Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya Topeng Benjang Ujungberung

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/12/2016] Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkung Seni Sunda (Lises) Universitas Padjadjaran kembali melaksanakan penelitian dan pengembangan budaya Sunda. Pada kesempatan kali ini, Lises Unpad melakukan dokumentasi budaya Topeng Benjang di Ujungberung, Bandung. Dokumentasi dilakukan selama beberapa hari untuk memenuhi pengumpulan data, dimulai pada 29 Oktober 2016, dan dilanjutkan pada 3-4 Desember 2016.

Empat karakter Topeng Benjang dari Ujungberung Bandung.*

Empat karakter Topeng Benjang dari Ujungberung Bandung.*

Benjang merupakan seni tradisi yang berasal dari Tatar Sunda, yang terdiri dari Benjang Helaran, Benjang Topeng, dan Benjang Gulat. Pada awalnya seni Benjang dimulai dari Benjang Gulat.  Benjang Helaran kemudian digelar untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa akan dilaksanakan Benjang Gulat. Namun, karena terdapat kekosongan waktu antara Benjang Helaran dengan Benjang Gulat, digelarlah Topeng Benjang.

Topeng Benjang terdiri dari 4 karakter, yaitu Putri, Emban (menyon), Satria, dan Rahwana. Karakter pada topeng ini mewakili setiap sifat dari manusia, seperti Putri yang memiliki sifat baik hati, Emban yang memiliki karakter lucu dan dapat menghibur, Satria yang memiliki karakter gagah berani, dan Rahwana yang memiliki sifat antagonis. Pada awalnya Topeng Benjang dimainkan oleh satu orang laki-laki yang memainkan semua karakter. Seiring berjalannya waktu, Topeng Benjang dapat dibawakan oleh perempuan,  dan keempat karakter Topeng Benjang pun dapat dibawakan oleh orang yang berbeda-beda, meski masih ada yang membawakan 4 karkater langsung oleh satu orang.

Pada Benjang yang dibawakan oleh satu orang, penampil akan mengenakan kostum dengan ditumpuk, dan aksesoris di kepala tidak menggunakan sanggul, hanya ditutup oleh kain agar mempermudah dalam pergantian karakter. Apabila dibawakan oleh orang yang berbeda, warna kostum lebih diperhatikan dan disesuaikan dengan karakter masing-masing, seperti Putri menggunakan kostum putih, Emban dengan warna merah, Satria lebih dominan dengan warna hijau, dan Rahwana menggunakan warna merah.

gambar-2 gambar1 img_5296

Pergeseran juga terjadi pada durasi tarian. Dulu, dulu tarian ini berlangsung selama sekitar 2 jam, dimana pergantian setiap karakter Topeng Benjang dilakukan 25 menit sekali. Saat ini, Topeng Benjang pada setiap karakternya memiliki durasi sekitar 3-4 menit.

Topeng Benjang memiliki ciri khas. Dalam gerakannya terdapat senggolan, angin-angin, dan ada yang disebut dengan mincid benjang. Pada karakter Satria dan Rahwana terdapat gerakan pencak silat yang dimaksudkan untuk memberitahu bahwa setelah Topeng Benjang terdapat Benjang Gulat. Pada karakter Emban pun terdapat gerakan pencak silat, namun dibuat main-main karena karakter dari Emban sendiri memanguntuk menghibur. Ciri khas lain dari tari Topeng Benjang adalah tangan yang selalu mengepal hampir di setiap gerak tarinya. Bentuk kepalan tangan dalam tari Topeng Benjang merupakan wujud kekuatan atau keperkasaan seorang pria.*

Rilis oleh: Lises Unpad / art

The post Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya Topeng Benjang Ujungberung appeared first on Universitas Padjadjaran.


Galeri Foto: Dramatic Reading “Kisah Perjuangan Suku Naga”

Lakon Ceurik Oma yang Tetap Relevan di Masa Kini

$
0
0

Unpad.ac.id, 14/12/2016] Guru Besar yang juga Rektor ke-10 Universitas Padjadjaran, Prof. Ganjar Kurnia, menyutradarai pertunjukan Gending Karesmen “Ceurik Oma” karya RH. Yana Sunarya. Pertunjukan tersebut dipentaskan di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (14/12).

Gending Karesmen "Ceurik Oma" karya RH Yana Sunarya dipentaskan dengan sutradara Prof. Ganjar Kurnia di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (14/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Gending Karesmen “Ceurik Oma” karya RH Yana Sunarya dipentaskan dengan sutradara Prof. Ganjar Kurnia di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (14/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Lakon Ceurik Oma dipentaskan melalui jenis gending karesmen, yaitu drama yang dialognya ditembangkan dengan gaya Cianjuran oleh para pemainnya sambil diiringi alunan petikan kecapi dan suling. Pertunjukan ini diproduksi oleh tim Rumawat, Disparbud Jawa Barat, Unpad, Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda, serta beberapa organisasi kebudayaan di Jawa Barat.

Secara singkat, lakon Ceurik Oma bercerita tentang kisah hidup Nyi Rd. Oma saat menjadi istri seorang Bupati suatu wilayah di Keresidenan Sunda. Suatu hari, dalam keadaan getir orang tua sang Bupati memaksa anaknya untuk menceraikan Oma karena dianggap bukan berasal dari keturunan ningrat. Dengan terpaksa, Oma pun pergi menyendiri meninggalkan segalanya.

Takdir berkata lain, Oma kemudian menikah lagi dengan seorang pria yang kelak akan menjadi Bupati. Takdisangka, mantan suami Oma justru turun jabatan menjadi patih dari Bupati yang notabene suami Oma.

Prof. Ganjar menilai, lakon yang ditulis pada medio 1900-an ini sampai sekarang masih relevan dengan kondisi zaman saat ini. “Kalau kita lihat drama-drama di televisi saat ini, kita bisa lihat bagaimana urusan mertua macam-macam sekali. Dan itu masih terjadi saat ini,” ujarnya.

humas-unpad-2016_12_14-ceurik-oma-3-dadan humas-unpad-2016_12_14-ceurik-oma-6-dadan humas-unpad-2016_12_14-ceurik-oma-4-dadan humas-unpad-2016_12_14-ceurik-oma-5-dadan humas-unpad-2016_12_14-ceurik-oma-2-dadan humas-unpad-2016_12_14-ceurik-oma-7-dadan ceurik-oma-7-tedi ceurik-oma-4-tedi ceurik-oma-1-tedi ceurik-oma-3-tedi ceurik-oma-2-tedi ceurik-oma-5-tedi ceurik-oma-8-tedi ceurik-oma-9-tedi ceurik-oma-6-tedi

Foto-foto oleh: Dadan T. dan Tedi Yusup (Humas Unpad)

Oleh karena itu, pertunjukan ini diharapkan menjadi cerminan terutama kepada para penontonnya. Prof. Ganjar berharap, lakon ini bukan hanya diapresiasi oleh para penonton tetapi dapat dipetik maknanya.

“Tontonan (ini) semoga dapat jadi tuntunan. Mudah-mudahan kita semua sudah meninggalkan hal-hal seperti itu,” kata Prof. Ganjar.

Yang menarik dari pementasan ini ialah hampir sebagian besar pemainnya berusia muda. Bahkan, lanjut Prof. Ganjar, ada pemain yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Meski begitu, kualitas pemain terbilang sangat baik. Tembang Cianjuran fasih dilantunkan oleh para pemain.

“Total kita latihan hanya tiga hari. Lakon ini kan perannya peran-peran mereka. Kalau latihan mereka sering bercelana jeans sobek, tidak akan ada yang menyangka kalau mereka adalah juru tembang,” ujar Prof. Ganjar.

Pementasan ini dihadiri oleh civitas academica dan masyarakat umum. Turut hadir beberapa dosen, guru besar, dan kolega Universitas Padjadjaran.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh

The post Lakon Ceurik Oma yang Tetap Relevan di Masa Kini appeared first on Universitas Padjadjaran.

FTIP Unpad Terlibat Aktif dalam Program Wirausaha Baru Jabar 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/12/2016] Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) turut berpartisipasi dalam program Wirausaha Baru Jawa Barat 2016. Program ini bertujuan mengejar target pencapaian wirausaha di Jawa Barat sebesar 2% dari jumlah masyarakatnya. Saat ini, jumlah wirausaha di Jawa Barat masih berkisar sekitar 1,3%.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Denny Juanda, saat menghadiri Temu Alumni Wirausaha Baru Jabar 2016, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Denny Juanda, saat menghadiri Temu Alumni Wirausaha Baru Jabar 2016, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Wakil Dekan I Unpad, Robi Andoyo, S.TP., M.Sc., PhD, mengatakan, FTIP Unpad berfokus mengembangkan aspek kewirausahaan sebagai basis kompetensi pembelajaran. Mahasiswa diharapkan bukan sekadar disiapkan sebagai pencari kerja, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja.

“Kita kerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk mengembangkan kewirausahaan. Diharapkan ini menjadi partisipasi universitas dalam rangka mewujudkan peningkatan kewirausahaan baru di Jawa Barat maupun Indonesia,” ujar Robi saat memberikan sambutan dalam acara Temu Alumni Wirausaha Baru Jabar 2016, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12).

Acara tersebut digelar Dinas Perindustrian Jawa Barat bekerja sama dengan FTIP Unpad. Dalam acara tersebut, turut hadir Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Denny Juanda, Ketua Komisi 2 DPRD Jabar, Ridho Bambang Utama, Kepala Dekranasda Jabar yang juga istri Gubernur Jabar, Dr. Netty Prasetiyani Heryawan, serta sekitar 1.000 pengusaha partisipan program Wirausaha Baru 2016.

Dalam meningkatkan persentase sebesar 2%, Denny mengatakan, perlu sekitar 100.000 wirausahawan lahir di Jawa Barat. Program Wirausaha Baru ini diharapkan dapat mendongkrak jumlah wirausahawan sekaligus mampu menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Jawa Barat.

“Program Wirausaha Baru ini juga bisa meningkatkan gerak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat ke depan,” kata Denny.

Dalam hal ini, Pemprov pun bekerja sama dengan banyak perusahaan BUMN dan swasta, termasuk diantaranya perguruan tinggi. Khusus untuk bantuan pembiayaan usaha, pihaknya bekerja sama dengan Bank Jabar Banten untuk memberikan kredit dengan bunga rendah kepada pelaku usaha. Ini diwujudkan melalui program Kredit Cinta Rakyat (KCR) dengan bunga rendah sebesar 4%.

Melalui program kredit murah ini, diharapkan menjadi solusi bagi pelaku UKM di Jabar yang kerap kebingungan dalam mencari modal untuk perkembangan usaha. “Saat ini, Pemprov telah tekankah, tidak boleh ada alasan tidak punya modal untuk usaha,” kata Denny.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post FTIP Unpad Terlibat Aktif dalam Program Wirausaha Baru Jabar 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. (Em.) Bachrulhayat Koswara Luncurkan Dua Buku tentang Air dan Kelautan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/12/2016] Guru Besar Emeritus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran, Prof. Bachrulhayat Koswara meluncurkan dua buah buku di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (15/12). Buku yang diluncurkan berjudul “Kumpulan Tulisan tentang: Perairan Umum dan Kelautan” dan “Air dalam Perspektif Islam dan Ilmu Pengetahuan” yang diterbitkan oleh Unpad Press.

Prof. (Em.) Bahrulhayat (tengah berjas hitam) menyerahkan buku karyanya kepada rekan-rekannya perwakilan Guru Besar, fakultas, prodi, dan alumni saat peluncuran kedua buku tersebut di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (15/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. (Em.) Bahrulhayat (tengah berjas hitam) menyerahkan buku karyanya kepada rekan-rekannya perwakilan Guru Besar, fakultas, prodi, dan alumni saat peluncuran kedua buku tersebut di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (15/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pada kesempatan tersebut, Prof. Bachrul mengungkapkan bahwa di  buku “Kumpulan Tulisan tentang: Perairan Umum dan Kelautan”, ia mengumpulkan dan menyusun kembali sejumlah tulisan karyanya yang pernah dimuat di media massa. Materi tulisan disusun dalam enam kelompok, yaitu perairan umum dan lingkungan, Undang-undang Kelautan, pemberdayaan masyarakat nelayan, wacana perubahan struktur kementerian kelautan, ketahanan pangan dan  nasional dan impor ikan, kontroversi membuka usaha perikanan tangkap, hari perayaan sedunia, dan perdagangan bebas ASEAN.

“Ini sebagian besar hasil tulisan saya yang pernah dimuat di mass media,” ungkap Dekan Pertama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad ini.

Prof. Bachrul sendiri pernah menjadi staf redaksi di Harian Umum Pikiran Rakyat. Kini, ia masih aktif menulis untuk mengisi rubrik opini di harian tersebut. Selain itu, sebagai Guru Besar Emeritus Unpad, Prof. Bachrul juga menjalankan berbagai tugas akademik di Unpad, termasuk mengajar, meneliti, dan menulis buku ajar.

Sementara itu, buku “Air dalam Perspektif Islam dan Ilmu Pengetahuan” disusun berdasarkan Al-Quran dan Hadist serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Buku ini juga dibuat berdasarkan latar belakang keilmuan Prof. Bachrul di bidang Ilmu Perairan (Aquatic Sciences), ketika ia menempuh studi untuk meraih gelar Magister di Institut Pertanian Bogor tahun 1985. Ia juga pernah mengikuti kursus singkat tentang Ekologi Perairan Terapan di Reading University, Inggris, tahun 1991.

Buku ini diantaranya berisi mengenai karakteristik air, keajaiban air, serta masalah dan krisis Air. Dalam bukunya tersebut, Prof. Bachrul pun menyebutkan bahwa manusia sebagai pemimpin di bumi ini, masih belum mampu mengelola sumber daya di bumi dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai kerusakan alam yang terjadi akibat ulah manusia.

Manusia sendiri wajib untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup. “Karena kerusakan lingkungan akan berdampak pada manusia itu sendri,” ujarnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Prof. (Em.) Bachrulhayat Koswara Luncurkan Dua Buku tentang Air dan Kelautan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Generasi Muda Harus Waspada terhadap Berbagai Bentuk Ancaman Stabilitas Negara

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/12/2016] Indonesia dari tahun ke tahun terus berupaya melakukan perbaikan di sektor ekonomi, sosial politik, pembangunan, hingga pendidikan dan kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa. Peningkatan ini tentunya perlu diparalelkan dengan peningkatan di bidang nasionalisme dan kebangsaan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si., saat menyampaikan keynote speech dalam Forum Dialog “Penguatan Nasionalisme dan Kebangsaan pada Generasi Muda” di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si., saat menyampaikan keynote speech dalam Forum Dialog “Penguatan Nasionalisme dan Kebangsaan pada Generasi Muda” di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si. Menurut Niken, ancaman terhadap stabilitas negara datang cukup banyak, mulai dari narkoba, korupsi, terorisme, hingga ancaman penurunan rasa nasionalisme itu sendiri.

“Ini merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, maupun kalangan eksekutif, legislatif, dan yudikatif,” ujar Niken saat menyampaikan keynote speech dalam Forum Dialog “Penguatan Nasionalisme dan Kebangsaan pada Generasi Muda” yang digelar Kominfo RI bekerja sama dengan Fakultas Hukum Unpad di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12).

Niken mengungkapkan, generasi muda terutama mahasiswa punya peran besar dalam merawat nilai-nilai nasionalisme. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat melawan berbagai pengaruh yang dinilai akan mendegradasi nilai-nilai nasionalisme.

Di hadapan peserta forum yang sebagian besar para mahasiswa FH Unpad, Niken mengharapkan peran mahasiswa Hukum dalam meluruskan berbagai pengaruh yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Ini disebabkan, Pancasila merupakan dasar dari negara Indonesia.

Niken pun menyebut, lima sila yang ada di Pancasila harus terus dikuatkan. Jika pada zaman Orde Baru lima sila ini didoktrinasi kepada masyarakat, maka pada zaman sekarang nilai-nilai ini harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

humas-unpad-2016_12_15-penguatan-nasionalisme-2-dadanPerkembangan teknologi informasi juga dinilai berperan besar dalam mengancam nasionalisme. Mantan Direktur Utama LPP RRI ini menuturkan, aktivitas masyarakat di jagad maya dinilai tidak memiliki rasa tanggung jawab.

“Kita bisa bebas mencaci maki di dunia maya, dan melakukan apa saja seolah-olah tanpa ada batasan hukum. Ini juga jadi masalah negara,” kata Niken. “Mahasiswa diharapkan juga dapat memberikan masukan dan aktif menjaga perdamaian di dunia nyata dan maya.”

Dengan gencarnya pembangunan yang dilakukan pemerintah, generasi muda juga ikut berperan dalam proses pembangunan. Para generasi ini yang akan menjadi pengurus negara ke depannya. Niken mengatakan, sudah saatnya mahasiswa memiliki perhatian terhadap masalah nasionalisme dan kebangsaan. Pancasila menurutnya harus menjadi satu-satunya ideologi negara Indonesia.

Forum dialog ini juga menghadirkan pembicara Staf Ahli Menkominfo Bidang Hukum, Prof. Dr. Henri Subiakto, S.H., M.A., Pakar Hukum Tata Negara Unpad, Dr. Indra Perwira, dan pembicara dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI. Dialog ini dimoderatori oleh Dosen FH Unpad, Bilal Dewansyah, S.H., M.H.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Generasi Muda Harus Waspada terhadap Berbagai Bentuk Ancaman Stabilitas Negara appeared first on Universitas Padjadjaran.

GenBI Unpad Dorong Petani Desa Genteng Menjadi Entrepreneur

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/12/2016] Sejumlah mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia yang tergabung dalam komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Padjadjaran, menyelenggarakan seminar dan pelatihan wirausaha tani bertema “Promoting Entrepreneurship and Farm Financial Management for Sustainable Mountain Development” di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang (11/12). Penyelenggaraan kegiatan ini bertepatan dengan International Mountain Day 2016 yang ditetapkan oleh PBB sejak tahun 2003.

Seminar dan pelatihan wirausaha tani “Promoting Entrepreneurship and Farm Financial Management for Sustainable Mountain Development” di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang (11/12). *

Seminar dan pelatihan wirausaha tani “Promoting Entrepreneurship and Farm Financial Management for Sustainable Mountain Development” di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang (11/12). *

Seminar  wirausaha tani ini merupakan kick-off dari 3-year International Mountain Day Project yang digagas oleh GenBI Komisariat Universitas Padjadjaran. Di Indonesia, program pengembangan masyarakat desa di daerah pegunungan dalam rangka International Mountain Day hampir belum ada.

Pemateri pada kegiatan ini adalah dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad, Anas Bunyamin, S.T.P, M.Si. Pada kesempatan tersebut,  Anas memaparkan kepada masyarakat tani di Desa Genteng mengenai bentuk-bentuk wirausaha tani sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan. Ia pun menekankan pentingnya memilih komoditas yang tepat untuk dapat dikembangkan menjadi produk-produk yang memiliki nilai tambah.

Anas juga sempat berdiskusi dengan masyarakat dan memberi motivasi terkait memulai usaha olahan produk pertanian. Kepada masyarakat, Anas mengingatkan bahwa modal utama yang harus dimiliki dalam usaha adalah minat dan komitmen yang kuat. Hal tersebut penting karena dalam prosesnya pasti akan ada fase di mana semangat menurun bahkan sampai ke titik terendah, terutama ketika dihadapkan dengan tantangan. Mental entrepreneur yang sabar dan ulet harus dibangun terlebih dahulu, niscaya hasil tidak akan mengkhianati proses.

Masyarakat Desa Genteng menyambut positif atas digelarnya kegiatan ini. “Kami berterima kasih GenBI Unpad sudah bersedia datang ke desa kami untuk berbagi ilmu yang bermanfaat kepada masyarakat di sini. Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja. Semoga ada kelanjutannya agar masyarakat dapat benar-benar mengamalkan ilmu yang didapat hingga berhasil membuat usaha produk-produk olahan sayuran sendiri,” ungkap Jajang selaku Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Genteng.

Desa Genteng sendiri merupakan sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Manglayang.  Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 1300 ha yang sebagian besarnya digunakan sebagai ladang dan sawah. Tak aneh apabila lebih dari 80% masyarakat desa ini bermatapencaharian sebagai petani.

Dalam beberapa tahun kedepan, GenBI Komisariat Unpad memiliki rencana untuk menggandeng komunitas-komunitas lain yang bergerak di bidang pertanian dan wirausaha sosial untuk mendampingi masyarakat Desa Genteng agar mampu mengelola usaha secara mandiri. Masyarakat senior dan ibu-ibu, seperti yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT), nantinya akan diarahkan untuk menjadi produsen. Sementara para pemuda akan diarahkan untuk terjun ke bidang pemasaran produk, dibantu oleh rekan-rekan mahasiswa. *

Rilis oleh: Harumi Nimas (GenBI Komisariat Unpad ) / art

The post GenBI Unpad Dorong Petani Desa Genteng Menjadi Entrepreneur appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Tandatangani MoU dengan Shanghai International Studies University China

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/12/2016] Universitas Padjadjaran melakukan kesepakatan kerja sama dengan Shanghai International Studies University (SISU). Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unpad dengan SISU di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Wakil Rektor SISU China, Dr. Zhou Cheng, saat penandatanganan MoU di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12). (foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Wakil Rektor SISU China, Dr. Zhou Cheng, saat penandatanganan MoU di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (15/12). (foto oleh: Dadan T.)*

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dengan Wakil Rektor SISU, Dr. Zhou Cheng. Dalam acara penandatanganan tersebut, hadir Direktur Kerjasama dan Korporasi Akademik Unpad, Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T., Dekan Fakultas Ilmu Budaya Drs. Yuyu Yohana Risagarniwa, PhD., para manajer tingkat FIB, serta Ketua Program Studi Sastra Indonesia Dr. Lina Meilinawati, M.Hum.

Adapun kerjasama Unpad melalui Fakultas Ilmu Budaya dengan SISU sendiri sebenarnya sudah berlangsung lama. Sejak 2005, prodi Sastra Indonesia telah mengirimkan dosennya untuk mengajar di SISU selama satu semester. Prodi Bahasa Indonesia memang menjadi salah satu program studi yang dibuka di SISU.

Selain pengiriman dosen, pihak SISU sendiri rutin mengirimkan mahasiswa dan dosennya untuk belajar bahasa Indonesia di Unpad. Dalam hal ini, mahasiswa ada yang mengikuti program sitting in untuk proses perkuliahan di prodi Sastra Indonesia selama 6 bulan.

Ada pula program yang diikuti selama satu tahun. Pada program ini, mahasiswa SISU secara resmi menjadi mahasiswa di prodi Sastra Indonesia Unpad. Mahasiswa akan mengikuti proses herregistrasi hingga mengikuti perkuliahan penuh selama dua semsester.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengapresiasi kerjasama dengan SISU. Menurutnya, diharapkan kerjasama tersebut dilakukan bukan hanya dengan prodi Sastra Indonesia saja, tetapi program studi lain di FIB maupun fakultas lainnya yang ada di Unpad.

Terkait adanya program studi Sarjana Terapan Bahasa dan Budaya Tiongkok yang baru dibuka pada tahun akademik ini, Rektor juga berharap dapat menjalin kerjasama dengan SISU. Selain kerjasama pendidikan, MoU ini juga mencakup kerjasama pengembangan riset bersama antara Unpad dengan SISU.*

humas-unpad-2016_12_15-mou-dg-shanghai-university-1-dadan humas-unpad-2016_12_15-mou-dg-shanghai-university-4-dadan humas-unpad-2016_12_15-mou-dg-shanghai-university-3-dadan

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Unpad Tandatangani MoU dengan Shanghai International Studies University China appeared first on Universitas Padjadjaran.


Universitas Khairun Maluku Utara Studi Banding Ke Satuan Penjaminan Mutu Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/12/2016] Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Padjadjaran menerima kunjungan studi banding dari Pusat Penjaminan Mutu (PPM) Universitas Khairun (Unkhair) Maluku Utara pada Kamis (15/12). Rombongan PPM Unkhair yang berjumlah 6 orang tersebut diterima oleh Kepala SPM Unpad, Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., didampingi Wakil Kepala SPM, Drs. Yuyun Hidayat, M.T beserta staf di ruang rapat SPM, Gedung Rektorat, Lt. 4, Kampus Jatinangor.

Tim Pusat Penjaminan Mutu Universitas Khairun berfoto bersama dengan tim Satuan Penjaminan Mutu Unpad di lobi Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (15/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tim Pusat Penjaminan Mutu Universitas Khairun berfoto bersama dengan tim Satuan Penjaminan Mutu Unpad di lobi Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (15/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ketua PPM Unkhair, Dr. Suratman Sujud, SP, M.Si., mengatakan, selain bersilaturahmi kunjungan tersebut juga untuk mencari ilmu, saling bertukar pengalaman dan informasi mengenai penjaminan mutu di berbagai universitas yang dianggap baik dalam proses pelaksanaan penjaminan mutunya.

Suratman memaparkan, Universitas Khairun yang berakreditasi “B” awalnya merupakan universitas swasta pertama di Maluku Utara yang berdiri pada 15 Agustus 1964. Dalam perkembangannya, Unkhair berubah status dari PTS menjadi PTN pada tahun 2004. Sejak itu, Universitas Kahirun terus mengalami transformasi yang pesat baik fasilitas perkuliahan, kualitas dan kuantitas yang terdiri dari Program Sarjana (35 prodi), Program Diploma 3 (1 prodi), Program Magister (4 prodi).

“Kami ingin belajar dan diberikan bekal dalam proses penyusunan standar pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta ingin mengetahui lebih jauh mengenai prosedur kerja Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Unpad”,  ujar Suratman.

Sementara Kepala SPM Unpad, Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari, Elita, M.Si menyambut baik dan sangat mengapresiasi kunjungan tersebut. Funny mengatakan bahwa Penjaminan Mutu Unpad berbasis pada program studi dan dikoordinasikan secara operasional oleh fakultas, sedangkan peran universitas adalah sebagai motor penggerak untuk mengembangkan sistem dan menggunakan strategi facilitating, empowering, dan enabling.  Peran universitas tersebut dilakukan dalam bentuk bantuan teknis, finansial, konsultasi, pengembangan konsep-konsep baru yang lebih aplikabel dan akseptabel, monitoring dan saran tindak perbaikan.

“Membangun penjaminan mutu yang baik dan solid tidaklah mudah, perlu adanya komitmen di semua lini mulai dari tingkat universitas sampai ke unit-unit kerja terkait. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, perlu adanya kebersamaan, dan keterkaitan satu sama lain. Intinya kalo kita lakukan secara bersama-sama maka hasilnya pun akan kita  nikmati bersama. SPM membuat pohon untuk menghasilkan buah, dan akreditasi adalah buah dari penjaminan mutu. Kalau penjaminan mutu kita bagus maka buahnya pun akan bagus,” ujar Funny.

Di Unpad sendiri berbagai upaya penjaminan mutu sudah dilakukan, Unpad ingin membesarkan dulu prodi-prodi yang ada di lingkungannya dengan melakukan pendampingan dan simulasi borang prodi dengan memberdayakan para asesor BAN PT asal Unpad yang disandingkan dengan para asesor bentukan yang berasal dari para auditor  internal dalam membantu proses penyelenggaraan re-akreditasi di lingkungan Unpad. Para auditor tersebut terus ditingkatkan kualifikasinya dengan mengikuti pelatihan asesor yang diselenggarakan oleh SPM untuk disetarakan menjadi Asesor Internal. Jika lulus dan memenuhi persyaratan maka akan dilamarkan ke BAN PT yang nantinya bisa berkiprah di luar dan di dalam institusi.

Dalam kesempatan tersebut Funny pun menjelaskan tata cara pembuatan Borang, SOP, penjelasan tentang Audit Mutu Akademik, SPMI, Standarisasi Mutu dan Inovasi Akademik. Selain itu rombongan dibawa berkunjung ke Pusat Pelayanan Terpadu Unpad di Lantai 1 Gedung Rektorat, dan diakhiri dengan foto bersama. *

Rilis oleh: Wati Sukmawati (SPM Unpad)

 

The post Universitas Khairun Maluku Utara Studi Banding Ke Satuan Penjaminan Mutu Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Teliti Ekologi Politik pada Kelangkaan Air, Supriady RP Siregar Ikuti Kompetisi Internasional di Hamburg Jerman

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/12/2016] Mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad, Supriady R.P Siregar, berhasil mengikuti kegiatan The 18th International Competition on Recent Innovations and Potential Applications di Hamburg, Jerman pada 28-31 Oktober 2016 lalu. Ia menjadi salah satu dari 50 peserta lomba dari beberapa negara di dunia yang berkesempatan tampil di ajang bergengsi tersebut.

Supriady R.P Siregar, mahasiswa Agroteknologi Unpad angkatan 2013. *

Supriady R.P Siregar, mahasiswa Agroteknologi Unpad angkatan 2013. *

Supriady berhasil mengikuti kegiatan tersebut setelah mengikuti tahap seleksi dari puluhan negara calon peserta. Dia mempresentasikan proyek ilmiahnya yang berjudul, “Political Ecology Perspective and Water Integration Treatment System With Nano Filter Technology as Solution of Fresh Water for the Future.”

Supriady mengatakan, penelitian ini didasarkan atas kegalauan bahwa pada saat ini terjadi “kelangkaan air pada kelimpahan”. Menurutnya, saat ini kelangkaan air ikut dipengaruhi oleh faktor ekologi politik karena politik mempengaruhi lembaga air di skala lokal, nasional dan global. Hal ini dapat terjadi seperti keputusan yang salah dari para pemangku kepentingan yang pada kenyataannya menyebabkan komodifikasi air telah menjadi barang yang bisa menghasilkan uang.

Dia juga menambahkan, di Indonesia ada banyak lembaga yang berbagi peran dan tanggung jawab untuk alokasi air dan pemanfaatannya. Masing-masing lembaga ini memiliki ambisi mereka sendiri. Misalnya, lembaga pertanian menuntut air untuk mengairi tanaman dan sawah. Sementara itu, badan lingkungan berfokus pada konservasi air dan memberikan izin lingkungan untuk sektor swasta yang ingin mengambil manfaat apapun dari air. Badan sumber daya pertambangan dan mineral di sisi lain memiliki otoritas atas izin teknis.

“Adanya modal dan investasi, kepala daerah hanya menyetujui semua dokumen. Akhirnya, pihak yang berwenang dan peran tersebar di banyak pihak, namun tidak ada upaya substansial untuk koordinasi, intinya belum ada integrasi baik,” papar Supriady.

supriady-hamburg2Ia membuat proyek ilmiah tersebut juga karena melihat bahwa pada intinya belum ada manajemen yang baik serta tingginya angka kelangkaan air di hampir setiap wilayah di Indonesia padahal curah hujan di Indonesia cukup tinggi sekitar 2000-4000 mm per tahun.

“Yang sebenarnya berkah, tapi buat kita justru menjadi masalah seperti krisis air bersih dibeberapa wilayah,” ujar mahasiswa Agroteknologi angkatan 2013 ini.

Sumber-sumber air di beberapa daerah telah dijadikan sebagai barang yang menghasilkan uang dan hanya dinikmati oleh sebagian orang. Kondisinya saat ini, tidak semua daerah di Indonesia memiliki perusahaan air minum sendiri.

“Nah dengan penelitian dan alat saya ini, nantinya akan mampu memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di setiap wilayah,” tutur mahasiswa yang akrab dipanggil Ady ini.

Saat ini, karya yang ia buat masih berupa prototype dan akan terus ditingkatkan agar bisa direalisasikan. Ady sendiri menyebutkan alatnya itu dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat satu desa. Sistem kerja alat tersebut, yaitu air (dari hujan atau limbah rumah tangga) ditampung di water polder tank yang ada di setiap rumah untuk selanjutnya mengalir ke water polder tank besar yang akan ada di setiap perumahan atau desa. Air tersebut kemudian akan mengalami sejumlah proses penyaringan dalam collector tank dan nano filter technology sehingga air dapat terbebas dari sejumlah partikel berbahaya dan bakteri. Selain dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, alat tersebut juga dapat meminimalisir air yang tergenang. *

Rilis / eh

The post Teliti Ekologi Politik pada Kelangkaan Air, Supriady RP Siregar Ikuti Kompetisi Internasional di Hamburg Jerman appeared first on Universitas Padjadjaran.

PT. Martina Berto, Tbk. Jalin Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/12/2016] Universitas Padjadjaran melakukan kerja sama penelitian dengan PT. Martina Berto, Tbk. Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan Piagam Kerja Sama antara Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dengan Direktur PT. Martina Berto, Samuel Eduard Pranata di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (19/12).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Direktur PT. Martina Berto, Samuel Eduard Pranata, saat penandatangangan Piagam Kerja Sama di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (19/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Direktur PT. Martina Berto, Samuel Eduard Pranata, saat penandatangangan Piagam Kerja Sama di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (19/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Bentuk kerja sama yang dilakukan dengan salah satu anak perusahaan Martha Tilaar Group ini yaitu penelitian bersama tentang bahan aktif natural sebagai pencerah kulit secara in vitro. Dalam hal ini, kerjasama penelitian dilakukan dengan Fakultas Farmasi.

Dalam sambutannya, Rektor mengungkapkan kerja sama ini merupakan wujud komitmen Unpad dalam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki untuk dapat diberikan secara optimal bagi masyarakat. Melihat meningkatkan tantangan di masyarakat, perguruan tinggi saat ini sudah bukan lagi menjadi pusat keilmuan, tetapi aktif memberikan solusi dari permasalahan tersebut melalui berbagai produk akademik.

Melalui kerjasama ini, Rektor memandang ada irisan antara tujuan yang dibangun Unpad dengan Martha Tilaar, yaitu sama-sama berkomitmen menjaga budaya bangsa dan lingkungan. Dengan mengedepankan produk berbasis keanekaragaman hayati, Unpad dan Martha Tilaar diharapkan mampu mendorong budaya “kembali ke alam” di masyarakat.

“Kerja sama ini mudah-mudahan dapat membangun pola hidup sehat, yang bukan hanya sekadar sehat tetapi sehat berkualitas,” kata Rektor.

Di sisi lain, Rektor mendorong segala bentuk kerja sama dengan Martha Tilaar Group ini diharapkan memiliki produk akademik. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah publikasi ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Sementara itu, Samuel mengatakan, kerjasama dengan Unpad ini merupakan salah satu implementasi kolaborasi bisnis perusahaan yang bergerak di bidang produk kosmetik tersebut. Menurutnya, ada 3 aspek yang saat ini terus dikembangkan Martha Tilaar, yaitu koneksi aktif dengan konsumen, kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi, serta berkompetisi menghasilkan produk-produk terbaik.

humas-unpad-2016_12_19-kerjasama-7-tedi humas-unpad-2016_12_19-kerjasama-2-tedi humas-unpad-2016_12_19-kerjasama-3-tedi humas-unpad-2016_12_19-kerjasama-4-tedi humas-unpad-2016_12_19-kerjasama-5-tedi humas-unpad-2016_12_19-kerjasama-6-tedi

Dalam kesempatan tersebut ditandatangani pula naskah Perjanjian Kerja Sama antara Fakultas Farmasi dan PT. Martina Berto Tbk. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi Prof. Dr. Ajeng Diantini, M.Si., Apt., dengan Samuel Eduard Pranata.

Usai penandatanganan, digelar pula kuliah tamu berjudul “Innovation for Sustainable Development: Elevating Local Product to the Global Market” oleh Kilala Tilaar. Menurut Kilala, sebagai negara tropis terbesar kedua di dunia, Indonesia seharusnya mampu memanfaatkan berbagai kekayaan lokal. Saat ini banyak peneliti asing yang tertarik meneliti beragam potensi hayati lokal Indonesia.

Untuk itu, Martha Tilaar sendiri terus mengembangkan berbagai kekayaan hayati lokal untuk produknya. Melalui pusat penelitian yang dimiliki Martha Tilaar bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan laboratorium, pihaknya menghasilkan berbagai formula dari bahan baku produk lokal. Banyak produk lokal dari Sumatera hingga Papua telah digunakan sebagai bahan baku kosmetik.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post PT. Martina Berto, Tbk. Jalin Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Perkenalkan Budidaya Ikan, Karamba FPIK Unpad Gelar Intechnoculture

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/12/2016] Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ikan pada umumnya, dan budidaya pada khususnya, Komunitas Mahasiswa Budidaya (Karamba) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan Parahyangan Betta Community (PBC) menggelar kegiatan tahunan Padjadjaran Betta Contest. Tahun 2016 merupakan tahun ketiga penyelenggaraan Padjadjaran Betta Contest, dan pada penyelenggaraan kali ini 3 rangkaian acara digabung dalam satu acara besar, yaitu Intechnoculture.

Proses penilaian Kontes Ikan Cupang, salah satu dari 3 kegiatan Intechnoculture yang diselenggarakan Karamba FPIK Unpad di Bale Santika Unpad Jatinangor, 17-18 Desember 2016. *

Proses penilaian Kontes Ikan Cupang, salah satu dari 3 kegiatan Intechnoculture yang diselenggarakan Karamba FPIK Unpad di Bale Santika Unpad Jatinangor, 17-18 Desember 2016. *

Kegiatan yang bertujuan mempererat jalinan kerjasama antar penggemar ikan cupang ini, memberikan pemahaman terhadap masyarakat mengenai ikan cupang, dan mengedukasi masyarakat sejak dini mengenai ikan. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara yang dimulai dari Seminar Teknologi Budidaya Modern pada Selasa, 15 November 2016 lalu, kemudian dilanjutkan dengan Lomba Mewarnai gambar ikan cupang untuk kelas 1- 2 SD yang diselenggarakan di Lapangan Bulutangkis Bale Santika Universitas Padjadjaran dan diikuti sebanyak 170 siswa dari Bandung dan Jatinangor, serta Kontes Cupang yang diselenggarakan di Lapangan Basket Bale Santika Universitas Padjadjaran pada 17 – 18 Desember 2016. Kontes diikuti oleh peserta dari berbagai kota di seluruh Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Pontianak. Total ikan Cupang yang dikonteskan mencapai 734 ekor.

“Diharapkan melalui kegiatan ini, Karamba FPIK Unpad dapat meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat terhadap perikanan pada umumnya, dan budidaya pada khususnya, salah satunya dengan diadakan kontes ikan cupang. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, secara tidak langsung kami dapat meningkatkan roda kehidupan para pembudidaya, terutama pembudidaya ikan cupang,” ujar Ketua UKMF Karamba FPIK Unpad, Sudarsa Detrik.

Dosen FPIK Unpad sekaligus pembina UKMF Karamba FPIK Unpad, Ujang Subhan, mengatakan banyak manfaat yang diperoleh dengan diadakannya kontes cupang, diantaranya proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk menyelenggarakan sebuah event yang terkait dengan perikanan. Manfaat lainnya, utuk membangun kerjasama dengan para pembudidaya ikan terutama ikan hias cupang, sekaligus menginformasikan kepada masyarakat mengenai FPIK Unpad.

cupang2 cupang3 cupang4

Kontes ikan cupang ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota Bandung dan kota-kota besar lainnya untuk menjadi kota unggulan ikan hias di Indonesia. Ditambah dengan adanya rencana pembukaan Bandara Kertajati Majalengka yang dapat meningkatkan kegiatan ekspor-impor ikan hias terutama bagi warga Sumedang yang dapat meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.

“Kontes ikan cupang terdiri dari 57 kategori dengan 5 kelas yaitu Kelas Serit, Halfmoon, Plakat, Giant (Super Junior, Junior, Senior) dan Baby (Serit, Halfmoon, Plakat). Kontes ini memperebutkan Piala Rektor Universitas Padjadjaran dan uang pembinaan. Pemberian hadiah diberikan kepada peraih juara 1, 2 dan 3 untuk setiap kategorinya, juara pada setiap kelas (grand champion), dan juara umum pada semua kategori” ujar Ujang Subhan.

Salah seorang warga Jatinangor, Kiki Rizki Sopiana, mengaku mendukung kegiatan ini. Ia berharap kontes seperti ini selalu diselenggarakan setiap tahun, dan jika perlu ditambah dengan komoditas-komoditas ikan yang lain. Menurutnya, dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai budidaya sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Jatinangor khususnya, dan pada umumnya diharapkan kegiatannya dapat lebih besar lagi di tingkat Jawa Barat.

Rilis oleh: Aisyah Dwi Nurhidayah Ramadhan (mahasiswa FPIK Unpad) / eh

The post Perkenalkan Budidaya Ikan, Karamba FPIK Unpad Gelar Intechnoculture appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dharma Wanita Unpad Peringati Hari Ibu

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/12/2016] Memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Silaturahmi Rutin Dharma Wanita Universitas Padjadjaran Bulan Desember 2016  mengangkat tema mengenai Hari Ibu. Kegiatan yang digelar Selasa (20/12) di Wisma Unpad, Jln. Cimandiri No. 14 Bandung ini diisi dengan lomba Vocal Group dan Fashion Show yang diikuti oleh para anggota Dharma Wanita Unpad.

Dharwa Wanita Unpad saat memperingati Hari Ibu di Wisma Unpad, Jln. Cimandiri Bandung, Selasa (20/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dharwa Wanita Unpad saat memperingati Hari Ibu di Wisma Unpad, Jln. Cimandiri Bandung, Selasa (20/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Mari kita maknai peringatan Hari Ibu ini sebagai penghormatan dan penghargaan  kepada para ibu, sekaligus menjadi inspirasi dan penyemangat kepada kita semua para Ibu untuk dapat menjalankan peran sebagai ibu sebaik mungkin,” ujar Ketua Dharma Wanita Unpad, Tina Tri Hanggono Achmad.

Untuk Vocal Group, lagu yang harus dinyanyikan oleh peserta adalah “Dewi Sartika” gubahan Raden Machjar Angga Koesoemadinata dan “Bunda” karya Melly Goeslaw. Selain itu, para anggota dan pengurus Dharma Wanita yang hadir secara bersama-sama menyanyikan lagu “Mother How Are You Today” ciptaan Alice May dan dipopulerkan oleh Maywood.

“Kebetulan Bulan Desember kan hari lahir Dewi Sartika. Dia itu tokoh wanita Jawa Barat, yang memperjuangkan dan memberi pendidikan kepada para wanita,” ujar Tina mengungkapkan alasan mengapa memilih lagu “Dewi Sartika”.

Untuk lomba Fashion Show, para peserta diminta untuk mengenakan kebaya. Penilaian pun dibagi dalam dua kategori, yaitu kebaya tradisional dan kebaya modern.

Bertindak sebagai tim penilai untuk kedua lomba ini adalah sejumlah anggota Dharma Wanita Unpad yang sebelumnya telah dipilih menjadi juri. Untuk setiap lomba, masing-masing akan dipilih 3 pemenang.

“Selamat Hari Ibu. Semoga selalu sehat dan tetap semangat, serta selalu menjadi teladan dan kebanggaan bagi keluarga,” ucap Tina.*

humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-1-tedi humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-9-tedi humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-5-tedi humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-6-tedi humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-7-tedi humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-10-tedi humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-11-tedi humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-8-tedi humas-unpad-2016_12_20-dharmawanita-13-tedi

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Dharma Wanita Unpad Peringati Hari Ibu appeared first on Universitas Padjadjaran.

Infinity 2016 Tampilkan Beragam Potensi Penyandang Disabilitas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/12/2016] Masih banyak masyarakat memandang sebelah mata pada para penyandang disabilitas. Padahal, layaknya manusia pada umumnya, mereka punya hak beraktivitas pada lingkup sosial, serta hak menunjukkan berbagai potensi yang dimiliki. Pemerintah selaku pelindung masyarakat terus berupaya agar penyandang disabiitas punya hak yang sama secara hukum di masyarakat.

Salah satu kreasi seni yang ditampilkan para penyandang disabiltas pada kegiatan Infinity 2016 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (20/12) malam. (Foto oleh: Dadan T.)*

Salah satu kreasi seni yang ditampilkan para penyandang disabiltas pada kegiatan Infinity 2016 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (20/12) malam. (Foto oleh: Dadan T.)*

Adalah Yayasan Smile Motivator, salah satu organisasi noprofit yang merangkul dan membina talenta para penyandang disabilitas, untuk kemudian mendorong para penyandang disabilitas berani menampilkan berbagai potensi yang dimilikinya. Aktivitas yayasan ini berfokus pada pengembangan bakat seni.

Beragam potensi tersebut dipentaskan melalui gelaran “Infinity 2016: Ability Has No Limit” yang diselenggarakan sejumlah mahasiswa prodi Hubungan Masyarakat kelas B Angkatan 2014 Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (20/12) malam.

Keterbatasan fisik tidak menyurutkan langkah para penampil untuk totalitas di panggung. Sederet pertunjukan ditampilkan, mulai dari aksi teatrikal, pentas tari kontemporer, pagelaran busana, stand up comedy, pagelaran kaulinan barudak Sunda, ajang pamer lukisan karya pelukis disabilitas, hingga musikalisasi puisi.

Ketua Pelaksana Infinty 2016, Rashif Qisthas Shafwatuddin, mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember. Kegiatan ini merupakan bentuk kampanye menghapus stigma sosial yang selama ini melekat di masyarakat tentang penyandang disabilitas.

“Di acara ini para penyandang bisa menunjukkan karya dan ditonton banyak orang sehingga diharapkan dapat mengikis anggapan negatif di masyarakat,” ujar Rashif.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membantu pemerintah menyosialisasikan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. “Kita mendukung penuh UU tersebut terutama pada bagian hak untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan,” lanjut Rashif.

humas-unpad-2016_12_20-infinity-1-dadanPertunjukan ini dihadiri oleh mahasiswa, sejumlah pejabat pemerintah provinsi Jawa Barat, hingga masyarakat umum. Turut hadir Dekan Fikom Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.H., S.Sos., M.Si, serta Manajer Pembelajaran dan Kemahasiswaan Fikom Unpad, Agus Setiaman, S.Sos., M.I.Kom.

Senada dengan Rashif, Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang PKPLK Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Dra. Hj. Ester Miory Dewayani, M.M.Pd., mengatakan, kegiatan ini mampu mengakomodasi hak-hak dasar penyandang disabilitas dalam hal pemenuhan pendidikan dan interaksi di kehidupan sosial. Ia memandang sudah bukan saatnya kaum disabilitas dikucilkan di masyarakat.

Untuk itu, ia pun mengharapkan Unpad untuk dapat memfasilitasi lebih para penyandang disabilitas. “Unpad diharapkan dapat membuka kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk dapat berkuliah sesuai dengan potensi yang dimiliki,” kata Ester.

Sementara itu, Agus Setiaman mengatakan, kegiatan yang diprakarsai mahasiswa ini merupakan implementasi dari tugas akhir mata kuliah Event Public Relation di prodi Humas yang diampu Lilis Puspitasari, S.Sos., M.I.Kom. Dengan digelarnya kegiatan ini, mahasiswa telah mampu mewujudkan konsep pembelajaran transformatif yang diterapkan Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Infinity 2016 Tampilkan Beragam Potensi Penyandang Disabilitas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sistem Internal yang Menunjang Perlu untuk Dorong Hasilkan Publikasi Internasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/12/2016] Untuk menghasilkan penelitian dan publikasi internasional, selain perlu adanya dorongan individu yang kuat, dibutuhkan suatu sistem yang menunjang. Dukungan sistem termasuk juga terjadi di internal institusi itu sendiri.

Suasana Visiting World Class Professor bertajuk “Menyalakan Indonesia di Peta Ilmu Pengetahuan Dunia, Sumbangsih Ilmuwan Indonesia untuk Ibu Pertiwi” di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (21/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Visiting World Class Professor bertajuk “Menyalakan Indonesia di Peta Ilmu Pengetahuan Dunia, Sumbangsih Ilmuwan Indonesia untuk Ibu Pertiwi” di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (21/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kita harus mempunya sistem yang menunjang, bukan hanya dari sisi sarana dan prasarana fisik,” kata Vedi R. Hadiz, Ph.D dari University of Melbourne Australia saat menjadi salah satu pembicara dalam Visiting World Class Professor bertajuk “Menyalakan Indonesia di Peta Ilmu Pengetahuan Dunia, Sumbangsih Ilmuwan Indonesia untuk Ibu Pertiwi” di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (21/12).

Untuk itu, selain diperlukan adanya akses menuju sumber pustaka atau literatur mutakhir, dukungan dana penelitian internasional, dan dukungan sarana prasarana lainnya, hal yang paling penting adalah adanya sistem dari internal institusi yang menunjang. Misalnya, pemberian kesempatan yang lebih luas lagi kepada para dosen untuk melakukan penelitian.

Selain itu, dari segi individu, Vedi pun menekankan bahwa untuk menghasilkan suatu ide penelitian, tidak dengan hanya duduk atau diam dengan alasan mencari ilham. Ilham sendiri dapat muncul dari suatu upaya keras yang tengah dilakukan. Ilham bisa saja muncul ketika sedang “memaksakan” diri menulis.

“Mungkin saja isinya sampah. Tetapi lebih baik mulai dengan sampah daripada mulai dengan nol. Dari 100% yang Anda tulis itu, mungkin ada 10% yang bukan sampah. Dan itu yang akan menjadi dasar buat Anda mengembangkan pikiran yang mungkin akan menjadi sumbangan Anda bagi ilmu,” ujar Vedi.

ceramah-dikti-3-tediPembicara lain, Dr. Ahmad Daryanto dari Lancaster University Management School Inggris mengungkapkan bahwa selain faktor individual dan institusional, faktor lain yang mendorong adanya publikasi internasional adalah adanya national factor.

“Beberapa kali saya melihat national factor lebih mencuat daripada individual factor. Ada patriotisme disitu, bahwa kita harus mengalahkan mereka (negara luar),” ujar Ahmad Daryanto.

Vedi R. Hadiz dan Ahmad Daryanto merupakan peneliti asal Indonesia yang telah memiliki banyak pengalaman internasional. Acara Visiting World Class Professor ini dimoderatori oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan, dosen, staf, dan mahasiswa di lingkungan Unpad.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Sistem Internal yang Menunjang Perlu untuk Dorong Hasilkan Publikasi Internasional appeared first on Universitas Padjadjaran.


Lulusan SD dan SMP Dominasi Pengangguran di Jabar

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/12/2016] Satu faktor penting penentu sejahtera tidaknya masyarakat Indonesia adalah aspek ketenagakerjaan. Tingginya angka pengangguran akan berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan di suatu daerah. Dari tingkat pendidikan, jumlah pengangguran di Jawa Barat sebagian besar didominasi lulusan SD (33,76%) dan SMP (23,27%).

Dosen Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran, Dr. Nunung Nurwati, Dra., M.Si. (berdiri di podium) saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Menuju Masyarakat Indonesia Sejahtera” di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor, Kamis (22/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dosen Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran, Dr. Nunung Nurwati, Dra., M.Si. (berdiri di podium) saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Menuju Masyarakat Indonesia Sejahtera” di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor, Kamis (22/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut dikatakan pakar pembangunan sosial dan kesejahteraan anak yang juga Dosen prodi Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran, Dr. Nunung Nurwati, Dra., M.Si., saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Menuju Masyarakat Indonesia Sejahtera” yang digelar prodi Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad, di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor, Kamis (22/12).

“Jika tenaga kerja Indonesia sejahtera, maka keluarga dan masyarakat keseluruhan juga akan sejahtera,” ujar Dr. Nunung.

Seminar ini digelar sebagai implementasi mata kuliah Seminar Profesi Kesejahteraan Sosial yang diampu Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si. Selain Dr. Nunung, seminar juga menghadirkan pembicara Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial RI, Edi Suharto, PhD, Anggota Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah, dan pekerja sosial Drs. Tata Sudrajat, M.Si.

Dr. Nunung menyoroti kondisi tenaga kerja di Jawa Barat. Melihat data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2013-Agustus 2015, jumlah usia angkatan kerja (15 tahun ke atas) di Jabar berkisar 20-21 juta jiwa, dengan jumlah orang yang bekerja di angka 18-19 juta. Sedangkan jumlah pekerja yang bukan berasal dari kelompok angkatan kerja (usia 15 tahun ke bawah) berada di angka 12-13 juta jiwa.

ks-3-tediPada Agustus 2015, dari total 18 juta jiwa usia angkatan kerja yang bekerja, sekitar 49,61% bekerja di kegiatan formal, sedangkan sisanya (50,39%) bekerja di sektor informal. Dr. Nunung mengatakan, pekerja di sektor informal sebagian besar bekerja di sektor usaha rumahan serta bekerja tanpa diupah sesuai dengan ketentuan pengupahan.

Meski angka pengangguran sedikit sebesar 1,8 juta jiwa pada 2013 dan 1,7 juta jiwa pada 2015 , Dr. Nunung mengatakan, belum ada solusi efektif untuk memberdayakan jumlah penganggur tersebut. Jika angka pengangguran ini tidak ditekan signifikan dikhawatirkan akan berdampak pada peningkatan angka kemiskinan di Jawa Barat. Dr. Nunung mengatakan, pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia harus menjadi langkah aktif bagi pemerintah provinsi agar Jabar bisa bersaing pada era MEA.

“(Angka) ini mau diapakan, jika kita mau bersaing di MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), kita tidak akan bisa bersaing,” kata Dr. Nunung.

Sementara itu, Edi Suharto mengatakan, meski angka kemiskinan berkurang dari angka 23,5% pada 1999 menjadi 11,5% pada 2013, pertumbuhan angka konsumsi nasional masih rendah dan sebagian didominasi kelompok menengah ke atas. Ini menyebabkan gini ratio (ukuran ketimpangan sosial) di Indonesia masih tinggi.

“Ketidakmerataan pertanda belum sejahtera. Ini masih menjadi masalah di Indonesia,” kata Edi.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Lulusan SD dan SMP Dominasi Pengangguran di Jabar appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kapolri, Jend. Pol. M. Tito Karnavian, “Perbedaan Justru Kekayaan Bagi Kita”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/12/2016] Dalam berdemokrasi, sebaiknya kebebasan yang dijalani bukanlah kebebasan yang absolut. Jika kebebasan terjadi secara absolut bahkan kebablasan, dapat membuat adanya benturan di tengah masyarakat. Selain itu, perguruan tinggi di Indonesia juga diharapkan menjadi bagian dalam menjaga kebhinnekaan.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jend. Pol. Drs. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., saat memberikan Kuliah Umum “Peran & Kebijakan Polri dalam Menjaga Keutuhan, Kerukunan, dan Toleransi di Indonesia” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (22/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jend. Pol. Drs. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., saat memberikan Kuliah Umum “Peran & Kebijakan Polri dalam Menjaga Keutuhan, Kerukunan, dan Toleransi di Indonesia” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (22/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut dikatakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jend. Pol. Drs. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., saat memberikan Kuliah Umum “Peran & Kebijakan Polri dalam Menjaga Keutuhan, Kerukunan, dan Toleransi di Indonesia” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (22/12).

Kapolri berharap agar perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Unpad, menjadi bagian dalam menjaga kebhinnekaan. Perguruan tinggi dinilai sebagai lembaga intelektual yang berisi kaum rasional dan memiliki kemampuan dalam mempengaruhi orang lain.

“Saya juga minta mungkin bisa merumuskan apa yang bisa berkontribusi untuk menjaga kebhinnekaan kita. Indonesia yang besar ini tidak boleh pecah. Perbedaan-perbedaan yang ada ini justru kekayaan bagi kita,” kata Kapolri.

Ia pun menyangkan sudah semakin mengendurnya nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, dan Bhinneka Tunggal Ika di masyarakat Indonesia. Menurutnya, hal ini terjadi karena nilai-nilai tersebut sudah mulai jarang diajarkan di institusi pendidikan.

Ditegaskan Kapolri, pihaknya pun akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kebhinnekaan di Indonesia. Apalagi, tantangan dalam menjaga kesatuan bangsa yang dihadapi Indonesia kini bukan hanya dari faktor eksternal, tetapi juga internal.

“Kami tetap akan menjadi salah satu garda terdepan dalam rangka untuk menjaga kebhinnekaan NKRI,” tegasnya.

Selain itu, Kapolri mengingatkan bahwa kebebasan yang terlalu bebas bisa menjadi berbahaya. Kebebasan semestinya diatur dalam Undang-undang. Rule of law Indonesia harus mampu untuk membatasi kebebesan-kebebasan yang ada, termasuk kebebasan dalam menyampaikan pendapat serta kebebasan untuk berserikat berkumpul.

Rule of law harus diatur, supaya kebebasan ini tidak menjadi absolut,” kata Kapolri.

Ia pun menekankan bahwa berbagai perbedaan yang ada di Indonesia, termasuk perbedaan adat istiadat dari Sabang sampai Merauke, merupakan kekayaan Indonesia. Bukan malah menjadi alasan untuk terjadinya benturan.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa aspek-aspek terkait keutuhan, kerukunan, dan toleransi bangsa merupakan modal kuat yang menjadi kewajiban kita untuk menjaganya dengan lebih baik lagi. Dengan digelarnya kuliah umum ini, diharapkan civitas academica Unpad dapat membuat strategi akademik untuk berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa.

“Kampus diyakini menjadi satu motor penting dalam menjaga aspek-aspek tersebut, tentunya dengan ciri kemampuan akademiknya,” ujar Rektor.*

humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-3-dadan humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-5-dadan humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-6-dadan humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-4-dadan humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-10-dadan humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-7-dadan humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-8-dadan humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-9-dadan humas-unpad-2016_12_22-kuliah-umum-kapolri-1-dadan

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Kapolri, Jend. Pol. M. Tito Karnavian, “Perbedaan Justru Kekayaan Bagi Kita” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Penelitian Dua Dosen Unpad Raih Penghargaan BP3IPTEK Jabar

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/12/2016] Penelitian yang dilakukan oleh dosen Fakultas Pertanian, Dr. Tomy Perdana dan dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Dr. Dwi Purnomo meraih penghargaan dari Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (BP3IPTEK) Provinsi Jawa Barat pada Seminar dan Presentasi Hasil Riset Kreatif, di Park Hotel Bandung, Selasa (20/12) lalu. Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Kepala BP3IPTEK Jabar, Dr. Ir. Lukman Shalahudin, MSc kepada Dr. Tomy sebagai salah satu peraih Penelitian Terbaik dan Dr. Dwi sebagai salah satu peraih Poster Terbaik Hasil Penelitian.

Dr. Tomy Perdana dan Dr. Dwi Purnomo, dua dosen Unpad yang meraih penghargaan dari BP3IPTEK Jabar.*

Dr. Tomy Perdana dan Dr. Dwi Purnomo, dua dosen Unpad yang meraih penghargaan dari BP3IPTEK Jabar.*

Sebelumnya, setelah melalui serangkaian seleksi, Dr. Tomy dan Dr. Dwi berhasil meraih hibah penelitian dari BP3IPTEK. Penelitian pun dilakukan selama satu tahun, dan presentasi hasil penelitian dilakukan pada kegiatan tersebut.

Penelitian dilakukan oleh Dr. Tomy beserta tim yang terdiri dari Eddy Renaldi, SP., ME, Mahra Arari, Sp., MT, dan Tetep Ginanjar, SP., M.Sos. Judul penelitiannya adalah “Pengembangan Model Sistem Pemasaran dan Rantai Pasok Agribisnis Beras yang Efisien, Responsif, dan Berkeadilan untuk Meningkatkan Daya Saing dan Pendapatan Petani”.

“Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu sebagai sentra utama beras Jabar. Penelitian ini merupakan kaji tindak yang mengombinasikan pemodelan system dynamics dengan studi kasus implementasi dari model yang dihasilkan pada gabungan kelompok tani Tani Mulus di Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu,” jelas Dr. Tomy.

Diungkapkan Dr. Tomy, penerapan model tersebut pada Gapoktan Tani Mulus telah memberikan dampak baik, seperti peningkatan harga gabah dan adanya nilai tambah, karena Gapoktan telah mampu mengelola agroindustri beras. Mereka pun memiliki akses langsung ke pasar terstruktur seperti supermarket, restoran, dan katering.

“Selain itu, beras yang dihasilkan merupakan beras aman pangan yang telah melalui uji lab mutu dan keamanan pangan sebagai syarat untuk mendapatkan PSAT,” ungkapnya.

Dr. Tomy pun berharap bahwa penelitian tersebut dapat berkontribusi terhadap pengembangan teori dan metodologi terkait manajemen rantai pasok. Penelitian ini pun diharapkan pula dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan daya saing dan pendapatan petani.

“Penghargaan tersebut menjadi pendorong untuk mengembangkan lebih lanjut rekayasa sistem rantai pasok beras untuk meningkatkan daya saing pendapatan petani,” kata Dr. Tomy.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan Dr. Dwi dan anggota timnya, Koko Iwan Agus Kurniawan berjudul “Model Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah berbasis Agroindustri melalui Kolaborasi Desa Kota”. Melalui penelitiannya itu, Dr. Dwi mengukur keberhasilan aplikasi Fruters Model yang telah ia gagas sejak tahun 2013 lalu.

“Hasilnya bagus sekali jika dilihat dari kemajuannya, dilihat dari 9 blok yang ada di business model,” ungkap Dr. Dwi.

Pengukuran tersebut dilihat dari key partners, key activities, key resources, value proporsition, customer relationship, channels, customer segment, cost structure, dan revenue streams. Berdasarkan hasil penelitian, model tersebut dinilai mampu untuk menyebarkan  nilai manfaat, termasuk menghubungkan manfaat antara desa dan kota. Dari penelitian ini pula, diketahui bahwa penjualan produk hasil pertanian terbaik sebetulnya bukan ada pada “brand”, melainkan pada “brand-story”.

Fruters Model itu terbukti bisa, dan diterapkan pada lingkup-lingkup masyarakat yang kecil, tetapi memliki dampak yang luas,” jelasnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Penelitian Dua Dosen Unpad Raih Penghargaan BP3IPTEK Jabar appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sosialisasi Pengisian Kinerja Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/12/2016] Direktorat Riset, Pengabdian pada Masyarakat dan Inovasi (DRPMI) Universitas Padjadjaran mendorong fakultas, pusat penelitian, dan pusat-pusat unggulan untuk menyerahkan laporan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Laporan ini akan menjadi bahan penilaian Kemenristekdikti terkait kinerja penelitian dan pengabdian yang dilakukan perguruan tinggi.

Direktur Riset, Pengabdian pada Masyarakat dan Inovasi Unpad, Rizky Abdullah, PhD, Apt., saat melakukan Sosialisasi Pengisian Kinerja Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (23/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur Riset, Pengabdian pada Masyarakat dan Inovasi Unpad, Rizky Abdullah, PhD, Apt., saat melakukan Sosialisasi Pengisian Kinerja Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (23/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur Riset, Pengabdian pada Masyarakat dan Inovasi Unpad, Rizky Abdullah, PhD, Apt., mengatakan, pada 2014 lalu Unpad meraih peringkat II sebagai perguruan tinggi kelompok mandiri dengan kinerja penelitian terbaik. Namun, pada tahun berikutnya peringkat ini sempat turun karena banyaknya aktivitas penelitian yang tidak terlaporkan.

“Pelaporan ini akan berguna menjadi dasar penilaian. Untuk itu diharapkan diisi dengan seoptimal mungkin,” ujar Rizky saat Sosialisasi Pengisian Kinerja Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat di Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (23/12).

Sosialisasi ini dihadiri oleh Pimpinan dan manajer di tingkat fakultas. Turut hadir Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad, Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., serta Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik, Dr. Dwi Purnomo, M.T.

Rizky mengatakan, secara substantif performa kinerja penelitian Unpad sangat baik di Indonesia. Apalagi posisi Unpad yang saat ini telah masuk kepada perguruan tinggi kluster mandiri. Namun, acapkali terjadi perbedaan pendapat pada saat pelaporan penelitian di tingkat fakultas dengan universitas.

Melalui sosialisasi ini Rizky mengharapkan terjadi penyesuaian persepsi antara pihak direktorat dengan fakultas maupun pusat unggulan. Ini agar pengisian kinerja penelitian dan pengabdian periode ini akan berjalan optimal.

Lebih lanjut Rizky mengatakan, untuk pengisian periode ini, pelaporan kinerja bertambah di sektor pengabdian kepada masyarakat, dimana pada sebelumnya hanya di sektor penelitian saja. Penilaian dua sektor ini akan berdampak pada jumlah dana penelitian desentralisasi dan dana pengabdian kepada masyarakat yang akan diterima Unpad.

Penilaian kinerja penelitian dilakukan setiap tiga tahun sekali berdasarkan indikator-indikator capaian yang telah ditetapkan oleh Kemenristekdikti. Adapun indikator tersebut meliputi ketersediaan SDM, jumlah peneliti asing, staf pendukung, unit fasilitas penunjang, hibah Ditlitabmas, hibah non-Ditlitabmas, penyelenggaraan forum ilmiah, jumlah publikasi jurnal, jumlah buku ajar/teks, pemakalah forum ilmiah, jumlah Hak Kekayaan Internasional, data luaran lain penelitian, data kontrak kerja, serta data unit bisnis hasil riset.

Sementara penilaian kinerja pengabdian kepada masyarakat baru diajukan pada periode ini. Penilaian ini ditujukan bagi perguruan tinggi di bawah naungan Kemenristekdikti berdasarkan 4 kluster, yaitu unggul, sangat memuaskan, memuaskan, dan kurang memuaskan.

“Unpad akan kita dorong untuk masuk ke kluster unggul,” kata Rizky.

Jadwal pelaporan kinerja penelitian dibuka mulai Desember 2016 hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Dalam artian sewaktu-waktu Kemenristekdikti dapat menutup pelaporan kinerja. Sedangkan jadwal pelaporan kinerja pengabdian kepada masyarakat dibuka Desember 2016 hingga akhir Januari 2017. Adapun pengumuman peringkat kinerja penelitian dan pengabdian akan diumumkan pada 17 Agustus 2017 mendatang.

Sementara itu, Dr. Keri sendiri mengharapkan seluruh pihak terkait dapat bekerja sama untuk memberikan laporan. “Intinya, mau ada dimana kita (Unpad) itu ditentukan oleh diri kita juga,” ujar Dr. Keri.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Dwi juga menyosialisasikan mengenai struktur kerja di Direktorat Kerja Sama dan Korporasi Akademik.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Sosialisasi Pengisian Kinerja Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dekan Tandatangani Kontrak Kinerja 2017 dengan Rektor Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/12/2016] Para Dekan di lingkungan Universitas Padjadjaran menandatangani  Perjanjian Kinerja Tahun 2017 di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (23/12). Dalam perjanjian tersebut, disepakati kontrak kinerja antara Rektor dengan para Dekan selama tahun 2017.

Penandatanganan Kontrak Kinerja 2017 Dekan dengan Rektor Unpad di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (23/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Penandatanganan Kontrak Kinerja 2017 Dekan dengan Rektor Unpad di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (23/12). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Dalam menentukan target-target kinerja, kita sudah mulai mendorong pendekatannya tidak semata-mata melihat konteks historikal, tapi betul-betul berupaya melihat dari hasil evaluasi diri kita, baik yang terkait dengan  kekurangan-kekurangan kita, ataupun potensi-potensi yang kita miliki yang akan menjadi modal bagaimana kinerja kita kedepan,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad.

Dengan adanya modal  tersebut,  maka dibangunlah suatu  program kerja yang kemudian diterjemahkan pada kegiatan, dengan harapan akan semakin mendorong target kinerja tersebut dapat tercapai.

Selain itu, untuk pencapaian kinerja lebih baik lagi, Rektor juga mengharapkan adanya sinergi lebih kuat dalam  memanfaatkan modal-modal yang ada di setiap unit kerja di Unpad. Rektor juga berharap setiap fakultas tidak hanya “berpotret” pada diri sendiri, melainkan memiliki benchmark untuk meningkatkan kinerjanya.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Sistem Informasi Unpad, Irvan Afriandi, dr., Grad. Dipl. OEH., MPH., Dr.PH. mengungkapkan, dalam target kinerja para dekan, terdapat keinginan yang kuat dalam meningkatkan presentase kelulusan tepat waktu para mahasiswanya.

humas-unpad-2016_12_23-proker-2017-1-tediSelain itu, Dr. Irvan juga mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan target perolehan hibah riset yang berasal dari luar institusi, terutama yang berasal dari kompetisi dan kerja sama internasional. Diungkapkan Dr. Irvan, terjadi peningkatan jumlah yang signifikan antara angka yang dicapai tahun 2016 dengan target yang akan dicapai pada tahun 2017.

Begitu juga terlihat dari sisi target publikasi ilmiah. Ada peningkatan target jumlah publikasi internasional bereputasi, bahkan jumlahnya hampir dua kali lipat dari jumlah yang dicapai tahun 2016. Pelibatan mahasiswa dalam melakukan penelitian dan publikasi ilmiah bersama dosen pun diharapkan semakin meningkat. Dari sisi SDM, diharapkan juga akan semakin meningkat jumlah Guru Besar dan Lektor Kepala di lingkungan Unpad.

“Modalnya adalah riset. Jadi dimulai dari perolehan hibah penelitiannya ditingkatkan, kemudian meningkatkan pelibatan mahasiswa, diikuti dengan publikasi ilmiahnya, maka dosen pun akan meningkat jabatan fungsionalnya,” ungkap Dr. Irvan.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Dekan Tandatangani Kontrak Kinerja 2017 dengan Rektor Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live