang bisa memfasilitasi Unpad saja, sayang pastinya. Demikian juga sebaliknya jika BJB berinteraksi dengan Unpad melihat 40 ribu klien, sayang. Maka kita bersama-sama harus mencari jalan, dari kedua potensi ini disinergikan sehingga mendapatkan lebih dari itu. Kita bisa mendapatkan lebih dari itu jika kita berbuat banyak bagi masyarakat,” kata Rektor.

Rektor pun berharap, potensi yang dapat diberikan bukanlah berdasarkan aspek-aspek konsumtif, melainkan produktif. Saat ini, Unpad sendiri sedang mempelajari potensi produktifitas di tiap-tiap daerah.

”Mestinya kita bergerak ke aspek peluang produktifnya. Ini harus kita dorong,” ujar Rektor.

Peningkatan produktifitas pun bukan hanya dilakukan untuk masing-masing daerah di 27 Kota/Kabupaten saja, diharapkan setiap  Kota/Kabupaten  tersebut dapat saling bersinergi satu sama lain untuk meningkatkan potensi di setiap daerah dan Jawa Barat secara keseluruhan. Menurut Rektor, setiap daerah dapat bergerak lebih produktif jika dapat bekerja sama antar daerah.

“Kalau kapasitas dari masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Barat dan di daerah itu sudah kuat, mestinya kita sudah maju lebih cepat dari ini,” harap Rektor.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Gandeng Bank BJB Dukung Program Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran – Jawa Barat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Kedokteran Unpad Gelar Pelatihan Penanganan Dini Kecelakaan di Jalan Raya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/06/2016] Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Nunuy Nuraeni, Ulfi Ainun Hanifah, Haifa Albiyola Rafa, Diana Nurachmah F, dan Dian Elok menggelar pelatihan Penanganan Dini Kecelakaan di Jalan Raya (Pendekar) sebagai program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Pelatihan ini dilakukan tiga kali selama Juni 2016, yakni pada 11, 12, dan 18 Juni 2016. Program ini bertujuan untuk melatih masyarakat agar lebih cepat tanggap dalam menghadapi korban kecelakaan.

“Kabar kecelakaan lalu lintas bisa dihitung sering terjadi di Jatinangor ini. Salah satu Lokasi yang banyak menyebabkan terjadinya kecelakaan adalah di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, mengingat keadaan jalan di desa ini masih kurang bagus, masih banyak sekali jalan yang berlubang bahkan sangat dalam yang rawan menyebabkan kecelakaan

Suasana Pelatihan Penanganan Dini Kecelakaan di Jalan Raya oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad. *

Suasana Pelatihan Penanganan Dini Kecelakaan di Jalan Raya oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad. *

pada pengendara kendaraan bermotor. Kecelakaan banyak terjadi terutama ketika hujan turun, karena lubang-lubang dalam tertutup dengan air sehingga pengendara tak jarang tidak melihat lubang tersebut,” ungkap Ulfi.

Jika terjadi kecelakaan, kebanyakan masyarakat pun masih paham tindakan apa yang semestinya dilakukan. Untuk itu, tim ini melakukan pelatihan mengenai tindakan pertama (first aid) yang dapat dilakukan pada korban kecelakaan. Sasaran dari program Pendekar ini adalah semua warga Desa Sayang, meliputi Perangkat Desa, Kader Posyandu dari walet 1 hingga walet 13, karang taruna, Linmas, guru PAUD, TPA, SD, SMK, serta warga setempat.

Dalam program ini, mereka memberikan pelatihan mulai dari penanganan pada kasus ringan seperti keram dan keseleo, hingga kasus yang lebih berat yang membutuhkan bantuan hidup dasar seperti resusitasi jantung paru. Selain itu, dilakukan juga pelatihan untuk melakukan transportasi dan cara evakuasi kasus lapangan, serta pelatihan pembidaian pada korban patah tulang.

“Mengingat pada negara maju, pertolongan pertama seperti ini sudah di ajarkan pada semua kalangan bahkan hingga anak-anak, dengan maksud agar setiap orang cepat tanggap terhadap setiap kasus yang terjadi disekitarnya,” kata Ulfi.

Selain diberi pemaparan materi oleh lima mahasiswa ini, peserta pelatihan juga diberikan modul pelatihan yang disusun sendiri oleh tim ini dibawah bimbingan dosen FK Unpad. Dalam kegiatan ini, para peserta pun dievaluasi, meliputi evaluasi tindakan dan tertulis berupa pre-test dan post-test.

“Dari hasil evaluasi tertulis, hasilnya naik signifikan, dilihat dari tingkat pengetahuannya. Dari evaluasi tindakan juga naik siginifikan, yang tadinya belum tahu apa-apa sekarang sudah bisa cara menangani korban kecelakaan. Awalnya mereka takut, setelah diberi pelatihan ini mereka sudah mulai memberanikan diri untuk melakukan pertolongan pertama,” ungkap Nunuy.

Kedepannya, tim ini pun akan terus melakukan monitoring untuk mengetahui keberhasilan program. Diharapkan, para peserta yang sudah mengikuti pelatihan ini dapat menyebarluaskanya ke warga lain yang belum mengikuti pelatihan. Di akhir pelatihan, tim ini menghibahkan sejumlah alat bidai dan tandu untuk warga Desa Sayang.

“Semoga dengan diadakannya pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang banyak untuk warga serta ilmu yang didapat oleh warga dalam pelatihan dapat disebarkan kepada warga yang lainnya sehingga warga dapat menjadi lebih cepat tanggap menangani setiap kasus yang terjadi,” harap Ulfi.*

1467092241139 1467092144278 1467092138372

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh  

The post Mahasiswa Kedokteran Unpad Gelar Pelatihan Penanganan Dini Kecelakaan di Jalan Raya appeared first on Universitas Padjadjaran.

Jumlah Pendaftar SBMPTN ke Unpad 93.046, Sebanyak 3.552 Dinyatakan Lulus Seleksi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/06/2016] Pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sudah bisa diakses pada Selasa (28/06) pukul 14.00 WIB di laman http://pengumuman.sbmptn.ac.id/. Pada tahun ini Universitas Padjadjaran kembali menjadi PTN dengan jumlah pendaftar terbanyak di Indonesia yakni 93.046 orang serta jumlah yang diterima  3.552 orang. Peserta yang lolos ke Unpad selanjutnya melakukan pengisian biodata online pada laman http://pengumuman.unpad.ac.id/.

Dr. Arry Bainus, MA (Foto oleh: Tedi Yusup) *

Dr. Arry Bainus, MA (Foto oleh: Tedi Yusup) *

Dari jumlah tersebut, 47.119 orang mendaftar di prodi kelompok Sains dan Teknologi dan 45.927 orang mendaftar di prodi kelompok Sosial Humaniora. Hanya kurang lebih 3,92% yang diterima di kelompok Saintek (1.847 orang) dan 3,72% yang diterima di kelompok Soshum (1.709 orang). Angka ini sekaligus menjadikan Unpad sebagai PTN dengan persentase tingkat keketatan tertinggi di Indonesia.

Ada 5 program studi berdasarkan kelompok Saintek dan Soshum yang memiliki jumlah peminat tertinggi. Untuk kelompok Saintek, lima prodi tersebut yaitu Pendidikan Dokter (8.625,  yang diterima 140 orang), Teknik Informatika (3.328, yang diterima 46 orang), Farmasi (3.221, yang diterima 88 orang), Psikologi (3.068, yang diterima 95 orang), dan Pendidikan Dokter Gigi (2.580, yang diterima 96).

Sementara persentase tingkat keketatan lima prodi tertinggi di kelompok Saintek yaitu Teknik Informatika (1,38%), Pendidikan Dokter (1,62%), Teknik Elektro (2,24%), Teknologi Industri Pertanian (2,5%), dan Kedokteran Hewan (2,71%).

Untuk kelompok Soshum, lima prodi yang memiliki jumlah peminat tertinggi diantaranya Ilmu Hukum (4.853, yang diterima 270), Ilmu Komunikasi (4.464, yang diterima 78 orang), Manajemen (3.962, yang diterima 73 orang), Akuntansi (3.083, yang diterima 64 orang), dan Ilmu Hubungan Internasional (2.564, yang diterima 65 orang).

Sementara persentase tingkat keketatan lima prodi tertinggi di kelompok Soshum yaitu Ilmu Komunikasi (1,75%), Manajemen (1,84%), Akuntansi (2,08%), Televisi dan Film (2,36%), dan Ekonomi Islam (2,51%).

Pengisian biodata online sebagai tahap awal registrasi mahasiswa baru dapat dilakukan mulai tanggal 30 Juni – 18 Juli mendatang mulai pukul 16.00 WIB dengan menggunakan nomor peserta SBMPTN sebagai userID dan tanggal lahir sebagai password.

Setelah itu, calon mahasiswa baru melakukan pemeriksaan kesehatan di UPT Kesehatan Unpad Jl. Dipati Ukur No. 46, Bandung mulai tanggal 19 – 29 Juli 2016. Pendaftaran pemeriksaan kesehatan secara online dilakukan di laman http://pengumuman.unpad.ac.id/.

Adapun waktu registrasi administratif bagi calon mahasiswa baru SBMPTN dilaksanakan pada 2 – 3 Agustus 2016 di Bale Santika Unpad Kampus Jatinangor. Pelaksanaan registrasi disesuaikan dengan jadwal masing-masing.*

Prosedur Registrasi Mahasiswa TA 2016 2017 Sbmptn

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Jumlah Pendaftar SBMPTN ke Unpad 93.046, Sebanyak 3.552 Dinyatakan Lulus Seleksi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live