Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Rektor Paparkan Program Unggulan kepada Dewan Profesor Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/06/2016] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, melakukan pertemuan dengan para anggota Dewan Profesor Unpad, di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 kampus Unpad Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (29/06). Pertemuan ini dalam rangka mengenalkan berbagai program unggulan dan agenda kegiatan yang dijalankan Unpad.

Rapat Gurubesar 1 -Tedi

Prof. Dr. Hj. Erni Tisnawati Sule, MSi., saat memaparkan tentang Unpad BUMN Cente of Excellence di hadapan para anggota Dewan Professor Unpad di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (29/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam pertemuan tersebut, ada 3 program unggulan yang dikenalkan oleh Rektor kepada para Guru Besar, yaitu pendirian Center of Sustainable Development Goals Studies (SDGs Center), pendirian Unpad BUMN Center of Excellence (Unpad BCE), serta program Aliansi Strategis Unpad Jawa Barat (ASUP Jabar). Pertemuan ini dihadiri oleh Guru Besar aktif maupun emeritus di lingkungan Unpad. Turut hadir Rektor ke-7, Prof. Yuyun Wirasasmita, dan ke-9 Unpad, Prof. Himendra Wargahadibrata.

“Ketiga program ini sebenarnya bukanlah program terpisah, namun terintegrasi, saling bersinergi, yang ditujukan untuk dapat mengekspresikan lebih kuat berbagai kapasitas akademik kita,” kata Rektor.

Pembahasan mengenai SDGs Center dilakukan oleh Direktur SDGs Center Unpad, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana. Dalam penjelasannya, SDGs Center didirikan guna mendukung pencapaian isu pembangunan berkelanjutan yang telah menjadi komitmen seluruh negara di dunia. “Ini adalah salah satu kontribusi akademik dalam mengimplementasikan SDGs di Indonesia, khususnya pada segi penguatan kebijakan,” kata Prof. Armida.

Diresmikan pada 20 Mei lalu, agenda kerja SDGs Center tetap mengacu pada Tridharma Perguruan Tinggi. Prof. Armida menjelaskan, pusat studi ini lebih fokus pada sektor penelitian untuk pengembangan pendidikan Doktor pada khususnya, serta pengembangan untuk pengabdian kepada masyarakat.

Rapat Gurubesar 2 -Tedi

Riset yang dilakukan di SDGs Unpad berupa riset flagship, berupa base line dan SDGs Index. Base line dan indeks ini, lanjut Prof. Armida, bisa dipakai para civitas academica Unpad dalam melakukan penelitian terkait SDGs. Diharapkan, riset yang dihasilkan di Pusat Studi ini rekomendasi kebijakan berbasis penelitian.

Sementara pembahasan mengenai Unpad BCE dilakukan oleh Ketua Unpad BCE, Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, M.Si. Pendirian pusat studi ini dilatarbelakangi oleh semangat Unpad untuk bisa memberikan kontribusi dalam perkembangan ekonomi bangsa. “Ini juga sekaligus memberikan kontribusi untuk menguatkan daya saing bangsa melalui potensi BUMN-nya,” ujar Prof. Ernie.

Pusat Studi ini diresmikan pada 9 Mei lalu oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. M. Nasir, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Rektor Unpad. Adapun tujuan utama dari pendirian Pusat Studi ini ialah untuk mendorong terciptanya BUMN untuk memenuhi kebutuhan strategis serta meningkatkan ekspansi internasional.

Sementara program ASUP Jabar dilakukan oleh koordinator ASUP Jabar Prof. Dr. Dede Mariana, M.Si. Program ini merupakan tindak lanjut dari program “Unpad Nyaah ka Jabar” yang telah bergulir sejak tiga tahun lalu. Selain membuka program afirmasi, program “Unpad Nyaah ka Jabar” melalui ASUP Jabar bertujuan untuk ikut serta dalam meningkatkan pembangunan Jawa Barat melalui sektor akademik.

“Ini juga merupakan media hilirisasi program penelitian Profesor dan civitas academica Unpad ke daerah-daerah di Jawa Barat,” kata Prof. Dede.

Selanjutnya, pertemuan juga membahas mengenai agenda kegiatan seminar internasional The 14th Globelics Conference yang akan diselenggarakan di Unpad pada 12 – 14 Oktober mendatang.  Pada tahun ini, Unpad terpilih sebagai tuan rumah perhelatan konferensi internasional  yang digelar oleh Globelics, suatu jaringan akademisi dunia yang mengaplikasikan konsep learning, innovation, dan competence building systems.

“Ini merupakan ajang wisata kaum intelektual dari berbagai negara di dunia,” ujar perwakilan panitia seminar, Miranda Risang Ayu, PhD.

Konferensi tahunan ini sudah 14 kali diselenggarakan di beberapa negara. Pada tahun ini, konferensi akan mengangkat tema “Innovation, Creativity & Development: Strategies for Inclusiveness & Sustainability”. Miranda mengatakan, berdasarkan pendaftaran, konferensi ini diperkirakan akan dihadiri oleh peserta dari 50 negara.

Menanggapi agenda tersebut, Rektor mengharapkan kontribusi para guru besar untuk menyumbangkan pemikirannya dalam konferensi tersebut.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Rektor Paparkan Program Unggulan kepada Dewan Profesor Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya Ngertakeun Bumi Lamba

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/06/2016] Lingkung Seni Sunda (Lises) Universitas Padjadjaran  kembali mengadakan kegiatan Dokumentasi Budaya dalam rangka penelitian dan pengembangan. Objek dokumentasi kali ini adalah Upacara Adat Ngertakeun Bumi Lamba di Gunung Tangkuban Parahu Lembang, pada Minggu (28/06) lalu.

Upacara Adat Ngertakeun Bumi Lamba di Gunung Tangkuban Parahu Lembang, Minggu (28/06) lalu. (Dokumentasi Lises Unpad)*

Upacara Adat Ngertakeun Bumi Lamba di Gunung Tangkuban Parahu Lembang, Minggu (28/06) lalu. (Dokumentasi Lises Unpad)*

Ngertakeun Bumi Lamba merupakan salah satu tradisi yang dianut oleh kepercayaan Sunda Wiwitan. Ngertakeun Bumi Lamba ini merupakan sebuah ritual upacara adat yang ditujukan untuk menyucikan gunung. Selain itu, upacara adat ini juga dilakukan sebagai wujud terima kasih dan cinta dari manusia untuk alam, dimana kita harus menyejahterakan alam dan diri kita sendiri karena kita akan berpulang dan tinggal di bumi ageung (alam semesta) dan bumi alit (diri sendiri).

Adapun untuk peserta upacaranya sendiri tidak hanya berasal dari masyarakat tatar Sunda, tetapi diikuti pula masyarakat dari berbagai suku, dari Sabang sampai Merauke, yang memiliki kepercayaan yang sama atas Gunung Tangkuban Parahu sebagai Gunung Agung dan Purba yang wajib untuk disucikan.

Pada zaman leluhur, Gunung Tangkuban parahu dipercayai sebagai gunung terbesar di jagad raya ini sehingga Gunung Tangkuban Parahu diagungkan oleh penganutnya. Dengan pernah meletusnya gunung agung ini, menambah kepercayaan masyarakat Sunda Wiwitan untuk semakin menjaganya karena mereka menganggap alam telah murka. Untuk menjaga kestabilan alam para penganut Sunda Wiwitan, maka ritual Upacara Ngertakeun Bumi Lamba dilaksanakan di Tangkuban Perahu. Upacara ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya, dimana penanggalannya sendiri ditentukan berdasarkan perhitungan bulan.

IMG_7706-2IMG_7750Upacara kali ini berbeda dengan upacara tahun lalu. Kali ini ada pergantian pemimpin adat, yaitu Jaro Wastu yang telah menjabat sebagai pemimpin adat selama 8 tahun, digantikan oleh Jaro Manik yang harus memimpin selama 8 tahun atau satu windu berikutnya.

Upacara Ngertakeun Bumi Lamba ini terdiri dari beberapa rangkaian, dimulai dari pengambilan air dari seluruh sumber mata air yang dianggap suci atau keramat dari Sabang sampai Merauke. Setelah air-air tersebut terkumpul, kemudian dilakukan ritual Mipit Amit yang dilaksanakan di Babakan Siliwangi. Ritual Mipit Amit ini sebagai bentuk permohonan izin kepada leluhur (sasadu) untuk melaksanakan Upacara Ngertakeun Bumi Lamba. Isi ritual Mipit Amit adalah memberikan doa dan menyatukan atau mempersekutukan air dari berbagai sumber mata air di berbagai daerah untuk dijadikan air suci yang akan digunakan pada saat acara puncak Upacara Ngertakeun Bumi Lamba di gunung Tangkuban Parahu tersebut.*

Rilis oleh: Lises Unpad / art

The post Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya Ngertakeun Bumi Lamba appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mudik Perlu Dilestarikan, Keuntungan Sosialnya Lebih Besar daripada Biaya Sosial

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/06/2016] Dalam fenomena mudik, terjadi pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan menyebar hingga pedesaan, dimana terjadi peningkatan permintaan masyarakat untuk barang dan jasa. Meski mendatangkan inflasi, social benefit yang timbul akibat mudik jauh lebih besar daripada social cost dari inflasi itu sendiri.

Para narasumber Unpad Merespons bertema "Mudik, Antara Tradisi dan Kekinian" di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (30/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Para narasumber Unpad Merespons bertema “Mudik, Antara Tradisi dan Kekinian” di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (30/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Mudik itu harus dilestarikan dengan manajemen yang lebih baik, karena aspek social benefit-nya lebih besar daripada kalau kita hanya melihat social cost dari inflasi,” kata Dosen Ekonomi Prmbangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, Dr. Ferry Hadiyanto, SE., MA dalam acara Unpad Merespons bertema “Mudik, Antara Tradisi dan Kekinian” di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (30/06).

Dari perspektif ekonomi, Dr. Ferry pun mengatakan bahwa mudik sebagai bagian dari expose kemakmuran masyarakat. Hal tersebut terjadi dimana pemudik berupaya untuk menunjukan peningkatan kemakmuran kepada keluarganya di kampung halaman, seperti membawa kendaraan, banyak uang, atau gadget terbaru. Dengan semakin meningkatnya jumlah pemudik, hal ini pun dapat mengecilkan angka kemiskinan.

“Di proses mudiknya itu memang tidak jual kemiskinan, itu jual kemakmuran ,” ujar Dr, Ferry.

Pembicara lain, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Prof. Dr. Dadang Suganda, M.Hum mengatakan bahwa di Indonesia, mudik adalah budaya dan kebutuhan manusia. Tradisi mudik sendiri ada karena keluarga yang telah menciptakan kultur berdasarkan pada tiga aspek, yaitu biologis, mental, dan pergaulan.

“Mudik, disamping kultur, tetapi juga memenuhi kebutuhan dasar manusia. Dengan adanya mudik, aktualisasi diri seorang pengusaha sukses diluar, kembali ke kampung halaman dengan begitu bangganya, dan mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, itu akan sangat membesarkan hati, memperpanjang umur barangkali,” ujarnya.

merespons-mudik2 merespons-mudik3 merespons-mudik4

Sementara itu, Guru Besar FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si mengatakan bahwa mudik merupakan modal sosial. “Mudik dengan segala dinamikanya menyimpan potensi yang bila dikelola dengan baik dapat menjadi modal sosial untuk membangun masyarakat di tengah gejolak modernitas,” katanya.

Hal tersebut terjadi karena mudik sudah menjadi tradisi yang mengakar pada masyarakat yang dapat menumbuhkan sikap-sikap positif seperti kebersamaan, kesabaran, kehati-hatian, sikap berbagi, dan sebagainya. Selain itu, mudik yang diidentikkan dengan pulang kampung, dapat dimaknai sebagai bahan introspeksi manusia yang akan kembali ke kampung akhirat.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Dedi Taufik, M.Si mengungkapkan kesiapan pihaknya dalam menciptakan adanya angkutan lebaran yang aman, nyaman, dan cukup jumlahnya. Prioritas kegiatan yang dilakukan diantaranya yaitu dengan peningkatan armada angkutan lebaran, pemeriksaan laik jalan, dan adanya mudik gratis. Selain itu, juga dilakukan optimasi pelayanan prima dan peningkatan fasilitas.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Mudik Perlu Dilestarikan, Keuntungan Sosialnya Lebih Besar daripada Biaya Sosial appeared first on Universitas Padjadjaran.

Bahas Tindak Lanjut Unpad-BCE, Rektor Unpad Bertemu dengan Menteri BUMN

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/07/2016] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad beserta sejumlah pimpinan dan Direktur Unpad-BUMN Center of Excellence (BCE) Prof. Ernie Trisnawati Sule, melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN RI, Rini Soemarno. Pertemuan dilakukan di ruang kerja Menteri BUMN, Kantor Kementerian BUMN, Jln. Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Direktur Unpad-BCE, Prof. Hj. Erni Tisnawati Sule, saat bertemu dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/06). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Direktur Unpad-BCE, Prof. Hj. Erni Tisnawati Sule, saat bertemu dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/06). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Dalam pertemuan tersebut, Rektor membahas tindak lanjut dari perkembangan aktivitas Unpad-BCE. Pasca diresmikan pada 9 Mei lalu, Unpad BCE memiliki tiga fokus aktivitas utama, yaitu: center of collaboration, center of learning, dan center of study. Tiga aktivitas ini terintegrasi dengan pusat data dan informasi Unpad-BCE.

“Beberapa aktivitas ini sudah mulai bergulir,” kata Rektor.

Rektor mengatakan, berdasarkan hasil dari rapat konsolidasi beberapa waktu lalu, pimpinan BUMN sudah menyepakati terkait adanya pusat data dan informasi BUMN di Unpad-BCE. Yang menjadi tantangan ialah bagaimana seluruh BUMN di Indonesia terlibat aktif dalam mendukung data.

Pengembangan pusat data dan informasi ini merupakan target kerja tahap I yang dilakukan Unpad-BCE. Pusat data ini menjadi arsitektur dasar Unpad-BCE yang dapat menyediakan berbagai data dan informasi BUMN serta mampu menyediakan sistem pengelolaan pengetahuan yang mengintegrasikan berbagai kajian akademis internal BUMN dalam Unpad. Pusat data dan informasi ini diharapkan dapat selesai selama sebulan, terhitung sejak peluncuran Unpad-BCE.

“Penting dari pusat data ini, nanti secara real time semua perkembangan data bisa dilihat, termasuk juga bagaimana respons dari masyarakat,” kata Rektor.

Tindak lanjut ke depan, lanjut Rektor, Unpad juga akan mengundang akademisi dari perguruan tinggi lainnya untuk berkonsolidasi dalam pengembangan pusat data dan informasi ini. “Siapapun yang akan memberikan masukan bisa melalui pusat data dan informasi ini. Jadi para ahli di Indonesia bisa memberi masukan,” papar Rektor.

Sementara itu. Rini pun mengapresiasi berbagai aktivitas yang dilakukan Unpad-BCE dalam mendorong peningkatan kapasitas BUMN di Indonesia. Pihaknya pun akan mendorong para pimpinan BUMN untuk memberikan data guna menunjang aktivitas pusat data dan informasi tersebut.

Adapun sejumlah pimpinan Unpad yang ikut dalam pertemuan tersebut yaitu Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha, Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dr. Ayi Bahtiar, M.Si., dan Direktur Teknologi dan Sistem Informasi, Drs. Gatot Riwi, M.Si.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Bahas Tindak Lanjut Unpad-BCE, Rektor Unpad Bertemu dengan Menteri BUMN appeared first on Universitas Padjadjaran.

Koperasi Perguruan Tinggi Diharapkan Beri Pendampingan Bagi Pelaku Usaha Kecil & Menengah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/07/2016] Pengembangan koperasi di perguruan tinggi dipandang perlu untuk dilakukan karena koperasi yang dikelola perguruan tinggi dinilai sangat representatif untuk menjadi wadah peningkatan dan pengembangan para pelaku usaha kecil dan menengah di masyarakat. Selain itu, koperasi di perguruan tinggi harus dikelola secara aktif dan berkelanjutan.

Kasi Penyuluhan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Provinsi Jawa Barat, Drs. Otong Hardadi (Foto oleh: Dadan T.)*

Kasi Penyuluhan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Provinsi Jawa Barat, Drs. Otong Hardadi,saat memberikan penyuluhan tentang koperasi di Bale Rumawat Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (12/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

Kasi Penyuluhan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Provinsi Jawa Barat, Drs. Otong Hardadi, mengatakan, koperasi yang dibentuk di perguruan tinggi harus mampu menyatukan empat pilar. Empat pilar tersebut adalah berdiri sendiri, ada asosiasi, wadah bagi pengembangan “research & development” perguruan tinggi, serta integrasi dengan Kota/Kabupaten/Provinsi.

“Jangan sampai koperasi yang dibentuk hanya sekadar nama saja, tidak ada aktivitas,” ujar Otong saat memberikan penyuluhan tentang koperasi di Bale Rumawat Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (12/07).

Otong menjelaskan, karena dibangun atas konsolidasi antar akademisi, pegawai, mahasiswa, hingga alumni dan masyarakat, maka koperasi di perguruan tinggi seyogianya mampu memberikan pendampingan bagi masyarakat maupun pelaku usaha. Pendampingan yang dimaksud diantaranya memberikan rekomendasi pengembangan usaha hingga berpartisipasi aktif dalam menyejahterakan anggotanya.

Lebih lanjut Otong berpendapat, hal utama agar pengelolaan koperasi berjalan dengan baik adalah partisipasi aktif dari para anggota. Anggota ini memiliki peran strategis dalam pengelolaan koperasi, yaitu sebagai pemiliki sekaligus pengguna jasa koperasi. Dengan demikian, koordinasi para anggota koperasi bukan hanya dilakukan di awal pengelolaan, tetapi harus terus berkelanjutan.

“Kunci pengelolaan koperasi ialah adanya kesamaan pendapat dan pemikiran dari para anggota koperasi,” Otong menjelaskan.

Selain partisipasi aktif para anggota, koperasi perguruan tinggi juga harus memiliki usaha yang jelas. Usaha yang dikembangkan juga harus mempunyai pangsa pasar yang jelas. Untuk sektor usaha yang dikembangkan, Otong berpendapat, Koperasi perguruan tinggi setidaknya punya satu bidang usaha utama serta satu usaha tambahan yang bergerak di bidang jasa.

“Usaha yang dijalankan setidaknya mampu memayungi para anggotanya sebanyak 85%,” kata Otong.

Dalam hal ini, koperasi perguruan tinggi juga dapat melakukan sertifikasi usaha mikro yang dijalankan oleh para anggotanya. Otong mengatakan, sertifikasi ini penting agar usaha para anggota bisa berjalan dengan optimal. “Ini juga bisa menjadi wadah Tridharma bagi Perguruan Tinggi,” imbuh Otong.

Hal lain yang ditekankan Otong adalah kerja sama dengan pemangku kepentingan. Kerja sama ini bertujuan agar lebih mengembangkan usaha yang dijalankan oleh Koperasi.

Dengan memperhatikan tiga aspek pengelolaan tersebut, Otong berharap Koperasi yang dikembangkan Perguruan Tinggi tidak sebatas berjalan di tempat atau vakum pada masa pengelolaannya.

Unpad sendiri tengah menyiapkan untuk mendirikan koperasi yang anggotanya terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga alumni. Direncanakan, nama koperasi ini mengambil dari salah satu lirik Hymne Unpad, yaitu Koperasi Insan Abdi Masyarakat. *

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Koperasi Perguruan Tinggi Diharapkan Beri Pendampingan Bagi Pelaku Usaha Kecil & Menengah appeared first on Universitas Padjadjaran.

Siapkan SDM untuk Kelola Blok Masela, FTG Unpad dan Pemprov Maluku Buka Kelas Kerja Sama

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/07/2016] Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama bidang pendidikan dengan Pemerintah Provinsi Maluku. Kerja sama yang dilakukan yakni pembukaan kelas kerja sama antara FTG Unpad dengan Pemprov Maluku untuk mendidik calon-calon tenaga operator atau pengelola sumber daya alam Maluku melalui program pendidikan bagi mahasiswa Maluku dalam kelas kerja sama.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Pendidikan Sarjana Teknik Geologi oleh Dekan FTG Unpad dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Maluku di Bandung, 17 Juni 2016 *

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Pendidikan Sarjana Teknik Geologi oleh Dekan FTG Unpad, Dr. Ir. Vijaya Isnaniawardhani, dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Maluku, Drs. M. Saleh Thio, M.Si., di Bandung, 17 Juni 2016 *

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan Pendidikan Sarjana Teknik Geologi antara Dekan FTG Unpad, Dr. Ir. Vijaya Isnaniawardhani, dengan  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Drs. M. Saleh Thio, M.Si., di Bandung, 17 Juni lalu.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, program ini dimaksudkan guna menyiapkan SDM yang optimal agar masyarakat di Provinsi Maluku dapat terlibat langsung dalam mengoperasikan dan mengelola Blok Masela.

Kerja sama dilakukan guna menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo untuk menyediakan SDM di Maluku dalam rangka persiapan pengelolaan Blok Masela. Seperti diketahui, Blok Masela yang terletak di Celah Timor dan Maluku bagian selatan, merupakan salah satu blok yang memiliki cadangan gas terbesar di Indonesia dengan masa produksi lebih dari 20 tahun. Kebijakan Presiden dalam pengoperasian blok Masela melalui darat akan membuka peluang lapangan kerja sangat besar bagi masyarakat lokal.

Pembukaan kelas kerja sama ini juga telah ditegaskan oleh Gubernur Maluku Said Assagaf dalam kunjungan kerjanya ke Unpad pada April lalu.

Dalam program ini, sebanyak 30 calon mahasiswa terbaik terpilih berdasarkan seleksi dari 291 pendaftar asal 10 Kota/Kabupaten di Maluku, yaitu Ambon, Maluku Tengah, Seram Barat, Buru Selatan, Seram Timur, Maluku Tenggara, Buru, Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Baratdaya (MBD) dan Tual.

“Hasil seleksi yang diumumkan pada 2 Juli 2016 didasarkan pada prestasi akademik (nilai raport dan konsistensinya, UAN, komposisi matapelajaran, nilai afirmasi sekolah) dengan mempertimbangkan faktor wilayah, sosial budaya dan proporsi asal pendaftar,” tulis Dekan FTG Unpad.

Masa pendidikan dari kelas kerja sama ini berlangsung selama empat tahun. Selama empat tahun, mahasiswa menempuh pembelajaran melalui tutorial, praktikum di laboratorium, praktek/kuliah lapangan, pembelajaran di studio dan kajian tugas akhir.

Diharapkan, peserta kelas kerja sama memiliki bekal kemampuan dalam penguasaan lapangan, kemampuan sains (konseptual) dan pengembangan aplikasi ilmu pengetahuan teknologi geologi berorientasi lingkungan.

Adapun, untuk melengkapi pengetahuan khusus potensi dan pengelolaan Blok Masela, kuliah lapangan juga direncanakan akan dilakukan di Kepulauan Tanimbar, lapangan-lapangan Migas yang sudah beroperasi seperti Lapangan Bulat dan Oseil. Lebih lanjut, Gubernur mengharapkan, penyelenggaraan kelas kerja sama menjadi salah satu implementasi program kerja sama yang telah terjalin baik selama ini antara Maluku dengan Unpad.*

Rilis FTG Unpad/am

The post Siapkan SDM untuk Kelola Blok Masela, FTG Unpad dan Pemprov Maluku Buka Kelas Kerja Sama appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor, “Semoga Ramadan Memberi Bekal Membangun Kemaslahatan yang Lebih Baik Lagi”

$
0
0

[Unpad.ac.id 13/07/2016] Universitas Padjadjaran menggelar Halal Bihalal Keluarga Besar Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata, Rabu (13/07). Kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan, dosen,dan  tenaga kependidikan di lingkungan Unpad, serta sejumlah kolega.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, bersilaturahim pada kegiatan Halal Bihalal Keluarga Besar Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (13/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan jajaran pimpinan Unpad bersilaturahim pada kegiatan Halal Bihalal Keluarga Besar Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (13/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kita bersyukur hari ini bersama-sama kita tetap dapat menjaga tradisi baik, kebiasaan baik, untuk dapat bersilaturahim, saling mengingatkan, dan berdoa bersama-sama, yang Insya Allah akan menjadi bekal bagi kita untuk dapat melakukan pengabdian dengan lebih baik lagi,” tutur Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dalam sambutannya.

Rektor pun berharap, berbagai kegiatan yang telah dilakukan selama bulan Ramadan lalu akan memberikan kekuatan lebih bagi sivitas akademika Unpad untuk dapat menjalankan berbagai aktivitas yang lebih baik lagi kedepannya, terutama sebagai bekal untuk membangun kemaslahatan lebih baik lagi bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan berbagai hal yang kita jalani hari ini betul-betul menadi inspirasi dan energi bagi kita untuk dapat menjalankan amanah yang sudah kita pegang ini, bisa memberikan sedikit sumbangsih bagi bangsa ini dalam menjalani tantangan kedepan, untuk dapat berbakti dengan lebih baik lagi,” harap Rektor.

Halal bihalal Unpad kali ini diisi dengan tausyiah dari Prof. Dr. Arief Rahman, M.Pd. Dalam ceramahnya, Prof. Arief mengatakan bahwa produk dari puasa adalah taqwa, dan taqwa itu meliputi iman, ikhlas, sholat, sabar, dan syukur.*

halal bihalal 1437 5 tedi halal bihalal 1437 4 tedi halal bihalal 1437 17 tedi halal bihalal 1437 18 tedi halal bihalal 1437 24 tedi halal bihalal 1437 19 tedi halal bihalal 1437 2 tedi halal bihalal 1437 20 tedi halal bihalal 1437 23 tedi halal bihalal 1437 8 tedi halal bihalal 1437 7 tedi halal bihalal 1437 6 tedi halal bihalal 1437 26 halal bihalal 1437 3 tedi halal bihalal 1437 21 tedi halal bihalal 1437 22 tedi halal bihalal 1437 25 tedi halal bihalal 1437 9 tedi

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Lampiran:
– Tausyaih Prof. Dr. Arief Rahman: Melalui Ramadhan Meningkatkan Integritas dan Profesionalisme

The post Rektor, “Semoga Ramadan Memberi Bekal Membangun Kemaslahatan yang Lebih Baik Lagi” appeared first on Universitas Padjadjaran.

BI Dukung Peluncuran Tiga Buku Ekonomi Islam, Salah Satunya Karya Dosen FEB Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2016] Universitas Padjadjaran turut berpartisipasi dalam penyusunan tiga buku ajar pembelajaran Ekonomi Islam untuk berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Buku ini masing-masing ditulis oleh tiga dosen dari Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga, dan Universitas Islam Indonesia bekerja sama dengan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (ketiga dari kanan) saat menerima *

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (ketiga dari kanan) saat menerima buku ajar dari Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo (batik merah) di Gedung BI Jakarta, 1 Juli 2016 lalu. *

Tiga buku ajar tersebut yaitu Usaha Mikro Islami oleh Dian Masyita, PhD (Unpad), Pengelolaan Zakat oleh Dr. Priyonggo (UII), dan Pengelolaan Wakaf oleh Dr. Raditya Sukmana (Unair). Peluncuran sekaligus penyerahan buku ajar tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo kepada Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad serta Rektor Unair dan UII di Function Room Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (1/7).

Penyerahan ini sekaligus memperingati puncak perayaan HUT ke-63 Bank Indonesia. “Proyek penulisan ketiga buku ajar tersebut merupakan bentuk komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” terang M. Anwar Bashori, Kepala DEKS Bank Indonesia.

Ketiga buku ajar tersebut rencananya akan disebar ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk dijadikan sebagai buku ajar. Penyebaran buku dilakukan dalam bentuk hard copy maupun e-book.

bi-unpad-buku-2Di kesempatan yang sama, alumni Unpad yang juga Deputi Gubernur BI, Dr. Hendar, dan Direktur Eksekutif dan Kepala Regional BI untuk wilayah Sumatra, Dr. Dian Ediana Rae, juga turut memberikan dukungan terhadap kolaborasi antara Unpad dan Bank Indonesia ini.

Sebelumnya, DEKS BI juga menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang pengembangan bahan ajar Ekonomi Islam pada Kamis (30/06) lalu. Pengembangan bahan ajar ini mengacu pada cetak biru BI tentang pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia. Acara ini menunjukkan keberpihakan BI dalam mendukung implementasi sistem Ekonomi Syariah di Indonesia.

Acara tersebut selain dihadiri oleh tim DEKS Syariah BI, juga dihadiri oleh akademisi dan praktisi dari berbagai universitas. Dari Unpad sendiri Dr. Nury Effendi selaku Dekan FEB Unpad dan Dian Masyita, Ph.D selaku kaprodi Ekonomi Islam FEB Unpad juga diundang untuk menghadiri FGD tersebut.*

Rilis oleh: FEB Unpad/am

The post BI Dukung Peluncuran Tiga Buku Ekonomi Islam, Salah Satunya Karya Dosen FEB Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Bagi Calon Mahasiswa Baru, Perhatikan Tahapan Registrasi Mahasiswa Baru Unpad 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2016] Batas akhir waktu pengisian biodata online sebagai salah satu tahapan registrasi mahasiswa baru Universitas Padjadjaran Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 jatuh pada tanggal 18 Juli 2016. Pengisian biodata dilakukan di http://pengumuman.unpad.ac.id dengan menggunakan nomor peserta sebagai UserID dan tanggal lahir sebagai password.

Kasubag Humas & Protokoler Unpad, Rury Ratnasari, S.Sos (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kasubag Humas & Protokoler Unpad, Rury Ratnasari, S.Sos (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kepala Sub Bagian Humas & Protokoler Unpad, Rury Ratnasari, S. Sos., mengingatkan agar calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus melalui SBMPTN tidak lalai dalam mengisi biodata online. Meski telah dinyatakan lulus SBMPTN, setiap calon mahasiswa Unpad wajib mengisi biodata online agar tidak dianggap mengundurkan diri.

“Masih ada waktu 4 hari lagi sebelum batas waktu pengisian biodata online pada 18 Juli mendatang. Semoga para calon mahasiswa tidak terlena dengan libur panjang, lalu lupa mengisi biodata sebagai salah satu syarat melakukan registrasi administrasi,” ujar Rury.

Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari Sub Bagian Seleksi dan Registrasi Unpad, calon mahasiswa baru Unpad diharapkan mengisi biodata online dengan data yang benar dan dilakukan tepat waktu. Untuk itu, calon mahasiswa diharapkan dapat membaca dan memahami informasi alur serta jadwal registrasi yang telah tersaji di laman pengumuman tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut, calon mahasiswa dapat mengakses https://smup.unpad.ac.id atau menghubungi layanan informasi Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran di Telp. (022) 84288819 / 84288828, e-mail:smup@unpad.ac.id dan melalui  Whatsapp 0838-2553-2524.

Setelah melakukan registrasi online, tahapan selanjutnya yang harus dilalui adalah tes kesehatan di UPT Kesehatan Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 46 Bandung pada 19-29 Juli 2016. Tanggal ini dapat dipilih oleh peserta saat melakukan pengisian biodata online, sehingga akan langsung terhubung ke bagian pendaftaran untuk layanan tes kesehatan mahasiswa baru.

Kemudian pada 26 Juli 2016, calon mahasiswa baru diminta untuk mengunduh formulir tagihan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mengetahui nomor tagihan dan besaran UKT yang harus dibayarkan. Nomor tagihan ini yang digunakan di- delivery channel masing-masing bank. Pembayaran dapat dilakukan melalui teller, ATM, mobile banking, atau internet banking di bank yang telah bekerja sama dengan Unpad, yakni BRI, BNI,  Bank Mandiri, BJB, atau BTN.

Pembayaran UKT ini dapat dilakukan hingga 1 Agustus 2016. Bagi yang ingin mendapatkan informasi tambahan mengenai UKT ini, Unpad akan menyediakan layanan helpdesk di Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.
Jika calon mahasiswa sudah menuntaskan pengisian biodata online, para peserta akan mendapatkan jadwal registrasi administratif yang akan dilakukan pada 2 dan 3 Agustus 2016 di Bale Santika Unpad Jatinangor. Saat registrasi administrasi, calon mahasiswa baru diharapkan hadir dengan membawa berkas yang telah ditentukan dan menggunakan pakaian rapi dan sopan, yakni tidak menggunakan kaos, celana jeans, dan sandal.

Rury juga mengingatkan, khusus untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran, wajib hadir di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Prof. Eyckman Bandung pada 1 Agustus 2016 pukul 9.00 WIB dengan didampingi orang tua untuk menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Kerja.

Selain itu, untuk mahasiswa jalur SNMPTN yang telah melakukan registrasi beberapa waktu lalu, mereka diwajibkan mengisi data tambahan yang dapat diakses di laman bit.ly/unpadform. Data ini harus segera diisi sebelum 3 Agustus 2016 mendatang.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Bagi Calon Mahasiswa Baru, Perhatikan Tahapan Registrasi Mahasiswa Baru Unpad 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Setelah Dinyatakan Lulus, Calon Pranata Laboratorium Pendidikan Unpad Ikuti Pengarahan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2016] Sebanyak 48 peserta Calon Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Pegawai NonPNS di lingkungan Universitas Padjadjaran mengikuti pengarahan di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (14/07). Mereka merupakan para tenaga  Calon PLP Unpad terpilih yang dinyatakan lolos dari serangkaian seleksi yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Calon Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Pegawai NonPNS di lingkungan Universitas Padjadjaran mengikuti pengarahan di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (14/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

Calon Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Pegawai NonPNS di lingkungan Universitas Padjadjaran mengikuti pengarahan di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (14/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Pada tahun ini, kita pertama merekrut kekurangan dari tenaga laboran. Ini juga pertama di wilayah perguruan tinggi, Unpad sebagai pelopor merekrut PLP Non PNS,” tutur Kepala Biro Administrasi Umum, Slamet Suprapto, S.Sos., M.Si. Acara ini juga dihadiri oleh para manajer tata kelola dan sumber daya fakultas serta Kepala Bagian Fakultas.

Lebih lanjut Slamet mengungkapkan bahwa hak dan kewajiban dari tenaga PLP NonPNS tidak jauh berbeda dengan tenaga PNS. “Hak dan kewaiban hampir setara dengan teman-teman yang PNS,” jelasnya.

Seleksi sendiri telah dilaksanakan sejak Mei 2016 lalu, mulai dari seleksi administrasi, wawancara, psikotes,hingga  tes Ke-Unpad-an.

“Anda termasuk yang terbaik, yang lolos dengan sebegitu ketatnya saringan yang kami lakukan. Dari 283 orang, hanya 48 orang yang lolos,” kata Manajer Tata Kelola dan Sumber Daya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang juga tim seleksi PLP Unpad,  Dikdik Kurnia, PhD.

Lebih lanjut Dikdik mengungkapkan, seleksi PLP lebih mengutamakan kualitas, tidak memaksakan harus meloloskan  peserta seleksi sesuai dengan jumlah PLP yang memang sedang diperlukan Unpad. “Kami hanya menerima yang memang sudah memenuhi batas minimal kualitas yang sudah kita tetapkan,” ungkapnya.

PLP sendiri merupakan suatu jabatan fungsional, dimana para PLP memang mempunyai keahlian khusus dengan bidang yang spesifik. PLP memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang  untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan, terkait dengan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Adapun tugas pokok PLP ini telah tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2010.

“Kalau kita bicara pengelola, pekerjaanya dari A sampai Z. Dari mulai Anda merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan akhirnya melakukan suatu evaluasi,” papar Dikdik.

Para peserta ini akan mengikuti program pengembangan PLP Non PNS Unpad selama satu tahun, mulai Agustus 2016 mendatang. Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan meliputi orientasi, pelatihan bela negara, pelatihan sistem manajemen mutu, pelatihan penilaian angka kredit, pelatihan metode penelitian, pelatihan penulisan proposal penelitian dan karya tulis ilmiah, evaluasi kinerja dan kompetensi, studi banding, hingga evaluasi akhir calon pegawai tetap Non PNS Unpad.

Sementara itu, Kepala Bagian Kepegawaian Unpad, Drs. Minta Praga, MM., mengatakan bahwa setelah satu tahun, para tenaga Calon PLP ini akan mengalami masa orientasi untuk menjadi tenaga PLP, seperti halnya prajabatan untuk CPNS. Para tenaga PLP ini pun akan dikategorikan pada tenaga Fungsional Tertentu.

“Nanti setelah 100 persen, tidak otomatis menjadi tenaga fungsional tertentu, jadi harus ada tahapan pendidikan atau pelatihan untuk mendapatkan secara penuh tenaga laboratorium,” ujar Minta Praga.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Setelah Dinyatakan Lulus, Calon Pranata Laboratorium Pendidikan Unpad Ikuti Pengarahan appeared first on Universitas Padjadjaran.

FTIP Unpad dan Disperindag Jabar Jalin Kerja Sama Tumbuhkan Wirausaha Baru

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2016] Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan seleksi, pelatihan, perumusan kurikulum dan monitoring merumuskan pembentukan wirausaha baru Jawa Barat yang ditangani oleh Disperindag Jabar. Penandatangan dilakukan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Dr. Hening Widiasmoko dengan Dekan FTIP Unpad, D Dr. Ir. Edy Suryadi, MT di Kantor Disperindag Jabar, Rabu (13/07) kemarin.

Penandatangan kerja sama oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Dr. Hening Widiasmoko dan Dekan FTIP Unpad, Dr. Ir. Edy Suryadi, MT di Kantor Disperindag Jabar, Rabu (13/07) kemarin. *

Penandatangan kerja sama oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Dr. Hening Widiasmoko dan Dekan FTIP Unpad, Dr. Ir. Edy Suryadi, MT di Kantor Disperindag Jabar, Rabu (13/07) kemarin. *

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Hening mengungkapkan ketertarikannya terhadap proses pembentukan wirausaha baru di lingkungan Prodi Teknologi Industri Pertanian yang menggunakan berbagai metoda baru seperti pendekatan proses kreatif dan design thinking.  Pendekatan yang telah dilakukan dalam dua tahun terakhir dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan di lingkungan  Unpad dengan melibatkan konsep Pentahelix ini dirasa perlu untuk kemudian disebarluaskan melaui program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Lebih lanjut Dr. Hening mengungkapkan, ketertarikannya tersebut juga atas dasar TIN FTIP Unpad selama ini telah dikenal dengan prestasinya dalam mengawal pembentukan wirausaha baru. Salah satu prestasi yang pernah diraih yaitu Anugerah Penggerak Kewirausahaan Nasional 2015 melalui salah seorang staf pendidiknya, Dr. Dwi Purnomo, S.TP., MT, serta berbagai komunitas dan mahasiswa wirausaha yang didampinginya.

Sementara itu, Dekan FTIP Unpad Dr. Edy menyambut baik apresiasi Disperindag Jabar ini. Ia pun akan melibatkan para pengusaha muda Unpad yang tergabung dala komunitas The Local Enablers yang dibina  Prodi Teknologi Industri Pertanian untuk menjadi fasilititator para calon wirausaha baru ini. Pelibatan ini juga menjadi penting sebagai media pembelajaran  dan saling menguatkan para wirausaha baru tersebut. Selanjutnya, kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan pengembangan komunitas usaha melalui pendekatan kreatif yang akan menjadi pendukung Unpad dalam memberikan dampak positif bagi pembangunan Jawa Barat.

Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, pembentukan wirausaha baru ini akan diperkenalkan dengan beragam cara berpikir dan metode agar mampu memiliki kemandirian dalam proses inovasinya. Beberapa materi yang akan disampaikan antara lain adalah pendekatan Design Thinking, Business Canvas Model, Customer Journey, The Empathy Map, Creative-Partnership Networks, Creative Process, Socio-Technopreneurship dan Business & Product Development. Materi pun akan  disampaikan dengan teknik pembelajaran terkini yang menyenangkan.

Keberhasilan Prodi TIN dalam mendapatkan kepercayaan untuk mendampingi wirausaha baru ini merupakan keberhasilan yang nyata dari konsistensinya untuk merealisasikan program Hibah Unggulan Program Studi (HUPS)- nya yang mengarahkan untuk menjadi Centre of Excellent (CoE) dalam bidang Technopreneurship dan Usaha Kecil Menengah. Dengan ini pula, diharapkan bahwa proses ini mulai memberikan dampak yang baik bagi pembangunan Jawa Barat sesuai visi Universitas Padjadjaran. Pelaksanaan  Perjanjian Kerjasama terkait Pembentuka Wirausaha Baru ini juga dihadiri oleh Kepala Departemen Teknologi Industri Pertanian, Ir. Totok Pujianto, MT.*

Rilis: FTIP Unpad / art

 

The post FTIP Unpad dan Disperindag Jabar Jalin Kerja Sama Tumbuhkan Wirausaha Baru appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Resmikan Dua Gedung Baru Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2016] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad kini memiliki dua gedung baru guna meningkatkan aktivitas akademik dan perkantoran. Dua gedung yang dibangun dengan dana penuh dari Islamic Development Bank (IDB) ini terdiri atas satu gedung Dekanat dan satu gedung perkuliahan.

Pengguntingan pita sebagai simbol peresmian dua gedung baru Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad di Jatinangor, Kamis (14/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

Pengguntingan pita sebagai simbol peresmian dua gedung baru Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad di Jatinangor, Kamis (14/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

Gedung tersebut diresmikan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, ditandai dengan pengguntingan pita di depan pintu masuk gedung Dekanat baru oleh Dekan FPIK Unpad 2009 – 2013 Dr. Ir. Ayi Yustiati, M.Sc., Dekan FPIK Unpad 2005-2009 Prof. Bachrulhajat Koswara, Dekan FPIK saat ini Dr. Iskandar, M.Sc., dan RektorUnpad di Jatinangor, Kamis (14/07). Peresmian gedung juga terkait dengan peringatan Dies Natalis ke-11 FPIK Unpad serta silaturahmi Idul Fitri.

Rektor mengatakan, penambahan fasilitas kampus ini diharapkan dapat mendorong peran FPIK Unpad dalam aspek penelitian dan pengabdian nasional, terutama di sektor perairan. “Diharapkan ini menjadi tonggak leading sector kita untuk mengembangkan kapasitas keilmuan kita,” kata Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, sektor perairan tidak bisa lepas dari potensi keanekaragaman hayati yang ada di Bumi. Selain itu, sektor perairan juga memiliki ruang yang lebih besar di wilayah Indonesia. Untuk itu, pengembangan keilmuan di bidang perairan harus ditingkatkan.

“Wahana terbesar yang bisa digali itu perairan dengan segala isinya. Kita bisa mengoptimalkannya itu dengan modal ilmu,” jelas Rektor.

Dengan “modal” potensi perairan yang luar biasa, Rektor mendorong civitas academica FPIK Unpad untuk meningkatkan produktivitas akademiknya. Sehingga, produktivitas ini diharapkan bisa menghasilkan optimalisasi keilmuan yang bermaslahat bagi masyarakat luas.

“Dengan modal Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang dimiliki Unpad, kita bukan hanya mendorong produktivitas penggalian SDA, tetapi juga menjaga alam ini tetap lestari,” tambah Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengungkapkan, pada momentum Dies Natalis tersebut, fasilitas baru ini harus mampu mengakselerasi berbagai produk keilmuan yang sudah dihasilkan oleh FPIK Unpad.

humas unpad 2016_07_14 hahal bi halal dan peresmian gedung FPIK 1 DADAN humas unpad 2016_07_14 halal bi halal di FTG 2 DADAN humas unpad 2016_07_14 halal bi halal di mipa DADAN

Selain melakukan silaturahmi dan meresmikan gedung baru FPIK Unpad, di hari yang sama Rektor juga melakukan silaturahmi ke kampus Fakultas Teknik Geologi (FTG) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengajak civitas academika dan tenaga kependidikan Unpad untuk kembali menerapkan PIP Unpad dalam sertaip aktivitas.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor Resmikan Dua Gedung Baru Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Kembangkan dan Implementasikan Sistem ERP Berbasis Oracle

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/07/2016] Universitas Padjadjaran akan mengimplementasikan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis Oracle. Kick off pengembangan dan implementasi sistem ini dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (14/07).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kanan) bersma

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kanan) bersama EVP Regional III PT. Telkom, I Ketut Budi Utama (kedua dari kanan) usai kick off Sistem ERP Berbasis Oracle di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (14/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

ERP merupakan sebuah aplikasi manajemen bisnis yang bertujuan untuk memudahkan pengelolaan bisnis secara terintegrasi dengan berbasiskan teknologi informasi. Tahun ini, ERP akan meliputi empat direktorat di Unpad, yaitu Direktorat Perencanaan, Direktorat Keuangan, Direktorat Sarana Prasarana, dan Direktorat Sumber Daya Manusia.

Dalam menjalankan sistem ini, Unpad menggandeng PT. Sigma Solusi Integrasi sebagai mitra pelaksana implementasi. “Di sini kami inginkan mitra, untuk secara serius bersama-sama Unpad ikut membangun pendidikan tinggi,” kata Direktur Teknologi dan Sistem Informasi Unpad, Drs. Gatot Riwi., M.Si.

Pemilihan Oracle sendiri dilakukan atas beberapa pertimbangan, seperti ketersediaan dan kelengkapan modul, kemudahan implementasi, kemudahan penggunaan aplikasi, kemudahan set up pada sistem existing yang telah dimiliki Unpad, success story pada institusi sejenis, dan rekam jejak para pengguna.

“Saat ini program kerja telah disusun untuk 6 bulan ke depan, dalam rangka menyiapkan aplikasi, dan nanti akan dilanjutkan dengan tiga bulan ke depan proses pendampingan,” ungkap Gatot.

kick of ERP berbasis 2 tediSementara itu, EVP Regional III PT. Telkom, I Ketut Budi Utama, mengharapkan sistem ini akan menjadi salah satu alat mempercepat dan mempermudah proses bisnis yang ada di Unpad. PT. Telkom siap membantu dan mendukung berbagai hal terkait suksesnya pelaksanaan program ini, maupun berbagai layanan Telkom pada umumnya.

“Kita harapkan 6 bulan berikutnya, awal tahun depan, ERP ini sudah sangat well implemented di Unpad,” harapnya.

Rektor Unpad, Prof Tri Hanggono Achmad berharap Unpad bukan hanya sekadar implementasi sistem ini, tetapi juga memiliki target akademik lain. Salah satunya adalah diharapkan Unpad dapat melakukan pengembangan aplikasi serupa yang lebih unggul. Kedepannya, implementasi pun tidak hanya untuk empat direktorat, melainkan berbagai unit kerja bahkan hingga luar Unpad.

“Di saat kita mengimplementasikan, juga mari kita berupaya membangun sesuatu yang nanti harus kita share bersama-sama,” harap Rektor.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Kembangkan dan Implementasikan Sistem ERP Berbasis Oracle appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gratis, Akses e-Journal dari Empat Vendor Hingga 30 Agustus 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/07/2016] Kabar baik bagi civitas academica Unpad yang memerlukan akses e-journal untuk referensi perkuliahan. Terhitung tanggal 1 Juli – 30 Agustus 2016, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Unpad bekerja sama dengan beberapa vendor e-journal memberikan masa free trial access kepada seluruh pengguna di Unpad melalui laman http://cisral.unpad.ac.id/.

cisral2Ada empat vendor e-journal yang bisa diakses secara gratis, yaitu Springer, Sage Journal, Proquest, dan Ebsco. Pengguna bisa mengakses, membaca, hingga mengunduh berbagai jurnal ilmiah di empat vendor tersebut secara gratis di lokasi manapun. Untuk mengaksesnya, pengguna tinggal memasukkan username dan password yang tersedia di Perpustakaan sentral maupun perpustakaan di tiap fakultas.

Kepala UPT Perpustakaan Unpad, Wina Erwina, dra., M.A., mengatakan, penyediaan free trial access ini didasarkan adanya proses pemindahan perpustakaan sentral Unpad dari Bandung ke Jatinangor. Dengan adanya proses pemindahan tersebut, beberapa sistem layanan perpustakaan, termasuk akses e-journal mengalami pembenahan.

“Langkah ini dilakukan sebelum kita membeli akses e-journal-nya setelah sistem selesai. Saat ini kita sedang menyiapkan untuk membeli e-journal. Diharapkan, free trial access ini untuk mengisi kekosongan layanan e-journal,” ujar Wina saat diwawancarai Humas Unpad, Kamis (14/07).

Lebih lanjut Wina mengungkapkan, masa ujicoba yang berlangsung selama Juli hingga Agustus ini diperuntukkan terutama bagi dosen maupun mahasiswa Pascasarjana dalam rangka mempersiapkan pembelajaran di semester depan.

Dengan adanya layanan gratis ini, pengguna dapat menemukan berbagai referensi keilmuan guna menunjang aspek pembelajaran maupun penelitian. Wina mengatakan, penyediaan layanan ini diharapkan tidak hanya konsumtif digunakan, tetapi menjadi penunjang produktivitas pengguna untuk menghasilkan keilmuan baru.

“Ke depan sebetulnya Unpad juga mampu menjadi vendor karya ilmiah, karena beragamnya keilmuan, dosen, dan mahasiswa yang dimiliki,” kata Wina.

Layanan e-journal ini telah mencakup bidang keilmuan umum di Unpad. Wina mengatakan, ke depan pihaknya akan menyiapkan koleksi e-journal untuk bidang keilmuan spesifik yang dimiliki Unpad.

“Dengan layanan ini kita minta masukan dari pengguna atas kebutuhan keilmuannya. Kita tampung dan akan kita petakan terutama untuk pengajuan pembelian di tahun berikutnya,” kata Wina.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Gratis, Akses e-Journal dari Empat Vendor Hingga 30 Agustus 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Marleen Kembangkan Produk “Ambu” sebagai Pangan Alternatif Beras

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/07/2016] Selama hampir 100 tahun, masyarakat Kampung Adat Cirendeu, Cimahi Selatan mengonsumsi Rasi (singkatan dari beras dan singkong) sebagai makanan pokok mereka. Rasi merupakan limbah padat dari proses produk singkong menjadi tepung tapioka. Rasi dikonsumsi masyarakat tersebut sebagai bentuk kedaulatan pangan mereka, yang dilakukan atas dasar nasihat leluhur untuk menghindarkan masyarakat adat Kampung Cirendeu terhadap ketergantungan pangan tertentu.

Marleen Sunyoto saat mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Pengembangan Ampas Ubi Kayu Menjadi Produk Pangan Baru dengan Metode Rekayasa Nilai” di Gedung Pascasarjana Unpad Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (18/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Marleen Sunyoto saat mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Pengembangan Ampas Ubi Kayu Menjadi Produk Pangan Baru dengan Metode Rekayasa Nilai” di Gedung Pascasarjana Unpad Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (18/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kearifan lokal  ini pun menjadi inspirasi tersendiri bagi dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad, Marleen Sunyoto untuk berkontribusi dalam meningkatkan kedaulatan pangan nasional melalui upaya diversifikasi pangan yang berbasis potensi pangan lokal.  Setelah sebelumnya ia telah berupaya mengembangkan Rasi fortifikasi, serta berbagai pangan olahan lain berbahan dasar Rasi bersama sejumlah mahasiswa bimbingannya, kali ini Marleen mengembangkan Rasi sebagai bahan dasar pembuatan pasta umbi kayu fortifikasi  atau ia sebut sebagai “Fettucine Pasayu”. Produk ini menjadi hasil penelitiannya dalam disertasi berjudul “Model Pengembangan Ampas Ubi Kayu Menjadi Produk Pangan Baru dengan Metode Rekayasa Nilai.”

“Produk pangan baru ini diarahkan untuk dapat disejajarkan dengan beras, dan diharapkan menjadi pangan pokok alternatif yang dikonsumsi oleh masyarakat luas,” ujar Marleen saat memaparkan hasil penelitiannya dalam Sidang Terbuka Ujian Disertasi Doktor di Gedung Pascasarjana Unpad Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (18/07).

Ampas ubi kayu, atau dalam disertasinya ini ia sebut dengan istilah “Ambu”,  sudah mengandung tinggi serat. Marleen pun kemudian menambahkan berbagai kandungan nutrisi, termasuk protein, sehingga kandungan proteinnya sama atau lebih tinggi dengan produk pasta komersial yang ada di pasaran. Selain itu, pasta ini pun mengalami pengayaan fortifikasi vitamin B1, B2, B6, dan Zn.

“Kita tahu bahwa ampas itu tidak banyak mengandung protein, disitu hanya ada sedikit sekali proteinnya. Karena itu saya menambahkan dengan tepung kacang hijau dan tepung jagung untuk memperoleh formulasi yang tepat,” ungkapnya.

ujian akhir S3 Marleen Sunyoto 1 tediPenelitiannya ini terdiri dari 4 tahap. Pada tahap 1, dilakukan pencarian informasi dengan melakukan karakterisasi kualitas kimia,  fisik, dan inderawi pada 13 klon ubi kayu dengan kriteria kandungan HCN dan pati rendah, namun serat dan rendemen terkandung tinggi. Di tahap 2, ditentukan 2 formulasi fettucine Pasayu terbaik, masing-masing untuk jagung dan kacang hijau yang akan difortifikasi.

Selanjutnya adalah tahap 3, yang merupakan tahapan analisis setelah diperoleh 2 formulasi terbaik  dengan melakukan fortifikasi fettuccine Pasayu jagung dan kacang hijau. Kemudian di tahap 4, dilakukan pengembangan dengan melakukan rekayasa rancangan desain kemasan fettucine Pasayu.

“Pada penelitian tahap 1, Saya memperoleh satu klon yang saya unggulkan dan saya pakai untuk bahan baku penelitian saya selanjutnya, adalah Klon Karikil. Klon Karikil ini memang adanya banyak di Kampung Cirendeu serta Kabupaten Bandung dan sekitarnya,” ungkapnya.

Selain Klon Karikil, ia juga menemukan 3 klon lain yang ia anggap baik, yang ia peroleh dari hasil analisis terhadap 13 klon ubi kayu secara keseluruhan.

Dari hasil penelitiannya ini, Marleen meraih gelar Doktor dalam Ilmu Tanaman dengan predikat Cumlade.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Marleen Kembangkan Produk “Ambu” sebagai Pangan Alternatif Beras appeared first on Universitas Padjadjaran.


Kenali Tiga Potensi Bencana di Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/07/2016] Di balik difungsikannya Jatinangor sebagai kawasan pendidikan dan permukiman yang berkembang dengan pesat, ada potensi bencana krusial yang sewaktu-waktu bisa mengancam. Ini akan menelan kerugian jiwa maupun materi yang sangat besar apabila tidak dilakukan mitigasi kebencanaan sejak dini.

Dr. Dicky Muslim, dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad (Foto oleh: Dadan T.)

Dr. Dicky Muslim, dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad (Foto oleh: Dadan T.)

Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, Dr. Ir. Dicky Muslim, M.Sc., mengatakan, setidaknya ada tiga potensi bencana yang mengancam di wilayah Jatinangor. Tiga potensi tersebut yaitu longsor, gempa bumi, dan kemungkinan kembali aktifnya Gunung Manglayang.

“Kita tinggal di daerah yang tidak aman, tetapi kita malah memanfaatkan ketidakamanan ini menjadi suatu benefit,” ujar Dicky saat menjadi pembicara dalam “Sosialisasi dan Informasi Kemitigasian Universitas Padjadjaran” di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Senin (18/07).

Menurut Dicky, tiga potensi bencana ini sewaktu-waktu bisa saja terjadi bersamaan. Berdasarkan hasil penelitian bersama mahasiswa FTG selama bertahun-tahun, ia menemukan banyak wilayah yang rawan longsor dan gempa. Ia mencontohkan, bila kawasan tersebut mengalami gempa dan hujan bersamaan, sementara beban permukiman di atasnya yang berat, bukan tidak mungkin akan mengalami longsor.

Secara geologi, Jatinangor berada di sebelah timur kawasan Cekungan Bandung yang merupakan kawasan rawan gempa. Ini didasarkan pada adanya sesar (patahan) yang berada di wilayah Lembang. Berdasarkan penelitian, sejak ribuan tahun yang lalu, kawasan Cekungan Bandung pernah mengalami gempa besar yang kekuatannya mencapai 6,5 skala Richter.

“Berdasarkan penelitian, jika Bandung (kembali) mengalami gempa seperti itu, akan mengalami kerugian sekitar 4 triliun,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengandaikan, apabila gempa dan hujan terjadi bersamaan, sementara beban permukiman di atasnya sangat banyak, bukan tidak mungkin akan mengalami longsor. Potensi bencana ini juga melingkupi kawasan kampus Unpad Jatinangor. Jika konstruksi gedung dan mitigasi kebencanaan yang tidak baik, Dicky mengatakan, kerugian yang akan dialami Unpad akan banyak.

Sementara terkait potensi kembali aktifnya Gunung Manglayang, Dicky mengatakan, hal ini serupa dengan bencana erupsi di Gunung Sinabung. “Gunung Sinabung mengalami proses ‘tidur’ selama 700 tahun dan bahkan sudah dianggap mati. Tapi ternyata meletus kembali. Kami mencoba melihat potensi ini terjadi atau tidak di Manglayang. Prediksi ini penting untuk mengurangi risiko,” paparnya.

Namun, pemaparan yang disampaikan Dicky bukan untuk menakut-nakuti. Apabila proses mitigasi bencana dilakukan sejak dini, maka segala bentuk kerugian pada saat bencana terjadi akan berkurang.  Selain itu, urusan mitigasi kebencanaan bukan menjadi tugas satu bidang ilmu atau lembaga saja, tetapi memerlukan bantuan antar disiplin ilmu, lembaga, maupun masyarakat.

Radio Amatir Mitigasi Bencana
Meski sedikit terlambat, Unpad kini memiliki sistem mitigasi bencana. Pada 25 Juni 2015 lalu, Unpad melalui Unit Pramuka Unpad Gudep 06015 – 06016 mendirikan Stasiun Radio Amatir 7A1P. Stasiun radio amatir yang didirikan atas kerja sama Unpad-Kemeristek Dikti-Kemenkoinfo ini merupakan klub stasiun radio komunikasi mitigasi bencana.

KRT. Adikoesoemo, mantan Petinggi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga menjadi pembicara dalam sosialisasi tersebut mengatakan, stasiun radio amatir ini merupakan satu-satunya stasiun radio mitigasi bencana yang dimiliki Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.

Stasiun radio yang berlokasi di Ciparanje, komplek Kampus Unpad Jatinangor, ini selain sebagai media pemasyarakatan pengetahuan mitigasi kebencanaan di wilayah Unpad, juga merupakan standardisasi bidang mitigasi yang harus dimiliki Lembaga Sertifikasi Profesi P1 mitigasi kebencanaan yang ada di Unpad.

Selain membangun jaringan komunikasi mitigasi bencana di Unpad, stasiun radio ini juga diharapkan mampu menjaring minat untuk terjun di dunia mitigasi bencana. Stasiun ini terhubung dengan jaringan BNPB, serta memiliki sistem DX yang mampu menjalin komunikasi jarak jauh dengan stasiun radio lain di seluruh dunia.

“Ini adalah suatu embrio mitigasi kebencanaan di Unpad,” tutur Dosen Fakultas Pertanian Unpad, Dr. Ir. Rachmat Haryanto, M.S., yang juga sebagai salah satu pendiri Stasiun Radio Amatir 7A1P Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Kenali Tiga Potensi Bencana di Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

KKNM PPMD Unpad, Kolaborasi Mahasiwa dan Guru Besar Unpad Bersama Masyarakat Jawa Barat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/07/2016] Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Pegabdian Pada Masyarakat Dosen (PPMD) merupakan sebuah kegiatan rutin yang selalu dilakukan oleh Universitas Padjadjaran.  KKNM PPMD merupakan merupakan salah satu mata kuliah (3 SKS) yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata 1 (S1) di Universitas Padjadjaran. Program KKNM merupakan kegiatan akademis yang yang pengelolaannya melibatkan bagian akademik, kemahasiswaan dan bagian pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Univeristas Padjadjaran.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melepas peserta KKNM PPMD Unpad 2016 di Lapangan PPBS Unpad, Selasa (19/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melepas peserta KKNM PPMD Unpad 2016 di Lapangan PPBS Unpad Jatinangor, Selasa (19/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tujuan pelaksanaan KKNM PPMD Periode Juli-Agustus 2016 antara lain memberikan bekal kepada mahasiswa, pengalaman pembelajaran secara nyata dan langsung dari masyarakat; meningkatkan wawasan, kepekaan empati, sikap dan perilaku sosial mahasiswa kepada masyarakat; melatih mahasiswa mengembangkan potensi dirinya di masyarakat, baik secara praktis maupun teoritis; serta meningkatkan aksesibilitas Universitas Padjadjaran kepada masyarakat dan meningkatkan kerjasama dengan stakeholder sebagai wujud nyata pelaksanaan program Unpad Nyaah Ka Jabar.

Pelaksanaan Program KKNM PPMD Periode 2016 ini mengusung tema “Melalui Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa dan Profesor Masuk Desa, Kita Tingkatkan Kepedulian Kampus untuk Membangun Karakter Masyarakat dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.” Program ini merupakan salah satu program akademik Universitas padjadjaran di bawah Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiwaan Universitas Padjadjaran, Direktorat Pendidikan. Pada pelaksanaannya, program KKNM PPMD ini tidak hanya melibatkan unsur mahasiswa saja, namun juga melibatkan bagian kemahasiswaan hingga dosen pembimbing lapangan. Pada periode ini, dosen pembimbing lapangan langsung dipegang oleh para Guru Besar (profesor) di lingkungan Universitas Padjadjaran, sebagai perwujudan nyata dari konsep Profesor Masuk Desa, yang dicanangkan oleh Rektor Unpad beberapa waktu lalu.

kknm2016bkknm2016cProgram KKNM PPMD Periode Juli-Agustus 2016 ini akan dilaksanakan di 118 desa di 13 kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Subang, selama 30 hari, dari tanggal 19 Juli 2016 hingga tanggal 20 Agustus 2016. Mahasiswa yang terlibat sebanyak 2.383 orang, 59 profesor dari 16 fakultas di lingkungan Universitas Padjadjaran.

Selain mendampingi dan membimbing mahasiswa peserta KKNM, Keterlibatan Guru Besar di lingkungan Unpad dalam program KKNM PPMD ini merupakan kontribusi nyata para profesor di Unpad dalam pembangunan wilayah di Jawa Barat. Para profesor ini akan melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat selama empat bulan, dari bulan Juli 2016 hingga bulan Oktober 2016. Diharapkan, dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh para profesor ini, akan menghasilkan dampak yang luar biasa bagi pembangunan wilayah di Jawa Barat, baik sumber daya manuasianya maupun sumber daya alamnya.

Selain itu, pelaksanaan program Profesor Masuk Desa oleh para Guru Besar ini, juga bertujuan mengembalikan kapasitasnya sebagai academic leader untuk mendorong penguatan aktivitas riset dan pengabdian, sehingga dapat mendorong dan menghasilkan kebermanfaatan hasil-hasil penelitiannya bagi masyarakat dan wilayah terutama di Jawa Barat.*

Rilis oleh: Direktorat Pendidikan Unpad

The post KKNM PPMD Unpad, Kolaborasi Mahasiwa dan Guru Besar Unpad Bersama Masyarakat Jawa Barat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor, “KKNM PPMD Adalah Bagian dari Tekad Unpad Mengabdi pada Masyarakat”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/07/2016] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, melepas keberangkatan peserta KKNM PPMD Integratif Unpad Periode Juli-Agustus 2016 di Lapangan Parkir PPBS Kampus Jatinangor, Selasa (20/06). Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengingatkan agar mahasiswa dapat memanfaatkan KKNM sebagai media untuk terjun ke masyarakat.

Peserta KKNM PPMD Unpad saat diterima pimpinan daerah Kabupaten Majalengka di Kantor Bupati Majalengka, Selasa (19/07) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Peserta KKNM PPMD Unpad saat diterima pimpinan daerah Kabupaten Majalengka di Kantor Bupati Majalengka, Selasa (19/07) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kita yakin, Kegiatan KKNM bukan menjadi bagian yang terpisah dari berbagai tekad Unpad untuk memberikan pengabdian lebih kuat pada masyarakat,” ujar Rektor saat memberikan sambutan di hadapan mahasiswa, pimpinan, dan para profesor yang menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pada kegiatan KKNM kali ini.

Berbeda pada pelaksanaan sebelumnya, KKNM kali ini diintergrasikan dengan program Profesor Masuk Desa. Para Guru Besar selama sebulan mendampingi mahasiswa untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di lokasi KKNM, yaitu Kab. Indramayu, Kab. Majalengka, Kab. Subang, dan Kab. Purwakarta.

Diintegrasikan berbagai kegiatan melalui KKNM merupakan bentuk nyata implementasi kekuatan akademik di masyarakat. Rektor mengatakan, penguatan program ini harus dapat memberikan pengembangan lebih baik kepada masyarakat, terutama di desa yang ditinggali.

“Ke depan harus kita lihat bahwa jalannya kegiatan ini harus betul-betul meningkatkan indikator pembangunan lebih lanjut, baik di tingkat pembangunan, kota/kabupaten, dan provinsi. Dan mestinya dapat mengintegrasikan berbagai pembangunan baik antar desa maupun kota/kabupaten,” jelas Rektor.

Diharapkan, mahasiswa maupun para profesor mampu membangun sinergi kuat, sehingga indikator pembangunan dapat dicapai. Target lainnya, kata Rektor, melalui KKNM diharapkan dapat menghimpun berbagai materi yang didasarkan pada kondisi di lapangan secara nyata. Materi ini ke depan akan diolah menjadi produk akademik.

“Mudah-mudahan dengan metode KKNM seperti ini, mahasiswa dapat memperoleh hal yang lebih dari yang selama ini didapat di kampus,” kata Rektor.

Pemberangkatan KKNM ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama digelar pada Selasa (19/07) untuk keberangkatan ke Kab. Indramayu dan Majalengka. Sedangkan sesi kedua digelar pada Rabu (20/07) untuk keberangkatan ke Kab. Subang dan Purwakarta.

Mahasiswa dan DPL di Kab. Indramayu dan Majalengka juga diterima langsung oleh pimpinan daerah di Kabupaten tersebut. Di Kab. Indramayu, rombongan diterima langsung oleh Wakil Bupati Indramayu, H. Supendi, di Pendopo Kantor Bupati Indramayu, Selasa (19/07) siang. Selain Wabup, turut hadir para pejabat SKPD di lingkungan kab. Indramayu.

Dalam sambutannya, Supendi menerima kedatangan mahasiswa KKNM ke Indramayu. Masyarakat merupakan media belajar yang efektif bagi mahasiswa selain proses pembelajaran di kampus.

“Dengan banyaknya keilmuan yang dimiliki, diharapkan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat dapat diangkat, didiskusikan bersama, dan pada saatnya nanti apabila sudah ada solusinya, kita akan masukkan ke dalam perencanaan jangka menengah Indramayu,” ujar Suhendi yang juga alumni Unpad.*

KKNM 10 tedi KKNM 8 tedi KKNM 9 tedi KKNM 7 tedi KKNM 11 tedi KKNM 6 tedi KKNM 14 tedi KKNM 13 tedi KKNM 4 tedi KKNM 1 tedi KKNM 25 tedi KKNM 24 tedi KKNM 23 tedi KKNM 22 tedi KKNM 21 tedi KKNM 20 tedi KKNM 19 tedi KKNM 16 tedi KKNM 17 tedi KKNM 18 tedi KKNM 15 tedi KKNM 5 tedi KKNM 3 tedi KKNM 2 tedi

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor, “KKNM PPMD Adalah Bagian dari Tekad Unpad Mengabdi pada Masyarakat” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Calon Mahasiswa Unpad Jalur SBMPTN Mulai Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/07/2016] Sebanyak 3.556 calon mahasiswa baru program Sarjana TA 2016/2017 jalur SBMPTN mulai melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai salah satu syarat kelengkapan registrasi administratif. Pemeriksaan kesehatan ini bertempat di Klinik UPT Kesehatan Unpad Jln. Dipati Ukur No. 46, Bandung, 19 – 29 Juli mendatang.

Pemeriksaan kesehatan calon mahasiswa Unpad jalur SBMPTN sebagai salah satu syarat kelengkapan registrasi administratif di Klinik UPT Kesehatan Unpad Jln. Dipati Ukur No. 46, Bandung, 19 – 29 Juli mendatang. (Foto oleh: Dadan T.)*

Pemeriksaan kesehatan calon mahasiswa Unpad jalur SBMPTN sebagai salah satu syarat kelengkapan registrasi administratif di Klinik UPT Kesehatan Unpad Jln. Dipati Ukur No. 46, Bandung, 19 – 29 Juli mendatang. (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Pendidikan Unpad Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M.Kes., saat ditemui, Rabu (20/07) mengatakan, tujuan pemeriksaan kesehatan ini untuk memberikan rekomendasi bagi program studi/fakultas terkait status kesehatan calon mahasiswa baru.

Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan kesehatan secara umum, diantaranya pengukuran tinggi badan, berat badan, pemeriksaan nadi, kondisi jantung, paru-paru, suhu tubuh, konsultasi riwayat kesehatan, hingga tes buta warna.

Apabila ditemukan kelainan atau permasalahan kesehatan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara intensif. Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan kelainan/penyakit, pihaknya akan menginformasikan kepada calon mahasiswa maupun orang tua yang bersangkutan untuk dapat melakukan penanganan lebih lanjut.

“Dengan hasil kesehatan ini, pimpinan fakultas/prodi dapat memonitor bagaimana kondisi kesehatan mahasiswanya,” kata Prof. Budi.

Untuk pemeriksaan yang lebih intensif, kata Prof. Budi, calon mahasiswa baru Unpad akan didaftarkan ke dalam layanan BPJS. Dengan demikian, calon mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan ke beberapa klinik kesehatan yang dimiliki Unpad yang sudah bekerja sama dengan BPJS.

Saat ini, ada 4 klinik kesehatan yang dimiliki Unpad, yaitu Klinik Kesehatan di Jalan Dipati Ukur No. 46, Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Apotek Pendidikan Unpad, serta Klinik Padjadjaran di Kampus Jatinangor.

“Kalau misalkan perlu pelayanan spesialis, mereka bisa dirujuk ke Rumah Sakit Spesialis dan sudah ditanggung oleh BPJS,” imbuh Prof. Budi.

Untuk itu, Prof. Budi meminta calon mahasiswa untuk tidak ragu menyampaikan jika ada riwayat kelainan atau penyakit. Hal ini penting agar pihaknya bisa mempersiapkan sejak dini penanganan berbagai kemungkinan kelainan/penyakit yang dimiliki oleh calon mahasiswa.

humas unpad 2016_07_20 pemerikasaan kesehatan 2 DADANhumas unpad 2016_07_20 pemerikasaan kesehatan 3 DADANTerkait calon mahasiswa yang diketahui buta warna, setelah waktu pemeriksaan kesehatan selesai, Direktorat Pendidikan akan mengumpulkan calon mahasiswa yang diidentifikasi memiliki buta warna. Hal ini didasarkan pada beberapa prodi di Unpad yang mensyaratkan tidak boleh buta warna.

“Jika memang dia memilih prodi yang mensyaratkan tidak buta warna, maka kami rekomendasikan calon mahasiswa tersebut untuk pindah ke prodi yang tidak mensyaratkan tidak buta warna,” kata Prof. Budi.

Kepala UPT Kesehatan Unpad, Dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp. OG-K, mengatakan, sebanyak 9 – 10 tim dokter disiagakan untuk melayani pemeriksaan kesehatan. Dalam satu hari pihaknya membatasi jumlah calon mahasiswa baru sebanyak 350 orang dengan lama waktu pemeriksaan per orang sekitar 20 menit. Pemeriksaan kesehatan ini tidak dipungut biaya.

Untuk jadwal pemeriksaan kesehatan, calon mahasiswa dapat menentukan sendiri waktu pemeriksaan pada saat pengisian biodata online 30 Juni – 18 Juli lalu. *

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Calon Mahasiswa Unpad Jalur SBMPTN Mulai Lakukan Pemeriksaan Kesehatan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Fasilitas Asrama Unpad Fokus untuk Bantu Mahasiswa Bidikmisi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/07/2016] Universitas Padjadjaran menyediakan layanan asrama di wilayah kampus Jatinangor untuk sejumlah mahasiswa baru.  Selain untuk mahasiswa wajib asrama dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi, keberadaan asrama ini difokuskan untuk mahasiswa Bidikmisi.

asrama padjadjaran 2 watermarkKepala UPT Pengelolaan Asrama Unpad, Drs. Sunggoro Tri Rahardjo, M.Si. mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah menyediakan asrama untuk 700 mahasiswa Bidikmisi yang berlokasi di Asrama Padjadjaran 1 dan 2, Asrama dari Kementerian Perumahan Rakyat, dan Asrama dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Fokus saat ini, UPT Pengelolaan Asrama Unpad menyelenggarakan akomodasi bagi mahasiswa Bidikmisi,” ungkap Sunggoro.

Adapun fasilitas yang akan diperoleh oleh mahasiswa adalah tempat tidur, meja belajar, lemari pakaian, kamar mandi, tempat menjemur pakaian, dan pantry sederhana. “Itu lah yang disediakan, kebutuhan dasar minimal dari seorang mahasiswa agar dia bisa fokus pada proses belajarnya,” ujarnya.

Setelah melakukan registrasi sebagai mahasiswa baru Unpad, peserta Bidikmisi ini bisa langsung menghubungi UPT Pengelolaan Asrama Unpad untuk mendapatkan tempat di asrama. Untuk tinggal di asrama ini, mahasiswa diharuskan membayar biaya sebesar Rp 125 ribu setiap bulannya.

Kedepannya, Unpad berencana akan menempatkan seluruh mahasiswa baru untuk ditempatkan di asrama selama satu tahun. Selain sebagai sebuah tempat tinggal, asrama Unpad merupakan sebuah tempat untuk turut membentuk karakter para mahasiswa, serta menyiapkan mereka agar dapat lulus tepat waktu, berprestasi, dan menjadi lulusan yang unggul kedepannya.

“Rencana kedepan dari Unpad, menyiapkan sebuah blok asrama yang menampung seluruh mahasiswa tahun ajaran pertama,” ungkap Sunggoro. Setelah tahun pertama, para mahasiswa tidak wajib asrama agar mereka dapat lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat lingkungan sekitar kampus.

Selain itu, saat ini Unpad juga sedang mendata sejumlah tempat kost di Jatinangor dan mengindentifikasi kelayakannya. Diharapkan, seluruh mahasiswa Unpad dapat  tinggal di tempat yang benar-benar layak, seperti kondisi air dan udara yang baik, kebersihan yang dijaga, berada di lokasi yang aman, dan nyaman untuk dijadikan tempat belajar mahasiswa. Sejumlah tempat kos akan diajak untuk bermitra dengan Unpad dalam menciptakan hunian yang layak bagi mahasiswa.

“Target Unpad adalah mencetak Sarajana yang unggul. Artinya, kalau bicara tentang unggul, semua infrastrukturnya harus bagus. Salah satu infrastruktur pendukungnya adalah tempat tinggal mereka. Tempat tinggal tersebut tentunya harus memenuhi standar hunian yang bisa membuat mahasiswa dapat belajar dan kuliah dengan kondisi yang optimal,” ujar Sunggoro.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai asrama Unpad, dapat langsung menghubungi kantor UPT Pengelolaan Asrama di ExPedca kampus Unpad Jatinangor dan Asrama Pemprov Jabar Jatinangor. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Fasilitas Asrama Unpad Fokus untuk Bantu Mahasiswa Bidikmisi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live