Quantcast
Channel: Uncategorized – Universitas Padjadjaran
Viewing all 2776 articles
Browse latest View live

Guang Xi University for Nationalities China Jajaki Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/12/2016] Dalam rangka penjajakan kerja sama dengan Universitas Padjadjaran, Guang Xi University for Nationalities, China melakukan kunjungan ke kampus Unpad, Jumat (23/12). Kunjungan diterima oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad di Ruang Rektor Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

President of Guang Xi University for Nationalities China, Prof. Nong Kezhong dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

President of Guang Xi University for Nationalities China, Prof. Nong Kezhong dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dari Guang Xi University for Nationalities, hadir Prof. Nong Kezhong selaku President, Prof. Zhu Wenxuan selaku Dekan Departemen Bahasa Asing, dan Tang Tanyi selaku pengajar Bahasa Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unpad Drs. Yuyu Yohana Risagarniwa, M.Ed., Ph.D, Ketua Program Studi Bahasa dan Budaya Tiongkok Dr. Dewi Ratnasari, Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik/Kepala Kantor Internasional, Ade Kadarisman, S.Sos., M.T, M.Sc., dan Sekretaris Kantor Internasional, Ronny, dr., M.Kes., AIFO., PhD.

Kerja sama yang direncanakan akan dilakukan oleh kedua belah pihak, diantaranya adalah pertukaran mahasiswa dan dosen. Mahasiswa Guang Xi diharapkan mengikuti perkuliahan di Unpad untuk mendalami Bahasa Indonesia, begitu juga sebaliknya. Dari Unpad, kerja sama yang dilakukan khususnya melalui Program Studi Sastra Indonesia dan Program Studi Bahasa dan Budaya Tiongkok.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nong Kezhong mengharapkan, kerja sama juga dilakukan dalam kegiatan penelitian. Kerja sama yang dilakukan pun dapat dilakukan dalam berbagai bidang, tidak hanya mengenai bahasa dan budaya.

“Kita harus bisa saling belajar untuk dapat maju lebih baik,” ujarnya.

Rektor Unpad pun mengapresiasi adanya rencana  kerja sama ini. Rektor juga berharap kerja sama tidak sebatas pada pengembangan bahasa Mandarin di Indonesia, dan  juga sebaliknya. Menurutnya, pengenalan bahasa dan budaya antar negara,  diharapkan dapat menjadi modal kuat  untuk mendukung kerja sama di sektor lain.

“Berbicara bahasa dan budaya, ini sebetulnya media untuk mendukung sektor lain. Sehingga bisa saja nanti berkembang dengan aspek bidang-bidang ilmu lain, dan tidak berhenti antar universitas, tetapi kita menjadi media untuk adanya kerja sama dengan sektor pemerintah atau bisnis,” ujar Rektor.

humas-unpad-2016_12_23-tiongkok-3-tediDitemui usai kegiatan, Dekan FIB Unpad berharap kerja sama ini dapat turut mengembangkan Program Studi Bahasa dan Budaya Tiongkok Unpad yang baru berdiri, termasuk adanya bantuan native speaker. Selain itu, pertukaran budaya pun dapat dilakukan, antara Budaya Sunda dengan China.

“Misalnya ketika kunjungan kesana, kita bawa rombongan kita untuk tampil disana, dan sebaliknya dari sana ke sini. Atau kolaborasi,” harap Dr. Yuyu.

Senada dengan Dr. Yuyu, Erlina, M. Hum dari Kantor Kerja Sama FIB Unpad pun menginginkan adanya peningkatan kualitas program studi yang ada di Unpad, termasuk kapasitas dosennya. Keuntungan kerja sama pun diharapkan dapat dirasakan oleh kedua belah pihak.

“Saya berharap setidaknya ada dua keuntungan dari kerja sama ini. Selain untuk pengembangan Program Studi Sastra Indonesia dan Program Studi Bahasa dan Budaya Tiongkok Unpad, kita juga akan ada pengembangan dosen kesana.  Bukan hanya kita yang membantu, tetapi kita juga membantu kesana untuk mengembangkan Prodi Sastra Indonesia disana,” harap Erlina.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Guang Xi University for Nationalities China Jajaki Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, “Mahasiswa Jangan Cuma Kuliah, Harus Aktif, Berprestasi dan Memberi Kontribusi Positif pada Masyarakat”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/12/2016] Setelah menyelesaikan kegiatan mata kuliah Olah Raga, Kesenian dan Kreativitas (OKK) yang dilaksanakan di lingkungan sekitar kampus Jatinangor, para mahasiswa baru Universitas Padjadjaran angkatan 2016 diharapkan termotivasi untuk aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan (ormawa), berprestasi dan memberi kontribusi positif kepada masyarakat.

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., saat memberikan sambutan pada kegiatan "Penutupan OKK: Inaugurasi Prabu" di Stadion Jati Padjadjaran di Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (23/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., saat memberikan sambutan pada kegiatan “Penutupan OKK: Inaugurasi Prabu” di Stadion Jati Padjadjaran di Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (23/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., mengatakan hal tersebut ketika ditemui pada kegiatan “Penutupan OKK: Inaugurasi Prabu” di Stadion Jati Padjadjaran di Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (23/12).

“Dengan pengalaman yang didapat saat OKK, mereka diharapkan dapat menjadi inisiator, katalisator, dan motivator bagi mahasiswa lainnya. OKK semoga juga bisa mendorong peningkatkan jumlah aktivis yang terlibat di ormawa universitas dan fakultas. Tentu saja bukan sekadar aktif, tapi juga dapat mengharumkan nama Unpad,” ujar Prof. Reiza.

Oleh karena itu, Prof. Reiza berharap, mahasiswa tidak sekadar puas menjadi mahasiswa Unpad lalu hanya kuliah saja. Unpad telah menyediakan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa, tersedia pula ormawa mulai dari minat olah raga, kesenian, bakat, penalaran, dan lain sebagainya.

“Sayang jika menjadi mahasiswa Unpad semata-mata hanya untuk kuliah,” ujar Prof. Reiza.

Lebih lanjut, Prof. Reiza memaparkan, tujuan pelaksanaan OKK salah satunya adalah menciptakan kolaborasi antara universitas dengan masyarat, terutama masyarakat Jatinangor. Dalam hal ini, Unpad ingin turut memberdayakan masyarakat melalui konsep OKK.

Pelaksanaan OKK yang membaurkan mahasiswa baru dari berbagai program studi dan fakultas ini diharapkan dapat memberi ruang kolaborasi antara mereka. Para mahasiswa tidak lagi bicara dari prodi mana, atau fakultas apa, namun menegaskan bahwa kami adalah mahasiswa Unpad.

Pelaksanaan OKK diawali dengan kegiatan pembekalan mahasiswa oleh para dosen, lalu mahasiswa yang didampingi para dosen dan fasilitator berinteraksi dengan masyarakat di desa, RW, dan RT. (Baca juga “Perkuliahan OKK Mahasiswa Unpad 2016 Dilaksanakan di Tengah Masyarakat Jatinangor“).

humas-unpad-2016_12_23-penutupan-okk-1-dadan

“Kami melihat, pelaksanaan OKK sudah berjalan dengan baik. Namun demikian tentu saja ada evaluasi, dan dirasa perlu ada penambahan materi Kebudayaan Sunda serta lebih memperhatikan lagi kompetensi para pendamping dan fasilitator. Kita ingin kegiatan OKK ke depan dapat berlangsung lebih baik lagi, lebih berkualitas, lebih bisa memberdayakan masyarakat, sekaligus juga memberikan wawasan dan pengalaman yang lebih berharga kepada mahasiswa,” ujar Prof. Reiza.

Mahasiswa juga akan didorong untuk membuat kegiatan-kegiatan gabungan seperti ini setidaknya setahun sekali sehingga denyut kegiatan yang melibatkan mahasiswa antarfakultas bisa terus mewarnai kegiatan mahasiswa Unpad.*

Laporan oleh: Erman

The post Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, “Mahasiswa Jangan Cuma Kuliah, Harus Aktif, Berprestasi dan Memberi Kontribusi Positif pada Masyarakat” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Implementasi Program Profesor Masuk Desa, Unpad Dorong Pengembangan Desa Gegempalan Ciamis

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/12/2016] Implementasi program Profesor Masuk Desa Universitas Padjadjaran terus bergulir. Program yang menjadi bagian dalam Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran-Jawa Barat (ASUP Jabar) ini mendorong para profesor aktif di Unpad untuk melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Salah satu program yang bergulir ialah pemberdayaan masyarakat di Desa Gegempalan, Kecamatan Cikoneng, Ciamis.

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan cinderamata kepada Bupati Ciamis, Drs. H. Iing Syam Arifin, saat pembukaan Seminar Ekonomi Syariah di Gedung Dakwah Islam, Kecamatan Cikoneng, Ciamis, Selasa (27/12). (Foto: Arief Maulana)

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan cinderamata kepada Bupati Ciamis, Drs. H. Iing Syam Arifin, saat pembukaan Seminar Ekonomi Syariah di Gedung Dakwah Islam, Kecamatan Cikoneng, Ciamis, Selasa (27/12). (Foto: Arief Maulana)

Di desa tersebut program Profesor Masuk Desa dilakukan Prof. Dr. Hj. Ernie Trisnawati Sule, M.Si., Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. Dipilihnya kawasan Ciamis karena wilayah ini memiliki potensi pengembangan ekonomi yang besar.

“Wilayah Ciamis ini merupakan penyangga antara Tasikmalaya dengan Banjar. Jangan biarkan wilayah ini hanya sebagai lintasan saja,” ujar Prof. Ernie saat ditemui di sela pelaksanaan Seminar Ekonomi Syariah di Gedung Dakwah Islam, Cikoneng, Ciamis, Selasa (27/12).

Acara ini merupakan tindak lanjut dari program pengembangan ekonomi masyarakat di Kecamatan Cikoneng pada khususnya. Acara ini digelar atas kerja sama Unpad dengan Bank Syariah Mandiri, Kecamatan Cikoneng, unsur Kabupaten Ciamis, serta sejumlah pesantren di wilayah Ciamis. Seminar tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Ciamis, Dr. H. Iing Syam Arifin dan dihadiri Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik/Kepala Kantor Internasional, Ade Kadarisman, S.Sos., M.T., M.Sc., dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang juga koordinator Unpad di wilayah Ciamis, Dr. Ir. Iskandar, M.Si.

Di Desa Gegempalan, Prof. Ernie menjelaskan, fokus utama pelaksanaan program ialah peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Gegempalan. Sebelum pihaknya melaksanakan program, desa ini bisa dikatakan tertinggal akibat sulitnya akses komunikasi dan informasi. Untuk  itu, upaya awal yang dilakukan ialah bekerja sama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia membuka akses teknologi informasi di kawasan tersebut.

Lebih lanjut Prof. Ernie mengatakan, pembukaan akses teknologi informasi bertujuan agar masyarakat Desa Gegempalan tidak ketinggalan informasi. Akses ini juga untuk mengomunikasikan Desa Gegempalan lebih luas ke khalayak melalui media internet. Keuntungan lainnya ialah pembukaan akses teknologi informasi ini juga menjadi awal dibangunnya Kampung UKM Digital, suatu program pengembangan kewirausahaan berbasis digital oleh PT. Telkom, di Desa Gegempalan.

“Melalui akses internet, kita juga bisa mengembangkan sistem informasi desa. Seluruh laporan desa bisa melalui akses internet,” tambah Prof. Ernie.

Prof. Ernie juga mengajak pelaku usaha di Desa Gegempalan untuk mengembangkan wirausahanya melalui berbagai penyuluhan UMKM. Ini diharapkan agar para pelaku usaha dapat berinteraksi lebih dengan dunia luar, sehingga ini menjadi modal awal pengembangan produk ke depannya.

Terkait pengembangan sistem ekonomi syariah, Prof. Ernie menjelaskan, mayoritas penduduk Ciamis beragama Muslim sehingga sistem ini akan sangat baik diimplementasikan di wilayah Ciamis. “Kita melihat banyak usaha-usaha kecil (di Ciamis) yang terjebak dengan riba. Jadi kita mengenalkan kepada mereka tentang kegiatan ekonomi syariah,” sambungnya.

Sebagai koordinator Unpad BUMN Center of Excellence, Prof. Ernie menuturkan, program ini tidak hanya bekerja dengan BUMN sektor telekomunikasi dan perbankan saja. Program lain yang telah dilakukan ialah sosialisasi terkait program Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS.

 

humas-unpad-2016_12_27-ciamis-2-arief humas-unpad-2016_12_27-ciamis-3-arief humas-unpad-2016_12_27-ciamis-4-arief

 

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengatakan, melalui program ASUP Jabar, pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi tujuan yang dilakukan Unpad. Ini diwujudkan melalui dibukanya program afirmasi mahasiswa asal Jawa Barat yang berkuliah di Unpad selama 5 tahun terakhir. Khusus Kabupaten Ciamis, tercatat sudah 400 orang yang sudah berkuliah di Unpad.

“Kami berharap pengembangan SDM ini dapat membangun berbagai program yang lebih mendalam,” kata Rektor.

Terkait program di Desa Gegempalan, Rektor berharap program ini menjadi jalan masuk bagi dilaksanakannya berbagai program di desa lainnya. Untuk itu, Rektor berharap ada kerja sama baik khususnya dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah untuk melihat potensi pengembangan di wilayah lainnya.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya Unpad, kita bukan hanya mengembangkan kapasitas kabupaten tetapi dapat mengaitkannya dengan wilayah lain,” kata Rektor.

Sementara itu, Iing sendiri mengapresiasi pelaksanaan program di wilayah Ciamis. “Terima kasih, ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Ciamis untuk bisa bekerja sama dengan Unpad,” kata Iing.

Seminar Ekonomi Syariah ini menghadirkan tiga pembicara yang merupakan staf pendidik dari FEB Unpad, diantaranya, Prof. Ernie Trisnawati Sule, Dr. Asep Mulyana, dan Dr. Sutisna, MM, serta pembicara dari Bank Syariah Mandiri wilayah Ciamis.*

 

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

 

 

The post Implementasi Program Profesor Masuk Desa, Unpad Dorong Pengembangan Desa Gegempalan Ciamis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto Peresmian Paguyuban Tenis Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/12/2016] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad meresmikan Paguyuban Tenis Unpad di Lapangan Tenis Unpad, Jalan Bukit Dago Utara, Bandung, Minggu (25/12). Peresmian tersebut dihadiri Rektor ke-9 Unpad, Prof. Dr. H. A. Himendra Wargahadibrata, dr., Sp.An., KIC., Wakil Ketua Majelis Wali Amanat Unpad, Prof. Dr. Obsatar Sinaga, M.Si., serta sejumlah pimpinan fakultas, guru besar, dan dosen.*

Foto oleh Tedi Yusup

humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-1-tedi humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-2-tedi humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-3-tedi humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-4-tedi humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-5-tedi humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-6-tedi humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-7-tedi humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-8-tedi humas-unpad-2016_12_25-paguyuban-tenis-9-tedi

The post Galeri Foto Peresmian Paguyuban Tenis Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Berikan Kesempatan Profesor dan Dosen Tingkatkan Penelitian Melalui Hibah Riset Internal

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/12/2016] Untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para  dosen dalam melakukan penelitian, saat ini Unpad memiliki sejumlah kategori hibah riset internal. Dengan adanya hibah internal ini, dorongan untuk dosen dalam melakukan penelitian pun semakin kuat.

Suasana Sosialisasi Hibah Internal Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (28/12). (Foto: Tedi Yusup)*

Suasana Sosialisasi Hibah Internal Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (28/12). (Foto: Tedi Yusup)*

“Di Unpad, kami memiliki beberapa kategori grant riset internal,” ungkap Rektor Unpad, Prof Tri Hanggono Achmad dalam Sosialisasi Hibah Internal Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor,  Rabu (28/12).

Hibah penelitian internal tersebut terdiri atas hibah penelitian dasar dan dosen muda, hibah kompetitif, serta hibah penugasan. Untuk hibah dosen muda terdiri atas Riset Dosen Pemula Unpad (RDPU) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas meneliti bagi para dosen muda, Riset Fundamental Unpad (RFU) yang bertujuan untuk mendorong dosen melakukan penelitian dasar yang bersifat temuan dan inovasi.

Hibah kompetitif ditujukan bagi dosen dengan jabatan Asisten Ahli hingga Lektor Kepala. Hibah ini berupa Riset Kompetensi Dosen Unpad (RKDU) yang bertujuan meningkatkan kompetensi peneliti agar memiliki rekam jejak yang kuat dalam bidang keilmuannya.

Sedangkan hibah riset penugasan terdiri atas program Academic Leadership Grant (ALG) berupa penelitian penugasan kepada para profesor untuk meningkatkan jumlah publikasi dan sitasi di Unpad serta meningkatkan kapasitas anggota tim peneliti, dan Riset Hilirisasi Produk Unggulan Unpad (RHPU) yang bertujuan untuk mendorong tumbuhnya kapasitas inovasi institusi yang sejalan dengan kemajuan teknologi dan permintaan pengguna.

Rektor mengungkapkan, melalui grant ini, penelitian yang dilakukan basisnya ada pada output. Diharapkan, berbagai penelitian yang dilakukan dapat menjawab berbagai tantangan yang ada melalui produk akademik. Usulan penelitian pun terlebih dahulu akan melalui proses review untuk memastikan usulan penelitian tersebut telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Selain itu, penelitian pun diharapkan dilakukan melalui transdisiplin ilmu, melalui dengan adanya pendekatan pusat studi, pusat penelitian, atau pusat unggulan di Unpad. Dengan demikian, kegiatan riset diharapkan dapat terus berkelanjutan.

“Kalau pendekatannya departemental, kemungkinan-kemungkinan melakukan riset yang sifatnya antar bidang ilmu, multi disiplin, atau transdisiplin, menjadi tidak sebesar kalau itu muncul dalam pendekatan-pendekatan pusat studi. Disamping juga membangun atmosfer riset yang lebih baik karena kegiatannya ada disana,” ujar Rektor.

Pada kesempatan tersebut, Rektor pun memberikan gambaran performa riset Unpad tahun 2016. Untuk diketahui, performa riset Unpad tahun 2016 sudah lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah publikasi Unpad di jurnal terindeks Scopus pun semakin meningkat. Rektor pun mengharapkan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas pada kegiatan penelitian tahun mendatang, dilihat dari potensi diri dan benchmark perguruan tinggi lain.

Informasi lebih lanjut mengenai hibah riset internal Unpad dapat dilihat di http://www.unpad.ac.id/pengumuman/penerimaan-proposal-hibah-internal-universitas-padjadjaran

 

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/am

 

 

 

 

The post Unpad Berikan Kesempatan Profesor dan Dosen Tingkatkan Penelitian Melalui Hibah Riset Internal appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Terima Pengelolaan Asrama Bale Padjadjaran dan Klinik Padjadjaran dari PT. Padma dan PT. Rumah Sakit Padjadjaran

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/12/2016] Universitas Padjadjaran mulai 2017 mendatang akan mengelola secara mandiri asrama Bale Padjadjaran dan Klinik Padjadjaran di kampus Jatinangor. Sebelumnya, pengelolaan Bale Padjadjaran dilakukan oleh PT. Padjadjaran Mitra (Padma) dan Klinik Padjadjaran dilakukan oleh PT. Rumah Sakit Padjadjaran.

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, (kedua dari kanan) beserta Direktur Utama PT. Rumah Sakit Padjadjaran, Dr. Koeswadji, M.Sc., (kedua dari kiri) usai penandatanganan Kesepakatan Bersama Pengakhiran Perjanjian Kerjasama Operasional antara Unpad dengan PT. Rumah Sakit Padjadjaran, di asrama 4 Bale Padjadjaran Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (28/12). (Foto: Dadan T.)*

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, (kedua dari kanan) beserta Direktur Utama PT. Rumah Sakit Padjadjaran, Dr. Koeswadji, M.Sc., (kedua dari kiri) usai penandatanganan Kesepakatan Bersama Pengakhiran Perjanjian Kerjasama Operasional antara Unpad dengan PT. Rumah Sakit Padjadjaran, di asrama 4 Bale Padjadjaran Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (28/12). (Foto: Dadan T.)*

Penyerahan pengelolaan secara simbolis ditandai penandatanganan Kesepakatan Bersama Pengakhiran Perjanjian Kerjasama Operasional antara Unpad dengan PT. Rumah Sakit Padjadjaran tentang Perjanjian Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan pada Klinik Padjadjaran Unpad Kampus Jatinangor. Penandatanganan dilakukan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dengan Direktur Utama PT. Rumah Sakit Padjadjaran, Dr. Koeswadji, M.Sc., di Bale Padjadjaran Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (28/12).

Dalam acara tersebut hadir Rektor ke-9 Unpad, Prof. Himendra Wargahadibrata, dr., Sp.AN., KIC., Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Dr. Ponpon S. Idjradinata, dr., SpAK., pimpinan universitas dan fakultas, serta perwakilan dari pihak PT. Padma dan PT. Rumah Sakit Padjadjaran.

Dalam sambutannya, Dr. Koeswadji menuturkan, keberadaan asrama Bale Padjadjaran merupakan implementasi awal kerja sama twinning program antara FK Unpad dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) pada 2006. Pada saat itu, UKM mendorong Unpad untuk menyediakan asrama karena proses pembelajaran ilmu Kedokteran di UKM mewajibkan mahasiswanya masuk asrama di tahun pertama.

“Mereka harapkan kita menyediakan asrama, sementara pada waktu itu mendekati akhir tahun anggaran. Bagaimanapun, kita (Unpad) harus berani ambil keputusan, karena program twinning program ini menjadi kehormatan bagi Unpad,” papar Dr. Koeswadji.

Pada tahap awal, berhasil didirikan asrama Bale Padjadjaran 1 sebagai awal mula dilaksanakannya twinning program. Asrama ini dihuni oleh mahasiswa asal Malaysia yang berkuliah di program Sarjana FK Unpad. Pada tahun berikutnya didirikan Asrama Bale Padjadjaran 2, serta didirikan pula Asrama Bale Padjadjaran 3 dan 4 di tahun selanjutnya. Sehingga total asrama Bale Padjadjaran ini berjumlah 4 gedung.

Mengingat pada saat itu Unpad masih berstatus sebagai PTN Satker, maka proses pembangunan dan pengelolaan asrama dilaksanakan melalui kerja sama pihak ketiga. Dalam hal ini, PT. Padma menjadi mitra Unpad dalam mengelola asrama dengan masa perjanjian pengelolaan selama 20 tahun hingga 2026.

Jelang 1 dekade pengelolaan, berubahnya status Unpad menjadi PTN BH membuat kewenangan pengelolaan aset menjadi lebih leluasa. Untuk itu, lanjut Dr. Koeswadji, pihaknya kemudian menyilakan Unpad untuk mengelola asrama Bale Padjadjaran dan Klinik Padjadjaran secara mandiri tanpa menunggu masa perjanjian berakhir di 2026.

Adapun pengelolaan pelayanan kesehatan di kampus Jatinangor oleh pihak PT. Rumah Sakit Padjadjaran didasarkan pada kurang optimalnya pelayanan kesehatan di Unpad sebelumnya. Rektor Unpad pada waktu itu, Prof. Himendra Wargahadibrata, kemudian mempercayakan pengelolaan kepada PT. RSP.

Lebih lanjut Dr. Koeswadji menuturkan, untuk pengelolaan asrama, pihaknya menyerahkan penuh 4 gedung asrama berikut perabot, peralatan pendukung, hingga mahasiswa penghuni dan pekerja kepada Unpad. Sedangkan penyerahan Klinik Padjadjaran pihaknya menyerahkan gedung dan tenaga pengelola. humas-unpad-2016_12_28-serah-terima-bale-dan-klinik-padjadjaran-2-dadan

“Mulai 1 Januari, semuanya kami serahkan ke Unpad. Ini untuk memudahkan proses administrasi setelah penyerahan,” kata Dr. Koeswadji.

Sementara itu, Rektor pun mengapresiasi penyerahan asrama dan klinik ini. Dengan menjadi PTN Berbadan Hukum, Unpad diharapkan dapat melaksanakan berbagai performa pengelolaan berbagai fasilitas dengan baik.

Terkait pengelolaan asrama, performa baik yang telah ditunjukkan asrama Bale Padjadjaran melalui PT. Padma selama 10 tahun ini seharusnya bisa ditingkatkan jauh lebih baik lagi. Selain itu, model pengelolaan asrama di Bale Padjadjaran ini diharapkan bisa menjadi role model pengelolaan asrama lainnya di Unpad.

Sementara di bidang pengelolaan klinik kesehatan, Rektor berharap ke depan Klinik Padjadjaran bukan sekadar Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (PPK I), tetapi dapat mengembangkan aspek-aspek preventif.

Pengelolaan asrama Bale Padjadjaran selanjutkan akan dilakukan Direktorat Sumber Daya Pembelajaran dan Perpustakaan. Sementara pengelolaan klinik kesehatan dilakukan UPT Kesehatan Unpad.*

 

Laporan oleh Arief Maulana

The post Unpad Terima Pengelolaan Asrama Bale Padjadjaran dan Klinik Padjadjaran dari PT. Padma dan PT. Rumah Sakit Padjadjaran appeared first on Universitas Padjadjaran.

Teliti Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional, Diah Dhianawaty Djunaedi Raih Guru Besar Bidang Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/12/2016] Ada beragam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk batu saluran kemih, salah satunya tempuyung. Daun tempuyung diyakini dapat memberikan dua efek sinergis dalam proses pengobatan penyakit batu kemih, yaitu dapat menekan perkembangan berat batu dan dapat meluruhkan batu yang telah ada.

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, melantik Prof. Diah Dhianawaty Djunaedi, dra. M.Si., sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Bidang Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler, di Ruang Serba Guna Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No.35, Bandung, Kamis (29/12). (Foto: Tedi Yusup)*

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, melantik Prof. Diah Dhianawaty Djunaedi, dra. M.Si., sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Bidang Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler, di Ruang Serba Guna Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No.35, Bandung, Kamis (29/12). (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Diah Dhianawaty Djunaedi, dra. M.Si., saat membacakan Orasi Ilmiah berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler pada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4, Kamis (29/12). Orasi tersebut berjudul “Kajian Etnofarmakologi Tumbuhan untuk Mengatasi Batu Kandung Kemih”.

Dalam penelitiannya, Prof. Diah mengevaluasi aktivitas anti batu kandung kemih melalui uji in vitro dan in vivo. Selain daun tempuyung, Prof. Diah juga meneliti efektifitas daun kumis kucing dan herba meniran. Dari ketiga tumbuhan tersebut, daun tempuyunglah yang memiliki efek secara signifikan untuk pengobatan batu saluran kemih.

Penelitian dilakukan pada batu oksalat di dalam kandung kemih dengan model batu oksalat yang terinduksi di dalam kandung kemih tikus Galur Wistar jantan yang dibuat dengan metode matriks asam glikolat. Uji aktivitas anti batu dibagi dalam dua upaya perlakuan, yaitu upaya pencegahan dan upaya pengobatan.

“Kedua efek sinergis ini merupakan hal baru yang terungkap oleh penelitian ini, disamping kemampuan diuretiknya yang membantu melarutkan dan mengeluarkan melalui urinasi,” kata Prof. Diah.

Selanjutnya, penelitian pun ditujukan untuk menentukan senyawa aktif yang terkandung dalam tempuyung melalui proses fraksinasi. “Dari penelitian ini diperoleh metode baku yang singkat dan cepat untuk isolasi dan pemurnian luteolin dan apigenin dari daun tempuyung,” ungkapnya.

humas-unpad-2016_12_29-eos-7d-15_07_590514 humas-unpad-2016_12_29-pengukuhan-2-tedi humas-unpad-2016_12_29-pengukuhan-3-tedi

Selain pembuktian farmakologi, penelitian ini juga telah melalui dukungan uji biokimia medik. Menurut Prof. Diah, uji biokima berperan penting dalam bidang kedokteran modern. Uji biokima pada uji tumbuhan obat tradisional berperan sebagai parameter keamanan, termasuk khasiat, dari tumbuhan uji, baik dalam uji preklinik maupun klinik.

Untuk mengetahui keamanan pemanfaatan daun tempuyung sebagai anti batu kandung kemih, dilakukan uji toksisitas akut dari sediaan dekok daun tempuyung. Dari hasil uji tersebut, dapat disimpulkan bahwa dekok atau air rebusan daun tempuyung relatif aman terhadap organ hati dan ginjal.

“Dalam penelitian data empirik tradisional dari tumbuhan obat untuk penyakit batu ginjal dan batu kandung kemih telah dibuktikan secara eksperimen farmakologi dan keamanan praklinik telah diuji dengan dukungan uji biokimia medik. Hal ini menunjukkan, Ilmu Biokimia khususnya Biokimia Medik berhubungan dengan kesehatan dan penyakit manusia yang dapat memberikan landasan untuk mendukung diagnosis dan pemanfaatan obat tradisional,” tutur Prof. Diah.*

 

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Teliti Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional, Diah Dhianawaty Djunaedi Raih Guru Besar Bidang Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Lakukan Pengembangan Kampus Arjasari pada 2017

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/12/2016] Dalam upaya implementasi konsep Unpad Transformative Triangle, atau pemanfaatan tiga kampus utama Unpad dalam menguatkan aspek Tridharma Pendidikan Tinggi, mulai 2017 Unpad akan mengembangkan kampus di Arjasari, Kabupaten Bandung, untuk kegiatan pengembangan hilirisasi riset.

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menggelar rapat koordinasi terkait pengembangan kampus Arjasasi, di Gedung SPLPP Arjasari, Kabupaten Bandung, Jumat (30/12). (Foto: Arief Maulana)*

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menggelar rapat koordinasi terkait pengembangan kampus Arjasasi, di Gedung SPLPP Arjasari, Kabupaten Bandung, Jumat (30/12). (Foto: Arief Maulana)*

Hal tersebut dikemukakan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pimpinan dan tim pengembangan kampus Arjasari, di gedung SPLPP Arjasari, Jumat (30/12).

Rektor mengatakan, secara historis kampus Arjasari telah digunakan sebagai basis penguatan pendidikan dan penelitian di bidang pertanian. Untuk itu, karena lahan seluas 200 hektar ini secara kelembagaan dikelola oleh institusi pendidikan, maka aspek Tridharma Perguruan Tinggi juga harus ada di kampus Arjasari.

“Di sini lebih pada aspek hilirisasinya. Aspek pendidikan dan riset dimulai dari aspek aplikasi,” kata Rektor.

Dalam perencanaan yang telah dirumuskan tim pengembangan kampus Arjasari yang diketuai Dr. Ir. Ronnie Natakusumah, M.Sc., lanjut Rektor, ada 3 sektor yang akan dikembangkan di kampus Arjasari. Sektor pertama yaitu pengembangan industri berbasis hilirisasi produk unggulan Unpad. Produk hilirisasi yang dikembangkan yaitu punya kemampuan ke aspek pemasaran.

Sektor kedua yaitu pengembangan pendidikan vokasi. Rencananya, ada 4 program studi pendidikan Sarjana Terapan (Diploma IV) yang akan dibuka di Arjasari. Empat program studi tentatif yang direncanakan dibuka antara lain; Holtikultura, Pembenihan, Ternak Potong, dan Agrowisata.

Sedangkan sektor ketiga yaitu menyiapkan berbagai infrastrukturnya. Rektor mengatakan, dalam hal ini Unpad dapat bekerja sama dengan sektor industri untuk ikut mengembangkan kampus Arjasari. Sektor industri diharapkan bisa berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur.

Pengembangan kampus Arjasari ini akan dipolakan sebagai bentuk fleksibilitas pengelolaan kampus dengan pendekatan PTN Badan Hukum. “Pendekatan korporasinya akan kuat di sini. Pada 2017, kita akan kick off,” kata Rektor.

Adapun pimpinan yang hadir dalam rapat ini yaitu Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., Wakil Rektor Bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi Dr. Sigid Suseno, M.Hum., Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik Dr. Dwi Purnomo, M.T., serta Dekan Fakultas Pertanian, Dekan Fakultas Peternakan, Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian, dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Adapun tim pengembangan kampus Unpad Arjasari ini beranggotakan Dr. Nono Carsono, M.Sc., Dr. Tomy Perdana, M.M., Dindin Makhmudin, M.T., Ir. Yadi Supriyadi, M.P., dan Ir. Daud Siliwangi Marbun, M.S.*

 

Laporan oleh Arief Maulana

The post Unpad Lakukan Pengembangan Kampus Arjasari pada 2017 appeared first on Universitas Padjadjaran.


Rektor Harapkan Mahasiswa Ciptakan Inovasi di Desa Saat Ikuti KKNM PPMD Integratif

$
0
0

[Unpad.ac.id, 4/01/2017] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, melepas keberangkatan peserta Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa – Pengabdian kepada Masyarakat Dosen (KKNM PPMD) Integratif Unpad Periode Januari-Februari 2017 di Lapangan Parkir PPBS Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (4/01). Sebanyak 2.954 mahasiswa mengikuti kegiatan KKNM kali ini.

Sebanyak 2.954 mahasiswa Unpad mengikuti KKNM PPMD Integratif periode Januari - Februari 2017 di Kab. Majalengka, Kab. Kuningan, Kab. Ciamis, dan Kab. Pangandaran. Keberangkatan para mahasiswa dilepas oleh Rektor Unpad di Lapangan PPBS Unpad Jatinangor, Rabu (4/01). (Foto oleh: Dadan T.)*

Sebanyak 2.954 mahasiswa Unpad mengikuti KKNM PPMD Integratif periode Januari – Februari 2017 di Kab. Majalengka, Kab. Kuningan, Kab. Ciamis, dan Kab. Pangandaran. Keberangkatan para mahasiswa dilepas oleh Rektor Unpad di Lapangan PPBS Unpad Jatinangor, Rabu (4/01). (Foto oleh: Dadan T.)*

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengingatkan agar mahasiswa dapat memanfaatkan KKNM sebagai media untuk terjun ke masyarakat. Rektor pun berjanji akan memberikan apresiasi bagi kelompok KKNM yang berhasil melahirkan produk inovasi dan kreativitas yang berpotensi berkelanjutan. Upacara pelepasan ini dihadiri pimpinan universitas dan fakultas. Secara simbolis, Rektor melepas peserta KKNM dengan memakaikan topi Unpad kepada perwakilan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa.

“Ini kesempatan baik untuk mengoptimalkan keilmuan yang sudah dipelajari di perguruan tinggi untuk dapat diterapkan di daerah/masyarakat, ujar Rektor saat memberikan sambutan di hadapan mahasiswa, pimpinan, dan para profesor yang menjadi DPL pada kegiatan KKNM kali ini.

Rektor mendorong kegiatan KKNM ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Melalui pola terintegratif, DPL tidak hanya melakukan pembimbingan kepada masyarakat, tetapi mampu melihat berbagai tantangan untuk dapat dibicarakan, dikaji, dan dicarikan solusinya sehingga dapat memberikan dampak kepada masyarakat.

Apa yang telah diidentifikasi oleh DPL dan mahasiswa, maka diyakini program tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan. Kegiatan ini pun menjadi peluang melahirkan interaksi antar bidang ilmu.

“Kegiatan ini merupakan wujud langsung perguruan tinggi benar-benar ada di masyarakat,” kata Rektor

Keberadaan mahasiswa ini, lanjut Rektor, merupakan implementasi hadirnya antar bidang ilmu di masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat membangun kesadaran dan kerja sama dengan kawan-kawan di bidang ilmu lainnya.

Selama sebulan mahasiswa melaksanakan KKNM di 4 Kabupaten yaitu, Kab. Majalengka (36 Desa, 3 Kecamatan), Kab. Kuningan (34 Desa, 3 Kecamatan), Kab. Ciamis (30 Desa, 3 Kecamatan), dan Kab. Pangandaran (20 Desa, 3 Kecamatan). Adapun jumlah Dosen Pendamping Lapangan berjumlah 60 orang, yang terdiri 42 profesor dan 18 dosen bergelar Doktor.

“Ini sesuai dengan implementasi program Profesor Masuk Desa sehingga kita sertakan para guru besar sebagai DPL” ujar Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum.

Pemberangkatan KKNM ini terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama digelar pada Rabu (4/01) untuk keberangkatan ke Kab. Majalengka dan Kuningan. Sedangkan gelombang kedua digelar pada Kamis (5/01) untuk keberangkatan ke Kab. Ciamis dan Pangandaran.*

humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-06-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-07-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-08-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-13-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-09-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-10-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-14-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-11-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-12-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-19-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-18-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-15-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-17-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-01-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-02-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-03-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-04-dadan humas-unpad-2017_01_04-pelepasan-kkn-05-dadan

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor Harapkan Mahasiswa Ciptakan Inovasi di Desa Saat Ikuti KKNM PPMD Integratif appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wabup Majalengka Berharap Mahasiswa dan Guru Besar Unpad Teliti Potensi Sentra Usaha Kuliner Tradisional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 5/1/2017] Rombongan peserta KKNM PPMD Integratif Unpad Periode Januari-Februari 2017 di Majalengka diterima jajaran pemerintahan Kabupaten Majalengka. Rombongan diterima oleh Wakil Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.MPd., di halaman Pendopo Bupati Majalengka, Rabu (4/1).

Wakil Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.MPd., dan Ketua Tim Adhoc KKNM, Prof. Dr. Tajudin Nur, M.Hum., di Pendopo Bupati Majalengka, Rabu (4/1). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.MPd., dan Ketua Tim Adhoc KKNM, Prof. Dr. Tajudin Nur, M.Hum., di Pendopo Bupati Majalengka, Rabu (4/1). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Selain Wakil Bupati Majalengka, dalam acara tersebut juga hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka Drs. H. Ahmad Sodikin, beberapa pejabat kedinasan di lingkup pemerintahan Kabupaten Majalengka, serta Camat yang menjadi lokasi KKNM di Majalengka, yaitu Talaga, Cikijing, dan Cingambul. Sementara dari pihak Unpad hadir Ketua Tim Adhoc KKNM, Prof. Dr. Tajudin Nur, M.Hum., para DPL KKNM, mahasiswa, dan perwakilan tenaga kependidikan Unpad.

Dalam sambutannya, Karna menyampaikan, kehadiran mahasiswa Unpad melalui program KKNM di Majalengka merupakan bagian penting dari pembangunan Majalengka. Apalagi KKNM ini terintegrasi dengan program Profesor Masuk Desa, yaitu keterlibatan aktif para Guru Besar Unpad dalam mengaplikasikan hasil risetnya bagi masyarakat Jawa Barat.

“Ketika mahasiswa dan Guru Besar melakukan KKNM di desa Majalengka, ini sesuai dengan komitmen kami dalam mewujudkan program Nawa Cita, yaitu membangun dari pinggiran,” ujar Karna.

Tiga kecamatan lokasi KKNM seluruhnya berada di wilayah selatan Majalengka. Karna mengungkapkan, wilayah selatan Majalengka dinilai lebih representatif untuk dijadikan lokasi KKNM dan penelitian. “Wilayahnya jauh lebih sejuk dan tingkat keamanan jauh lebih baik,” tambah Karna.

Selain berudara sejuk, wilayah selatan Majalengka juga memiliki potensi sebagai pusat olahan makanan. Di Kecamatan Cikijing dan Cingambul misalnya, lanjut Karna, memiliki banyak sentra usaha rumahan yang bergerak di bidang kuliner tradisional. Ini diharapkan dapat menjadi potensi penelitian.

Agar berlangsung kondusif, Karna berharap para Camat dapat memfasilitasi kegiatan KKNM. Khusus mahasiswa, Karna juga berpesan agar dapat mengenali berbagai kultur dan karakter masyarakat di Talaga, Cikijing, dan Cingambul.

“Cermati dan aktif berpartisipasi pada berbagai program yang dijalankan desa. Insya Allah, ketika sebulan dilaksanakan dengan baik, kehadiran saudara akan terus dikenang,” ujar Karna.

humas-unpad-2017_01_04-kknm-6-tedi humas-unpad-2017_01_04-kknm-1-tedi humas-unpad-2017_01_04-kknm-5-tedi humas-unpad-2017_01_04-kknm-2-tedi humas-unpad-2017_01_04-kknm-4-tedi humas-unpad-2017_01_04-kknm-3-tedi

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Tajudin juga mengapresiasi acara penerimaan yang dilakukan Pemkab Majalengka. Ia menilai, Majalengka selalu memberikan respons yang baik dalam program KKNM.

“Dalam beberapa kali pelaksanaan KKNM di Majalengka, jajaran Pemkab selalu berkesempatan menyambut para mahasiswa dan DPL,” ujarnya.

Lebih lanjut Guru Besar FIB Unpad ini menjelaskan, pada kegiatan Profesor Masuk Desa, para Guru Besar akan melakukan pengabdian selama 4 bulan di desa yang menjadi lokasi KKNM. Kegiatan ini merupakan implementasi hasil penelitian para guru besar yang bertujuan memecahkan beberapa masalah yang terjadi di masyarakat.

Terintegrasi dengan program KKNM, mahasiswa akan melakukan identifikasi potensi dan beragam masalah yang terjadi di desa. Dari hasil identifikasi tersebut, mahasiswa dan DPL kemudian mencoba membuat program kerja sederhana. Ia pun berharap, kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat terus berkelanjutan. Diharapkan akan lahir beberapa desa binaan Unpad yang terus menjadi objek penelitian dari berbagai bidang studi.*

Pemberangkatan peserta KKNM PPMD Integratif hari kedua dari Lapangan PPBS Unpad Jatinangor pada Kamis (5/1). Pelepasan pemberangkatan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, MA. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

humas-unpad-2017_01_05-kknm-21-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-20-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-19-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-18-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-13-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-12-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-14-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-11-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-16-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-17-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-10-tedi humas-unpad-2017_01_05-kknm-15-tedi

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Wabup Majalengka Berharap Mahasiswa dan Guru Besar Unpad Teliti Potensi Sentra Usaha Kuliner Tradisional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menwa Unpad Catat Prestasi di Pekan Integrasi Nasional Yudha Manunggal Chakti Universitas Riau

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/01/2017] Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman Batalyon  II Universitas Padjadjaran meraih prestasi di Pekan Integrasi Nasional Yudha Manunggal Chakti yang diselenggarakan oleh Menwa Batalyon 041 Indra Buana Universitas Riau, 12-16 Desember 2016 lalu. Pada kegiatan tersebut, Menwa Unpad meraih Juara II Lomba Menembak, Juara III Lomba Halang Rintang, dan Juara Harapan I Lomba Essai.

Tiga anggota Menwa Unpad yang meraih prestasi di Pekan Integrasi Nasional Yudha Manunggal Chakti yang diselenggarakan oleh Menwa Batalyon 041 Indra Buana Universitas Riau, 12-16 Desember 2016 lalu. *

Tiga anggota Menwa Unpad yang meraih prestasi di Pekan Integrasi Nasional Yudha Manunggal Chakti yang diselenggarakan oleh Menwa Batalyon 041 Indra Buana Universitas Riau, 12-16 Desember 2016 lalu. *

Tahun ini, Menwa Unpad diwakili oleh Heri Santoso (Fakultas Peternakan 2013), Ilman Khoirul Umam (Fakultas Ilmu Budaya 2014), dan Fahrul Rozi (Fakultas Pertanian 2014). Para peserta tersebut terpilih karena dinilai memiliki kemampuan yang baik, termasuk dari segi fisik, jiwa, dan sikap.

Ditemui di Ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (9/01), Heri mengungkapkan bahwa Pekan Integrasi Nasional Yudha Manunggal Chakti digelar oleh Menwa Universitas Riau setiap dua tahun sekali. Pada kompetisi yang digelar dua tahun lalu, Menwa Unpad berhasil meraih Juara Umum. Meski tahun ini tidak berhasil mempertahankan gelar Juara Umum, Heri mengaku bangga atas perolehan prestasi timnya ini.

“Bangga karena bisa bawa nama Unpad di kancah nasional. Jadi Menwa Unpad lebih dikenal,” ungkap Heri yang bertindak sebagai Ketua Regu Menwa Unpad di kompetisi tersebut.

Pekan Integrasi Nasional Yudha Manunggal Chakti  terdiri dari empat kategori lomba yang diikuti secara beregu, yaitu Lomba Menembak, Lomba Halang Rintang, Lomba Essai, dan Lomba Napak Tilas. Kompetisi ini diikuti oleh para anggota Menwa di sejumlah perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Setiap regu/perguruan tinggi, terdiri dari 3 anggota Menwa.

menwaunpad-unri3Heri menjelaskan, di Lomba menembak, masing-masing anggota regu memperoleh 5 peluru untuk menembak lesan, dengan 3 peluru untuk menambak dengan posisi tiarap dan 2 peluru untuk posisi duduk.  Tim dengan poin paling banyak, berhak menjadi pemenang.

Sementara untuk Lomba Halang Rintang, para peserta diminta untuk melalui 20 jenis halangan dan rintangan yang telah disediakan, seperti panjat dinding, merayap, melompat, dan sebagainya. “Pokoknya tentang ketangkasan dan kecepatan seorang prajurit,” ujar Heri.

Diungkapkan Heri, sejumlah kompetisi tingkat nasional lain pun seringkali diikuti oleh Menwa Unpad. Selain itu, Menwa Unpad juga aktif melakukan berbagai kegiatan termasuk terlibat dalam sejumlah agenda internal Unpad. Kedepannya, Heri berharap kemampuan anggota Menwa Unpad akan semakin meningkat. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Menwa Unpad Catat Prestasi di Pekan Integrasi Nasional Yudha Manunggal Chakti Universitas Riau appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc., Ph.D, “Konservasi Cegah Eksploitasi Berlebihan”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/01/2017] Seiring dengan terus berkembangnya populasi manusia, konsumsi bahan tambang juga meningkat. Hal ini juga diikuti dengan meningkatnya industrialisasi dan urbanisasi masyarakat modern. Jika tidak digunakan dan dikelola dengan baik, akan mengakibatkan kelangkaan bahan tambang dan dapat menggangu keseimbangan ekologi. Untuk itu, perlu adanya upaya melestarikan bahan tambang melalui konservasi.

Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc., Ph.D saat membacakan Orasi Ilmiah berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Geologi Eksplorasi pada Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (10/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc., Ph.D saat membacakan Orasi Ilmiah berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Geologi Eksplorasi pada Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (10/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan  Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc., Ph.D saat membacakan Orasi Ilmiah berjudul “Eksplorasi Sumber Daya Geologi: Eksploitasi dan Konservasi untuk Pembangunan yang Berkelanjutan” berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Geologi Eksplorasi pada Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (10/01).

“Konservasi adalah pengelolaan yang baik dari bahan tambang untuk mencegah eksploitasi yang berlebihan, kerusakan, atau degradasi. Konservasi adalah jumlah total kegiatan, yang dapat memperoleh manfaat dari bahan tambang, tetapi pada saat yang sama mencegah penggunaan berlebihan yang akan menyebabkan kerusakan atau degradasi,” papar Prof. Mega.

Prof. Mega menjelaskan, dalam arti geologi, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan sumber daya alam. Tetapi, hal ini menjadi permasalahan tersendiri karena sumber daya alam non hayati itu terbatas dan umumnya tidak dapat diperbaharui. Untuk itu, Prof. Mega pun menekankan pentingnya merubah paradigma eksplorasi sumber daya alam yang bersifat eksploratif (ekstraktif) kepada yang bersifat konservatif demi pertumbuhan perekonomian dan pembangunan yang berkelanjutan.

Pada paradigma eksplorasi untuk konservatif, eksplorasi sumber daya alam lebih ditekankan pada pengoptimalisasi sumber daya tersebut untuk meningkatkan keuntungan demi pembangunan berkelanjutan yang berpilar pada pertumbuhan (pro-growth), mengurangi kemiskinan (pro-poor), memberikan lapangan kerja (pro-job), dan memperhatikan keseimbangan lingkungan (pro-environment).

“Sehingga, sumber daya alam tersebut juga dilihat fungsinya sebagai warisan alam yang bernilai, jadi perlu dilindungi,” ujar Prof. Mega.

Prof. Mega pun mengungkapkan bahwa salah satu upaya konservasi sumber daya alam yang saat ini sedang mulai digiatkan di berbagai belahan dunia adalah melalui penetapan kawasan “Taman Bumi” atau Geopark yang diakui oleh PBB melalui International Geoscience and Geoparks Programme (IGP) di bawah UNESCO. Geopark adalah sebuah model pengelolaan keragaman geologi, hayati, dan budaya secara holistik untuk kepentingan konservasi, edukasi, dan pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan dengan menyertakan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.

Menurut Prof. Mega, peranan seorang ahli geologi eksplorasi dalam penetapan kawasan geopark menjadi hal penting, dimana hasil eksplorasi sumber daya alam tersebut perlu dilakukan identifikasi, karakterisasi, klarifikasi, dan evaluasi, serta menetapkan urutan (ranking) sumber daya geologi untuk kepentingan utilisasi, konservasi, dan proteksi.

“Ciletuh Palabuhan Ratu Geopark adalah contoh pengelolaan kawasan yang memiliki potensi keragaman geologi yang sangat terkemuka dan keragaman hayati yang ada di atasnya, serta keragaman budaya masyarakat yang tinggal di dalam kawasan tersebut,” ujar Prof. Mega.

Kawasan Ciletuh Palabuhan Ratu yang dahulu hanya dikenal oleh para calon dan ahli geologi, secara berangsur telah berubah menjadi kawasan geowisata yang berbasis konservasi, edukasi, dan pendidikan berkelanjutan, yang melibatkan regulasi dari pemerintah daerah dan pusat, pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

“Sehingga menumbuhkan perekonomian masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan,” kata Prof. Mega.*

profmega-1 profmega-12 profmega-10 profmega-9 profmega-7 profmega-5 profmega-4 profmega-3 profmega-2

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc., Ph.D, “Konservasi Cegah Eksploitasi Berlebihan” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Majelis Profesor Negara Malaysia Kunjungi Unpad untuk Pelajari Pengelolaan PTN Badan Hukum

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/1/2017] Majelis Profesor Negara (MPN) Malaysia melakukan kunjungan ke Universitas Padjadjaran dalam rangka mempelajari pengelolaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, beserta pimpinan universitas lainnya di ruang Rektor Kampus Unpad Bandung, Jalan Dipati Ukur No. 3, Bandung.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan cinderamata kepada oleh Ketua Eksekutif MPN Malaysia, Prof. Datuk Dr. Raduan Che Rose, di Ruang Rektor Unpad, Kampus Iwakoesoemasoemantri Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (10/1). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kanan) saat memberikan cinderamata kepada oleh Ketua Eksekutif MPN Malaysia, Prof. Datuk Dr. Raduan Che Rose, di Ruang Rektor Unpad, Kampus Iwakoesoemasoemantri Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (10/1). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam kunjungan yang  dipimpin oleh Ketua Eksekutif MPN Malaysia, Prof. Datuk Dr. Raduan Che Rose tersebut, turut hadir pula Wakil Sekretaris Jenderal MPN Malaysia, Prof. Dr. Kamaruddin M. Said, dan Ketua Kluster Bidang Ekonomi dan Pengurusan MPN Malaysia, Prof. Dr. Jamal Othman, serta didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Malaysia, Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc.

Dalam sambutannya, Prof. Ari Purbayanto mengatakan, saat ini beberapa perguruan tinggi negeri Malaysia tengah bersiap mengatur strategi untuk menjadi Perguruan Tinggi Otonom. Selama ini hampir seluruh perguruan tinggi negeri di Malaysia dibiayai penuh pihak Kerajaan, namun kini anggaran untuk perguruan tinggi dipangkas sebesar 30%.

Untuk itu, lanjut Prof. Ari, Indonesia menjadi acuan Malaysia dalam rencana pembentukan perguruan tinggi otonom. Saat ini, Indonesia memiliki 11 PTN Badan Hukum dengan rincian 7 PTN telah lebih dahulu menjadi Badan Hukum, sementara 4 PTN, termasuk Unpad, resmi berstatus Badan Hukum sejak 2014.

Prof. Raduan mengatakan, ada 4 PTN Badan Hukum yang menjadi rujukan MPN. Unpad sendiri merupakan satu-satunya PTN Badan Hukum baru yang dikunjungi MPN. “Unpad ini merupakan close model kami, dimana baru memulai PTN Badan Hukum sehingga tidak jauh dengan kami dalam hal mengatur strategi,” kata Prof. Raduan.

Menanggapi hal tersebut, Rektor mengapresiasi upaya MPN dalam menginisiasi membentuk PTN Badan Hukum. Menurut Rektor, berbeda dengan 7 PTN yang telah lebih dahulu menjadi Badan Hukum, status PTN Badan Hukum Unpad bersama 3 PTN lain merupakan amanat langsung dari pemerintah. Ini didasarkan pada evaluasi terhadap standar dan mutu akademik serta kemampuan tata kelola PTN.

Dengan diberikannya otonomi, kekuatan akademik menjadi kunci pengelolaan PTN Badan Hukum. Rektor menilai, pada PTN satker (status perguruan tinggi Indonesia yang dibiayai penuh pemerintah), kekuatan akademik belum menjadi modal besar dalam pengembangan institusi. Dengan demikian, tantangan terbesar dalam membangun kekuatan akademik ialah mengubah paradigma civitas academica dan tenaga kependidikannya.

Lebih lanjut Rektor menuturkan, upaya utama Unpad dalam mengoptimalkan kekuatan akademik ialah untuk memberikan dampak kuat bagi pembangunan bangsa. Hal penting dalam optimalisasi tersebut ada pada penguatan academic leadership melalui beragam riset yang terintegrasi dengan kegiatan pemberlajaran.

“Jika ini dijalankan, banyak pula resources yang akan diterima,” ujar Rektor.

Di bidang pengelolaan kelembagaan, penyesuaian struktur tata kelola menjadi upaya yang harus dilakukan PTN Badan Hukum. Hal lainnya ialah membangun kerja sama, melakukan berbagai korporasi akademik, hingga peningkatan kesejahteraan pegawai yang disesuaikan dengan produktivitas dan kinerja.

Adapun pimpinan yang ikut hadir dalam kunjungan tersebut yaitu Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya, Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., Wakil Rektor bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi, Dr. Sigid Suseno, M.Hum., Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik/Kepala Kantor Internasional, Ade Kadarisman, S.Sos, M.T., M.Sc., dan Sekretaris Kantor Internasional Ronny, dr., M.Kes., AIFO, PhD.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Majelis Profesor Negara Malaysia Kunjungi Unpad untuk Pelajari Pengelolaan PTN Badan Hukum appeared first on Universitas Padjadjaran.

SPDC Unpad Raih Juara 1 Brass Ensemble Grand Prix Marching Band XXXII

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/01/2017] Sadaluhung Padjadjaran Drum Corps (SPdC) Universitas Padjadjaran meraih Juara 1 Brass Ensemble pada Grand Prix Marching Band (GPMB) XXXII – 2016, di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, 29-30 Desember 2016 lalu. Pada kompetisi tersebut, tim SPDC Unpad diwakili oleh Moch Fajar Nugraha (alumni Fikom 2013) pada tuba, Saefudin (FISIP 2013) pada trumpet, Raras Utami Safitri (Fikom 2014) pada mellophone, Farras Ghaly Ramadhan (FPIK 2014) pada baritone, dan Dian Nita Ramadani (Fapet 2014) pada trumpet.

Pengurus SPDC Unpad dengan piala dan penghargaan juara 1 Brass Ensemble GPMB XXXII - 2016 di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, 29-30 Desember 2016.*

Pengurus SPDC Unpad dengan piala dan penghargaan juara 1 Brass Ensemble GPMB XXXII – 2016 di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, 29-30 Desember 2016.*

GPMB 2016 diikuti oleh sejumlah unit Marching Band dari berbagai instansi di Indonesia, dengan mata lomba Brass Ensamble, Solo Horn, Drum Battle, Solo Percussion, dan Display. Selain Brass Ensemble, SPDC Unpad juga mengikuti Solo Horn yang diwakili oleh Saefudin.

“Alhamdulillah GPMB tahun ini berbuah hasil, atas kerja  keras tim dan dukungan dari sejumlah pihak,” ungkap Ketua SPDC Unpad, Mohammad Erza Pralistya (FISIP 2016) saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (11/01).

Pada Brass Ensemble, tim SPDC Unpad membawakan dua buah lagu, yaitu Raindrops Keep Falling on my Head dan Smoke Gets in your Eyes. Untuk Solo Horn, SPDC Unpad  membawakan lagu berjudul  Double Trouble (lagu wajib) dan Concert Etude.

Untuk mengikuti kompetisi tersebut, tim sudah melakukan persiapan sejak November 2016. Latihan dilakukan hampir setiap hari, termasuk latihan tampil di hadapan banyak orang untuk mempersiapkan mental.

Berbagai prestasi memang sering ditorehkan SPDC Unpad. November 2016 lalu,  tim SPDC Unpad meraih Juara Harapan I Bandung Marching Band Championship 2016 pada Brass Band Concert. Selain itu, SPDC Unpad juga sering diundang tampil untuk mengisi sejumlah acara, termasuk pembukaan  Indonesia Open tahun 20114 dan 2015.

Kedepannya, SPDC Unpad pun diharapkan dapat terus meningkatkan prestasinya, termasuk menjadi juara di GPMB 2016 untuk mata lomba Display. Selain itu, Erza pun  mengharapkan prestasi yang diraih SPDC Unpad dapat terus menjadi penyemangat bagi anggota tim yang lain untuk terus menjadi lebih baik.

“Kami akan terus berusaha. Kami juga ingin membuktikan ke Unpad, karena sudah sangat membantu kita dengan berbagai alat baru, kita tunjukan prestasinya,” harap Fajar.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post SPDC Unpad Raih Juara 1 Brass Ensemble Grand Prix Marching Band XXXII appeared first on Universitas Padjadjaran.

Universitas Siliwangi Kunjungi Unpad Pelajari Pedoman Penyusunan Peraturan Rektor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/01/2016] Sejumlah staf kependidikan Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melakukan kunjungan ke Universitas Padjadjaran, Jumat (13/01). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menambah wawasan terkait bagaimana pedoman penyusunan Peraturan Rektor untuk pengelolaan organisasi perguruan tinggi.

Rombongan Universitas Siliwangi yang berkunjung ke Unpad untuk menambah wawasan tentang penyusunan Peraturan Rektor diterima di Bale Rancage Unpad, Jumat (13/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rombongan Universitas Siliwangi yang berkunjung ke Unpad untuk menambah wawasan tentang penyusunan Peraturan Rektor diterima di Bale Rancage Unpad, Jumat (13/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kunjungan tersebut diterima oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik/Kepala Kantor Internasional Unpad, Ade Kadarisman, S.Sos., M.T., M.Sc., Direktur Keuangan dan Logistik Unpad, Edi Jaenudin, S.E., Ak., M.Si., Kabag Tata Kelola, Tata Usaha, dan Hukum Unpad, Dra. Heni Suryaningsih, M.I.Kom., Kasubbag Hukum dan Tata Laksana, R. Ernawan, serta Kasubbag Humas dan Protokoler, Rury Ratnasari, S.Sos., di Bale Rancage Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

Kepala Biro Umum dan Keuangan Unsil, Dr. H. Permana Hendrawangsa, Ir., M.E., yang menjadi ketua rombongan mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang resmi berubah status sebagai PTN sejak 2014, hal penting yang harus dilakukan ialah mengatur tata kelola organisasi. Upaya ini dikuatkan pasca dikeluarkannya Peraturan Pemerintah terkait status PTN bagi Unsil, ditambah keluarnya Permenristekdikti terkait Statuta Unsil.

“Dengan adanya statuta ini menunjukkan bahwa organisasi Unsil harus segera berjalan, ini yang harus ditata oleh kami,” ujar Permana.

Lebih lanjut Permana menuturkan, dalam statuta tersebut secara tersurat disebutkan Unsil harus mengeluarkan 36 peraturan rektor terkait pengelolaan organisasi pada 2017. Untuk itu, pihaknya mengharapkan kontribusi Unpad dalam memberikan arahannya.

Mengingat saat ini status Unpad sudah resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, maka pihaknya lebih terfokus pada bagaimana upaya penyusunan peraturan yang dilakukan Unpad pada saat masih berstatus sebagai Satker.

Dalam kesempatan tersebut, Ade mengapresiasi kunjungan Unsil ke Unpad. “Mudah-mudahan kunjungan ini merupakan awal yang baik untuk kolaborasi dan kontribusi Unpad untuk Unsil dan Tasikmalaya,” jelasnya.

Terkait pedoman penyusunan Peraturan Rektor, Ade menjelaskan, Unpad telah mengimplementasikan Keterbukaan Informasi Publik, sehingga beberapa peraturan telah ditampilkan di laman resmi Unpad.

“Sebagai referensi, Unsil bisa mengunduh peraturan tersebut,” ujar Ade.

Adapun penjelasan mengenai pedoman penyusunan Peraturan Rektor dan tata kelola organisasi disampaikan oleh Heni Suryaningsih dan R. Ernawan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Universitas Siliwangi Kunjungi Unpad Pelajari Pedoman Penyusunan Peraturan Rektor appeared first on Universitas Padjadjaran.


Minim Kepemimpinan Sunda, Husin M. Al-Banjari Tawarkan Diskursus Budak Angon

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/01/2017] Dalam sejarah Sunda, dikenal sejumlah pemimpin Sunda berprestasi, yang bukan saja dibanggakan secara lokal tetapi juga mendapat pengakuan internasional. Salah satunya adalah Sri Baduga Maharaja (1481-1521 M) yang mendapat julukan Prabu Siliwangi, dimama ketika itu rakyat hidup dengan adil dan makmur. Meski memiliki sejarah gemilang dalam hal kepemimpinan, saat ini sangat minim orang Sunda yang tampil di tingkat nasional.

Husin M. Al-Banjari saat mempertahankan disertasinya yang "Budak Angon: Diskursus Kepemimpinan Sunda menuju Kekuasaan" pada Sidang Promosi Doktor di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (13/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Husin M. Al-Banjari saat mempertahankan disertasinya yang “Budak Angon: Diskursus Kepemimpinan Sunda menuju Kekuasaan” pada Sidang Promosi Doktor di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (13/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Pada tingkat nasional, sebagai contoh, sudah tujuh kali berganti Presiden RI, tidak satupun dari Sunda,” kata Husin M. Al-Banjari saat membacakan hasil disertasinya yang berjudul “Budak Angon: Diskursus Kepemimpinan Sunda menuju Kekuasaan” pada Sidang Promosi Doktor di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (13/01).

Dalam penelitiannya itu, Husin yang merupakan praktisi politik dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyoroti timpangnya perbedaan prestasi kepemimpinan antara Sunda kini dengan dahulu (Sunda Bihari). Husin mengungkapkan bahwa selain secara kuantitatif, Sunda adalah etnis terbesar kedua setelah Jawa, orang Sunda juga dinilai cukup berpendidikan.

Berdasarkan risetnya, Husin berpendapat bahwa straregi mengeksiskan kembali kepemimpian Sunda pada level nasional dapat dipecahkan melalui pemunculan diskursus kepemimpinan model Budak Angon. Model ini sebenarnya telah terpatri lama dalam tradisi tutur Sunda yang merupakan warisan berharga dari leluhur Sunda, terutama Prabu Siliwangi.

Strategi kepemimpinan Sunda tersebut memiliki dua syarat penting, yaitu mengikuti sistem eksklusi diri (internalisasi) dan melakukan praksis sosial (eksternalisasi). Internalisasi diperlukan untuk memastikan bahwa ia tidak meraih kekuasaan secara instan, tidak meraih kekuasaan sebelum waktunya, tidak menghalalkan segala cara dalam meraih kekuasaan, dan secara mutlak mensyaratkan pengetahuan dalam proses menjadi pemimpin. Sementara itu, eksternalisasi dilakukan dengan memberdayakan individu per individu di masyarakat sehingga masing-masing individu mencapai kemandirian.

Husin pun menekankan pentingnya peran pengetahuan dalam kepemimpinan. Ia pun memperkenalkan istilah “knowledgical power” atau kuasa pengetahuan sebagai intisari dari diskursus itu sendiri. “Pengetahuan menjadi motor utama dalam perubahan,” kata Husin.

Dalam kesempatan tersebut, Husin yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Jawa Barat periode 2004-2009 ini dinyatakan lulus dan meraih gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Politik dengan yudisium “Sangat Memuaskan”. Sidang ini diketuai oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, SIP., SSi., MT., MSi (Han), dan turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan  Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Minim Kepemimpinan Sunda, Husin M. Al-Banjari Tawarkan Diskursus Budak Angon appeared first on Universitas Padjadjaran.

Resmikan Tata Kelola Unpad sebagai PTN Badan Hukum, Menristekdikti Dorong Unpad Tingkatkan Jumlah Publikasi Ilmiah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/01/2016] Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, M.Si., Ak., PhD., CA, meresmikan tata kelola Universitas Padjadjaran sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Sabtu (14/01). Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nasir mendorong Unpad untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, M.Si., Ak., PhD., CA., menandatangani prasasti Deklarasi Unpad sebagai PTN Badan Hukum, bersama Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kiri), serta disaksikan Ketua MWA Unpad, Rudiantara, dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Sabtu (14/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, M.Si., Ak., PhD., CA., menandatangani prasasti Deklarasi Unpad sebagai PTN Badan Hukum, bersama Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kiri), serta disaksikan Ketua MWA Unpad, Rudiantara, dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Sabtu (14/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Saya yakin dengan menjadi PTN Badan Hukum, Unpad akan mampu mendongkrak jumlah publikasi,” ujar Prof. Nasir saat memberikan sambutan. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti Deklarasi Unpad sebagai PTN Badan Hukum oleh Prof. Nasir dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, serta dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ir. H. Ahmad Heryawan, Ketua Majelis Wali Amanat Unpad Rudiantara, MBA., sejumlah pimpinan Dikti, pimpinan Unpad, dan tamu undangan.

Menjadi PTN Badan Hukum, kata Prof. Nasir, berarti mendapatkan kepercayaan pengelolaan otonomi perguruan tinggi dari pemerintah. Kepercayaan ini bukan sekadar memberikan otonomi pengelolaan, tetapi harus mampu meningkatkan kualitas institusi.

Lebih lanjut Prof. Nasir mengatakan, dari total 4.405 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, baru 2 perguruan tinggi yang mampu masuk dalam peringkat 500 perguruan tinggi terbaik dunia. Sedangkan pada peringkat jumlah publikasi ilmiah di tingkat ASEAN, Indonesia masih menempati urutan ke-4.

Dari peringkat nasional, Unpad menduduki rangking ke-9 sebagai perguruan tinggi dengan jumlah publikasi terbanyak di Indonesia berdasarkan data per 13 Januari. Prof. Nasir melihat, Unpad punya peluang dalam meningkatkan kualitas melalui otonomi dan mampu tembus dalam 500 perguruan tinggi terbaik dunia.

Dengan dorongan peningkatan jumlah publikasi diharapkan aktivitas riset tidak hanya selesai menjadi  arsip perpustakaan. Saat ini, pihaknya tengah menggulirkan berbagai regulasi yang mendorong civitas academica perguruan tinggi untuk menghasilkan publikasi ilmiah nasional maupun internasional.

“Pada tingkat guru besar, kami mengharuskan setiap profesor melakukan publikasi internasional satu kali dalam setahun. Dosen Lektor Kepala wajib publikasi internasional satu kali dalam 2 tahun. Bagi mahasiswa Doktor, syarat kelulusan adalah publikasi di jurnal internasional, dan mahasiswa Magister wajib publikasi di jurnal nasional terakreditasi,” paparnya.

Upaya ini juga harus didorong oleh para pimpinan fakultas. Dekan, lanjut Prof. Nasir, punya kewenangan untuk mengharuskan dosen melakukan publikasi. “Katakanlah setiap Dekan fakultas wajib mendorong dosen melakukan 25 – 30 publikasi internasional setiap tahunnya, dikali dengan jumlah fakultas yang ada di Unpad, itu akan meningkat luar biasa,” sambungnya.

Selain mendorong meningkatkan jumlah publikasi, PTN Badan Hukum juga diberi amanat untuk mampu mengelola sistem keuangan dengan lebih baik. Unpad harus mampu mengkreasikan pola keuangan yang tidak membebankan mahasiswa.

Dalam hal pengelolaan keuangan, Unpad didorong untuk menjadi holding university, atau perguruan tinggi yang berbasis pada inovasi. PTN Badan Hukum harus mampu mengkreasikan berbagai inovasi riset yang bisa dikorporasikan sebagai salah satu sumber pendapatan. “Ini bisa men-generate revenue terhadap kebutuhan operasional universitas,” imbuh Prof. Nasir.

Sementara itu, Rektor mengatakan, dengan transformasi Unpad sebagai PTN Badan Hukum, Unpad diharapkan dapat menjadi perguruan tinggi yang mandiri, unggul, dan maslahat. Hal penting yang dilakukan ialah melakukan penyesuaian tata kelola, organisasi, dan mewujudkan reformasi birokrasi. Dalam mewujudkan kekuatan akademik sebagai sumber daya kuat PTN Badan Hukum, Unpad sendiri sudah membangun berbagai pusat unggulan.

Ketua MWA Unpad, Rudiantara, MBA, menyampaikan, selain berubah status, hal terpenting pada perubahan Unpad menjadi PTN Badan Hukum ialah perubahan sikap dalam mengelola universitas. Ini yang harus disadari oleh segenap unsur universitas, baik di jajaran pimpinan universitas, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.

Ia mencontohkan, di bidang pengelolaan keuangan, Unpad saat ini tidak lagi berbicara dari perspektif akuntan, tetapi mulai melangkah pada perspektif korporasi. Untuk itu, Unpad harus mampu memanfaatkan dengan baik berbagai aset dan sumber daya untuk menghasilkan kemaslahatan. “Maslahat bisa terjadi kalau kita bisa memberikan nilai tambah,” kata Rudiantara.*

humas-unpad-2017_01_14ptnbh-12-tedi humas-unpad-2017_01_14ptnbh-3-tedi humas-unpad-2017_01_14-ptnbh-14-tedi humas-unpad-2017_01_14ptnbh-15-tedi humas-unpad-2017_01_14-ptnbh-1-tedi humas-unpad-2017_01_14-ptnbh-5-tedi humas-unpad-2017_01_14ptnbh-4-tedi humas-unpad-2017_01_14ptnbh-11-tedi humas-unpad-2017_01_14-ptnbh-9-tedi

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Resmikan Tata Kelola Unpad sebagai PTN Badan Hukum, Menristekdikti Dorong Unpad Tingkatkan Jumlah Publikasi Ilmiah appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto: Pendidikan dan Latihan Dasar Menwa Unpad

Manfaatkan Lahan Ciparanje, Darma Wanita Persatuan Unpad dirikan Posyandu

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/01/2017] Pengurus Darma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Padjadjaran kembali mengoptimalkan gedung di kampus Jatinangor, tepatnya di lahan Ciparanje, Desa Cileles. Pemanfaatan gedung ini akan dipakai untuk pelayanan Posyandu Unpad binaan Darma Wanita Persatuan Unpad.

Ket6ua Darma Wanita Persatuan Unpad Tina Tri Hanggonno menyerahkan cinderamata kepada tiga anggota yang merupakan sesepuh dari DWP Unpad. (Foto oleh : Tedi Yusup)*

Ket6ua Darma Wanita Persatuan Unpad Tina Tri Hanggonno menyerahkan cinderamata kepada tiga anggota yang merupakan sesepuh dari DWP Unpad. (Foto oleh : Tedi Yusup)*

Gedung Posyandu tersebut secara simbolis diresmikan Ketua Umum DWP Unpad, Tina Tri Hanggono Achmad, di hadapan pengurus dan anggota DWP, Selasa (17/01). Peresmian tersebut ditandai dengan penyerahan cinderamata oleh Tina kepada tiga anggota yang merupakan sesepuh dari DWP Unpad.

Salah satu pengurus DWP Unpad, Daisy Deddy Mulyana, mengatakan, dalam sejarahnya gedung ini pertama kali digunakan sebagai tempat bertemunya pengurus DWP Unpad pada masa kepemimpinan Rektor ke-8 Unpad, (alm). Prof. Dr. H. Maman P. Rukmana, dengan para kader Posyandu binaan DWP se-kecamatan Jatinangor.

Pada masa tersebut, para pengurus rutin memberikan santunan pembinaan bagi aktivitas kader Posyandu. “Setiap kegiatan penimbangan, DWP Unpad selalu rutin memberikan bantuan makanan bagi para peserta Posyandu,” ujar Daisy.

Selain melakukan pembinaan posyandu, pengurus juga rutin menggelar kegiatan pelatihan dan pemberian berbagai pengetahuan kepada kader. Kegiatan ini terus berlangsung hingga masa kepemimpinan Yatti Ganjar selaku ketua DWP pada 2007. Beberapa waktu kemudian, Unpad memberikan tempat di area asrama PEDCA, sehingga praktis aktivitas DWP di Ciparanje beralih ke tempat baru.

humas-unpad-2017_01_17dw-4-tedi humas-unpad-2017_01_17dw-1-tedi humas-unpad-2017_01_17-dw-3-tedi

Seiring berjalannya waktu, tempat di asrama PEDCA kemudian berkembang secara mandiri menjadi Pusat Perawatan Anak Sehat (Puspa) Unpad. Pengelolaan Puspa sendiri saat ini berada di bawah Fakultas Keperawatan.

Kemudian, di saat DWP diketuai Tina, ada inisiatif untuk menggunakan kembali gedung di Ciparanje sebagai ruang Posyandu. “Kami melihat sayang sekali bila gedung ini dibiarkan terbengkalai, sementara fasilitas ada,” terang Tina.

Rencananya, Posyandu binaan ini akan mencakup praktik pemeriksaan gigi dan gizi bagi anak-anak. Posyandu ini terutama diperuntukkan bagi tenaga Kebersihan, Keindahan, dan Kenyamanan Lingkungan (K3L) Unpad, serta masyarakat umum di wilayah Jatinangor.*

Laporan oleh Arief Maulana / wep

The post Manfaatkan Lahan Ciparanje, Darma Wanita Persatuan Unpad dirikan Posyandu appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., “Unpad Harus Mendorong Komersialisasi Riset dan Akademiknya untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. “

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/01/2017] Upaya Universitas Padjadjaran dalam melakukan transformasi pengelolaan pendidikan tinggi adalah bertujuan untuk menghasilkan dampak kuat bagi masyarakat. Karena saat ini, perguruan tinggi sudah bukan lagi sebagai pusat keilmuan, tetapi berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan menekankan pada kekuatan akademik.

Rektor Unpad saat diwawancarai Zornitza Natcheva, Editorial Director ASEAN Education Spotlight pada media Higher Education Spotlight, di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (18/01).(Foto oleh : Arief Maulana)*

Rektor Unpad saat diwawancarai Zornitza Natcheva, Editorial Director ASEAN Education Spotlight pada media Higher Education Spotlight, di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (18/01). (Foto oleh : Arief Maulana)*

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan, melihat tantangan yang besar, perguruan tinggi dinilai tidak bisa berjalan sendiri. Dalam hal ini, Unpad telah melakukan upaya kolaborasi interdependensi dengan berbagai unsur di masyarakat, mulai dari pemerintah, pengusaha, hingga berbagai komunitas dan media massa.

“Dengan adanya interaksi kuat, kita (Unpad) sanggup untuk memberikan dampak kuat dan kebermanfaatan kepada masyarakat,” ujar Rektor saat diwawancarai Zornitza Natcheva, Editorial Director ASEAN Education Spotlight pada media Higher Education Spotlight, di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (18/01).

Dalam wawancara tersebut, Rektor didampingi Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik/Kepala Kantor Internasional Ade Kadarisman, S.Sos., M.T., M.Sc., Sekretaris Kantor Internasional Ronny dr., M.Kes., AIFO, PhD., serta Direktur Perencanaan dan Sistem Informasi Irvan Afriandi, dr., Grad., Dipl. OEH., MPH., Dr.PH.

Di hadapan Natcheva, Rektor mengatakan, pengembangan sains dan teknologi saat ini tidak hanya didominasi oleh perguruan tinggi. Maka, perguruan tinggi saat ini harus sudah membuka diri dengan melakukan interaksi kuat dengan berbagai pemangku kepentingan.

Dengan demikian, langkah perguruan tinggi saat ini tidak hanya berjalan pada satu strategi, tetapi didukung banyak strategi. Kolaborasi interdependensi ini terus didorong untuk diwujudkan baik pada skala nasional maupun internasional.

Adapun tujuan utama transformasi Unpad saat ini mewujudkan proses pembelajaran transformatif. Unpad, lanjut Rektor, punya kekuatan besar di bidang akademik. Maka Unpad harus mendorong komersialisasi riset dan akademiknya untuk mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu kunci pembelajaran transformatif ialah menguatkan kembali peran guru besar sebagai pemimpin aktivitas akademik. Hal ini akan mendorong penguatan kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki Unpad. Dengan adanya upaya tersebut, maka fasilitasi yang diberikan universitas akan terfokus pada penguatan academic leadership.

“Maka, Unpad tidak memberikan research grant, tetapi academic leadership grant,” kata Rektor.

Penguatan academic leadership juga mengubah arus pengelolaan kelembagaan di Unpad. Rektor menuturkan, selama ini banyak guru besar dan dosen yang memegang jabatan struktural sehingga aktivitas riset dan akademik tidak banyak ditingkatkan. Pada saat ini, Unpad mendorong penuh peran guru besar dan dosen untuk melakukan riset dan menghasilkan inovasi.

“Saat ini kami mendorong penguatan fungsi oleh para tenaga kependidikan. Ini juga memberikan kesempatan bagi tendik untuk mengoptimalkan potensi dan karir,” papar Rektor.

Dalam wawancara tersebut, Rektor juga menjelaskan berbagai program unggulan Unpad, baik yang sudah berjalan maupun yang akan dilakukan ke depan, serta makna dari Pola Ilmiah Pokok Unpad “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional” yang saat ini masih relevan dengan tantangan zaman.

Ketika ditanya mengenai capaian Unpad dalam 10 tahun ke depan, Rektor mengatakan, ia punya mimpi besar dalam mendorong Unpad berkontribusi dalam memajukan Jawa Barat untuk Indonesia.*

Laporan oleh Arief Maulana / wep

The post Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., “Unpad Harus Mendorong Komersialisasi Riset dan Akademiknya untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. “ appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 2776 articles
Browse latest View live