Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Fakultas Keperawatan Tempati Gedung Baru di Kampus Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/07/2016] Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran, Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum., meresmikan gedung baru Fakultas Keperawatan di Kampus Jatinangor, Kamis (21/07). Peresmian dilakukan di sela kegiatan Silaturahmi Idul Fitri 1437 H Fkep Unpad.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran, Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum., melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol peresmian gedung baru Fakultas Keperawatan di Kampus Jatinangor, Kamis (21/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran, Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum., melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol peresmian gedung baru Fakultas Keperawatan di Kampus Jatinangor, Kamis (21/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dr. Sigid yang secara simbolis diserahkan kepada Dekan Fkep Unpad, Kusman Ibrahim, S.Kp., M.Ners, PhD. Dalam acara tersebut hadir Ketua prodi Keperawatan pertama di Unpad Hj. Suharyati, Dra., M.Kes., Dekan Fkep Unpad 2009 – 2013, Mamat Lukman, M.Si., Ketua Project Management Unit (PMU) IDB Unpad, Prof. Benny Joy, perwakilan Direksi RSHS Bandung, serta pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan Fkep Unpad.

Kusman mengatakan, gedung baru Fkep Unpad terdiri atas 3 gedung dengan rincian 2 gedung berlantai 3, dan 1 gedung berlantai 2. Tiga gedung tersebut lebih diutamakan untuk aktivitas administratif serta ruang dosen dan tenaga kependidikan.

“Ini didasarkan atas program sharing resources yang diberlakukan universitas,” kata Kusman.

Melalui program sharing resources, lanjut Kusman, aktivitas pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kampus Fkep saja. Aktivitas perkuliahan dan praktik laboratorium bisa memanfaatkan seluruh gedung dan laboratorium yang ada di berbagai fakultas di Unpad. Begitu pula mahasiswa dan dosen dari fakultas lain dapat memanfaatkan gedung di Fkep.

Pendirian gedung baru Fkep ini butuh proses yang panjang. Kusman menuturkan, gedung baru Fkep ini merupakan salah satu gedung yang dibangun atas dana penuh dari Islamic Development Bank (IDB). Sebagai catatan, pengajuan pendaan IDB sendiri telah melewati proses yang panjang sejak 2005.

Setelah beberapa kali dilakukan revisi, hingga 2011 proyek IDB di Unpad akhirnya ditandatangani oleh tim evaluator. Proyek ini meliputi pembangunan 18 gedung perkuliahan, lab sentral, dan perpustakaan di kampus Jatinangor. Pembangunan sendiri dimulai pada Oktober 2014 dengan kontraktor PT. Pembangunan Perumahan (PP).

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Sigid juga berharap agar gedung baru Fkep Unpad dapat dioptimalkan dengan baik sebagai bagian dari program kebersamaan Unpad di kampus Jatinangor. “Mudah-mudahan gedung ini dapat dioptimalkan untuk mengembangkan berbagai aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi,” kata Dr. Sigid.

Gedung baru Fkep ini terletak di antara kampus Fakultas Kedokteran dan Fakultas Psikologi. Sebelumnya, aktivitas kantor dan perkuliahan menempati gedung yang berada di antara kampus Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Ilmu Komunikasi. *

Fak Keperawatan 1 tedi F Keperawatan 2 tedi F Keperawatan 4 F Keperawatan 6 tedi F Keperawatan 7 tedi F Keperawatan 5 tedi

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Fakultas Keperawatan Tempati Gedung Baru di Kampus Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.


Herman Khaeron Tawarkan Model Pengembangan Diversifikasi Pangan Demokratis

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/07/2016] Kebijakan pangan pemerintah masih terfokus pada peningkatan produksi, penerapannya pun masih dilakukan secara parsial. Saat ini, belum ada strategi diversifikasi yang terintegrasi. Untuk itu, perlu adanya perubahan fundamental, berupa kebijakan diversifikasi pangan spesifik berbasis sumber daya lokal, untuk mendukung ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan nasional.

E. Herman Khaeron saat mempresentasikan hasil disertasinya yang berjudul "Model Pengembangan Diversifikasi Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional (Suatu Kasus di Provinsi Jawa Barat)" pada Sidang Promosi Doktor di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (21/07). (Foto oleh: Dadan T)*

E. Herman Khaeron saat mempresentasikan hasil disertasinya yang berjudul “Model Pengembangan Diversifikasi Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional (Suatu Kasus di Provinsi Jawa Barat)” pada Sidang Promosi Doktor di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (21/07). (Foto oleh: Dadan T)*

Hal tersebut disampaikan E. Herman Khaeron saat mempresentasikan hasil disertasinya yang berjudul “Model Pengembangan Diversifikasi Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional (Suatu Kasus di Provinsi Jawa Barat)”. Sidang Promosi Doktor Herman digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (21/07).

Dalam penelitiannya, Herman merumuskan model diversifikasi pangan dan ketahanan pangan berkelanjutan. Menurutnya, model diversifikasi pangan yang dikembangkan haruslah berdasarkan pada pendekatan humanis dan bersifat kolaboratif, partisipatif, dan integratif di antara seluruh elemen terkait.

“Oleh karenanya, model ini mengedepankan penghargaan terhadap komoditas dan nilai global, namun mengedepankan moral, keragaman hayati milik negeri, nilai lokal, partisipasi, identitas bangsa, rasa bangga, dan pola budaya bangsa, merupakan model pengembangan diversifikasi, ketahanan dan kedaulatan pangan yang demokratis. Sehingga model yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah Model Pengembangan Diversifikasi Pangan Demokratis,” papar Herman, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.

Model demokratis didesain dengan mengintegrasikan, menyinergikan, dan mengkolaborasikan komunitas petani sebagai intinya, dengan akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, dan media massa. Modal dasarnya adalah komunitas, komoditas lokal, modal sosial, inovasi pangan, investasi pangan, sistem informasi pangan, dan inovasi kelembagaan.

“Strategi pengembangan diversifikasi pangan berkelanjutan dapat dilakukan melalui adopsi investasi diversifikasi pangan berbasis komunitas, pendekatan multi helix model, pendekatan sistem agribisnis terintegrasi, metode terintegrasi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, inovasi pangan dan kelembagaan pangan, inisiasi institusi pangan lokal profesional seperti Bulog desa dan BUMDes, serta pengembangan modal pangan masyarakat,” ujar Herman.

humas unpad 2016_07_21 sidang promosi doktor E Herman Khaeron 3 DADAN humas unpad 2016_07_21 sidang promosi doktor E Herman Khaeron 1 DADANLebih lanjut Herman mengatakan, secara ekonomi politik, mewujudkan model diversifikasi pangan demokratis berbasis komunitas dan berkelanjutan membutuhkan kebijakan, berupa peraturan nasional dan daerah yang berkaitan dengan anggaran stimulus operasional, pelatihan generasi pelaku agribisnis pangan, pendampingan oleh SDM profesional, serta percontohan dan replikasi kemandirian lokal.

“Kebijakan diperlukan untuk pengkajian, persiapan, pelaksanaan, dan pengembangan model diversifikasi pangan berkelanjutan di seluruh Indonesia,” ujar Herman.

Dalam Sidang Terbuka ini, bertindak sebagai tim promotor adalah Prof. Dr. Ir. Hj. Yuyun Yuwariah AS., MS, Prof. Ir. H. Tuhpawana P. Sendjaja, Ph.D, dan Dr. Ir. H. Sudarjat, MP, dengan ketua sidang Prof. Tri Hanggono Achmad . Turut menghadiri acara ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Agus Hermanto, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

“Kami nyatakan bahwa Saudara lulus sebagai Doktor dalam Bidang Ilmu Pertanian dengan yudisium Cumlaude,” tutur Prof. Tri Hanggono Achmad saat membacakan hasil sidang.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Herman Khaeron Tawarkan Model Pengembangan Diversifikasi Pangan Demokratis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Jajaki Berbagai Kerja Sama, Unpad Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemkab Bekasi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/07/2016] Universitas Padjadjaran melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. Penandatanganan Nota Kesepahaman telah dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dengan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin di Kediaman Bupati Bekasi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (22/07).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Bupati Bekasi, Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, usai penandatanganan Nota Kesepahaman di Kabupaten Bekasi, Jumat (22/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Bupati Bekasi, Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, usai penandatanganan Nota Kesepahaman di Kabupaten Bekasi, Jumat (22/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengajak Bupati Bekasi untuk bersama-sama membangun Jawa Barat. Unpad pun mengenalkan program Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran – Jabar (ASUP Jabar) dimana dalam program ini Unpad berupaya meningkatkan kapasitas daerah di setiap Kabupaten/Kota di Jabar, termasuk Kabupaten Bekasi.

“Ini menjadi rangkaian besar dari komitmen Unpad untuk mendukung pengembangan Jawa Barat,” kata Rektor.

Dalam kunjungan ke Kabupaten Bekasi ini, turut hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Arry Bainus, MA, Ketua Tim Kerja ASUP Jabar Prof. Dede Mariana, Wakil Ketua Tim ASUP Jabar Kodrat Wibowo, Ph.D., Direktur Kerja Sama Parikesit, M.Sc., Ph.D., serta Dekan Farmasi Unpad, Prof. Ajeng Diantini, yang menjadi perwakilan pimpinan Unpad untuk Program ASUP Jabar di Kabupaten Bekasi.

Rektor mengungkapkan, dalam 4 tahun terakhir, diperkirakan ada 500 mahasiswa asal Bekasi yang menempuh pendidikan di Unpad. Diharapkan setelah mereka lulus, mereka dapat kembali ke daerah asal untuk turut meningkatkan kapasitas daerahnya. Untuk itu, diharapkan pula ada komitmen pemerintah daerah untuk mendukung hal tersebut.

“Kalau mau ditarik lagi ke sini, bagaimana caranya. Karena yakin, human capital ini kedepan menjadi resource yang luar biasa,” ujar Rektor.

humas unpad 2016_07_22 unpad nyaah ka jabar bekasi 1 DADANhumas unpad 2016_07_22 unpad nyaah ka jabar bekasi 3 DADANSaat ini, Unpad pun sedang melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kesehatan di setiap daerah, terutama untuk tenaga dokter dan dokter spesialis. Data ini nantinya akan disinkronkan dengan kebutuhan tenaga kesehatan dari pemerintah daerah sehingga nantinya akan ada dokter dan dokter spesialis dari Unpad yang dapat ditempatkan di sana.

Terkait penguatan Sumber Daya Manusia, Rektor pun menyambut positif keinginan Bupati Bekasi untuk mendirikan perguruan tinggi di Bekasi. Dengan demikian, perlu mulai dirancang segala sesuatu yang dibutuhkan, seperti kebutuhan partnership, dan merancang target waktunya.

Selain itu, Unpad juga berkomitmen untuk mendorong peningkatan kapasitas SDM di pemerintahan daerah. “Terkait dengan pengembangan SDM, kami juga konsentrasi mengembangankan human capital dari birokrasi. Kalau selama ini polanya orang sekolah datang ke perguruan tinggi, kalau kami kebalik. Permasalahannya kan ada di daerah, mengembangkan human capital ini mengatasi daerah, nah sekolahnya di daerah. Jadi kalau teman-teman birokrasi Bekasi sekolah di sini saja, biar nanti profesornya datang ke sini,” ujar Rektor.

Neneng Hasanah pun menyambut baik adanya kerja sama ini. Ia pun menjanjikan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa Unpad asal Kabupaten Bekasi yang berprestasi baik. “Terima kasih banyak atas atensi Unpad kepada Kabupaten Bekasi,” tuturnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Jajaki Berbagai Kerja Sama, Unpad Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemkab Bekasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Sosialisaikan Program ASUP Jabar ke Pemerintah Kabupaten Sumedang

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/07/2016] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad beserta Wakil Rektor, Dekan, dan wakil Ketua MWA melakukan sosialisasi program Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran-Jawa Barat (ASUP Jabar) di Kabupaten Sumedang. Sosialisasi dilakukan di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Sabtu (23/07) pagi.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Kabag Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kab. Sumedang, Dadi Mulyadi, besderta pimpinan Unpad dan SKPD Kab. Sumedang saat sosialisasi program ASUP Jabar di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Sabtu (23/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Kabag Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kab. Sumedang, Dadi Mulyadi, beserta pimpinan Unpad dan SKPD Kab. Sumedang saat sosialisasi program ASUP Jabar di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Sabtu (23/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam kesempatan tersebut, rombongan Unpad diterima oleh Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kab. Sumedang, Dadi Mulyadi, serta perwakilan Kepala Bidang di lingkungan kerja Kab. Sumedang.

“Sumedang secara khusus sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Unpad,” ujar Rektor.

Program ASUP Jabar yang merupakan tindak lanjut program Unpad Nyaah ka Jabar merupakan program yang terfokus pada pengembangan wilayah 27 Kota/Kabupaten Jawa Barat. Sumedang sendiri memiliki potensi yang bisa digali melalui integrasi keilmuan dengan pengabdian kepada masyarakat.

Rektor mengatakan, proses pengembangan wilayah tidak bisa dilakukan hanya satu Kota/Kabupaten saja. Hal ini melibatkan peran serta berbagai pihak, mulai pemerintah kota/kabupaten lainnya, hingga pelaku usaha dan media.

“Berbagai unsur ini harus bisa terlibt bersama untuk menyelesaikan permasalahan wilayah,” paparnya.

Melalui program tersebut, Rektor berharap ada kolaborasi efektif antara Unpad dengan Sumedang. Rektor pun meminta pihak Kab. Sumedang untuk tidak sungkan memberikan rekomendasi potensi kerja sama pengembangan yang bisa dilakukan dengan Unpad.

Lebih lanjut Rektor menuturkan, salah satu potensi kolaborasi yang bisa dilakukan ialah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Orang Tekena Dampak (OTD) di kawasan Waduk Jatigede. Potensi ini telah dilakukan penelitian unggulan universitas melalui program Academic Leadership Grant (ALG) yang diketuai oleh Guru Besar FISIP Unpad, Prof. Opan S. Suwartapradja.

“Secara komprehensif kita selesaikan untuk mendorong pembangunan wilayah. Bukan hanya Jatigede, Jatinangor juga potensi dan tantangannya besar. Ini harus memerlukan kerja sama yang saling terintegrasi,” paparnya.

Sosialisasi juga dilanjutkan dengan pemaparan penelitian ALG Jatigede oleh Prof. Opan. Menanggapi kunjungan tersebut, Dadi mengapresiasi positif langkah Unpad untuk memajukan Jawa Barat. “Masalah di Sumedang memang tidak bisa diselesaikan secara sektoral, harus secara komprehensif. Perlu ada inisiasi dari berbagai komponen, termasuk di berbagai mulitidisiplin keilmuan, maupun masyakat ,” kata Dadi.

Usai melakukan sosialisasi, Rektor melakukan kunjungan ke lokasi KKNM di kecamatan Jatitujuh, Kab. Majalengka. Kunjungan dilakukan ke tiga desa di kawasan Jatitujuh, yaitu Desa Biyawak, Desa Panyingkiran, dan Desa Babajurang.

Di hadapan mahasiswa, Rektor memberikan pertanyaan mengenai apa yang telah didapat mahasiswa setelah beberapa hari melaksanakan KKNM. Selama menjalani KKNM, Rektor berpesan agar mahasiswa menjadi bagian interaksi antar warga di lokasi yang ditinggali.

Beberapa hal positif yang terjadi di desa harus mampu diaplikasikan dengan baik di Jatinangor, sebagai ruang aktivitas mahasiswa Unpad. Untuk itu, Rektor meminta mahasiswa untuk dapat mengimplementasikan berbagai nilai positif tersebut di Jatinangor. *

Monev KKNM 2016 2-tedi Monev KKNM 2016 14-tedi KKNM 2016 4-tedi Monev KKNM 2016 5-tedi Monev KKNM 2016 6-tedi Monev 2016 7-tedi Monev KKNM 2016 13-tedi Monev 2016 8-tedi Monev 2016 9-tedi Monev KKNM 2016 9-tedi Monev KKNM 2016 11-tedi Monev KKNM 2016 10-tedi

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor Sosialisaikan Program ASUP Jabar ke Pemerintah Kabupaten Sumedang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Buka Program Dokter Layanan Primer

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/07/2016] Universitas Padjadjaran membuka program studi baru setara spesialis, yaitu Dokter Layanan Primer (DLP) di Fakultas Kedokteran. Calon peserta program ini adalah dokter Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan Fakultas Kedokteran yang telah terakreditasi.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, saat jumpa pers penerimaan mahasiswa baru Diploma 4, S-1 Multi Kampus Pangandaran, dan Dokter Layanan Primer di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Senin (25/07). (Foto oleh: Dadan T.)

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, saat jumpa pers penerimaan mahasiswa baru Diploma 4, S-1 Multi Kampus Pangandaran, dan Dokter Layanan Primer di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Senin (25/07). (Foto oleh: Dadan T.)

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, menjelaskan, pembukaan program studi Dokter Layanan Primer di Unpad dilakukan untuk meningkatkan proses layanan kesehatan masyarakat, terutama untuk aspek promotif dan preventif. DLP adalah dokter spesialis di bidang generalis yang secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip Ilmu Kedokteran Keluarga, ditunjang dengan Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kesehatan Masyarakat dan mampu memimpin maupun menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer.

“Dengan kompetensi yang semakin baik, khususnya kapasitas layanan primer yang mendorong ke arah pengolahan kesehatan primer yang komprehensif, apalagi dengan implementasi BPJS sekarang, harapannya nanti, aspek-aspek preventif, pengelolaan kesehatan masyarakat itu akan semakin baik, dengan dasar ilmu kedokteran yang lebih kuat,” ujar Rektor Unpad saat melakukan Jumpa Pers di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (25/07).

Dengan layanan primer yang semakin baik, diharapkan angka kesakitan masyarakat pun akan semakin menurun karena sudah dilakukan berbagai promosi kesehatan dan tindakan pencegahan. “Ini perlu, kapasitas-kapasitas dokter yang kuat di aspek preventif promotifnya, dengan pengelolaan kesehatan masyarakat yang lebih baik lagi, yang tidak cukup hanya mengandalkan puskesmas-puskesmas yang ada,” kata Rektor.

Pendaftaran mahasiswa baru untuk program ini sudah dapat dilakukan mulai hari ini, Senin (25/07). Informasinya sudah dapat diakses di http://smup.unpad.ac.id klik spesialis/profesi.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Buka Program Dokter Layanan Primer appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Buka Seleksi Masuk S-1 Multi Kampus di Pangandaran dan Diploma 4

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/07/2017] Sebagai salah satu upaya Universitas Padjadjaran dalam meningkatkan pembangunan wilayah Jawa Barat, khususnya daerah Priangan Timur, Unpad membuka Pendidikan Multi Kampus di Kabupaten Pangandaran mulai tahun ini. Adapun program studi yang dibuka  adalah jenjang Sarjana Administrasi Bisnis (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Peternakan (Fakultas Peternakan), Ilmu Komunikasi (Fakultas Ilmu Komunikasi), Keperawatan (Fakultas Keperawatan), dan Perikanan (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, saat jumpa pers penerimaan mahasiswa baru Diploma 4, S-1 Multi Kampus Pangandaran, dan Dokter Layanan Primer di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Senin (25/07). (Foto oleh: Dadan T.)

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah), didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, saat jumpa pers penerimaan mahasiswa baru Diploma 4, S-1 Multi Kampus Pangandaran, dan Dokter Layanan Primer di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Senin (25/07). (Foto oleh: Dadan T.)

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengungkapkan bahwa program studi yang dibuka adalah program studi yang memiliki relevansi kuat dengan kebutuhan wilayahnya. Program studi yang dibuka juga merupakan prodi sudah ada di Unpad dan telah berakreditasi A. Lima program studi ini pun merupakan prodi yang memiliki peminat tinggi untuk SNMPTN dan SBMPTN.

“Ini bukan prodi baru, tapi prodi yang sudah ada yang proses pembelajarannya dilakukan di Pangandaran. Tujuannya, mendorong pengembangan wilayah, sebab diyakini dengan adanya perguruan tinggi di suatu tempat, itu akan punya daya ungkit untuk pembangunan wilayah,” tutur Rektor saat melakukan Jumpa Pers di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (25/07).

Dengan adanya perguruan tinggi di suatu wilayah, bukan hanya akan menciptakan SDM yang unggul, tetapi juga akan menghasilkan produk perguruan tinggi lain, seperti hasil riset. Selain itu, dengan adanya perguruan tinggi di suatu wilayah, diharapkan kehidupan ekonomi di wilayah tersebut akan berkembang.

Adapun daya tampung untuk masing-masing program studi tersebut adalah 30 orang. Dari jumlah tersebut, lima puluh persen kuotanya adalah untuk warga Pangandaran dan sekitarnya, dan lima puluh persen selebihnya dikompetisikan secara nasional.

“Dengan cara itu, mudah-mudahan mereka begitu lulus memperkuat Pangandaran akhirnya,” harap Rektor.

Beasiswa pun akan diberikan kepada 15 mahasiswa asal Pangandaran tersebut, dengan harapan mereka dapat memiliki komitmen kuat untuk membangun Pangandaran. Sementara untuk mahasiswa yang diterima atas kompetisi nasional (bukan asal Pangandaran), tetap diharuskan untuk membayar UKT. Untuk mahasiswa, akan disediakan fasilitas asrama yang berada tidak jauh dari lokasi kampus.

Pendaftaran program multi kampus di Pangandaran ini akan dibuka mulai 28 Juli 2016. Sistem seleksi yang digunakan adalah berdasarkan nilai rapor, ijasah, dan UN.

Sarjana Terapan / Diploma 4
Tahun ini, Unpad juga akan membuka sejumlah program studi  Sarjana Terapan / Diploma 4. Program studi yang akan dibuka yaitu Akuntansi Perpajakan (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Administrasi Pemerintahan (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Administrasi Publik (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Bahasa dan Budaya Tiongkok (Fakultas Ilmu Budaya), dan Manajemen Produksi Media (Fakultas Ilmu Komunikasi). Selain itu, Program Studi Kebidanan telah terlebih dahulu dibuka.

Rektor mengungkapkan, program studi vokasional ini akan lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional yang lebih aplikatif.  “Program-program vokasional ini penting sekali. Saat ini kepentingannya semakin kuat karena akan mengisi ruang tenaga profesional di bidang vokasional ini yang kebutuhannya makin besar, terutama dari sisi aplikatif,” ujar Rektor.

Pendidikan vokasional pun selama ini lebih banyak dikenal hanya hingga jenjang Diploma 3 (level 5 KKNI). Rektor mengatakan, bagi lulusan Diploma 3, ada suatu kompetensi yang harus didorong lagi untuk lebih siap dalam berinteraksi dengan berbagai pihak dan melakukan pengembangan. Program Studi Sarjana Terapan ini, dibuka dalam rangka meningkatkan tingkat kompetitif lulusan perguruan tinggi di aspek aplikatif. Selain itu, para lulusan Diploma 4 pun akan lebih terbuka dalam melanjutkan studinya ke Pasca Sarjana Terapan.

Pendaftaran mahasiswa baru untuk program ini sudah dapat dilakukan mulai hari ini, Senin (25/07). Informasinya sudah dapat diakses di http://smup.unpad.ac.id klik Diploma.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Buka Seleksi Masuk S-1 Multi Kampus di Pangandaran dan Diploma 4 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sandera Abu Sayyaf Bukan Hanya Persoalan Indonesia dan Filipina, Tetapi Juga Masalah ASEAN

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/07/2016] Terjadinya penyanderaan sejumlah Warga Negara Indonesia oleh kelompok bersenjata asal Filipina Selatan, Abu Sayyaf, selama 3 bulan terakhir bukanlah merupakan sekadar permasalahan nasional atau domestik. Tidak akan ada banyak hasil yang dapat dicapai jika hanya diatasi oleh satu negara.

Para narasumber Unpad Merespons bertema "Kawasan Maritim dan Pembebasan Sandera" di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (26/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Moderator dan para narasumber Unpad Merespons bertema “Kawasan Maritim dan Pembebasan Sandera” di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (26/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Dosen Hukum Internasional Fakultas Hukum Unpad, R. Achmad Gusman Catur Siswandi S.H., LL,M., Ph.D. dalam acara Unpad Merespons bertema “Kawasan Maritim dan Pembebasan Sandera” di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (26/07).

“Untuk kasus penyanderaan ini memang tidak cukup hanya Filipina sendiri, tetapi Indonesia berkepentingan, Malaysia berkepentingan, bahkan kita tarik lebih luas lagi, ASEAN juga berkepentingan, karena ini terjadi di wilayah tersebut,” ujar Gusman.

Gusman pun mengapresiasi adanya join action yang sudah disepakati oleh Indonesia, Filipina, dan Malaysia dalam menghadapi kasus tersebut . Menurutnya, kerja sama ini perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan kedaulatan masing-masing negara.

Pembicara lain, Pakar Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad, Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si mengatakan, untuk mengatasi permasalahan penyanderaan tersebut, bukan lagi membutuhkan soft diplomacy atau hard diplomacy, melainkan smart diplomacy. Salah satu sarannya, adalah tentara Indonesia membantu Filipina untuk menyerang kelompok Abu Sayyaf.

Unpad Merespon 2 -tediMenurut Prof. Obsatar, penebusan sandera WNI dengan sejumlah uang tertentu demi kebebasan mereka itu bukan hal yang tepat. Pemberian uang tebusan malah akan berakibat buruk, bukan hanya dapat ikut mendanai aksi radikal mereka, tetapi juga malah menjadikan Indonesia sasaran empuk untuk aksi penyanderaan berikutnya karena Indonesia dianggap negara kaya yang akan menebus setiap warga negaranya yang disandera.

Ia pun menganggap ada hidden agenda dibalik pembebasan sandera WNI beberapa waktu lalu. Pembebasan sandera tidaklah murni melalui soft diplomacy.

“Ketika kita melakukan tebusan, lalu kita dianggap, ‘wah kalau begitu kalau Indonesia disandera lagi, tebus lagi nih’,” katanya.

Sementara itu, Kolonel Timotius Triswan Larosa dari Sesko TNI AU mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah penyanderaan tersebut, kekuatan militer Indonesia tidak dapat serta merta turun jika tidak ada kesepakatan dengan negara yang bersangkutan (Filipina). Ia pun mengharapkan, ASEAN Security Community dapat memfasilitasi membentuk suatu unit tersendiri, untuk menganalisis apakah suatu pasukan suatu negara diizinkan masuk atau tidak.

“Selama itu belum ada, menurut pemikiran saya itu tidak akan bisa masuk. Karena militer akan sangat dibatasi dengan hal-hal yang  berbau kedaulatan,” ujar Kolonel Timotius yang kini tengah menempuh studi Doktoral di Unpad.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Sandera Abu Sayyaf Bukan Hanya Persoalan Indonesia dan Filipina, Tetapi Juga Masalah ASEAN appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mr. Yoji Sato Tutup Rangkaian Kegiatan Asian Community Lectures di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/07/2016] Presiden One Asia Foundation, Mr. Yoji Sato, memberikan kuliah umum pada acara Asian Community Lectures di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Selasa (26/07). Kuliah ini merupakan kuliah penutup dari rangkaian kegiatan Asian Community Lectures (ACL) yang diselenggarakan One Asia Foundation dengan Unpad pada Februari hingga Juli.

Presiden One Asia Foundation, Mr. Yoji Sato (Foto oleh: Dadan T.)*

Presiden One Asia Foundation, Mr. Yoji Sato (Foto oleh: Dadan T.)*

Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad Dr. Keri Lestari, Ketua Senat Akademik Unpad Prof. Oekan S. Abdoellah, PhD, Koordinator ACL Unpad Prof. Dede Mariana, serta perwakilan One Asia Foundation Indonesia Diani Risda, M.Ed.

“One Asia Foundation adalah suatu organisasi yang berkomitmen memberikan kontribusi terhadap pembentukan komunitas One Asia,” ujar Sato saat membuka kuliah umum.

Komitmen terhadap pembentukan komunitas masyarakat Asia ini yang selalu diimplementasikan dalam setiap kuliah umum ACL. Komunitas ini sebagai wadah bersatunya negara-negara di jazirah Asia tanpa memandang kondisi ekonomi, budaya, sosial, maupun politik.

Sato mengatakan, ada tiga prinsip yang dipegang teguh oleh organisasi yang berpusat di Jepang ini. Pertama, organisasi ini tidak membedakan suku bangsa maupun negara tertentu. Kedua, tidak terikat dengan agama atau kepercayaan tertentu, serta tidak memasalahkan kondisi masalah politik dan ekonomi di seluruh negara.

humas unpad 2016_07_26 penutupan asian community lecturer 2 DADANhumas unpad 2016_07_26 penutupan asian community lecturer 3 DADANOrganisasi ini bergerak menyasar pada dunia pendidikan, diantaranya dengan menggelar rangkaian kuliah umum dan pemberian beasiswa kepada mahasiswa di berbagai peguruan tinggi. Sato mengatakan, kegiatan ACL sukses digelar dari 400 universitas di 45 negara di kawasan Asia, Eropa, hingga Afrika.

Indonesia, kata Sato, merupakan salah satu negara partisipan One Asia Foundation yang telah menyelenggarakan kegiatan ACL di 7 perguruan tinggi, diantaranya Unpad. Saat ini, ada 3 perguruan tinggi di Indonesia lainnya yang akan menggelar kegiatan ACL.

Ia sendiri menjamin, One Asia Foundation tidak berafiliasi dengan pihak manapun. “Kami ingin menjalin hubungan dan memberikan pengertian antar negara di Asia terkait pentingnya komunitas Asia. ACL ini menunjukkan satu kegiatan yang netral dan tidak sedikitpun memberikan keuntungan bagi Jepang,” urai Sato.

Dalam kesempatan tersebut, Sato juga membawakan kuliah umum tentang pentingnya mengetahui keberadaan self dalam manusia sebagai identitas bernegara.

Gelaran ACL di Unpad sendiri telah menyelenggarakan sekitar 13 kali pertemuan perkuliahan. Selain pemateri dari Unpad, pengisi kuliah umum ACL ini juga mengundang Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi, Rektor UPI Prof. Furqon, Prof. Chung Joon-Kon selaku Senior Researcher One Asia Foundation, Dosen National Chi Nan Universitas Taiwan Prof. David Wu Hsun Yang, PhD., Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, hingga Staf Kedubes RI di Jepang.

Selain menggelar kuliah umum, One Asia Foundation juga memberikan beasiswa pendidikan kepada 20 mahasiswa peserta ACL. Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang meraih esai terbaik yang dilombakan selama gelaran ACL berlangsung. Setiap mahasiswa mendapat beasiswa pendidikan senilai $ 200 Dolar.

Dr. Keri pun mengapresiasi penyelenggaraan ACL di Unpad. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa maupun pemateri kuliah untuk terus memikirkan berbagia isu penting mengenai ide satu Asia.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mr. Yoji Sato Tutup Rangkaian Kegiatan Asian Community Lectures di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Tidak Selenggarakan Halal Bi Halal Mahasiswa Baru 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/07/2016]  Terkait beredarnya kabar mengenai akan digelarnya Halal Bi Halal untuk para calon mahasiswa baru Universitas Padjadjaran Tahun Akademik 2016/2017 di Hotel Jayakarta Bandung, 6 Agustus 2016 mendatang, Kepala Sub Bagian Humas dan Protokoler Unpad, Rury Ratnasari, S. Sos menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan merupakan bagian dari kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Padjadjaran.

ruryratnasariRury menjelaskan, kegiatan Penerimaan mahasiswa baru Unpad tahun akademik 2016/2017 akan diselenggarakan pada 22 Agustus 2016. Sebelum kegiatan tersebut diselenggarakan, maka segala bentuk kegiatan mahasiswa baru yang mengatasnamakan Unpad, bukanlah merupakan kegiatan yag digelar Unpad.

“Sehubungan dengan hal tersebut, kami menghimbau kepada para calon mahasiswa baru Universitas Padjadjaran tahun akademik 2016/2017 untuk mewaspadai segala bentuk kegiatan yang mengatasnamakan Universitas Padjadjaran. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan yang diselenggarakan oleh Unpad dapat menghubungi Humas Universitas Padjadjaran,” tutur Rury.

Rury menambahkan, kegiatan mahasiswa baru yang diselenggarakan oleh Unpad adalah pertemuan mahasiswa baru program studi Pendidikan Dokter yang lulus melalui jalur SNMPTN di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eyckman 38 Bandung pada 1 Agustus 2016. Para mahasiswa baru tersebut diminta datang bersama orangtua mereka utnuk menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Kerja. Undangan tersebut juga berlaku untuk Calon mahasiswa baru Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dengan maksud yang sama, yaitu penandatanganan Surat Perjanjian Ikatan Kerja.

Lalu pada 2-3 Agustus 2016, calon mahasiswa Unpad yang lulus melalui jalur SBMPTN akan melakukan registrasi administrasi di Bale Santika Unpad Jatinangor. Pada registrasi administrasi tersebut, calon mahasiswa akan mendapatkan Nomor Pokok Mahasiswa sebagai tanda resmi mereka telah menjadi mahasiswa Unpad. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Tidak Selenggarakan Halal Bi Halal Mahasiswa Baru 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pelatihan Bahasa Inggris Batch I untuk Tenaga Kependidikan Mulai Dilaksanakan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/07/2016] Sebanyak 60 Tenaga Kependidikan di lingkungan Unpad mulai mengikuti Pelatihan Bahasa Inggris Batch I yang diselenggarakan Direktorat Sumber Daya Manusia. Pelatihan yang digelar setiap hari Selasa dan Kamis di Gedung PPBS Unpad Kampus Jatinangor ini akan berlangsung selama 8 minggu ke depan.

Direktur Sumber Daya Manusia Unpad, Diana Sari, Ph.D. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur Sumber Daya Manusia Unpad, Diana Sari, Ph.D. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur Sumber Daya Manusia Unpad Diana Sari, PhD, mengatakan, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari Placement Test yang sudah diselenggarakan bulan Juni lalu. Berdasarkan seleksi TOEIC yang diikuti oleh 256 peserta tersebut, pihaknya mengklasifikasi nilai setiap peserta berdasarkan kelompok A hingga I.

“Kelas untuk pelatihan kali ini ialah peserta di kelompok C dan D dengan hasil TOEIC-nya 400 sampai 494,” ujar Diana saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (27/07).

Dipilihnya kelompok C dan D untuk mengikuti pelatihan ini bertujuan guna lebih mengoptimalkan kemampuan Bahasa Inggris khususnya komunikasi perkantoran. Diana menuturkan, kelompok ini memiliki potensi untuk diperkuat kemampuan komunikasinya.

“Ini juga untuk mempersiapkan Unpad menuju universitas riset dan berdaya saing regional. Artinya kita sudah mulai harus siap,” kata Diana.

Dengan fokus pada peningkatan pelayanan Unpad di sektor regional, maka pihaknya menggunakan model seleksi TOEIC. Model ini digunakan untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris dari penutur non-Bahasa Inggris dalam penggunaan sehari-hari di lingkungan perkantoran.

Kelompok A dan B, kata Diana, memiliki nilai TOEIC di atas 500. Kelompok ini memiliki kapasitas komunikasi yang sudah baik sehingga nantinya dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan tingkat advance, seperti pelatihan melakukan presentasi Bahasa Inggris, hingga menyusun draf atau laporan dalam Bahasa Inggris.

Lebih lanjut Diana menuturkan, hasil TOEIC ini juga menjadi bahan pemetaan kemampuan Bahasa Inggris di kalangan tenaga kependidikan. “Dengan pemetaan ini kami rencanakan akan mendistribusi tenaga kependidikan yang fasih berbahasa Inggris. Mudah-mudahan ini menjadi stimulan yang bagus untuk yang lainnya,” tambahnya.

Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat membangun rasa percaya diri untuk bisa berbahasa Inggris. Selain itu, Diana mengharapkan peserta dapat mendorong tenaga kependidikan lainnya untuk bisa mengoptimalkan kemampuan Bahasa Inggrisnya.

“Kalau percaya diri sudah tumbuh, keinginan untuk berbicara dan belajar juga semakin memungkinkan,” kata Diana.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Pelatihan Bahasa Inggris Batch I untuk Tenaga Kependidikan Mulai Dilaksanakan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Palawa Unpad Akan Lakukan Ekspedisi Padjadjaran Nemangkawi 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/07/2016] Sebanyak 10 mahasiswa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Palawa Universitas Padjadjaran akan menyelenggarakan “Ekspedisi Padjadjaran Nemangkawi 2016” pada bulan Agustus hingga September 2016. Ekspedisi ini bertujuan mengenalkan model pendakian zero waste mountaineering sekaligus melakukan pemetaan pendidikan di Tanah Papua.

Poster Ekspedisi Padjadjaran Nemangkawi 2016Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, model zero waste mountaineering merupakan pendakian dengan perbekalan yang berpotensi menghasilkan seminimal bahkan nihil sampah. Hal ini didasarkan pada banyak fenomena timbunan sampah yang ditinggal di gunung oleh para pendaki. Pada ekspedisi ini, Tim Palawa Unpad akan menerapkan Zero Waste Mountaineering dalam pendakian menuju puncak tertinggi Indonesia yaitu Puncak Carstenz.

Sementara pemetaan pendidikan yang dilakukan berupa pendataan faktor penghambat upaya literasi di Desa Ugimba, yang takjauh dari Puncak Cartenz, Papua. Pengambilan data dilakukan dengan harapan mendorong pengembangan pendidikan alternatif tanpa meninggalkan tradisi aslinya bagi masyarakat di Desa Ugimba.

Melalui penerapan zero waste mountaineering dan pendataan literasi, ekspedisi ini diharapkan mampu mengulas banyak Fenomena Petualangan dan Pendidikan di Tanah Papua. Penamaan “Nemangkawi” sebagai nama ekspedisi bukan tanpa alasan. Nama ini merupakan nama asli dari Puncak Carstenz. Nama ini berasal dari bahasa suku Amungme, suku tertua yang mendiami kaki pegunungan Jaya Wijaya, untuk menyebut puncak tertinggi di sana. Untuk itu, tim mengambil nama ini dengan tujuan mengenalkan kembali nama Nemangkawi pada masyarakat Indonesia.

Adapun hasil yang diharapkan dalam ekspedisi ini adalah dihasilkannya buku dan film tentang Zero Waste Mountaineering serta fenomena pendidikan di Desa Ugimba. Semua hasil tersebut akan dipaparkan dalam Seminar Ekspedisi Padjadjaran Nemangkawi 2016 sebagai penutup kegiatan.*

Rilis: tim Ekspedisi Padjadjaran Nemangkawi 2016/am

The post Palawa Unpad Akan Lakukan Ekspedisi Padjadjaran Nemangkawi 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kamis 28 Juli, Unpad Mulai Buka Pendaftaran Seleksi Masuk Program Sarjana Multi Kampus Pangandaran

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/07/2016] Mulai Kamis (28/07), Universitas Padjadjaran membuka pendaftaran Seleksi Masuk Pendidikan Sarjana Multi Kampus di Pangandaran. Masa pembelian PIN dimulai pada 28 Juli 2016, pukul 08.00 WIB hingga 5 Agustus 2016, pukul 16.00 WIB. Sementara pendaftaran online dibuka mulai 28 Juli 2016 pukul 12.00 Wib hingga 6 Agustus 2016 pukul 23.59 WIB. Adapun program studi yang membuka pendaftaran yaitu Administrasi Bisnis (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Peternakan (Fakultas Peternakan), Ilmu Komunikasi (Fakultas Ilmu Komunikasi), Keperawatan (Fakultas Keperawatan), dan Perikanan (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan).

logounpadMenurut Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si, seleksinya dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor semester 1 sampai semester 6, nilai Ujian Nasional dan nilai Ijazah bagi SMA/MA dan SMK. Seleksi ini boleh diikuti oleh lulusan SMA/MA/SMK negeri maupun swasta tahun 2014, 2015 dan 2016. “Peserta harus sudah dinyatakan lulus oleh satuan pendidikan dengan bukti ijazah SMA/MA/SMK. Bagi peserta yang dinyatakan lulus akan diumumkan pada 15 Agustus 2016,” tambahnya.

Adapun tahapan yang harus dilalui calon peserta adalah membuat dan mencetak Nomor Tagihan Biaya Seleksi SMUP  dengan mengakses http://pendaftaran.unpad.ac.id. Dengan nomor tagihan ini, peserta melakukan pembayaran ke Bank Mandiri sebesar Rp 300.000, dapat melalui teller, ATM, ataupun internet banking. Setelah membayar, calon peserta akan memperoleh Nomor Jurnal dan PIN.

“Simpan dengan baik Nomor Jurnal dan PIN yang peserta miliki, karena Nomor Jurnal dan PIN tersebut akan digunakan untuk seluruh proses seleksi SMUP, meliputi pengisian biodata online, pencetakan kartu peserta ujian, dan registrasi mahasiswa baru apabila peserta diterima,” lanjut Dr. Soni.

Selain Nomor Jurnal dan PIN, ketika melakukan pendaftaran online ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, seperti data pribadi lengkap, data asal pendidikan, data pribadi orang tua/wali, dan pilihan program studi. Selain itu, persiapkan juga scan rapor semester 1 sampai dengan 6, dengan ukuran masing-masing maksimum 300 kbyte dan minimum 100 kbyte, juga pas foto berwarna 3×4 dengan ukuran maksimum 100 kbyte dengan format JPG. Pas foto harus menggunakan pakaian dan pose formal untuk kebutuhan akademik. Untuk melakukan input nilai rapor, skala nilai yang digunakan adalah 1-100. Untuk rapor yang memiliki nilai berskala 1-4 atau 1-10, diharuskan dikonversikan ke skala 100, resmi dari sekolah.

Pengisian biodata online hanya dapat dilakukan satu kali. Tidak diberikan fasilitas untuk melakukan perubahan atau perbaikan data. Data yang diisikan pun harus sesuai dengan data asli. Apabila ditemukan ketidaksesuaian, dapat menggugurkan kelulusan. Setelah mengisi biodata online, calon peserta diharuskan untuk mencetak biodata dan pernyataan menggunakan kertas berukuran A4, untuk kemudian melengkapi isian biodata dan pernyataan tersebut.

Seluruh informasi mengenai pendaftaran SMUP Pendidikan Sarjana Multi Kampus di Pangandaran ini dapat diakses di https://smup.unpad.ac.id/pendaftaran-s1-multi-kampus-pangandaran/. Bila calon peserta mengalami kesulitan dalam melakukan pendaftaran, silakan menghubungi SMUP Unpad melalui no telepon: (022) 84288819 atau (022) 84288828, No. Fax. (022) 84288838 atau melalui Humas Unpad, No Telepon: (022) 84288866, No. Faks. (022) 84288898 atau e-mail: humas@unpad.ac.id.*

Laporan oleh: Marlia / eh

The post Kamis 28 Juli, Unpad Mulai Buka Pendaftaran Seleksi Masuk Program Sarjana Multi Kampus Pangandaran appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa FH Unpad Berpartisipasi dalam Kompetisi International Maritime Law Arbitration Moot di Inggris

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/07/2016] Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran berpartisipasi dalam kompetisi “The 17th International Maritime Law Arbitration Moot (IMLAM) di Exeter dan London, Inggris, 2 – 8 Juli lalu. Kompetisi yang sudah digelar tujuh belas kali ini diikuti oleh 28 tim yang berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Australia, Hongkong, India, Inggris, Spanyol, Perancis, Sri Lanka, dan Belanda.

Tim mahasiswa FH Unpad yang berpartisipasi dalam kompetisi IMLAM di Exeter dan London, Inggris, 2 – 8 Juli 2016. *

Tim mahasiswa FH Unpad yang berpartisipasi dalam kompetisi IMLAM di Exeter dan London, Inggris, 2 – 8 Juli 2016. *

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, kompetisi ini merupakan salah satu kompetisi moot court atau sidang semu tahunan yang mengangkat berbagai isu seputar hukum pengangkutan laut yang diselesaikan dalam suatu proses arbitrase sebagai tema utamanya.

Adapun latar belakang keikutsertaan FH Unpad di ajang IMLAM ini didasarkan atas kebutuhan akan relasi dan pengetahuan yang bersifat global. Kasus sengketa bukan tidak mungkin akan terjadi di era dimana transaksi antar negara dan antar benua bukan lagi sesuatu yang sulit. Sengketa tersebut bisa terjadi antara dua perusahaan antar dua negara dengan sistem hukum yang berbeda sehingga membutuhkan akomodasi penyelesaian oleh pihak ketiga.

Untuk itu, proses arbitrase dan ragam aturan komersial internasional hadir guna menyelesaikan sengketa tersebut. Proses ini seyogyanya harus menjadi sesuatu yang familiar, terutama di kalangan mahasiswa hukum. Perkenalan dengan berbagai isu sengketa dan proses penyelesaiannya inilah yang ingin dicapai Unpad dalam kompetisi tersebut.

Dalam kompetisi tersebut, tim Unpad merepresentasikan klien hipotesisnya ke dalam empat babak. Dalam empat babak tersebut, tim berhadapan dengan tim dari University of Malaya, City University London, University of Sydney, dan Gujarat National Law University. Tim berhasil mempertahankan argumennya sekaligus memenangkan kasus dengan lawan dari University of Malaya dan City University London.

Keikutsertaan tim dalam kompetisi ini tidak lepas dari dukungan penuh universitas, fakultas, dan Ikatan Alumni FH Unpad. Selain itu, tim juga mendapat dukungan dari BANI Arbitration Center, Telkomsel, Mochtar Karuwin Komar Law Firm, Pupuk Kujang Cikampek, Hermawan Juniarto Law Firm, Pupuk Kaltim, ABNR Law Firm, dan The British Institute (TBI).*

Rilis: FH Unpad/am

The post Mahasiswa FH Unpad Berpartisipasi dalam Kompetisi International Maritime Law Arbitration Moot di Inggris appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ingin Kembangkan Pengelolaan Unit Layanan Terpadu, Unpad Kunjungi ULT Kemdikbud

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/07/2016] Unit Layanan Terpadu Universitas Padjadjaran melakukan studi komparatif ke Unit Layanan Terpadu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (28/07). Tim Unpad yang turut mengikuti kegiatan ini adalah Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik, Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si, beserta tim ahli perumus  Layanan Terpadu Unpad yaitu Dr. Drs. Heru Nurasa, M.Si, Dr. Rer. Nat. Ir. Suseno Amien, dan Bonti, S.AP.,M.Si. kemudian, para Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Unpad, serta para staf Unit Layanan Terpadu Unpad.

Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, berbincang dengan ... saat kunjungan Unpad ke Unit Layanan Terpadu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (28/07). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim (kanan), berbincang dengan pengelola Unit Layanan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (28/07). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

“Kami ingin belajar, bagaimana layanan terpadu di sini,” kata Dr. Soni saat menyampaikan sambutannya.

Rombongan dari Unpad diterima oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud Asianto Sinambela, beserta Kepala Bagian Layanan Terpadu, Setiono, dan sejumlah Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud.

Dalam kesempatan tersebut, Asianto Sinambela mengungkapkan bahwa ULT Kemendikbud dibentuk pada April 2015. ULT pun menjadi salah satu produk andalan untuk meningkatkan citra Kemendikbud. Secara berkala, pihaknya melakukan survei untuk mengukur performa pelayanan mereka.

“Dari pengalaman kami, tingkat antusiasme masyarakat dalam memberikan apresiasi itu meningkat terus, karena memang mereka bisa mendapatkan pelayanan yang cepat sesuai dengan ekspetasi mereka,” ungkap Asianto.

Sementara itu, Setiono mengungkapkan bahwa Bagian Layanan Terpadu Kemendikbud berada di bawah Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, selain juga bagian lain seperti Bagian Informasi, Bagian Publikasi, dan Bagian Hubungan Antar Lembaga.

Dari kunjungan Unpad ini, ia pun mengharapkan akan ada sinergi antara kedua pihak dalam melakukan pelayanan masyarakat. Selain itu, ia juga mengharapkan tim Unit Layanan Terpadu Unpad dapat memberikan kajian akademik terhadap layanan ULT Kemendikbud.

ult2ult3Ditemui usai acara, Dr. Soni mengungkapkan bahwa Unpad melakukan kunjungan ke Kemendikbud karena unit ini memiliki banyak persamaan dengan unit layanan terpadu yang tengah dikembangkan Unpad. ULT Kemendikbud pun dinilai sudah dapat membuktikan proses layanan yang baik pada masyarakat.

“Kita saat ini sebenarnya yang utama adalah belajar best practice layanan terpadu di Kemendikbud. Ini juga kita terbuka untuk belajar di unit-unit yang lainnya,” ungkap Dr. Soni.

Saat ini, Unpad terus melakukan pegembangan Unit Layanan Terpadu yang lebih komprehensif. Tim Layanan Terpadu juga tengah melakukan pengolahan kategorisasi layanan dari setiap Direktorat yang ada di Unpad. Setidaknya, ada 624 jenis layanan yang sedang disiapkan dan akan dikategorisasikan.

“Unit ini akan memberikankan layanan, baik pada mahasiswa, dosen, tenaga pendidikan, maupun masyarakat, yang ingin mendapatkan layanan di Universitas Padjadjaran, khususnya  di kantor Rektorat,” kata Dr. Soni.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Ingin Kembangkan Pengelolaan Unit Layanan Terpadu, Unpad Kunjungi ULT Kemdikbud appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Bahas Program Kerja ASUP Jabar dengan Pemkab Sumedang

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/07/2016] Program Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran Jawa Barat (ASUP Jabar) di Kabupaten Sumedang mulai menyasar beberapa rencana program kerja. Penanganan sektor kesehatan dan peningkatan kualitas masyarakat yang menjadi Orang Terkena Dampak (OTD) di proyek Waduk Jatigede merupakan fokus kerja utama Unpad di Sumedang.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad Dr. Keri Lestari (kiri) saat membahas program ASUP Jabar bersama Pemkab Sumedang di Ruang Rapat Kantor DPRD Kabupaten Sumedang, Jumat (29/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad Dr. Keri Lestari (kiri), saat membahas program ASUP Jabar bersama Pemkab Sumedang di Ruang Rapat Kantor DPRD Kabupaten Sumedang, Jumat (29/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut dibahas dalam rapat konsolidasi program ASUP Jabar di Ruang Rapat Kantor DPRD Kabupaten Sumedang, Jumat (29/07) pagi. Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kab. Sumedang Dadi Mulyadi, Kadis Pendidikan Sumedang E. Hendrawan, serta Direktur RSUD Sumedang dr. Hilman Taufik.

Sementara dari pihak Unpad hadir Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad Dr. Keri Lestari, Koordinator ASUP Jabar di Sumedang Dr. Nina Djustiana, serta para guru besar yang melakukan program Profesor Masuk Desa di Sumedang.

Nina mengatakan, di sektor peningkatan kualitas kesehatan, Kabupaten Sumedang memerlukan jumlah tenaga kesehatan dan administrasi kesehatan untuk ditempatkan di RSUD dan Puskesmas. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, pihaknya membutuhkan sekitar 20 tenaga dokter untuk ditempatkan di Puskesmas di wilayah Sumedang.

“Kita usahakan untuk terpenuhi, dari pihak Sumedang juga akan membantu untuk penyediaan beasiswa,” ujar Nina yang juga sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad tersebut.

Selain mendistribusikan tenaga kesehatan, pihaknya juga akan menggelar operasi celah bibir dan langit-langit serta bakti sosial di wilayah Sumedang. Masyarakat Sumedang pun dapat melakukan operasi celah bibir dan langit-langit secara gratis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unpad.

asup sumedang 1 -tediSementara dari sektor penanganan OTD Jatigede, Unpad akan mendorong penguatan kesejahteraan bagi masyarakat yang terkena dampak di pembangunan di waduk tersebut. Program ini dimotori oleh Guru Besar FISIP Unpad Prof. Opan S. Suwartapradja yang telah melakukan penelitian unggulan Unpad Academic Leadership Grant (ALG) di kawasan Jatigede.

Adapun program lain yang akan dilakukan ialah penyempurnaan model saluran irigasi di wilayah pesawahan Sumedang.

Keri pun menyambut baik rencana program yang akan dilakukan Unpad di Sumedang. Khusus untuk penguatan sektor kesehatan, pihaknya siap untuk mendistribusikan tenaga kesehatan ke wilayah Sumedang. Pendistribusian ini sesuai dengan pola pendidikan Kedokteran yang akan diterapkan pada tahun akademik 2016/2017, yaitu mewajibkan mahasiswa Kedokteran Unpad mengabdi di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat setelah lulus nanti.

“Diharapkan bahwa pendidikan kita dapat memenuhi kebutuhan SDM di wilayah Jawa Barat,” kata Keri.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Bahas Program Kerja ASUP Jabar dengan Pemkab Sumedang appeared first on Universitas Padjadjaran.


Iwan Abdurrahman, “Dengan kebersamaan, Kita Akan Punya Energi Besar Jadi Pembina Nusa Bangsa”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/08/2016] Penggubah Himne Universitas Padjadjaran, Iwan Abdurrahman, mengajak civitas academica untuk memaknai kembali Himne Unpad sebagai norma yang menjadi bagian dari kehidupan. Ia berpendapat, himne merupakan representasi para pendahulu Unpad yang telah membaktikan diri untuk kepentingan banyak orang.

Iwan Abdurrahman ketika memberi motivasi kepada peserta Pengembangan Kurikulum Transformatif Unpad di Lembang, Kab. Bandung Barat, Sabtu (30/07). (Foto oleh: DadanT.)*

Iwan Abdurrahman ketika memberi motivasi kepada peserta Pengembangan Kurikulum Transformatif Unpad di Lembang, Kab. Bandung Barat, Sabtu (30/07). (Foto oleh: DadanT.)*

“Himne ini bukan sekadar kata-kata yang dicipta begitu saja. Sama halnya dengan PIP Unpad ‘Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup’, itu pernyataan yang lahir dari tekad diri para pendahulu Unpad,” cerita Iwan dalam acara lanjutan Pengembangan Kurikulum Transformatif Unpad di Situ Lembang,Kab. Bandung Barat, Sabtu (30/07).

Acara ini merupakan lanjutan dari Lokakarya Kurikulum Transformatif Unpad yang digelar Juni lalu. Acara diikuti oleh pimpinan universitas dan fakultas, manajer pembelajaran dan kemahasiswaan fakultas,kepala program studi, tenaga kependidikan, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan.

Di tengan hutan latihan Situ Lembang, pria yang akrab disapa Abah Iwan ini mengajak peserta untuk napak tilas bagaimana Himne Unpad lahir. Abah Iwan berbagi cerita, 46 tahun lalu, di tengah hutan tersebut Himne Unpad lahir.

“Himne ini bukan karangan. Itu lagu dari pohon-pohon di tempat ini yang seumur hidupnya memberikan dirinya untuk kepentingan kita semua,” kata Abah Iwan.

Semangat bakti yang telah dikobarkan para pendahulu Unpad ini harus dijaga dan diteruskan oleh civitas academica saat ini. Abah mengatakan, Unpad melalui berbagai aktivitas Tridharma-nya harus menjadi harapan terutama bagi masyarakat Jawa Barat.

Hal ini tentunya harus ada dalam diri civitas academica. Abah Iwan mengatakan, apabila civitas academica hanya memikirkan diri sendiri, semangat itu tidak akan pernah ada. “Kalau dikasih Unpad yang sudah maju itu gampang. Tetapi (ketika) bertambah berat tugas kita, itu kehormatan yang tidak dimiliki yang lain,” kata Abah Iwan.

humas unpad 2016_07_30 lembang 2 -DADANDalam kesempatan tersebut, Abah Iwan bercerita sekaligus membawakan lagu-lagu gubahannya guna memotivasi civitas academica Unpad. Di akhir ceritanya, Abah mendorong civitas academica untuk menjalin kebersamaan guna menghidupkan “ruh” Unpad.

“Kita Unpad disatukan oleh sesuatu yang bukan hanya sekadar bring kaditu bring kadieu, bahkan ketika kita berjauhan, fakultas berbeda, tapi kita punya ruh Unpad yang sama,” ujar Abah Iwan.

Pola kebersamaan ini pula yang terus digulirkan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad. Melalui pola pembelajaran transformatif, Unpad diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan perubahan bangsa.

“Dengan kebersamaan, kita akan memiliki energi yang besar. Ini akan memberikan kekuatan bagi untuk berbuat sesuatu, bukan bagi almamater saja, tetapi sebagai insan abdi masyarakat pembina nusa bangsa,” tutur Rektor.

Acara yang digelar di Situ Lembang ini dimulai dengan berjalan bersama sejauh 6 km. Usai pengarahan, peserta pun berdiskusi per fakultas guna mengembangkan kapasitas fakultas dan universitas.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Iwan Abdurrahman, “Dengan kebersamaan, Kita Akan Punya Energi Besar Jadi Pembina Nusa Bangsa” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Program Studi Hubungan Masyarakat Fikom Unpad Raih Akreditasi A

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/08/2016] Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran memperoleh akreditasi peringkat A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) terhitung tanggal 23 Juni 2016 sesuai dengan Surat Keputusan No.1056/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2016 yang berlaku sampai dengan 23 Juni 2021. Sebelumnya prodi Humas memiliki akreditasi peringkat C sebagai konsekuensi program studi baru sejak diterimanya surat izin operasional program studi secara de jure pada tanggal 13 November 2013.

fikomNilai akreditasi ini merupakan salah satu persyaratan satuan pendidikan untuk dapat mengeluarkan sertifikat atau ijasah adalah terakreditasinya satuan pendidikan baik di tingkat institusi maupun di tingkat program studi. Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas kepada publik yang dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Penilaian akreditasi ini dilakukan oleh pemerintah pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan yang dilaksanakan oleh badan/lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk melakukan akreditasi.

Dengan diperolehnya akreditasi dari BAN-PT, lulusan Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas) Fikom Unpad akan lebih mudah mengisi kesempatan untuk bekerja pada sektor kehumasan/komunikasi yang lebih profesional yang dilengkapi dengan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Komunikasi/Kehumasan Fikom Unpad. Jelang era MEA, lowongan pekerjaan untuk bidang kehumasan/komunikasi dari beberapa perusahaan multinasional dan lembaga pemerintahan mensyaratkan program studinya minimal berakreditasi B, bahkan harus A.

Usaha akreditasi ini dimulai pada tahun 2014 sejak kepemimpinan Trie Damayanti, S.Sos., M.Si dan Dr. Yanti Setianti, S.Sos., M.Si. yang kemudian dilanjutkan oleh kepemimpinan Dr. Susie Perbawasari, M.Si. dan Aat Ruchiat Nugraha, S.Sos., M.Si. sebagai penanggungjawab penyelesaian Borang Akreditasi 3A dan 3B untuk disampaikan ke BAN-PT pada Maret 2016.

Selanjutnya, pada tanggal 1-3 Mei 2016 permohonan akreditasi prodi Humas disetujui oleh BAN-PT dengan asesor Dr. Turnomo Rahardjo dari Universitas Diponegoro dan Dr. Catur Suratnoadji, M.Si dari UPN Veteran Surabaya untuk melakukan visitasi dan verifikasi atas borang (self study report) yang dilakukan selama 3 hari di kampus Fikom Unpad melalui pemeriksaan dokumen-dokumen pendukung proses belajar mengajar (portofolio perkuliahan), peninjauan fasilitas program studi, dan tatap muka dengan pimpinan fakultas,  dosen, mahasiswa, alumni, dan dunia industri sebagai pengguna lulusan (User).

Dalam proses mendapatkan akreditasi BAN-PT ini, jelas sekali bahwa hubungan erat antara dunia akademik, industri, pemerintah, dan alumni sangat diperlukan untuk menyinergikan visi dan misi capaian kualitas lulusan di bidang kehumasan yang lebih berkualitas. *

Rilis oleh: Fikom Unpad / eh

 

The post Program Studi Hubungan Masyarakat Fikom Unpad Raih Akreditasi A appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Bebaskan Biaya Kuliah Kedokteran untuk Bangun Kembali Marwah Pengabdian Dokter

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/08/2016] Calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran program studi Sarjana Kedokteran dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Tahun Akademik 2016/2017 beserta orang tua melakukan penandatanganan Ikatan Kerja di Ruang Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad Jln. Eijckman No. 38, Bandung, Senin (01/08).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, menyaksikan penandatanganan Surat Perjanjian Ikatan Kerja bagi calon mahasiswa program studi Pendidikan Dokter dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Unpad di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Senin (1/08). (foto oleh: Tedi Yusup)

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, menyaksikan penandatanganan Surat Perjanjian Ikatan Kerja bagi calon mahasiswa program studi Pendidikan Dokter dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Unpad di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Senin (1/08). (foto oleh: Tedi Yusup)

Penandatanganan ikatan kerja ini merupakan tindak lanjut terkait program distribusi tenaga Dokter dan Dokter Spesialis di seluruh wilayah Indonesia. Melalui program tersebut, Unpad menggratiskan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis mulai tahun akademik 2016/2017.

Acara penandatanganan ikatan kerja ini dihadiri langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, Dekan FK Unpad Dr. Yoni Fuadah Syukriani, dr., M.Si., SpF, DFM, dan Direktur Pendidikan Unpad Prof. Dr. Budi Setiabudiawan. Di hadapan orang tua dan calon mahasiswa baru, Rektor mengatakan, alasan program pembebasan biaya kuliah ini bukan semata-mata mendistribusikan tenaga Dokter dan Dokter Spesialis ke daerah. Program ini dimaksudkan untuk membangun kembali marwah (muruah: kehormatan diri, nama baik) pengabdian seorang dokter.

“Tanpa atau adanya penandatanganan perjanjian tadi, marwah pengabdian itu harus sudah muncul cukup kuat,” kata Rektor.

Tingginya biaya pendidikan di kedokteran biasanya menjadi sarana “investasi” bagi sebagian orang untuk mendapatkan hasil yang seimbang jika dilihat dari sudut ekonomi. Hal ini yang sering menjadikan praktik kedokteran menjadi terdistorsi dari sikap pengabdian dokter yang sebenarnya.

Faktor inilah yang menjadi upaya Unpad untuk menggratiskan biaya kuliah hingga lulus menjadi seorang Dokter dan Dokter Spesialis. Dorongan pengabdian ini pula yang telah diterapkan Unpad ke dalam kurikulum pembelajaran di Fakultas Kedokteran.

“Kami bertekad sungguh-sungguh untuk menghasilkan dokter yang tidak biasa. Dengan proses pendidikan pun kami bangun model pendidikan yang juga tidak biasa. Kami paparkan mereka pada tantangan pengabdian yang sebenarnya,” jelasnya.

Fak Kedokteran 2016 -tediUntuk itu, Rektor mengatakan calon mahasiswa baru harus siap dengan model pendidikan tersebut. Rektor pun berjanji ke depan untuk tidak mengeluarkan ijazah kepada lulusan FK Unpad manakala tidak siap melakukan pengabdian. “Dia tidak akan jadi dokter, karena ijazahnya tidak akan saya berikan,” imbuhnya.

Adapun perjanjian ikatan kerja ini, lanjut Rektor, merupakan landasan hukum dari implementasi program tersebut. Namun, secara hakikat pendidikan maupun praktik kedokteran sebetulnya melebihi landasan hukum tersebut.

“Kami sudah diatur oleh etika,” tegas Rektor.

Terkait lokasi pendistribusian, Rektor mengatakan seluruh wilayah Indonesia akan menjadi lokasi distribusi. Ini didasarkan pada kebutuhan akan tenaga Dokter dan Dokter Spesialis di wilayah tersebut.

“Di lokasi manapun, kita siap saja. Dan saya yakin Anda siap,” pungkas Rektor.

Pada acara penandatanganan tersebut, setiap calon mendapatkan dua berkas Surat Perjanjian Ikatan Kerja yang ditandantangani oleh orang tua dan calon yang bersangkutan. Surat ini merupakan perjanjian langsung antara Rektor, orang tua/wali, dan calon mahasiswa.

Pada tahun akademik 2016/2017, FK Unpad menerima 125 calon mahasiswa baru dari jalur SNMPTN, 140 calon mahasiswa baru dari jalur SBMPTN, dan 110 calon mahasiswa baru Program Spesialis. *

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Bebaskan Biaya Kuliah Kedokteran untuk Bangun Kembali Marwah Pengabdian Dokter appeared first on Universitas Padjadjaran.

SPM Unpad Gelar Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal Batch 2

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/08/2016] Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Padjadaran menggelar Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal di Lingkungan Unpad Batch 2 di Hotel Aston Primera Pasteur, Senin (1/08) dan Selasa (2/08) besok. Kegiatan ini diikuti oleh 47 peserta yang merupakan Auditor Internal dan Ketua Unit Penjaminan Mutu (UPM) Fakultas di Lingkungan Unpad yang belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya.

Suasana Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal di Lingkungan Unpad Batch 2 di Hotel Aston Primera Pasteur, Senin (1/08). Pelatihan akan berlangsung dua hari hingga Selasa besok. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal di Lingkungan Unpad Batch 2 di Hotel Aston Primera Pasteur, Senin (1/08). Pelatihan akan berlangsung dua hari hingga Selasa besok. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ditemui di sela acara, Kepala SPM Unpad, Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, mengungkapkan bahwa pelatihan ini digelar untuk meningkakan mutu pendidikan tinggi yang ada di Unpad, dan untuk meningkatkan kompetensi para Auditor yang ada di Unpad agar menjadi setara Asesor.

“Dari asesor-asesor yang lulus sertifikasi ini, mereka nanti akan ditugaskan untuk mendampingi prodi bersama asesor BAN PT yang ada di Unpad. Jadi berpasangan, sambil kita melakukan  kaderisasi,” ujar Dr. Funny.

Dengan demikian,  saat melakukan pendampingan ke program studi, para peserta sudah paham mengenai parameter-parameter prodi yang bermutu. Selain itu, kegiatan ini juga digelar untuk menjaring jumlah Asesor Internal di lingkungan Unpad yang kompeten sesuai keahliannya. Diharapkan dari pelatihan ini dapat terjaring peserta yang telah memenuhi kualifikasi untuk direkomendasi dan dilamarkan oleh SPM Unpad menjadi Asesor Eksternal (BAN PT) yang berkiprah di tingkat Nasional.

“Kita juga ingin memilih calon-calon Asesor yang akan kita lamarkan ke BAN PT. Jadi jika dari para peserta yang lulus ini ada yang memenuhi kualifikasi yang ditentukan oleh BAN PT, nah kita akan dorong mereka untuk masuk,” ungkap Dr. Funny.

Adapun pelatihan serupa digelar dalam 3 batch pada tahun ini, dimana Batch 3 akan digelar akhir tahun 2016 mendatang. Pada Pelatihan Asesor Batch 1 yang digelar beberapa waktu lalu, SPM Unpad telah meluluskan sebanyak 18 Asesor Internal dari 35 peserta yang telah mengikuti pelatihan.

Dalam pelatihan ini, selain mendapatkan pemaparan materi dari para pembicara, para peserta juga langsung melakukan praktik. Mereka dibagi menjadi 8 kelompok untuk melakukan simulasi silang dengan diberikan software instrumen Pengukuran dan Penilaian Borang Program Studi yang ada di lingkungan Unpad. Di hari pertama, peserta mendapatkan materi tentang pengukuran dan penilaian Borang Standar 3A (Program Studi) Standar 1-7, dan di hari kedua peserta mendapatkan materi mengenai Pengukuran Borang Standar 3B (Fakultas) Standar 1-7 dan evaluasi diri.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post SPM Unpad Gelar Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal Batch 2 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik 2.547 Wisudawan Unpad

$
0
0

[Unpad. ac.id, 2/08/2016] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad melantik 2.547 lulusannya pada pelaksanaan Wisuda Lulusan Gelombang IV Tahun Akademik 2015/2016, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, 2-4 Agustus 2016. Jumlah tersebut meliputi lulusan Program Doktor, Magister, Spesialis, Profesi, Sarjana, dan Diploma.

Rektor Unpad, saat menyampaikan pidato pada Wisuda Unpad Gelombang IV Tahun Akademik 2015/2016 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa (2/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, saat menyampaikan pidato pada Wisuda Unpad Gelombang IV Tahun Akademik 2015/2016 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa (2/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kepada seluruh wisudawan insan abdi masyarakat yang saya banggakan, kami titipkan nama baik Universitas Padjadjaran. Tetaplah menjalin tali silaturahim dengan almamater, agar kita bersama-sama bahu membahu mendarmabaktikan potensi kita masing-masing untuk kita transformasikan menjadi kemaslahatan bagi bangsa dan negara Indonesia,” kata Rektor dalam pidatonya.

Secara khusus, Rektor pun mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang lulus dengan predikat terbaik untuk masing-masing jenjang. Wisudawan terbaik Program Doktor diraih oleh Sukiman dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, wisudawan terbaik Program Magister diraih Anissa Saraswati Raksanagara dari Prodi Manajemen (Sains) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, wisudawan terbaik Program Spesialis diraih oleh Prajna Metta dari Prodi Periodontik Fakultas Kedokteran Gigi, wisudawan terbaik Program Profesi diraih oleh Nurul Hidayah dari Prodi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi, wisudawan terbaik Program Sarjana diraih oleh Ayuni Cipta Dewi dari Prodi Peternakan Fakultas Peternakan, dan wisudawan terbaik Program D-III diraih oleh Fazlan Mualif dari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selain itu, Unpad juga memberikan penghargaan kepada wisudawan tertua, Marleen Sunyoto dari Program Studi Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian, yang lulus pada usia 62 tahun 4 bulan, dan wisudawan termuda program Sarjana, Fatimah Alfritta Rindani dari Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang lulus pada usia 19 tahun 11 bulan.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga mengungkapkan sejumlah gagasan terkait dengan pengembangan dan kemajuan Unpad, serta berbagai informasi tentang apa yang telah dilakukan Unpad dalam tiga bulan terakhir.

Salah satunya, adalah dalam upaya pengembangan inovasi. Rektor mengungkapkan bahwa pengembangan inovasi yang dilakukan haruslah dilandasi nilai-nilai etika tertentu yang mampu mengendalikan dan mengarahkan pengembangan inovasi untuk kemaslahatan masyarakat luas. Rektor pun mengutip pernyataan Kirsten E. Martin yang menyatakan bahwa inovasi antara lain dapat mempengaruhi banyak orang dan bahwa inovasi merupakan tanggung jawab bersama.

“Sebagai konsekuensi, Unpad berkeyakinan bahwa suatu inovasi perlu dilandasi oleh nilai-nilai etik yang menjamin bahwa inovasi tersebut tidak akan disalahgunakan atau berdampak negatif terhadap masyarakat luas. Sebaliknya, inovasi yang dikembangkan haruslah memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat luas. Kami menyebut inovasi yang berlandaskan nilai-nilai etika tersebut sebagai innovaethics,” papar Rektor.

Terkait dengan memperkuat peran Unpad dalam menjaga etika pengembangan inovasi, Unpad ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia sebagai satu dari empat perguruan tinggi negeri di Indonesia yang ditugaskan untuk mengembangkan Pusat Dukungan Teknologi dan Inovasi Nasional dalam rangka mendukung inovasi melalui akses teknologi dengan kemudahan memperoleh informasi dan data dari Pusat Data di World Intellectual Property Organization.

“Di lingkungan Universitas Padjadjaran, dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang dimiliki, yaitu ‘Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional’, riset-riset inovatif yang dikembangkan akan senantiasa didasarkan pada nilai-nilai etik dan filosofi yang terkandung dalam PIP tersebut,” kata Rektor.*

Lampiran:
Pidato Rektor pada Wisuda Gelombang IV Tahun Akademik 2015/2016

wisuda 10 -tedi wisuda 8 -tedi wisuda 6 -tedi wisuda 7 -tedi wisuda 4 -tedi wisuda 5 -tedi wisuda 3 -tedi wisuda 2 -tedi wisuda 1 -tedi

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Rektor Lantik 2.547 Wisudawan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live